Anda di halaman 1dari 13

Curhat Iblis kepada Nabi Yahya

11/14/2012 07:11:00 PM No comments

Iblis pernah curhat dan membuka rahasianya kepada Nabi Yahya a.s. Pada kesempatan itu, Iblis menguraikan tentang 3 golongan keturuanan Nabi Adam a.s serta trik-triknya dalam menjerusmuskan manusia. Adalah Abdullah bin Muhammad bin Ubad telah meriwayatkan dengan isnadnya dari Wuhaib bin Ward dalam kitab Aakamul Marjan. Abdulah berkata, suatu saat Iblis menampakkan diri kepada Nabi Yahya a.s.

Kisahnya.
Dalam kesempatan itu, Iblis membagi anak turun Nabi Adam a.s menjadi 3 golongan. "Sungguh aku akan
menasehatimu," ujar iblis. "Bohong, engkau laknatullah, engkau tidak akan menasehatiku, tetapi kabarkanlah kepadaku tentang anak cucu Nabi Adam a.s," ucap Nabi Yahya a.s. "Wahai kekasih Allah, sesungguhnya anak cucu Adam itu ada tiga golongan," ujar iblis yang terlihat dengan sungguh-sungguh. "Ceritakanlah kepadaku," tutur Nabi Yahya a.s lagi.

Menunda Bertobat. Kemudian iblis bercerita, bahwa golongan pertama adalah golongan umat yang melonggarkan waktu untuk beristighfar dan bertobat. Golongan tersebut adalah golongan yang paling berat dan paling sulit dipengaruhi oleh iblis. "Kami telah betul-betul berusaha sekuat tenaga untuk menggodanya, tetapi mereka merusak segala upaya kami dengan beristighfar dan bertobat. Kami menguiangi lagi, tetapi mereka juga mengulangi istighfar dan betobat. Kami tidak putus asa, tetapi tidak mendapatkan tujuan

kami padahal telah bersusah payah," ujar iblis. "Kemudian bagaimana dengan golongan yang kedua," tanya Nabi Yahya a.s. Iblis kemudian menjelaskan bahwa golongan anak cucu Adam yang kedua adalah orang yang lalai atas perintah Allah SWT. "Mereka itu di tangan-tangan kami seperti bola yang ada di tangan anak-anak kalian, kami menyambar dengan cepat sekehendak kami, sungguh kami telah menguasai mereka," jawab Iblis. Kemudian bagaimana dengan golongan yang ketiga," tanya Nabi Yahya a.s lagi. "Golongan yang ketiga itu adalah orang-orang yang sepertimu, yang terjaga dari kesalahan (maksum), kami tidak berkuasa sama sekali atas orang-orang yang memiliki kelebihan seperti dirimu," jawab iblis. "Apakah engkau benar-benar tidak kuasa atas diriku?" tanya Nabi Yahya a.s. "Tidak, kecuali satu kali saja, yaitu pada saat kamu mendatangi makanan dan memakannya, kami tak henti-hentinya menyenangkan kamu makan melebihi batas dan diluar kebutuhan, maka malam itu engkau tidur nyenyak dan tidak shalat malam seperti biasanya," jawab iblis. Orang yang paling disenangi dan dibenci Iblis. "Tak diragukan lagi iblis, aku tidak akan makan kenyang karena makanan selamanya," ucap Nabi Yahya a.s. "Sudah tentu, aku tidak akan menasehati anak cucu Adam sesudahmu," ujar iblis balik. Dalam riwayat lain, dalam kitab Aakamul Marjan juga dijelaskan melalui Ibn Abi Dunya dengan sanadnya dari Abdillah bin Khuaibiq. Ketika iblis bertemu dengan Nabi Yahya a.s, Nabi Yahya berkata, "Hai iblis, kabarkanlah kepadaku manusia yang paling kamu senangi dan yang paling kamu benci." Iblis tidak dapat melarikan diri dari pertanyaan itu, hingga dijawabnya dengan jujur. "Manusia yang paling aku senangi adalah seorang mukmin yang bakhil dan manusia yang paling aku benci adalah mereka yang dermawan," jawab iblis. "Kenapa begitu, katakanlah wahai iblis," ujar Nabi Yahya a.s. "karena orang yang bakhil itu, bakhilnya mencukupi kepadaku (menyesatkan manusia), dan orang yang dermawan itu, aku khawatir Allah memperlihatkan kedermawanannya lantas menerimanya," jawab iblis. "Andai bukan karena engkau Wahai nabi Yahya kekasih Allah, aku tidak akan mengabarkannya," ujar iblis lebih lanjut. Setelah itu, iblis pergi dari hadapan Nabi Yahya a.s.

