correted item total correlation, keputusannya apabila rhitung > rtabel maka pertanyaan
tersebut valid, begitupun sebaliknya apabila rhitung < rtabel (df=n-2; 100-2=98; α=0,05) =0,1966
Tabel 4.1
Uji Validitas Variabel Literasi Media
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,570 0,1966 Valid
2 0,445 0,1966 Valid
3 0,321 0,1966 Valid
4 0,581 0,1966 Valid
5 0,588 0,1966 Valid
6 0,214 0,1966 Valid
7 0,221 0,1966 Valid
8 0,251 0,1966 Valid
9 0,287 0,1966 Valid
10 0,289 0,1966 Valid
11 0,304 0,1966 Valid
12 0,604 0,1966 Valid
13 0,232 0,1966 Valid
14 0,494 0,1966 Valid
15 0,490 0,1966 Valid
Sumber : kuesioner diolah , 2019
72
73
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa nilai rhitung item-item pertanyaan
pada variabel literasi media menunjukan hasil yang sudah valid, karena rhitung > rtabel.
Maka pertanyaan pada angket yang digunakan telah sah dan memenuhi syarat
validitas serta memiliki kecermatan dan ketepatan suatu instrument (angket) dalam
oleh suatu alat ukur adalah 0,60 yang berarti bahwa secara keseluruhan alat ukur
telah memiliki konsistensi yang dapat diandalkan. Dari hasil pengolahan data
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Batas Keterangan
Cronbach Minimum
Literasi Media 0,719 0,60 Reliabel
Sumber : kuesioner diolah, 2019
digunakan pada variabel penelitian sebagai alat pengukur termasuk pada kategori
reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,6. Maka instrumen penelitian yang
digunakan memiliki konsistensi data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang
reliable adalah instrumen yang beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
dapat diketahui bagaimana kondisi setiap indikator variabel yang sedang diteliti.
responden.
Pada variabel literasi media terdiri dari 3 (tiga) dimensi yaitu: mengakses,
terdiri dari 15 item pertanyaan. Adapun untuk keperluan analisis distribusi jawaban
dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi dari tiap-tiap tanggapan responden
untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penilaian masuk
400
Int 80
5
Tabel 4.3
Rentang Klasifikasi Variabel Penelitian
Lebar Interval % Skor Kategori
100 – 180 0% - 20% Sangat buruk
181 – 260 20% - 40% Buruk
261 – 340 40% - 60% Cukup Baik
341 – 420 60% - 80% Baik
421 – 500 80% - 100% Sangat baik
Tabel 4.4
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Mengakses Menggunakan Media
Saya sudah terbiasa menggunakan media sosial baik Instagram, Facebook,
Twitter, You Tube dll
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 1 0 2 7 3 13 50
SMA Negeri 12 0 1 1 7 1 10 38
SMA Negeri 16 0 0 2 5 2 15 61
SMA Negeri 21 0 0 2 5 2 9 36
SMA Negeri 23 1 1 0 6 3 11 42
SMA Negeri 24 0 0 1 4 5 10 44
SMA Negeri 25 0 0 0 2 11 13 63
SMA Negeri 26 0 0 3 3 2 8 31
SMA Negeri 27 0 1 1 2 7 11 48
2 4 11 45 38 100 413
Kategori Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
setuju yaitu 11 orang dan 2 orang menjawab setuju. Sedangkan sekolah dengan skor
aktual terendah adalah SMAN 26 dengan skor 31 paling banyak siswa menjawab
ragu-ragu dan setuju sebanyak 3 orang dan 2 orang lagi menjawab sangat setuju.
menggunakan media sosial menghasilkan total skor sebesar 413 dan dikategorikan
baik. Artinya rata-rata siswa kelas XI SMAN di wilayah Bandung Timur sudah
mudah dilakukan. Pengguna media sosial secara mudah bisa mengakses media
sosial menggunakan jaringan internet dengan biaya yang kecil dan dilakukan
sendiri dengan mudah. Kemampuan siswa dalam mengakses media sosial tentunya
tidak luput dari technical skill seseorang dalam menggunakan media sosial.
media sosial siswa sekolah SD hingga SMP saat ini telah mahir membuka dan
menggunakan media sosial. Karena adanya keingintahuan yang besar dari mereka
memberikan pengaruh langsung baik positif maupun negatif. Para pengguna media
sosial tersebut seharusnya lebih bijak dalam menggunakan media sosial, jangan
sampai mahir menggunakan media sosial tetapi justru mengganggu proses belajar
mereka.
SB 38%
B 45%
CB 11%
TB 4%
STB 2%
Dari grafik diatas dapat diketahui secara keseluruhan sebanyak 45% siswa
kelas XI sudah memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan media sosial.
Sedangkan hanya 2% dari siswa tersebut yang sangat tidak baik dalam
terbagi menjadi dua kategori yaitu personal competence dan social competence
yang salah satu bagiannya yaitu technical skill yaitu kemampuan mengakses media
menggunakan media sosial, bahkan tidak jarang dari siswa yang kecanduan atau
media sosial tentunya harus diimbangi dengan pengetahuan mengenai literasi media
beredar.
79
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Frekuensi Penggunaan Media Sosial
Dalam sehari saya bisa mengakses media sosial hingga lebih dari 5 kali
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 2 3 6 2 13 47
SMA Negeri 12 0 1 4 4 1 10 35
SMA Negeri 16 0 4 4 6 1 15 49
SMA Negeri 21 0 2 1 4 2 9 33
SMA Negeri 23 0 1 2 6 2 11 42
SMA Negeri 24 0 0 4 6 0 10 36
SMA Negeri 25 0 0 6 6 1 13 47
SMA Negeri 26 0 0 5 3 0 8 27
SMA Negeri 27 0 1 7 3 0 11 35
0 11 36 44 9 100 351
Kategori Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 6 orang dan 1 orang menjawab sangat setuju. Sedangkan sekolah dengan skor
aktual terendah adalah SMAN 26 dengan skor 27 paling banyak siswa menjawab
ragu-ragu sebanyak 5 orang dan 3 orang lagi menjawab setuju. Secara keseluruhan
menghasilkan total skor sebesar 351 dan dikategorikan baik. Artinya rata-rata siswa
kelas XI SMAN di wilayah Bandung Timur setuju bahwa mereka rata-rata dalam
terhindar dari resiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Belum
penggunaan media sosial tersebut. Kunci dari penggunaan media sosial yang wajar
Dari grafik diatas dapat diketahui secara keseluruhan sebanyak 44% siswa
kelas XI sering menggunakan media sosial dalam sehari bisa lebih dari 5 kali
mengakses media sosial. Sedangkan hanya 11% dari siswa tersebut yang jarang
mengakses media sosial hingga lebih dari 5 kali dalaam sehari. Menurut Ardianto
dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Massa, tingkat penggunaan media dapat
dilihat dari frekuensi dan durasi dari penggunaan media tersebut (Elvinaro, 2004).
