Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai mana yang telah kita ketahui bersama bahwa kita tidak akan lepas

dengan apa yang namanya aturan-aturan yang terkait dengan hidup dan kehidupan

kita sebagai umat Islam, kita berkewajiban untuk mentaati dan mematuhi segala

ajarannya.

Sebagai umat islam kita harus berpegang teguh kepada tali agama Allah

swt yaitu al-Qur’an dan al-Hadits. Dan telah kita ketahui pula banyak sekali ayat-

ayat Al-Quran yang kita jadikan pedoman menjalani kehidupan agar mencapai

ridha Allah swt.

Untuk menjadi umat islam yang sempurna maka kita harus beriman

kepada Allah swt dan rasulnya dan kitab-kitab yang telah Allah turunkan kepada

Rasul-Nya. Di kesempatan ini kami akan membahas tentang penafsiran ayat-ayat

yang berkaitan dengan kewajiban mematuhi Allah dan rasul-Nya.

B. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa pengertian Nabi dan Rasul

2. Untuk mengetahui perbedaan Nabi dan Rasul

3. Untuk mengetahui persamaan Nabi dan Rasul

4. Untuk mengetahui 25 Nabi yang wajib diketahui.

1
5. Untuk mengetahui Nabi dan Rasul yang termasuk Ulul azmi

dan keistimewaannya.

6. Untuk mengetahui aplikasi beriman kepada Rasul dalam

kehidupan

7. Untuk mengetahui hikmah beriman kepada rasul

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nabi dan Rasul :

Nabi: adalah seorang dengan jenis kelamin pria yang mendapatkan wahyu dari

ALLAH ‫ سبحانه وتعالى‬namun tidak wajib disebarkan kepada orang lain.

Rasul: adalah seseorang dengan jenis kelamin laki-laki yang mendapatkan wahyu

dari Allah ‫ سبحانه وتعالى‬dan memiliki kewajiban untuk menyebarluaskan wahyu

tersebut.

B. Perbedaan Nabi dan Rasul :

1. Cara menerima wahyu

Menurut Allamah Thabathabai, Semua manusia utusan Allah

disebut nabi tetapi tidak semua nabi adalah rasul. Perbedaan cara

menerima wahyu adalah, kalau nabi hanya mendapatkan wahyu melalui

mimpi, namun rasul selain melalui mimpi juga menerima wahyu melalui

malaikat dan ia melihat serta berkomunikasi secara langsung dengan

malaikat wahyu yakni Jibril As.

2. Penyebaran syariat

3
Nabi adalah seseorang laki-laki yang dipilih Allah untuk menerima

wahyu Nya melewati perantara malaikat Jibril As untuk diamalkan untuk

diri sendiri dan terkadang diperintahkan untuk menyebarkannya.

Sedangkan yang namanya rosul adalah seseorang yang telah dipilih

Allah untuk menerima wahyu Nya melewati malaikat Jibril As namun

rosul yang diperintah untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama yang

diterima dalam wahyu kepada umatnya.

3. Syariat baru

Rasul adalah nabi yang membawa syariat baru sedangkan nabi

merupakan orang yang dipilih untuk mengamalkan syariat yang sudah ada

sebelumnya.

4. Kitab suci

Rasul menerima kitab suci sedangkan nabi tidak.

5. Kaum

Nabi diutus kepada kaum yang telah beriman sedangkan Rasul

diutus kepada kaum yang kafir.

6. Penyelamatan

Seluruh rasul diselamatkan oleh Allah dari percobaan pembunuhan

yang dilakukan oleh kaumnya sedangkan nabi ada yang berhasil dibunuh

oleh kaumnya.

Nabi pertama yang diutus adalah Adam as sedangkan rasul

pertama yang diutus adalah Nuh as. Nah, setelah anda mengetahui

perbedaan nabi dan rasul, anda sebagai umat muslim pun diwajibkan

4
untuk mengetahui hanya 25 nabi dan rosul yang sebenarnya jumlahnya

pun tidak hanya 25. Sangat disayangkan jika anda pun tidak hafal 25 nama

nabi dan rosul yang merupakan orang terpilih. Untuk membantu

mempermudah nama nabi dan rosul, anda dapat menggunakan shalawat

nabi dan rosul yang biasanya banyak dijarkan di tempat-tempat menuntut

ilmu agama, seperti TPA, pondok pesantren dan masih banyak lagi.

C. Persamaan Nabi dan Rasul adalah :

1. Nabi dan Rasul sama-sama utusan Allah yang diberi wahyu oleh

Allah, berdasarkan firman Allah, " Dan Kami tidak mengutus sebelum

kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan

apabila ia mempunyai suatu keinginan ..." (QS. Al Hajj:52). Dalam

ayat ini Allah membedakan antara nabi dan rasul, namun menjelaskan

kalau keduanya merupakan utusan Allah.

