PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah maka timbul suatu permasalahan bagi penulis
tentang bagai mana rasa sakit pada saat sakaratul maut terjadi.
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan kita membahas tentang sakartul maut ini adalah, bahwa Setiap
orang yang teledor di dunia ini, baik dengan kekufuran maupun perbuatan maksiat
lainnya akan dilanda gulungan penyesalan, dan akan meminta dikembalikan ke dunia
meski sejenak saja, untuk menjadi orang yang insan muslim yang sholeh. Namun
kesempatan untuk itu sudah hilang, tidak mungkin disusul lagi. Jadi, persiapan harus
dilakukan sejak dini dengan tetap memohon agar kita semua diwafatkan dalam keadaan
memegang agama Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sakaratul Maut
"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-
orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata,
"Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat
ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim
(berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini kamu dibalas
dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap
Allah (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang
bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Allah, maka
Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang
soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian
peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.
"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang".
(H.R. Ibnu Abu Dunya).
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat
mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di
dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak,
setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut,
Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Allah Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi
Idris a.s. di dunia. Allah Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah
ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah
Nabi Idris.
"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Allah". Salam Malaikat Izrail,
"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu
adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail,
dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun
di tolak oleh Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s
mengkhususkan waktunya "menghadap". Allah sampai keesokan harinya. Semua itu
tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir
dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja.
Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan "tamunya" Itu ke
sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita". pinta Malaikat Izrail
(menguji Nabi Idris a.s). "Subhanallah, (Maha Suci Allah)" kata Nabi Idris a.s. "Kenapa
?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi Idris a.s. Kemudian Beliau
berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan
makanan yang haram". Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah
tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang
belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ?pikir Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris a.s.
"Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak
percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya. "Apakah kedatanganmu untuk
mencabut nyawaku ?" selidik Nabi Idris a.s serius. "Tidak" Senyum Malaikat Izrail
penuh hormat. "Atas izin Allah, aku sekedar berziarah kepadamu". Jawab Malaikat
Izrail. Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
"Aku punya keinginan kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s "Apa itu ?katakanlah !". Jawab
Malaikat Izrail. "Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu
mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa
takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s. "Tanpa
seizin Allah, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.
Pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan
permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Allah Malaikat Izrail segera mencabut nyawa
Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat. Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia
kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Allah mengabulkan
permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail. "Seribu kali
lebih sakit dari binatang hidup dikuliti". Jawab Nabi Idris a.s.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.
ُصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َكانَ بَ ْينَ يَ َد ْي ِه َر ْك َوةٌ َأوْ ع ُْلبَةٌ فِيهَا َما ٌء فَ َج َع َل يُ ْد ِخ ُل يَ َد ْي ِه فِي ْال َما ِء فَيَ ْم َس ُح بِ ِه َما َوجْ هَه َ ِ ِإ َّن َرسُو َل هَّللا
وتssكرات المssب يَ َدهُ فَ َج َع َل يَقُو ُل فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب س َ ص َ َت ثُ َّم نٍ ت َس َك َرا ِ َْويَقُو ُل اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ ِإ َّن لِ ْل َمو
تْ َالssssssssssض َو َم َ ِق اَأْل ْعلَى َحتَّى قُبssssssssssي
ِ ِ ال َّرف.هssssssssssبي ووفاتssssssssssرض النssssssssssاب مssssssssssازي بssssssssssو في المغ
"Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau
memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata:
"Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut". Dan beliau
menegakkan tangannya dan berkata: "Menuju Rafiqil A'la". Sampai akhirnya nyawa
beliau tercabut dan tangannya melemas"
Dari Anas Radhiyallahu anhu, berkata:
اريssه البخssاَل م َوا أخرجs الس ْ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َج َع َل يَتَ َغ َّشاهُ فَقَال
َّ ت فَا ِط َمةُ َعلَ ْيهَا ٍ َع َْن َأن
َ س قَا َل لَ َّما ثَقُ َل النَّبِ ُّي
ِ ssssْس َعلَى َأبِي
دsَ ssssْرْ بٌ بَعssssَك ك َ َاهُ فَقssssَب َأب
َ ا لَيssssَال لَهssss َ ْوْ ِم َرssssَالي.هssssبي ووفاتssssرض النssssاب مssssازي بssssفي المغ
"Aku tidak iri kepada siapapun atas kemudahan kematian(nya), sesudah aku melihat
kepedihan kematian pada Rasulullah". Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan
nyawa akan dialami setiap makhluk. Dalil penguatnya, keumuman firman Allah:
"Setiap jiwa akan merasakan mati". (Ali 'Imran: 185).