di media sosial bisa saja berlangsung dalam frekuensi yang berbeda-beda, bisa
setiap hari, seminggu sekali atau pun sebulan sekali, tergantung dari masing-masing
Mudahnya akses internet saat ini membuat banyak kalangan seolah tidak
pernah lepas dari kehidupan dunia maya. Mayoritas siswa mengakses internet
selama satu hingga tiga jam per hari yang digunakan untuk kepentingan komunikasi
negatif. Dari grafik diatas terlihat siswa sering menggunakan media sosial hingga 5
kali dalam sehari, hal tersebut mengindikasikan adanya kecanduan media sosial
pada siswa tersebut. Kemenarikan konten yang tersaji di media sosial membuat
media sosial menjadi daya tarik siswa dalam mengakses media sosial. Maka
sangatlah tidak heran apabila dalam sehari mereka dapat mengakses media sosial
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Mendapatkan Akses Internet
Kecepatan mengakes media sosial saya dapatkan dari provider yang saya
gunakan membantu mengakses media sosial
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 2 6 3 2 13 44
SMA Negeri 12 1 2 5 1 1 10 29
SMA Negeri 16 3 1 8 2 1 15 42
SMA Negeri 21 0 2 4 2 1 9 29
SMA Negeri 23 2 2 5 1 1 11 30
SMA Negeri 24 1 2 3 4 0 10 30
SMA Negeri 25 0 1 1 7 4 13 53
SMA Negeri 26 0 1 5 1 1 8 26
SMA Negeri 27 2 0 1 8 0 11 37
9 13 38 29 11 100 320
Kategori Cukup
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
82
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 7 orang dan 1 orang menjawab tidak setuju dan ragu-ragu. Sedangkan sekolah
dengan skor aktual terendah adalah SMAN 26 dengan skor 26 paling banyak siswa
menjawab ragu-ragu sebanyak 5 orang dan 1 orang menjawab tidak setuju. Secara
mendapatkan akses internet menghasilkan total skor sebesar 320 dan dikategorikan
cukup baik. Artinya rata-rata siswa kelas XI SMAN di wilayah Bandung Timur
merasa sudah cukup baik dalam memperoleh akses internet dari provider SIM card
yang digunakannya.
berkecepatan tinggi dengan harga yang murah. Hal tersebut membuat masyarakat
merasa difasilitasi dengan adanya akses internet tersebut. Hanya bermodalkan paket
internet maka seseorang dapat mengakses media sosial melalui gadgetnya. Selain
dunia maya.
83
SB 11%
B 29%
CB 38%
TB 13%
STB 9%
Dari grafik diatas dapat diketahui secara keseluruhan sebanyak 38% siswa
kelas XI sudah cukup baik dalam mendapatkan akses internet dari provider yang
mengakses media sosial melalui provider dinilai sangat tidak baik. Saat teknologi
internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan
pesat. Kini untuk mengakses instagram misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya
terhdap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia.
Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Durasi Dalam Mengakses Media Sosial
Dalam sehari saya bisa menghabiskan waktu hingga 2 jam untuk
mengakses media sosial
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 0 1 8 4 13 55
SMA Negeri 12 0 1 0 7 2 10 40
SMA Negeri 16 0 0 0 9 6 15 66
SMA Negeri 21 1 1 0 4 3 9 34
SMA Negeri 23 0 0 0 8 3 11 47
SMA Negeri 24 1 0 1 4 4 10 40
SMA Negeri 25 0 1 1 1 10 13 59
SMA Negeri 26 1 0 0 2 5 8 34
SMA Negeri 27 0 0 0 1 10 11 54
3 3 3 44 47 100 429
Kategori Sangat
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 9 orang dan 6 orang menjawab sangat setuju. Sedangkan sekolah dengan skor
aktual terendah adalah SMAN 21 dan SMAN 26 dengan skor 34 paling banyak
siswa menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang dan 1 orang menjawab sangat tidak
dalam mengakses media sosial menghasilkan total skor sebesar 429 dan
sosial seperti Facebook, Path, Twitter, Instagram dan media sosial lainnya. Remaja
menggunakan media sosial tersebut kapan saja. Oleh karena itu, waktu yang
jejaring sosial ini menjadi gaya hidup dan fenomena di kalangan remaja. Remaja
sibuk memainkan gadget untuk membuka media sosial dirumah, pada saat jam
SB 47%
B 44%
CB 3%
TB 3%
STB 3%
Dari grafik diatas dapat diketahui secara keseluruhan sebanyak 47% siswa
kelas XI sudah sangat baik dalam durasi menggunakan media sosial. Sedangkan
hanya 3% dari siswa tersebut merasa durasi penggunaan media sosial dalam
seharinya tidak sampai 2 jam. Media sosial memang sangatlah penting bagi
86
menggunakan media sosial yang semakin lama semakin bisa menjadikan kepuasan
tersendiri untuk setiap penggunanya, kadang mereka melupakan satu hal yaitu lama
waktu atau durasi yang mereka pergunakan untuk mengakses media sosial tersebut
(Dosi, 2013).
setengah jam hingga satu jam per hari. Para ahli sendiri belum menentukan lama
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Mengumpulkan Informasi Melalui Media Sosial
Informasi terbaru selalu saya dapatkan dari media sosial yang saya
gunakan
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 1 3 8 1 13 48
SMA Negeri 12 0 0 3 5 2 10 39
SMA Negeri 16 0 0 5 6 4 15 59
SMA Negeri 21 1 1 0 7 0 9 31
SMA Negeri 23 0 0 3 8 0 11 41
SMA Negeri 24 0 1 5 2 2 10 35
SMA Negeri 25 0 0 3 7 3 13 52
SMA Negeri 26 1 1 0 4 2 8 29
SMA Negeri 27 0 0 1 8 2 11 45
2 4 23 55 16 100 379
Kategori Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
87
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 6 orang dan 4 orang menjawab sangat setuju. Sedangkan sekolah dengan skor
aktual terendah adalah SMAN 26 dengan skor 29 paling banyak siswa menjawab
setuju sebanyak 4 orang dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju. Secara
sangat baik. Artinya rata-rata siswa kelas XI SMAN di wilayah Bandung Timur
sosial. Sekedar untuk berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu
satu yang menjadi trend saat ini yaitu menggunakan media sosial sebagai bentuk
eksistensi diri. Orang-orang yang hanya ingin menggunakan media sosial sebagai
sarana menjaga silaturahmi biasanya akan memilih media sosial yang bersifat
private saja seperti Line, Whatsapp, Path, Telegram, Blackberry Messenger atau
yang lainnya. Meskipun masuk ke media yang terbuka seperti Facebook dan
Twitter maka mereka hanya akan menjadi penonton dan pembaca yang baik dan
melihat perkembangan terbaru yang ada di media sosial. Sedangkan bagi orang-
orang yang ingin diakui eksistensinya oleh masyarakat luas melalui media sosial
biasanya akan menggunakan media sosial yang bersifat terbuka seperti Instagram,
88
Facebook, Line, atau Twitter. Karena disinilah tempat kita bisa secara bebas dan
terbuka dalam berinteraksi. Sehingga banyaknya update status serta postingan yang
kita miliki adalah salah satu bentuk jika kita ingin dikenal secara luas. Kita dikenal
sebagai apa dan siapa itu kita yang memutuskan, karena apa yang kita posting
melalui media sosial akan menjadi gambaran diri kita bagaimana kita
SB 16%
B 55%
CB 23%
TB 4%
STB 2%
Dari grafik diatas dapat diketahui secara keseluruhan sebanyak 55% siswa
elektronik melalui email dan chatting, untuk mencari informasi melalui browsing
dan googling, namun saat ini seiring dengan perkembangannya, internet mampu
89
melahirkan suatu jaringan baru yang biasa dikenal dengan sebutan media sosial.
