Anda di halaman 1dari 8

Dosen pengampu: Heyrani, S.SiT, M.

Kes

‘’ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI’’

OLEH

SHERLY ARDANI MANTING


P00324018140

POLTEKKES KEMENKES KENDARI


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIII
KELAS IIC
2019

1. Anatomi dan fisiologi payudara


a. Anatomi payudara
Payudara (mamae, susu) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, di atas otot
dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutria bayi. Perempuan
mempunyai sepasang kelenjar payudara yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil
600 gram dan saat menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat 3 bagian utama, yaitu:
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
3. Papilla atau putting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
 Struktur Anatomi Payudara Bagian Luar
1) Korpus (badan)
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi yang memproduksi susu. Bagian
dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh
darah. Yang dimaksud korpus adalah bagian yang melingkar yang mengalami
pembesaran pada payudara atau disebut dengan badan payudara. Sebagian besar badan
payudara terdiri dari kumpulan jaringan lemak yang dilapisi oleh kulit.
2) Areola
Areola merupakan bagian hitam yang mengelilingi puting susu, ada banyak
kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar susu. Kelenjar sebasea berfungsi sebagai
pelumas pelindung areola dan puting susu. Bagian areolaa inilah yang akan mengalami
permbesaran selama masa kehamilan dan menyusui.
Dibagian dalam areola, terdapat saluran-saluran melebar yang disebut sinus
laktiferus. Sinus laktiferus ini yang menyimpan susu dalam payudara ibu selama masa
menyusui sampai akhirnya dikeluarkan untuk bayi. Sel yang berperan dalam pergerakan
areola selama masa menyusui disebut sel myoepithetial, gunanya untuk mendorong
keluarnya air susu.
3) Putting susu (papilla)
Puting susu dan areola adalah area payudara yang paling gelap. Puting terletak
dibagian tengah areola yang sebagian besar terdiri dari serat, otot polos, berfungsi untuk
membantu puting agar terbentuk saat stimulasi.
Selama masa pubertas pada anak perempuan pigmen berada di puting susu dan
areola akan meningkat (sehingga warnanya jadi lebih kuat) dan membuat puting susu
semakin menonjol.
 Struktur Anatomi Payudara Bagian Dalam
1.) Jaringan adiposa
Sebagian besar payudara wanita terdiri dari jaringan adiposa atau yang biasa
disebut sebagi jaringan lemak. Jaringan lemak terdapat bukan hanya di payudara, tapi
dibeberapa bagian tubuh lainnya.
Pada payudara wanita, jumlah lemak yang akan menentukan perbedaan ukuran
payudara wanita satu dengan yang lainnya.
2.) Lobulus, lobus dan saluran susu
Lobulus merupakan kelenjar susu, satu bagian dalam penyusun korpus atau badan
payudara, yang terletak dari kumpulan-kumpulan alveolus sebagai unit terkecil produksi
susu. Lobulus yang terkumpul kemudian membentuk lobus dalam satu payudara wanita
umumnya terdapat 12-20 lobus. Lobus dan lobulus dihubungkan oleh saluran susu yang
membawa susu bermuara ke puting susu.
3.) Pembuluh darah dan kelenjar getah bening
Pembuluh darah dan kelenjar getah bening merupakan bagian yang menyusun
payudara. Selain terdiri dari kumpulan lemak, pada payudara terdapat kumpulan
pembuluh darah yang berguna untuk menyuplai darah. Terutamnyan pada ibu hamil dan
menyusui, darah membawa O2 dan nutrisi ke jaringan payudara, kemudian pembuluh
darah di payudara bertugas memasok nutrisi yang dibutuhkan untuk produksi asi.
Sementara getah bening adalah cairan yang mengalir melalui jaringan yang di
sebut sistem limfatik dan membawa sel-sel yang membantu tubuh dan melawan infeksi.
Saluran getah bening mengarah ke kelenjar getah bening yang berukuran kecil yang
merupakan bagian dari sistem limfatik.
Bentuk puting ada 4, yaitu bentuk yang normal, pendek/datar, panjang dan
terbenam (inverted).
