Menyetujui:
Pembimbing,
Menyetujui:
Ketua Bidang Kajian Manajemen Komunikasi,
Demi Allah, dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:
Adalah benar hasil karya tulis saya. Apabila di kumudian hari diketahui terbukti
skripsi saya merupakan jiplakan dari karya tulisan orang lain, saya bersedia
menanggung sanki berupa pembatalan skripsi, pembatalan kelulusan sarjana, atau
pencopotan gerlar sarjana yang sudah saya peroleh.
Yang menyatakan,
“Tidak ada iman bagi yang tidak ada amanat padanya (menjaga amanat) dan
tidak ada agama bagi yang tidak ada janjinya baginya (memenuhi janji).” (H.R.
Imam Ahmad)
LEMBAR DEDIKASI
Bismillahirahmanirrahim
Karya ini aku dedikasikan untuk dua manusia terhebat yang kumiliki,
Mamah dan Bapak, Terimakasih untuk segala cinta dan kasih sayang yang
teramat tulus. Untuk doa yang tak pernah berhenti terucap.
Untuk diri saya sendiri, yang telah selalu berjuang mengalahkan rasa malas dan
selalu percaya bahwa bisa melewati semua ujian yang datang menghampiri.
Mahakarya ini aku dedikasikan untuk kalian, dan untuk diriku yang telah
berjuang selama ini…
.
ABSTRAK
Pemilihan presiden yang sudah diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019 yang
dimana terdapat dua pasangan calon presiden yang mengajukan diri sebagai calon
presiden yaitu Jokowi dan Prabowo. Dalam membuktikan kepemimpinan, KPU
menyediakan media yang dimana nantinya kedua paslon presiden tersebut beradu
argumentasi dalam satu tempat atau biasanya disebut debat pilpres yang tujuannya
untuk memastikan para calon pemilih agar mereka mengetahui kredibilitas kedua
pasangan calon presiden tersebut. Dilihat dari situs Youtube video debat kedua
antar capres menduduki rating pertama dibandingkan debat kelima dengan
penonton sebanyak 1,4 juta penonton melalui kanal KompasTV. Ini menjadi alasan
peneliti memilih judul penelitian ini adalah peneliti ingin mengatahui seberapa baik
kredibilitas Jokowi dalam tayangan debat Pilpres 2019 (kedua). Tujuan penelitian
ini adalah, pertama, untuk mengetahui keahlian Jokowi dalam tayangan debat
pilpres 2019. Kedua, untuk mengetahui keterpercayaan Jokowi dalam tayangan
debat pilpres 2019. Terakhir, untuk mengetahui daya tarik Jokowi dalam tayangan
debat pilpres 2019. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan
pendekatan deskriptif, peneliti menjadikan mahasiswa FIKOM 2019 sebagai
sampel. Hasil penelitian menunjukan, kredibilitas Jokowi dalam aspek keahlian
dinilai baik dengan persentase 71.7%, Jokowi dinilai sebagai komunikator yang
memiliki keahlian dalam menyampaikan argumentasi dalam tayangan debat pilpres
2019 (kedua). Kredibilitas Jokowi dalam aspek keterpercayaan dinilai cukup baik
dengan persentase 57.4%, Jokowi dinilai sebagai komunikator yang memiliki
keterpercayaan dalam menyampaikan argumentasi dalam tayangan debat pilpres
2019 (kedua). Kredibilitas Jokowi dalam aspek daya tarik dinilai baik dengan
persentase 57.4%, Jokowi dinilai sebagai komunikator yang memiliki daya tarik
dalam menyampaikan argumentasi dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua).
Bismilahirrahmannirrahiim
Allah SWT karena atas rahmat serta hidayah-Nya, keyakinan dan juga kerja keras
dalam Tayangan Debat Pilpres” sebagai salah satu syarat akhir untuk memperoleh
ditemukan kesulitan dan hambatan baik dari segi penyajian maupun penggunaan
karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat selesai tanpa bantuan dari
waktu, serta kepercayan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
2. Bapak Dr. Zulfebriges, Drs., M.Si., selaku Ketua Bidang Kajian Manajemen
dan dukungan kepada penulis serta memberikan ide, inovasi, dan juga
Bandung.
4. Bapak Alex Sobur, Drs., M.Si selaku Dosen Wali dari penulis yang telah
membimbing, memberikan saran, dan juga menjadi orang tua untuk penulis
perkuliahan.
pernah mengajar penulis maupun yang belum pernah mengajar penulis dari
awal semester sampai akhir perkuliahan ini. Terima kasih atas ilmu dan juga
studi ini sampai selesai, akhirnya amanat yang diberikan kepada penulis bisa
terselesaikan. Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu hadiah yang bisa
kebanggan yang lebih besar lagi. Begitu senang rasanya ketika skripsi ini
9. Untuk Kakak penulis Helda Martiana dan Indra Prasti Malik serta keluarga
perkuliahan ini selesai. Belum ada yang bisa penulis berikan semoga di
kemudian hari penulis bisa membalas jasa dan kebaikan kalian semua.
10. Seluruh kerabat kerja Pa Hida, Pa Rere, A Bayu, Ayu, Pa Dani, Pa Iwan, Pa
Rahmat, Pa Ridwan dan semua yang tidak sempat penulis sebutkan, terima
kasih atas setiap waktu, tenaga, motivasi, kasih sayang, perhatian, dan
candaan yang selalu kalian berikan pada penulis yang tak akan pernah bisa
penulis lupakan.
11. Jodi, Yoga, Roni, Iko, Riki, Aldi, dan Andul yang penulis kenal semenjak
dari rumah Kemed, Aming, Buaya, Poni, Boim, Ohang, Kodir, Hapid,
Genclang, Temi, Edi, Ibot, Epul, Dede, Ande. Terima kasih atas semua
support (dukungannya) selama ini, yang tidak pernah merasa lelah untuk
13. Rekan-rekan atau lebih nyaman jika disebut Keluarga, seluruh jajaran
2015 dan adik-adik angkatan 2016. Kalian, tentang yang dapat membuat
penulis merasa nyaman ketika kita dapat berdiskusi, berjuang dan membuat
dipertemukan dalam suatu hari yang baik di mana kita telah menjadi orang-
15. Seluruh pihak yang tak dapat dituliskan satu persatu, terima kasih atas
segala doa dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis dari awal
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT melimpahkan karunia dan
rahmat-Nya atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Dengan segala
kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-
Penulis
DAFTAR ISI
karena manusia merupakan mahkluk yang sosial. Secara kata “komunikasi” berasal
pikiran. Secara garis besar dalam proses komunikasi, harus ada unsur-unsur
kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara
Komunikasi politik adalah objek kajian ilmu politik karena pesan – pesan
dalam sebagai pelaku kegiatan politik. Komunikasi sangat berkaitan dengan unsur
2019 ini.
komunikator. Dalam hal ini terkandung dua hal: pertama kredibilitas merupakan
persepsi khalayak, jadi tidak inhern dalam diri komunikator, kedua kredibilitas
merupakan faktor penting dalam kriteria presiden. Dalam tayangan debat presiden,
kredibilitas kedua calon akan terlihat siapa yang lebih baik kredibilitasnya pasti
akan berlangsung selama tujuh hari, yaitu 4-10 Agustus 2018. Pengamatan
Kompas.com di Kantor KPU, Jakarta pada Sabtu pagi, sejumlah orang sedang
memasang tenda yang akan digunakan sebagai tempat menampung para pendukung
perwakilan partai politik peserta pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Jumat
(3/8/2018).1
yang dimana terdapat dua pasangan calon presiden yang mengajukan diri sebagai
calon presiden yaitu Joko Widodo sebagai nomer urut 01 dan Prabowo Subianto
sebagai nomer urut 02, kedua calon presiden tersebut telah mendaftarkan diri sesuai
dengan aturan atau tatacara yang telah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum.