Sebagaimana yang diketahui, media sosial merupakan salah satu media online
yang dimilikinya seperti Blog, Facebook, dan Twitter. Kehadiran media sosial telah
membawa pengaruh tersendiri terhadap kegiatan yang dilakukan oleh manusia saat
Tabel 4.9
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Mengakses Media Sosial
No Sub Indikator Skor Skor Ideal Persentase Kriteria
Aktual
1 Kemampuan mengunakan
media 413 500 82,6% Baik
2 Frekuensi penggunaan
media 351 500 70,2% Baik
3 Kemampuan mendapatkan
akses internet 320 500 64% Cukup
5 Kemampuan
mengumpulkan informasi 379 500 75,8% Baik
dimensi mengakses sudah baik. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas
90
XI dalam mengakses media sosial dalam variabel literasi media dapat dilihat pada
378,4 (75,7%)
Gambar 4.6
Garis Kontinum Dimensi Mengakses
mengenai dimensi mengakses media sosial menghasilkan skor sebesar 378,4 dan
dapat dikategorikan baik. Artinya kemampuan dari siswa kelas XI yang ada di
SMAN Bandung Timur sudah baik dalam kemampuan mereka mengakses media
sosial baik Instagram, Facobook, Twitter, YouTube dll. Banyak dari siswa kelas XI
tersebut dalam sehari bisa menggunakan media sosial hingga 5 kali dengan durasi
yang cukup lama sekirar 1 hingga 2 jam dalam seharinya. Media sosial memiliki
diperlukan filtrasi yang baik bagi siswa dalam menyerap atau membaca informasi
yang berkembang melalui media sosial, jangan sampai mereka terjebak dengan
Tabel 4.10
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Memilih Konten Dalam Media Sosial
Saya selalu memilih-milih konten berita atau informasi yang saya baca
melalui media sosial apakah termasuk berita benar atau berita Hoax
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 1 7 3 2 0 13 32
SMA Negeri 12 2 5 2 2 1 10 22
SMA Negeri 16 0 11 2 2 0 15 36
SMA Negeri 21 1 3 5 0 0 9 22
SMA Negeri 23 2 6 3 0 0 11 23
SMA Negeri 24 2 5 3 0 0 10 21
SMA Negeri 25 1 8 2 2 0 13 31
SMA Negeri 26 2 3 1 2 0 8 19
SMA Negeri 27 2 3 2 3 1 11 31
13 51 23 12 1 100 237
Kategori Tidak
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
setuju yaitu 11 orang dan 2 orang menjawab ragu-ragu dan setuju. Sedangkan
sekolah dengan skor aktual terendah adalah SMAN 26 dengan skor 19 paling
banyak siswa menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang dan 1 orang menjawab ragu-
memilih konten media sosial menghasilkan total skor sebesar 237 dan
Bandung Timur merasa kurang baik dalam menseleksi isi konten yang ada di dalam
media sosial.
Derasnya arus informasi dalam media sosial terkadang membuat siswa tidak
dapat memilah-milah antara berita bohong dan berita benar. Disadari ataupun tidak,
terpaan media yang sangat intens terhadap khalayak dapat memberikan pengaruh
terhadap persepsi khalayak terhadap suatu hal, pola piker maupun dalam
Theory (Nurudin, 2013:165) yang menyatakan bahwa apa yang disajikan media
massa, secara langsung memberi rangsangan atau berdampak kuat pada diri
audience, teori ini mengaggap bahwa audience memiliki ciri khusus yang seragam
dan dimotivasi oleh faktor biologis dan lingkungan serta mempunyai sedikit
kontrol. Meskipun saat ini berkembang beberapa teori yang lebih baru yaitu teori
SB 1.0%
B 12.0%
CB 23.0%
TB 51.0%
STB 13.0%
Dari grafik diatas dapat diketahui secara keseluruhan sebanyak 51% siswa
kelas XI tidak baik dalam memilih konten yang ada di media sosial. Sedangkan
hanya 1% dari siswa tersebut sudah memiliki kemampuan yang baik dalam memilih
konten media sosial. Sifat media sosial yang online, seseorang dapat mengakses
informasi apa saja kapan dan dimanapun. Fungsi media selain dapat berdampak
positif, tetapi dapat pula berdampak negatif. Apabila dikaitkan dengan media
jejaring sosial, maka terdapat juga beberapa pengaruh negatif dari penggunaan
dipertanggung jawabkan atau biasa disebut hoax yang beredar di media tersebut.
Terpaan media yang berisi konten yang bersifat negatif terhadap masyarakat dapat
khalayak, maupun dari cara mereka bertindak atau dalam pengambilan keputusan.
Maka diperlukan kejelian yang baik dalam memilih konten yang ada di media sosial
agar tidak terjebak dengan berita Hoax yang beredar. Peran filter pada media baru
94
khalayak dalam memilah dan kritis terhadap konten media, karena tuntutan konten
media pada media baru yang sangat berbeda dari media massa konvensional (Sri
Hadijah, 2010).
Tabel 4.11
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Menginterpretasikan Konten Media
Setelah saya membaca konten berita atau informasi, saya dapat
menginterpretasikannya dengan baik melalui tidak disebarkannya
kembali berita Hoax tersebut melalui media sosial
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 0 6 7 0 13 46
SMA Negeri 12 0 0 3 6 1 10 38
SMA Negeri 16 0 1 2 9 3 15 59
SMA Negeri 21 1 0 2 3 3 9 34
SMA Negeri 23 1 1 4 3 2 11 37
SMA Negeri 24 0 0 4 3 3 10 39
SMA Negeri 25 1 1 2 8 1 13 46
SMA Negeri 26 1 0 3 2 2 8 28
SMA Negeri 27 0 0 1 9 1 11 44
4 3 27 50 16 100 371
Kategori Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 9 orang dan 1 orang menjawab tidak setuju. Sedangkan sekolah dengan skor
aktual terendah adalah SMAN 26 dengan skor 28 paling banyak siswa menjawab
ragu-ragu sebanyak 3 orang dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju. Secara
menginterpretasikan konten media sosial menghasilkan total skor sebesar 371 dan
95
konten yang ada dimedia sosial apakah berita Hoax atau berita benar dengan
membaca informasi dengan jelas dan tidak menyebarkannya kembali lewat media
agar tidak semakin menyebar merupakan salah satu bentuk kesadaran khalayak
akan dampak negatif berita bohong tersebut. Terpaan media yang berisi konten
kurang baik terhadap pembentukan persepsi khalayak, maupun dari cara mereka
Hypodermic neddle teory lebih jauh dapat berdampak pada kondisi psikologis
khalayak seperti sikap stereotype terhadap agama, suku dan kelompok tertentu yang
SB 16.0%
B 50.0%
CB 27.0%
TB 3.0%
STB 4.0%
Dari grafik diatas dapat diketahui secara keseluruhan sebanyak 51% siswa
kelas XI tidak baik dalam memilih konten yang ada di media sosial. Sedangkan
hanya 1% dari siswa tersebut sudah memiliki kemampuan yang baik dalam memilih
konten media sosial. Media baru yang lebih interaktif, penyebaran informasi yang
lebih cepat, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sifat media baru yang
desentralized dimana khalayak tidak hanya pasif dalam menerima pesan dari media,
akan tetapi bebas utuk membagikan informasi kepada siapapun terutama di media
tidak terbendung. Sumber dan isi pesannya pun tidak dapat terkontrol dengan baik
seperti pada tayangan atau pesan-pesan pada media massa konvensional, seperti
televisi, radio, maupun surat kabar. Kondisi media seperti itu berpotensi terhadap
proses filtrasi.
