Anda di halaman 1dari 158

HUBUNGAN TAYANGAN IKLAN SHAMPOO SUNSILK HIJAB DI TELEVISI

DENGAN TINGKAT BRAND LOYALTY BAGI KONSUMEN

Studi Korelasi Mengenai Hubungan Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab di Televisi
dengan Tingkat Brand Loyalty bagi Konsumen di kalangan Mahasiswi Fikom Unisba 2013

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Ilmu
Komunikasi

Oleh :
Gita Apriantini
10080012277
Manajemen Komunikasi

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2017
Dengan Ikhtiar dan Doaku Hanya Kepada ALLAH SWT
Ku dedikasikan Karya ini sebagai bentuk tanggung jawab dan tanda bukti ku
Untuk mereka yang selalu ada dalam hidupku

Kedua orang tua ku


Ibu Yayah
Ayah Atang
Kakak kakak
Serta seluruh keluarga besarku yang sangat aku sayangi
Terimakasih untuk semua doa, dorongan semangat, nasihat, motivasi, dan
Kasih sayang yang telah diberikan
MOTTO

Artinya :
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.(Q.S.An-Nisa : 58 )
Abstract

Advertising is a promotional tool used by a company to introduce its products.


There are two media that can be used to advertise that the electronic media and
print media. Electronic media such as television and radio, while the print media,
namely magazines, tabloids and newspapers. An effective ad can attract the
attention of potential consumers so that consumers have the intention to buy. In
this study the author examines the hijab Sunsilk ads on TV. Are there ads
conjunction with Brand Loyalty level for consumers, this study uses the theory of
individual selectivity where there are several aspects of this theory is selective
exposure, selective perception and selective retention and recall.
The purpose of this study are (1) to determine whether there is a relationship
between the selective exposure level for consumers Brand Loyalty hijab. (2) to
determine whether there is a relationship between the level of selective perception
Brand Loyalty for consumers who berhijab. (3) to determine whether there is a
relationship between the selective retention and recall with Brand Loyalty level
for consumers who hijab. This study uses a quantitative correlation in this study
population is a student of class 2013. Fikom Unisba data collection technique
using questionnaires, interviews, literature and documentation.
Based on the research that has been the author states that (1) existence of a
relationship between selective Exposure to levels of brand loyalty. (2) The
existence of a relationship between selective perception to the level of brand
loaylty. (3) The relationship between the selective retention and recall with the
level of brand loyalty. Based on the results of the exposure in the above results
show that the relationship between Sunsilk Shampoo Ad Impressions Hijab in
television with Consumer Brand Loyalty Levels.

Keywords: Advertising, Selective exposure, Selective perception, selective


retention and recall, Brand Loyalty

i
Abstrak

Iklan merupakan alat promosi yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk
memperkenalkan produknya. Terdapat dua media yang dapat digunakan untuk
beriklan yaitu media elektronik dan media cetak. Media elektronik seperti Televisi
dan Radio sedangkan media cetak yaitu majalah , Tabloid dan Koran. Iklan yang
efektif dapat menarik perhatian calon konsumen sehingga konsumen memiliki niat
untuk membeli. Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang iklan sunsilk hijab di
Televisi. Apakah terdapat hubungannya iklan tersebut dengan tingkat Brand
Loyalty bagi konsumen, penelitian ini menggunakan teori Selektivitas Individu
dimana terdapat beberapa aspek dalam teori ini yaitu selective exposure, selective
perception dan selective retention dan recall.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antara selective exposure dengan tingkat Brand Loyalty bagi
konsumen yang berhijab. (2) untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
selective perception dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen yang berhijab.(3)
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara selective retention dan recall
dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen yang berhijab. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif korelasional populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswi Fikom Unisba angkatan 2013. Teknik pengambilan datanya
menggunakan kuesioner, wawancara, studi literatur dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah penulis lakukan menyatakan
bahwa (1) Adanya hubungan antara selective Exposure dengan tingkat brand
loyalty.(2) Adanya hubungan antara selective perception dengan tingkat brand
loaylty.(3) Adanya hubungan antara selective retention dan recall dengan tingkat
brand loyalty. Berdasarkan hasil pemaparan di atas hasil menunjukan Bahwa
adanya hubungan antara Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab di Televisi dengan
Tingkat Brand Loyalty bagi Konsumen.

Kata Kunci : Iklan, Selective exposure, Selective perception, selective retention


dan recall, Brand Loyalty

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan dan kekuatan, akhirnya skripsi dengan judul Hubungan

Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab dengan Tingkat Brand Loyalty yang

merupakan syarat lulus program strata 1 Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Bandung ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari skripsi yang penulis buat ini masih jauh dari sempurna.

Namun penulis berharap tulisan ini memiliki guna dan manfaat untuk siapa saja

yang membaca. Untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran dari para

pembaca yang berharga bagi tulisan yang sederhana ini.

Berkenaan dengan telah selesainya skripsi ini, penulis mengucapakan

terimakasih sebesar besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. O Hasbiansyah, Drs., Msi selaku dekan Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Bandung yang telah memberikan nasihat dan

semangat yang diberikan kepada semua mahasiswa Fakultas Ilmu

Komunikasi Unisba dalam menjalani perkuliahan, khususnya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Oji Kurniadi, M.si selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu

Komunikasi Unisba yang juga turut memberikan semangat dan nasihat

iii
kepada semua mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba sekaligus

penguji penulis yang telah memberikan saran kepada penulis.

3. Ibu Dr. Hj. Ike Junita S.sos,. M.si selaku Ketua Bidang Kajian Manajemen

Komunikasi Unisba sekaligus pembimbing penulis selama penulis

mengerjakan skripsi yang selama ini telah banyak membantu penulis

mengahadapi hambatan yang terjadi saat proses pengerjaan skripsi ini

berlangsung dan memberikan motivasi kepada penulis.

4. Bapak Dr. Ferry Darmawan S.sos,. M.ds selaku Wali Dosen penulis yang

selama ini telah banyak membantu saat proses perkuliahan semester 1

sampai sekarang sekaligus penguji penulis yang telah memberikan saran

untuk menyempurnakan skripsi penulis.

5. Bapak M Subur Drajat Drs.., M.si selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis untuk menyempurnakan lagi skripsi

ini.

6. Staf akademik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung yang

selalu membantu memberikan informasi kepada penulis selama proses

perkuliahan.

7. Laboraturium statistik Universitas Islam bandung yang telah berkenan

membantu kesulitan penulis saat proses pengerjaan skripsi.

8. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moril serta

dukungan motivasi selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

iv
9. Kakak kakak penulis dan keponakan keponakan penulis yang selalu

menyemangati penulis.

Semoga semua amal kebaikan Ibu , Bapak serta rekan rekan berikan

selama ini kepada penulis, semoga mendapatkan balasan yang lebih besar dari

ALLAH SWT semoga ALLAH SWT melindungi kita semua.

Amin ya rabbal alamin

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
1.2 Rumusan & Identifikasi Masalah ............................................................6
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................6
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................7
1.4.1 Kegunaan Teoritis ..........................................................................7
1.4.2 Kegunaan Praktis ..........................................................................8
1.5 Ruang Lingkup dan Pengertian Istilah ...................................................8
1.5.1 Ruang Lingkup ..............................................................................8
1.5.2 Pengertian Istilah ...........................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................10
2.1 Review Hasil Penelitian Sejenis ............................................................10
2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis .......................................................17
2.2.1 Kerangka Pemikiran .....................................................................18
2.2.2 Hipotesis .......................................................................................24
BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN .................................26

vi
3.1.1 Jenis Penelitian ....................................................................................26
3.1.2 Populasi dan Sampel ............................................................................27
3.1.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................28
3.1.4 Operasionalisasi Variabel ....................................................................29
31.5 Teknik Analisis Data ............................................................................31
3.1.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ..............................................................33
3.1.6.1 Uji Validitas ............................................................................33
3.1.6.2 Reliabilitas ...............................................................................38
3.2 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................41
3.2.1 Sejarah Umum Unilever .............................................................41
3.2.2 Struktur Organisasi ....................................................................43
3.2.3 Logo Unilever ............................................................................45
3.2.4 Sejarah Shampoo Sunsilk ...........................................................46
3.2.5 Profil Shampoo Sunsilk ..............................................................47
3.2.6 Iklan Shampoo Sunsilk Hijab ....................................................48
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..........................................49
4.1 Analisis Deskriptif Data Responden ......................................................49
4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ........................................................52
4.2.1 Selective Exposure .....................................................................53
4.2.1.1 Aspek Kebutuhan ...................................................................54
4.2.1.2 Aspek Niat ..............................................................................55
4.2.1.3 Menimbulkan Rasa Kebutuhan .............................................56
4.2.1.4 Kejelasan Pesan Dalam Iklan .................................................57
4.2.2 Selective Perception ..................................................................58
4.2.2.1 Keyakinan Konsumen ............................................................59
4.2.2.2 Review Tentang Produk .........................................................60
4.2.2.3 Ketertarikan Konsumen ..........................................................62
4.2.2.4 Ketertarikan Mencari Informasi .............................................63

vii
4.2.3 Selective Retention dan Recall ..................................................64
4.2.3.1 Ingatan Tentang Iklan .............................................................65
4.2.3.2 Mengingat Iklan Karena Membutuhkan Produknya ..............66
4.2.3.3 Mudah Diingat ........................................................................67
4.2.3.4 Keyakinan Akan Kemampuan Produk ...................................68
4.2.4 Switcher Buyer ..........................................................................69
4.2.4.1 Harga Terjangkau ...................................................................70
4.2.4.2 Mudah ditemukan ...................................................................71
4.2.5 Habitual Buyer ..........................................................................72
4.2.5.1 Faktor Kebiasaa ......................................................................73
4.2.5.2 Faktor Tidak Mengecewakan .................................................74
4.2.6 Satisfied Buyer ...........................................................................78
4.2.6.1 Kepuasan Atas Kemampuan Produk ......................................79
4.2.6.2 Kepuasan Atas Kemampuan Produk Dalam Mengatasi Masalah
.............................................................................................................80
4.2.7 Likes The Brand ........................................................................83
4.2.7.1 Faktor Pengalaman .................................................................84
4.2.7.2 Merek Yang Terkenal .............................................................85
4.2.7.3 Merek Yang Berkelas .............................................................89
4.2.8 Commited Buyer ........................................................................90
4.2.8.1 Bangga Terhadap Produk .......................................................91
4.2.8.2 Menimbulkan Rasa Percaya Diri ............................................92
4.2.8.3 Merekomendasikan Produk ....................................................93
4.3 Analisis Statistik Inferensial Data Penelitian ...............................95
4.3.1 Hubungan Tayangan Iklan Dengan Tingkat Brand Loyalty bagi
Konsumen
.................................................................................................................
95 .............................................................................................................
4.3.2 Hubungan Selective Exposure dengan Tingkat Brand Loyalty bagi

viii
Konsumen .................................................................................97
4.3.3 Hubungan Selective Perception dengan Tingkat Brand Loyalty
bagi
Konsumen ................................................................................99
4.3.4 Hubungan Selective Retention dan Recall dengan Tingkat Brand
Loyalty bagi Konsumen ..........................................................101

4.4 Pembahasan ................................................................................104


4.4.1 Analisi Korelasi Tayangan Iklan dengan Tingkat Brand Loyalty
...........................................................................................................104
4.4.2 Analisis Korelasi Selective Exposure dengan Tingkat Brand
Loyalty ..............................................................................................105
4.4.3 Analisis Korelasi Selective Perception dengan Tingkat Brand
Loyalty ...............................................................................................106
4.4.4 Analisis Korelasi Selective Retention dan Recall dengan Tingkat
Brand Loyalty ..........................................................................107
BAB V PENUTUP .............................................................................................108
5.1 Kesimpulan ........................................................................................108
5.2 Saran ...................................................................................................109
5.2.1 Saran Teoritis ..................................................................................110
5.2.2 Saran Praktis ...................................................................................110
DAFTAR PUSTAKAN .....................................................................................111
LAMPIRAN .......................................................................................................113

ix
DAFTAR TABEL

NO. HALAMAN
1. Tabel 2.1 Matrix Review Penelitian ..........................................................10

2. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel .........................................................25

3. Tabel 3.2 Pedoman Koefisien Korelasi .....................................................28

4. Tabel 3.3 Uji Validitas Tayangan Iklan ....................................................30

5. Tabel 3.4 Uji Validitas Tingkat Brand Loyalty .........................................31

6. Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Keseluruhan ............................................32

7. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Tayangan Iklan .......................................34

8. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Brand Loyalty ...........................34

9. Tabel 4.1 Usia Responden .........................................................................35

10. Tabel 4.2 Intensitas Menonton Iklan Sunsilk Hijab ..................................44

11. Tabel 4.3 Iklan Shampoo Sunsilk Sesuai dengan Kebutuhan Resppnden 45

12. Tabel 4.4 Iklan Shampoo Sunsilk Menimbulkan Niat Untuk Membeli ....48

13. Tabel 4.5 Menimbulkan Rasa Kebutuhan .................................................49

14. Tabel 4.6 Pesan yang Jelas ........................................................................50

15. Tabel 4.7 Akumulasi Jawaban Responden Mengenai Selective Exposure


....................................................................................................................51

x
16. Tabel 4.8 Skor Pilihan Jawaban X1 ....................................................................................... 52

17. Tabel 4.9 Keyakinan .................................................................................53

18. Tabel 4.10 Mencari Review Tentang Produk ...........................................55

19. Tabel 4.11 Ketertarikan Menonton Tayangan Iklan .................................56

20. Tabel 4.12 Ketertarikan Mencari Informasi ..............................................57

21. Tabel 4.13 Akumulasi Jawaban Responden Mengenai Selective Perception


....................................................................................................................58

22. Tabel 4.14 Skor Pilihan Jawaban X2 .................................................................................... 60

23. Tabel 4.15 Keputusan Pembelian Berdasarkan Ingatan Iklan ..................60

24. Tabel 4.16 Mengingat Iklan Karena Kebutuhan .......................................63

25. Tabel 4.17 Kemenarikan Iklan ..................................................................64

26. Tabel 4.18 Keyakinan dalam Kemampuan Mengatasi Problematik .........65

27. Tabel 4.19 Akumulasi Jawaban Responden Mengenai Selective Perception


....................................................................................................................66

28. Tabel 4.20 Skor Pilihan Jawaban X3 .................................................................................... 67

29. Tabel 4.21 Harga Terjangkau ....................................................................68

30. Tabel 4.22 Mudah di Temukan .................................................................70

31. Tabel 4.23 Akumulasi Jawaban responden Mengenai Switcher Buyer ....71

32. Tabel 4.24 Skor Pilihan Jawaban Y1 .................................................................................... 72

33. Tabel 4.25 Kebiasaan ................................................................................73

34. Tabel 4.26 Tidak Mengecewakan ............................................................75

35. Tabel 4.27 Akumulasi Jawaban Responden Mengenai Habitual Buyer ...76

xi
36. Tabel 4.28 Kepuasan Konsumen Terhadap Shampoo Sunsilk Sebagai
Shampoo 77

Khusus Hijab .............................................................................................78


37. Tabel 4.29 Kepuasan Konsumen Terhadap Kemampuan Shampoo Sunsilk
Dalam Mengatasi Problematik .................................................................80
38. Tabel 4.30 Akumulasi Jawab Responden Mengenai Satisfied Buyer .......81

39. Tabel 4.31 Skor Pilihan Jawaban Y3 .................................................................................... 82


40. Tabel 4.32 Keputusan Pembelian Berdasarkan Pengalaman ....................83

41. Tabel 4.33 Merek Yang terkenal ...............................................................85

42. Tabel 4.34 Terlihat Merek yang Berkelas .................................................86

43. Tabel 4.35 Akumulasi Jawaban Responden Mengenai Likes The Brand .87

44. Tabel 4.36 Skor Pilihan Jawaban Y4 .........................................................88

45. Tabel 4.37 Menimbulkan Rasa Bangga ....................................................88

46. Tabel 4.38 Menimbulkan Rasa Percaya Diri ............................................90

47. Tabel 4.39 Merekomendasikan Produk .....................................................91

48. Tabel 4.40 Akumulasi Jawaban Responden Mengenai Commited Buyer .94

49. Tabel 4.41 Skor Pilihan Jawaban Y5 .................................................................................... 95

50. Tabel 4.42 Nilai Koefisien Korelasi X dan Y ...........................................96

51. Tabel 4.43 Nilai Koefisien Korelasi X1 dan Y ..........................................97

52. Tabel 4.44 Nilai Koefisien Korelasi X2 dan Y ..........................................99

53. Tabel 4.45 Nilai Koefisien Korelasi X3 dan Y ........................................101

xii
DAFTAR GAMBAR

NO. Halaman
1. Gambar 2.1 Gambara piramida tingkat Brand Loyalty .......................20

2. Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ........................................................23

3. Gambar 3.1 Logo Unilever .................................................................38

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dijaman modern ini konsumen semakin selektif dalam memilih produk

yang akan digunakan. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi yang

begitu cepat. Sehingga konsumen dapat mendapatkan informasi tentang suatu

produk dengan cepat dan mudah. Oleh karena itu, perusahaan haruslah

mengkomunikasikan produknya secara tepat terhadap sasaran atau target

sehingga konsumen memiliki nilai positif untuk produk tersebut. Salah satu

cara mengkomunikasikan suatu produk adalah dengan cara mengiklankan

produk itu sendiri. Menurut kotler iklan adalah segala bentuk presentasi dan

promosi non-personal suatu produk yang dibayar dan disponsori oleh sponsor

yang jelas. Stanton 1994 menyatakan bahwa iklan terdiri dari segala kegiatan

yang dilibatkan dalam mempresentasikan sesuatu kepada audience secara

non-personal dengan sponsor yang jelas dan biaya suatu pesan tentang produk

atau organisasi.Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang

penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide,

barang dan jasa) ataupun organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat.