Kisah Tentang Malaikat penjaga lautan


1/08/2013 10:38:00 PM AKHBAAR, al-qur'an, kisah-kisah islami 2 comments

Kisahnya

Malaikat Allah SWT jumlahnya sangat banyak. Selain 10 malaikat yang sudah diketahui, ternyata masih banyak malaikat lainnya yang memiliki tugas masing-masing. Salah satunya adalah malaikat penjaga laut. Di dalam kitab Irsyadul Ibad dijelaskan bahwa ada seorang Nasrani Paderi yang bertobat dari agamanya (Nasrani). Orang Nasrani ini memilih masuk Islam. Keislamannya diawali ketika ia diilhami tentang kebenaran ajaran Islam, sehingga membuatnya bimbang dan ingin berpindah menganut agama Islam. Karena begitu kuat dorongannya untuk memeluk Islam, akhirnya nasrani ini berangkat ke Makkah dan melakukan Thawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali. Setelah Thawaf berakhir, ia merasakan guncangan batin yang hebat. Ia seolah merasakan kenikmatan beribadah daripada sebelumnya. Karena kondisi puncak keimanan itulah akhirnya ia memutuskan melakukan pengembaraan mencari tempat yang sunyi. Bertemu Malaikat Laut. Setiap hari ia berjalan tanpa arah dan tujuan hingga ketika ia sampai di suatu tempat di pinggir laut, ia menghentikan langkahnya. Saat itu waktu sudah gelap gulita. Tiba-tiba terdengarlah gemuruh suara seperti suara hewan. Suasana hatinya bercampur aduk antara takut, was-was dari ancaman binatang yang bisa tiap saat menerkamnya. Karena itu orang Nasrani ini memutuskan untuk memanjat pohon yang besar. Akan tetapi di atas pohon, ia tidak bisa tidur dan terlebih lagi pada saat terdengar suara binatang buas yang bersahutan. Ketika suara itu semakin jelas, ia melihat di permukaan laut ada sebuah makhluk aneh yang sangat besar. Dia adalah malaikat penjaga laut. Wujud makhluk itu berkepala seperti burung kasuari tapi berwajah seperti manusia. Badannya seperti unta yang memiliki punuk, ekornya seperti ikan. Orang Nasrani itu menganggapnya aneh karena hanya muncul di permukaan laut saja. Ia kemudian berteriak. "Hai siapa itu?" begitu teriaknya. "Wahai manusia, mengapa engkau tidak mengucapkan salam kepadaku?" tegur makhluk itu. Akhirnya si Nasrani pun mengikuti apa yang diperintahkannya. Saat ia turun dari pohon, ia terkejut melihat lebih dekat bentuk asli makhluk itu dan ia berniat untuk lari karena takut. Tapi ia ditegur oleh malaikat itu.

Malaikat Laut Salah Satu Tentara Nabi Khidir a.s. "Wahai manusia, mengapa engkau lari dariku? Jika engkau lari niscaya engkau akan binasa," ucapa malaikat laut itu. Maka berhentilah Nasrani tadi dan kemudian makhluk tersebut mulai memperkenalkan dirinya bahkan ia adalah seorang malaikat yang Allah SWT ciptakan untuk berdiam di atas permukaan laut. Ia merupakan salah satu bala tentara Allah SWT. Setiap hari ia selalu melantunkan tasbih. Malaikat itu juga mengaku sebagai salah satu malaikat bala tentara Nabi Khidir a.s di Lautan. Orang Nasrani itupercaya, terlebih lagi setelah mengalami peristiwa tersebut, keyakinannya bertambah kuat terhadap Islam. Ia meyakini bahwa apayang dipegang selama ini (agama Nasrani) adalah keliru, dan Islam lah yang benar menurutnya. Nabi Khidir a.s berkata, "Barang siapa yang melantunkan tasbih malaikat tersebut, maka pahalanya seperti pahala makhluk tersebut berdzikir dari awal hingga akhir hayatnya."

