Anda di halaman 1dari 4

www.ahlussunni.blogspot.

com
Al Muraqabah
Penyusun : Agus Muslim
Pendahuluan
Muraqabatullah berarti pengawasanNya terhadap hamba. Al Muraqabah berarti hadirnya perasaan diawasi
olehNya sehingga melahirkan sikap mawas diri. Merupakan salah satu asas agama yang sama kedudukannya
dengan asas-asas yang lain seperti shalat ataupun shaum di bulan Ramadhan. Sebagaimana kita berusaha
untuk menyempurnakan semua asas-asas tadi, begitupun untuk al muraqabah ini, kita harus menjadikannya
hal penting dan tujuan dalam hidup kita. Rasulullah mengabarkan bahwa agama ini mempunyai rasa yang
akan dirasakan oleh orang-orang yang benar hubungannya pada Allah Taala.
Al Muraqabah adalah buah dari pahitnya perjuangan dalam menyempurnakan hak-hak Allah Taala atas diri
kita, karena hanya dengan pengalaman seperti inilah maka kita akan merasa bahwa Dia itu ada dan Maha
Mengawasi. Orang-orang terdahulu telah merasakannya dan membuktikan. Semoga kita pun diberiNya taufiq
untuk menyempurnakan hak-hakNya atas diri kita.
Al Qur an al Karim
_ ,, _,> `1. __ ,,l1. _ _.>..l
Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang), dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu
di antara orang-orang yang sujud. [asy Syuara : 218-219]
> `>-. _ !. .. < !., l,-. ,.,
...dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. [al
Hadid : 4]
| < _> ,ls ",`_: _ _ _ ,!..l
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. [Ali Imran :
5]
| ,`, :!..l!,l
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi. [al Fajr : 14]
`l-, .l> _`,s !. _> '..l
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat[1318] dan apa yang disembunyikan oleh hati. [al Mukmin :
19]
www.ahlussunni.blogspot.com
Al Hadits an Nabawi
:

. :

: .

: .


Dari Umar ra., Ketika kami duduk di sisi Rasulullah saw. pada suatu hari, tiba-tiba muncullah di hadapan
kami seorang lelaki yang sangat putih pakaiannya dan sangat hitam warna rambutnya, tidak tampak padanya
ada bekas-bekas perjalanan dan tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Lalu duduklah orang tadi di
hadapan Nabi s.a.w. dan menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut beliau
1
sambil meletakkan kedua
tangannya di atas kedua paha Beliau dan berkata, "Ya Muhammad, beritahukanlah padaku tentang Islam."
Rasulullah saw. bersabda, "Islam, yaitu hendaknya engkau bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah
kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, hendaklah engkau mendirikan shalat, menunaikan
zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan melakukan haji ke Baitullah jikalau kamu mampu mengadakan
perjalanannya." Orang itu berkata, "Anda benar." Kami semua heran padanya, karena ia bertanya dan juga
membenarkannya. Ia berkata lagi, "Beritahukanlah padaku tentang Iman." Rasulullah s.a.w. bersabda, "Yaitu
hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir
dan takdir, yang baik ataupun yang buruk [bahwa keduanya dari Allah Taala]." Orang itu berkata, "Anda
benar." Kemudian katanya lagi, "Kemudian beritahukanlah padaku tentang Ihsan." Rasulullah s.a.w.
menjawab, "Yaitu hendaklah engkau menyembah kepada Allah seolah-olah engkau dapat melihatNya,
2
tetapi
jikalau tidak dapat seolah-olah melihatNya, maka sesungguhnya Allah itu dapat melihatmu."
3
Ia berkata,
"Anda benar." Katanya lagi, "Kemudian beritahukanlah padaku tentang hari kiamat." Rasulullah saw.
menjawab, "Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari orang yang menanyakan.

