Sentuhan setan itu ada tiga macam, yaitu sentuhan berupa kesurupan,
sentuhan menembus jasad manusia tanpa kasurupan, dan sentuhan
dengan menguasai dan menimbulkan sakit.
Ketika Ahmad meninggal, Jin ini kembali ke budak wanita tadi. Al-
Mutawakkil pun mendatangi temannya, Abu Bakar al-Maruzi dan
memberitahukan kondisinya. Lalu al-Maruzi mengambil sandal dan
membawa ke budak itu. Lalu Ifrit mengatakan kepadanya melalui
lisan budak itu, 'Aku tidak akan keluar dari wanita ini. Aku tidak
menaatimu dan tidak menerima perintahmu. Ahmad bin Hanbal
menaati Allah, maka Allah memerintahkan kepada kami untuk
menaatinya." Abul Hasan al-Asy'ari berkata, "Sesungguhnya mereka
berkata, "sesungguhnya Jin tidak dapat masuk ke dalam badan orang
yang kasurupan."
Salah satu peristiwa yang menjelaskan hal ini adalah bahwasanya al-
Hajjal bin Yusuf hendak berpegang dengan opini umum manusia. Ia
pun keluar dalam keadaan kurang puas. Ia menemui syekhnya. Ia
berkata, "Apa pendapatmu terhadap para pemimpinmu ?" Syekh itu
menjawab, "sesungguhnya mereka dalam kegelapan yang
menunjukkan bahwa mereka bukan orang yang memadai
(kehidupannya).' Hajjaj bertanya lagi, 'Bagaimana pendapatmu
tentang pemimpinmu al-Hajjaj ?" Ia menjawab, 'Sesungguhya ia
bersifat dengan etika rendahan dan tidak memiliki fadhilah.'
Jin yang menerobos tubuh manusia dapat terjadi pada orang yang
saleh dan yang tidak. Dengan begitu maka akan terasa sakit, tanpa ada
kesurupan dan kadang kala berubah menjadi kasurupan. Hal ini
terjadi karena si penderita lalai berzikir dan lainnya. Jin tidak mampu
menyebabkan kasurupan pada manusia dengan terobosannya kecuali
jika ada faktor yang mendukung. Dalam hadits tentang hal ini,
diriwayatkan Muslim dan Abu Dawud dari Abu Sa'id al-Khudri r.a.
beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila salah seorang
di antara kamu menguap maka hendaklah ia menaruh tangannya pada
mulutnya, karena setan dapat masuk. (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Jin memiliki kemampuan yang besar untuk itu yang tidak dapat
dicapai oleh manusia sebagaimana manusia tidak mampu untuk
mengetahui bagaimana cara terjadinya kasurupan. Para Jin dapat
menggambarkan sesuatu di dalam mimpi dan memberitahukan apa
yang ada di dalam hati. Hal ini juga telah disebutkan dalam Sunnah.
Salah satu dalil yang menunjukkan bahwa tusukan itu berlaku umum
adalah riwayat Ibnu Maajah dari hadits Zainab istri Abdullah bin
Mas'ud r.a, "Sesungguhnya ruqyah (syirkiyyah), tamimah dan tiwalah
itu syirik."
(Perawi) mengatakan lalu aku keluar pada suatu malam. Aku melihat
seseorang air mataku menetes bila memandangnya. Apabila aku
membaca ruqyah, maka air mata pun berhenti (bercucuran), apabila
tidak (membacanya lagi) maka air mata bercucuran. Ia berkata,
"Itulah setan, apabila engkau menaatinya maka ia meninggalkanmu,
dan apabila engkau mengingkarinya maka ia menusuk dengan jarinya
pada matamu, namun jika engkau melakukan sebagaimana yang
diperbuat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka itulah yang
lebih baik bagimu dan lebih pantas untuk kesembuhanmu.