2. Nabi dan rasul sama-sama diutus untuk menyampaikan syariat.Nabi

dan rasul ada yang diturunkan kepadanya kitab, ada pula yang tidak.

3. Kehidupan nabi dan rasul sebagaimana manusia biasa, mereka juga

makan, minum, bekerja, berkeluarga, sakit maupun bermasyarakat.

4. Mereka juga sama-sama memiliki keimanan yang tinggi.

5. Mengesakan Allah, memiliki sifat maksum atau terjaga dari perbuatan

tercela dan dosa.

6. Mereka laki-laki, mendapat wahyu Allah.

5
D. 25 NAMA NABI

25 Nabi dan Rasul dalam Al-Qur’an dan Hadits yang wajib di Imani oleh

setiap Muslim, yaitu:

1. Adam AS

2. Idris AS

3. Nuh AS

4. Hud AS

5. Saleh (Shalih/Shaleh/Sholeh) AS

6. Ibrahim AS

7. Luth AS

8. Ismail AS

9. Ishak (Ishaq) AS

10. Yaqub (Yakub/Israil/Israel) AS

11. Yusuf AS

12. Syu’aib (Syuaib) AS

13. Ayyub (Ayub) AS

14. Dzulkifli (Zulkifli) AS

15. Musa AS

16. Harun AS.

17. Daud (Dawud) AS

18. Sulaiman (Sulaeman) AS

19. Ilyas AS

20. Ilyasa’ AS

6
21. Yunus (Dzun Nun) AS

22. Zakaria (Zakariya) AS

23. Yahya AS

24. Isa AS

25. Muhammad SAW.

E. Para Rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi adalah:

1. NUH AS

2. IBRAHIM AS

3. MUSA AS

4. ISA AS

5. MUHAMMAD SAW

KRITERIA ULU AL AZMI

Ada beberapa kriteria yang menjadi acuan untuk mendapatkan gelar ini, di

antara lain adalah:

Memiliki kesabaran yang tinggi ketika berdakwah

Senantiasa memohon kepada Allah agar tidak menurunkan azab kepada

kaumnya

Senantiasa berdoa agar Allah memberi hidayah kepada kaum mereka.

7
>Kriteria Ulul Azmi

Ada beberapa kriteria yang menjadi acuan untuk mendapatkan gelar ini, di

antara lain adalah:

1. Memiliki kesabaran yang tinggi ketika berdakwah

2. Senantiasa memohon kepada Allah agar tidak menurunkan azab kepada

kaumnya

3. Senantiasa berdoa agar Allah memberi hidayah kepada kaum mereka

>Sebab diberi gelaran Ulul Azmi

 Mendapat pengiktirafan Allah s.w.t.

 Memiliki kesabaran yang tinggi semasa berdakwah

 Sentiasa memohon kepada Allah s.w.t. supaya kaum mereka tidak

diturunkan azab

 Sentiasa berdoa kepada Allah s.w.t. supaya memberi hidayah kepada kaum

mereka

 Memiliki keazaman yang tinggi semasa berdakwah

F. KISAH ULUL AL AZMI DAN KEISTIMEWAANNYA

NUH

 Kualifikasi Nuh sebagai ulul azmi di antaranya karena kesabarannya

dalam berdakwah dan mendapat hinaan dari kaumnya.

8
 Nuh tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan

masyarakat umum, untuk kembali kejalan yang lurus.

 Hampir 1000 tahun usianya jumlah umat yang mengikutinya tidak lebih

dari 200 orang.

 Bahkan istri dan anaknya yang bernama Kan’an termasuk penentangnya.

 Atas kehendak Allah umat Nuh yang membangkang ditenggelamkan

dengan gelombang air bah dan semuanya hancur, kecuali Nuh dan

pengikutnya yang beriman.

IBRAHIM

 Sejak masih bayi Ibrahim harus diasingkan ke dalam gua, yang disebabkan

oleh perintah Raja Namrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang

baru lahir.

 Setelah dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat

penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya yang pembuat berhala.

 Bahkan ia harus menerima siksaan yang pedih, yaitu dibakar hidup-hidup

dan diusir dari kampung halamannya.

 Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan Sarah, ia

belum dikaruniai anak hingga istrinya meminta ia menikahi seorang budak

/ hamba sahaya bernama Siti Hajar (Hagar) untuk dijadikan istri.

 Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail.

9
 Allah memerintahkan Ibrahim untuk “mengasingkan” istri dan anak yang

baru lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Karena

kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan.

