Anda di halaman 1dari 16

Dasar-Dasar

Filsafat
Komunikasi
Materi 2 & 3.
Th. Akademik 2014/2015
Dosen: Santi Indra Astuti, S.Sos., M.Si.

FILSAFAT ILMU
Menyelidiki dasar-dasar ilmu
Menyelidiki keabsahan metodologis yang
digunakan suatu ilmu
Merumuskan nilai, tindakan dan sikap sesuai
dengan ilmu tersebut.
ontologi

FILSAFAT KOMUNIKASI:
MENGKAJI ILMU KOMUNIKASI
DARI CIRI-CIRI DAN CARA-CARA
PEMEROLEHANNYA

epistemologi

aksiologi

MenganalisisKonsep/Teori
secaraFilosofis

Filsafat adalah disiplin yang berurusan


dengan masalah pengetahuan dan realitas.
Metateori : meta (di atas, yang
mendasari, yang melandasi) + teori.
Metateori setidaknya menyinggung tiga
tema besar: epistemologi (menyoal
pengetahuan), ontologi (nature), dan
aksiologi (menyoal nilai).
Metateori Komunikasi, apakah itu?

TEMAONTOLOGIS

Cabang filsafat yang berurusan dengan


REALITAS, atau wujud keberadaan sesuatu.
Isu ontologis terhitung penting karena cara
seorang teorisi mengonseptualisasikan
komunikasi bergantung pada bagaimana dirinya
memandang REALITAS komunikasi.
REALITAS komunikator bergantung pada
bagaimana para pelaku komunikasi (= AKTOR
KOMUNIKASI) dipersepsi oleh para teorisi
komunikasi.

POSISIONTOLOGIS

Teori Aksional:
orang menciptakan
makna,
mempunyai tujuan,
menentukan
pilihan nyata
manusia bersifat
AKTIF.

Teori Non
Aksional: perilaku
telah ditentukan,
dan bersifat
responsif terhadap
tekanan sejarah,
lingkungan,
maupun struktur,
manusia bersifat
PASIF.

PERSPEKTIF/FOKUS

BEHAVIORISTIK, menekankan cara orang


menanggapi pesan atau pengaruh pesan
komunikasi terhadap perilaku manusia.
Non Aksional, Perspektif Hukum Peliput.
TRANSMISIONAL, memandang
komunikasi sebagai pengiriman informasi
dari sumber kepada penerima dengan
gerakan mdel linear. Non Aksional
menekankan media, unsur komunikasi, dan
waktu. Manusia menjadi bagian dari rantai
proses transmisi informasi/komunikasi.

PERSPEKTIF/FOKUS

INTERAKSIONAL, mengakui bahwa para


pelaku komunikasi menanggapi satu sama lain
secara timbal balik dalam proses komunikasi.
Model komunikasi bersifat sirkuler dengan titik
interaktif pada umpan balik dan efek bersama.
Bisa aksional, atau bisa juga tidak,
tergantung pada derajat pikiran para pelaku
komunikasi dan peranannya sebagai pemilih
atau pembicara yang aktif.

TRANSAKSIONAL, kegiatan saling memberi.


Memandang komunikasi sebagai ajang
transaksi makna simbolik yang melibatkan
setiap peserta komunikasi secara aktif.
Menekankan konteks, proses, dan fungsi.
Cenderung bersifat aksional.

TEMAEPISTEMOLOGI

Epistemologi adalah cabang filsafat yang


mengkaji pengetahuan, atau cara-cara
memperoleh pengetahuan.

MENTALISME/RASIONALISME
EMPIRISME
KONSTRUKTIVISME
KONSTRUKTIVISME

SOSIAL

POSISIEPISTEMOLOGIS

Mentalisme/rasionalisme, mengandalkan
nalar manusia.
Empirisme mengandalkan persepsi
manusia.
Konstruktivisme mengandaikan
pengetahuan diciptakan oleh manusia
sesuai dengan kebutuhannya (pragmatis!)
Konstruktivisme sosial: pengetahuan
adalah produk interaksi simbolik dalam
kelompok-kelompok sosial.

DalamKomunikasi,
Epistemologimewujudmenjadi
WORLDVIEWS!