Dan sabda Nabi: "Sesungguhnya kematian ada kepedihannya". Namun tingkat
kepedihan setiap orang berbeda-beda.
C. Kabar Gembira Untuk Orang-Orang Yang Beriman
Orang yang beriman, ruhnya akan lepas dengan mudah dan ringan. Malaikat yang
mendatangi orang yang beriman untuk mengambil nyawanya dengan kesan yang baik
lagi menggembirakan. Dalilnya, hadits Al Bara` bin 'Azib Radhiyallahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata tentang proses kematian seorang
mukmin: "Seorang hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong
akhirat, maka malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona
muka mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari syurga, serta
hanuth (wewangian) dari syurga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata
memandang. Berikutnya, malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari
berkata: "Wahai jiwa yang baik –dalam riwayat- jiwa yang tenang keluarlah menuju
ampunan Allah dan keridhaannya". Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari
mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, maka setiap malaikat maut mengambilnya.
Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat
maut) sejenak saja, untuk mereka ambil dan diletakkan di kafan dan hanuth tadi. Dari
jenazah, semerbak aroma misk terwangi yang ada di bumi.."[al hadits].
Malaikat memberi kabar gembira kepada insan mukmin dengan ampunan dengan
ridla Allah untuknya. Secara tegas dalam kitab-Nya, Allah menyatakan bahwa para
malaikat menghampiri orang-orang yang beriman, dengan mengatakan janganlah takut
dan sedih serta membawa berita gembira tentang syurga. Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: "Rabb kami adalah Allah kemudian mereka
beristiqomah, maka para malaikat turun kepada mereka (sembari berkata):" Janganlah
kamu bersedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat di
dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di
dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang". [Fushshilat: 30]
Ibnu Katsir mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang yang ikhlas dalam
amalannya untuk Allah semata dan mengamalkan ketaatan-Nya berdasarkan syariat
Allah niscaya para malaikat akan menghampiri mereka tatkala kematian menyongsong
mereka dengan berkata "janganlah kalian takut atas amalan yang kalian persembahkan
untuk akhirat dan jangan bersedih atas perkara dunia yang akan kalian tinggalkan, baik
itu anak, istri, harta atau agama sebab kami akan mewakili kalian dalam perkara itu.
Mereka (para malaikat) memberi kabar gembira berupa sirnanya kejelekan dan
turunnya kebaikan".
Kemudian Ibnu Katsir menukil perkataan Zaid bin Aslam: "Kabar gembira akan
terjadi pada saat kematian, di alam kubur, dan pada hari Kebangkitan". Dan
mengomentarinya dengan: "Tafsiran ini menghimpun seluruh tafsiran, sebuah tafsiran
yang bagus sekali dan memang demikian kenyataannya". Firman-Nya: "Kamilah
pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat maksudnya para malaikat berkata kepada
orang-orang beriman ketika akan tercabut nyawanya, kami adalah kawan-kawan kalian
di dunia, dengan meluruskan, memberi kemudahan dan menjaga kalian atas perintah
Allah, demikian juga kami bersama kalian di akhirat, dengan menenangkan
keterasinganmu di alam kubur, di tiupan sangkakala dan kami akan mengamankan
kalian pada hari Kebangkitan, Penghimpunan, kami akan membalasi kalian dengan
shirathal mustaqim dan mengantarkan kalian menuju kenikmatan syurga". Dalam ayat
lain, Allah mengabarkan kondisi kematian orang mukmin dalam keadaan baik dengan
firman-Nya:
َونssssssssssُا ُكنتُ ْم تَ ْع َملssssssssssوا ْال َجنَّةَ بِ َمssssssssssُالَ ٌم َعلَ ْي ُك ُم ا ْد ُخلssssssssss َس َونssssssssssُطيِّبِينَ يَقُول
َ ُ ةssssssssssالَّ ِذينَ تَت ََوفَّاهُ ُم ْال َمالَِئ َك
"(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan
mengatakan (kepada mereka): "Salamun 'alaikum (keselamatan sejahtera bagimu)",
masuklah ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [An Nahl:
32]. Syaikh Asy Syinqithi mengatakan: "Dalam ayat ini, Allah menyebutkan bahwa
orang yang bertakwa, yang melaksanakan perintah Rabb mereka dan menjauhi
larangan-Nya akan diwafatkan para malaikat yaitu dengan mencabut nyawa-nyawa
mereka dalam keadaan thayyibin (baik), yakni bersih dari syirik dan maksiat, (ini)
menurut tafsiran yang paling shahih, (juga) memberi kabar gembira berupa syurga dan
menyambangi mereka mereka dengan salam…
D. Dahsyatnya Sakaratul Maut
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa
berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada
kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi
diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan). Datangnya Kematian
Menurut Al Qur’an : Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia
walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian. Katakanlah:
“Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan
mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat
demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa
yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang
kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter
terbaik yang ada di muka bumi ini. Di mana saja kamu berada, kematian akan
mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan
jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”,
dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari
sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka
mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami
pembicaraan sedikit pun?(QS An-Nisa 4:7)
Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar. Katakanlah:
“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62)
Kematian datang secara tiba-tiba. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya
sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat. Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu
kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-
Munafiqun, 63:11)
E. Sakaratul Maut dan Khusnul Khatimah
Orang yang meregang nyawa, di ambang pintu kematian mengalami rasa sakit
yang bukan alang kepalang. Saat-saat kritis itulah yang disebut dengan sekarat atau
sakratul maut. Kematian yang wajar dan normal dapat dikenali dengan beberapa tanda.