Berkorbanlah dengan cucuran air matamu dan katakanlah. "Hilanglah
penyakit, wahai Tuhan manusia, sembuhkanlah, Engkaulah
penyembuh, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan (dari)-
Mu, yang tidak terulang lagi penyakit." (HR Ibnu Maajah)
Sesungguhnya tidaksemua jin itu setan, tetapi setan adalah bagian dari jin yang
ingkar terhadap perintah ALLAH SWT. Sebagaimana layaknya manusia, jin
adalah makhluk Allah yang acapkali benar dan salah, ada yang muslim dan ada
pula yang non muslim, berkelamin jantan dan betina, begitulah seterusnya.
Bahkan jin pun berketurunan, berkebudayaan dan peradaban yang konon
katanya peradaban jin jauh lebih maju disbanding manusia.
Dalam sebuah kitab yang menerangkan tentang jin, dijelaskan ada 5 macam
jenis jin
1. AL-JAN
Jenis yang pertama ini adalah pengertian jin secara umum, yaitu jenis jin yang
berpotensi seperti layaknya manusia. Jin ada yang berkelamin jantan adapula
yang betina, ada jin yang muslim adapula yang non muslim, jin juga
membutuhkan makan,minum, tidur, bersenggama dan sebagainya. Walhasil jin
pada kategori JAN tidak bedanya dengan manusia pada kategori al-insan.
2. AL-A’MIR
Acapkali disuatu tempat, dikamar mandi, dirumah atau dimanapun ada suara
atau bunyian yang menirukan perbuatan manusia. Seperti halnya ada suara
orang wudhu atau orang mandi, padahal dikamar mandi tersebut tidak ada
siapa-siapa. Hal ini boleh jadi adalah perbuatan jin pada kategori AL-A’MIR.
Maka tidak jarang orang menyebutnya sebagai setan tek-tek. Karena memang
jenis jin ini suka meniru-nirukan perbuatan atau kebiasaan manusia, dengan
maksud menakut-nakuti. Al-A’mir juga terkadang mengikuti orang yang sedang
membaca , bernyanyi dan sebagainya atau mengikuti orang yang sedang shalat
dibelakangnya. Meskipun demikian kita tidaklah usah takut, karena boleh jadi dia
tidaklah jahat, hanya karena ingin menjadi mak’mum atau ingin belajar membaca
atau menyanyi.
3. AL-IFRIT
Ifrit adalah jenis jin yang berpotensi sebagai pembantu ataupun khodam bagi
manusia. Dalam hal ini ada ifrit yang muslim dan baik, yang tentunya bisa
menjadi khodam pada manusia-manusia yang muslim dan baik pula. Adapula ifrit
yang berprilaku jahat dan kafir yang dimanfaatkan oleh para tukang sihir dan
dukun, seperti ifrit-ifrit yang bekerjasama dengan pesihir terkemuka luar negeri
pada segitiga Bermuda “ David Caverfil”
4. AL-ARWAH
Jenis jin yang keempat inilah yang sering dan biasa menggoda manusia,
terkadang al-arwah menjelma dirinya sebagai orang tua kita yang telah
meninggal atau sebagai dedemit dan sebagainya. Sehingga dapat mengelabuhi
sebagaian masyarakat kita dan menakut-nakuti mereka yang memang
mempercayainya. Sebenarnya jenis jin al-arwah ini termasuk golongan jin yang
sangat kuat dan sangat nakal. Disebutkan paling kuat karena mereka dapat
menjelma dirinya menjadi apa saja dengan mengerahkan kekuatan ilmu yang
dimilikinya dan disebut nakal karena sering menggoda dan menakut-nakuti
manusia. Jika diibaratkan manusia, maka jenis jin dari golongan Al-arwah
semacam preman yang sukausil terhadap masyarakat setempat dan terutama
kepada perempuan-perempuan yang lewat dijalanan.