Tabel 4.12
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Membangun Struktur Pengetahuan Literasi Media Melalui Proses
Filtrasi
Saya dapat mengidentifikasi berita Hoax dengan mengenali judul yang
provokatif, mencermati alamat situs, memeriksa fakta, mencermati foto dll
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 2 3 3 5 0 13 37
SMA Negeri 12 1 7 2 0 0 10 21
SMA Negeri 16 2 8 5 0 0 15 33
SMA Negeri 21 3 3 2 1 0 9 19
SMA Negeri 23 2 5 3 1 0 11 25
SMA Negeri 24 1 8 1 0 0 10 20
SMA Negeri 25 2 6 4 1 0 13 30
SMA Negeri 26 1 0 3 4 0 8 26
SMA Negeri 27 2 1 6 2 0 11 30
16 41 29 14 0 100 241
Kategori Tidak
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 5 orang dan 2 orang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan sekolah dengan
skor aktual terendah adalah SMAN 21 dengan skor 19 paling banyak siswa
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 3 orang dan 1 orang
menghasilkan total skor sebesar 241 dan dikategorikan tidak baik. Artinya rata-rata
kemampuan yang baik dalam mengidentifikasi berita Hoax yang beredar di media
banyak sehingga sensor atau kontrol negara terhadap isi media semakin sulit
memerlukan alternatif lain agar dapat terlindungi dari efek-efek negatif media
sehingga menjadi khalayak yang berdaya hidup di tengah dunia yang disebut dunia
SB 0.0%
B 14.0%
CB 29.0%
TB 41.0%
STB 16.0%
0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0% 40.0% 45.0%
Dari grafik diatas dapat diketahui secara keseluruhan sebanyak 41% siswa
melalui proses filtrasi. Sedangkan 14% dari siswa tersebut sudah memiliki
kemampuan yang baik untuk memfiltrasi dirinya dari berita Hoax tersebut. Struktur
kita. Dalam literasi media kita membutuhkan struktur informasi yang kuat akan
efek media, isi media, industri media, dunia nyata, dan diri kita sendiri sementara
skill adalah alat yang kita gunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi media
kita.
Tabel 4.13
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Memahami Regulasi Media Sosial
Saya memahami tentang regulasi atau peraturan yang ada di dalam media
sosial dalam rangka membatasi penyebaran berita Hoax
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 3 7 2 1 13 40
SMA Negeri 12 0 2 6 1 1 10 31
SMA Negeri 16 1 2 6 3 3 15 50
SMA Negeri 21 0 4 3 2 0 9 25
SMA Negeri 23 0 2 4 5 0 11 36
SMA Negeri 24 1 3 5 1 0 10 26
SMA Negeri 25 0 2 7 3 1 13 42
SMA Negeri 26 0 1 4 2 1 8 27
SMA Negeri 27 0 1 1 3 6 11 47
2 20 43 22 13 100 324
Kategori Cukup
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
100
yaitu 6 orang dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan sekolah dengan
skor aktual terendah adalah SMAN 24 dengan skor 26 paling banyak siswa
menjawab ragu-ragu sebanyak 5 orang dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju.
memahami regulasi media sosial menghasilkan total skor sebesar 324 dan
Bandung Timur sudah cukup baik dalam memahami regulasi yang ada di dalam
media sosial yang dipergunakannya. Pemahaman yang baik dari khalayak terhadap
regulasi yang ada didalam media sosial perlu ketahui oleh khalayak agar ketika
menggunakan media sosial dapat lebih bertanggung jawab dan selektif dalam
memilih konten dalam media sosialnya. Peredaran konten melalui media sosial
tidak diatur oleh pemerintah namun khalayaknya sendirilah yang berperan sebagai
dan diawasi oleh pemerintah agar supaya semua tayangan maupun isi pesan yang
disampaikan kepada khalayak dapat difilter dengan baik oleh pemerintah. Media
baru cenderung di luar kontrol negara, karena konten medianya dapat dinikmati
siapa pun yang ada di dunia tanpa batasan negara. Pada media baru derasnya arus
informasi yang ada di media ini menjadikan pengawasan terhadap informasi yang
beredar pada media ini sulit dikontrol secara ketat oleh pemerintah, karena seperti
yang kita ketahui, selain menerima informasi, pengguna media baru juga dapat
101
berperan sebagai pengirim informasi. Hal ini di dukung oleh tren jurnalistik yang
informasi dan mengakses informasi apapun tanpa dibatasi oleh aturan. Informasi
yang diberikan kepada khalayak pun beraneka ragam sehingga yang menjadi peran
penting dalam memfilter setiap informasi yang menerpa khalayak adalah masing-
kognitif, afektif maupun behavioral, akan pentingnya memilah informasi dan kritis
terhadap konten media yang menerpa kita dengan kemampuan literasi media
SB 13.0%
B 22.0%
CB 43.0%
TB 20.0%
STB 2.0%
0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0% 40.0% 45.0% 50.0%
sosial. Sedangkan 2% dari siswa tersebut masih sangat kurang dalam memahami
regulasi yang berlaku dalam media sosial. Regulasi media adalah aturan-aturan dan
102
kebijakan yang berkaitan dengan yang mengatur hubungan dan operasional media
media dengan pemerintah, masyarakat, sesama industri media dan global Media.
banyak pihak yang menyalahgunakan media sosial. Mungkin banyak yang tidak
menganggapnya sebagai hal sepele. Sebagai pengguna media sosial harus mentaati
peraturan yang berlaku di media sosial. Juga tetap harus menjalankan aturan atau
Tabel 4.14
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Pemahaman Dalam Melihat, Membaca dan Mendengarkan Produk
Media yang Tersaji
Saya memiliki kemampuan yang baik dalam membedakan fakta atau opini
publik
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 3 5 5 0 13 41
SMA Negeri 12 1 3 4 2 0 10 27
SMA Negeri 16 0 5 7 2 1 15 44
SMA Negeri 21 0 2 4 3 0 9 28
SMA Negeri 23 1 3 3 3 1 11 33
SMA Negeri 24 0 3 6 1 0 10 28
SMA Negeri 25 1 0 5 6 1 13 45
SMA Negeri 26 2 1 2 3 0 8 22
SMA Negeri 27 0 1 2 7 1 11 41
5 21 38 32 4 100 309
Kategori Cukup
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
103
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 6 orang dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan sekolah dengan
skor aktual terendah adalah SMAN 26 dengan skor 22 paling banyak siswa
menjawab setuju sebanyak 3 orang dan 1 orang menjawab tidak setuju. Secara
total skor sebesar 309 dan dikategorikan cukup baik. Artinya rata-rata siswa kelas
memahami berita Hoax dengan membaca, melihat dan mendengar melalui media
sosialnya. Untuk dapat memiliki literasi media yang baik, seorang khalayak harus
dibekali dengan kemampuannya dalam membaca, melihat dan memahami isi pesan
yang tersaji dalam konten media sosialnya, karena tujuan dari literasi media itu
sendiri adalah mendidik khalayak agar mampu menggunakan media secara kritis
dan cerdas. Seorang yang melek media kemudian menjadi seseorang yang mampu
pesan-pesan media.
