Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia
mewajibkan mahasiswa untuk menulis laporan akhir sebagai salah satu syarat
dalam penyelesaian studi program strata satu. Salah satu mata kuliah yang
harus dilulusi adalah Magang, yang berisi aktivitas , masalah yang dihadapi,
temuan-temuan baru yang dilakukan dan ditemui terkait dengan penerapan
fungsi-fungsi manajemen di BBPK Makassar.
Pelaksanaan Magang mahasiswa pada Balai Besar Pelatihan Kesehatan
Makassar dilakukan pada setiap sub bagian dan seksibidang di Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Makassar, hal ini dilakukan dengan harapan bahwa
setiap mahasiswa Magang dapat mengetahui organisasi kerja secara
keseluruhan baik perangkat kerja utama maupun perangkat – perangkat
penunjang.

B. Maksud dan Tujuan


Kegiatan Magang ditujukan untuk memberikan pemahaman bagi
mahasiswa mengenai tugas dan fungsi serta permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari unit kerja penempatan mahasiswa
tersebut berada. Selain itu, kegiatan magang ini juga dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman mengenai perangkat – perangkat kerja yang
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, baik perangkat utama
maupun perangkat – perangkat pendukung lainnya.
Secara umum pelaksanaan orientasi ini bertujuan agar mahasiswa mampu
untuk :
1. Memahami visi dan misi Kementerian Kesehatan RI secara umum serta
memahami visi dan misi unit kerja yang mendukung pencapaian visi dan
misi Kementerian Kesehatan RI tersebut.
2. Memahami tugas pokok dan fungsi setiap bidang/bagian dalam unit kerja.
3. Memahami tata kerja pada unit kerja serta dan mampu melaksanakannya.

1
4. Memahami peraturan – peraturan terkait dengan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi unit kerja.
5. Mampu bersosialisasi di lingkungan kerja dengan memperhatikan aspek
tata krama dan etika.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Magang ini dilaksanakan pada sub bagian dan seksi bidang yang ada
pada unit kerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar dan dilaksanakan
selama 30 hari kerja.. Jadwal pelaksanaan magang sebagai berikut

No Nama Sub Bagian/Seksi Tanggal Pelaksanaan


23 September 2019 sd 04
1. Bidang Tata Usaha
Oktober 2019
Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis
2. 14 Oktober s.d 25 Oktober
Non Kesehatan
Bidang Pelatihan Teknis Kesehatan dan 28 Oktober sd 8 November
3.
Fungsional 2019

D. Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari diselenggarakannya kegiatan Magang
Mahasiswa Kesehatan Masyrakat Tahun 2019, yaitu :
1. Mampu memahami visi dan misi Kementerian Kesehatan RI secara umum
serta memahami visi dan misi organisasi BBPK Makassar dan masing-
masing unit kerja didalamnya demi mendukung tercapainya visi dan misi
Kementerian Kesehatan RI.
2. Mampu memahami dan mengerti tugas pokok dan fungsi setiap
bidang/bagian dalam unit kerja.
3. Mampu Memahami tata kerja pada masing-masing unit kerja serta dan
mampu melaksanakannya.
4. Mampu memamahami dan menerapkan etika dan peraturan yang berlaku
di masing-masing unit kerja.
5. Mampu bersosialisasi di lingkungan kerja dengan para pimpinan dan staf
di setiap unit kerja.

2
BAB II
PELAKSANAAN ORIENTASI

A. Profil Unit Kerja


Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2361/Menkes/PER/XI/2011
merupakan Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan di
lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan, dan berkoordinasi dengan Pusdiklat Aparatur
Kesehatan dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. Balai
Besar Pelatihan Kesehatan mempunyai tugas untuk melaksanakan pendidikan
dan pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan
masyarakat.
Tugas Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar adalah melaksanakan
pendidikan dan pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia
kesehatan dan masyarakat, terutama untuk wilayah binaan BBPK Makassar.
Dalam menjalankan tugas tersebut, BBPK Makassar menyelenggarakan
fungsi :
1. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
2. Pelaksanaan kerjasama nasional maupun internasional di bidang
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan
masyarakat;
3. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia kesehatan dan masyarakat;
4. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, pemantauan, evaluasi,
sistem informasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
5. Penyiapan dan pengembangan kemitraan;
6. Pengkajian dan pengendalian mutu pelatihan; dan
7. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