dzikir pagi dan petang


6/06/2012 06:22:00 AM al-qur'an No comments

Zikir-Zikir Pagi Dan Petang

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda: : Barang siapa, ketika pagi dan sore, membaca doa: SUBHANALLAHI WABIHAMDIHI (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dan itu.[1] (HR. Muslim) Dan dari Ibnu Masud radhiallahu anhu dia berkata: . : Apabila sore hari, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengucapkan doa yang berbunyi: AMSAYNA WA AMSAL MULKU LILLAHI WALHAMDU LILLAH. LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU. LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ALA KULLI SYAY`IN QADIR. RABBI AS`ALUKA KHAYRA MAA FII HADZIHIL LAILAH, WA KHAYRA MAA BADAHA. WA AUDZU BIKA MIN SYARRI MAA FII HADZIHIL LAILAH, WA SYARRI MAA BADAHA. RABBI AUDZU BIKA MINAL KASALI WA SUU`IL KIBARI. RABBI AUDZU BIKA MIN ADZABIN FIN NAARI WA ADZABIN FIL QABRI (Kami memasuki sore hari dan pada sore ini jagad raya tetap milik Allah. Segala puji bagi Allah tiada sembahan yang haq selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah semua kekuasaan dan pujian, dan Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dari kebaikan malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang ada pada malam ini dan kejahatan sesudahnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, kesengsaraan di masa tua. Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari azab neraka dan azab di dalam kubur). Apabila pagi hari, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga mengucapkan doa tersebut dengan diganti bagian pertamanya menjadi: ASHBAHNA ASHBAHAL MULKU LILLAHI (Kami memasuki pagi hari dan pada pagi hari ini jagad raya dan seisinya adalah milik Allah).[2] (HR. Muslim) Dari Syaddad bin Aus radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabd a:

: Sayyid al-istighfar (pimpinan doa istighfar) adalah kamu mengucapkan: ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA ABDUKA WA ANA ALA AHDIKA WA WADIKA MASTATHATU AUUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANATU. ABUU`U LAKA BINIMATIKA ALAYYA WA ABUU`U LAKA BIDZANBI FAGHFIRLI. FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ-DZUNUUBA ILLA ANTA (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu). Beliau bersabda: Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga.[3] (HR. AlBukhari) Dari Abdullah bin Khubaib radhiallahu anhu dia berkata: Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, Apakah kalian telah shalat? Bacalah, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, Bacalah, namun sedikitpun aku tidak berkata -kata. Beliau bersabda, Bacalah, namun sedikitpun aku tidak berkata -kata. Kemudian beliau bersabda, Bacalah, hingga aku berkata, Wahai Rasulullah, apa yang harus aku baca? Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Bacalah (surah) QUL HUWALLAHU AHAD, QUL AUDZU BIRABBINNAAS, dan QUL AUDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.[4] (HR. Abu Daud, At-Tirmizi, dan An-Nasai dengan sanad yang hasan) Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasululllah shallallahu alaihi wasallam mengajari para sahabatnya, beliau berkata: : . Apabila salah seorang di antara kalian berada pada pagi hari maka hendaknya mengucapkan: ALLOOHUMMA BIKA ASHBAHNAA, WABIKA AMSAYNAA, WABIKA NAHYA, WABIKA NAMUUT, WAILAYKAN NUSYUR. (Ya Allah dengan pertolongan-Mu kami berada di pagi hari, dan dengan pertolongan-Mu kami berada di sore hari, dan dengan kehendak-Mu kami hidup serta mati, dan kepada-Mu kami dikumpulkan). Dan di sore hari hendaknya dia membaca: ALLOOHUMMA BIKA AMSAYNAA, WABIKA ASHBAHNAA, WABIKA NAHYA, WABIKA NAMUUT, WAILAYKAL MASHIR (Ya Allah dengan pertolongan-Mu kami berada di sore hari, dan dengan pertolongan-Mu kami berada di pagi hari, dan dengan kehendak-Mu kami hidup serta mati, dan kepadaMu kami kembali).[5] (HR. Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Sanadnya shahih dalam riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam: Beritahukanlah kepadaku doa apa yang harus aku baca ketika pagi dan sore. Beliau bersabda: . Ucapkanlah: ALLAHUMMA FATHIRIS SAMAAWAATI WAL ARDHI, ALIMIL GHAIBI WASY SYAHADAH. LAA ILAHA ILLA ANTA, RABBA KULLI SYAY`IN WAMALIIKAHU. AUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSI WASYARRISY SYAITHANI WASYARAKIHI. WA AN AQTARIFA ALA NAFSI SUU`AN AW AJURRAHU ILA MUSLIM. (Ya Allah, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan Pemiliknya, aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, kejahatan syetan dan sekutunya dan melakukan keburukan atas diriku atau aku hantarkan kepada seorang muslim). Ucapkan doa tersebut di waktu pagi dan sore dan ketika kamu ingin tidur.[6] (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasai, dan Al-Bukhari dalam Al-Adab AlMufrad dengan sanad yang shahih. Ini adalah lafazh Ahmad dan Al-Bukhari) Dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang hamba yang membaca pada pagi dan sore hari di setiap harinya: BIS MILLAHI AL-LADZI LAA YADHURUU MAA ISMIHI SYAY`UN FIL ARDHI WALAA FIS SAMAA`, WAHUWAS SAMIUL ALIM (Dengan menyebut nama Allah yang tidaklah sesuatu yang ada di bumi dan di langit akan celaka dengan nama-Nya, dan Dia Maha mendengar lagi Maha mengetahui), sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan dicelakakan oleh sesuatu apapun.[7] (HR. Imam Ahmad, At-Tirmizi, dan Ibnu Majah. At-Tirmizi berkata, Hasan shahih, dan k eadaannya sebagaimana yang beliau katakan) Dari Tsauban pelayan Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang muslim membaca: RADHITU BILLAHI RABBAN, WABIL ISLAMI DIINAN, WABI MUHAMMADIN SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM NABIYAN (aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku), saat ia memasuki sore hari sebanyak tiga kali dan di pagi hari tiga kali, kecuali Allah pasti untuk meridlainya pada hari kiamat.[8] (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah dengan sanad yang hasan. Ini adalah lafazh Ahmad akan tetapi dia tidak menyebutkan nama Tsauban, nama Tsauban disebutkan oleh At-Tirmizi dalam riwayatnya. An-Nasai juga meriwayatkannya dalam Amal Al-Yaum wa Al-Lailah seperti lafazh riwayat Ahmad) Dalam Shahih Muslim dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda: Wahai Abu Said, barangsiapa ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya, maka ia pasti masuk surga.[9]

Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahihnya dari Al-Abbas bin Abdil Muththalib radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Orang yang ridha dengan Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul, maka dia telah merasakan nikmatnya iman.[10] Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa ketika waktu pagi dan sore hari membaca: ALLAHUMMA INNI ASHBAHTU USYHIDUKA WA USYHIDU HAMALATA ARSYIKA WA MALAAIKATAKA WA JAMIIA KHALQIKA: ANNAKA ANTAALLAHU LAA ILAAHA ILLA ANTA WA ANNA MUHAMMADAN ABDUKA WA RASUULUKA (Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua mahklukMu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada sembahan yang haq selain Engkau, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu.) maka Allah akan membebaskan seperempat tubuhnya dari neraka, dan barangsiapa mengucapkannya sebanyak dua kali maka Allah akan membebaskan separuh tubuhnya dari neraka, dan barang siapa yang mengucapkannya sebanyak tiga kali maka Allah akan membebaskan tiga perempat tubuhnya dari neraka, dan barangsiapa membacanya sebanyak empat kali maka Allah akan membebaskan semua anggota badannya dari neraka.[11] (HR. Abu Daud dengan sanad yang hasan) Dan An-Nasai juga meriwayatkan hadits di atas dalam Amal Al-Yaum wa Al-Lailah dengan sanad yang hasan, tapi dengan lafazh: Barangsiapa ketika waktu pagi dan sore hari membaca: ALLAHUMMA INNI ASHBAHTU USYHIDUKA WA USYHIDU HAMALATA ARSYIKA WA MALAA`IKATAKA WA JAMIIA KHALQIKA ANNAKA ANTAALLAHU LAA ILAAHA ILLA ANTA WA ANNA MUHAMMADAN ABDUKA WA RASUULUKA (Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua mahklukMu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu.) maka Allah akan membebaskannya dari neraka pada seperempat harinya, dan barangsiapa yang membacanya sebanyak empat kali maka Allah akan membebaskannya dari neraka pada sepanjang hari itu.[12] Dari Abdullah bin Ghanam radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa mengucapkan saat waktu pagi: ALLAHUMMA MAA ASHBAHA BII MIN NIMATIN FAMINKA WAHDAKA LAA SYARIIKA LAKA FALAKAL HAMDU WA LAKASY SYUKRU (Ya Allah, pagi ini tidak ada nikmat yang ada padaku atau pada seorangpun dari makhluk-Mu kecuali dari-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu lah segala puji dan syukur), maka dia telah menunaikan kewajiban syukurnya pada hari itu. Dan barangsiapa mengucapkannya pada waktu sore maka ia telah menunaikan kewajiban syukurnya pada waktu malamnya.[13] (HR. Abu Daud dan An-Nasai dalam Amal Al-Yaum wa Al-Lailah dengan sanad yang hasan. Ini