b. Fisiologi payudara
payudara mengalami tiga perubahan yang di pengaruhi oleh hormon. Perubahan
pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas,
sampai ke klimakterium dan manopause. Sejak pubertas pengaruh strogen dan
progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan
duktus berkembang dan timbulnya asinus.
Perubahan ke dua adalah sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar kedelapan
menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi
berikutnya terjadi pembesaran maksimal kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri
dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi
tegangdan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin
dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan fisik mammogram tidak berguna karena
kontrak keras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulail, semuanya berkurang.
Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui pada kehamilan payudara
menjadi besar karrna epitel duktus lobul dan duktus alveolus berpoliferasi dan
tumbuh duktus baru.
Sektrsi hormon prolaktin dan hipofisis anterior memicu laktasi . Air susu
diproduksi sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluatkan melalui duktus
keputing susu.
2. Dukungan Bidan Dalam Pemberian Asi
Peranan bidan awal bidan dalam mendukung pemberian asi adalah:
 Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara
ibunya.
 Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampi menyusui bayinya sendiri.
Bidan memberikan dukungan dalam pemberian asi dengan:
1.) Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam
pertama. Bayi mulai menyusu sendiri segara setelah lahir sering disebut dengan
inisiasi menyusu dini, ini merupakan peristiwa penting dimana bayi dapat melakukan
kontak kulit langsung dengan ibunya untuk memberikan kehangatan.
2.) mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah
masalah umum yang timbul. Tujuannya untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran susu, sehingga pengeluaran asi lancar.
3.) Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi Asi.
Membantu ibu segera untuk menyusui bayinya setelah lahir sangatnya penting.
Semakin sering bayi menghisap puting susu, maka pengeluaran asi semakin lancar.
4.) Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung).
Rawat gabung adalah salah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru
dilahirkan tidak dipisahkan melainkan ditempatkan bersama didalam ruangan selama
24jam.
5.) Memberikan asi pada bayi sesering mungkin.
Pemberian asi tidak perlu dijadwal, bayi disusui sesaui dengan keinginannya. Bayi
yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan asi didalam
lambung kosong dalam 2 jam.
6.) Memberikan kolostrum dan asi
Asi dan kolustrum merupakan makanan terbaik untuk bayi.
7.) Menghindari susu botol dan "dot empeng"
Pemberian susu botol dan kempengan dapat membuat bayi bingung puting dan
menolak menyusu
3. Manfaat pemberian Asi
 Manfaat pemberian asi bagi bayi, yaitu :
Saat menyusui tanpa di sadari ibu melepaskan hormon prolaktin yaitu hormon yang
menghasilkan kedamaian dan membuat ibu merasa lebih santai. Selain prolaktin juga
menghasilkan hormon oksitosin hormon yang mengakibatkan perasaan kasih sayang dan
hubungan emosional antara ibu dengan bayinya. Menyusui memberikan keuntungan
kesehatan bagi ibu. hormon oksitosin berfungsi mengembalikan keadaan uterus ke
ukuran normal dengan lebih cepat dan mencegah perdarahan pasca melahirkan.
Menyusui bisa memperbanyak kalori dan meningkatkan kepadatan tulang setelah
menyapih sehingga melindungi dari osteoporosis dan keretakan tulang pada usia tua.
 Pemberian asi untuk bayi yaitu:
1.) Pemberian asi merupakan metode pemberian makan bayi, terutama bayi yang
kurang dari 6 bulan.
2.) Pada umur 6-12 bulan asi merupakan makanan utama bayi karena mengandung
lebih dari 60% kebutuhan bayi.