Media yang digunakan untuk iklan ini antaralain seperti televisi, radio, surat

kabar dan majalah. Televisi merupakan media yang paling mudah dan

sifatnya cepat dalam mempengaruhi konsumen maka tak heran jika televisi

1
merupakan media yang efektif untuk membuat iklan. Dari semua media yang

ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.Televisi

memiliki kelebihan, yaitu dapat didengar sekaligus dapat dilihat

(audiovisual). Dengan kemampuan jangkauan yang merambah ke berbagai

bentuk kehidupan masyarakat, televisi menjadi sarana yang sangat ampuh

untuk menjangkau pasar sasaran. Bahkan untuk sekedar memperkenalkan

produk kepada masyrakat, televisi menjadi sarana yang paling ampuh.

Keunggulan iklan melalui televisi, informasi bisa dilihat, didengar dan

gambar yang bergerak menarik untuk ditonton perhatian tinggi dan jangkauan

yang luas.Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk membentuk suatu

brand image terhadap produk yang mereka produksi. Dalam sebuah

visualisasi iklan, seluruh pesan dalam iklan semestinya merupakan pesan

yang efektif. Artinya, pesan yang mampu menggerakan khalayak agar mereka

mengikuti pesan iklan. Iklan merupakan media yang dapat konsumen cerna

pesannya melalui panca indra hingga akhirnya akan menghasilkan suatu

persepsi dari konsumen untuk memutuskan ingin atau tidak ingin membeli.

Seiring dengan meningkatnya pengguna hijab banyak pelaku industri yang

mengeluarkan produk khusus untuk pengguna hijab. Contoh saja unilever

yang memproduksi shampoo khusus hijab dari merek sunsilk. Sunsilk

memang sudah sejak tahun 2004 mengeluarkan produk shampoo hijab, hal ini

diakuinya sebagai bentuk dorongan untuk wanita hijab agar tetap

berpetualang dan beraktifitas. Namun pada tahun 2004 pengguna hijab tidak

2
sebanyak seperti saat ini, oleh karena itu saat ini sunsilk menggencarkan

kembali produk sunsilk clean and fresh1.

Sebagai pelaku industri tentunya unilever bukanlah satu satunya yang

mengeluarkan produk shampoo khusus untuk wanita hijab. Selain sunsilk ada

beberapa juga yang meluncurkan shampoo khusus untuk hijab seperti sariayu

dan rejoice. Namun sunsilk merupakan merek shampoo yang pertama yang

meluncurkan produk shampoo hijab. Shampoo sunsilk mengeluarkan varian

clean and fresh sebagai varian shampoo yang dikhususkan untuk pengguna

hijab. Meski sunsilk mengakui bahwa varian ini bukanlah varian utama yang

menyumbang kontribusi terbesar. Namun varian ini digencarkan kembali

karena melihat semakin meningkatnya pengguna hijab saat ini. Dengan

bertambahnya pengguna hijab sunsilk berharap bahwa masyarakat dapat

menyadari keberadaan shampoo hijab tersebut. Tak hanya mengeluarkan

produk yang dikhususkan untuk wanita hijab, sunsilk pun gencar mengadakan

aktifitas tentang hijab salah satunya adalah sunsilk hijab hunt. Acara hijab

hunt ini ada sejak tahun 2015 tak hanya dituntut memakai hijab namun

peserta juga dituntut memiliki bakat dan prestasi.

Memiliki rambut dan kulit kepala yang sehat sudah pasti menjadi impian

wanita termasuk wanita yang menggunakan hijab. Sayangnya, wanita yang

menggunakan hijab pastilah memiliki masalah seperti kulit kepala gatal,

berketombe dan lepek. Hal seperti ini memeng sulit dihindari oleh para

wanita yang menggunakan hijab karena rambut mereka tertutup sepanjang

1
www.mix.co.id sabtu 8 oktober 22.00

3
hari. Meskipun demikian, masalah seperti ini dapat dihindari dengan cara

mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi yang akan menyehatkan

rambut dan tak kalah penting adalah menggunakan produk shampoo yang

tepat yang diformulasikan untuk pengguna hijab. Salah satunya menggunakan

produk shampoo khusus hijab dari merek sunsilk varian clean and fresh

sebagai obat untuk mengatasi kulit kepada dan rambut yang menggunakan

hijab. Clean and fresh ini membuat rambut wangi dan bersih sepanjang hari

serta mengatsi masalah lainnya seperti rambut rontok dan ketombe.

Konsumen pada umumnya mengganggap bahwa setiap produk memiliki

kualitas yang berbeda tergantung pada perusahaan yang memproduksinya.

Oleh karena itu konsumen berusaha untuk memilih suatu merek yang mereka

percayai untuk dijadikan sebagai pilihannya. Merek merupakan hal yang

terpenting bagi konsumen seperti halnya produk itu sendiri.

Tayangan iklan shampoo sunsilk yang berdurasi kurang lebih 60 detik ini

bercerita tentang wanita berhijab yang memiliki aktifitas di luar ruangan.

Dalam cerita iklan ini shampoo sunsilk hijab dapat mengatasih rambut

berhijab selalu fresh bebas ketombe dan wangi. Dengan aktifitas yang lama

rambut akan kusam, lepek serta berketombe apalagi rambut yang

menggunakan hijab tentu rambut akan terasa lembab. Namun sunsilk hijab

dapat mengatasi problema rambut hijab saat ini.

Sebuah produk akan menimbulkan citra yang baik jika iklan yang

ditayangakan di televisi berhasil tepat pada sasaran. Selain itu logo serta

penggunaan selebriti pada iklan sangat berpengaruh pada kualitas iklan.

4
Tentunya khalayak akan semakin dan percaya pada iklan ketika logo dan

selebriti yang digunakanya itu bagus. Iklan yang berhasil tentunya akan

membentuk suatu citra bagi merek tersebut, dengan citra yang baik tentunya

akan menimbulkan loyalitas penggunaan konsumen terhadap suatu produk

(Jaiz, Muhamad 2014). Iklan merupakan bagian dari komunikasi massa yang

tentunya memiliki teori-teori media massa, dalam penelitian ini penulis

mengambil teori tentang selektivitas individu di mana teori ini menjelaskan

tentang khalayak yang selective terhadap media massa yang mereka butuhkan

saja. Dalam teori selektivitas individu ini terdapat beberapa aspek seperti

selective exposure, selective perception dan selective retention and recall.

Banyak orang yang terkena pengaruh karena telah melihat sebuah iklan,

sehingga akan menimbulkan rasa ingin membeli. Apalagi iklan tersebut

berasa dari sebuah merek yang ternama. Merek yang telah ternama dapat

membuat konsumen percaya dengan produk yang diluncurkannya, dengan

rasa percaya konsumen terhadap sebuah merek akan membentuk konsumen

yang loyal terhadap produk tersebut.

Loyalitas merek merupakan kesetiaan konsumen terhadap satu merek,

dimana dalam loyalitas merek ini memiliki beberapa tingkatan dari yang

tingkat paling tinggi sampai ke tingkat yang paling rendah. Tingkat tersebut

yaitu commited buyer , likes the brand , satisfied buyer, habitual buyer , dan

switcher atau price buyer. Tingakatan tersebut menjelaskan bagaimana

loyalitas konsumen terhadap merek dara yang sangat loyal sampai ke yang

tidak tertarik terhadap merek (Durianto, Darmadi dkk 2004 : 26). Iklan yang

5
ditayangkan di televisi memiliki peluang besar untuk mempengaruhi

khalayak karena dengan adanya suara dan gambar yang diberikan oleh media

televisi seseorang dapat berimajinasi akan kebenaran sebuah produk tersebut.

Maka tidak heran banyak merek-merek yang bermunculan semenarik

mungkin membuat iklan yang akan ditayangkan di televisi.

Melihat tayangan iklan yang semakin hari semakin banyak, penulis tertarik

untuk meneliti hubungan tayangan iklan terhadap tingkat Brand Loyalty.

Karena terkadang masyarakat terkena terpaan iklan sehingga mengambil

keputusan untuk membeli.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara Selective Exposure dengan tingkat

Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab ?

2. Apakah terdapat hubungan antara Selective perception dengan tingkat

Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab ?

3. Apakah terdapat hubungan antara Selective Retention dan Recall

dengantingkat Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab ?

6
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui adanya hubungan antara Selective Exposure

dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara Selective perception

dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan antara Selective Retention dan

Recall dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan wawasan dan referensi kepustakaan bagi bidang kajian

Ilmu Komunikasi khususnya manajemen komunikasi mengenai sejauh

mana hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di televisi

dengan tingkat Brand Loyalty.

1.4.2 Kegunaan Praktis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan wawasan dan referensi kepustakaan bagi bidang kajian

Ilmu Komunikasi khususnya manajemen komunikasi mengenai sejauh

mana hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di televisi

dengan tingkat Brand Loyalty.

7
1.5 Ruang Lingkup dan Pengertian Masalah

1.5.1 Ruang Lingkup

Untuk mencegah meluasnya objek penelitian dan agar lebih terarah dan

memudahkan pemecahannya, maka penulis memberikan ruang lingkup

penulisan penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian ini mengangkat masalah tentang iklan shampoo

sunsilk hijab di televisi dengan tingkat Brand Loyalty.

2. Penelitian ini hanya membahas hubungan dengan tingkat brand

loyality.

3. Penelitian ini menggunakan teori selektivitas individu.

4. Responden yang menjadi sasaran adalah mahasiswa ilmu

komunikasi universitas islam bandung angkatan 2013 yang

menggunakan hijab dan menggunakan shampoo sunsilk hijab

secara berlanjut.

5. Penelitian ini dilakukan pada bulan september sampai dengan

akhir penelitian.

1.5.2 Pengertian Masalah

1. Iklan adalah bentuk penyajian pesan yang digunakan oleh

komunikator secara non personal melalui media untuk ditujukan

pada komunikan dengan cara membayar.

8
2. Kotler (1991:237) mengartikan iklan sebagai semua bentuk

penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang produk

atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar.

3. Televisi adalah salah satu media massa yang memancarkan suara

dan gambar yang berarti sebagai produk daripada kenyataan yang

disiarkan melalui gelombang-gelombang suara elektronik sehingga

dapat diterima oleh pesawat penerima dirumah (palapah dan

syamsudin, 1976:92)

4. Brand Loyalty adalahukuran dari kesetiaan konsumen terhadap

suatu merek. ( Durianto, Darmadi dkk, 2004:126)

5. Konsumen berdasarkan pasal 1 angka 2 undang-undang Nomor 8

tahun 1999, konsumen adalah setiap orang yang pemakai barang

dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi

kepentingan sendiri, keluarga, oranglain, maupun makhluk hidup

lain dan tidak untuk diperdagangkan. (Happy, 2008:22)

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Review Hasil Penelitian Sejenis

Dalam hal ini peneliti mencari beberapa hasil penelitian terdahulu yang

telah dilakukan oleh peneliti lain, yang relevan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti, Adapun hasil Penelitian Terdahulu yang penulis

ambil adalah sebagai berikut :

1. Penelitian terdahulu ini merupakan penelitian tentang hubungan iklan TV

melalui pendekatan humor dengan kesadaran konsumen yang

menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional, teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode studi

pustaka, angket atau kuesioner, wawancara, dan observasi. Kuesioner yang

digunakan adalah dengan menggunakan metode kuesioner tertutup, yaitu

kuesioner yang telah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal

memilih jawaban yang ada.Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat

hubungan iklan TV melalui pendekatan humor dengan kesadaran merek.

2. Penelitian terdahulu ini merupakan penelitian tentang analisis tingkat

Brand Loyalty konsumen shampoo Head and Shouldemetode deskriptif,

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode

studi pustaka, angket atau kuesioner, wawancara, dan observasi. Kuesioner

yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kuesioner tertutup,

yaitu kuesioner yang telah disediakan jawabannya, sehingga responden

10
tinggal memilih jawaban yang ada.Dari hasil penelitian diketahui bahwa

konsumen terbanyak pada tingkat switcher buyer.

3. Penelitian terdahulu ini merupakan penelitian tentang hubungan iklan

shampoo sunsilk di televisi dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen

yang menggunakan metode kuantitattif dengan pendekatan korelasional,

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode

studi pustaka, angket atau kuesioner, wawancara, dan observasi. Kuesioner

yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kuesioner tertutup,

yaitu kuesioner yang telah disediakan jawabannya, sehingga responden

tinggal memilih jawaban yang ada.Dari hasil penelitian diketahui bahwa

terdapat hubungan iklan Shampoo Sunsilk Hijab di Televisi dengan

Tingkat Brand Loyalty Bagi Konsumen.

Tabel 2.1 Matriks Review Penelitian

Peneliti 1 Peneliti 2 Penelitian yang

Pritta nandita Johanes dilakukan Gita

Martin Apriantini

Judul Hubungan Iklan Analisis Hubungan Antara


Penelitian
TV Melalui Tingkat Brand Tayangan Iklan

Pendekatan Loyalty Pada shampoo Sunsilk

Humor dengan Produk Hijab Di Tv dengan

Kesadaran Shampoo Pembentukan Brand

11
Konsumen Merek Head Loyalty

Terhadap Merek ( and Shoulder

Brand Awarness)

Teori atau Metoda yang Metode yang Metode yang


Metode
Penelitian digunakan dalam digunakan digunakan adalah

penelitian ini dalam Metode Kuantitatif

adalah metode penelitian ini korelasional

kuantitatif adalah

korelasional deskriptif

Masalah Tujuan dari - Untuk


dan
Tujuan Penelitian ini mengetahui
Penelitian
Untuk adanya

mengetahui hubungan

apakah terdapat antara

hubungan antara Selective

daya tarik pesan Exposure

verbal iklan tv dengan

sampoerna hijau tingkat Brand

yang pendekatan Loyalty bagi

humor dengan konsumen.

kesadaran - Untuk

konsumen mengetahui

terhadap merek ( adanya

12
brand awareness) hubungan

Tujuan dari antara

Penelitian ini Selective

Untuk perceptionde

mengetahui ngan tingkat

apakah terdapat Brand

hubungan antara Loyalty bagi

daya tarik pesan konsumen.

nonverbal iklan tv - Untuk

sampoerna hijau mengetahui

yang pendekatan adanya

humor dengan hubungan

kesadaran antara

konsumen Selective

terhadap merek ( Retention dan

brand awareness) Recalldengan

Untuk tingkat Brand

mengetahui Loyalty bagi

hubungan antara konsumen.

frekuensi

penayangan iklan

tv sampoerna

hijau yang

13
pendekatan

humor dengan

kesadaran

konsumen

terhadap merek (

brand awareness)

Masalah

Penelitian :

Apakah terdapat

hubungan antara

daya tarik pesan

verbal iklan tv

sampoerna hijau

menggunakan

pendekatan

humor dengan

kesadaran

konsumen

terhadap merek (

brand awarness).

Apakah terdapat

hubungan antara

daya tarik pesan

14
nonverbal iklan

tv sampoerna

hijau

menggunakan

pendekatan

humor dengan

kesadaran

konsumen

terhadap merek (

brand awarness).

Apakah terdapat

hubungan antara

frekuensi

penayangan iklan

tv sampoerna

hijau

menggunakan

pendekatan

humor dengan

kesadaran

konsumen

terhadap merek (

brand awarness).

15
Hasil Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini
Penelitian
membahas bahwa membahas membahas bahwa

terdapat tentang terdapat hubungan

hubungan antara analisis tingkat antara Tayangan

daya tarik pesan Brand Loyalty Iklan Sunsilk Hijab

verbal iklan tv pada shampoo di Televisi dengan

sampoerna hijau merek head Tingkat Brand

melalui and shpulder Loyalty bagi

pendekatan Konsumen dengan

humor dengan -Shampoo nilai korelasi 0,549.

kesadaran merek Head

konsumen and Shoulder

terhadap merek. mempunyai

terdapat konsumen

hubungan antara paling banyak

daya tarik pesan pada tingkat

nonverbal iklan tv switcher

sampoerna hijau buyer.

melalui

pendekatan

humor dengan

kesadaran

konsumen

16
terhadap merek.

terdapat

hubungan antara

frekuensi

penayangan iklan

tv sampoerna

hijau melalui

pendekatan

humor dengan

kesadaran

konsumen

terhadap merek.

2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

2.2.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah landasan teori yang oleh penulis dijadikan

sebagai dasar atau titik tolak pemikiran dalam melakukan penelitian ini,

mengingat fungsinya yang sangat penting dalam penelitian ini agar sesuai

dan sejalan dengan permasalahan yang dibahas :

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media (media cetak dan

media elektronik).komunikasi massa merupakan komunikasi yang pesannya

17
bersifat publik sehingga pesan ini disampaikan untuk orang banyak,

komunikatornya tidak berasal dari sendirian tetapi berasal dari sebuah

lembaga dan pesannya disebarkan melalui alat-alat yang modern ( Michael

W dan Teri Kwal Gamble 1986).