Dalam proses pemilihan presiden ini dua pasangan calon beradu kampanye ataupun
beradu kampanye demi memasarkan nama dan juga visi serta misi yang biasanya
Watch) Firdaus Ilyas mengatakan “bahwa laporan penerimaan hasil dana kampanye
1
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180803164239-32-319303/kpu-resmi-buka-
pendaftaran-capres-cawapres-pemilu-2019 (Terakhir diakses pada 02/12/2019 pukul 20.30)
Jokowi-JK sebesar Rp. 321 Miliar dan pengeluaran sebesar Rp. 293 Miliar dan
pengeluaran paslon Prabowo-Hatta hanya sebesar Rp. 166 Miliar”.2 Hal ini
membuktikan bahwa paslon capres dan cawapres tersebut benar – benar berambisi
kampanye sebesar mungkin untuk menarik minat dalam memilih masyarakat baik
Jika dilihat dari data KPU jumlah pemilih pada tahun ini berjumlah 190 juta
orang dan dalam situs kemendagri Peneliti Center for Strategic and International
2
https://nasional.kompas.com/read/2014/09/18/18542121/Ini.Hasil.Monitoring.ICW.terhadap.La
poran.Dana.Kampanye.Prabowo-Hatta.dan.Jokowi-JK (Terakhir diakses pada 02/12/2019 Pukul
20.40)
Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai debat Pilpres sangat penting bagi pasangan
pemilih dalam Pemilu 2019 didominasi generasi milenial. "Atau jumlahnya sekitar
80 juta dari 185 juta pemilih," kata Sarah saat ditemui di Gedung LIPI, Jakarta
Selatan4. Dan selain memakai media televisi pun masyarakat dapat mengakses
tayangan ulang debat pilpres ini di internet untuk menyaksikan siaran ulang debat
pilpres tersebut pemilih pemuda terutama pemilih pemula karena perilaku politik
pemilih pemula yang tertera dalam UU Pemilu 2009 disandarkan pada pemilih
umum (KPU) menyediakan media yang dimana nantinya kedua paslon presiden
tersebut beradu argumentasi dalam satu tempat atau biasanya disebut debat pilpres
yang tujuanya untuk memastikan para calon pemilih agar mereka mengetahui
nantinya. Hal tersebut sangat dinantikan oleh para pasangan calon presiden dan
wakil presiden karena debat pilpres ini dirasa tidak dapat dianggap sepele bagi
orang – orang yang mencalonkan diri sebagai presiden dan wakilnya karena
bertujuan untuk menarik minat para pemilih yang masih belum memutuskan akan
3
https://polpum.kemendagri.go.id/swing-voters-tunggu-penampilan-capres-cawapres (Terakhir
diakses pada 02/12/2019 Pukul 21.00)
4
https://tirto.id/hasil-survei-lipi-40-persen-suara-di-pemilu-didominasi-milenial-dbGF (Terakhir
diakses pada 03/12/2019 Pukul 19.00)
memihak di kubu mana atau biasa disebut dengan swing voters. Dan Seperti
dijelaskan dalam Pemilu Untuk Pemilih Pemula Modul I Komisi Pemilihan Umum
(2013) kategori Pemilih Pemula adalah warga negara yang baru pertama kali akan
bisa berasal dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang genap berusia 17 tahun atau
dilakukan selama lima kali di tahun 2019 tanggal pada 17 Januari, 17 Februari, 17
Maret, dan 30 Maret, dan terakhir pada tanggal 13 april. Dalam kutipan diatas
Kelima debat tersebut dibagi ke lima kelompok tema besar yang akan
diperdebatkan. Tema debat pertama yakni tentang hukum, HAM, korupsi, dan
terorisme, tema kedua adalah energi pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup,
pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional tema debat kelima adalah
perdagangan dan industri. Arief menuturkan KPU juga membagi debat pilpres ke
5
https://pilpres.tempo.co/read/1159019/berikut-jadwal-siaran-debat-pilpres-2019 (Terakhir
diakses pada 03/12/2019 Pukul 19.30)
dalam tiga pola. Pola pertama, yakni debat antar capres, debat antar cawapres, dan
debat antar pasangan capres-cawapres. Debat pertama dan terakhir disepakati antar
dan debat ketiga antar cawapres. Jika dilihat dari situs Youtube video debat kedua
penonton sebanyak 1,4 juta penonton melalui kanal KompasTV. Kesimpulan dari
pemaparan diatas, alasan peneliti memilih judul penelitian ini adalah peneliti ingin
mengatahui seberapa baik kredibilitas Jokowi dalam tayangan debat Pilpres 2019
(kedua).
kredibilitas Joko Widodo dalam tayangan debat pilpres 2019. Kriteria pemilih ini
dibatasi kepada pemilih pemula yang merupakan pemilih presiden perdana pada
2019?
2019?
1.3 Tujuan Penelitian
2019.
pilpres 2019.
pilpres 2019.
Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan mulai dari segi teoritis dan
juga praktis. Kegunaan teoritis adalah hasil yang bermanfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan objek penelitian. Kegunaan praktis adalah
kampanye nya terutama untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para calon calon
lainya di periode kedepan dan juga untuk yang melakukan penelitian lebih lanjut.
pengetahuan, wawasan serta pengalaman serta dapat memberikan ide baru dalam
debat pilpres khususnya pemilih pemula. Selain itu, dapat dijadikan bahan
UNISBA.
permasalahan yang sedang terjadi dan aspek lainya dalam penelitian ini demi
4. Objek yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah debat yang berjudul
2. Debat adalah kegiatan yang dimana adu argumentasi kedua belah pihak
memilih sesuatu.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
yang hampir serupa dengan yang sedang penulis teliti. Penjelasan mengenai
penelitian terdahulu akan ditulis secara garis besar mengenai identitas peneliti,
permasalahan penelitian, dan hasil yang didapat dari penelitian tersebut. Peneliti
Dalam Kemudahan Perolehan Berita Aktual "Jabar Dalam Berita” yang ditulis oleh
Reporter TVRI Jawa Barat memiliki sub unsur Kredibilitas itu sendiri. Sehingga
dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa Reporter TVRI Jawa Barat memilki
Tahun 2014. Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat FIKOM UNPAD dengan judul .
sub judul studi korelasional mengenai Kredibilitas Customer Service dengan Sikap
cukup berarti dengan Sikap Pelanggan. Semakin baik kredibilitas customer service
Brand Ambassador Band Noah dalam Iklan Vaseline Men terhadap Keputusan
Membeli Produk”. Penelitian ini dilakukan oleh Puti Nurani mahasiswa Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, Skripsi program sarjana Prodi Ilmu Komunikasi tahun
2015. Penelitian ini berfokus pada kredibilitas Band Noah sebagai Brand
sumber dengan metode penelitian kuantitatif. Hasil dalam penelitian ini adalah
kredibilitas Brand Ambassador band noah dengan indikator kredibilitas yaitu daya
tarik, kepercayaan dan keahlian memiliki nilai presentase 83,79% (kategori sangat
baik). Keputusan membeli produk vaseline men yang dilakukan oleh fans club noah
Tabel 2.1
Review Penelitian Sejenis
Wendi Prayudi Mella Defiani Puti Nurani
Berita
korelasional
diharapkan.
diteruskan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainnya, dan di antara
dengan mana pandangan dan asal-usul serta anjuran-anjuran pejabat yang berkuasa
diteruskan kepada anggota-anggota masyarakat selanjutnya juga melibatkan reaksi-
saran-saran para penguasa. Maka komunikasi politik itu memainkan peranan yang
penting sekali di dalam sistem politik: komunikasi politik ini menentukan elemen
dinamis, dan menjadi bagian menentukan dari sosialisasi politik, partisipasi politik,
dan pengrekrutan politik (Michael Rush dan Phillip Althoff, 2008: 24).
pembentukan citra politik, pembentukan public opinion (pendapat umum) dan bisa
partisipasi politik saat menjelang pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah
mendapatkan titik temu atau kesimpulan dari suatu permasalahan. Dalam sebuah
publik yang efektif. Debat yang mengikuti standar internasional atau ketentuan –
ketentuan khusus yang berlaku dalam suatu negara. Debat ini, mengutamakan
posisi moderator sebagai pengarah proses debat. Debat ini sering disebut dengan
debat politik atau dalam dunia internasional dikenal dengan debat parlementer.
Pelaksanaan debat dalam Pilpres telah diatur dalam Undang-undang Nomor
42 Tahun 2008 Tentang Pemilu. Dalam Pasal 38 ayat (1) g Undang-undang Nomor
42 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa kampanye salah satunya dapat dilakukan
dengan cara debat para kandidat mengenai materi kampanye. Tentang tata cara
2. Debat termin dua tentang energi pangan, sumber daya alam, lingkungan
dan keamanan.