5. AS-SYAITON
Berbeda dengan al-arwah, as-syaiton adalah jenis jin yang selalu menggoda
manusia dari segi keimanan, kerohanian dan kejiwaan. As-syaiton sangat
berbahaya dibanding jenis jin lainya, karena as-syaiton dalam merasuk kedalam
hati manusia untuk membisikan kekafiran, keingkaran dan kejahatan. Dalam
surat an-naas dijelaskan bahwasanya bukan hanya jin jahat dan ingkar yang
termasuk dalam golongan as-syaiton, manusia yang yang berprilaku dzolim dan
lacutpu termasuk dalam kategori ini. Mengenai hal ini ada sebagaian ulama yang
berpendapat bahwa setan adalah sebuah sifat jahat daripada manusia dan jin.
Jadi kesimpulanya adalah setan bukanlah merupakan wujud atau benda,
melainkan sebuah sifat atau perbuatan.
Sihir dalam bahasa arab berasal dari kata as-sihr adalah sesuatu yang terkait dengan
kekeramatan dan dianggapnya orang yang memiliki sihir mampu mengubah kejadian -
kejadian dan mempraktekkan ilmu dalam tabir - tabir kegaiban. Kata al-sihr juga
dimutlakkan dengan makna sakit dan ketakutan.
@
Sihir juga bermakna tipuan. Ketika ada seseorang yang mengatakan “penonton tersihir
oleh pidato anda”. Ini juga bermakna sihir berarti penglihatan, dan inilah makna yang
selaras dalam kandungan hadist Ibnu ‘Umar dalam riwayat Ahmad dan Bukhari bahwa
Nabi bersabda: “Sesungguhnya sebagian dari ucapan memesona itu ada sihirnya.”
Sebagian ulama berpendapat, sihir tidak sampai membawa kekufuran selama tidak
mengandung unsur - unsur menghalalkan yang haram, keyakinan yang menafikan
tauhid, yang bertentangan dengan Islam. Ayat - ayat Al Qur’an dan Sunnah
memunkarkan pelaku sihir dan memperingatkan segenap umat agar menjauhi segala
bentuk sihir, sebab akan mendatangkan bahaya penyimpangan terhadap Al Qur’an. Hal
ini pernah terjadi pada umat sebelum kita yaitu kaum Bani Israil, dalam hal ini Al Qur’an
menerangkan pada surat Al Baqarah ayat 101 dan ayat 102:”
101. Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang
membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang
diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah
mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah).
102. Dan mereka mengikuti apa [1] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[2] pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitanlah yang
kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat[3] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang
keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
"Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka
mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[4]. dan mereka itu (ahli sihir)
tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin
Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan
tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang
siapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di
akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui.
Keterangan :
[3] Para Mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang
malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang
berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang
berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
[4] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk
mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
Hukum sihir :
Dinyatakan oleh agama bahwa sihir hukumnya kufur, karena sihir menyebabkan
pelakunya menjadi kafir seperti pengakuan orang - orang yang mengaku sakti,
mengobati bermacam - macam penyakit, bahkan banyak dari pelaku sihir menciptakan
kebohongan dengan mengaku-aku bisa berjalan di atas udara, di atas air, mengubah
orang menjadi binatang, dll. Maka setiap orang yang melakukan ini untuk mengelabui
orang lain bahwa itu benar; maka ia telah berbuat kufur.
Sihir Babilonia
Sihir ini dilakukan oleh suku Babilonia dengan cara pelakunya menyembah bintang-
bintang. Kemudian mereka memalingkan bahaya dari mereka dengan jampi-jampi atau
asap dupa dan segala yang berhubungan dengan bintang-bintang.
Sihir ini dilakukan oleh penyembah setan dan pengabdi jin, mereka mendekatkan diri
kepada jin, setan, siluman. Mereka meyakini bahwa para setan jika diberi jampi-jampi
dengan membakar kemenyan atau dupa dan minyak wangi-wangian tertentu maka
mereka akan mendapatkan apa yang mereka hayalkan. Biasanya pemilik azimat akan
mendatangkan belas kasihan orang yang berurusan atau orang yang ia tuju. Sihir
inipun sering digunakan orang untuk memikat orang lain agar mempercayai. Jika yang
dituju pada lawan jenis makan ia akan melihatnya sebagai sosok orang yang sangat
mempesona dan baik, dan pada akhirnya akan merasa kesengsem dan jatuh cinta.
