Oleh :
Kelompok VI :
1. Rasna (P00324018136)
2. Ria Rezky (P00324018137)
3. Risda (P00324018138)
4. Sahri Suci Ramadhani (P00324018139)
5. Sherly Ardani Manting (P00324018140)
6. Shinta Dwi Puspita Sari (P00324018141)
7. Siska Firnayanti (P00324018142)
8. Siti Aisa (P00324018143)
TINGKAT 1C KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
2018
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Anatomi Fisiologis ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar gambar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Payudara
2.1.1 Letak Payudara
2.1.2 Bentuk Payudara
2.1.3 UkuranPayudara
2.1.4 Struktur Makroskopis Payudara
2.1.5 Struktur Mikroskopis Payudara
2.2 Fisiologi Payudara
2.2.1 Produksi Air Susu
2.2.2 Peneluara Air Susu
2.2.3 Proses Pembentukan Laktogen
2.3 Pengertian ASI
2.3.1 Manfaat Pemberian ASI bagi Ibu
2.3.2 manfaat pemberian ASi bagi bayi
Pengaruh Hormonal
Proses laktasi tidak terlepas dari pengaruh hormonal, adapun hormon-
hormon yang berperan adalah :
Pada bulan kelima dan keenam kehamilan, payudara siap memproduksi ASI.
Namun, ASI bisa juga diproduksi tanpa kehamilan (induced lactation).
2.2.3 Proses Pembentukan Laktogen
Proses pembentukan laktogen melalui tahapan-tahapan berikut:
1. Laktogenesis I
2. Laktogenesis II
3. Laktogenesis III
Laktogenesis I
Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi
pada fase terakhir kehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi
kolostrum, yaitu berupa cairan kental kekuningan dan tingkat progesteron
tinggi sehingga mencegah produksi ASI. Pengeluaran kolustrum pada saat
hamil atau sebelum bayi lahir, tidak menjadikan masalah medis. Hal ini juga
bukan merupakan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI.
Laktogenesis II
Laktogenesis III
Aspek psikologis
Perasaan bangga dan dibutuhkan sehingga tercipta hubungan atau ikatan
batin antara ibu dan bayi