Anda di halaman 1dari 3

Kisah Nabi Isa AS

  a. Kelahiran Nabi Isa AS

Nabi Isa lahir di kota Betlehem atau Palestina pada tahun 622 Sebelum Masehi. Nabi Isa
adalah putra dari Maryam. Kakeknya bernama Imran yaitu seorang tokoh Bani Israil. Sejak
Imran meninggal, Maryam diasuh oleh Nabi Zakaria di lingkungan Baitul Maqdis. Selama
hidupnya diisi dengan beribadah kepada Allah SWT dan tidak pernah berhubungan dengan
laki-laki.

Suatu ketika, Malaikat Jibril diutus Allah SWT untuk memberi kabar bahwa Maryam akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Mendengar berita itu, Maryam merasa
bingung dan bertanya: " Mungkinkah aku akan mempunyai seorang anak sedang aku belum
bersuami?" Malaikat Jibril pun menjelaskan bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
Jika Allah menginginkannya, maka akan terjadi karena Allah Maha Kuasa.

Berita yang disampaikan Jibril ternyata benar dan Maryam pun mengandung. Melihat
Maryam hamil tanpa suami, orang-orang mencemoohnya dan menuduhnya sebagai wanita
yang hina. Maryam merasa malu, tapi ia sabar dan pasrah dengan semua kehendak Allah.
Untuk menghindari ejekan orang, Maryam pun meninggalkan Baitul Maqdis dan pergi ke
kampung asalnya di desa Annasirah. Ketika waktu melahirkan pun tiba, Maryam pun
meninggalkan rumah untuk mencari tempat sepi dan jauh dari keramaian. Ia berhenti di
bawah sebuah pohon kurma dan melahirkan bayi laki-laki. Sesuai petunjuk Malaikat Jibril,
bayi itu diberi nama Isa Al-Masih. Tempat lahirnya Nabi Isa AS diberi nama Bait al Lahmi
atau dikenal dengan nama Bait Lehem. Orang-orang kini menyebutnya Betlehem.

Setelah melahirkan, Maryam pun pulang bersama putranya. Orang-orang pun kembali
mencemoohnya dan menuduhnya sebagai anak haram. Mereka menanyakan bagaimana bisa
seseorang wanita melahirkan bayi tanpa seorang suami. Maryam pun tetap diam. Namun
karena didesak, Maryam memberi isyarat kepada orang-orang agar menanyakan langsung
kepada bayinya. Orang-orang pun heran dan berkata : "Bagaimana mungkin kami dapat
berbicara dengan seorang bayi yang masih dalam ayunan?" Dengan kekuasaan Allah, Nabi
Isa AS yang masih bayi menjawab, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur'an : 
"Berkata Isa : "Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang Nabi." (QS. Maryam : 30).

b. Nabi Isa AS diangkat menjadi Rasul

Nabi Isa AS tumbuh menjadi anak yang baik. Teman-temannya mengenal dirinya sebagai
anak yang taat beribadah, hormat pada orang tua, penyabar, cerdas, dan suka menolong.
Teman-temannya pun sangat senang kepadanya.

Ketika Nabi Isa AS berusia 30 tahun, Allah mengangkatnya menjadi Rasul. Saat itu, ia
bersama ibunya sedang berada di sebuah gunung bernama Zaitun. Tiba-tiba Malaikat Jibril
datang membawa wahyu dari Allah dan memberi kabar bahwa dirinya diangkat menjadi
seorang rasul. 
Sejak saat itu, nabi Isa AS mulai menyebarkan wahyu yang ia dapatkan. Kumpulan wahyu
yang diberikan kepadanya terdapat dalam kitab suci Injil. Kitab Injil berisi ajaran tauhid,
yaitu meng-Esakan Allah SWT.

Begitu juga dalam kitab Injil juga dikabarkan akan datangnya hari kiamat dan seorang rasul
terakhir yang menyempurnakan ajaran rasul-rasul sebelumnya, yang bernama Ahmad
(Muhammad).

Ajaran yang dibawa Nabi Isa AS menyempurnakan ajaran yang dibawa Nabi Musa AS. Saat
itu, banyak pendeta Yahudi yang menyelewengkan ajaran Nabi Musa AS. Para pendeta itu
mengajarkan bahwa berkorban harta untuk para pendeta sama dengan berkorban untuk Allah.
Akibatnya, para pendeta hidup kaya raya, sedangkan kaumnya hidup menderita.