Pada orang yang terkena pelet maka si pemilik pelet akan meminta apapun yang
diinginkannya. Pelet mudah dipelajari dengan berbagai cara, namun harus diingat
bahwa orang yang memiliki pelet dan menggunakan pelet maka ia termasuk golongan
orang dilaknat Allah. Mereka akan menjadi musuh Allah nomor 1 karena ia telah
sengaja membalik jiwa dengan cara menandingi Allah sebagai penguasa atas jiwa
manusia ciptaan-NYA. Ini dosa mempersekutukan Allah yang melawan tauhid. Dalilnya
tertuang dalam surat An-Nisa:116 dan QS An-Naziat:37
Sihir Sulap
Sihir para pesulap adalah jenis sihir yang menipu orang dengan gerakan-gerakan
samar, memalingkan pandangan dan mengalihkannya pada sesuatu, dan menilap
orang atau penonton dengan pandangan matanya.
Pelaku sihir gendam mengunci hati dengan tujuan menyesatkan melalui kelemahan
akal, sehingga orang yang jadi sasaran sihirnya terpengaruh dan membenarkannya,
terpikat, tercabut perasaan dari relung hatinya, sehingga bersama si penyihir dia seperti
orang yang tertidur akal pikirannya. Ketika inilah pelaku sihir sekehendaknya. Ini juga
hampir sama cara bekerjanya dengan ilmu pelet. Gendam hanya mampu bertahan
menyirep orang beberapa jam. Sedangkan pelet dalam waktu yang tak terbatas hingga
orang yang melakukan dan atau yang kerasukan pelet menyadarinya.
Sihir ini dilakukan oleh pelaku sihir dengan menggunakan jin, setan, dengan cara samar
dan tersembunyi. Setan dan jin memasuki media atau perantaraan tubuh seseorang,
mengelabuhi orang lain satu sama lain agar terlihat menakjubkan, dan satu dengan
lainnya jin meniupkan olok-olok, pujian atau hinaan. Sihir ini juga mengarahkan
manusia pada ketidak-harmonisan karena bisa terjadi orang yang terkena sihir akan
mengalami instabil dalam psikis, sehingga apapun yang ia lakukan menjadi serba salah
dan menghasilkan kesialan.
2. Santet
Santet adalah suatu upaya keji yang dilakukan orang untuk mencelakakan orang lain
yang dituju. Tentu saja ini melalui suatu proses atau ritual yang menggunakan media,
misal saja; dupa kemenyan, tumbal atau pemotongan binatang tertentu, penyembahan
benda-benda. Semua ritual itu bertujuan mengadakan persekutuan dengan setan dan
jin jahat yang nantinya mereka ‘bekerja’ sesuai ‘pesanan’ si pelaku santet. Pada si
penderita santet biasanya akan mengalami sakit yang bertubi-tubi namun tidak jelas
apa yang dideritanya. Hanya orang itu saja yang merasakan karena sulitnya diagnosa
medis biasanya pada penderita sakit akibat santet akan mudah putus asa dan
emosional.