Keadaan khalayak yang saat ini aktif mencari informasi dari media akan
tetapi masih sedikit yang sadar tentang bagaimana dampak dari media itu terhadap
mereka, sehingga mereka tidak dapat memilah-milah tayangan atau pesan yang
menerpa mereka. Selain itu konten media dapat memberikan tuntunan terhadap
tindakan khalayak baik secara ekplisit maupun secara implisit, ditambah lagi setiap
104
khalayak akan berbeda pada pada cara bagaimana menggunakan media dan apa
SB 4.0%
B 32.0%
CB 38.0%
TB 21.0%
STB 5.0%
kelas XI cukup baik dalam memahami isi berita Hoax yang beredar di media sosial
sangat baik dalam kemampuannya mengenali berita Hoax di media sosial. Hal yang
(Tamburaka, 2013:4) adalah keadaan khalayak yang saat ini aktif mencari informasi
dari media akan tetapi masih sedikit yang sadar tentang bagaimana dampak dari
media itu terhadap mereka, sehingga mereka tidak dapat memilah-milah tayangan
atau pesan yang menerpa mereka. Selain itu konten media dapat memberikan
tuntunan terhadap tindakan khalayak baik secara ekplisit maupun secara implisit,
105
Tabel 4.15
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Memahami Berita Hoax
No Sub Indikator Skor Skor Ideal Persentase Kriteria
Aktual
1 Kemampuan memilih
konten media 237 500 47,4% Tidak Baik
2 Kemampuan
menginterpretasikan 371 500 74,2% Baik
konten media
3 Kemampuan membangun
struktur pengetahuan
literasi media melalui 241 500 48,2% Tidak Baik
proses filtrasi
mengenai dimensi memahami berita Hoax sudah cukup baik. Untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa kelas XI dalam memahami berita Hoax dalam variabel
296,4 (59,3%)
Gambar 4.12
Garis Kontinum Dimensi Memahami Berita Hoax
mengenai dimensi memahami berita Hoax menghasilkan skor sebesar 296,4 dan
dapat dikategorikan cukup baik. Artinya kemampuan dari siswa kelas XI yang ada
di SMAN Bandung Timur dalam memahami berita Hoax yang berkembang melalui
media sosial cukup baik, literasi media seorang siswa tidak hanya dilihat dari
kemampuan mereka dalam mengakses atau menggunakan media sosial yang baik,
akan tetapi diperlukan kemampuan yang baik dalam mengenali berita-berita Hoax
yang ada di konten media sosialnya. Dari hasil tersebut dapat terlihat siswa
cenderung tidak memiliki kemampuan yang baik dalam memilih konten dalam
media sosial padahal dari banyaknya konten yang tersaji tersebut ada saja konten
negatif, ditemukan pula siswa tidak memiliki struktur pengetahuan yang baik dalam
2013) menekankan bahwa literasi media dibangun dari personal locus, struktur
pengetahuan dan skill. Selain itu kemampuan siswa yang masih kurang juga dapat
pemahaman mengenai regulasi yang berlaku masih kurang, atau bahkan mereka
107
sebenarnya sudah mengetahui regulasi tersebut namun masih tidak menganggap hal
tersebut penting.
Tabel 4.16
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Mencari Kebenaran Informasi
Ketika saya membaca berita Hoax saya mencari kebenaran informasi
tersebut
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 2 8 2 1 13 41
SMA Negeri 12 0 1 9 0 0 10 29
SMA Negeri 16 1 3 5 3 3 15 49
SMA Negeri 21 0 2 4 3 0 9 28
SMA Negeri 23 2 2 3 4 0 11 31
SMA Negeri 24 1 2 5 1 1 10 29
SMA Negeri 25 0 1 8 2 2 13 44
SMA Negeri 26 1 1 2 4 0 8 25
SMA Negeri 27 0 2 2 5 2 11 40
5 16 46 24 9 100 316
Kategori Cukup
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 5 orang dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan sekolah dengan
skor aktual terendah adalah SMAN 26 dengan skor 25 paling banyak siswa
menjawab setuju sebanyak 4 orang dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju dan
108
kemampuan mencari kebenaran berita Hoax menghasilkan total skor sebesar 316
dan dikategorikan cukup baik. Artinya rata-rata siswa kelas XI SMAN di wilayah
Bandung Timur sudah cukup baik dalam kemampuannya mencari kebenaran berita
Hoax yang beredar di media sosial. Namun persoalannya adalah adanya kebiasaan
Indonesia memang memiliki karakteristik ‘suka bercerita’ sehingga sifat ini juga
Sering terjadi bahwa para pengguna media sosial ini membagikan sebuah informasi
Mereka kadang bahkan tidak tau dari mana sumber berita atau siapa orang yang
pertama-tama yang membuat berita tersebut. Banyak yang langsung percaya dan
lainnya. Pengguna lain yang mendapat informasi ini juga acapkali juga memiliki
jauh tentang informasi dan berita yang ia terima, langsung membagikan kembali
informasi yang didapatnya itu. Demikian terus berlanjut sehingga berita yang
sebenarnya belum sempat divalidasi kebenarannya itu malah telah menjadi viral
SB 9.0%
B 24.0%
CB 46.0%
TB 16.0%
STB 5.0%
0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0% 40.0% 45.0% 50.0%
kelas XI cukup baik dalam mencari kebenaran informasi berita Hoax yang beredar
sosial dituntut agar lebih cerdas saat menangkap sebuah informasi, apabila ingin
terlebih dahulu atas kebenaran informasi yang berkembang di media sosial. Ketika
Hoax sudah terlanjur viral, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menahan diri
Bersikap bijakterhadap aneka berita dengan mencari berita yang sama dari sumber
lain. Sebuah berita harus berimbang dan tidak berat sebelah agar dapat
Tabel 4.17
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Manfaat yang Dirasakan Dalam Penggunaan Media Sosial
Saya dapat memperoleh manfaat dari penggunaan media sosial secara
bijak
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 3 5 5 0 0 13 28
SMA Negeri 12 1 3 6 0 0 10 25
SMA Negeri 16 2 7 6 0 0 15 34
SMA Negeri 21 1 5 3 0 0 9 20
SMA Negeri 23 3 5 3 0 0 11 22
SMA Negeri 24 0 5 5 0 0 10 25
SMA Negeri 25 1 8 3 0 1 13 31
SMA Negeri 26 1 0 7 0 0 8 22
SMA Negeri 27 0 1 9 0 1 11 34
12 39 47 0 2 100 241
Kategori Tidak
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
menjawab ragu-ragu yaitu 9 orang dan 2 orang menjawab sangat tidak setuju.