2.2.3 Kredibilitas
“The Source Credibility Theory States that people are more likely to be
kredibel akan lebih mudah memperngaruhi orang lain, sehingga jika komunikator
ahli dapat dipercaya maka komunikannya akan lebih mudah dipengaruhi untuk
Asumsi epistimologis dari teori ini bahwa Source Credibility Theory adalah sebuah
cara pandang audiens. Dengan kata lain kredibilitas seseorang mempunyai peranan
pesan dengan mengemukakan para ahli akan lebih persuasif dibandingkan dengan
bukan ahli. Suatu pesan persuasif akan lebih efektif apabila kita mengetahui bahwa
komunikator. Dalam hal ini terkandung dua hal: pertama kredibilitas merupakan
persepsi khalayak, jadi tidak inhern dalam diri komunikator kedua kredibilitas
memiliki ethos, pathos, dan logos. Ethos adalah kekuatan yang dimiliki pembicara
unsur yaitu keahlian dan keterpercayaan yang dimiliki oleh sumber atau
Winoto, 2015:2).
sampaikan. Adapun daya tarik adalah salah satu komponen pelengkap dalam
Rakhmat menyebut karakter komunikator sebagai ethos. Ethos terdiri dari pikiran
baik, akhlak yang baik dan maksud yang baik (good sense, good moral character,
good will). Ethos adalah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter
pribadinya (Aristoteles dalam Cangara, 2018). Jadi, kredibilitas dapat diperoleh jika
1. Keahlian
dan menguasai skill yang bisa diandalkan (Venus, 2009:60). Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa keahlian yang dimiliki oleh komunikator ada
dalam penilaian audien, hal ini dapat didefinisikan dengan penguasaan yang
dimiliki komunikator pada apa yang dibahas berpengetahuan, cerdas, terlatih dan
kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila dituntut demikian, artinya individu
kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau melakukan auto kritik, artinya
individu mampu melakukan perubahan atas kesalahan-kesalahan. (Safaria,
2005:19).
nonformal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang
kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi.Suatu pembelajaran juga
mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman,
Latihan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu
2. Keterpercayaan
dianggap jujur, tulus, bermoral, adil, sopan atau etis (Rakhmat, 2018:324). Menurut
khalayak tentang maksud tindakan sumber. Sumber harus dapat diandalkan dan
dipercaya, Jika khalayak menilai bahwa tindakan atau ucapan sumber didasari motif
2009:57).
Jujur adalah menyatakan apa adanya, terbuka, konsisten antara apa yang
dikatakan dan dilakukannya, serta berani karena benar, tidak curang dan dapat
dipercaya. Kejujuran juga bisa ditunjukkan ketika seseorang menyampaikan
informasi secara jujur dan obyektif yakni tidak melebih-lebihkan suatu fakta atau
bersifat rasional. Keputusan dari moral ini bukanlah soal perasaan atau nilai,
moral dan bersifat konstruksi kognitif yang bersifat aktif terhadap titik pandang
kewajiban, hak dan keterlibatan setiap pribadi terhadap sesuatu yang baik dan juga
linguistic means used to maintain good interactions with other people”. Kesopanan
adalah suatu alat yang digunakan untuk memelihara interaksi yang baik dengan
strategi yang dirancang untuk melestarikan atau memperoleh citra diri dan
watak yang dimiliki oleh komunikator atau sumber itu sendiri. Jika ia dianggap
jujur dan tulus dalam menyampaikan informasi, bermoral adil, etis, serta
kesopananya dalam membuat pernyataan dan bertindak maka khalayak akan
percaya.
3. Daya Tarik
Daya tarik menjadi salah satu faktor penting yang turut memengaruhi
persuasi yang dilakukan oleh komunikator. Daya tarik ini tidak hanya berupa
penampilan fisik (physic), namun bisa juga berupa daya tarik psikologis yang
yang dikenal baik lebih diterima oleh audience daripada mereka yang tidak dikenal.
atau liking artinya komunikator memiliki kesamaan atau sudah dikenal pada
Semakin seseorang melihat diri mereka mirip dengan orang lain, maka
semakin besar kemungkinan mereka akan terus berinteraksi dengan orang tersebut.
Individu cenderung membandingkan diri mereka dengan individu yang tidak bisa,
serta rekan-rekan dalam hal berbagi padangan yang sama dan nilai nilai bersama
Faktor penting interaksi interpersonal dan daya tarik adalah likeability atau
Kredibilitas pada diri seseorang tidak datang begitu saja, tetapi ada cara cara
1) Kesiapan (preparedness)
dibahas harus dapat dilihat oleh khalayak. Maka dari itu, seorang komunikator
harus memiliki persiapan bahkan ia pun harus merencanakan terlebih dahulu bila
khalayak;
aktual;
serius dalam hal ini tidak berarti pembicaraan menjadi kaku, komunikator bisa saja
menyelipkan kata-kata humor. Pada wkatu perang dunia ke dua, Winston Churcill
dikenal sebagai ahli pidato yang biasa menyisipkan humor, tetapi ia selalu berupaya
selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna. Ia harus
4) Ketenangan (patience)
ketenangan ini perlu dipelihara dan selalu ditunjukkan pada setiap komunikasi yang
komunikator menghadapi pertanyaan sulit atau serangan itu sudah biasa baginya.
Selain itu, jika komunikator bersikap tenang ia akan dapat melakukan ideasi
(ideation) dengan mantap, yakni pengorganisasian, pikiran, perasaan, dan hasil
argumentatif.
5) Keramahan (friendship)
Ada kalanya dalam suatu forum, timbul tanggapan salah seorang di antara yang
hadir berupa kritikan pedas. Dalam situasi sikap seperti ini, sikap hormat
keramahan tidak saja ditunjukkan dengan ekspresi wajah tetapi juga dengan gaya
6) Kesederhanaan (moeration)
Kesederhanaan tidak hanya menyangkut hal yang bersifat fisik tetapi juga
dalam hal penggunaan bahasa sebagai alat untuk mengeluarkan pikiran dan
kita jumpai komunikator yang meniru gaya orang lain, yang ditiru sudah tentun
orang-orang termasyur. Peniruan seperti ini justru akan mengurangi penilaian sikap
disampaikan.
2003:75).
Kredibilitas Joko Widodo dalam tayangan
debat pilpres 2019
Persepsi Khalayak
Teori Kredibilitas
(Cangara,2018)
1. Keahlian
2. Keterpercayaan
3. Daya Tarik
dari suatu populasi tentang suatu fenomena yang diamati. Penelitian deskriptif salah
satu jenis penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran yang lengkap
mengenai seting sosial. Pada dasarnya tujuan penelitian deskriptif adalah dapat
3.1.2.1 Populasi
karakterisrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2017: 61). Dalam penelitian ini, populasi yang
akan dijadikan objek penelitian ialah Mahasiswa FIKOM 2019 sebanyak 384 orang.
3.1.2.2 Sampel
teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Meskipun begitu, “sampel yang
yang ditarik akan dapat diberlakukan untuk seluruh populasi” (Sugiyono, 2017: 62).
Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
adalah suatu metode pengambilan sebuah sampel terdiri dari n unit yang diambil
dari populasi sebanyak N unit secara acak sedemikian rupa sehingga setiap
kemungkinan sampel yang terdiri dari n unit mempunyai peluang yang sama untuk
terambil, serta setiap unit yang ada dalam populasi mempunyai kemungkinan yang
juga sama untuk terpilih kedalam sampel (Asra dan Prasetyo, 2015 : 79).
pengambilannya yang secara acak tanpa melihat strata dalam populasi (Sugiyono,
2017:122). Populasi ini dianggap homogen karena semua anggota populasi telah
menonton tayangan debat pilpres 2019 (kedua) oleh karena itu, teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini dapat menggunakan teknik sampel acak sederhana
N
𝑛=
1 + Ne2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir, misalnya 10% kemudian e dikuadradkan.
kelonggaran ketidaktelitian (e) sebesar 10% (0,1) dengan hasil sebagai berikut:
N
𝑛=
1 + Ne2
384
=
1 + 384(0,01)2
384
=
1 + 3.84
384
=
1 + 3.84
384
=
4.84
penelitian adalah sebanyak 99,16 atau menjadi 100 orang untuk menjadi sampel.