Lamanya penyakit yang diderita oleh korban santet bervariasi, tergantung dari waktu
atau target yang ingin dicapai oleh pelaku santet. Biasanya pada penderita santet ia
enggan berobat kepada ahli ruqyah. Ia akan lebih condong pasrah atau ia mau berobat
tapi ke paranormal atau dukun. Penderita sakit akibat santet pada kebanyakan kasus ia
lebih sering melakukan pengobatan alternatif ke dukun, paranormal, hal ini terjadi
karena jin dan setan dalam pengaruh orang tersebut telah berkolaborasi dengan jin-jin
lain sehingga channel ke arah dukun menjadi lebih mudah. Korban santet pun kerap
menjadi malas untuk beribadah. Inilah yang diharapkan oleh jin-jin yang menyerang
melalui sakit seseorang karena jika orang itu meninggalkan ibadah kepada Allah sudah
dapat dipastikan tujuan dari pemesan santet tercapai. Dengan meninggalkan ibadah
maka para setan dan jin menambah pasukannya yang lain dan menginvasi jaringan
tubuh seseorang penderita santet dengan sesuka keinginannya. Nauzubillahiminzalik!
3. Teluh
Kejahatan penyakit teluh ini di atas santet. Jika santet bertujuan hanya membuat
seseorang menderita melalui berbagai penyakit medis atau non medis, pada penyakit
yang berasal dari ilmu teluh akan mengakibatkan maut pada seseorang yang dituju.
Waktu atau target masa yang akan dicapai para ‘pemesan’ teluh dalam hitungan jam,
bahkan detik. Dan media yang digunakan jin atau setan dalam ilmu teluh melalui
gelombang dan angin. Teluh juga dapat menembus lautan dan samudra antar negara.
Biasanya orang yang terkena teluh akan mengalami sakit mendadak di bagian jantung
dan dalam hitungan jam atau menit atau detik akan meninggal dunia, wallahualam
bisowab. Semoga kita dilindungi oleh Allah SWT dari kejahatan mata setan dan jin yang
jahat.
4. Guna-guna
Guna-guna hampir mirip dengan santet namun bedanya jika santet dapat berupa
penyakit medis dan kadang ( dapat pula ) di-diagnosa secara media, jika guna-guna ini
sulit dideteksi medis. Tetapi penyakit yang berasal dari akibat guna-guna pada
kebanyakan orang akan terlihat langsung pada bagian fisik. Misalnya sakit kulit yang
mengakibatkan seseorang dijauhkan oleh orang lain. Pada guna-guna jin dan setan
akan bekerja pada tingkatan jiwa setan dan jin yang rendah, karena tujuannya
merendahkan diri seseorang. Banyak kasus pada penderita guna-guna ia akan
mengalami sakit yang membusuk bahkan tumbuh binatang pada sakit kulit yang
diderita, jin dan setan dalam guna-guna bertujuan agar penderita mengalami trauma
dan ketakutan sehingga terjadi gangguan psikologis dan pada akhirnya penderita gila
karena putus asa. Nauzubillahiminzalik.
Pada masa kini, banyak orang mencoba-coba hal-hal yang mistik, seni sihir. Apakah
salah jika kita terlibat pada hal-hal seperti ini? Ya, Alkitab mengatakan dengan sangat
jelas akan hal ini, sangat mencela praktek-praktek sihir seperti itu. Tuhan menciptakan
kita dan Dia juga memiliki kita. Dia mempunyai hak untuk mengatur hidup kita. Firman
Tuhan mengatakan bahwa praktek sihir adalah bagian dari taktik setan, tipuan dan
muslihat iblis, dibuat untuk menyesatkan kita. Setan dan para malaikatnya menjebak
untuk menghancurkan kita. Orang Kristen diingatkan untuk "Kenakanlah seluruh
perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara" ( Ephesians 6:11-12 ).
"Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN,
Allahmu, maka janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang
dilakukan bangsa-bangsa itu. Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang
mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam
api, [sebuah praktek sihir kuno], ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang
peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang
yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk
kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah
kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu,
menghalau mereka dari hadapanmu"
Astrologi/Ilmu perbintangan (perkiraan berdasarkan letak planet atau bulan; horoskop;
terkadang disebut dengan “mempelajari waktu” di Perjanjian Lama)
Dalam kitab Yesaya, Tuhan dengan sangat marah mengusir bangsa Israel yang
melakukan praktek astrologi,
"…engkau yang tandinya merasa aman dalam kejahatanmu… Tetapi malapetaka akan
menimpa engkau… bencana akan jatuh atasmu… Biarlah >orang-or an g yang meneliti
segala penjuru langit , yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru
memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu!. Sesungguhnya, mereka sebagai
jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala
api."