Sedangkan sekolah dengan skor aktual terendah adalah SMAN 21 dengan skor 20
paling banyak siswa menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang dan 1 orang
menghasilkan total skor sebesar 214 dan dikategorikan tidak baik. Artinya rata-rata
siswa kelas XI SMAN di wilayah Bandung Timur merasa tidak adanya atau
manusia juga memiliki dampak negatif. Beberapa dampak negatif yang dapat
mengurangi semangat siswa untuk membaca buku, siswa lebih sibuk dengan media
sosialnya, siswa akan kurang berinteraksi dengan orang yang ada di dekatnya
sehingga menimbulkan kesulitan untuk berkomunikasi ketika tata muka, para siswa
akan cara gampang untuk mendapatkan sesuatu secara instan dan yang paling parah
akan membuat para siswa menjadi orang yang kecanduan untuk menggunakan
media sosial.
SB 2.0%
B 0.0%
CB 47.0%
TB 39.0%
STB 12.0%
0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0% 40.0% 45.0% 50.0%
Sedangkan 2% dari siswa tersebut manfaat yang dirasakannya sangat baik dalam
penggunaan media sosial. Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium
membentuk ikatan sosial secara virtual. Kehadiran fitur share, like, hashtag,
trending topic, di media sosial tidak dapat dipungkiri telah sangat berpengaruh
tersebut, berita dan informasi dapat dibagikan secara viral: tersebar luas dan terjadi
dalam waktu singkat layaknya wabah penyakit yang disebarkan oleh virus.
Keberadaan media sosial tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari ternyata
memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi positif media sosial bisa digunakan
dan sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Sedangkan sisi
negatif dari media sosial itu sendiri adalah dampak adanya kecanduan, kejahatan di
Tabel 4.18
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Mengenali Penyimpangan Informasi Dalam Konten Media
Saya dapat mengevaluasi setiap penyimpangan berita yang saya peroleh
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 5 6 2 0 13 36
SMA Negeri 12 1 4 4 1 0 10 25
SMA Negeri 16 3 6 3 3 0 15 36
SMA Negeri 21 0 5 3 1 0 9 23
SMA Negeri 23 1 1 7 1 1 11 33
SMA Negeri 24 0 8 2 0 0 10 22
SMA Negeri 25 1 3 7 2 0 13 36
SMA Negeri 26 2 3 3 0 0 8 17
SMA Negeri 27 0 4 5 2 0 11 31
8 39 40 12 1 100 259
Kategori Cukup
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
113
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
SMAN 10, SMAN 16 dan SMAN 25. Sedangkan sekolah dengan skor aktual
terendah adalah SMAN 26 dengan skor 17 paling banyak siswa menjawab tidak
setuju dan ragu-ragu sebanyak 3 orang dan 2 orang menjawab sangat tidak setuju.
sebesar 259 dan dikategorikan cukup baik. Artinya rata-rata siswa kelas XI SMAN
di wilayah Bandung Timur merasa sudah memiliki kemampuan yang cukup baik
peradaban manusia sebagi pengguna media dengan konsep tata ruang yang berbeda
tetapi tidak dipertemukan melalui suatu alat yang bernama media sebagai wadah
yang dapat menimbulkan kebencian satu sama lain serta dapat membahayakan
SB 1.0%
B 12.0%
CB 40.0%
TB 39.0%
STB 8.0%
0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0% 40.0% 45.0%
kelas XI cukup baik dalam mengenali penyimpangan informasi yang ada dalam
konten media sosialnya. Sedangkan 1% dari siswa tersebut sudah sangat baik dalam
kemampuan dalam menganalisis dan memahami scara kritis isi pesan dan system
media. Komponen yang berhubungan dengan kompetensi ini adalah aspek kognitif
yaitu kemampuan untuk menganalisis pesan dan memahami makna pesan media.
115
Tabel 4.19
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Mampu Menilai Konten Media Dari Perspektif Diri Sendiri
Secara pribada saya dapat menilai konten media sosial yang say abaca
apakah berita asli atau berita Hoax
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 2 5 5 1 0 13 31
SMA Negeri 12 6 3 1 0 0 10 15
SMA Negeri 16 0 2 13 0 0 15 43
SMA Negeri 21 1 2 5 1 0 9 24
SMA Negeri 23 0 6 4 0 1 11 29
SMA Negeri 24 1 6 3 0 0 10 22
SMA Negeri 25 0 7 5 1 0 13 33
SMA Negeri 26 1 4 3 0 0 8 18
SMA Negeri 27 1 1 7 1 1 11 33
12 36 46 4 2 100 248
Kategori Kurang
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 13 orang dan 2 orang menjawab tidak setuju. Sedangkan sekolah dengan skor
aktual terendah adalah SMAN 12 dengan skor 15 paling banyak siswa menjawab
sangat tidak setuju sebanyak 6 orang dan 1 orang menjawab ragu-ragu. Secara
media sosial dari perspektif diri sendiri menghasilkan total skor sebesar 248 dan
Bandung Timur masih kurang memiliki kemampuan untuk menilai konten media
yang baik. Mampu membedakan mana yang benar dan tidak, mampu membuat
keputusan untuk percaya dan tidak. Pengaruh media yang kuat jika tidak di bentengi
dengan skill literasi yang baik membuat masyarakat yang adalah khalayak aktif
menjadi mudah terpengaruh. Merujuk Ruggiero, Baran dan Davis (2010: 296)
menjadi tidak dapat diukur, membuat individu memiliki lebih banyak kontrol
daripada terhadap media tradisional. Hal inilah yang menjadi urgensi melek literasi
hubungan-hubungan yang ada dalam suatu tulisan. Literasi media menjadi semakin
urgen dalam tempo sekarang ini, apalagi muncul media baru yang sifatnya sangat
interaktif. Selain itu Potter (2005) menyatakan bahwa literasi media bagaiamana
khalayak aktif untuk memberdayakan diri sendiri dalam menafsirkan pesan dan
mengantisipasinya
117
SB 2.0%
B 4.0%
CB 46.0%
TB 36.0%
STB 12.0%
0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0% 40.0% 45.0% 50.0%
kelas XI cukup baik dalam kemampuannya menilai konten media tersebut dari
perspektif pribadi. Sedangkan 2% dari siswa tersebut sudah sangat baik untuk
memberikan penilaian atas konten yang tersaji dalam media sosial dari sudut
are constructed and construct reality”. Media dikonstruksi oleh lingkungannya dan
bahan apa yang ditampilkan oleh media merupakan konstruksi media terhadap
peristiwa di kehidupan nyata, khalayak yang tidak terliterasi akan mengagap bahwa
peristiwa yang ditayangkan media adalah sebuah kenyataan. Padahal tidak semua
seperti itu. Oleh karena itu diperlukan keterbukaan dari khalayak untuk memperluas
118
Tabel 4.20
Tanggapan Responden Mengenai Sub Indikator
Kemampuan Berfikir Kritis dan Peka Atas Konten Media
Saya memiliki kemampuan yang baik untuk berfikir kritis serta peka
dalam mengenali berita Hoax
Jawaban
Asal Sekolah STS TS RR S SS Total Skor
(1) (2) (3) (4) (5) Aktual
SMA Negeri 10 0 3 6 4 0 13 40
SMA Negeri 12 1 1 5 1 2 10 32
SMA Negeri 16 1 1 11 1 1 15 45
SMA Negeri 21 0 2 6 1 0 9 26
SMA Negeri 23 2 3 5 0 1 11 28
SMA Negeri 24 0 2 7 0 1 10 30
SMA Negeri 25 1 1 2 7 2 13 47
SMA Negeri 26 1 1 3 3 0 8 24
SMA Negeri 27 0 2 6 3 0 11 34
6 16 51 20 7 100 306
Kategori Cukup
Baik
Sumber: kuesioner diolah, 2019
sebanyak 100 responden tersebut, sekolah dengan nilai skor aktual tertinggi adalah
yaitu 7 orang dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju. Sedangkan
sekolah dengan skor aktual terendah adalah SMAN 26 dengan skor 24 paling
banyak siswa menjawab ragu-ragu dan setuju sebanyak 3 orang dan 1 orang
sub indikator kemampuan berfikir kritis dan peka atas konten media sosial
menghasilkan total skor sebesar 306 dan dikategorikan cukup baik. Artinya rata-
119
rata siswa kelas XI SMAN di wilayah Bandung Timur sudah cukup baik dalam
kemampuannya berfikir secara kritis dan peka atas konten dalam media sosial.
