Anda di halaman 1dari 2

DZIKRUL MAUT

Allah Ta’ala berfirman:

“Setiap jiwa pasti merasakan kematian..” (QS. Ali Imran: 185)

Ayat lainnya:

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng
yang tinggi lagi kokoh..” (QS. An Nisa: 78)

Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma berkata:

Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu datang seorang laki-laki dari kaum Anshar, lalu
dia mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kemudian berkata:

“Wahai Rasulullah, mu’min apakah yang paling utama?”

Beliau bersabda: “Yang paling baik akhlaknya.”

Dia berkata lagi: “Mu’min apa yang paling cerdas?”

Beliau bersabda: “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang terbaik persiapannya terhadap hari
setelah kematian. Merekalah orang-orang cerdas.”

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Perbanyaklah mengingat pemutus semua kenikmatan, yakni kematian.” (HR. At Tirmidzi No. 2307,
katanya: hasan shahih. Ibnu Majah No. 4258, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 1950, Ibnu Hibban
No. 2992)

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Janganlah kalian mengharapkan kematian lantaran buruknya musibah yang menimpa, sekali pun ingin
melakukannya, maka berdoalah: “Allahumma Ahyini Maa Kaanat Al Hayatu Khairan Liy, wa Tawaffani
Idza Kaanat ý Wafaatu Khairan Liy (Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu adalah baik bagiku,
dan wafatkanlah aku jika memang wafat itu baik bagiku).

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Barang siapa yang berdoa kepada Allah meminta mati syahid dengan jujur, maka Allah akan sampaikan
dia pada derajat syuhada walau dia mati di atas ranjangnya.”

Kematian merupakan kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia. Kita berharap agar
menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. Karena itu, tidaklah terlalu
penting kapan kita akan mati, tapi yang penting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu
dengan amal saleh.
Selalu ingat mati (zikrul maut) akan merangsang kita untuk memperbanyak amal saleh. Paling tidak, ada
lima zikrul maut yang bisa kita lakukan. Pertama, menjenguk orang sakit guna
mendapatkan hikmah agar menjadi semakin sadar betapa pentingnya kesehatan itu. Dengan sakit,
seseorang tidak akan bisa melakukan apa-apa, sehingga akan tertanam tekad untuk memanfaatkan
masa sehat dengan banyak beribadah kepada Allah SWT. ''Barang siapa yang mengunjungi orang yang
sakit, maka berserulah Malaikat dari langit. Engkau telah berbuat baik, baik pula perjalananmu, engkau
akan mendiami rumah dalam surga.'' (HR Ibnu Majah).
Kegiatan kedua untuk mengingat mati adalah dengan takziyah atau mendatangi orang yang meninggal.
Takziyah dimaksudkan untuk mendoakan mereka yang mati, menggembirakan anggota keluarga yang
ditinggal, serta ikut mengurus jenazah dengan memandikan, menshalatkan, dan menguburkannya.
''Cukuplah mati sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan.'' ( HR Thabrani).
Ketiga adalah melakukan ziarah kubur. Ziarah kubur ini semula dilarang oleh Rasulullah SAW, namun
kemudian dianjurkan dalam rangka zikrul maut. Ziarah kubur akan memberi kesadaran bahwa cepat atau
lambat, kita pun akan seperti orang yang berada dalam kuburan itu. Masalahnya, kebahagiaan atau
siksaan yang akan kita terima, sangat tergantung dari amal saleh yang kita lakukan selama hidup.
Zikrul maut keempat adalah dengan memantapkan keimanan kita akan datangnya hari kiamat atau hari
akhir. Bukan seperti keyakinan orang-orang kafir yang memungkiri akan adanya hari akhirat. ''Dan
mereka berkata, kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia ini saja, kita mati dan kita hidup
dan tidak ada yang membinasakan kita kecuali masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai
pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.'' (QS Al-Jaatsiyah (45): 24).
Kelima adalah menghayati dalil-dalil kehidupan akhirat yang banyak tergambar dalam Alquran maupun
hadis Rasulullah SAW berupa siksaan bagi yang ingkar dan balasan surga buat yang beramal saleh.
''Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke
dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang baru, supaya mereka merasakan
azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.'' (QS An-Nisa (4): 56).

Anda mungkin juga menyukai