- Isaiah 47:10-14a
Penelitian menunjukan bahwa ilmu sihir seringkali adalah tipuan yang curang dan
menipu - mujizat palsu. Banyak buku yang telah menulis akan hal ini. Di beberapa
contoh, ilmu sihir adalah manisfestasi dari kuasa setanatau hasil dari kerasukan setan
(Acts 16:16). Tentu saja, kuasa setan dan para malaikatnya sangat terbatas
dibandingkan dengan Kuasa Tuhan.
Mereka yang mengikuti jalur ilmu sihir berada dalam jalur yang salah - sebuah jalan
yang menjauhkan kita dari Tuhan, bukan menuju Dia. Dengan kata lain, akhirnya akan
menuju ke kehancuran. Ratu jahat Izebel mempraktekan ilmu sihir (2 Kings 9:22)
membawa malapetaka bagi dirinya sendiri dan bangsa Israel. Berulang-ulang kali,
Tuhan mencela mereka yang “membaca mantera” (NKJV) dan bagi mereka yang
mempraktekan ilmu sihir. Alkitab mengatakan barangsiapa yang melakukan ini,
menjijikan dihadapan Tuhan (Deuteronomy 18:10-12; 2 Kings 21:6; Micah 5:12; Isaiah
47:12; Ezekiel 13:18, 20; Acts 8:11-24; Leviticus 20:27; Exodus 7:11; Revelation 9:21;
22:15).
Banyak orang di Efesus kuno mempraktekan ilmu sihir. Kemudian banyak orang yang
menjadi Kristen menyadari kesalahan bodoh dari kehidupan lalu merekadan membakar
buku sihir yang mahal mereka dan membuangnya (Acts 19:19).
Alkitab mengatakan bagaimana rasul Paulus berurusan dengan salah satu pendusta ini,
seorang penyihir dan nabi palsu yang membuat orang tersesat. "Tetapi Saulus, juga
disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: "Hai anak
Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh
segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang
lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau
menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan
seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia
harus mencari orang untuk menuntun dia. " (Acts 13:9-11).
Dewa-dewa, Peramal, Medium, Pemanggilan roh orang mati, Nujum , roh-roh orang
mati, ilmu sihir, ahli tenung, “roh penolong”
Alkitab mempunyai beberapa contoh yang menunjukkan kebodohan dan kegagalan dari
mereka yang mengakui punya kemampuan untuk meramal masa depan berdasarkan
kekuatan mereka sendiri atau roh-roh yang membantu mereka (Daniel 2:27, etc.).
Tuahn menyebut para penyembah berhala ini “omong kosong,” “pendusta” and “penipu”
bagi orang-orang bodoh ini (Ezekiel 13:8; Jeremiah 14:14; Ezekiel 13:3). Apabila ada
orang Israel yang melakukan praktek menjadi medium, harus dihukum mati (Leviticus
20:27). Kehadiran seorang medium ditengah-tengah bangsa Israel yang adalah bangsa
pilihan Tuhan dianggap sebagai pencemaran (Leviticus 19:31). Semua praktek-praktek
sihir ini menjauhkan kita dari Pencipta kita, Alah yang benar dan hidup.
Mengikuti Pertanda
Kita tidak mencari “pertanda” untuk memimpin hidup kita. Alkitab menegur orang yang
melakukan hal ini. Itu adalah “sangat dibenci” dan kebodohan (Deuteronomy 18:10-12).
Carilah Tuhan dan bimbinganNya bagi hidup kita sebagaimana telah disediakan di
dalam Alkitab. Melakukan hal lain, berarti menipu dirimu sendiri, atau membiarkan
setan dan lainnya untuk menipu anda