3
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, diperlukan adanya visi
dan misi yang akan menjadi arah bagi setiap pegawai/karyawan BBPK
makassar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut diatas.
Visi BBPK Makassar adalah Pusat Rujukan Diklat Aparatur Dan Tenaga
Kesehatan Untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan
Berkeadilan. Agar dapat melaksanakannya, visi tersebut dijabarkan kedalam
5 (lima) misi yakni :
1. Meningkatkan mutu aparatur dan tenaga kesehatan melalui
penyelengaraan diklat yang bermutu.
2. Memberikan pelayanan diklat yang bermutu melalui peningkatan sumber
daya BBPK Makassar.
3. Meningkatkan mutu diklat melalui pengendalian, pengkajian dan
pengembangan mutu.
4. Mengembangkan jejaring diklat melalui layanan informasi.
5. Pengembangan program – program diklat melalui kerjasama lintas
sektor.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2361/Menkes/PER/XI/2017, susunan organisasi Balai Besar Pelatihan
Kesehatan terdiri atas :
1. Bagian Tata Usaha;
2. Bidang pelatihan manajemen dan teknis non kesehatan;
3. Bidang Pelatihan teknis kesehatan dan fungsional;
4. Instalasi; dan
5. Kelompok Jabatan Fungsional.

4
Struktur organisasi BBPK dapat dilihat sebagai berikut :

BIDANG PELATIHAN BIDANG PELATIHAN


MANAJEMEN DAN TEKNIS NON TEKNIS DAN FUNGSIONAL
KESEHATAN

SEKSI PELATIHAN SEKSI PELATIHAN


SEKSI PELATIHAN SEKSI PELATIHAN
MANAJEMEN TEKNIS NON
KESEHATAN TEKNIS KESEHATAN FUNGSIONAL

B. Bagian Tata Usaha


Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi
dan pelaksanaan penyusunan perencanaan anggaran dan pelaporan,
pengelolaan keuangan, urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga dan
perlengkapan.
Dalam melaksanakan tugasnya, bagian Tata Usaha melaksanakan fungsi :
1. Penyiapan koordinasi penyusunan, perencanaan anggaran, dan
pelaksanaan pelaporan atau penggunaan anggaran;
2. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi;
3. Pengelolaan administrasi kepegawaian, tata usaha, rumah tangga,
peralatan dan perlengkapan.
Bagian tata usaha terdiri atas :

1. Sub Bagian Umum.


Sub bagian umum mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi,
pelaksanaan penyusunan dan perencanaan anggaran, pelaporan dan

5
administrasi kepegawaian, serta tata usaha dan perlengkapan.
Berdasarkan tugas tersebut maka bisa dijabarkan menjadi fungsi-fungsi :
a) Penyusunan dan perencanaan anggaran.
b) Manajemen kepegawaian.
c) Manajemen sarana prasarana.
d) Administrasi tata usaha.
Pengalaman saya pada 23 September 2019 sd 04 Oktober 2019 selama di
sub bagian umum ini,yaitu :
 Membuat Laporan Tahunan BBPK Makassar Tahun 2019
 Membuat Surat tugas bagi pegawai BBPK
 Membuat rekapitulasi surat tugas bulan Agustus s.d Oktober 2019
 Membantu persiapan akreditasi, menyusun arsip surat tugas 2019

C. Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis non kesehatan


Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis non kesehatan mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan rencana program, pengembangan dan
pengendalian mutu, pengkajian dan analisa kebutuhan pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat serta evaluasi dan
pelaporan.
Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis non kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan pelatihan manajemen dan teknis nonkesehatan;
b. Penyiapan pelatihan unggulan tertentu;
c. Penyiapan pengembangan metode dan teknologi pelatihan manajemen
dan teknis non kesehatan;
d. Penyiapan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan manajemen
dan teknis non kesehatan;
e. Penyiapan kerja sama di bidang pelatihan manajemen dan teknis
nonkesehatan;
f. Penyiapan bimbingan teknis di bidang pelatihan manajemen dan teknis
nonkesehatan; dan
g. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan manajemen
dan teknis nonkesehatan.