Di antara tanda-tanda datangnya kematian itu adalah:
1. Orang yang mau meninggal akan melihat malaikat maut. Jika dia termasuk calon
orang yang berbahagia maka dia akan melihat malaikat maut dalam rupa yang
bagus, dan melihat malaikat rahmat berwajah putih. Mereka membawa kafan dan
tikar dari sorga. Mereka duduk dari padanya sejauh mata memandang. Kemudian
datanglah malaikat maut seraya duduk di sisi kepalanya dan berkata: “Keluarlah
menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya!” Adapun jika dia termasuk calon orang
yang celaka, maka dia akan melihat malaikat maut dalam rupa yang lain, serta
melihat malaikat adzab menghitam wajahnya. Mereka membawa kafan dan tikar
dari api neraka. Kemudian datanglah malaikat maut seraya duduk di sisi kepalanya
dan memberinya kabar gembira dengan kemurkaan Allah atasnya, dan dia melihat
tempat duduknya di neraka. Berkatalah malaikat maut: “Keluarlah wahai jiwa yang
keji, dan bergembiralah dengan kemurkaan dan kemarahan Allah!”
2. Dengan keadaan yang demikian, saat orang yang mau meninggal melihat malaikat
maut, diapun lemas, tidak bisa berkutik, mual, merasakan pedihnya sekarat, dan
kesusahan, tidak mampu berkata-kata. Dia mendengar tapi tidak mampu menjawab,
melihat tapi tidak mampu menerangkannya, hatipun kacau, detak jantung sudah
tidak beraturan, kadang dia tersadar, kadang dia pingsan karena pedihnya sakaratul
maut. Ya Allah, tolonglah kami atas sakaratul maut.
Apa yang harus kita lakukan setelah kita yakin akan kematiannya?
1. Memejamkan kedua matanya
2. Menutupkan mulutnya
3. Melemaskan tulang-tulang persendian seketika, satu jam setelah kematiannya,
untuk memudahkan pemindahan, pemandian dan pengkafanannya.
4. Meletakkan pemberat yang sesuai di atas perutnya agar tidak menggelembung
jika tidak disegerakan prosesi pemandiannya.
5. Menutup seluruh lubang tubuh hingga diselenggarakan perawatannya.
6. Mempercepat penyelenggaraan jenazah, berdasarkan sabda Nabi
“Bersegeralah kalian (menyelenggarakan) jenazah, jika dia shalih, maka
sebuah kebaikan telah kalian ajukan, jika selain itu maka sebuah keburukan
yang kalian letakkan dari leher-leher kalian.” (HR. Bukhari)
7. Bersegera membayarkan hutangnya, berdasarkan hadits Abu Hurairah dari
Nabi beliau bersabda:”Jiwa seorang mukmin tergadaikan oleh hutangnya
hingga dilunasi.” (HR. Turmudzi)
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu
lari darinya.” (Qaf: 19) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ِإ َّن،ُالَ ِإلَهَ ِإاَّل هللا
ٍ ت َس َك َرا
ت ِ ْلِ ْل َمو “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Sesungguhnya kematian ada masa sekaratnya.” (HR. Al-Bukhari)
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan rahmah-Nya telah memberitahukan sebagian
gambaran sakaratul maut yang akan dirasakan setiap orang, sebagaimana diadakan
firman-Nya:
Disusun oleh:
1. Ade Dwi Septiani ( 18.0.P.175)
2. Agus Waluyo Sejati ( 18.0.P.176)
3. Ana Tasya Sholekah ( 18.0.P.177)