Menurut Kotler (2002:21), iklan adalah bentuk penyajian dan promosi

ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang

memerlukan pembayaran. Iklan secara umum memberikan dampak

beberapa hal seperti, menarik calon konsumen menjadi konsumen yang

loyal selama jangka waktu tertentu, mengembangkan sikap posotif calon

konsumen sehingga konsumen dapat diharapkan membeli suatu produk

pada masa mendatang (Aacker & Myers. Dasar-dasar Periklanan : 4).

Dengan adanya iklan konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk

atau jasa yang pada gilirannya melahirkan adanya pilihan, iklan juga dapat

membuat konsumen mengenal produk. Dengan logo yang didesain sebagus

mungkin akan menimbulkan citra yang positif bagi konsumen sehingga

konsumen dapat mempercayai produk tersebut melalui sebuah iklan.

Selektivitas individu :

1. Selektive exposure adalah individu yang cenderung memperhatikan

dan menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan

pendapat dan minatnya. Dalam prisnsip ini khalayak membuka diri

pada media yang ia minati.

2. Selective perception adalah seorang individu secara sadar akan

mencari media yang mendorong kecenderungan dirinya. Jadi,

18
individu aktif mencariinformasi yang bisa memperkuat

keyakinannya. Dalam prinsip ini khalayak aktif dalam mencari tahu

tentang kebenaran yang menarik perhatiannya.

3. Selective Retention dan Recall, walaupun orang mengingat banyak

hal yang menyenangkan atau hal-hal yang bersesuai dengan

keyakinan mereka, namun mereka kesulitan untuk megingat memori

yang menyimpan hal-hal lainnya. Selektive Retention cenderung

mengingat pesan yang sesuai dengan pendapat dan kebutuhan

dirinya. Misalnya sebuah jingle pada iklan, jingle pada iklan

biasanya bila jingle itu menarik atau berisi humor akan lebih mudah

diingat oleh khalayak. Jadi terkadang khalayak mengingat suatu

pesan dari media yang menarik dan mudah diingat.

Iklan yang efektif dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian

bahkan pada tahap pembelian berulang. Pembelian berulang pada sebuah merek

dapatdiartikan sebagai Brand Loyalty (loyalitas merek), loyalitas merek adalah

ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Loyalitas merupakan inti

dari ekuitas merek. Dengan adanya loyalitas merek maka perusahaan dapat

terhindar dari kerentaan kelompok pelanggan dari kompetitor.

David A.Aker dalam Rangkuti 2007:36 menyebut merek sebagai nama dan atau

simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan)

dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang penjual atau

sekelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek membedakannya dari

barang dan jasa yang dihasilkan oleh kopmpetitor.

19
Sedangkan william J. Stanton dalam rangkuti 2007: 36 menyebut merek

sebagai nama, istilah, simbol atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur

unsur yang dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang

ditawarkan oleh penjual .

2.3.2 Pengertian brand loyalty

Loaylitas merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu

merek. Loyalitas merek merupakan inti dari brand equity yang menjadi gagasan

sentral dalam pemasaran, hal ini merupakan satu ukuran keterkaitan seorang

pelangan pada sebuah merek. (rangkuti halaman 60)

Brand loyalty ( loyalitas merek ) merupakan suatu ukuran keterkaitan

pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran

tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain,

terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan , baik menyangkut

harga ataupun atribut lainnya.

Loyalitas memiliki tingkatan sebagaimana dapat dilihat pada diagram

berikut ini:

20
commited buyer

like the brand

satisfied buyer

habitual buyer

switcher buyer

Gbr.2.2 piramida brand loyalty


( sumber : Rangkuti 2008 : 61 )

Tingakatan brand loyalty yang paling rendah adalah price buyer yang

artinya konsumen membeli suatu produk bukan karena melihat merek namun

merek membeli produk karena harganya. Tingakatan berikutnya kedua terendah

adalah habitual buyer tipe konsumen pada level ini merupakan konsumen yang

tidak mengalami kekecewaan pada merek yang digunakannya jadi mereka tidak

miliki alasan untuk berpindah kemerek yang lain, konsumen tipe ini disebut juga

tipe kebiasaan. Pada tingat selanjutnya adalah satisfied buyer merupakan tipe

konsumen yang puas akan merek yang digunakannya saat ini, namun mereka akan

melakukan pengorbanan jika harus berpindah pada merek yang lain. Tingkat likes

the brand merupakan tipe konsumen yang benar benar menyukai merek

tersebut. Pilihan merek pada suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, simbol,

21
rangkaian pengalaman dalam menggunakannya, atau kesan kualitas yang tinggi.

Pada tingkat paling atas ini disebut dengan commited buyer merupakan pelanggan

yang setia, mereka mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau menjadi

pengguna satu merek. Merek tersebut sangat penting bagi mereka baik dari segi

fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya.

Brand loyalitas memiliki beberapa tingkatan diantaranya adalah :

1. Konsumen switcher merupakan konsumen yang tidak loyal atau

sama sekali ditertarik dengan merek yang ditawarkan. Dengan

begitu, merek bukan faktor yang berpengaruh pada proses

pembelian. Dalam tingkat ini konsumen lebih memperhatikan harga

di dalam melakukan pembelian. Konsumen seperti ini berada pada

tingkat paling dasar dalam tingkat loyalitas merek.

2. Tipe kebiasaan (habitual buyer ) merupakan orang-orang yang

merasa puas dengan produk yang digunakan, atau minimal tidak

mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, tidak terdapat dimensi

ketidakpuasan untuk alasan mereka berpindah ke merek yang lain

apalagi bila harus memerlukan biaya yang lebih.

3. Satisfied buyer adalah orang-orang yang puas, namun mereka

memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang

atau risiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian

ke merek lain. Pada tingkat ini konsumen akan merasa melakukan

pengorbanan saat harus berpindah ke merek yang lain karena tipe

konsumen seperti ini konsumen yang loyal.

22
4. Tipe konsumen keempat ini adalah konsumen benar-benar menyukai

merek tersebut. Konsumen tipe seperti ini menyukai merek entah

karena logo, atau pengalaman karena pernah menggunakan dan

merasa bahwa merek yang ia gunakan memiliki kualitas yang baik

dimatanya. Tipe ini disebut dengan likes the brand , karena terdapat

perasaan emosional dalam menyukai merek.

5. Tipe konsumen kelima ini merupaka tingkat yang teratas, tipe ini

merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki kebanggan

tersendiri terhadap merek. Merek tersebut memiliki hal yang sangat

penting bagi mereka bisa karena segi fungsi dan merek ini dapan

mengekspresikan siapa mereka sebenarnya tipe ini disebut dengan

commited buyer.

23
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat digambarkan melalui

gambar berikut :

Kerangka pemikiran

Hubungan Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab Di Televisi


terhadap Tingkat Brand Loyalty

Teori selektivitas Tingkat Brand Loyalty


individu

1. Selective 1. Commited buyer


Exposure 2. Likes the brand
2. Selective 3. Satisfied buyer
perception 4. Habitual buyer
3. Selective 5. Swicther atau
Retention dan price buyer
Recall

Gambar 2.2

2.2.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu penelitian, yang

ahrus diuji kebenaranyya dengan jalan melakukan penelitian.

Adapun hipotesis utamanya adalah :

Ho : Tidak ada hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk di televisi

dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen.

H1 : Adanya hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di

televisi dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen.

24
Dengan sub sub hipotesis sebagai berikut :

1. H0 : Tidak ada hubungan antara Selective Exposure dengan tingkat

Brand Loyalty bagi konsumen shampoo sunsilk hijab.

H1 : Adanya hubungan antara Selective Exposure dengan tingkat

Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab.

2. H0 : Tidak ada hubungan antara Selective perception dengan tingkat

Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab.

H1 : Adanya hubungan antara Selective perception dengan tingkat

Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab.

3. H0 : Tidak ada hubungan antara Selective Retention dan Recall

dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen.

H1 : Adanya hubungan antara Selective Retention dan Recalldengan

tingkat Brand Loyalty bagi konsumen sunsilk hijab.

25
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM

OBJEK/WILAYAH PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses

menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai

alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.

Penelitian kuantitatif memiliki metode historis, metode deskriptif, metode

korelasional, metode eksperimental, dan metode kuasi eksperimental.

Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Metode korelasional

digunakan untuk : (1) mengukur hubungan diantara berbagai variable, (2)

meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable

bebas, dan (3) merakatakn jalan untuk membuat rancangan penelitian

eksperimental. (Rakhmat, 2012: 31).

Penelitian ini menggunakan metode korelasional bertujuan untuk

menganalisis variabel satu terhadap variabel lainnya yang meliputi analisis

hubungan tayangan iklan shampoo sunsilk di televisi (X) dengan tingkat

Brand Loyalty (Y) melalui pengujian hipotesis.

26
3.1.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan objek penelitian yang digunakan untuk

memperoleh data yang diperlukan oleh penulis atau keseluruhan unit

sampling yang memiliki ciri ciri yang sama menurut kriteria penelitian

yang sedang dilakukan.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi FIKOM UNISBA

angkatan 2013 dengan jumlah mahasiswi 200 orang.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sampel adalah sebagian dari

populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Sebagian dan

mewakili dalam batasan diatas merupakan dua kata kunci dan merujuk

kepada semua ciri populasi dalam jumlah yang terbatas pada masing

masing karakteristiknya. Dalam menentukan ukuran sampel (sample size)

dapat digunakan berbagai rumus statistik, sehingga sampel yang diambil

dari populasi itu benar benar memenuhi persyaratan tingkat kepercayaan

yang dapat diterima dan kadar kesalahan sampel (Sampling errors) yang

mungkin di toleransi (Yusuf, 2014: 150).

Dalam penelitian ini teknik sampel yang digunakan adalah teknik

samplinh berstrata dimana dalam teknik sampling ini sampel yang

melibatkan pembagian kelas, kategori, atau kelompok dan sebagainya.

Jumlah populasi dari mahasiswa ilmu komunikasi Unisba 2013

berjumlah 411 orang namun jumlah mahasiswinya berjumlah 200 orang .

Sampel yang diambil dari mahasiswi PR dan Mankom masing masing


33% dari keseluruhan populasi sebanyak 200 orang dengan rincian sebagai
berikut :

27
No Bidang kajian Dalam populasi Responden
1 PR 33% X 95 31,35 = 32
2 Mankom 33 % X 105 34,65 = 35
Jumlah 67

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data,,,,,,,,,,;;;;;yy,

Teknik penulisan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Angket atau Kuisioner, yaitu daftra pertanyaan yang harus diisi oleh

responden. Bertujuan untuk mencari informasi yang lengkap

mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila

responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan

dalam pengisian daftar pertanyaan. ( Kriyanto, 2012 :97)

2. Wawancara atau interview, yaitusuatu cara tanya jawab untuk

memperkuat jawaban respon dan terhadap angket atau kuisioner

yang di berikan dengan menggunakan komunikasi langsung. Data ini

diperoleh dari pihak yang berkepentingan.

3. Kepustakaan, yaitu suatu cara untuk memperoleh data dari berbagai

buku atau literature lain. Penulis mempelajari, memahami dan

mengutip berbagai pendapat para ahli yang relevan dengan masalah

yang diteliti.

4. Dokumentasi, yaitu bertujuan untuk menggali data data masa

lampau secara sistematis dan objektif. Metode observasi, kuesioner,

28
atau wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan penelusuran

dokumentasi. ( Kriyanto, 2012:120)

3.1.4 Operasionalisasi Variabel

Permasalahan yang diajukan di dalam penelitian ini, yaitu

Variabel (X) : Iklan shampoo sunsilk hijab di televisi

Variabel (Y) : tingkat Brand Loyalty

Adapun operasionalisasi variabel di dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.1
Operasionalisasi variabel

Variabel Indikator Alat ukur

Selektivitas individu Selective Exposure - Kesesuaian

- Minat

- Kebutuhan

- Pesan yang jelas

Selective perception - Keyakinan

- Mencari informasi

- Tertarik terhadap iklan

- Tertarik mencari

29
informasi

Selective Retention dan - Mudah diingat

Recall - Memenuhi kebutuhan

- Mengingat karena

membutuhkan

Tingkat Brand Loyalty Switcher atau price - Harga terjangkau

buyer - Mudah didapatkan

Habitual buyer - Kebiasaan

- Produk tidak

mengecewakan

Satisfied buyer - Kenyamana

- Kepuasaan

Sahabat merek - Pengalaman

- Kualitas produk

- Citra merek

Commited buyer - Kebanggaan

- Percaya diri

- Merekomendasikan

produk

3.1.5 Teknik Analisis Data

30
Analisis hubungan adalah analisis yang menggunakan uji statistik

interferensial dengan tujuan untuk melihat derajat hubungan diantara dua

atau lebih dari dua variable. Kekuatan hubungan yang menunjukkan derajat

hubungan ini disebut koefisien asosiasi(korelasi). (Kriyantono, 2012: 172).

Teknik analisis data dihitung dengan menggunakan rumus statistik

korelasi Spearman Rank.Teknik ini digunakan untuk mencari koefien

korelasi antara data ordinal atau interval dan data ordinal lainnya.Dalam

teknik ini setiap data dari variable variable yang diteliti harus ditetapkan

peringkatnya dari yang terkecil sampai terbesar (diranking) (Kriyantono,

2012: 178).

Dengan rumus sebagai berikut :

62
rho = 1
(2 1)

Keterangan :

rho : koefisien korelasi rank order

Angka 1 : angka 1, yaitu bilangan konstan

6 : angka 6, yaitu bilangan konstan

d : perbedaan antara pasangan jenjang

: sigma atau jumlah

N : jumlah individu dalam sampel

Langkah langkah dalam menggunakan analisis korelasi Spearman Rank :

31
1. Nilai pengamatan dari dua variable yang akan diukur korelasinya

diberi jenjang. Bila ada nilai pengamatan yang sama dihitung

jenjang rata ratanya.

2. Setiap pasang jenjang dihitung perbedaannya (d).

3. Perbedaan setiap pasang jenjang tersebut dikuadratkan (d2) dan

dihitung jumlahnya (d2).

4. Menghitung harga koefisien korelasi dengan rumus Spearman Rho

tersebut diatas.

5. Uji signifikansi harga observasi rs (rho) tergantung pada besar

sampel :

a. Untuk sampel kecil gunakan table 0

b. Untuk sampel besar (n > atau = 10) gunakan table B dimana harga t

observasi dihitung dengan rumus :

2
t=
1 2

keterangan :

t : pengujian tingkat signifikansi

r : koefisien korelasi

Apabila hasil perhitungan nilai t lebih besar dari 2,00 dengan (dk =

n-2, dimana n = 67) artinya H0 ditolak dan sebaliknya H1 diterima,

artinya terdapat hubungan antara variable X dan variable Y.

Apabila hasil perhitungan nilai t lebih kecil dari 2,00 artinya H0

diterima, maka H1ditolak, artinya tidak terdapat hubungan antara

32
variable X dan variable Y. (Tabel II nilai T, Sugiyono, 2008 : 372,

dalam Muharam, 2010).

Tabel 3.2
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 0,199 Sangat rendah

0,20 0,399 Rendah

0,40 0,599 Sedang

0,60 0,799 Kuat

0,80 1,000 Sangat kuat

3.1.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.1.6.1 Uji Validitas

Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing

masing variabel yang ditanyakan dapat dipakai sebagai alat ukur.

Caranya, pertama menghitung total skor. Kedua, mengalikan masing

masing variabel dengan total skor. Ketiga, menghitung korelasi dan

melakukan pengujian korelasi untuk masing masing butir pertanyaan.

(Freddy, 2009 : 34)

Penellitian ini menggunakan validitas instrument dengan validitas

konstruk (Construct Validity). Validitas konstruk merupakan validitas

yang lebih menekankan pada seberapa jauh instrument yang disusun itu

terkait secara teoritis mengukur konsep yang telah disusun oleh peneliti

33
atau seberapa jauhkah (degree) konstruk atau traitpsikologis itu diwakili

secara nyata dalam instrument.

Untuk mengetahui validity konstruk suatu instrument penelitian dapat

dilakukan dengan mencari korelasi instrument dengan instrument lain yang

telah diketahui validitasnya atau meminta penimbang ahli (expert

judgement) untuk menimbang instrument yang disusun peneliti. (Yusuf,

2014: 236). Dalam penelitian ini uji validitas pada instrument

menggunakan rumus korelasi product moment.Teknik ini digunakan untuk

menghitung nilai korelasi antara data pada masing masing pernyataan

dengan skor total, dengan rumus sebagai berikut :

()()
r=
[ 2 ][ 2 ()2 ]

Keterangan :

r : nilai koefisien korelasi X dan Y

n : Jumlah responden

x : skor masing masing responden variable x (tes yang disusun)

y : skor masing masing responden variable y (tes kriteria)

Hasil perhitungan r dikonsultasikan pada table nilai koefisien korelasi

dengan table nilai koefisien korelasi ( r ) pada taraf signifikan 10%, jika r

> rtabel maka butir soal tersebut valid.