adalah lafazh An-Nasai akan tetapi dia tidak menyebutkan lafazh, Pada waktu sore.[14] Ibnu Hibban juga meriwayatkannya seperti lafazh An-Nasai tapi dari hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma) Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan doa-doa berikut saat tiba waktu sore dan pagi hari: ALLAHUMMA INNII AS`ALUKAL AAFIYATA FIDDUN-YAA WAL AAKHIRAH. ALLAHUMMA INNI AS`ALUKAL AFWA WAL AAFIYATA FI DIINII WA DUN-YAAYA WA AHLII WA MAALI. ALLAHUMMASTUR AURAATII WA AAMIN RAWAATI. ALLAHUMMAHFADZHNII MIN BAYNI YADAYYA WA NIN KHALFII WA AN YAMIINII WA AN SYIMAALII WA MIN FAUQII. WA AUUDZU BIAZHAMATIKA AN UGHTAALA MIN TAHTII (Ya Allah, aku memohon kepada-mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta. Ya Allah, tutupilah semua auratku, dan amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang dari arah bawah).[15] (HR. Imam Ahmad dalam AlMusnad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Majah, dan dinyatakan shahih oleh Al-Hakim) dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa mengucapkan: LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU. LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ALA KULLI SYAY`IN QADIR (Tiada sembahan yang haq selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali di waktu pagi hari, maka akan dituliskan baginya seratus kebaikan dan akan dihapuskan darinya seratus kesalahan, dan baginya pahala seperti memerdekakan sepuluh budak, serta pada hari itu ia akan dijaga oleh Allah sampai sore. Dan barangsiapa mengucapkan seperti itu pada waktu sore hari maka ia akan mendapatkan hal yang semisal itu pula.[16] (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya dengan sanad yang hasan) Masih darinya (Abu Hurairah) radhiallahu anhu dia berkata: Nabi Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: : Barangsiapa berkata di sore hari: AUDZU BI KALIMATILLAHIT TAAMMAAH MIN SYARRI MA KHALAQ (saya berlindung dengan kaliamat Allah yang sempurna dari kejelekan makhluk-Nya) sebanyak tiga kali, maka dia tidak akan terkena humah malam itu.[17] (HR. Imam Ahmad dan At-Tirmizi dengan sanad yang hasan) Al-humah: Hewan berbisa, seperti kalajengking, ular, dan semacamnya[18]. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dari Khaulah bintu Hakim radhiallahu anha dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

Barangsiapa yang singgah pada suatu tempat kemudian dia berdoa: AAUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan makhluk-Nya), niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu.[19] Dari Abdullah bin Abdurrahman bin Abza dari ayahnya radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa berdoa di pagi dan sore hari dengan: ASHBAHNAA ALA FITHRATIL ISLAM WA ALA KALIMATIL IKHLASH, WA ALA DIINI NABIYYINAA MUHAMMADIN SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM, WA ALA MILLATI ABIINAA IBRAHIMA HANIIFAN MUSLIMAN, WA MAA KAANA MINAL MUSYRIKIN (Di pagi hari kami berada di atas fithrah Islam, di atas kalimat ikhlash serta di atas agama Nabi kami Muhammad shallallahu alaihi wasallam, dan di atas millah Ibrahim yang lurus dan muslim, dan dia bukan termasuk orang musyrik.[20] (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya dengan sanad yang shahih) Dari Abdurrahman bin Abi Bakrah bahwa dia berkata kepada ayahnya:

Wahai ayahku, aku mendengarmu berdoa di setiap pagi dengan: ALLAHUMMA AFINI FII BADANII, ALLAHUMMA AFINI FII SAMII, ALLAHUMMA AFINII FII BASHARII, LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah, berikanlah kesehatan buat badanku, buat pendengaran dan penglihatanku, tiada sembahan yang berhak disembah selain Engkau), ayah selalu mengulanginya hingga tiga kali ketika pagi dan petang. Dan ayah juga selalu berdoa dengan: ALLAHUMMA INNII AUDZU BIKA MINAL KUFRI WAL FAQRI, ALLAHUMMA INNII AUDZUBIKA MIN ADZABIL QABRI, LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri kepada-Mu dari kekufuran, dan kefakiran, Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Engkau) dan ayah pun selalu mengulanginya tiga kali di waktu subuh dan tiga kali lagi di waktu sore! Abu Bakrah menjawab, Benar, wahai anakku, sebab aku pernah mendengarnya dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau juga selalu berdoa dengannya (kalimat tersebut) sementara aku senang mengikuti sunnah beliau.[21] (HR. Imam Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, Abu Daud, dan An-Nasai dengan sanad yang hasan) Setiap muslim dan muslimah disyariatkan untuk membaca di setiap pagi setiap harinya: LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU. LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ALA KULLI SYAY`IN QADIR (Tiada sembahan yang haq selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak 100 kali agar dia berada dalam penjagaan dari setan pada hari itu sampai sore. Berdasarkan apa yang telah berlalu dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

Barangsiapa yang mengucapkan: LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU. LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ALA KULLI SYAY`IN QADIR (Tiada sembahan yang haq selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan mendapat pahala sama seperti orang yang memerdekakan seratus orang budak dicatat seratus kebaikan untuknya, dihapus seratus keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan setan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang membaca lebih banyak dan itu. Barang siapa membaca: SUBHANALLAHI WABIHAMDIHI (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.[22] [Diterjemah dari Tuhfah Al-Akhyar karya Asy-Syaikh Ibnu Baaz hal. 25-35]

Kisah Patahnya Sayap Malaikat Langit


8/17/2013 06:04:00 AM kisah-kisah islami, motifasi No comments

Diriwayatkan pada suatu hari, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, "Ya Rasulullah, aku telah melihat seorang malaikat di langit sedang berada di atas singgasananya. D sekitarnya terdapat 70 ribu malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya, Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat." "Dari sekarang ini, aku melihat malaikat itu berada di Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah sedang menangis tersedu, "Lanjut Malaikat Jibril.

Sayap Patah
Ketika dia melihatku, dia berkata, "Apakah engkau mau menolongku?" Aku berkata, "Apa salahmu?" Dia berkata, "Ketika sedang berada di atas singgasana pada makam Mi'raj, lewatlah padaku Muhammad, Kekasih Allah SWT. Lalu aku tidak berdiri untuk menyambutnya sehingga Allah SWT menghukumku dengan ini (sayapnya patah) serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat." Maaikat Jibril berkata,

"Seraya aku merendah diri di hadapan Allah SWT, aku memberinya pertolongan." Maka Allah SWT berfirman, "Wahai Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas KekasihKu, Muhammad SAW." Malaikat Jibril berkata lagi, "Kemudian malaikat itu membaca shalawat kepadamu dan Allah SWT mengampuninya serta menumbuhkan kembali kedua sayapnya, lalu menempatkannya lagi di atas singgasananya." Sungguh betapa mulianya Nabi Muhammad SAW, hingga malaikat saja yang tidak menghormat, sayapnya dipatahkan oleh Allah SWT. Kisah ini dinukil dari KitabMukasyafatul Qulub, buah karya dari cucu Imam Al Ghazali yang bernama Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali.

Anda mungkin juga menyukai