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi sangat banyak sehingga dengan
pertimbangan peneliti, harus mengambil sampel dari populasi yang ada. Selain itu,
pengambilan sampel ini dilakukan agar lebih mudah dalam mengumpulkan dan
mengolah data. Sampel dari penelitian ini merupakan mahasiswa FIKOM 2019
1. Kuesioner
beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang
diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Kuesioner juga dikenal sebagai angket.
Kuesioner merupakan sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi atau dijawab oleh
responden atau orang yang akan diukur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
kuesioner dengan tipe tertutup di mana telah tersedia alternatif jawaban dari setiap
diluar alternatif jawaban yang ada. Kuesioner dipilih sebagai teknik pengumpulan
keluar dari undian sebagaimana dalam cara penarikan simple random sampling.
terkumpul dalam jangka waktu 5 hari untuk dianalisis pada bab selanjutnya.
2. Studi Kepustakaan
apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau data sekunder, apakah
didalam museum.
kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat
diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain”. (Siregar, 2014: 111). Dalam
Pemaparan argumen
Jokowi menunjukan bahwa
beliau memiliki keahlian
dalam menyampaikan
argumen.
Pernyataan Jokowi dalam
2.Keterperc tayangan debat pilpres
ayaan 2019 kedua yang
(X2) sebagaimana adanya
memperlihatkan kejujuran.
Jokowi dalam tayangan
debat pilpres 2019 kedua
memperlihatkan rasa tulus
dalam menerima
tanggapan lawan debat.
Jokowi terlihat bermoral
dalam membuat
pernyataan dan bertindak
saat tayangan debat pilpres
2019 kedua.
Jokowi dalam tayangan
debat pilpres 2019 kedua
memperlihatkan kepatuhan
dalam tata aturan debat
yang sudah ada.
ditentukan dari bagaimana peneliti menentukan penggunaan alat analisis data. Oleh
karena itu, kegiatan analisis data tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses
penelitian. Bila terjadi kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat berakibat
fatal terhadap apa yang sedang ditelitinya. Teknik analisis yang digunakan dalam
mendeskripsikan atau menggambaran data yang telah terkumpul atau dengan kata
lain menilai karakteristik dari sebuah data. Pada analisis ini, peneliti akan
melakukan tabulasi yaitu memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur
mengetahui tingkat presentase skor jawaban dari variabel yang ditemukan adalah
𝑛
% = 𝑁 × 100%
Keterangan:
tertinggi)
berikut:
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
× 𝟏𝟎𝟎%
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
𝟒
× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎𝟎%
𝟒
2. Menentukan angka presentase minimal
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒊𝒏𝒊𝒏𝒎𝒂𝒍
× 𝟏𝟎𝟎%
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
𝟏
× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟓%
𝟒
75% : 4 = 18,7%.
kriteria analisis dimuali dari angka presentasi minimal, kemudian dijumlah dengan
berikut:
Tabel 3. 1
Kriteria Analisis Deskriptif Persentase
NO Rentang Presentase Kriteria
2 >62,25%-81,25% Baik
Dari seluruh item pernyataan yang diajukan dalam penelitian ini memilik
Kredibilitas Jokowi dalam Tayangan Debat Pilpres 2019 (kedua). Nantinya hasil
identifikasi masalah.
Skala ordinal menandai relasi atau hubungan dari suatu data dari tingkatan
atau urutan menurut besarannya atau ordernya dengan berbagai variasi. Skala
ordinal tidak menunjukkan bahwa interval angka sama. Angka itu hanya
menunjukkan urutan dan tidak mungkin dibagi, ditambah atau dikurangi. Biasanya
data akan diurutkan berdasarkan dimensi tertentu seperti dari terkecil hingga
terbesar. Dari pilihan yang sudah ditentukan sebelumnya yang terdiri dari 5 (lima)
tidak menarik/tidak setuju. Bobot nilai setiap pertanyaan akan dijabarkan sebagai
berikut :
Tabel 3.3
Skala Pengukuran Instrumen
Skala Ordinal Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena
yang terjadi. Setiap jawaban dari responden akan dalam bentuk jawaban
(pernyataan) yang berupa Sangat setuju (SS), Setuju (S), Netral (N) Tidak setuju
(TS), Sangat tidak setuju (STS). Untuk keperluan analsiis kuantitatif, maka jawaban
Dengan skala likert variabel yang ingin diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel, kemudian indikator tersebut menjadi tolak ukur untuk menyusun item-
item yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Selanjutnya kuesioner tersebut
dibagikan kepada responden sampel pada penelitian ini, data dikumpulkan menjadi
product and service solution) versi 25 untuk mencari tahu hasil kevalidan data.
instrument yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument
diketahui, konstrak adalah suatu abstraksi dan generalisasi khusus dan merupakan
suatu konsep yang diciptakan khusus untuk kebutuhan ilmiah dan mempunyai
pengertian terbatas. Konstrak tersebut diberi definisi sehingga dapat diamati dan
diukur.
Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik
korelasi. Mengingat data penelitian berskala ordinal, maka korelasi yang digunakan
Pada penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya dan seberapa besar tingkat
versi 25. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi Rank Spearman
Keterangan :
N = Banyaknya responden
dengan membaningkan rhitung dengan rtabel. Rumus uji t yang dilakukan sebagai
𝑟 √𝑛 − 2
𝑡= ; 𝑑𝑏 = 𝑛 − 2
√1 − 𝑟 2
Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel
3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel
Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, maka
alat pengukur tersebut semakin tepat untuk digunakan dalam penelitian. Dengan
relevan.
diperoleh nilai rtabel= 0,306 berikut hasil tabel hasil uji validitas dalam penelitian
memiliki koefisien validitas yang lebih besar dari r-tabel 0,306 sehingga item-item
tersebut layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian kemudian dapat
digunakan dalam pertanyaan penelitian reliabel atau tidak. Instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2016:18). Reliabilitas adalah
untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap koefisien, apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
rumus uji reliabilitas yaitu Cronbach Alpha dengan rumus sebagai berikut:
(Σ𝑥𝑖 )2
Σ𝑥𝑖 2 −
𝜎𝑖 2 = 𝑛
𝑛
(Σ𝑥)2
Σ𝑥 2 −
𝜎𝑡 2 = 𝑛
𝑛
c. Menentukan reliabilitas instrumen
𝑘 Σ 𝜎𝑏 2
𝑟11 = [1 − ]
(𝑘 − 1) 𝜎𝑡 2
Keterangan:
𝑛 : jumlah sampel
𝑥𝑖 : jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
Σx : total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
𝜎𝑡 2 : varians total
Σ𝜎𝑏 2 : jumlah varians butir
𝑘 : jumlah pertanyaan
𝑟11 : koefisien reliabilitas instrumen (Siregar, 2014:58)
menggunakan teknik ini, bila reabilitas (r) >0,6 sama halnya dengan uji validitas,
uji realibilitas juga menggunakan data dari 30 orang. Berikut adalah penyajian hasil
yang diteliti menunjukan hasil indeks reliabilitas lebih besar dari 0,60. Sehingga
artinya pertanyaan yang dipakai mampu mengukur apa yang perlu diukur dan dapat
berikutnya.
3.1.7 Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian
Dalam meneliti Persepsi Kredibilitas Joko Widodo dalam Tayangan Debat Pilpres
Namun peneliti dibantu oleh adanya dosen pembimbing juga dosen penguji
tersebut, tetapi ada saja yang tidak mau mengisi kuesioner peneliti dan
1961 umur 58 tahun adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20
Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam
Pemilu Presiden 2014 dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin
dalam Pemilu Serentak 2019. Jokowi pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak
sebagai wakil gubernur. Sebelumnya, ia adalah Wali Kota Surakarta (Solo), sejak
28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil
wali kota. Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi Wali Kota Solo, Jokowi
digusur sebanyak tiga kali ketika dia masih kecil, tetapi ia mampu menyelesaikan
menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005. Namanya mulai dikenal setelah
dianggap berhasil mengubah wajah Kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota
budaya, dan kota batik. Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil
dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "muda" dan "bersih", meskipun
Indonesia baik saat sebelum menjadi Gubernur Jakarta maupun Walikota Solo.