3.) Setelah umur 1 tahun, meskipun asi hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan
bayi akan tetapi pemberian asi tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
4.) Komposisi asi ideal untuk bayi
5.) Asi memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit.
6.) Asi mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit dan alergi.
7.) Asi tidak basi dan selalu segar
4. Komposisi gizi dalam Asi
1) Laktosa, merupakan jenis karbohidrat utama dalam asi yang berperan penting sebagai
energi
2) Lemak, merupakan sumber energi bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh.
3) Oligosakarida, merupakan komponen bioaktif di asi yang berfungsi sebagai prebiotik
karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hiduo dalam sistem
pencernaan bayi.
4) protein, komponen dasar dari protein ialah asam amino yNg berfungsi sebagai pembentuk
struktur otak.
5) Vitamin
5. Upaya memperbanyak asi
Cara meningkatkan produk asi daoat di lakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
1) Melakukan persiapan menyusui saat ibu sedang hamil.
2) Susuilah bayi segera setelah bayi lahir.
3) Susuilah bayi sesering mungkin, semakin sering bayi menghisap puting susu, semakin
banyak asi yang keluar.
4) Susuilah bayi dari kedua payudara yang kiri dan kanan secara bergantian pada setiap kali
menyusui.
5) Jangan memberikan makanan dan minuman lain selain Asi sampai dengan usia 4 bulan.
6. Identifikasi tanda bayi cukup Asi/Asi ekslusif
1) Berat badannya bertambah
Peningkatan BB bayi merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai apakah ia sudah
mendapatkan cukup asi atau belum. Bayi akan mengalami penurunan berat badan waktu
1 minggu setelah lahir dan ini adalah hal yang normal.
2) Buang air kecil secara teratur
Normalnya bayi berusia dibawah 5 hari perlu diganti popoknya hingga 6x sehari, saat
usia bayi sudah lebih dari 5 hari popoknya perlu diganti hingga 6-8 kali sehari. Pada bayi
yang cukup bulan diberikan asi dan popoknya akan terlihat basah setiap kali diganti,
dengan warna urine jernih dan kuning.
3) terlihat tenang dan nyaman
Aktivitas dan mood bayi yang menungkat setelah menyusu juga dapat menandakan
kecukupan Asi setelah disusui dengan cukup, bayi biasanya akan nampak kenyang, serta
tidak rewel.
4) Payudara ibu menjadi kempes atau lembek setelah menyusui.
5) pola bak cenderung berkurang
Pada bulan pertama, bayi setidaknya BAK sebanyak 3 kali sehari, warna fesesnya mulai
berubah kekuningan pada hari ke lima setelah lahir.
7. Masalah dalam pemberian Asi
Permasalahan dalam menyusui dan cara mengatasinya:
1) Puting susu datar dan terpendam.
Cara mengatasinya: puting susu tarik-tarik sampai menonjol kalau perku dengan bantuan
pompa sush
2) puting lecet dan nyeri
Hal ini disebabkan oleh posisi menyusui atau cara menghisap yang salah.Cara
mengatasinya: perbaiki cara menghisap bayi, bibir bayi menutupi areola antara gusi atas
dan bawah, jangan membersikan puting dengan sabun, perhatikan cara melepaskan mulut
bayi dari puting setelah selesai menyusui, letakkan jari kingking disudut bawah, keluarka
sedikit Asi untuk dioleh oada puting selesai menuyusui.
3) payudara bengkak
Sekitar hari ke 3-4 payudara sering terasa lebih penuh atau tegang disertai rasa nyeri.
Cara mengatasinya: susuilah bayi sesuai kebutuhan, keluarkan asi dengan pompa bila
produksi asi melebihi kebutuhan bayi, untuk mengurangi rasa sakir kompres dengan air
hangat, lakukan pengurutan mulai dari puting keaeah pangkal.
4) saluran asi tersumbat
Cara mengatasinya: keluarkan asi dengan tanga /pompa, kompres air hangat sebelum
menyusui, kompres air dingin setelah menyusui, kompres air dingin setelah menyusui.
5) Bingung puting
Karna sesuatu hal bayi terpaksa di berikan susu buatan, berikan dengan sendok, jangan
dengat dot susu botol karena menyusui dari dot berlainan dengan puting ibu. Hal ini
untuk menghindari agar bayi tindak bungung puting.

Anda mungkin juga menyukai