diharapkan mampu menjadikan remaja bijak dan kritis menggunakan media. Untuk
memahami isi pesan media massa maka diperlukan sebuah kecakapan yaitu literasi
media. Dengan kata lain, literasi media merupakan payung untuk melindungi
masyarakat dari “guyuran” informasi media massa. Literasi media dapat dijadikan
sebagai kunci bagi terbentuknya masyarakat yang cerdas dan kritis sehingga tidak
SB 7.0%
B 20.0%
CB 51.0%
TB 16.0%
STB 6.0%
Gambar 4.17 Grafik Kemampuan Berfikir Kritis dan Peka Atas Konten
Media Sosial
Dari grafik diatas dapat diketahui secara keseluruhan sebanyak 51% siswa
kelas XI cukup baik dalam berfikir kritis dan peka pada penyebaran berita Hoax
melalui konten media sosial. Sedangkan 6% dari siswa tersebut sangat tidak baik
dalam kemampuan berfikir secara kritis dan peka atas konten media sosial. Literasi
serta kritis terhadap konten media. Namun hal itu dipengaruhi oleh locus pribadi
dari setiap individu dalam menyikapi dan menginterpretsi pesan yang diterimanya.
belakang individu tersebut dan pengalamanya dimasa lalu. Hal ini disebut sebagai
filter (Ardianto, 2004:43). Pada media baru, filter ini sangat berperan dalam
pergeseran konsep media massa konvensional ke media baru. Dimana pada media
baru tidak adanya peran gatekeeper dan kurangnya peran regulator dalam
Tabel 4.21
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Mengevaluasi Berita Hoax
No Sub Indikator Skor Skor Ideal Persentase Kriteria
Aktual
1 Kemampuan mencari Cukup
kebenaran informasi 316 500 63,2%
Baik
2 Manfaat yang dirasakan
dalam penggunaan media 241 500 48,2 Tidak baik
3 Kemampuan mengenali
penyimpangan informasi 259 500 51,8% Tidak baik
dalam konten media
mengenai dimensi mengevaluasi berita Hoax sudah cukup baik. Untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa kelas XI dalam mengevaluasi berita Hoax dalam variabel
274 (54,8%)
Gambar 4.18
Garis Kontinum Dimensi Mengevaluasi Berita Hoax
mengenai dimensi mengevaluasi berita Hoax menghasilkan skor sebesar 274 dan
dapat dikategorikan cukup baik. Artinya kemampuan dari siswa kelas XI yang ada
melalui media sosial cukup baik, kegiatan mengevaluasi yang dilakukan dalam
literasi media oleh siswa kelas XI dapat dilihat dari kemampuan siswa tersebut
melalui media sosial tanpa mengetahui risiko yang ditimbulkan apabila kita tidak
dari penggunaan media sosial apabila tidak dilakukan secara bijak. Media sosial
122
komentar tanpa didasari pengetahuan tentang literasi media yang baik serta regulasi
media yang berlaku. Banyak kasus siswa sekolah yang terjerat UU ITE karena tidak
dengan mengenali penyimpangan informasi yang bukan sebagai fakta tapi berita
bohong. Apabila siswa dapat lebih mengenali setiap berita bohong maka mereka
juga pada akhirnya akan memberikan penilaian sendiri dalam dirinya dengan
memberikan pandangan terhadap berita tersebut apakah asli atau bohong. Dari
pemahaman tersebut mereka akan berusaha mencari kebenaran berita dan mencoba
PENUTUP
5.1 Simpulan
untuk menggunakan berbagai macam bentuk media, Akses media saat ini
Akses terhadap media dapat di temukan kapan saja dan dimana saja.
Namun itu berarti juga bahwa paham yang menghegemoni lebih mudah
terlebih fasilitas wifi yang mudah didapatkan dan paket internet yang
remaja dimana remaja sebagai sebuah segmen pasar, sebagai subkultur dan
123
124
dapat diakses oleh para siswa, dari mulai media cetak hingga media online.
Waktu yang digunakan oleh para informan untuk mengakses media juga
Temuan ini sesuai dengan teori kegunaan dan gratifikasi (Uses and
berbagai jenis seseorang akan menonton suatu acara dari sebuah lembaga
agen perubahan menyadari hal ini dan dengan karakteristiknya yang serba
yaitu sebuah kesadaran akan dampak media pada individu dan masyarakat.
kita, kita akan menanggung resiko terperangkap dan terbawa oleh arus
beberapa faktor yaitu siswa kurang aktif mencari informasi terkait regulasi
pesan.
dalam memaknai pesan media untuk dirinya sendiri. Dari informasi yang
masih kurang. Hal ini disebabkan media massa difungsikan sebagai media
lain.
berita tersebut, maka sifat dari khalayak tersebut termasuk khalayak yang
pasif. Dimana menurut Faizal (2012: 67) bahwa khalayak terbagi 2 (dua)
yaitu khalayak pasif dan khalayak aktif. Jumlah khalayak pasif jauh lebih
besar dibandingkan yang aktif. Khalayak pasif itu seperti diam saja,
(diterpa) informasi dari media sosial. Terdapat beberapa teori yang bisa
teori ini disebutkan bahwa rata-rata orang merupakan korban media massa.
teoritas bagi peneliti yang lain yang akan melakukan penelitian selanjutnya adalah
competence.
hanya mahir dalam mengakses media sosial, akan tetapi perlu juga
siswa lainnya sehingga khalayak dapat lebih cerdas dan bijak dalam
Abede, Pareno Sam. 2005. Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita.
Surabaya: Papyrus.
Angeliqa, Fitria. 2016. Habitus Remaja dalam Literasi Media Online. The 3rd
Indonesia Media Research Awards & Summit (IMRAS). Jakarta: Serikat
Perusahaan Pers.
Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbosa
Rekatama Media.
Aufderheide, Patricia. 1992. Media Literacy. A Report of the National Leadership
Conference on Media Literacy. Queenstown Maryland: The Aspen Institute
Wye Center.
Baran, Stanley. J dan Dennis K. Davis. 2010. Teori Komunikasi Massa (Dasar,
Pergolakan, dan Masa Depan). Jakarta: Salemba Humanika.
Briggs, Asa & Peter Burke. 2006. Sejarah Sosial Media “Dari Gutenberg sampai
Internet”. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenadamedia.