6
Evaluasi yang dilaksanakan oleh bidang Bidang Pelatihan Manajemen
dan Teknis non kesehatan adalah:
1. Mengevaluasi fasilitator, merekap data – data penilaian dan membuat
grafik persentase mutu dalam sebuah laporan evaluasi fasilitator;
2. Mengevaluasi penyelenggara, merekap data – data penilaian dan
membuat grafik persentasenya dalam sebuah laporan evaluasi
penyelenggara.
Hasil evaluasi tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan program
Microsoft Excel dan SPSS, dan membuat kajiannya berdasarkan standar yang
telah ditetapkan apakah fasilitator itu masuk kategori excelent, sangat baik,
baik atau kritis. Sedangkan untuk penyelenggara apakah masuk kategori
sangat baik, baik, sedang atau buruk,selanjutnya akan dibuatkanpemetaan dan
analisis jika terdapat nilai kritis pada subyek yang dikaji.
Hasil evaluasi dan kajian tersebut, kemudian dibuat kesimpulan tentang
bagaimana hasil penyelenggaraan suatu pendidikan dan pelatihan, dan dapat
diberikan saran untuk perbaikan bagi diklat yang akan diselenggarakan
selanjutnya.
Pada Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis non kesehatan juga
diberikan gambaran umum mengenai akreditasi pelatihan. Semua pendidikan
dan pelatihan yang diadakan di BBPK harus diakreditasi sebelumnya, ada 5
(lima) komponen yang diakreditasi :
1. komponen peserta
2. komponen fasilitator
3. komponen kurikulum
4. komponen penyelenggara
5. komponen sarana dan prasarana
Semua akreditasi terhadap komponen tersebut ada variabelnya untuk
memberi penilaian akreditasi dengan tingkatan :
1. Terakreditasi memuaskan
2. Terakreditasi baik
3. Terakreditasi

7
4. Tidak terakreditasi
Apabila tidak terakreditasi maka pendidikan dan pelatihan tersebut tidak
dapat dilaksanakan dan tidak layak mendapat sertifikat.
Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis non kesehatan terdiri dari dua
seksi yakni :
1. Seksi pelatihan manajemen, mempunyai tugas melakukan penyiapan
pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan metode dan teknologi,
penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan, kerja sama, dan bimbingan
teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan
manajemen.
2. Seksi pelatihan teknis nonkesehatan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan metode
dan teknologi, penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan, kerja sama, dan
bimbingan teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pelatihan teknis nonkesehatan.

Secara alur waktu, Seksi pelatihan manajemen dan teknis non kesehatan
bertugas pada awal sebelum dilaksanakan diklat untuk mengkaji persiapan
dan kelayakan diklat, pada pertengahan masa pelaksanaan diklat untuk
memantau proses diklat untuk melihat apakah perlu adanya pengembangan
pada saat pelaksanaan diklat, dan pada akhir diklat/pasca diklat untuk
mengkaji hasil evauasi diklat untuk ditindaklanjuti apakah perlu dilakukan
pengembangan atau tidak dan kemudianada keputusan yang diambil oleh
Pimpinan kemudian.
Pengalaman saya pada 14 Oktober s.d 25 Oktober selama di Bidang
pelatihan Manajemen dan Teknis non kesehatan ini, yaitu :
 Menyusun dan membuat data mengenai biodata fasilitator/ pelatih
tetap di BBPK Makassar tahun 2019.
 Menyusun dan membuat data mengenai biodata fasilitator/ pelatih
tidak tetap di BBPK Makassar tahun 2019.
 Membantu dalam penyusunan laporan Akreditasi

D. Bidang Pelatihan Teknis Kesehatan dan Fungsional.

8
Bidang Pelatihan teknis kesehatan dan fungsional mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan pelaksanaan kegiatan, advokasi dan evaluasi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia kesehatan
dan masyarakat, serta kerjasama baik nasional maupun internasional.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, bidang Penyelenggaraan Pelatihan
Teknis dan Fungsional menjalankan fungsi :
a. Penyiapan pelatihan teknis dan fungsional;
b. Penyiapan pelatihan unggulan tertentu;
c. Penyiapan pengembangan metode dan teknologi pelatihan teknis dan
fungsional;
d. Penyiapan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan teknis dan
fungsional;
e. Penyiapan kerja sama di bidang pelatihan teknis dan fungsional;
f. Penyiapan bimbingan teknis di bidang pelatihan teknis dan fungsional;
dan
g. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan teknis dan
fungsional.

Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Teknis dan Fungsional terdiri dari dua


seksi yakni :
a. Seksi pelatihan teknis, mempunyai tugas melakukan penyiapan
pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan metode dan
teknologi, penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan, kerja sama,
dan bimbingan teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pelatihan teknis.
b. Seksi pelatihan fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan
pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan metode dan
teknologi, penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan, kerja sama,
dan bimbingan teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pelatihan fungsional.
c. Gambaran umum kegiatan dari Pelatihan Teknis dan Fungsional
yaitu :
 Membuat TOR dan RAB Pelatihan.