34
Tabel 3.3
Hasil uji validitas pada variabel tayangan iklan (X)

rs rs kritis Kesimpulan

Varibel X

Kesesuaian 0,433 0,3 Valid

Minat 0,349 0,3 Valid

Kebutuhan 0,537 0,3 Valid

Pesan yang jelas 0,468 0,3 Valid

Keyakinan 0,692 0,3 Valid

Mencari review 0,684 0,3 Valid

tentang produk

Ketertarikan 0,567 0,3 Valid

menonton

tayangan iklan

Ketertarikan 0,586 0,3 Valid

mencari

informasi

Mudah diingat 0,561 0,3 Valid

Merasa 0,511 0,3 Valid

membutuhkan

Membeli karena 0,578 0,3 Valid

mengingat

iklannya

35
Mengingat 0,554 0,3 Valid

iklannya karena

kebutuhan

Sumber : data hasil penelitian

Tabel 3.4
Hasil uji validitas pada variabel Tingkat Brand Loyalty (Y)

Variabel Y rs rkritis Hasil

Harga terjangkau 0,384 0,3 Valid

Produk mudah 0,33 0,3 Valid

ditemukan

Kebiasaan 0,434 0,3 Valid

Tidak 0,482 0,3 Valid

mengecewakan

Kepuasaan 0,442 0,3 Valid

terhadap produk

sebagai shampoo

khusus hijab

Kepuasaan 0,327 0,3 Valid

terhadap

kemampuan

produk mengatasi

problematik

36
rambut

Pengalaman 0,443 0,3 Valid

Merek yang 0,711 0,3 Valid

terkenal

Merek yang 0,574 0,3 Valid

berkelas

Kebanggan 0,566 0,3 Valid

terhadap produk

Percaya diri 0,33 0,3 Valid

Merekomendasikan 0,503 0,3 Valid

produk

Sumber : Data hasil penelitian

Berdasarkan tabel 3.3 dan tabel 3.4 di atas, hasil uji validitas

terhadap alat variabel X dan Y secara keseluruhan adalah valid. Hal dan

variabel Y. Validitas ini menggunakan analisis korelasi rank spearman dan

masing masing pertanyaan menunjukan angka di atas 0,3.

3.1.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabillitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu

instrument penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam

waktu yang berbeda. Wright stone menulis bahwa reliabilitas sebagai suatu

perkiraan tingkatan (degree) konsistensi atau kestabilan antara pengukuran

ulangan dan pengukuran pertama dengan menggunakan istrumen yang

sama (Yusuf, 2014 : 242).

37
Penelitian ini menggunakan reliabilitas dengan teknik dari Cronbach,

teknik ini digunakan untuk mencri reliabilitas instrument yang skornya

bukan 0 1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0

10 atau 0 100 atau bentuk skala 1 3, 1 5 atau 1 7 dan seterusnya

dapat menggunakan teknik dari Cronbach. Rumus ini di tulis sebagai

berikut :

2
r11 = ( ) ( 1- )
1 2

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrument

k : banyak butir pertanyaan

2 : varians total

2 : jumlah varians butir

Untuk mencari tiap butir digunakan rumus :

()2
2
2 =

Keterangan :

n : jumlah responden

x : nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor nomor butir pertanyaan)

Reliabel tidaknya instrument di tentukan dengan mengkonsultasikan

rtabel pada taraf signifikan 10%. Jika hasil r11 >rtabel(0,6) maka instrument

dinyatakan dan dapat digunakan untuk mengambil data penelitian.

38
Sedangkan hasil pengujian reliabilitas alat ukur penelitian ini

diperoleh sebagai berikut :

Tabel 3.5

Hasil uji tayangan iklan shampoo sunsilk di televisi (X)

's Alph N of Items


.796 12

Sumber : hasil penelitian

Berdasarkan tabel 3.5 terlihat bahwa alat ukur variabel X secara

keseluruhan dapat dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas pada masing

masing pertanyaan menunjukan di atas angka 0,6 sehingga dapat dipercaya

atau diandalkan dan dapat digunakan untuk penelitian berikutnya.

Tabel 3.6

Hasil uji pemebntukan Brand Loyalty (Y)

Cronbach's
Alpha N of Items
.743 12
Sumber : hasil penelitian

Berdasarkan tabel 3.6 terlihat bahwa alat ukur variabel Y dapat dikatakan

reliabel. Hasil uji reliabilitas pada butir pertanyaan variabel Y menunjukan

di atas angka 0,6 sehingga dapat dipercaya atau diandalkan dan dapat

digunakan untuk penelitian berikutnya.

39
Tabel 3.7

Hasil Uji Keseluruhan

Cronbach's Alpha N of Items

.847 24

Sumber : hasil penelitian

Berdasarkan tabel 3.7 terlihat bahwa alat ukur bahwa variabel X dan

variabel Y dapat dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas pada butir pertanyaan

variabel X dan Y menunjukan di atas angka 0,6 sehingga dapat dipercaya atau

diandalkan dan dapat digunakan untuk penelitian berikutnya.

3.2 Gambaran Umum Objek/Wilayah Penelitian

3.2.1 Sejarah Umum Unilever

PT Unilever Indonesia tbk ( perusahaan ) didirikan pada 5 desember

1933 sebagai Zeepfabrieken N.V Lever. Tanggal 30 juni 1997 berganti

nama menjadi PT Unilever Tbk Indonesia. Perusahan ini bergerak dibidang

produksi sabun, deterjen, margarin dan makanan yang terbuat dari susu, es

krim, makanan dan minuman yang terbuat dari teh dan produk produk

kosmetik. Pada tanggal 22 november 2000, perusahaan mengadakan

perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan

40
baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan,

pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus

lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain

atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan

Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT

Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor

barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada

tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan

perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang

dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk

menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte.

Ltd.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember

2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya

untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever

Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal

penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever

Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30

Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut

dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda

pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan

perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan

41
tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah.

Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli

2004.

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah

menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri

minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita dan Gogo dari

Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah

menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.2

3.2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan mekanisme formal pengelolaan organisasi

yang menunjukan kerangka atau pola hubungan diantara fungsi fungsi,

bagian bagian, maupun orang orang yang memiliki tugas, wewenang,

dan tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi.

Berikut ini adalah job description dari masing masing bagian yang

terdapat pada struktur organisasi pada PT Unilever Tbk sebagai berikut:

1. R.U.P.S ( rapat umum pemegang saham )

Rapat umum pemegang saham berada pada tingkat paling atas pada

struktur organisasi perusahaan, yang biasanya diadakan setiap

setahun sekali. Di dalam rapat tersebut direksi berkewajiban

memberikan laporan perihal jalannya perusahaan dari tata usaha

2
https://www.unilever.co.id/ (diakses pada tanggal 18 September 2016, jam 20 : 39)

42
keuangan dari tahun baku yang baru selesai dan penggunaan

keuntungan yang belum dibagi dari tahun buku yang lalu yang harus

ditentukan dan disetujui. Dalam R.S.U.P ini dilakukan penunjukan

Akuntan publik yang terdaftar.

2. Dewan Komisaris

Dewan komisaris terdiri dari tiga orang dan salah satu diantaranya

diangkat sebagai presiden komisaris, tugas dari dewan komisaris

mempunyai wewenang untuk memberhentikan direksi apabila

terdapat suatu tindakan dari direksi yang bertentangan dengan

anggaran dasar dan tujuan dari perusahaan.

3. Presiden Direktur

Mempunyai hak dan wewenang mewakili dan bertindak atas nama

direksi. Tugas utamanya adalah memimpin dan mengurus

perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan, menguasai,

memelihara, dan mengurus karyawan perusahaan.

4. Direktur Pelaksana ( CEO )

Direktur pelaksana mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan

termasuk sumber daya manusia, administrasi, pemasaran,

manufacturing, litbang, dan keuangan. Tugas dan tanggung

jawabnya antara lain memberikan memberikan pengarahan dan

petunjuk kepada para pelaksana dan mengawasi keseimbangan

antara wewenang dan tanggung jawab serta memastikan bahwa

prosedur kerja di dalam perusahaan berjalan lancar.

43
5. Sumber Daya Manusia ( SDM )

Bertugas dan bertanggung jawab dalam mendukung kelancaran

proses produksi dengan cara menyediakan Sumber Daya Manusia (

SDM ) yang berkualitas. Divisi ini membawahi bagian personalia,

dan kesejahteraan.3

4.2.3 Visi

Mengembangkan bisnis, seraya menyingkirkan dampak lingkungan dari

perkembangan kami serta meningkatkan dampak positif bagi masyarakat.

3.2.4 Logo Unilever

Gambar 3.1

Logo Unilever

3
https://www.unilever.co.id/ (diakses pada tanggal 18 September 2016, jam 20 : 39)

44
3.2.5 Sejarah Shampoo Sunsilk

Sunsilk pertama kalinya diluncurkan dengan kemasan botol kaca pada

tahun 1952. Sunsilk merupakan shampoo yang mengandung bahan-bahan

natural untuk menjaga keindahan rambut, khususnya perempuan indonesia.

Pada tahun 1970 Sunsilk diluncurkan kembali dengan menggunakan botol

rancangan Internasional dan pada saat yang sama varian kedua lemon

diluncurkan. Tahun 1975 Sunsilk hitam sampo hitam pertama yang

diperkenalkan di pasar dan kemudian menjadi varian tulang punggung

merek ini. Tahun 1995 Pendekatan bahan ganda (yaitu varian minyak

kelapa dan mawar) diperkenalkan di pasar.

Tahun 1997 Peluncuran kembali jajaran produk (5 varian) dengan

menggunakan pendekatan varian ganda dan juga bentuk botol baru. Tahun

1999 peluncuran kembali deretan dengan menggunakan Fruitamin sebagai

pendekatan baru teknologi ilmu alam (Proyek Apolo). Tahun 2001

Peluncuran kembali jajaran produk dengan menggunakan bahan bergizi

sebagai pendekatan teknologi baru (Proyek Voyager). Tahun2003

Peluncuran kembali deretan dengan menggunakan bentuk botol baru

(Proyek Merkuri). Tahun 2006 Peluncuran kembali jajaran produk dengan

rancangan permukaan baru (Proyek Aurous).

Tahun 2010 Sunsilk kembali Melakukan Revolusi dengan Inovasinya Di

Industri Kecantikan Rambut. Sunsilk Bekerja Sama Dengan 7 Pakar

45
Rambut Dunia Untuk menghasilkan Formulasi Terbaik Sunsilk Yang

Menggabungkan Teknologi Tinggi Yang Dimiliki Sunsilk Dengan Ilmu

Dan Pengalaman Dari Para Ahli Rambut Terkemuka Di Bidangnya. Dengan

Pakar-pakar Rambut Yang memiliki Keahlian Di bidangnya Masing-Masing

Untuk Mengatas Berbagai Permasalahan Rambut, Sunsilk Membawa Solusi

Bagi Para Wanita Di dunia Yang menginginkan Penampilan yang Sempurna

Dengan Rambut Yang Indah dan Bebas Masalah.4

3.2.6 Profil Shampoo Sunsilk

Sunsilk terus berevolusi dengan inovasinya di industri kecantikan

rambut. Saat ini, Sunsilk bekerja sama dengan pakar perawatan rambut

kelas dunia untuk menghasilkan formulasi terbaik, perpaduan bahan-bahan

alami dan teknologi terkini untuk menjawab kebutuhan perawatan rambut

perempuan Indonesia.Rambut merupakan salah satu bagian terpenting untuk

perempuan. Sunsilk memahami bahwa setiap kegiatan penting perempuan

akan berawal pada saat mereka berada di depan kaca.

Dengan demikian, mendapatkan rambut yang selalu Indah dan berkilau

sangatlah penting. Dengan rambut yang indah dan berkilau mampu

meningkatkan rasa percaya diri dan menciptakan semangat yang positif

untuk menjalani rutinitas sehari-hari.Sunsilk hadir dengan varian-varian

yang cukup lengkap, antara lain Sunsilk Black Shine untuk rambut hitam

berkilau, Sunsilk Soft and Smooth untuk rambut halus dan lembut, Sunsilk

Lively Straight untuk rambut tetap lurus, Sunsilk Hair Fall untuk menjaga

4
www.sunsilk.co.id (diakses pada tanggal 18 September 2016, jam 20 : 50)

46
rambut tetap kuat dan tidak rontok, Sunsilk Clean and Fresh untuk sensasi

kulit kepala segar dan Sunsilk Anti Dandruff untuk mengurangi

ketombe.Untuk melengkapi kebutuhkan perempuan Indonesia, Sunsilk juga

hadir dengan Conditioner dan Hair Vitamin.5

3.2.7 Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab

Sunsilk dalam iklan Sunsilk Clean & Fresh Ini adalah iklan shampo

pertama yang bintang iklannya berjilbab. Tapi Sunsilk tidak mengambil

resiko yang besar, karena Sunsilk sudah memperhatikan fungsi dan tujuan

produk diciptakan. Sunsilk Clean & Fresh memang diciptakan untuk

kesegaran kulit kepala. Jadi sangat bersesuaian dengan kepala yang tertutup

kain, dalam hal ini hijab. Di Indonesia yang rata-rata suhunya tinggi,

mungkin orang merasa gerah dengan hijabnya.

Tapi Sunsilk Clean & Fresh memfasilitasi, agar pemakai hijab tetap

merasa segar.Sunslik Clean & Fresh, seperti yang sudah dikatakan

sebelumnya, memang diciptakan untuk mendinginkan kulit kepala, terutama

untuk yang berhijab. Namun iklan sunsilk hijab ini cukup cerdik karena

biasanya iklan shampoo selalu dibintangi oleh wanita yang memiliki rambut

bagus dan indah. Tetapi sunsilk hijab lain dari iklan shampoo lainnya, hal

seperti ini dapat menarik perhatian penonton saat menonton tayangan iklan.6

5
www.sunsilk.co.id (diakses pada tanggal 18 September 2016, jam 20 : 50)
6
www.sunsilk.co.id (diakses pada tanggal 18 September 2016, jam 20 : 50)

47
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan hasil penelitian dan pembahasan data yang data yang

telah terkumpul dari hasil jawaban angket yang telah disebarkan kepada 67

responden dan kemudian data tersebut diolah menggunakan analisis statistik.

Berdasarkan analisis data tersebut dapat diketahui apakah terdapat hubungan

antara variabel X dengan variabel Y. Dalam hal ini, hubungan tayangakan iklan

shampoo sunsilk hijab dengan pembentukan Brand Loyalty.

Agar sistematis dan terarah, pembahasan dikelompokan menjadi beberapa

sub bab, yaitu :

1. Analisis deskriptif data responden

2. Analisis deskriptif data penelitian

3. Analisis statistik pengujian hipotesis

4. Interpretasi hasil penelitian

4.1 Analisis Deskriptif Data Responden

Pada bab ini penulis berupaya untuk memberikan gambaran dari apa

yang telah dipaparkan pada bab bab sebelumnya. Selanjutnya

menghubungkan bab bab tersebut dengan hasil pengumpulan data

dengan menggunakan angket yang telah disebarkan kepada responden.

Kemudian pada bab ini pula diungkapkan apakah terdapat hubungan

48
antara tayangan iklan shampoo sunsilk di televisi dengan tingkat brand

loyalty bagi konsumen.

Untuk mempermudah analisis data responden yang telah diperoleh,

maka ditabulasikan sesuai dengan jawaban jawaban responden tersebut.

Analisis digunakan dengan menggunakan tabel tabel yang memuat

persentase dari setiap jawaban responden.yang perhitungannya

menggunakan rumus sebagai berikut :


P = X 100%

Keterangan :

P : Persentase

X : Skor item yang dilaksanakan

N : Skor total

( Sarwono, 2006:39 )

Identitas identitas responden ini selanjutnya disajikan dalam bentuk

tabel yang disertai analisisnya sebagai berikut :

Tabel 4.1
Usia responden
Usia F %

21-22 63 94,03

49
23-24 4 5,97

67 100

Sumber: data hasil penelitian n = 67

Berdasarkan tabel di atas, dari 67 mahasiswi fikom unisba yang menjadi

responden dalam penelitian ini, sebanyak 94,03% berusia 21-22 tahun. Hal ini di

karenakan peneliti memilih fikom unisba angkatan 2013 sehingga mayoritasnya

berusia 21-22 tahun.

Tabel 4.2
Intensitas melihat tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di televisi

Pernyataan Jumlah %

Selalu 35 52,24

Sering 30 44,77

Kadang 2 2,99

67 100

Sumber : data hasil penelitian n = 67

Berdasarkan tabel di atas, dari 67 mahasiswi yang menjadi responden

dalam penelitian ini, 52,24% responden sering melihat tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab di televisi. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa fikom angkatan

2012 sering menonton tayangan iklan shampoo sunsilk di televisi. Hal ini

membuktikan bahwa responden layak untuk diteliti untuk mengetahui apakah

50
mereka membeli shampoo sunsilk hijab karena melihat tayangan iklannya atau

tidak.

4.2 Analisi Data Penelitian

Analisis data penelitian adalah analisis yang berkaitan langsung dengan

data data penelitian, yang bersumber dari angket yang penulis sebarkan.

Analisis ini berisi penjelasan dari jawaban jawaban responden mengenai

variabel X yaitu tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di televisi dan

variabel Y yaitu tingkat Brand Loyalty.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran ordinal

untuk variabel X dan Y. Untuk mengetahui data penelitian ini, penulis

mengajukan beberapa pertanyaan yanga akan diisi oleh responden melalui

angket penelitian. Selain itu, jawaban jawaban dari responden dapat di

kategorikan menjadi 5 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik, tidak

baik dan sangat tidak baik. Pengkategorian tersebut dilakukan penulis

untuk mempermudah dalam penelitian ini.