Jokowi makin dikenal karena gaya kepemimpinannya yang berbeda dan dipandang
Jakarta menilai sosok Jokowi memang presiden yang luar biasa. Jokowi disebutnya
berasal dari kalangan bawah yang tentunya memiliki pribadi yang merakyat
kesan tersendiri oleh kepala negara lain. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan
bertemu Presiden Jokowi, dan berharap dapat meningkatkan kerja sama, termasuk
hubungan personal (antar kepala negara). Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin
juga menyatakan bahwa hubungan antara Indonesia dengan Rusia akan semakin
gayanya yang khas ternyata disikapi secara berbeda oleh sebagian elit politik.
Jokowi dipandang hanya melakukan pencitraan guna menarik simpati warga. Gaya
orang-orang politik yang berada disekitarnya. Cara yang dilakukan oleh Jokowi
dipastikan akan menjadikan Jokowi semakin kuat untuk memperoleh dukungan dari
masyarakat luas. Hal ini dibuktikan ketika Jokowi memimpin Solo, dengan
menggunakan cara kepemimpinan yang selalu turun ke lapangan menemui warga
masyarakat dari berbagai kalangan dan profesi, dirinya kemudian berhasil terpilih
kembali untuk menjadi walikota Solo periode kedua dengan perolehan suara 90%
suara. Sejak Presiden Jokowi menjadi sorotan media di dalam maupun luar negeri,
membuat para anggota keluarga orang nomor satu di Indonesia juga ikut menjadi
perhatian publik. Publik ingin tahu mendalam seperti apa kehidupan keluarga orang
nomor satu di Indonesia itu. Joko Widodo merupakan Presiden RI ke-7 yang
menikah dengan Iriana tangal 24 Desember 1986, di Solo, Jawa Tengah. Dan di
periode ini beliau terpilih lagi menjadi Presiden RI ke-8. Lewat tayangan debat
Bab ini menguraikan mengenai analisis data-data yang telah diperoleh dari
data primer maupun data sekunder. Data primer dalam penelitian ini merupakan
merupakan mahasiswa FIKOM 2019 yang sudah menonton tayangan Debat Pilpres
2019 (Kedua) yang bersedia dijadikan responden oleh peneliti. Data tersebut
ditunjang oleh data sekunder yaitu berupa studi kepustakaan yang bertujuan untuk
Pada data primer terdiri dari dua macam data yaitu data responden dan data
jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
3. Pembahasan
4.1 Analisis Deskriptif Data Responden
Pada sub bagian ini memaparkan dan menjelaskan karakteristik tertentu dari
ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini, data tersebut diperoleh melalui
angket atau kuesioner yang disebar dan telah diisi oleh responden. Jawaban
responden atas pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner akan ditampilkan dalam
Proses penyebaran kuesioner dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui aplikasi
menghubungi responden melalui media sosial LINE grup FIKOM 2019 yang
bersedia menjadi responden pada penelitian ini dan memberikan link Google Form
kelamin, usia, dan keterangan telah menonton atau belum tayangan tersebut.
berikut:
kuesioner penelitian ini adalah responden yang berjenis kelamin Laki - Laki yaitu
digunakan pada penelitian ini, sampel yang keluar tak terduga sehingga
kemungkinan untuk terpilihnya responden berjenis kelamin Laki - Laki lebih besar
daripada Perempuan.
tahun merupakan mayoritas usia Mahasiswa FIKOM 2019. Selain itu, teknik
mana cara memilih sampel telah ditetapkan sebanyak 79 orang dari jumlah populasi
Tabel 4.3
Apakah anda sudah menonton tayangan debat capres 2019 yang kedua
No. Jawaban f %
1. Ya 71 89.9
Belum, saya
akan
2. menontonya 8 10.1
terlebih
dahulu
Jumlah 79 100
Sumber: Pengolahan Data
atau belum menonton tayangan debat tersebut dan dalam kuesioner yang telah
disebarkan oleh peneliti didalamnya terdapat video tayangan debat pilpres 2019
(kedua) tersebut yang diambil dari situs youtube.com jadi pada penelitian ini
peneliti memberikan opsi pada responden jika belum menontonya responden dapat
menonton tayangan debat tersebut yaitu 71 (89.9%) responden dan 8 (10,1%) orang
responden menjawab belum, saya akan menontonya. Dan dalam pertanyaan ini
dapat dibuktikan bahwa responden yang diambil dalam penelitian ini telah
Kredibilitas dari Joko Widodo yang dilihat dalam tayangan debat pilpres 2019
responden yang terpilih menjadi sampel dan telah mengisi beberapa butir
Pada subbab ini, akan dijabarkan mengenai hasil jawaban dari para
responden yang disertai dengan analisis yang dihubungkan dengan teori yang
menganalisis hasil penelitian dalam tabel, maka menggunakan pedoman dari hasil
oleh komunikator ada dalam penilaian audien, hal ini dapat didefinisikan dengan
penguasaan yang dimiliki komunikator pada apa yang dibahas, ia cerdas, terlatih
berkaitan dengan keahlian yang telah dijabarkan dalam studi kepustakaan dalam
tayangan debat pilpres 2019 (kedua). Berikut adalah deskripsi dari pertanyaan
Tabel 4.4
Keahlian Jokowi saat berargumentasi dalam tayangan debat pilpres 2019
kedua memperlihatkan bahwa Jokowi memiliki pengetahuan yang luas.
No. Jawaban f %
1. Sangat Setuju 9 11.4
2. Setuju 39 49.4
3. Netral 17 21.5
4. Tidak Setuju 12 15.2
5. Sangat Tidak Setuju 2 2.5
Jumlah 79 100
Sumber:Pengolahan Data
responden tidak setuju, dan 2 (2.5%) responden sangat tidak setuju atas pernyataan
keahlian Jokowi saat berargumentasi dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua)
didasarkan atas pengetahuanya yang luas. Pengetahuan merupakan buah pikir, ide,
untuk berbagi pengetahuan dengan berbagai metode (Keraf, 2001). Sesuai dengan
Jokowi memiliki pengetahuan yang luas dalam tema perdebatan tentang energi dan
pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan infrastuktur dalam
argumentasi yang dilontarkanya. Selain itu, pengetahuan itu menjadi salah satu hal
energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan infrastuktur bisa
Dan juga ada sebagian responden yang tidak setuju dengan pengetahuan
Jokowi dalam memberikan argumentnya tentang energi dan pangan, sumber daya
mempunyai pengetahuan yang luas yang berarti masih ada beberapa responden
yang tidak setuju bahwa Jokowi mempunyai pengetahuan yang baik dalam
No. Jawaban F %
1. Sangat Setuju 9 11.4
2. Setuju 32 40.5
3. Netral 21 26.6
4. Tidak Setuju 15 19
5. Sangat Tidak Setuju 2 2.5
Jumlah 79 100
Sumber:Pengolahan Data
responden tidak setuju, dan 2(2.5%) responden sangat tidak setuju atas pernyataan
kecerdasan yang dimiliki Jokowi dalam beradu argument dengan lawan debat
Pada tabel 4.5 responden yang menjawab sangat setuju dan setuju bahwa
pernyataan Argumentasi yang dimiliki oleh Jokowi dalam tayangan debat pilpres
debat.
kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila dituntut demikian, artinya individu
kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau melakukan auto kritik, artinya
individu mampu melakukan perubahan atas kesalahan-kesalahan. (Safaria,
2005:19)
keahlianya (skill) dalam tema tema yang sudah disediakan, selain itu beliau terlihat
cerdas saat beradu argumen dengan lawan debatnya dapat dilihat dari menetapkan
tujuan untuk dicapai (goal), penyesuaian diri yang dimiliki Jokowi pun terlihat baik
membela argumen yang beliau sampaikan, dan juga mampu melakukan perubahan
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju bahwa Jokowi memiliki kecerdasan yang baik dalam
beradu argumen dengan lawan debatnya, yang berarti menetapkan tujuan untuk
kesalahan beliau saat berargumen beliau tidak terlihat baik saat beradu argument
dengan lawan debatnya. Namun, mayoritas memberi respond positif yang berarti
Tabel 4.6
Argumentasi Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua berbicara tentang
hal - hal yang belum tercapai saat periode sebelumnya.
