Anda di halaman 1dari 6

A.

PENGERTIAN LAMBUNG
Lambung adalah salah satu organ pencernaan yang berbentuk seperti kantong dan
terletak di perut kiri rongga perut di atas diafragma. Nama lain dari lambung adalah
ventrikulus, sering juga disebut gaster. Lambung memiliki fungsi utama untuk
menyimpan dan mengolah makanan sementara. pH lambung kurang lebih 2 derajat,
sehingga bersifat sangat asam. Pada kedua ujung lambung (sebelum dan setelah
bagian lambung) terdapat dua buah penyempitan yang berfungsi agar makanan yang
sedang diolah di dalam lambung tidak turun atau naik ke organ lain saat proses
pengolah berlangsung. Pada bagian dalam lambung terdapat kelenjar-kelenjar yang
menghasilkan getah lambung. Ukuran lambung pada setiap individu berbeda-beda,
namun umumnya mampu menampung 1,5 liter makanan.  

 Artikel Penunjang : Sistem Pencernaan Manusia

B. FUNGSI LAMBUNG
 Untuk menyimpan dan mengolah makanan.
 Untuk memusnahkan bakteri dan mikroorganisme berbahaya yang terdapat pada
makanan. pH asam lambung yang bersifat sangat asam mampu membunuh bakteri
yang ada.
 Memulai pencernaan lemak.
 Mengubah protein menjadi pepton.
 Mengubah kaseinogen menjadi kasein.
 Juga dapat berfungsi dalam pengontrolan hormon.
 Artikel Penunjang : Usus Halus : Pengertian, Struktur, Fungsi

C. STRUKTUR LAMBUNG
Secara garis besar lambung memiliki struktur dinding yang sejenis dengan usus halus
dan sebagian besar organ pencernaan lainnya. Struktur lambung disusun oleh 4
dinding berikut (Dari luar ke dalam) :

1. Lapisan Serosa
Merupakan lapisan terluar yang berfungsi sebagai pelindung perut. Sel yang terdapat
pada lapisan ini dapat memproduksi sejenis cairan yang akan mengurangi gaya
gesekan antar lambung dengan organ pencernaan lainnya.

2. Lapisan Otot
Lapisan otot pada lambung merupakan lapisan otot polos yang bekerja tanpa kita
sadari. Terdapat 2 jenis serabut otot, yaitu serabut otot memanjang, melingkar dan
menyerong. Kombinasi dari kontraksi ketiga jenis otot ini akan menghasilkan gerakan
peristaltik lambung yang berfungsi untuk memecah makanan serta membawanya ke
organ pencernaan selanjutnya.
LAPISAN LAPISAN LAMBUNG
3. Lapisan Submukosa
Berupa lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah, limfe, saraf dan
kelenjar lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa lambung memegang peranan
penting dalam mengedarkan makanan yang diserap.

4. Lapisan Mukosa
Lapisan mukosa disusun oleh sel yang bertugas dalam proses sekresi. Lapisan mukosa
berfungsi untuk mengeluarkan berbagai jenis cairan seperti enzim, asam lambung, dan
hormon. Pada lapisan mukosa terdapat 3 jenis sel, yaitu :
 Sel goblet, berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir yang menjaga
lapisan dalam tidak rusak.
 Sel Parietal, berfungsi untuk menghasilkan asam lambung dan berperan untuk
mengaktifkan enzim pepisn.
 Sel Chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen (enzim pepsin dalam bentuk
tidak aktif). Enzim ini diproduksi dalam bentuk tidak aktif agar tidak mencerna protein
yang dimiliki oleh sel tersebut.
D. BAGIAN – BAGIAN LAMBUNG
1. Kardiak Lambung
Merupakan bagian pertama dari lambung yang berfungsi sebagai pintu masuk makanan
dari esofagus (kerongkongan).

2. Fundus Lambung
Merupakan bagian tengah lambung yang bentuknya membulat.  Bagian ini sering juga
disebut korpus (badan lambung).

3. Pilorus Lambung
Bagian terbawah dari lambung yang berhubungan dengan usus halus.

BAGIAN BAGIAN LAMBUNG


Pada lambung terdapat dua buah klep (sfingter) yang berupa penyempitan pada kedua
ujungnya. Pada ujung lambung yang berbatasan dengan esofagus terdapat sfingter
kardia, sedangkan pada ujung lambung yang berbatasan dengan usus halus terdapat
sfingter Pilorus. Kedua sfingter ini berfungsi untuk menjaga makanan agar tetap berada
di lambung selama proses pencernaan berlangsung, selain itu juga mencegah asam
lambung untuk masuk ke organ lain.

E. KOMPONEN GETAH LAMBUNG


 HCL (Asam Lambung), merupakan cairan bersifat sangat asam yang dihasilkan
oleh sel parietal. Berfungsi untuk membunuh bakteri yang ada di makanan,
merangsang kerja usus hati dan pankreas, mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
 Pepsin, berfungsi untuk mengubah protein menjaddi albumosa + pepton.
 Lipase, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak + gliserol.
 Renin, berfungsi untuk mengubah protein dari susu menjadi laktosa.
 Gastrin, berfungsi sebagai hormon yang meningkatkan produksi kelenjar
lambung untuk mengeluarkan getahnya.
 Mucin, berfngsi untuk melindungi dinding lambung.
F. PROSES PENCERNAAN DI LAMBUNG
1. Secara Mekanik
Makanan dari esofagus bergerak memasuki lambung, makanan tersebut kemudian
akan menjalani proses pencernaan di lambung selama kurang lebih 2-5 jam. Lambung
memiliki lapisan otot yang akan berkombinasi untuk melakukan pencernaan mekanik
dalam memecah makanan. Kombinasi dari kontraksi otot-otot lambung ini akan
menciptakan sebuah gerakan yang akan mendorong makanan secara perlahan.
Gerakan tersebut dinamakan gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik akan terjadi setiap
15-25 detik.

2. Secara Kimiawi
Proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di lambung dilakukan oleh getah
lambung. Dalam hal ini makanan dipecah menjadi bentuknya yang lebih sederhana
agar mudah diserap di usus. Getah lambung akan membuat makanan bebas dari
bakteri dan bersifat asam. Selanjutnya makanan akan bergerak menuju usus halus dan
kondisi pH nya dinetralkan dengan peran organ lain seperti pankreas dan usus.
 Artikel Penunjang : Pankreas : Pengertian, Struktur, Fungsi

G. PENGOSONGAN LAMBUNG
Pengosongan lambung terjadi karena rangsangan saraf akibat adanya makanan di
dalam lambung. Selain itu kehadiran hormon gastrin yang merupakan komponen getah
lambung akan merangsang sfingter kardiak untuk berkontraksi, gerakan lambung
meningkat, dan relaksasi sfingter pilorus sehingga serangkaian proses ini membuat
makanan menuju ke organ pencernaan berikutnya. Lambung mengosongkan semua
isinya ke usus halus sekitar 2 – 6 jam setelah makanan mulai dicerna. Kecepatan
pengosongan lambung sangat bergantung kepada konsentrasi makanan yang ada.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan pengosongan lambung antara lain
adalah
 Pompa sfingter pilorus dan gerakan peristaltik
 Volume makanan
 Hormon Gastrin
 Sistem hormonal tubuh
 Konsentrasi makanan

Anda mungkin juga menyukai