Pengkategorian tersebut didapatkan melalui cara penghitungan data

terbesar dan terkecil terlebih dahulu dengan cara perhitungan :

Data terbesar :n x nilai terbesar = 67 x 5 = 335

Data terkecil :n x nilai terkecil = 67 x 1 = 67

51
Untuk kemudian dicari jangkauan nya dengan cara :

Cakupan jangkauan = nilai terbesar nilai terkecil

R = 335 67 = 268, dengan banyak kelas yaitu 5 kelas

Setelah didapatkan cakupan jangkauan, maka dapat dicari intervalnya :

Int = 268 : 5 = 53

Lalu didapatlah pengkategorian sebagai berikut :

Sangat tidak baik : 67-119

Tidak baik : 120-172

Cukup baik : 173-225

Baik : 226-278

Sangat baik : 278-332

(Supranto, 2000 : 64)

52
4.2.1 Selective Exposure

Selective Exposure merupakan teori komunikasi massa dalam

penelitian ini diukur berdasarkan alat ukur

4.2.1.1 Iklan shampoo sunsilk hijab merupakan produk yang responden

butuhkan

Tabel 4.3
Iklan shampoo sunsilk hijab sesuai dengan kebutuhan responden

Pernyataan F %
Sangat setuju 15 22,39
Setuju 36 53,73
Netral 15 22,39
Tidak setuju 1 1,49
Sangat tidak setuju
Total 67 %
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab setuju

sebanyak 15 orang (22,39%), yang menjawab 36 orang (53,73%), yang

menjawab netral sebanyak 15 orang (22,39%) dan yang menjawab tidak

setuju sebanyak 1orang (1,49%).

Iklan shampoo sunsilk menceritakan tentang permasalah pada rambut

wanita berhijab, dengan memakai shampoo sunsilk hijab masalah pada

rambut wanita berhijab dapat teratasi. Dari data di atas dapat dianalisi

bahwa mayoritas responden setuju bahwa tayangan iklan shampoo sunsilk

53
dapat membuatnya merasa membutuhkan produk itu. Para peneliti telah

mengenal secara baik bahwa iklan yang berpengaruh secara positif pada

perasaan dan emosi penerima dapat sangat sukses untuk produk dan

situasi tertentu. ( Suyanto, 2004:22 )

4.2.1.2 Iklan shampoo sunsilk hijab menimbulkan niat responden untuk

membeli

Tabel 4.4
Iklan shampoo sunsilk hijab menimbulkan niat responden untuk
membeli

Pernyataan F %
Sangat setuju 11 16,42
Setuju 39 58,21
Netral 14 20,89
Tidak setuju 3 4,48
Sangat tidak setuju
Total 67 %
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab setuju

sebanyak 11 orang (16,42%), yang menjawab 39 orang (58,21%), yang

menjawab netral sebanyak 14 orang (20,89%) dan yang menjawab tidak

setuju sebanyak 3 orang (4,48%).

Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwa responden paling

banyak memilih jawaban setuju dengan jumlah 39 orang dari 67

54
responden. Iklan berfungsi sebagai pengenalan produk, memberikan

kesadaran serta pengetahuan dan alasan kepada calon konsumen bahwa

mereka memerlukan produk tersebut , dan membuat pasar tertarik

mencoba dan membeli produk yang ditawarkan. Pernyataan buku tersebut

terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan di kalangan mahasiswi

fikom UNISBA, yang lebih banyak memilih jawaban setuju saat melihat

tayangan iklan shampoo sunsilk hijab timbulah rasa ingin membeli.

4.2.1.3 memperhatikan iklan shampoo sunsilk hijab karena responden

merasa membutuhkan produknya.

Tabel 4.5
Perhatian konsumen terhadap iklan sunsilk hijab yang menimbulkan rasa
kebutuhan

Pernyataan F %
Sangat setuju 10 14,93
Setuju 36 53,73
Netral 16 23,88
Tidak setuju 5 7,46
Sangat tidak setuju
Total 67 %
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan 2013

yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab setuju sebanyak

10 orang (14,93%), yang menjawab 36 orang (53,73%), yang menjawab

55
netral sebanyak 16 orang (23,88%) dan yang menjawab tidak setuju

sebanyak 5 orang (7,46%).

Berdasarkan hasil dari tabel di atas responden paling banyak memilih

setuju sebanyak 30 orang. Hal ini menunjukan bahwa saat ada tayangan iklan

tentang produk yang sedang dibutuhkan, seseorang akan lebih

memperhatikan untuk mencari informasi produk tersebut.

4.2.1.4 Pesan yang ada pada iklan shampoo sunsilk hijab disampaikan

secara jelas

Tabel 4.6
Kejelasan pesan dalam iklan shampoo sunsilk hijab

Pernyataan F %
Sangat setuju 10 14,93
Setuju 38 56,72
Netral 18 26,86
Tidak setuju 1,49
Sangat tidak setuju 1
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan 2013

yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab sangat setuju

sebanyak 10 orang (14,93%), yang menjawab setuju 38 orang (56,72%),

yang menjawab netral sebanyak 18 orang (26,86%) dan yang menjawab

tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

56
Berdasarkan dari hasil tabel di atas responden paling banyak menjawab

setuju sebanyak 38 orang. Hal ini menunjukan bahwa iklan shampoo sunsilk

menyampaikan pesan dalam iklannya dengan jelas. Sebuah iklan memang

harus menyampaikan pesannya secara jelas agar mudah dimengerti oleh

penonton.

Setelah menguraikan jawaban responden, selanjutnya adalah

mengetahui indikator Selective Exposure masuk kedalam kategori mana.

Apakah sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, atau sangat tidak baik.

Maka menentukan total dari indikator Selective Exposure dapat dilakukan

perhitungan melalui tabel akumulatif berikut ini.

Tabel 4.7
Akumulasi jawaban responden mengenai Selective Exposure

No item Frekuensi Total Kategori

1 2 3 4 5

1 1 15 36 15 266 baik

2 3 14 39 11 259 baik

3 5 16 36 10 252 baik

4 1 18 38 10 259 baik

Jumlah total 1036 Sangat baik

57
Jumlah pertanyaan variabel X1 ada empat dengan pilihan dan skor jawaban :

Tabel 4.8
Skor pilihan jawaban X1

Pilihan jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Untuk mengkategorikan bagaimana gambaran indikator Selective

Exposure, maka peneliti membuat pengaktegorian dalam garis interval

sebagai berikut :

Jarak interval untuk 4 pertanyaan dengan 67 responden

Nilai indeks minimal = skor minimal x julah perrtanyaan x jumlah

responden

= 1 x 4 x 67

= 268

58
Nilai indeks maksimal = skor maksimal x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

= 5 x 4 x 67

= 1340

Interval = nilai indeks maksimal nilai indeks minimal

= 1340 268

= 1072

Jarak interval = interval :banyak kelas (5)

= 1072 : 5

=214,4

Dengan jarak interval 214,4 maka dapat digambarkan pembagian skor

total mengenai nilai berikut ini, skor tiap kategori :

Sangat tidak baik : 268 481,4

Tidak baik : 482,4 695,8

Cukup baik : 696,8 910,2

Baik : 911,2 1124,6

Sangat cukup baik : 1125,6 - 1340

Berdasarkan tabel penggitungan dari masing amsing pernyataan yang

mewakili alat ukur indikator Selective Exposure didapatkan total skor 1.036 , jika

59
dilihat pada pengkategorian diatas, maka indikator Selective Exposure dapat

dikategorikan kedalam kategori baik.

4.2.2 Selective perception

4.2.2.1 keyakinan konsumen saat menonton tayangan shampoo sunsilk

hijab

Tabel 4.9
Keyakinan konsumen saat menonton tayangan shampoo sunsilk
hijab

Pernyataan F %
Sangat setuju 10 14,95
Setuju 29 43,28
Netral 24 35,82
Tidak setuju 4 5,97
Sangat tidak setuju
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab sangat

setuju sebanyak 10 orang (14,93%), yang menjawab setuju 29 orang

(43,28%), yang menjawab netral sebanyak 24 orang (35,82%) dan yang

menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang (5,97%).

Dari data tersebut dapat dianalisis bahwa sebagian besar mahasiswi

fikom unisba setuju dengan pernyataan ini. Hal ini berarti bahwa iklan

shampoo sunsilk hijab telah berhasil untuk mempengaruhi sasaran. Sebuah

60
iklan haruslah mudah dimengerti oleh calon konsumen dengan begitu akan

muncul rasa yakin terhadap produk tersebut. Menurut David Berstein dalam

buku halaman 4 seorang pemasar haruslah memilik prinsip VIPS yang

merupaka kepanjangan dari visibility (visabilitas), Identity (identitas),

Promise (janji), dan singlemindedness (pikiran yang terarah). Jadi, sebuah

iklan harus visible , yang artinya mudah dilihat atau mudah memikat

perhatian. Identitas pengiklan harus jelas. Janji yang ditawarkan pun harus

jelas dan terfokus pada satu janji yang utama, yang benar benar

dibutuhkan dalam pemasaran.

4.2.2.2 Mencari review tentang produk

Tabel 4.10
Mencari review tentang produk

Pernyataan F %
Sangat setuju 12 17,91
Setuju 39 58,21
Netral 15 22,39
Tidak setuju
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab sangat

setuju sebanyak 12 orang (17,91%), yang menjawab setuju 39 orang

61
(58,21%), yang menjawab netral sebanyak 15 orang (22,39%) dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Berdasarkan tabel di atas responden terbanyak memilih jawaban

setuju. Menurut hasil dari tabel responden setuju bahwa setelah menonton

tayangan iklan shampoo sunsilk hijab mereka mencari informasi lebih

tentang produk tersebut. Dalam teori selektivitas individu ada aspek

Selective perception dimana teori ini menjelaskan bahwa khalayak aktif

mencari informasi lebih dari terpaan media yang mereka dapatkan.

4.2.2.3 Ketertarikan konsumen menonton tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab

Tabel 4.11
Ketertarikan konsumen menonton tayangan iklan shampoo
sunsilk hijab

Pernyataan F %
Sangat setuju 11 16,42
Setuju 32 47,76
Netral 21 31,34
Tidak setuju 1 1,49
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom Unisba

angkatan 2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

sangat setuju sebanyak 11 orang (16,42%), yang menjawab setuju 32 orang

62
(47,76%), yang menjawab netral sebanyak 21 orang (31,34%) dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Berdasarkan hasil penelitia di atas responden paling banyak

menjawab pada pilihan setuju pada pernyataan ini. Selain penyebaran

angket yang penulis lakukan dalam penelitian ini, penulis juga

mewawancarai sebagian responden pada pernyaan ini. Alasan mereka

menjawab setuju pada pernyataan di atas karena mereka merasa

membutuhkan produk shampoonya sehingga menurut mereka iklan ini

menarik.

4.2.2.4 Mencari tahu tentang produk karena iklan shampoo sunsilk hijab

menarik

Tabel 4.12
Ketertarikan untuk mencari informasi tentang shampoo sunsilk
hijab

Pernyataan F %
Sangat setuju 10 14,93
Setuju 30 44,78
Netral 22 32,83
Tidak setuju 4 5,97
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

63
sangat setuju sebanyak 10orang (14,93%), yang menjawab setuju 30

orang (44,78%), yang menjawab netral sebanyak orang (32,83%),

yang menjawab setuju 4 orang (5,97) dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil wawancara penulis alasan

mereka memilih jawab setuju pada pernyataan ini karena mereka

memang tertarik mencari tahu informasil lebih. Hal terjadi karena

faktor kebutuhan mereka terhadap sunsilk hijab sehingga informasi

tentang produk ini penting untuk mereka

Setelah menguraikan jawaban responden, selanjutnya adalah

mengetahui indikator Selective Exposure masuk kedalam kategori

mana. Apakah sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, atau sangat

tidak baik. Maka menentukan total dari indikator Selective perception

dapat dilakukan perhitungan melalui tabel akumulatif berikut ini.

64
Tabel 4.13
Akumulasi jawaban responden mengenai Selective Exposure

No item Frekuensi Total Kategori

1 2 3 4 5

1 4 24 29 10 247 Sangat baik

2 1 15 39 12 263 Sangat baik

3 1 1 21 32 11 249 Sangat baik

4 1 4 22 30 10 245 Sangat baik

Jumlah total 1004 Sangat baik

Tabel 4.14
Skor pilihan jawaban X2

Pilihan jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

65
Untuk mengkategorikan bagaimana gambaran indikator Selective

perception, maka peneliti membuat pengaktegorian dalam garis interval

sebagai berikut :

Jarak interval untuk 4 pertanyaan dengan 67 responden

Nilai indeks minimal = skor minimal x julah perrtanyaan x jumlah

responden

= 1 x 4 x 67

= 268

Nilai indeks maksimal = skor maksimal x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

= 5 x 4 x 67

= 1340

Interval = nilai indeks maksimal nilai indeks minimal

= 1340 268

= 1072

Jarak interval = interval :banyak kelas (5)

= 1072 : 5

=214,4

66
Dengan jarak interval 214,4 maka dapat digambarkan pembagian skor

total mengenai nilai berikut ini, skor tiap kategori :

Sangat tidak baik : 268 481,4

Tidak baik : 482,4 695,8

Cukup baik : 696,8 910,2

Baik : 911,2 1124,6

Sangat cukup baik : 1125,6 - 1340

Berdasarkan tabel penggitungan dari masing amsing pernyataan yang

mewakili alat ukur indikator Selective perception didapatkan total skor 1.004 ,

jika dilihat pada pengkategorian diatas, maka indikator Selective perception dapat

dikategorikan kedalam kategori baik.

67
4.2.3 Selective Retention and Recall

4.2.3.1 Keputusan pembelian shampoo sunsilk hijab berdasarkan ingatan

tayangan iklannya

Tabel 4.15
Keputusan pembelian shampoo sunsilk hijab berdasarkan ingatan
tayangan iklannya

Pernyataan F %
Sangat setuju 14 20,89
Setuju 36 53,73
Netral 15 22, 39
Tidak setuju 2 2,99
Sangat tidak setuju
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba

angkatan 2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang

menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang (17,91%), yang menjawab

setuju 39 orang (58,21%), yang menjawab netral sebanyak 15 orang

(22,39%) dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang

(1,49%).

Berdasarkan hasil penelitian responden lebih banyak menjawab

setuju pada pernyataan tentang pembelian shampoo sunsilk hijab

karena ingat iklannya. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan

pada lima orang responden yang menjawab setuju, mereka setuju

68
karena saat mereka memutuskan membeli shampoo hijab karena

mereka mengingat iklannya, ingatan mereka tentang iklan sunsilk hijab

didasari atas kebutuhan mereka terhadap shampoo sunsilk hijab.

4.2.3.2 Mengingat iklan shampoo sunsilk hijab karena merasa

membutuhkan nya

Tabel 4.16
Mengingat iklan shampoo sunsilk hijab karena merasa
membutuhkan produknya

Pernyataan F %
Sangat setuju 7 10,45
Setuju 37 55,22
Netral 19 28,36
Tidak setuju 3 4,48
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

sangat setuju sebanyak 7 orang (17,91%), yang menjawab setuju 37

orang (58,21%), yang menjawab netral sebanyak 19 orang (22,39%),

yang menjawab tidak setuju 3 orang dan yang menjawab sangat tidak

setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Hasil wawancara yang penulis lakukan pada pernyataan ini,

responden menjawab setuju karena memeng benar saat mereka melihat

iklan sunsilk hijab di Televisi mereka sadar bahwa produk tersebut

69
merupakan produk yang mereka butuhkan, oleh karena itu iklannya

mampu sampai dibenak mereka.

4.2.3.3 Tayangan iklan shampoo sunsilk menarik perhatian sehingga

mudah diingat

Tabel 4.17
Kemenarikan iklan sunsilk yang mudah diingat

Pernyataan F %
Sangat setuju 9 13,43
Setuju 42 62,68
Netral 13 19,40
Tidak setuju 3 4,48
Sangat tidak setuju
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba

angkatan 2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang

menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (17,91%), yang menjawab

setuju 42 orang (58,21%), yang menjawab netral sebanyak 13 orang

(22,39%) dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 orang

(1,49%).

Berdasarkan hasil penelitian responden lebih banyak

menjawab setuju pada pernyataan tentang pembelian shampoo sunsilk

hijab karena ingat iklannya. Dari hasil wawancara yang penulis

lakukan pada lima orang responden yang menjawab setuju, mereka

setuju karena saat mereka memutuskan membeli shampoo hijab karena

70
mereka mengingat iklannya, ingatan mereka tentang iklan sunsilk hijab

didasari atas kebutuhan mereka terhadap shampoo sunsilk hijab.

4.2.3.4 Tayangan iklan shampoo sunsilk hijab membuat yakin akan

kemampuan dalam mengatasi problematik rambut hijab

Tabel 4.18
Keyakinan tayangan iklan shampoo sunsilk dalam mengatasi
problematik rambut berhijab

Pernyataan F %
Sangat setuju 20 29,85
Setuju 37 55,22
Netral 15 22,39
Tidak setuju 4 5,97
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba

angkatan 2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang

menjawab sangat setuju sebanyak 20 orang (29,85%), yang menjawab

setuju 39 orang (58,21%), yang menjawab netral sebanyak 15 orang

(22,39%) dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang

(1,49%).

Setelah menguraikan jawaban responden, selanjutnya adalah

mengetahui indikator Selective Retention and Recall masuk kedalam

71
kategori mana. Apakah sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, atau

sangat tidak baik. Maka menentukan total dari indikator Selective

Retention and Recall dapat dilakukan perhitungan melalui tabel

akumulatif berikut ini.