No. Jawaban F %
1. Sangat Setuju 19 24
2. Setuju 29 36.7
3. Netral 14 17.7
4. Tidak Setuju 16 20.3
5. Sangat Tidak Setuju 1 1.3
Jumlah 79 100
Sumber: Pengolahan Data
Dapat dikatakan bahwa 19 (36.7%) orang responden menjawab sangat
(20.3%) responden tidak setuju, dan 1 (1.3%) responden sangat tidak setuju atas
berbicara tentang hal - hal yang belum tercapai saat periode sebelumnya.
Pada tabel 4.6 responden yang menjawab sangat setuju dan setuju bahwa
berbicara tentang hal - hal yang belum tercapai saat periode sebelumnya. Jokowi
menjadikan salah satu indikasi dalam keahlian bahwa individu yang dapat
nonformal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang
kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi.Suatu pembelajaran juga
mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman,
Dalam beberapa argumen Jokowi banyak yang mengacu pada evaluasi dari
infrastruktur yang mengacu pada periode sebelumnya yang dimana beliau menjabat
sebagai Presiden RI dan ada juga visi yang ingin melanjutkan apa yang sudah
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju bahwa Jokowi memiliki pengalaman yang baik untuk
membangun negara ini, yang berarti sebagian responden menilai visi beliau masih
belum cukup atau kurang untuk membangun negara ini. Namun, mayoritas
memberi respon positif yang berarti kecerdasan Jokowi terlihat saat beradu
Tabel 4.7
Pemaparan argumen Jokowi menunjukan bahwa beliau memiliki keahlian
dalam menyampaikan argumen.
No. Jawaban F %
1. Sangat Setuju 9 11.4
2. Setuju 46 58.2
3. Netral 23 29.1
4. Tidak Setuju 1 1.3
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 79 100
Sumber: Pengolahan Data
Latihan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu
kualitas psikis seseorang (Sukadiyanto 2005:1). Terlatih merupakan suatu alat ukur
untuk mengukur keahlian dari Jokowi, pada penelitian ini hal yang diukur dari
terlatih adalah argumen – argumen yang diberikan oleh Jokowi dalam tayangan
debat tersebut apakah beliau sudah mahir dalam menyampaikan argumenya atau
tidak.
Pada tabel 4.7 responden yang menjawab sangat setuju dan setuju bahwa
keahlian dalam menyampaikan argumen dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua.
lapangan, argumenya pun sesuai dengan fakta yang ada, menguasai tema yang telah
diberikan.
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju bahwa Pemaparan argumen Jokowi menunjukan
sebagian responden menilai beliau masih belum cukup atau kurang terlatih . Tetapi,
mayoritas memberi respon positif yang berarti kecerdasan Jokowi terlihat saat
Adapun langkah yang dilakukan adalah pertama menghitung skor total gabungan
kategori yang terdiri dari Tidak Baik, Cukup Baik, Baik, dan Sangat Baik. Terakhir
adalah menentukan posisi dari skor total gabungan variabel keahlian (X1) hingga
penentuan kategori:
tingkat persentase skor jawaban dari variabel yang ditemukan adalah dengan rumus
(Ridwan, 2004) :
𝑛
%= × 100%
𝑁
1134
%= × 100%
1580
%= 71.7%
Keterangan:
N = Skor Empirik (Skor yang diperoleh)
tertinggi)
71.7%, nilai tersebut masuk kedalam kategori Baik berdasarkan pada tabel 3.3
dianggap jujur, tulus, bermoral, adil, sopan atau etis (Rakhmat, 2018:324). Rasa
percaya yang diperlihatkan oleh suatu individu atau kelompok dapat meningkatkan
pada penelitian ini dan akan diselaraskan dengan studi kepustakaan yang sudah
tercantum pada penelitian ini. Berikut adalah deskripsi dari pernyataan variabel
keterpercayaan (X2):
Tabel 4.8
Pernyataan Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua yang
sebagaimana adanya memperlihatkan kejujuran.
No. Jawaban F %
1. Sangat Setuju 13 16.5
2. Setuju 28 35.4
3. Netral 19 24.1
4. Tidak Setuju 15 19
5. Sangat Tidak Setuju 4 5
Jumlah 79 100
Sumber: Pengolahan Data
15 (19%) responden tidak setuju, 4 (5%) responden sangat tidak setuju atas
pernyataan Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua yang sebagaimana
menjelaskan bahwa penyampaian informasi secara jujur dan obyektif yakni tidak
melebih-lebihkan suatu fakta atau informasi terkait tema – tema yang telah
Jujur adalah menyatakan apa adanya, terbuka, konsisten antara apa yang
dikatakan dan dilakukannya, serta berani karena benar, tidak curang dan dapat
informasi secara jujur dan obyektif yakni tidak melebih-lebihkan suatu fakta atau
menyampaikan argumen – argumennya dengan jujur apa adanya dan tidak melebih
lebihkan suatu fakta dalam hal ini Jokowi mempunyai nilai keterpercayaan yang
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju bahwa argumen yang diungkapkan oleh Jokowi
sesuai dengan fakta dan tidak dilebih - lebihkan, yang berarti sebagian responden
menilai beliau masih belum cukup atau kurang jujur. Tetapi, mayoritas memberi
Tabel 4.9
Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua memperlihatkan rasa tulus
dalam menerima tanggapan lawan debat.
No. Jawaban F %
1. Sangat Setuju 11 13.9
2. Setuju 35 44.3
3. Netral 16 20.3
4. Tidak Setuju 14 17.7
5. Sangat Tidak Setuju 3 3.8
Jumlah 79 100
Sumber: Pengolahan Data
Dapat dikatakan bahwa 11 (13.9%) orang responden menjawab sangat
16 (20.3%) responden tidak setuju, 3 (3.8%) responden sangat tidak setuju atas
pernyataan Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua memperlihatkan rasa
memiliki rasa ketulusan dalam menanggapi lawan debatnya. Sifat yang tulus dalam
menanggapi argument lawan debat ini terlihat dimana saat Jokowi menanggapi
argument lawan debatnya dengan emosi yang tenang dan nada bicara yang halus.
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju bahwa Jokowi memperlihatkan ketulusan saat
beliau masih belum cukup atau kurang tulus. Tetapi, mayoritas memberi respon
(20.3%) responden tidak setuju atas pernyataan Jokowi terlihat bermoral dalam
membuat pernyataan dan bertindak saat tayangan debat pilpres 2019 (kedua).
Pada tabel 4.10 dapat dilihat jawaban atas pernyataan diatas mayoritas
Jokowi dalam aspek moral. Penilaian moral dapat dilihat ketika individu
pribadi terhadap sesuatu yang baik dan juga adil (Safnowandi, 2012). Tindakan
yang dibuat dan pernyataan Jokowi saat berdebat telah mempertimbangkan segala
macam aspek moral, seperti ketika beliau memberikan argumen sesuai dengan
aturan yang ada serta menghormati lawan saat sedang berargumen dengan adil.
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju bahwa Jokowi saat berdebat telah
15 (19%) responden tidak setuju, 1 (1.2%) responden sangat tidak setuju atas
yang sudah diberikan dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua) bertujuan untuk
menilai aspek adil yang menjadi salah satu indikator keterpercayaan. Pada
pernyataan ini mayoritas responden setuju dengan pernyataan yang ada berarti
persepsi kredibilitas responden kepada sikap Jokowi yang telah patuh pada aturan
yang ada baik. Dan disamping itu argumen – argument Jokowi soal infrastruktur
beliau menginginkan pemerataan pada negara tidak hanya terpusat pada satu kota
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju dengan sikap Jokowi saat berdebat telah
memperlihatkan aspek adil. Tetapi, mayoritas memberi respon positif yang berarti
11 (13.9%) responden tidak setuju atas pernyataan saat Jokowi dalam tayangan
debat pilpres 2019 kedua beradu debat dengan lawanya memakai bahasa dan nada
kesopanan Jokowi saat dalam debat pilpres 2019 (kedua). Axia dan Baroni
maintain good interactions with other people”. Kesopanan adalah suatu alat yang
digunakan untuk memelihara interaksi yang baik dengan orang lain. Brown dan
untuk melestarikan atau memperoleh citra diri dan keinginan untuk dihargai publik
bahasa dan nada Jokowi yang digunakan Jokowi saat berdebat yang sopan untuk
terlihat baik dan hal ini menunjukan bahwa Jokowi ingin memperlihatkan
kesopananya didepan lawan debatnya. Dan ini hal tersebut bisa dijadikan sebagai
strategi yang dirancang untuk memperoleh persepsi Jokowi sendiri pada aspek
kesopananya.