 Namun, perintah lebih berat diterima Ibrahim, yaitu harus mengorbankan

Ismail yang baru beranjak remaja. Hal ini pun ia laksanakan, meskipun

akhirnya yang disembelih adalah seekor domba. (peristiwa ini ada

diterangkan dalam surah ash-shaffat ayat 101 hingga 111)

 Selain itu ujian Ibrahim yang lain adalah membangun Ka'bah,

membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, menghadapi Raja Namrudz yang

zalim.

MUSA

Musa termasuk orang sabar dalam menghadapi dan mendakwahi Firaun,

selain itu, dia juga mampu untuk bersabar dalam memimpin kaumnya yang sangat

pembangkang.

 Ketika Musa akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang

dipimpin Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala Anak lembu

emas.

 Harun yang ditugasi mengganti peran Musa, tidak sanggup untuk

menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh.

 Tetapi, Musa pernah tidak dapat bersabar ketika berguru kepada Khidir.

10
ISA ALMASIH

Banyak hal yang menunjukkan bahwa Isa memiliki kesabaran dan

keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar

menerima cobaan sebagai seorang yang miskin, pengkhianatan seorang

muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah, penolakan, hendak diusir

dan dibunuh oleh kaum Bani Israil.

Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam

beribadah.

“Isa menemui kaumnya dengan memakai pakaian dari wol. Ia keluar dalam

keadaan tidak beralas kaki sambil menangis serta wajahnya tampak pucat karena

kelaparan dan bibirnya tampak kering karena kehausan.

 Isa berkata, “Salam kepada kalian wahai Bani Israil. Aku adalah

seseorang yang meletakkan dunia di tempatnya sesuai dengan izin Allah,

tanpa bermaksud membanggakan diri. Apakah kalian mengetahui di mana

rumahku?”

 Mereka menjawab: "Di mana rumahmu wahai Ruhullah?"

 Isa menjawab:

 “Rumahku adalah tempat ibadah, wewangianku adalah air, makananku

adalah rasa lapar, pelitaku adalah bulan di waktu malam dan salat ku di

waktu musim dingin di saat matahari terletak di Timur, bungaku adalah

tanaman-tanaman bumi, pakaianku terbuat dari wol, syiarku adalah takut

kepada Tuhan Yang Maha Mulia, teman-temanku adalah orang-orang

11
yang fakir, orang-orang yang sakit, dan orang-orang yang miskin. Aku

memasuki waktu pagi dan aku tidak mendapati sesuatu pun di rumahku

begitu juga aku memasuki waktu sore dan aku tidak menemukan sesuatu

pun di rumahku. Aku adalah seseorang yang jiwanya bersih dan tidak

tercemar. Maka siapakah yang lebih kaya daripada aku?” [1]

MUHAMMAD SAW

Sejak kecil sampai dewasa, Muhammad selalu mengalami masa-masa

sulit.

Pada usia 6 tahun dia sudah menjadi yatim piatu.

Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban paman Abu Thalib

yang merawatnya sejak kecil.

Tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi

seorang rasul.

Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab,

pamannya sendiri.

Muhammad juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot

(diasingkan) di sebuah lembah dikarenakan dakwahnya.

Tokoh-tokoh Quraisy mempelopori pemboikotan tersebut yang isinya

antara lain melarang berhubungan jual beli, pernikahan, dan hubungan

sosial lainya kepada Bani Hasyim.

Pemboikotan yang berjalan sekitar 3 tahun itu dan telah menghabiskan

hartanya dan istrinya, Siti Khadijah.

12
G. Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt. dan Aplikasi dalam Kehidupan

Syariat agama yang dibawa para rasul adalah sebagai pelita bagi hidup

manusia juga memberi petunjuk dan ajaran yang suci, sehingga manusia tidak

akan tersesat di tengah jalan. Untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat tidak hanya dengan akal saja, tetapi harus mendapatkan penjelasan,

tuntunan, dan ajaran agama yang dibawa oleh para rasul.

Mengapa kehadiran para rasul sangat diperlukan, ada beberapa alasannya,

diantaranya:

1. Membimbing umat manusia untuk mengetahui cara-cara beribadah

kepada Allah.

2. Membimbing manusia untuk bisa membedakan yang benar dan

yang salah serta yang haram dan halal.

3. Menjadikan dirinya sebagai suri teladan sebagai pribadi maupun

pemimpin umat.

Secara bahasa, iman artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, iman

adalah mempercayai dengan hati, mengucapkannya dengan lisan, dan

mengamalkan dengan amal perbuatan. Fungsi iman kepada Rasul Allah Swt harus

mampu diwujudkan dalam kehidupan manusia, diantaranya:

Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.