Tabel 4.19
Akumulasi jawaban responden mengenai Selective Retention dan Recall

No item Frekuensi Total Kategori

1 2 3 4 5

1 2 15 36 14 263 Sangat

baik

2 3 19 37 7 246 Sangat

baik

3 3 13 42 9 258 Sangat

baik

4 1 4 15 37 20 302 Sangat

baik

Jumlah total 1069 Sangat

baik

72
Tabel 4.20
Skor pilihan jawaban X1

Pilihan jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Untuk mengkategorikan bagaimana gambaran indikator Selective

Retention and Recall, maka peneliti membuat pengaktegorian dalam garis

interval sebagai berikut :

Jarak interval untuk 4 pertanyaan dengan 67 responden

Nilai indeks minimal = skor minimal x julah perrtanyaan x jumlah

responden

= 1 x 4 x 67

= 268

73
Nilai indeks maksimal = skor maksimal x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

= 5 x 4 x 67

= 1340

Interval = nilai indeks maksimal nilai indeks minimal

= 1340 268

= 1072

Jarak interval = interval :banyak kelas (5)

= 1072 : 5

=214,4

Dengan jarak interval 214,4 maka dapat digambarkan pembagian skor

total mengenai nilai berikut ini, skor tiap kategori :

Sangat tidak baik : 268 481,4

Tidak baik : 482,4 695,8

Cukup baik : 696,8 910,2

Baik : 911,2 1124,6

Sangat cukup baik : 1125,6 - 1340

Berdasarkan tabel penggitungan dari masing amsing pernyataan

yang mewakili alat ukur indikator Selective Retention dan Recall

74
didapatkan total skor 1.069 , jika dilihat pada pengkategorian diatas, maka

indikator Selective Retention and Recall dapat dikategorikan kedalam

kategori baik.

4.2.4 Switcher buyer

4.2.4.1 Keputusan pembelian produk shampoo sunsilk hijab karena

harga terjangkau

Tabel 4.21
Keputusan pembelian produk shampoo sunsilk hijab karena
harga terjangkau

Pernyataan F %
Sangat setuju 9 13,43
Setuju 38 56,72
Netral 15 22,39
Tidak setuju 4 5,97
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

sangat setuju sebanyak 9 orang (13,43%), yang menjawab setuju 38

orang (58,21%), yang menjawab netral sebanyak 15 orang (22,39%),

yang menjawab tidak setuju 4 orang (5,97%) dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

75
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada 5 orang

responden yang mengisi pilihan pada jawaban setuju, penulis dapat

menganalisi bahwa mereka menggunakan sunsilk karena harganya

terjangkau. Selain itu juga karena sunsilk merupaka shampoo yang

dibutuhkannya.

4.2.4.2 Keputusan pembelian produk sunsilk karena mudah ditemukan

Tabel 4.22
Keputusan pembelian produk sunsilk karena mudah ditemukan

Pernyataan F %
Sangat setuju 4 5,97
Setuju 25 37,31
Netral 33 49,25
Tidak setuju 3 4,48
Sangat tidak setuju 2 2,99
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

sangat setuju sebanyak 4 orang (5,97%), yang menjawab setuju 25

orang (37,31%), yang menjawab netral sebanyak 33 orang

(49,25%),yang menjawab tidak setuju 3 orang (4,48%) dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2,99%).

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dari lima orang

responden yang memilih jawab netral mereka mengatakan bahwa

alasan mereka menjawab netral karena terkadang saat produk sunsilk

76
hijab tidak mereka temui di tempat tersebut mereka mencari ke tempat

yang lainnya atau pun memutuskan membeli merek lain.

Setelah menguraikan jawaban responden, selanjutnya adalah

mengetahui indikator switcher buyer masuk kedalam kategori mana.

Apakah sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, atau sangat tidak

baik. Maka menentukan total dari indikator switcher buyer dapat

dilakukan perhitungan melalui tabel akumulatif berikut ini.

Tabel 4.23
Akumulasi jawaban responden mengenai switcher buyer

No item Frekuensi Total Kategori

1 2 3 4 5

1 1 4 15 38 9 251 Sangat baik

2 2 3 33 25 4 227 Baik

Jumlah total 478 Sangat baik

77
Tabel 4.24
Skor pilihan jawaban Y1

Pilihan jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Untuk mengkategorikan bagaimana gambaran indikator swistcher

buyer, maka peneliti membuat pengaktegorian dalam garis interval

sebagai berikut :

Jarak interval untuk 2 pertanyaan dengan 67 respponden

Nilai Indeks minimal = Skor minimal x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

= 1 x 2 x 67

= 134

Nilai indeks maksimum = skor maksimum x jumalh pertanyaan x

jumlah responden

= 5 x 2 x 67

= 670

Interval = nilai indeks maksimal nilai indeks minimal

78
= 670 134

= 536

Jarak interval = interval : banyak kelas

= 536 : 5

= 107

Dengan jarak interval 107 maka dapat digambarkan pembagian skor total

mengenai nilai berikut ini, skor tiap kategori :

Sangat tidak baik : 134 240

Tidak baik : 241 347

Cukup baik : 348 454

Baik : 455 561

Sangat baik : 562 670

Berdasarkan tabel penggitungan dari masing amsing pernyataan yang

mewakili alat ukur indikator switcher buyer didapatkan total skor 478 , jika

dilihat pada pengkategorian diatas, maka indikator switcher buyer dapat

dikategorikan kedalam kategori baik.

79
4.2.5 Habitual buyer

4.2.5.1 Kebiasaan responden dalam menggunakan shampoo sunsilk hijab

Tabel 4.25
Kebiasaam konsumen dalam menggunakan shampoo sunsilk hijab

Pernyataan F %
Sangat setuju 11 16,41
Setuju 24 35,82
Netral 24 35,82
Tidak setuju 2 2,98
Sangat tidak setuju 6 8,96
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

sangat setuju sebanyak 11 orang (16,41%), yang menjawab setuju 24

orang (33,52%), yang menjawab netral sebanyak 24 orang (35,82%),

yang menjawab tidak setuju 2orang (2,98) dan yang menjawab sangat

tidak setuju sebanyak 6 orang (8,96%).

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada sebagian

responden.penulis menemukan jawaban alasan mereka menjawab

netral pada pernyataan kebiasaan menggunakan produk sunsilk hijab.

Hal ini karena mereka bukan sekedar terbiasa menggunakan sunsilk

hijab melainkan karena cocok menggunakan produk sunsilk hijab.

80
4.2.5.2 Menggunakan shampoo sunsilk hijab karena tidak mengecewakan

Tabel 4.26
Shampoo sunsilk hijab tidak mengecewakan

Pernyataan F %
Sangat setuju 9 13,43
Setuju 35 52,23
Netral 16 23,88
Tidak setuju 4 5,97
Sangat tidak 3 4,47
setuju
Total 67 100

Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan 2013

yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab sangat setuju

sebanyak 12 orang (17,91%), yang menjawab setuju 39 orang (58,21%), yang

menjawab netral sebanyak 15 orang (22,39%) dan yang menjawab sangat

tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada responden.

Alasan mereka menjawab setuju pada pernyataan sunsilk hijab tidak

mengecewakan karena memang produk ini dapat mengatasi masalah rambut

yang mereka hadapi.

Setelah menguraikan jawaban responden, selanjutnya adalah mengetahui

indikator habitual buyer masuk kedalam kategori mana. Apakah sangat

81
baik, baik, cukup baik, tidak baik, atau sangat tidak baik. Maka menentukan

total dari indikator habitual buyer dapat dilakukan perhitungan melalui tabel

akumulatif berikut ini.

Tabel 4.27
Akumulasi jawaban responden mengenai Habitual buyer

No item Frekuensi Total Kategori

1 2 3 4 5

1 6 2 24 24 11 233 Sangat baik

2 3 4 16 35 9 244 Sangat baik

Jumlah total 477 Sangat baik

82
Tabel 4.28
Skor pilihan jawaban Y1

Pilihan jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Untuk mengkategorikan bagaimana gambaran indikator swistcher

buyer, maka peneliti membuat pengaktegorian dalam garis interval

sebagai berikut :

Jarak interval untuk 2 pertanyaan dengan 67 respponden

Nilai Indeks minimal = Skor minimal x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

= 1 x 2 x 67

= 134

Nilai indeks maksimum = skor maksimum x jumalh pertanyaan x

jumlah responden

= 5 x 2 x 67

= 670

Interval = nilai indeks maksimal nilai indeks minimal

83
= 670 134

= 536

Jarak interval = interval : banyak kelas

= 536 : 5

= 107

Dengan jarak interval 107 maka dapat digambarkan pembagian

skor total mengenai nilai berikut ini, skor tiap kategori :

Sangat tidak baik : 134 240

Tidak baik : 241 347

Cukup baik : 348 454

Baik : 455 561

Sangat baik : 562 670

Berdasarkan tabel penggitungan dari masing amsing pernyataan

yang mewakili alat ukur indikator habitual buyerl didapatkan total

skor 477 , jika dilihat pada pengkategorian diatas, maka indikator

habitual buyer dapat dikategorikan kedalam kategori baik.

84
4.2.6 Satisfied buyer

4.2.6.1 Merasa puas akan kemampuan shampoo sunsilk hijab sebagai

shampoo khusus wanita berhijab

Tabel 4.29
Kepuasan konsumen pada sunsilk sebagai shampoo khusus hijab

Pernyataan F %
Sangat setuju 14 20,90
Setuju 35 52,24
Netral 14 20,89
Tidak setuju 3 4,48
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

sangat setuju sebanyak 14 orang (20,90%), yang menjawab setuju 35

orang (52,24%), yang menjawab netral sebanyak 14 orang (20,89%),

yang menjawab tidak setuju 3 orang(4,48%) dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Dari hasil penelitian di atas dapat di analisis bahwa responden

memang tidak menemukan kekecewaan menggunakan shampoo

sunsilk hijab. Karena pada pernyataan kepuasaan konsumen pada

shampoo sunsilk hijab sebagai shampoo khusus wanita berhijab

mereka paling banyak memilih setuju.

85
4.2.6.2 Merasa puas akan kemampuan shampoo sunsilk hijab dalam

mengatasi problematik rambut berhijab

Tabel 4.30
Kepuasan konsumen terhadap kemampuan shampoo sunsilk hijab
dalam mengatasi problematik rambut berhijab

Pernyataan F %
Sangat setuju 14 20,90
Setuju 27 40,30
Netral 23 34,33
Tidak setuju 2 2,98
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan 2013

yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab sangat setuju

sebanyak 14 orang (20,90%), yang menjawab setuju 27 orang (40,30%),

yang menjawab netral sebanyak 23 orang (34,33%) dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Dari hasil penelitian di atas dapa di analisi bahwa responden puas dengan

kemampuan shampoo sunsilk hijab dalam mengatasi masalah rambut

berhijab. Karena pada pernyataan ini responden lebih banyak memilih

jawaban setuju.

Setelah menguraikan jawaban responden, selanjutnya adalah mengetahui

indikator habitual buyer masuk kedalam kategori mana. Apakah sangat

baik, baik, cukup baik, tidak baik, atau sangat tidak baik. Maka menentukan

86
total dari indikator satisfied buyer dapat dilakukan perhitungan melalui tabel

akumulatif berikut ini.

Tabel 4.31
Akumulasi jawaban responden mengenai satisfied buyer

No item Frekuensi Total Kategori

1 2 3 4 5

1 1 3 14 35 14 259 Sangat baik

2 1 2 23 27 14 252 Sangat baik

Jumlah total 511 Sangat baik

87
Tabel 4.32

Skor pilihan jawaban Y3

Pilihan jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Untuk mengkategorikan bagaimana gambaran indikator swistcher

buyer, maka peneliti membuat pengaktegorian dalam garis interval

sebagai berikut :

Jarak interval untuk 2 pertanyaan dengan 67 respponden

Nilai Indeks minimal = Skor minimal x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

= 1 x 2 x 67

= 134

Nilai indeks maksimum = skor maksimum x jumalh pertanyaan x

jumlah responden

= 5 x 2 x 67

= 670

88
Interval = nilai indeks maksimal nilai indeks minimal

= 670 134

= 536

Jarak interval = interval : banyak kelas

= 536 : 5

= 107

Dengan jarak interval 107 maka dapat digambarkan pembagian skor total

mengenai nilai berikut ini, skor tiap kategori :

Sangat tidak baik : 134 240

Tidak baik : 241 347

Cukup baik : 348 454

Baik : 455 561

Sangat baik : 562 670

Berdasarkan tabel penggitungan dari masing amsing pernyataan yang

mewakili alat ukur indikator satisfied buyer didapatkan total skor 511 , jika

dilihat pada pengkategorian diatas, maka indikator satisfied buyer dapat

dikategorikan kedalam kategori baik.

89
4.2.7 Likes the brand

4.2.7.1 Keputusan menggunakan produk sunsilk hijab karena

pengalaman pada bintang iklan shampoo sunsilk hijab

Tabel 4.33
Pengalaman dalam cerita iklan shampoo sunsilk menjadi alasan
terhadap keputusan pembelian

Pernyataan F %
Sangat setuju 6 8,95
Setuju 31 46,27
Netral 27 40,30
Tidak setuju 2 2,99
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom

unisba angkatan 2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang

menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (17,91%), yang menjawab

setuju 31 orang (58,21%), yang menjawab netral sebanyak 21 orang

(22,39%), yang menjawab setuju sebanyak 3 orang dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Dari hasil penelitian di atas dapat di analisis bahwa

responden memang tertarik pada pengalaman dicerita iklan sunsilk hijab.

Iklan sunsilk hijab menceritakan tentang pengalaman seorang wanita

berhijab yang aktif diluaran sehingga dia mmebutuhkan shampoo yang

90
dapat membuat rambutnya fresh selalu. Jadi peran bintang dalam sebuah

iklan memang mempengaruhi konsumen untuk membeli produk.

4.2.7.2 Sunsilk merupakan merek yang terkenal

Tabel 4.34
Sunsilk merek yang terkenal

Pernyataan F %
Sangat setuju 9 13,43
Setuju 35 52,23
Netral 16 23,88
Tidak setuju 4 5,97
Sangat tidak setuju 3 4,47
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

sangat setuju sebanyak 9 orang (13,43%), yang menjawab setuju 35

orang (52,23%), yang menjawab netral sebanyak 16 orang (23,88%),

yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang (5,97%) dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (4,47%).

Dari tabel di atas dapat dianalisis bahwa sebagian besar mahasiswi

fikom 2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini paling banyak

menjawab setuju. Mereka setuju karena menurut mereka sunsilk produk

dari unilever oleh karena itu mereka mengganggap bahwa sunsilk adalah

91
merek yang terkenal. Selain itu sunsilk juga merupakan merek shampoo

yang sudah ada sejak lama jadi namanya sudah dikenal dibenak orang.

4.2.7.2 Iklan shampoo sunsilk terlihat seperti merek yang berkelas

Tabel 4.35
Iklan shampoo sunsilk hijab terlihat seperti merek yang berkelas
Pernyataan F %
Sangat setuju 10 14,93
Setuju 23 34,33
Netral 28 41,79
Tidak setuju 5 7,46
Sangat tidak setuju 1 1,49
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

sangat setuju sebanyak 10 orang (14,93%), yang menjawab setuju 23

orang (34,33%), yang menjawab netral sebanyak 28 orang (41,79%),

yang menjawab setuju sebanyak 5 orang (7,46%) dan yang menjawab

sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Setelah menguraikan jawaban responden, selanjutnya adalah

mengetahui indikator like the brand masuk kedalam kategori mana.

Apakah sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, atau sangat tidak baik.

Maka menentukan total dari indikator likes the brand dapat dilakukan

perhitungan melalui tabel akumulatif berikut ini.

92
Tabel 4.36
Akumulasi jawaban responden mengenai like the brand

No item Frekuensi Total Kategori

1 2 3 4 5

1 1 2 21 37 6 246 Sangat baik

2 5 32 23 7 233 Sangat baik

3 1 5 28 23 10 237

Jumlah total 716 Sangat baik

Tabel 4.37

Skor pilihan jawaban Y4

Pilihan jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

93
Untuk mengkategorikan bagaimana gambaran indikator swistcher

buyer, maka peneliti membuat pengaktegorian dalam garis interval

sebagai berikut :

Jarak interval untuk 3 pertanyaan dengan 67 respponden

Nilai Indeks minimal = Skor minimal x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

= 1 x 3 x 67

= 201

Nilai indeks maksimum = skor maksimum x jumalh pertanyaan x

jumlah responden

= 5 x 3 x 67

= 1005

Interval = nilai indeks maksimal nilai indeks minimal

= 1005 - 201

= 804

Jarak interval = interval : banyak kelas

= 804 : 5

= 160,8

Dengan jarak interval 160,8 maka dapat digambarkan pembagian skor

total mengenai nilai berikut ini, skor tiap kategori :

Sangat tidak baik : 201 360,8

94
Tidak baik : 361,8 -521,6

Cukup baik : 522,6 -682,4

Baik : 683,4- 843,2

Sangat baik : 844,2 - 1005

Berdasarkan tabel penggitungan dari masing amsing pernyataan yang

mewakili alat ukur indikator like the brand didapatkan total skor 716 , jika

dilihat pada pengkategorian diatas, maka indikator like the brand dapat

dikategorikan kedalam kategori baik.