Nabi Isa AS sangat giat berdakwah. Namun, ia mendapat tantangan yang sangat keras dari
para pendeta Yahudi dan para pembesar kerajaan. Mereka takut kehilangan harta yang
mereka dapatkan dari kaumnya. Padahal sesungguhnya mereka mengetahui bahwa ajaran
Nabi Isa AS adalah benar. Sedikit sekali kaum Yahudi yang mengikuti ajaran Nabi Isa AS.
Mereka yang menjadi pengikut Nabi Isa AS ini disebut kaum Hawariyyun. 

Untuk menghancurkan ajaran Nabi Isa AS, kaum Yahudi menuduh Nabi Isa AS telah
memecah belah mereka sehingga membuat para tokoh Yahudi marah. Mereka meminta Nabi
Isa AS membuktikan kerasulannya. Allah pun memberi nabi Isa AS mukjizat, antara lain
Nabi Isa AS dapat membuat burung dari tanah yang dapat hidup dan terbang, dapat
menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta, dapat menghidupkan orang mati, dapat
menurunkan makanan dari langit, dan dapat menebak makanan yang dimakan dan disimpan
orang.

Melihat semua mukjizat Nabi Isa AS, kaum Yahudi tetap tidak mau beriman. Mereka bahkan
meminta pasukan kerajaan untuk menangkap dan membunuh Nabi Isa AS. Nabi Isa AS pun
bersembunyi, namun seorang pengikutnya bernama Yudas Iskariot atau lebih dikenal dengan
nama Yahuza berkhianat dan menunjukkan tempat persembunyian Nabi Isa AS. Namun
Allah melindungi Nabi Isa AS dengan mengangkatnya ke langit. Sedangkan Yahuza Allah
menyerupakan dirinya seperti Nabi Isa AS. Tentara kerajaan pun menangkap Yahuza yang
dikiranya adalah Nabi Isa AS tersebut, kemudian membunuhnya dengan cara disalib. 
Kisah Nabi Ayub AS

Nabi Ayub adalah putra dari Nabi Ishak bin Ibrahim AS. itu berarti Nabi Ayub adalah cucu
dari Nabi Allah yang mulia Ibrahim AS. Beliau seorang Nabi yang kaya raya. sawah dan
ladangnya sangat luas, tanamannya subur, dan binatang ternaknya sangat banyak. beliau
mempunyai beberapa putra yang baik dan berbudi.

Nabi Ayub seorang yang suka mendermakan hartanya untuk fakir miskin, yatim piatu, dan
memuliakan tamu. Kekayaan yang dimiliki tidak melalaikan ibadahnya kepada Allah dan
tidak menyebabkan ia sombong.

Karena kemuliaan Nabi Ayub AS tersebut Allah memberikan beberapa ujian kepadanya
melalui permohonan setan, di antaranya :
1. Allah memberikan cobaan dengan mengambil semua harta Nabi Ayub AS. walaupun
hartanya habis dan jatuh miskin, Nabi Ayub tetap teguh imannya.
2.  Semua putra-putri kesayangannya Nabi AYub yang patuh dan berakhlak baik meninggal
dunia. Walaupun demikian Nabi Ayub tetap menghadapinya dengan rela dan sabar.
3. Allah mencoba Nabi Ayub dengan menderita sakit kulit selama kurang lebih 7 tahun.
kondisi Nabi Ayub AS sangat memprihatinkan. Tubuh Nabi Ayub AS tidak ada yang utuh
kecuali lisan dan hatinya. Walaupun dengan kondisi demikian, beliau tetap teguh imannya
dan bertambah ibadahnya.

Kemalangan yang diderita oleh Nabi Ayub AS membuat semua saudara, dan bahkan istrinya
menjauhinya, kecuali istri yang sangat setia dan penyabar yaitu Rahmah. Rahmah dengan
sabar merawat Nabi Ayub AS. Semua ujian itu adalah permohonan setan pada Allah karena
setan iri terhadap Nabi Ayub AS. Dengan sabar dan tabah Nabi Ayub AS menjalani ujian
tersebut dan terus berdoa kepada Allah agar disembuhkan penyakitnya. Doa Nabi Ayub AS
dikabulkan oleh Allah SWT dan beliau bisa sembuh seperti sedia kala. Kekayaannya kembali
seperti dulu lagi dan dianugerahi kekayaan yang berlipat ganda.

Anda mungkin juga menyukai