Firman Allah Swt. yang artinya: ”katakanlah jika kamu(benar-benar) mencintai

13
Allah, ikutilah aku, niscaya allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, dan

allah maha mengampuni maha penyayang.”(QS.ali imran:31)

Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia adalah ciptaan Allah Swt, firman

Allah yang artinya ”dan aku tidak ciptakan jin dan manusia. Kecuali untuk

beribadah kepada –ku”(QS. Adz Dzariyaat:56).

Manifestasikan dari beriman kepada Allah. mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Terhindar dari keyakinan yang menyesatkan.

Menjadikan rasul sebagai suri teladan bagi kehidupan manusia, baik

sebagai pribadi maupun pemimpin umat. Firman Allah swt. yang artinya:

sesungguhnya telah ada pada(diri) Rasulullah itu suri teladan yang

bagimu(yaitu) bagi orang yang menghadap(rahmat) Allah dan(kedatangan)

hari kiamat dan banyak yang menyebut Allah.(QS.Al-ahzab:21).

H. Hikmah Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Swt:

Pentingnya orang Islam beriman kepada rasul bukan tanpa alasan. Di

samping karena diperintahkan oleh Allah Swt., juga ada manfaat dan hikmah yang

dapat diambil dari beriman kepada rasul. Di antara manfaat dan hikmah beriman

kepada rasul adalah sebagai berikut:

1. Makin sempurna imannya.

2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.

3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.

4. Memiliki teladan dalam hidupnya. Firman Allah Swt: Artinya:

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

14
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah

dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat

Allah”. (Q.S. al-Ahzāb/33: 21)

5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan

ajarannya.

Firman Allah Swt.: Artinya : “Katakanlah (Muhammad), “Jika

kamu mencintai Allah. ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu

dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha

Penyayang.” (Q.S. Āli Imrān/3: 31).

6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk

mengabdi kepada-Nya. Firman Allah Swt. Artinya: “Aku tidak

menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah

kepada-Ku.” (Q.S. aẓ-Ẓāriyāt/51: 56)

Perilaku mulia yang dicerminkan oleh orang yang beriman kepada rasul

adalah seperti berikut.

1. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah Swt. yang disampaikan rasul-

Nya).

Allah Swt. berfirman: Artinya: “...Apa yang diberikan rasul kepadamu,

maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka

tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah

amat keras hukuman-Nya.” (Q.S. al-Hasyr/59: 7)

15
2. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt.

Firman Allah Swt.: Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun...” (Q.S. an-Nisā/4: 36)

3. Giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan

keahliannya.

Orang-orang yang beriman kepada rasul tidak akan menjadi orang-

orang yang malas bekerja, duduk berpangku tangan, tidak mau

berusaha sehingga hidupnya menjadi beban orang lain. Mereka

menyadari bahwa memenuhi kebutuhan diri sendiri jauh lebih

terhormat daripada karena belas kasihan dan pertolongan orang lain.

4. Selalu mengingat, memahami, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan

Rasulullah saw.

5. Melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat ke derajat

yang lebih tinggi. Usaha-usaha itu, misalnya seperti berikut.

a. Memelihara dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.

b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

c. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, ilmu

pengetahuan tentang pertanian, perikanan, peternakan, teknologi,

kedokteran, perdagangan, industri, transportasi, dan ekonomi. Ilmu-

ilmu pengetahuan tersebut hendaknya digunakan sebagai bekal dalam

beribadah dan usaha menyejahterakan umat manusia. Allah Swt.

berfirman:

Artinya: “...niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang

16
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa

derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”. (Q.S al-

Mujādilah/58: 11)

6. Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa rasul tidak sirna.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Meskipun dalam penyusunan karya tulis ini saya mengalami banyak

hambatan dan rintangan namun berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak

akhirnya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengna tuntas.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

saya mohon maaf bila masih banyak kesalahan dalam penulisan maupun isi yang

terkandung di dalamnya.

Kami harap karya tulis ini dapat mendatangkan manfaat bagi para pembaca pada

umumnya.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman saya, ajaran agama Islam itu sangat penting di

dunia maupun di akhirat. Demikian saran dari saya kurang dan lebihnya saya

mohon maaf.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://indexofpedia.blogspot.co.id/2014/03/6-perbedaan-dan-persamaan-

nabi-dan-rasul.html

http://perumnas1seladaraya.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-serta-

perbedaan-nabi-dan.html#.WF01LlwQshI

https://saripedia.wordpress.com/tag/25-orang-nabirasul-yang-wajib-

diketahui/

https://www.facebook.com/notes/ibnu-al-farizi/siapakah-rasul-allah-yang-

di-beri-gelar-ulul-azmi/515131218514567/

http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/11/fungsi-iman-kepada-rasul-

allah-swt-dan.html

http://lets-sekolah.blogspot.co.id/2016/05/hikmah-beriman-kepada-rasul-

rasul-allah.html

19

Anda mungkin juga menyukai