4.2.8 Commited buyer

4.2.8.1 Tayangan iklan shampoo sunsilk hijab menimbulkan rasa bangga

saat menggunakan produknya

Tabel 4.38
Timbulnya rasa bangga menggunakan shampoo sunsilk hijab saat
menonton iklannya

Pernyataan F %
Sangat setuju 3 4,48
Setuju 28 41,79
Netral 34 50,75
Tidak setuju 2 2,98
Sangat tidak setuju
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

95
sangat setuju sebanyak 12 orang (17,91%), yang menjawab setuju 39

orang (58,21%), yang menjawab netral sebanyak 15 orang (22,39%)

dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Hasil dari wawancara penulis yang dilakukan kepada lima orang

responden mengatakan mereka biasa saja saat menggunakan shampoo

sunsilk hijab. Hal itu terjadi karena mereka menggunakan sunsilk hijab

karena shampoo sunsilk hijab lebih membuat mereka nyaman dengan

rambut berhijabnya, tidak ada hubungannya dengan rasa bangga saat

menonton tayangan iklannya.

4.2.8.2 Setelah menonton tayangan iklan sunsilk hijab menimbulkan rasa

percaya diri

Tabel 4.39
Tayangan iklan shampoo sunsilk hijab menimbulkan rasa percaya
diri konsumen

Pernyataan F %
Sangat setuju 9 13,43
Setuju 30 44,78
Netral 26 38,80
Tidak setuju 2 2,99
Sangat tidak setuju
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan

2013 yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab

96
sangat setuju sebanyak 9 orang (17,91%), yang menjawab setuju 30

orang (44,78%), yang menjawab netral sebanyak 26 orang (22,39%) dan

yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (2,99%).

Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada lima orang responden

yang mewakili menjawab setuju penulis mendapatkan jawaban mengapa

mereka percaya diri setelah menggunakan sunsilk, karena setelah

menggunakan sunsilk masalah rambut berhijab dapat teratasi sehingga

responden bebas melakukan aktifitas tanpa hambatan masalah rambut.

4.2.8.3 Merekomendasikan sunsilk hijab setelah menggunakannya

Tabel 4.40
Konsumen merekomendasikan sunsilk hijab
Pernyataan F %
Sangat setuju 14 20,9
Setuju 34 50,75
Netral 18 26,81
Tidak setuju 1 1,49
Sangat tidak setuju
Total 67 100
Sumber : data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dari 67 mahasiswi fikom unisba angkatan 2013

yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab sangat

setuju sebanyak 12 orang (17,91%), yang menjawab setuju 39 orang

97
(58,21%), yang menjawab netral sebanyak 15 orang (22,39%) dan yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,49%).

Selain penyebaran angket yang dilakukan untuk penelitian ini, penulis

juga mewawancarai sebagian responden untuk memperkuat pernyataan.

Pada hasil wawancara tentang merekomendasikan shampoo sunsilk hijab

kepada yang lain, dalam pernyataan ini responden kebanyakan memilih

setuju. Alasan mereka setuju karena mereka memang merekomendasikan

sunsilk hijab ini kepada teman maupun sodara yang mengalami

permasalahan rambut yang sama.

Setelah menguraikan jawaban responden, selanjutnya adalah

mengetahui indikator commited buyer masuk kedalam kategori mana.

Apakah sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, atau sangat tidak baik.

Maka menentukan total dari indikator commited buyer dapat dilakukan

perhitungan melalui tabel akumulatif berikut ini.

98
Tabel 4.41
Akumulasi jawaban responden mengenai commited buyer

No item Frekuensi Total Kategori

1 2 3 4 5

1 2 34 28 3 233 Sangat

baik

2 2 26 30 9 245 Sangat

baik

1 18 34 14 262

Jumlah total 740 Sangat

baik

99
Tabel 4.42
Skor pilihan jawaban Y5

Pilihan jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Untuk mengkategorikan bagaimana gambaran indikator swistcher

buyer, maka peneliti membuat pengaktegorian dalam garis interval

sebagai berikut :

Jarak interval untuk 3 pertanyaan dengan 67 respponden

Nilai Indeks minimal = Skor minimal x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

= 1 x 3 x 67

= 201

Nilai indeks maksimum = skor maksimum x jumalh pertanyaan x

jumlah responden

= 5 x 3 x 67

= 1005

Interval = nilai indeks maksimal nilai indeks minimal

100
= 1005 - 201

= 804

Jarak interval = interval : banyak kelas

= 804 : 5

= 160,8

Dengan jarak interval 160,8 maka dapat digambarkan pembagian skor

total mengenai nilai berikut ini, skor tiap kategori :

Sangat tidak baik : 201 360,8

Tidak baik : 361,8 -521,6

Cukup baik : 522,6 -682,4

Baik : 683,4- 843,2

Sangat baik : 844,2 - 1005

Berdasarkan tabel penghitungan dari masing amsing pernyataan yang

mewakili alat ukur indikator commited buyer didapatkan total skor 740 , jika

dilihat pada pengkategorian diatas, maka indikator commited buyer dapat

dikategorikan kedalam kategori baik.

101
4.3 Analisis statistik inferensial data penelitian (Pengujian Hipotesis

Penelitian)

4.3.1 Hubungan Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab di Televisi (X)

dengan Tingkat Brand Loyalty bagi Konsumen (Y)

H0 : Tidak ada hubungan antara tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab di televisi dengan tingkat Brand Loyalty

bagi konsumen.

H1 : Ada hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk

hijab di televisi dengan tingkat Brand Loyalty bagi

konsumen.

Untuk mengetahui adanya hubungan antara tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab di tevelisi (X) dengan tingakat Brand Loyalty (Y) bagi

konsumen, maka dilakukan perhitungan koefisien korelasi dengan

menggunakan koefisien rank spearman sebagai berikut :

102
Tabel 4.43
Nilai koefisien korelasi rs dan t untuk hubungan antara X dan Y

Keterangan Rs dan t Interpretasi

Hubungan antara Rs = 0,594 ada hubungan antara

tayangan iklan Angka signifikan = tayangan iklan

shampoo sunsilk hijab 0,00 shampoo sunsilk hijab

di televisi (X) dengan di televisi dengan

tingak Brand Loyalty tingkat Brand Loyalty

bagi konsumen (Y) bagi konsumen

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu program

spss, maka koefisien korelasi Rank Spearman antara tayangan iklan

shampoo sunsilk hijab di televisi (X) dengan tingkat Brand Loyalty bagi

konsumen (Y) diperoleh sebesar 0,594. Dilihat dengan menggunakan tabel

koefisien korelasi Rs hitung 0,594 memiliki tingat hubungan yang sedang.

Sedangkan berdasrakan hasil pengujian hipotesis, terlihat bahwa angka

signifikasi < 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti

bahwa ada hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di televisi

(X) dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen (Y).

103
4.3.2 Hubungan Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab di Televisi

dengan aspek Selective Exposure (X1) dengan Tingkat Brand

Loyalty bagi Konsumen (Y)

H0 : Tidak ada hubungan antara tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab di televisi dengan aspek Selective Exposure

dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen.

H1 : Ada hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk

hijab di televisi dengan aspek Selective Exposure dengan

tingkat Brand Loyalty bagi konsumen.

Untuk mengetahui adanya hubungan antara tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab di tevelisi dengan aspek Selective Exposure (X1) dengan

tingakat Brand Loyalty (Y) bagi konsumen, maka dilakukan perhitungan

koefisien korelasi dengan menggunakan koefisien rank spearman sebagai

berikut :

104
Tabel 4.44
Nilai koefisien korelasi rs dan t untuk hubungan antara X1 dan Y

Keterangan Rs dan t Interpretasi

Hubungan antara Rs = 0,489 ada hubungan antara

tayangan iklan Angka signifikan = tayangan iklan

shampoo sunsilk hijab 0,00 shampoo sunsilk hijab

di televisi dengan di televisi dengan

aspek Selective aspek Selective

expposure (X) dengan Exposure dengan

tingak Brand Loyalty tingkat Brand Loyalty

bagi konsumen (Y) bagi konsumen

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu

program spss, maka koefisien korelasi Rank Spearman antara tayangan

iklan shampoo sunsilk hijab di televisi dengan aspek Selective

Exposure (X1) dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen (Y)

diperoleh sebesar 0,489. Dilihat dengan menggunakan tabel koefisien

korelasi Rs hitung 0,489 memiliki tingat hubungan yang sedang.

Sedangkan berdasrakan hasil pengujian hipotesis, terlihat bahwa angka

signifikasi < 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti

bahwa ada hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di

televisi dengan aspek Selective Exposure (X1) dengan tingkat Brand

Loyalty bagi konsumen (Y).

105
4.3.3 Hubungan Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab di Televisi

dengan aspek Selective perception (X2) dengan Tingkat Brand

Loyalty bagi Konsumen (Y)

H0 : Tidak ada hubungan antara tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab di televisi dengan aspek Selective

perception dengan tingkat Brand Loyalty bagi

konsumen.

H1 : Ada hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk

hijab di televisi dengan aspek Selective perception

dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen.

Untuk mengetahui adanya hubungan antara tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab di tevelisi dengan aspek Selective perception (X2) dengan

tingakat Brand Loyalty (Y) bagi konsumen, maka dilakukan perhitungan

koefisien korelasi dengan menggunakan koefisien rank spearman sebagai

berikut

106
Tabel 4.45
Nilai koefisien korelasi rs dan t untuk hubungan antara X2 dan Y

Keterangan Rs dan t Interpretasi

Hubungan antara Rs = 0,447 ada hubungan antara

tayangan iklan Angka signifikan = tayangan iklan

shampoo sunsilk hijab 0,00 shampoo sunsilk

di televisi dengan hijab di televisi

aspek Selective dengan aspek

perception(X2) dengan Selective perception

tingak Brand Loyalty dengan tingkat Brand

bagi konsumen (Y) Loyalty bagi

konsumen

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu

program spss, maka koefisien korelasi Rank Spearman antara tayangan

iklan shampoo sunsilk hijab di televisi dengan aspek Selective perception

(X2) dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen (Y) diperoleh sebesar

0,447. Dilihat dengan menggunakan tabel koefisien korelasi Rs hitung

0,447 memiliki tingat hubungan yang sedang. Sedangkan berdasrakan

hasil pengujian hipotesis, terlihat bahwa angka signifikasi < 0,05,

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan

antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di televisi dengan aspek

107
Selective perception (X2) dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen

(Y).

4.3.4 Hubungan Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab di Televisi

dengan aspek Selective Retention dan Recall (X3) dengan Tingkat

Brand Loyalty bagi Konsumen (Y)

H0 : Tidak ada hubungan antara tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab di televisi dengan aspek Retention dan

Recalldengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen.

H1 : Ada hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk

hijab di televisi dengan aspek Retention dan

Recalldengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen.

Untuk mengetahui adanya hubungan antara tayangan iklan shampoo

sunsilk hijab di tevelisi dengan aspek Retention dan Recall (X3) dengan

tingakat Brand Loyalty (Y) bagi konsumen, maka dilakukan perhitungan

koefisien korelasi dengan menggunakan koefisien rank spearman sebagai

berikut :

108
Tabel 4.46
Nilai koefisien korelasi rs dan t untuk hubungan antara X3 dan Y

Keterangan Rs dan t Interpretasi

Hubungan antara Rs = 0,386 ada hubungan antara

tayangan iklan Angka signifikan = tayangan iklan

shampoo sunsilk 0,001 shampoo sunsilk hijab

hijab di televisi di televisi dengan

dengan aspek aspek Retention dan

Retention dan Recalldengan tingkat

Recall(X3) dengan Brand Loyalty bagi

tingak Brand Loyalty konsumen

bagi konsumen (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu

program spss, maka koefisien korelasi Rank Spearman antara tayangan

iklan shampoo sunsilk hijab di televisi dengan aspek Retention dan

Recall (X3) dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen (Y) diperoleh

sebesar 0,386. Dilihat dengan menggunakan tabel koefisien korelasi Rs

hitung 0,386 memiliki tingat hubungan yang rendah. Sedangkan

berdasrakan hasil pengujian hipotesis, terlihat bahwa angka signifikasi <

0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada

109
hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di televisi dengan

aspek Retention dan Recall(X3) dengan tingkat Brand Loyalty bagi

konsumen (Y).

4.4 Pembahasan

4.4.1 Analisis Korelasi Tayangan Iklan Shampoo sunsilk Hijab di

Televisi dengan Tingkat Brand Loyalty bagi Konsumen

Iklan merupakan salah satu cara perusahaan untuk mempromosikan

produknya. Ada beberapa media yang bisa dijadikan tempat sebagai

promosinya yaitu televisi, radio, majalah dan internet. Televisi

merupakan salah satu media yang digunakan untuk beriklan, televisi

juga merupakan media promosi yang sangat efektif diantara yang lain.

Di televisi khalayak dapat melihat iklan dengan visual yang menarik

serta suaranya juga. Iklan yang berhasil adalah iklan yang mampu

menarik perhatian seseorang sehingga orang tersebut memiliki niat

untuk membeli.

Pada analisis ini melihat apakah terdapat hubungan antara tayangan

iklan shampoo sunsilk hijab di televisi dengan tingkat Brand Loyalty

bagi konsumen. Brand Loyalty merupakan kesetiaan seseorang pada

suatu merek, iklan akan mempengaruhi seseorang untuk loyal pada

satu merek. Karena dengan iklan suatu produk dikenalkan kepada

masyarakat. Pada penelitian ini keloyalan responden menjadi penentu

apakah tayangan iklan sunsilk hijab di televisi berhubungan dengan

110
tingkat Brand Loyalty bagi konsumen. Jika dalam penelitian ini

tayangan iklan berhubungan dengan tingkat Brand Loyalty maka

upaya perusahaan dalam membuat iklan semenarik dan seefektif

mungkin dapat dikatakan berhasil.

Berdasarkan dengan teori yang peneliti gunakan, yaitu selektivitas

individu dimana teori ini menjelaskan bahwa sebagian orang akan

mencari atau menerima pesan yang hanya ia butuhkan. Hasil dari

penelitian pada variabel tayangan iklan shampoo sunsilk hijab (X)

dengan tingkat Brand Loyalty (Y) memiliki hal yang berhubungan

karena dari semua pernyataan pernyataan yang mewakili indikator

indikator dari variabel tayangan iklan di televisi berhubungan dengan

indikator indikator dari variabel tingakt Brand Loyalty bagi

konsumen.

4.4.2 Analisis Korelasi Tayangan Iklan di Televisi dengan Aspek

Selective Exposure dengan Tingkat Brand Loyalty bagi Konsumen

Selective Exposure merupakan teori media massa yang menjelaskan

dimana seseorang hanya menonton tayangan iklan yang mereka

anggap mereka butuhkan saja. Sebuah iklan tentunya harus memiliki

daya tarik untuk menarik perhatian seseorang. Ketika khalayak

menganggap iklan itu menarik ia akan menonton tayangan iklan

tersebut, tetapi berbeda dengan aspek dari Selective Exposure. Aspek

ini menjelaskan tentang kebutuhan yang mendorong seseorang untuk

111
menonton tayangan iklan. Kebutuhan juga lah yang mempengaruhi

seseorang untuk loyal pada satu merek.

Pada analisis hipotesis ini melihat apakah terdapat hubungan antara

tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di televisi dengan aspek

Selective Exposure dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen.

Iklan merupakan alat promosi yang dilakukan oleh perusahaan untuk

memperkenalkan produknya kepada khalayak. Aspek dari Selective

Exposure ini menjadi penentu apakah iklan yang mempengaruhi

seseorang untuk loyal pada suatu merek. Untuk itu dilakukan

pengujian hipotesis untuk melihat hubungan antara aspek Selective

Exposure dengan tingkat Brand Loyalty.

Berdasarkan dengan teori yang peneliti gunakan, yaitu selektivitas

individu dimana dijelaskan bahwa seseorang akan menonton atau

menerima terpaan pesan dari media massa berdasarkan dari

kebutuhannya. Hasil dari penelitian pada variabel Selective Exposure

(X1) dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen (Y) memiliki

hubungan karena salah satu alasan seseorang loyal pada satu merek

beralasan karena menonton tayangan iklan produk tersebut awalnya.

4.4.3 Analisis Korelasi Tayangan Iklan dengan Aspek Selective

perception dengan tingkat Brand Loyalty

Iklan melalui media televisi merupakan alat promosi yang mampu

membuat khalayak terbawa oleh suana iklan tersebut. Karena iklan

ditelevisi menampilkan gambar serta suara yang dapat membuat

112
seseorang terbujuk untuk mencoba suatu produk. Apalagi jika iklan

tersebut cocok sekali dengan apa yang saat itu sedang dibutuhkan,

tentunya akan membuat seseorang untuk fokus melihat tayangan

iklannya.

Pada analisis hipotesis ini melihat apakah terdapat hubungan antara

aspek Selective perception dengan tingkat Brand Loyalty. Brand

Loyalty merupakan kesetiaan seseorang pada satu merek dimana

brand loaylty ini memiliki beberapa tingkat dimulai dari yang terendah

switcher buyer, habitual buyer , satisfied buyer, like the brand, dan

commited buyer.

Berdasarkan perhitungan yang menggunakan alat bantu spss hasil

dari hipotesis tayangan iklan dengan aspek Selective perception

dengan tingkat Brand Loyalty menunjukan adanya hubungan. Hal ini

menunjukan bahwa sebuah iklan berhasil membuat seseorang loyal

pada merek. Sehingga iklan dapat dijadikan sebagai alasan seseorang

loyal pada merek.

4.4.4 Analisis Korelasi Aspek Selective Retention and Recall dengan

tingkat Brand Loyalty

Ingatan seseorang pada sebuah iklan akan menjadi alasan pada

proses pemebelian suatu produk. Iklan yang menarik atau iklan yang

menggunakan humor akan lebih mudah diingat oleh khalayak, namun

faktor kebutuhan seseorang terhadap pada produk juga akan menjadi

seseorang mengingat iklannya. Sebuah iklan memang harus bisa

113
membangkitkan ingatan konsumen terhadap produk karena dengan

mengingat produk tersebut konsumen cenderung membeli produknya.