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju dengan sikap Jokowi saat beradu argumen dengan
menggunakan bahasa dan nada bicara yang menghargai lawanya. Tetapi, mayoritas
(X2). Adapun langkah yang dilakukan adalah pertama menghitung skor total
membuat rentang kategori yang terdiri dari Tidak Baik, Cukup Baik, Baik, dan
Sangat Baik. Terakhir adalah menentukan posisi dari skor total gabungan variabel
tingkat persentase skor jawaban dari variabel yang ditemukan adalah dengan rumus
(Ridwan, 2004) :
𝑛
%= × 100%
𝑁
1134
%= × 100%
1975
%= 57.4%
Keterangan:
n = Skor Empirik (Skor yang diperoleh)
tertinggi)
57.4%, nilai tersebut masuk kedalam kategori Cukup Baik berdasarkan pada tabel
Daya tarik menjadi salah satu faktor penting yang turut memengaruhi
persuasi yang dilakukan oleh komunikator. Daya tarik ini tidak hanya berupa
penampilan fisik (physic), namun bisa juga berupa daya tarik psikologis yang
(Rakhmat 2018:114). Dalam penelitian ini peneliti membuat empat buah hal
tentang pernyataan daya tarik Jokowi dalam tayangan debat. Pernyataan yang telah
dibuat oleh peneliti diambil dari studi kepustakaan yang sudah tertera pada
penelitian ini. Berikut adalah deskripsi pernyataan perihal daya tarik (X3):
Tabel 4.13
Argumentasi Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua melihat dari
sudut pandang rakyat.
No. Jawaban F %
1. Sangat Setuju 10 12.7
2. Setuju 37 46.8
3. Netral 17 21.5
4. Tidak Setuju 12 15.2
5. Sangat Tidak Setuju 3 3.8
Jumlah 79 100
Sumber: Pengolahan Data
12 (15.2%) responden tidak setuju, 3 (3.8%) responden sangat tidak setuju atas
pernyataan argumentasi Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua melihat
Pada tabel 4.12 peneliti indikator daya tarik yang diukur dalam similiarity
yang diangkat dalam pernyataan Jokowi yang memposisikan dirinya bagian dari
rakyat. Kesamaan atau similarity dimaksudkan agar orang bisa tertarik pada
dari sudut pandang rakyat kredibilitas Jokowi pun dapat dilihat dengan baik apabila
faktor kesamaan demografi ini terbentuk dalam persepsi responden yang telah
setuju, dan sangat tidak setuju dengan argumentasi Jokowi dalam tayangan debat
pilpres 2019 kedua melihat dari sudut pandang rakyat yang berarti sebagian dari
responden masih ada yang merasa bahwa penyampaian dari Jokowi belum
mewakili pendapat rakyat. Tetapi, mayoritas memberi respon positif yang berarti
Tabel 4.14
Pakaian yang dikenakan Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua
menarik perhatian.
No. Jawaban F %
1. Sangat Setuju 16 20.3
2. Setuju 30 38
3. Netral 15 19
4. Tidak Setuju 16 20.3
5. Sangat Tidak Setuju 2 2.4
Jumlah 79 100
Sumber: Pengolahan Data
(20.3%) responden tidak setuju, 2 (2.4%) responden sangat tidak setuju atas
pernyataan pakaian yang dikenakan Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019
Pada tabel 4.13 ini peneliti membahas indikator daya tarik dalam aspek
physic melalui pernyataan pakaian yang dikenakan Jokowi dalam tayangan debat
pilpres 2019 (kedua) menarik perhatian responden. Daya tarik ini tidak hanya
berupa penampilan fisik (physic), namun bisa juga berupa daya tarik psikologis
yang terdiri dari kesamaan (similarity), keakraban (familiarity), atau kesukaan
dikenakan Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua) menarik perhatian.
Jokowi memakai pakaian serba sederhana dengan pakaian hitam putih dan ini
merupakan ciri khas Jokowi sendiri dengan ikon kesederhanaanya, ciri khas ini
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju dengan Pakaian yang dikenakan Jokowi dalam
tayangan debat pilpres 2019 kedua menarik perhatian yang berarti sebagian dari
responden masih ada yang merasa menampakan ciri khas nya yang berupa
Tabel 4.15
Penyesuaian pakaian Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua
menarik perhatian.
No. Jawaban F %
1. Sangat Setuju 11 13.9
2. Setuju 30 38
3. Netral 22 27.8
4. Tidak Setuju 15 19
5. Sangat Tidak Setuju 1 1.3
Jumlah 79 100
15 (19%) responden tidak setuju, 1 (1.3%) responden sangat tidak setuju atas
pernyataan pakaian yang dikenakan Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019
Pada tabel 4.14 ini peneliti membahas indikator daya tarik dalam aspek
interpersonal dan daya tarik adalah likeability atau kesukaan. Individu secara
otomatis membentuk kesan pertama yang menyenangkan dari orang yang disukai
selama pertemuan awal dan kesan pertama yang tidak menguntungkan dari yang
2019 kedua menarik perhatian responden. Hal yang pertama dilihat dari Jokowi
adalah penampilanya ataupun juga pakaianya, dalam tayangan debat pilpres 2019
saat tampil pada tayangan debat tersebut. Hal ini membuat indikator daya tarik
Jokowi menjadi baik karena salah satu aspek dari daya tarik adalah likeability.
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju dengan penyesuaian pakaian yang dikenakan Jokowi
saat tampil pada tayangan debat tersebut yang berarti sebagian dari responden
masih ada yang merasa penyesuaian pakaianya tidak menarik perhatian responden.
Tetapi, mayoritas memberi respon positif yang berarti aspek likeability Jokowi
baik.
Tabel 4.16
Jokowi memperlihatkan hubungan yang baik dengan lawan debat.
No. Jawaban F %
1. Sangat Setuju 10 12.7
2. Setuju 44 55.7
3. Netral 15 19
4. Tidak Setuju 8 10.1
5. Sangat Tidak Setuju 2 2.5
Jumlah 79 100
Sumber: Pengolahan Data
(10.1%) responden tidak setuju, 2 (2.5%) responden sangat tidak setuju atas
Pada tabel 4.15 ini peneliti membahas indikator daya tarik dalam aspek
baik lebih diterima oleh audien daripada mereka yang tidak dikenal. Komunikator
yang sudah dikenal kepiawaiannya akan mudah diterima, sebab audien tidak
demi menciptakan suasana yang akrab agar menjadi sosok yang friendly dan dalam
konteks pernyataan ini kredibilitas beliau pun terlihat baik karena salah satu aspek
Namun masih ada beberapa responden yang memilih untuk netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju dengan Jokowi memperlihatkan hubungan yang baik
dengan lawan debat tersebut yang berarti sebagian dari responden masih ada yang
merasa keakraban Jokowi dengan lawan debatnya terbilang belum baik. Tetapi,
mayoritas memberi respon positif yang berarti aspek Familiarity Jokowi baik.
(X3). Adapun langkah yang dilakukan adalah pertama menghitung skor total
gabungan variabel daya tarik (X3) dengan menggabungkan seluruh penilaian dari
79 responden atas 4 pertanyaan mengenai variabel daya tarik (X3). Kedua membuat
rentang kategori yang terdiri dari Tidak Baik, Cukup Baik, Baik, dan Sangat Baik.
Terakhir adalah menentukan posisi dari skor total gabungan variabel daya tarik
tingkat persentase skor jawaban dari variabel yang ditemukan adalah dengan rumus
(Ridwan, 2004) :
𝑛
%= × 100%
𝑁
1116
%= × 100%
1580
%= 70.6%
Keterangan:
N = Skor Empirik (Skor yang diperoleh)
tertinggi)
70.6%, nilai tersebut masuk kedalam kategori Baik berdasarkan pada tabel 3.3
4.3 Pembahasan
dan menganalisis data yang didapat. Peneliti menghasilkan bahwa responden yang
kepada Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua) dinyatakan baik.