Cangara, Hafied. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Charnley, Mitchel V. 1975. Reporting. New York: Holt-Reinhart & Winston
Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Djuraid, Husnun. 2009. Panduan Menulis Berita. Malang: UMM Press
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Haryadi, Sarjono dan Julianita, Winda. 2011. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar,
Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.
130
131
Suryatni, Luh. 2018. Komunikasi Media Sosial dan Nilai-Nilai Budaya Pancasila.
Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma. Vol.5. No.1.
Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Tesis Dan Bisnis. Jakarta: Grafindo
Persada.
Vivian, J. 2015. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Prenadamedia Group.
LAMPIRAN
133
134
DATA RESPONDEN
1. Nama : …………………………………….
2. Usia : ……….t h
3. Jenis kelamin : Pria Wanita
4. Nama Sekolah : ………………………………………
PEDOMAN KUESIONER
Petunjuk pengisian kuesioner:
a. Berikan tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda.
b. Mohon dijawab tanpa pengaruh apapun dan peneliti menjamin kerahasiaan
jawaban anda.
c. Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Alternatif Jawaban
No Pernyataan SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
Mengakses
1 Saya sudah terbiasa menggunakan media
sosial baik Instagram, Facebook, Twitter,
You Tube dll
2 Dalam sehari saya bisa mengakses media
sosial hingga lebih dari 5 kali
3 Kecepatan mengakes media sosial saya
dapatkan dari provider yang saya gunakan
membantu mengakses media sosial
4 Dalam sehari saya bisa menghabiskan
waktu hingga 2 jam untuk mengakses
media sosial
5 Informasi terbaru selalu saya dapatkan dari
media sosial yang saya gunakan
Memahami
135
1 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2
2 4 3 4 4 4 3 2 2 2 1 2 4 1 3 2
3 5 4 3 4 4 3 3 1 2 3 2 5 2 2 2
4 5 3 1 5 5 3 2 2 3 4 4 5 3 2 3
5 4 3 3 5 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 2
6 5 4 5 5 4 3 1 1 2 3 2 5 3 5 3
7 1 2 3 1 1 2 2 3 3 2 3 1 2 1 2
8 4 4 4 4 4 2 2 1 3 3 2 4 2 2 2
9 2 2 2 2 3 1 2 2 1 3 3 2 2 2 1
10 4 5 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3
11 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2
12 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 1 3 3 2 3
13 5 4 3 4 5 5 3 3 3 3 2 4 3 3 3
14 5 5 2 5 5 4 3 4 3 4 2 5 1 2 4
15 5 5 3 5 4 3 2 2 2 4 2 5 2 3 3
16 4 4 3 5 4 3 3 2 2 4 2 5 4 3 3
17 5 3 5 5 4 3 3 3 3 3 1 4 2 2 2
18 4 3 3 5 4 3 3 3 1 3 2 4 2 2 2
19 4 4 3 4 4 2 2 3 2 4 2 4 2 3 2
20 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 1 1
21 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
22 4 3 3 5 4 2 3 2 2 3 2 4 1 3 3
23 5 3 3 4 5 1 2 3 2 2 2 4 2 2 3
24 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4
25 5 4 3 5 4 1 2 2 3 3 2 4 4 5 2
26 5 4 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
27 4 4 3 5 4 3 1 2 2 3 2 4 4 4 3
28 4 2 3 4 4 2 3 2 2 4 1 4 4 5 2
29 4 3 2 5 3 3 2 2 1 1 3 2 2 2 2
30 5 4 2 5 4 2 5 2 4 2 2 4 2 5 5
31 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3
32 3 3 3 5 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 2
33 5 3 3 5 4 4 1 2 5 3 2 4 2 4 4
34 5 2 3 3 3 5 2 2 2 3 3 3 3 2 3
137
35 5 4 3 5 5 5 3 2 3 5 2 5 1 5 5
36 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 1 3 3 3 4
37 4 4 1 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3
38 4 3 3 5 3 1 2 3 3 1 3 3 3 3 3
39 4 2 2 4 4 3 2 2 2 4 2 4 2 3 3
40 5 4 2 5 3 4 1 2 2 3 1 5 1 3 2
41 4 4 4 5 4 3 3 2 3 3 4 5 3 3 3
42 3 4 1 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3
43 5 4 2 4 5 4 3 3 3 3 2 5 2 3 3
44 3 4 4 5 4 3 2 1 3 3 4 4 2 2 2
45 4 4 5 5 5 3 2 2 4 3 4 5 2 3 2
46 4 3 4 4 4 3 2 3 5 4 2 3 1 2 4
47 5 4 4 5 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 4
48 5 4 5 5 4 3 5 2 1 5 2 5 1 5 4
49 4 3 5 5 4 3 1 2 2 4 4 3 2 3 4
50 4 4 3 4 4 4 2 1 3 2 4 4 1 4 4
51 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
52 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 5 4
53 5 3 3 4 4 4 1 2 3 3 2 4 2 4 3
54 5 5 2 5 5 5 2 1 2 5 2 5 2 5 5
55 4 4 3 5 4 4 3 2 2 4 1 5 1 4 4
56 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
57 5 3 2 5 4 3 3 2 3 2 2 3 3 4 2
58 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 1 4 2 4 4
59 5 4 4 5 4 3 1 3 3 3 2 4 2 3 4
60 5 3 4 5 4 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3
61 5 4 4 5 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3
62 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 1 4 1 4 3
63 4 3 3 4 4 4 3 3 1 3 2 3 2 3 4
64 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
65 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4
66 2 2 1 1 2 2 1 3 2 3 2 1 1 2 1
67 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4
68 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 5 4
69 5 4 4 4 4 3 3 1 1 5 5 5 3 5 1
70 5 4 4 5 5 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4
71 4 2 3 4 4 4 3 1 2 4 2 4 3 4 4
72 5 4 4 5 5 5 2 2 1 4 2 4 4 4 4
138
73 5 2 5 5 1 1 2 2 2 5 1 4 3 5 3
74 5 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 4 2 4 4
75 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4
76 4 4 4 5 4 2 1 3 2 3 2 4 2 4 4
77 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 4 4 1 4 4
78 4 4 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
79 4 4 4 4 4 3 3 4 1 3 2 4 4 3 4
80 5 3 1 5 4 2 3 3 1 3 2 4 4 3 3
81 4 3 4 5 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3
82 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3
83 5 5 1 5 3 5 1 2 1 1 3 3 3 3 1
84 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 1 4 2 2 4
85 5 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 2 3 4
86 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
88 5 5 1 5 5 5 2 2 2 1 2 4 2 3 2
89 4 3 3 4 4 4 3 3 1 3 3 3 2 2 3
90 4 3 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4
91 2 2 1 5 5 5 1 2 2 5 2 5 1 3 5
92 4 4 4 5 4 4 2 3 3 4 1 4 2 3 4
93 1 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 1 2 2 3
94 5 5 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2
95 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
96 3 5 5 5 5 3 3 4 3 3 2 4 1 4 3
97 5 3 5 5 5 4 3 4 2 3 1 4 2 5 4
98 5 3 5 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 5 4
99 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 4 4 1 4 4
100 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 4 3 4 2
N %
Cases Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
139
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.719 15
Item-Total Statistics