1
Zhahir hadits menunjukkan bahwa Nabi saw. duduk iftirasy, dan cara duduk inilah yang paling afdhal ketika hadir dalam
majelis ilmu.
2
Inilah yang dinamakan musyahadah, yaitu seolah menyaksikan Allah Taala dalam setiap gerak penghambaannya.
3
Inilah yang dinamakan muraqabah, yaitu hadirnya perasaan kebersamaan dan pengawasan dariNya. Kedua maqam ihsan
adalah pengetahuan bathin akan kebesaran Allah Taala.
www.ahlussunni.blogspot.com
Orang itu berkata pula, "Beritahukanlah padaku tentang tanda-tandanya!" Rasulullah s.a.w. menjawab, "Yaitu
apabila seorang hambasahaya wanita melahirkan tuan puterinya
4
dan apabila engkau melihat orang-orang
yang dulunya tidak beralas kaki, hampir telanjang, miskin dan sebagai penggembala kambing bermegah-
megahan dengan membangun gedung-gedung yang besar [karena sudah menjadi kaya-raya dan bahkan
menjabat sebagai pembesar-pembesar negara]."
Orang itu pergi. Saya [yakni Umar ra.] berdiam diri beberapa saat lamanya, kemudian Rasulullah s.a.w.
bersabda, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Saya menjawab: "Allah dan
RasulNyalah yang lebih tahu." Rasulullah s.a.w. lalu bersabda, "Sungguh orang tadi adalah malaikat Jibril, ia
datang untuk memberikan pelajaran tentang agama kepada kalian."
5
[HR. Muslim]

:
Dari Abu Dzar, yaitu Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman yaitu Mu'adz bin Jabal ra., dari Rasulullah
saw. sabdanya, "Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan ikutilah perbuatan buruk itu
dengan perbuatan baik, maka kebaikan itu dapat menghapuskan keburukan tadi
6
dan bergaul lah dengan
manusia menggunakan budi pekerti yang baik." [HR. at Tirmidzi][Hasan]

:

: .

Dari Anas ra., katanya, "Sungguh kalian telah melakukan berbagai amalan yang lebih halus [lebih kecil]
menurut pandangan matamu daripada sehelai rambut. Tetapi kita semua di zaman Rasulullah saw.
menganggapnya termasuk golongan dosa-dosa yang merusak."
7
[HR. Al Bukhari]


4
Banyak penafsiran tentang maksud pernyataan Nabi saw. ini, saya lebih condong pada pendapat Ibn Hajar rah. Bahwa
maksudnya adalah banyaknya anak yang mengabaikan hak-hak orang tua, karena zhahir hadits mengabarkan kejadian-kejadian
yang berubah sebaliknya.
5
Secara garis besar, hubungan hadits ini dengan judul Bab adalah bahwa muraqabah merupakan asas agama yang harus
diperjuangkan kesempurnaannya sebagaimana asas-asas yang lainnya yang mempunyai kedudukan tinggi.
6
Lihat surat Hud : 114.
7
Hadits ini menggambarkan betapa muraqabah ini terus berangsur melemah di hati umat ini, sehingga menimbulkan
berbedanya pandangan tentang sebuah dosa. Janganlah meremehkan sebuah dosa, karena sikap peremehan inilah yang bisa
membuatnya menjadi besar di hadapan Allah Taala. Naudzu billah.
www.ahlussunni.blogspot.com
Dari Abu Hurairah r.a., katanya, "Rasulullah saw. bersabda, "Termasuk baiknya keislaman seseorang ialah
meninggalkan apa-apa yang tidak memberikan manfaat padanya [baik untuk dunia ataupun akhiratnya].
8

[HR. At Tirmidzi]


8
Apabila hadir muraqabah dalam hati, maka akan mawas diri dan memperhatikan perbuatannya. Seorang mukmin pasti akan
berusaha meninggalkan hal-hal yang tidak berguna dan tidak diridhai Tuhannya.

Anda mungkin juga menyukai