Hasil dari perhitungan menggunakan alat bantu spss menyatakan

adanya hubungan antara Selective Retention dan Recall dengan tingkat

Brand Loyalty. Jadi semakin konsumen mengingat iklan maka peluang

memutuskan pembeliannya pun semakin besar.

114
BAB V

PENUTUP

Setelah penulis menguraikan semua permasalahan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di televisi

dengan tingkat Brand Loyalty bagi konsumen di kalangan mahasiswi fikom

unisba angkatan 2013 pada bab bab sebelumnya, maka selanjutnya penulis

masuk pada bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran saran.

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis terhadap data yng diperoleh melalui penyebaran

angket kepada 67 mahasiswi fikom unisba angkatan 2013 yang menggunakan

shampoo sunsilk hijab, serta melalui pengujian hipotesis maka diperoleh hasil

kesimpulan sebagai berikut:

Ada hubungan antara Tayangan Iklan Shampoo Sunsilk Hijab di Televisi

dengan Tingkat Brand Loyaty Bagi Konsumen

Kesimpulan utama penelitian tersebut, penulis kemukakan berdasarkan

hipotesis yang penulis jabarkan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di

televisi dengan aspek Selective Exposure dengan tingkat Brand

Loyalty bagi konsumen. Hal ini berarti iklan akan mempengaruhi

seseorang saat mengambil keputusan untuk membeli, bahkan bisa

mempengaruhi pada pembelian berlanjut.

115
2. Terdapat hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab

dengan aspek Selective perception dengan tingkat brand loaylty bagi

konsumen. Selective perception merupakan sikap khalayak yang

hanya menerima terpaan pesan yang sependapat dengannya, pada

hasil penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa responden

menonton iklan sunsilk hijab karena mereka membutuhkan produk

tersebut, sehingga iklan tersebut berpengaruh pada keloyalan mereka

terhadap sunsilk hijab.

3. Terdapat hubungan antara tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di

televisi dengan aspek Selective Retention and Recall dengan tingkat

Brand Loyalty bagi konsumen. Retention dan Recall merupakan

ingatan seseorang pada suatu produk setelah menonton tayangan

iklan, pada hasil penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa ingatan

seseorang akan suatu iklan berhubungan dengan keputusan

pembelian sehingga dapat berlanjut pada keloyalannya terhadap

merek.

5.2 Saran

Mengingat selayaknya penelitian harus mampu memberikan sesuatu

yang berarti dan bermanfaat baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan

maupun instansi yang bersangkutan, maka saran saran yang penulis

berikan adalah :

116
5.2.1 Saran Teoritis

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan mampu melihat

hubungan tayangan iklan dengan pembentukan Brand

Loyalty dengan menggunakan variabel yang berbeda.

2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan

penelitian dengan metode kualitatif, penelitian ini dilakukan

dengan cara mendalam oleh penulis agar lebih maksimal

hasilnya.

5.2.2 Saran Praktis

1. Frekuensi dalam penayangan iklan harus diperhatikan betul

betul karena sering tidaknya suatu iklan ditayangan di

televisi akan berpengaruh pada tingkat Brand Loyalty.

2. Iklan harus mampu memenuhi aspek aspek yang ada pada

sebuah periklanan seperti komuniakor yang tepat, pesan

yang mudah dimengerti dan lebih menarik perhatian

konsumen.

117
DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Elvinaro dkk. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:

Simbiosa Pekatama Media

Durianto, Darmadi Sugiarto dan Lie Joko Budiman. Brand Equity Ten. 2004.

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Durianti, Darmadi dkk. 2004. Strategi Menaklukan Pasar melalui riset ekuitas

dan prilaku merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Jaiz, Muhammad. 2014. Dasar-Dasar Periklanan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kothler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran.

Kriyanto, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT.

Kencana

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Rakhmat, Jalaluddin. 2012. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh

Analisis Statistik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Rangkuti, Freddy. 2008. The Power Of Brands. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama

Royan, Frans M. 2007. Sun Tzu Creating Distribution Strategy. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama

Sarwono. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Jakarta: Elex

Media Komputindo

Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

118
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kombinasi ( Mixed Methids). Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2010. Statistik Uji Penelitian. Bandung: Alfabeta

Supranto, J. 2009. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Jakarta: Elex

Media Komputindo

Susanto, Happy. 2008. Hak Hak Konsumen Jika Dirugikan. Jakarta :

Transmedia Pustaka

Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Periklanan. Yogyakarta: Andi Offset

Suyanto, M. 2003. Strategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top

Dunia. Yogyakarta: Andi Offset

Vivia, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Kencana

Widyatama, Tendra. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher

Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan. Jakarta: PT. Prenadamedia Group.

Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan. Jakarta : PT. Prenadamedia Group

119
Sumber lain :

Nandita, Prita. 2004. Hubungan Iklan Tv Menggunakan Pendekatan Humor

dengan Kesadaran Konsumen Terhadap Merek ( Brand Awarness ).

Bandung:Universitas Islam Bandung.

Martin, Johanes. 2010. Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Produk Shampoo

Merek Head & Shoulder. Surabaya: Univeristas Kristen Petra.

120
LAMPIRAN

121
ANGKET

Petunjuk pengisian angket :


Pertanyaan dijawab dengan benar jujur sesuai dengan kegiatan anda
sendiri
Pilihlah jawaban yang anda anggap paling tepat dan dan beri tanda silang (
X ) pada jawaban yang dipilih
Semua pertanyaan hendaknya dijawab, karena di sini tidak terdapat
penilaian benar atau salah
Terimakasih telah berkenan untuk membantu kelancaran pengisian angket
ini

Data Responden
1. Umur responden :
(a) 21 tahun
(b) 21 23 tahun
2. Apakah anda pernah melihat tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di
televisi ?
(a) Sering
(b) Kadang kadang
(c) Tidak pernah

DATA PENELITIAN
Selective Exposure
3. Saat melihat tayangan iklan shampoo sunsik hijab di televisi anda merasa
bahwa produk tersebut adalah produk yang anda butuhkan .
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

122
4. saat anda menonton tayangan iklan sunsilk hijab merasa memiliki niat
untuk membeli .
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

5. Konsumen memperhatikan iklan sunsilk hijab karena merasa


membutuhkan produknya.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

6. Anda menerima pesan dari iklan shampoo sunsilk hijab dengan jelas.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju
Selective perception
7. saat melihat tayangan iklan shampoo sunsilk hijab anda merasa yakin
bahwa shampoo sunsilk hijab dapat memenuhi kebutuhan anda saat
berhijab .
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

8. setelah melihat tayangan shampoo sunsilk hijab anda mencari tahu review
tentang shampoo sunsilk hijab.
(a) Sangat setuju
(b) setuju
(c) netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

123
9. Anda tertarik menonton tayangan iklan shampoo sunsilk hijab .
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

10. Anda mencari tahu tentang produk sunsilk hijab karena iklannya menarik.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

Selective Retention dan Recall


11. iklan shampoo sunsilk mudah diingat oleh anda saat ingin membeli
produk shampoo ?
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju
12. anda mengingat shampoo sunsilk karena shampoo tersebut merupakan
shampoo yang anda butuh kan ?
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

13. Iklaan shampoo sunsilk dapat menarik perhatian sehingga anda mudah
mengingatnya.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

14. Dengan melihat tayangan iklan shampoo sunsilk hijab di tv anda semakin
yakin bahwa sunsilk dapat mengatasi masalah rambut yang anda hadapi ?
(a) Sangat setuju

124
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

Switcher buyer atau price buyer


15. Berpindah merek shampoo saat sunsilk hijab tidak tersedia di toko.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

16. Membeli produk sunsilk hijab karena harga terjangkau


(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

Habitual buyer
17. Menggunakan shampoo sunsilk hijab karena sudah terbiasa.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

18. Saya menggunakan shampoo sunsilk hijab karena sunsilk tidak


mengecewakan .
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju
Satisfied buyer
19. Saya merasa puas dengan shampoo sunsilk hijab .
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral

125
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

20. Saya merasa puas dengan shampoo sunsilk hijab yang dapat mengatasi
masalah rmabut berhujab .
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

21. Saya merasa cocok menggunakan shampoo sunsilk.


(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju
Likes the brand
22. Pengalaman wanita dalam iklan shampoo sunsilk hijab membuat saya
menggunakan produk ini.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

23. Saya menggunakan shampoo sunsikl karena kualitas mereknya sudah


dipercaya.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

24. Saya menggunakan sunsilk hijab karena mereknya terkenal.


(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju
Commited buyer

126
25. Saya menggunakan shampoo sunsilk hijab karena merek sunsilk memiliki
kebanggaan tersendiri dalam pandangan saya.
(a) Sangat tidak setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju

26. Saya merasa percaya diri saat menggunakan shampoo sunsilk hijab.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat tidak setuju
27. Saya menggunakan sunsilk hijab karena shampoo ini sangat cocok bagi
wanita yang menggunakan hijab.
(a) Sangat setuju
(b) Setuju
(c) Netral
(d) Tidak setuju
(e) Sangat setuju

127
No kolom No pertanyaan Item data Kode
pilihan
jawaban
1-2 Nomor responden
Data responden
3 1 Usia
a. 21-22 1
b. 23-24
2

4 2 Intensitas menonton
tayangan iklan
shampoo sunsilk
hijab
a. Sering
b. Kadang
kadang
c. Tidak pernah 3
2

1
5 3 Saat menonton
tayangan iklan
shampoo sunsilk
hijab merasa bahwa
produk tersebut
adalah produk yang
anda butuhkan
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa
d. Tidak setuju
5
e. Sangat tidak
setuju

128
4
3
2
1
6 4
Konsumen
memperhatikan iklan
sunsilk hijab karena
merasa membutuhkan
produknya.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 4
setuju
3
2
1
7 5 Anda menerima
pesan dari iklan
shampoo sunsilk
hijab dengan jelas.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju 4
e. Sangat tidak
setuju 3
2
1
8 6 Saat menonton
tayangan iklan
shampoo sunsilk
memiliki niat untuk
membelinya

129
f. Sangat Setuju
g. Setuju
h. Biasa
i. Tidak setuju 5
j. Sangat tidak
setuju 4
3
2
1
9 7 Menonton tayangan
iklan shampoo
sunsilk hijab karena
merasa membutuhkan
produk tersebut
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 5
setuju
4
3
2
1
10 8 Anda tertarik
menonton tayangan
iklan shampoo
sunsilk hijab
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju 4
e. Sangat tidak
setuju 3
2
1

130
11 9 Anda mencari tahu
tentang produk
sunsilk hijab karena
iklannya menarik.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 5
setuju
4
3
2
1
12 10 Setelah menonton
tayangan iklan
shampoo sunsilk
hijab anda mencari
tahu review tentang
produk tersebut
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa
d. Tidak setuju 5
e. Sangat tidak
4
setuju
3
2
1
13 11 Iklan shampoo
sunsilk hijab mudah
diingat oleh anda saat
ingin membeli produk
shampoo
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 4

131
setuju 3
2
1
14 12 Iklaan shampoo
sunsilk dapat menarik
perhatian sehingga
anda mudah
mengingatnya
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 4
setuju
3
2
1
15 13 Dengan melihat
tayangan iklan
shampoo sunsilk
hijab di tv anda
semakin yakin bahwa
sunsilk dapat
mengatasi masalah
rambut yang anda
hadapi
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak
setuju 5
4
3
2
1

132
16 14 Anda mengingat
shampoo sunsilk
karena produk
tersebut merupakan
produk yang
dibutuhkan
f. Sangat Setuju
g. Setuju
h. Biasa
i. Tidak setuju 5
j. Sangat tidak
4
setuju
3
2
1
17 15 Membeli shampoo
sunsilk karena
harganya terjangkau
a. Sangat Setuju
b. Setuju 5
c. Biasa
d. Tidak setuju 4
e. Sangat tidak
3
setuju
2
1
18 16 Membeli shampoo
sunsilk hijab karena
mudah ditemukan
a. Sangat Setuju
b. Setuju 5
c. Biasa
d. Tidak setuju 4
e. Sangat tidak
3
setuju
2
1

133
19 17 Membeli shampoo
sunsilk hijab karena
dapat mengatasi
masalah rambut yang
dialami
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 4
setuju
3
2
1
20 18 Membeli shampoo
sunsilk hijab karena
sunsilk tidak
mengecewakan
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju 4
e. Sangat tidak
setuju 3
2
1
21 19 Merasa puas dengan
kualitas shampoo
sunsilk hijab
a. Sangat Setuju
b. Setuju 5
c. Biasa
d. Tidak setuju 4
e. Sangat tidak
3
setuju
2
1

134
22 20 Saya merasa cocok
menggunakan
shampoo ini
a. Sangat Setuju
b. Setuju 5
c. Biasa
d. Tidak setuju 4
e. Sangat tidak
3
setuju
2
1
23 21 Saya merasa bahwa
saya akan tetap
menggunakan
shampoo sunsilk
hijab.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 4
setuju
3
2
1
24 22 Pengalaman saya
menggunakan
shampoo sunsilk
hijab membuat saya
memutuskan untuk
menggunakannya
berlanjut
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa
d. Tidak setuju
5
e. Sangat tidak
setuju 4
3

135
2
1
25 23 Menggunakan
shampoo sunsilk
hijab karena
kualitasnya sudah
terpercaya
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 4
setuju
3
2
1
26 24 Menggunakan
shampoo sunsilk
hijab karena
mereknya memilikii
citra positif
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa 5
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 4
setuju
3
2
1
27 25 Menggunakan
shampoo sunsilk
hijab karena memiliki
kebanggan tersendiri
saat menggunakannya
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Biasa

136
d. Tidak setuju 5
e. Sangat tidak
setuju 4
3
2
1
28 26 Menggunakan
shampoo sunsilk
hijab karena
mereknya sudah
terpercaya
a. Sangat Setuju
b. Setuju 5
c. Biasa 4
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 3
setuju
2
1
29 27 Menggunakan
shampoo sunsilk
hijab karena produk
ini cocok untuk
wanita yang berhijab
a. Sangat Setuju
b. Setuju 5
c. Biasa 4
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak 3
setuju
2
1

137
N of
Cronbach's Alpha Items

.847 24

Item-Total Statistics

Scale Scale Cronbach's


Mean if Variance Corrected Alpha if
Item if Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
X

85.30 77.000 .392 .841

x 85.40 78.093 .307 .844


x 85.45 77.190 .373 .842
x 85.40 77.668 .396 .841
x 85.52 74.768 .548 .835
x 85.30 74.849 .623 .834
x 85.45 76.918 .404 .841
x 85.61 76.817 .368 .842
x 85.30 77.425 .396 .841
x 85.54 78.677 .280 .845
x 85.37 76.389 .513 .837
x 85.48 75.193 .512 .837
y 85.48 75.193 .512 .837
y 85.81 76.068 .450 .839
y 85.75 75.253 .355 .844
y 85.58 77.459 .288 .846
y 85.36 75.870 .444 .839
y 85.46 74.858 .501 .837
y 85.64 77.749 .361 .842
y 85.70 77.303 .419 .840
y 85.66 77.653 .309 .845
y 85.75 81.495 .111 .849
y 85.54 77.525 .390 .841
y 85.31 78.158 .346 .843

138
reliabel x
Reliability Statistics

N of
Cronbach's Alpha Items
.796 12

Item-Total Statistics

Scale Scale Cronbach's


Mean if Variance Corrected Alpha if
Item if Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
x1 41.64 23.779 .376 .788
x2 41.75 25.677 .125 .811
x3 41.79 23.895 .354 .790
x4 41.75 24.344 .356 .789
x5 41.87 21.906 .627 .762
x6 41.64 22.415 .646 .763
x7 41.79 22.744 .527 .773
x8 41.96 22.680 .475 .778
x9 41.64 23.264 .494 .776
x10 41.88 23.622 .412 .784
x11 41.72 23.509 .495 .777
x12 41.82 23.270 .431 .782

139
Reliability Statistics

N of
Cronbach's Alpha Items
.743 12

Item-Total Statistics

Scale Scale Cronbach's


Mean if Variance Corrected Alpha if
Item if Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
y1 39.91 22.810 .322 .733
y2 40.24 22.700 .339 .731
y3 40.18 21.937 .282 .744
y4 40.01 23.469 .179 .754
y5 39.79 21.198 .523 .707
y6 39.90 20.550 .595 .697
y7 40.07 22.070 .470 .716
y8 40.13 22.603 .419 .722
y9 40.09 22.355 .350 .730
y10 40.18 23.846 .284 .736
y11 39.97 22.151 .474 .716
y12 39.75 22.768 .388 .725

140
141
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Gita Apriantini

Alamat : Jl. Bukit jarian no 140 RT 05 RW 11 ciumbuleit bandung

Alamat Email : gitaaprian@gmail.com

Nomor HP : 085794072861

Tempat, Tgl Lahir : Bandung, 13 April 1993

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Golongan Darah :O

Jenis Kelamin : Perempuan

PENDIDIKAN FORMAL

Tingkat Pendidikan Nama Sekolah Tahun


TK TK Alhusainiyyah
Sekolah Dasar SD Sejahtra V 1999-2005
Sekolah Menengah SMP Negeri 6 Bandung 2005-2008
Pertama
Sekolah Menengah Atas SMA Kartika siliwangi 2008-2011
Bandung

142

Anda mungkin juga menyukai