Variabel Kredibilitas pada Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua)
diukur dengan tiga indikator dari kredibilitas berupa keahlian, keterpercayaan, dan
tertentu dan menguasai skill yang bisa diandalkan (Venus, 2009:60). Dari
penguasaan yang dimiliki komunikator pada tayangang debat pilres 2019 (kedua)
memilih empat aspek pernyataan untuk mengukur indikator keahlian ini yaitu
debat ini menggunakan pernyataan tabel 4.4 yaitu “keahlian Jokowi saat
telah setuju atas pernyataan yang telah peneliti cantumkan dalam kuesioner tersebut
dalam beradu argumen dengan lawan debat”. Pernyataan ini disetujui juga oleh
responden dengan 32 (40.5%) suara responden setuju atas kecerdasan Jokowi saat
beradu argument dengan lawan debatnya. Hal ini menunjukan bahwa aspek
kecerdasan Jokowi terlihat baik saat dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua).
4.6 mengenai “argumentasi Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua
berbicara tentang hal - hal yang belum tercapai saat periode sebelumnya”.
Pernyataan ini disetujui oleh responden dengan 29 (36.7%) suara setuju atas
pengalaman yang dimiliki oleh Jokowi saat berargumen. Hal ini menunjukan bahwa
argument.” Pernyataan ini disetujui oleh responden sebanyak 46 (58.2%). Hal ini
debat pilpres 2019 (kedua) menunjukan bahwa indikator keahlian yang dimiliki
Jokowi baik karena dari pemaparan, isi informasi, serta bagaimana beliau
kredibilitasnya sebagai capres. Hal ini juga didukung dengan persentase jawaban
responden dari indikator keahlian yang hasilnya 71.7% dan dapat dinyatakan baik.
adalah komunikator yang dianggap jujur, tulus, bermoral, adil, sopan atau etis
dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua) melalui beberapa aspek yaitu kejujuran,
moral, adil, dan juga sopan atau etis. Keempat aspek tersebut dijadikan pernyataan
yang dikemas dalam bentuk kuesioner. Berikut penjabaran hasil penelitian dalam
indikator keterpercayaan.
ini menggunakan pernyataan tabel 4.8 yaitu “Pernyataan Jokowi dalam tayangan
menunjukan bahwa mayoritas responden telah setuju atas pernyataan yang telah
setuju atas pernyataan Jokowi yang memiliki kejujuran yang luas saat debat pilpres
2019 (kedua).
menggunakan pernyataan tabel 4.9 mengenai “Jokowi dalam tayangan debat pilpres
2019 kedua memperlihatkan rasa tulus dalam menerima tanggapan lawan debat”.
Pernyataan ini disetujui juga oleh responden dengan 35 (44.3%) suara responden
setuju atas ketulusan Jokowi saat beradu argument dengan lawan debatnya. Hal ini
menunjukan bahwa aspek ketulusan Jokowi terlihat baik saat dalam tayangan debat
pilpres 2019 (kedua). Dalam aspek ketulusan ini Jokowi terbilang baik.
mengenai “Jokowi terlihat bermoral dalam membuat pernyataan dan bertindak saat
tayangan debat pilpres 2019 kedua”. Pernyataan ini disetujui oleh responden
dengan 34 (43%) suara setuju atas moral yang dimiliki oleh Jokowi saat
berargumen. Hal ini menunjukan bahwa aspek moral Jokowi terbilang baik.
Pernyataan keempat mengenai aspek keadilan Jokowi pada saat
menyampaikan argumennya yang tertera dalam tabel 4.11 “Jokowi dalam tayangan
debat pilpres 2019 kedua memperlihatkan kepatuhan dalam tata aturan debat yang
sudah ada” Pernyataan ini disetujui oleh responden sebanyak 36 (45.6%). Hal ini
menyampaikan argumennya yang tertera dalam tabel 4.12 “Saat Jokowi dalam
tayangan debat pilpres 2019 kedua beradu debat dengan lawanya memakai bahasa
dan nada bicara yang menghargai lawan” Pernyataan ini disetujui oleh responden
sebanyak 38 (48.1%). Hal ini menunjukan bahwa aspek kesopanan Jokowi baik.
yaitu jujur, tulus, bermoral, adil, sopan atau etis Jokowi dalam tayangan debat
Jokowi baik karena dari seluruh aspek – aspek dari keterpercayaan sebagian besar
dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua). Hal ini juga didukung dengan
kredibilitas komunikator. Daya tarik menjadi salah satu faktor penting yang turut
efektivitas persuasi yang dilakukan oleh komunikator. Daya tarik ini tidak hanya
berupa penampilan fisik (physic), namun bisa juga berupa daya tarik psikologis
yang terdiri dari kesamaan (similarity), keakraban (familiarity), atau kesukaan
(liking) (Rakhmat 2005:114). Salah satu faktor kredibilitas Jokowi yaitu adanya
komponen daya tarik dalam persepsi khalayak. Daya tarik pada diri Jokowi seperti
ketika ia berpenampilan menarik, memiliki ekspresi wajah yang menarik pada saat
tayangan debat ini menggunakan pernyataan tabel 4.13 yaitu “Argumentasi Jokowi
dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua melihat dari sudut pandang rakyat”
menunjukan bahwa mayoritas responden telah setuju atas pernyataan yang telah
setuju atas pernyataan Jokowi yang memiliki kesamaan (similarity) yang luas saat
dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua menarik perhatian”. Pernyataan ini
disetujui juga oleh responden dengan 30 (38%) suara responden setuju atas pakaian
yang dikenakan Jokowi menarik perhatian. Hal ini menunjukan bahwa aspek physic
Jokowi terlihat baik saat dalam tayangan debat pilpres 2019 (kedua).
mengenai “Penyesuaian pakaian Jokowi dalam tayangan debat pilpres 2019 kedua
menarik perhatian”. Pernyataan ini disetujui oleh responden dengan 30 (38%) suara
setuju atas aspek likelibility. Hal ini menunjukan bahwa aspek moral Jokowi
terbilang baik.
menyampaikan argumennya yang tertera dalam tabel 4.16 “Jokowi dalam tayangan
debat pilpres 2019 kedua memperlihatkan kepatuhan dalam tata aturan debat yang
sudah ada” Pernyataan ini disetujui oleh responden sebanyak 36 (45.6%). Hal ini
hubungan yang baik dengan lawan debat” Pernyataan ini disetujui oleh responden
sebanyak 44 (55.7%). Hal ini menunjukan bahwa aspek familiarity Jokowi baik.
Dalam empat pernyataan diatas mengenai aspek – aspek daya tarik yaitu
2019 (kedua) menunjukan bahwa indikator daya tarik yang dimiliki Jokowi baik.
Khalayak akan lebih menerima pesan yang ingin disampaikan oleh Jokowi apabilan
argumen – argumen yang diberikan oleh komunikator dalam tayangan debat pilpres
2019 (kedua) dapat meningkatkan persepsi kredibilitas Jokowi. Hal ini juga
didukung dengan persentase jawaban responden dari indikator daya tarik yang
Melihat dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa ketika seorang
dengan pesan yang disampaikan. Berkaitan dengan hal ini, sosok Jokowi dianggap
sebagai seseorang yang memiliki kredibilitas dalam tayangan debat pilpres 2019
keterpercayaan, serta daya tarik dalam dirinya. Seperti yang diungkapkan oleh
5.1 Simpulan
Sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian ini, yakni untuk
2019 (kedua) yang dilihat dari dalam aspek keahlian, keterpercayaan, dan daya
tarik. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang sudah di uji statistik serta di
analisis melalui studi kepustakaan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
2019 (kedua).
5.2 Saran
persepsi kredibilitas Jokowi dalam debat pilpres 2019 (kedua) yang dilihat dari
keahlian, keterpercayaan, dan daya tarik maka peneliti memiliki beberapa saran
atau masukan kepada komunikator yang akan mengejar cita – cita ingin menjadi
sosok public figure ataupun peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis,
yaitu:
telah memiliki kredibilitas yang baik sehingga hal ini dapat diterapkan
harus bisa menunjukkan cara berkomunikasi yang baik yang dilihat dari
dengan hal yang akan disampaikan karena hal itu akan berdampak
komunikan.
DAFTAR PUSTAKA