9
 Membuat Kalender Pelatihan Teknis dan Fungsional.
 Merevisi Kalender Pelatihan Teknis dan Fungsional.
 Membuat Daftar Pengendali Pelatihan dan Petugas Pelatihan.
 Merevisi Daftar Pengendali Pelatihan dan Petugas Pelatihan
 Menyusun dan Menyerahkan Berkas Akreditasi Pelatihan.
 Memantau Penyusunan Jadwal.
 Menetapkan Fasilitator.
 Mempersiapkan Ketersediaan bahan-bahan dalam Pelaksanaan .
d. Gambaran umum kegiatan dari Evaluasi Pelatihan Teknis dan
Fungsional yaitu :
 Membuat Evaluasi Peserta;
 Membuat Evaluasi Penyelenggara;
 Membuat Evaluasi Fasilitator;
 Membuat Evaluasi Pengendali Pelatihan;
 Membuat Laporan Evaluasi (Peserta, Penyelenggara, Fasilitator
dan Pengendali Pelatihan);
 Membuat Laporan Program Pelatihan (Bulanan, Triwulan,
Tahunan);
 Membuat Laporan Pemanfaatan Perpustakaan;
 Membuat Laporan Penyelenggaraan Diklat.
Pengalaman saya pada 28 Oktober s.d 8 November 2019selama di
Bidang pelatihan Teknis dan Fungsional ini, yaitu :
 Membaca dan memahami Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:
2361/Menkes/Per/XI/2011 Tahun 2011 tentang Organisasi dan tata
kerja unit pelaksanaan teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan.
 Menata ulang penempatan laporan evaluasi pelatihan Teknis dan
Fungsional
 Belajar Pembuatan surat pengampuan
 Membantu pembuatan sertifikat peserta pelatihan
 Membantu panitia Pelatihan Tugsus

10
 Membantu persiapan pelatihan, pembuatan nametag peserta
pelatihan.
 Membantu Pembuatan Laporan Pelatihan Tugsus
 Membantu persiapan Akreditasi, Seperti Penyusunan berkas
akreditasi
E. Instalasi
Unit instalasi merupakan unit yang melaksanakan fungsi untuk
membantu penyelenggaraan program pada Balai Besar Pelatihan Kesehatan
(BBPK) Makassar, baik penyelenggaraan perkantoran maupun pada
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
Fasilitas penunjang pendidikan dan pelatihan pada Balai Besar Pelatihan
Kesehatan (BBPK) yaitu:
1. Ruang Kelas
Jumlah kelas pada BBPK makassar sebanyak 7 (tujuh)ruang yang terdiri
atas:
 Ruang Diskusi Cendrawasih sebanyak 3 (tiga) ruang.
 Ruang Baruga Kasuari sebanyak 1 (satu) ruang.
 Ruang BarugaLagaligo sebanyak 1 (satu)ruang.
 Ruang BarugaAlauddin sebanyak 1 (satu)ruang.
 Ruang Baruga Pettarani sebanyak 1 (satu) ruang.
2. Laboratorium
Terdapat 6 (enam) laboratorium yang menunjang pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan, yaitu :
 1 (satu) Laboratorium Gizi.
 1 (satu) Laboratorium Keperawatan.
 1 (satu) Laboratorium KB.
 1 (satu) Laboratorium KIA.
 1 (satu) Laboratorium Bahasa.
 1 (satu) Laboratorium Komputer.
3. Perpustakaan
Terdapat 1 (satu)ruangan perpustakaan penunjang bagi peserta diklat dan
karyawan BBPK Makassar.

11
4. Auditorium
Terdapat satu buah Auditorium (Baruga Sultan Hasanuddin).
5. Wisma.
Pada BBPK makassar terdapat 7 (tujuh) wisma untuk memfasilitasi
akomodasi peserta pendidikan dan pelatihan atau penginapan peserta
diklat. Ketujuh wisma tersebut adalah :
a. Wisma Bougenville dengan jumlah kamar sebanyak 24 (dua puluh
empat).
b. Wisma Anggrek dengan jumlah kamar sebanyak 20 (dua puluh).
c. Wisma Asoka dengan jumlah kamar sebanyak 12 (dua belas)
d. Wisma Melati dengan jumlah kamar sebanyak 7 (tujuh)
e. Wisma Mawar dengan jumlah kamar sebanyak 8 (delapan)
f. Wisma Tulip dengan jumlah kamar sebanyak 4 (empat)
g. Wisma Seruni dengan jumlah kamar sebanyak 4 (empat)
6. Sarana Ibadah
Untuk sarana ibadah, pada BBPK Makassar terdapat 1 (satu) buah masjid
yaitu Masjid Sihhatul Ummah
7. Sarana Olahraga
Untuk sarana berolahraga terdapat 1 (satu) ruang fitness
8. Ruang Makan
Untuk tempat Tenaga Pengajar dan Peserta Diklatmakan dan minum
bersama terdapat 1 (satu) ruang makan yang cukup lebar dan bersih.
9. Klinik
Untuk tempat praktek para peserta pelatihan (diklat) dan fasilitas
kesehatan di BBPK Makassar.

F. Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok Jabatan Fungsional ini lebih banyak sebagai Widyaiswara.
Mereka bertugas sebagai tenaga pengajar/fasilitator dalam pelatihan-pelatihan
yang diadakan di BBPK Makassar ini. Mereka terdiri dari pengajar-pengajar
yang kompeten di bidang kesehatan.

12
Tempat atau ruangan widyaiswara berada di lantai dua gedung utama
terdapat dua ruangan widyaiswara yaitu ruang widyaiswara laki-laki dan
ruangan widyaiswara perempuan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulann
Berdasarkan kegiatan Magang Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Tahun
2019 di Balai Besar Pelatihan Makassar, maka saya dapatkan kesimpulan
bahwa Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar merupakan Unit Pelaksana
Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang mempunyai tugas untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta
pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat.
Dalam BBPK Makasar ini terdapat 5 (lima) bidang yang mempunyai
peranan masing-masing dalam kegiatan yang dilaksanakan di BBPK
Makassar yaitu :
1. Bidang /Bagian Umum yang terbagi menjadi :
a. Sub Bagian Umum dengan fungsi administrasi, kepegawaian,
kerumah tanggaan, dan perlengkapan.
b. Sub Bagian Keuangan dengan fungsi perbendaharaan, akuntansi, dan
verifikasi.
2. Bidang Pelatihan Teknis dan Fungsional yang terbagi menjadi :
a. Sub Bidang Pelatihan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan
pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan metode dan
teknologi, penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan, kerja sama,
dan bimbingan teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pelatihan teknis.
b. Sub Bidang pelatihan fungsional mempunyai tugas melakukan
penyiapan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan
metode dan teknologi, penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan,
kerja sama, dan bimbingan teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang pelatihan fungsional.
3. Bidang pelatihan manajemen dan teknis non kesehatan yang terbagi
menjadi :

14
a. Sub Bidang pelatihan manajemen, mempunyai tugas melakukan
penyiapan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan
metode dan teknologi, penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan,
kerja sama, dan bimbingan teknis, serta pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang pelatihan manajemen.
b. Sub Bidang pelatihan teknis nonkesehatan, mempunyai tugas
melakukan penyiapan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu,
pengembangan metode dan teknologi, penjaminan mutu
penyelenggaraan pelatihan, kerja sama, dan bimbingan teknis, serta
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan teknis
nonkesehatan.
4. Instalasi merupakan unit yang melaksanakan fungsi untuk membantu
penyelenggaraan program pada Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK)
Makassar, baik penyelengga`raan perkantoran maupun pada
penyelenggaraan diklat.
5. Kelompok Jabatan Fungsional / Widyaiswara yang berfungsi sebagai
pengajar / fasilitator dalam pelaksanan-pelaksanaan diklat tenaga
kesehatan.
BBPK Makassar memiliki 10 wilayah kemitraan yang terdiri dari
Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan
Papua.

B. Saran
Berdasarkan pengalaman saya selama mengikuti kegiatan Magang
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat dari Tahun 2019, saya dapati beberapa
kondisi yang seharusnya dapat ditingkatkan dan diperbaiki :
1. Dalam website resmi BBPK Makassar sudah tersusun dengan baik,
mungkin dapat di perbaharui struktur organisasi yang terbaru sekarang
ini.
2. Tata kelola ruangan di bidang pelatihan manajemen dan teknis non
kesehatan mungkin bisa di tata ulang atau di rapikan terkait dengan

15
banyaknya berkas yang menumpuk dan memakan banyak ruang, mungkin
bisa di tata sedemikian rupa agar dapat menciptakan ruangan kerja yang
kondusif dan nyaman serta indah di pandang.
3. Pengelolaan di Bidang Pelatihan Teknis dan Fungsional lebih dilakukan
secara teratur agar laporan tidak menumpuk dan tidak dibuat secara
terburu-buru pada saat penyusunan laporan.
4. Data kepegawaian pada Bidang Tata Usaha kiranya dapat di perbaharui
setiap triwulan, sehingga tidak adanya kesulitan saat data di perlukan.

16

Anda mungkin juga menyukai