Anda di halaman 1dari 40

SAKARATUL MAUT

• Sakaratul maut merupakan kondisi


pasien yang sedang menghadapi
kematian, yang memiliki berbagai hal dan
harapan tertentu untuk meninggal.
Kematian merupakan kondisi terhentinya
pernapasan, nadi, dan tekanan darah
serta hilangnya respons terhadap stimulus
eksternal, ditandai dengan terhentinya
aktivitas otak atau terhentinya fungsi
jantung dan paru secara menetap.
• Sakartul maut dan kematian merupakan
dua istilah yang sulit untuk dipisahkan,
serta merupakan suatu fenomena
tersendiri.
• kematian lebih kearah suatu proses,
sedangkan sakaratul maut merupakan
akhir dari hidup.
• “perhatikanlah orang yang hampir
mati,seandainya kedua matanya
terbelalak,dahinya berkeringat,dan dua
lubang hidungnya bertambah
besar,membuktikan bahwa ia sedang
memperoleh kabar gembira,
• tetapi jika dia mendengar seperti orang yang
sedang mendengkur (ngorok) atau
tercekik,wajahnya pucat,mulutnya bertambah
besar,berarti ia telah mendapat kabar buruk”.
• Adapun orang-orang mukmin yang sedang
sakaratul maut, Nabi (SAW) telah
menggambarkan dengan sabdanya:
“ketika menjelang roh orang mukmin
dicabut,maka datanglah malaikat
pencabut nyawa membawa kain sutra
yang didalamnya ada minyak kasturi dan
sejambak bunga yang wangi,
• kemudian roh orang Mukmin itu pun
dicabut dengan lemah lembut seperti
mencabut rambut dari adonan tepung,lalu
diserukan kepadanya: “Wahai jiwa yang
tenteram kembalillah kepada Tuhan-Mu
dalam keadaan ridho dan diridhoi dan
kembalilah kepada rahmat dan kasih
sayang Allah.
DAHSYATNYA PROSES
SAKARATUL MAUT

Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian


tangisi bisa berbicara sekejap, lalu menceritakan
(pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya
kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai
menangisi diri kalian sendiri
(Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri
manusia walaupun kita berusaha menghindarkan
resiko-resiko kematian.

Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu,


niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati
terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh".
Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang
ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang
ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS
Ali Imran, 3:154)
Surat Al Imran 3:154
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an

2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di


balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi
kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di
muka bumi ini.

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,


kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan
jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini
adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu
bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah".
Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir
tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)
Surat An Nisa 4:78
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an :

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun


ia lari menghindar.

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang


kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu, kemudian
kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia
beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan". (QS al-Jumu'ah, 62:8)
Al Jumuah 62:8
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an :

4. Kematian datang secara tiba-tiba.

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah


pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada
dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
QS Luqman 31:34
• Sesungguhnya seorang hamba akan bergelut
dengan maut: merasakan sulit dan sekarat,
sendi-sendi badannya satu dengan yang
lainnya saling mengucap salam, “ salam
sejahtera bagimu, engkau berpisah dariku,
dan aku berpisah darimu sampai hari kiamat”
(hadits marfu’)
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an :

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak


dapat ditunda atau dipercepat

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan


(kematian) seseorang apabila datang waktu
kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
(QS, Al-Munafiqun, 63:11)
• Allah Swt, bertanya kepada Nabi Ibrahim,
“ bagaimana Engkau merasakan
kematian?, Ibrahim menjawab: seperti
besi panas yang dibungkus kain wol
basah kemudian dicabut”. Allah SWT
berkata, “ Seseungguhnya Aku telah
meringan kannya untuk mu”. (hadits qudsi)
• Diriwayatkan: bahwa setelah Ruh Nabi
Musa bertemu Allah Azzawajalla, Allah
SWT bertanya kepadanya, “ hai musa,
bagaimana kau merasakan kematian ?
Musa AS menjawab: “ Aku merasa diriku
seperti burung pipit yang digoreng hidup-
hidup, ia tidak sebera mati sehingga bisa
istirahat dari siksaan, dan ia tidak pula
selamat sehingga ia bisa terbang”.
• Dalam riwayat lain, Nabi Musa berkata: Ku
rasakan diriku seperti biri biri betina yang
dikuliti para penjagal”.
• Dalam hadits lain: sesungguhnya
kematian lebih pedih dari pada disabet
dengan beberapa pedang, digergaji dg
berbagai gergaji, atau digunting dengan
berbagai gunting”.
• Suatu hari Nabi Isa AS, berkata kepada
pengikutnya (hawariyyin),”berdoalah
kalian kepada allah SWT, agar
meringankan sakarotul maut kalian”.
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut

Sabda Rasulullah SAW : "Sakaratul maut itu


sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus
pedang" (HR Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW : "Kematian yang paling


ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang
menancap di selembar kain sutera. Apakah
batang pohon duri itu dapat diambil tanpa
membawa serta bagian kain sutera yang
tersobek ?"
(HR Bukhari)
• Al-Hafidz Abu Nu’aim, meriwayatkan dlm
hadits marfu’, bahwa Nabi Muhammad
SAW bersabda: “ demi dzat yang diriku
dlm genggaman-Nya, bertatap muka
dengan malaikat maut, sungguh lebih
pedih dari pukulan 1000 pedang”.
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul
Maut