Worldview I: empiris
dan rasionalis,
realitas terpisah dari
manusia, taken for
granted, knowing is
discovering, klaim
generalisasi,
objektivitas adalah
segalanya, teori
komunikasi klasik yang
positivis

Worldview 2:
konstruktivis/social
constructivism, dunia
senantiasa berada dalam
proses. Realitas tak
terpisah dari manusia,
realitas dikonstruksi,
knowing is interpreting,
mikro/unik/tak bisa
digeneralisasi, subjektivitas/
intersubjektivitas dihargai,
pendekatan humanistik.

TEMAAKSIOLOGIS

a.

b.

Pertanyaan dasarnya adalah apakah teori tersebut


bebas nilai atau tidak? Apakah kita terikat pada nilai
tertentu dalam bersikap, atau tidak?
Free-value (bebas nilai), dasar pijakan non
aksional dan pandangan dunia I. Ilmuwan adalah
neutral observer. Ilmuwan harus OBJEKTIF.
Value-Conscious (sadar nilai), dasar pijakan
aksional dan pandangan dunia II. Ilmuwan adalah
agent of social change. SUBJEKTIVITAS dihargai.

Posisi Aksiologis: SUBJEKTIF dan OBJEKTIF

SUBJEKTIFvs.OBJEKTIF

Jelas, SANGAT BERLAWANANA. Namun,


keduanya tidak saling meniadakan, tapi
justru melengkapi.
Subjektif mengakui otonomi individu
untuk memaknai realitasnya sendiri.
Objektif mengakui individu sebagai
produk struktur lingkungan atau
organisasinya. Tidak otonom.
Beragam teori komunikasi terletak dalam
rentang kontinum subjektif vs. objektif.
Yuk, kita lihat bagaimana aplikasinya ...

ORGANISASIdariperspektif
SUBJEKTIVIS/OBJEKTIVIS

SUBJEKTIVIS,

Organisasi adalah kegiatan


yang dilakukan oleh orangorang. Organisasi terdiri dari
tindakan-tindakan,
interaksi, dan transaksi
yang melibatkan orangorang. Organisasi diciptakan
dan dipupuk melalui kontak
sinambung, tak dapat
dipisahkan dari perilaku
orang yang membentuk
organisasi tersebut. Intinya,
organisasi adalah proses.

OBJEKTIVIS.

Organisasi adalah sesuatu


yang bersifat fisik dan
konkret, dan merupakan
struktur dengan batasbatas yang pasti.
Organisasi adalah wadah,
eksis seperti keranjang,
dan semua unsur yang
membentuk organisasi
tersebut ditempatkan
dalam wadah itu. Intinya,
organisasi adalah
struktur.

SIFATMANUSIAdari
perspektifsubjektivis/objektivis
SUBJEKTIVIS,

Manusia punya
peranan yang aktif
dan kreatif. Kreasi
mereka bukanlah produk
lingkungan, mereka
menciptakan sendiri
lingkungan tersebut.
Manusia hidup dalam
lingkungan simbolik, dan
lingkungan simbolik itu
berubah serta dapat
ditafsirkan dengan
berbagai cara. Manusia
adalah pencipta dan
penafsir makna.

OBJEKTIVIS.

Manusia adalah
produk
lingkungannya.
Manusia dibentuk
oleh lingkungan, dan
keberhasilan serta
kelangsungan hidup
mereka bergantung
pada seberapa baik
mereka beradaptasi
dengan realitas nyata.
Manusia adalah
pemroses informasi.

TINDAKANMANUSIA
DARIPERSPEKTIF
SUBJEKTIVIS/OBJEKTIVIS

SUBJEKTIVIS,
Manusia tidak
pernah dapat
diramalkan.
Manusia
menciptakan
sistem.
Manusia itu UNIK.

OBJEKTIVIS, Tindakan
manusia itu senantiasa
bertujuan, goal
oriented, rasional.
Manusia itu TERATUR.
Tindakan manusia
bersifat SISTEMIK:
dikerangka/diatur
dalam SISTEM

PENGAYAAN
Bacalah teori-teori komunikasi yang ada
di sekitar Anda. Cobalah menganalisis
karakteristik setiap teori. Dari segi
epistemology, misalnya, teori mana yang
mencerminkan worldview 1? Teori mana
yang mencerminkan worldview 2?
Mengapa? Bagaimana dengan aspek
lainnya, seperti ontology dan aksiology?
Pelajari sebagai bekal mengerjakan UTS
kelak.

Anda mungkin juga menyukai