Ka'b al-Ahbar berpendapat : "Sakaratul


maut ibarat sebatang pohon berduri yang
dimasukkan kedalam perut seseorang.
Lalu, seorang lelaki menariknya dengan
sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun
membawa semua bagian tubuh yang
menyangkut padanya dan meninggalkan
yang tersisa".
• Abu Humaid at-Thawil meriwayatkan
hadits marfu’:” sesungguhnya para
malaikat mengepung seorang hamba dan
menahannya, karena jika tdk demikian,
maka ia akan lari ke padang pasir, atau ke
tanah-tanah kosong demi menghindar
dari pedihnya “sakaratul maut”.
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul
Maut

Imam Ghozali berpendapat : "Rasa sakit


yang dirasakan selama sakaratul maut
menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh
anggota tubuh sehingga bagian orang yang
sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-
tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat
syaraf, persendian, dari setiap akar rambut
dan kulit kepala hingga kaki".
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika


sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah
pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia
menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga
mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut.

Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka


dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah
satu kuburan. "Wahai manusia !", kata pria tersebut.
"Apa yang kalian kehendaki dariku?
Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian,
namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu
belum juga hilang dariku."
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat
Sakaratul Maut
• Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang
berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung
dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia
ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian
seseorang.
• Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi
(sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari
negara bersyariat Islam menjadi negara sekular,
dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama
6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa
detik), seperti dilaporkan oleh salah satu
• Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap
manusia, dengan berbagai macam tingkat
rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat
keimanan atau kezhaliman seseorang
selama ia hidup.
• Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa
rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu
proses pengurangan kadar siksaan akhirat
kita kelak. Demikianlah rencana Allah.
Wallahu a'lam bis shawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang
menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk
melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa
orang zhalim.
Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perumpaan
Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit
legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata,
satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian
serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar
jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak
sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata
bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut
rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan
untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya,
padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dri itu.
• dijelaskan dalam Al Qur,an dan hadis. “
Kalau sekiranya kamu dapat melihat
malaikat mencabut nyawa orang-orang
kafir seraya memukul muka dan belakang
mereka serta berkata “rasakan olehmu
siksa neraka yang membakar” (niscaya
kamu akan merasa sangat nyeri) (QS Al
Anfal: 50).
• Kisah ini menggambarkan bahwa melihat
wajah Malakatul Maut saja sudah
menakutkan apalagi ketika sang Malaikat
mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa
roh dari tubuh kita, kemudian mulai
menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang
masih cinta dunia dan enggan meninggalkan
dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas
akar serabut-serabut baja yang tertanam
sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah
keras.
• Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan
mendatangi kita kelak dan memisahkan
• roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang
seandainya kita melihatnya dalam
• mimpi sekalipun maka kita tidak akan
pernah lagi bisa tertawa dan merasakan
kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
• Alangkah dasyatnya sekiranyakamu melihat
diwaktu orang-orang zalim (berada) dalam
tekanan-tekanan sakaratul maut, sedangkan
para malaikat memukul dengan tangannya
(sambil berkata) “keluakanlah nyawamu!)”
Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan
yang sangat menghinakan karena kamu selalu
mengatakan terhadap ALLAH perkataan yang
tidak benar dan karena kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”
(QS. Al An’am :93)
Sakaratul Maut Orang-orang
Zhalim

• Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu


orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan
sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di
hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat
menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap
Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu
selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS
Al-An'am 6:93)
• (Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat
dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri,
lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-
kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". (Malaikat
menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang telah kamu kerjakan".
• Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di
dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang
menyombongkan diri itu.
• (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
• Di akhir sakaratul maut, seorang manusia
akan diperlihatkan padanya wajah dua
Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang
zhalim, si malaikat akan berkata, "Semoga
Allah tidak memberimu balasan yang baik,
engkaulah yang membuat kami terpaksa
hadir kami ke tengah-tengah perbuatan
kejimu, dan membuat kami hadir
menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa
kami mendengar ucapan-ucapan burukmu.
Semoga Allah tidak memberimu balasan yang
baik ! " Ketika itulah orang yang sekarat itu
menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga
mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari
jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut
mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat.
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tak seorangpun
diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini
kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan
diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di
neraka".

Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah


akhirat seorang zhalim di neraka, "Wahai musuh Allah,
itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan
siksa neraka". Naudzu bila min dzalik!
• Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah
yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab:
"(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang
berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik.
Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan
itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu)
surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di
bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat
segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah
memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu)
orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Assalamu
alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa
yang telah kamu kerjakan". (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang


beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai
pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan
wangi yang sangat harum.

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan


menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak
di akhirat, dan berkata padanya, "Bergembiaralah,
wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak,
bergembiralah dalam masa-masa menunggumu".

Wallahu a'lam bish-shawab.


Semoga kita yang masih hidup dapat selalu
dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan
yang benar, selalu istiqomah dalam
keimanan, dan termasuk umat yang
dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di
akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam
barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan
jembatan Sirath-al mustaqim, dan
seterusnya.

Amin !

Anda mungkin juga menyukai