Anda di halaman 1dari 11

Kematian menurut dalam Pandangan ISLAM dan Hadits

Wawanislam - Kematian menurut dalam Pandangan ISLAM dan Hadits - Islam memberikan
ajaran bahwa semua yang hidup pasti akan menemui ajal atau kematian. Kematian tidak akan bisa
dicegah dan dielakkan. Umur seseorang ada yang dipanjangkan dan sebaliknya dipendekkan.
Bahkan, panjang atau pendek umur seseorang berada pada wilayah takdir Allah. Tidak akan ada
seorangpun yang mengetahui tentang kepastian umur itu.

Oleh karena itulah,seorang muslim tatkala mendengar berita kematian, maka dianjurkan untuk segera
mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi roojiuun, atau bahwa sesuangguhnya semua itu adalah milik
Allah dan akan kembali kepada-Nya. Kematian seharusnya dianggap sebagai sesuatu yang lazim.
Semua makhluk berasal dari Allah, dan pada saatnya akan kembali. Seseorang yang menemui
ajalnya, maka artinya, ia telah kembali ke asalnya, yaitu Dzat Yang Maha Pencipta.

Menurut agama Islam, seseorang yang menemui ajalnya atau mati dianggap tidak masalah. Peritiwa
itu adalah lazim terjadi, atau hal biasa, dan bahkan harus terjadi. Seseorang yang meninggal dunia
dalam keadalaan muslim dianggap tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan atau ditakutkan.
Kematian itu baru melahirkan masalah, manakala seseorang tatkala meninggal dunia tersebut dalam
keadaan

tidak

sebagai

seorang

yang

beriman.

Seseorang yang meninggal dunia dalam keadaan beriman, maka dijanjikan oleh Allah akan
ditempatkan pada tempat yang mulia. Peristiwa kematian hanya dimaknai sebatas berpindah tempat,
yaitu dari kehidupan di dunia kemudian beralih ke alam kubur dan berlanjut ke alam yang lebih kekal,
yaitu akherat. Bagi siapapun, yang beriman dan bertaqwa, dijanjikan oleh Allah akan mendapatkan
kebahagiaan yang tidak terputus-putus apalagi jika tujuan utama pernikahan sangat baik. Oleh
karena

itu,

kematian

tidak

perlu

dianggap

menjadi

sebuah

persoalan.

Firman

Allah

"Katakanlah: Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan
mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk
menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah
Maha

Mengetahui

isi

hati.

(QS

Ali

Imran,

3:154)

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam
tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata):
Keluarkanlah nyawamu. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena
kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan

diri

terhadap

ayat-ayat-Nya."

(QS

Al-Anam

6:93)"

(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri
mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); Kami sekali-kali tidak mengerjakan
sesuatu kejahatan pun. (Malaikat menjawab): Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
telah kamu kerjakan. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka
amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu." (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

"Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?
Mereka menjawab: (Allah telah menurunkan) kebaikan. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah
sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya,
mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka
kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orangorang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada
mereka): Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu
kerjakan.

(QS,

An-Nahl,

16

30-31-32)


Artinya : Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah
menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka Adakah sesuatu jalan
(bagi

kami)

untuk

keluar

(dari

neraka)?"

(QS.

Al

Mumin

11)

Allah mewafatkan jiwa pada saat kematiannya, dan jiwa orang yang belum mati dalam tidurnya,
maka Allah yumsik (menahan) jiwa yang ditetapkan baginya kematian, dan melepaskan yang lain
(orang

yang

tidur)

sampai

pada

batas

waktu

tertentu.

(Al-Zumar

(39):

42

"Mahasuci Allah Yang di dalam genggaman kekuasaan-Nya seluruh kerajaan, dan Dia Mahakuasa
atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapakah di antara kamu
yang paling baik amalnya, dan sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha Pengampun (QS Al-Mulk
[67]:

1-2)

"Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya (benda) mati, lalu Allah menghidupkanmu,
kemudian kalian dimatikan (lagi), lalu dihidupkan-Nya kembali, kemudian (pada akhirnya) kepadaNya-lah

kalian

"Tiap-tiap

yang

disempurnakan
dalam

surga,

kesenangan

dikembalikan."

berjiwa
pahalamu.

maka

akan

yang

merasakan

Barang

sungguh

(Al-Baqararah

ia

siapa

mati.

Dan

baru

pada

dijauhkan

dari

neraka

dan

beruntung.

Kehidupan

memperdayakan."(QS

dunia

itu

hari

28)

kiamatlah

dimasukkan

tidak

lain

ke

hanyalah

Ali'Imran:

185)

"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng
yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: Ini adalah dari
sisi Allah, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: Ini (datangnya) dari sisi
kamu (Muhammad). Katakanlah: Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang
itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?" (QS An-Nisa 4:78)

"Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu
akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib
dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS al-Jumuah, 62:8)
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah
Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang
dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal." (QS, Luqman 31:34)
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu
kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun, 63:11)

Kumpulan Hadits:

Sabda Rasulullah SAW: Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus
pedang (HR Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW: Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri
yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa
membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ? (HR Bukhari)

Dalam tuntunan Islam, seseorang harus mempersiapkan datangnya peristiwa yang pasti akan terjadi
itu seperti gambaran hari kiamat menurut alquran yang sering kita dengar. Persiapan itu berupa
bekal, ialah berupa keimanan yang selalu terpelihara dan amal shaleh yang dilakukan secara ikhlas.
Jika kedua hal itu sudah dipersiapkan sepenuhnya, maka dalam hidup ini tidak perlu ada yang
dikhawatirkan

lagi.

Kapan dan di mana pun, kematian itu harus diterima secara ikhlas, baik oleh yang bersangkutan
maupun keluarga dan oleh semuanya. Selain itu, sebagai seorang yang selalu menjaga keimanan
dan ke-Islamannya, maka hendaknya selalu berharap dan memohon kepada Allah, agar meninggal
dengan

khusnul

khotimah.

Demikian terlihat bahwa kematian dalam pandangan Islam bukanlah sesuatu yang buruk, karena di

samping mendorong manusia untuk meningkatkan pengabdiannya dalam kehidupan dunia ini, ia juga
merupakan pintu gerbang untuk memasuki kebahagiaan abadi, serta mendapatkan keadilan sejati.

Rasulullah

Shalallahu

Alaihi

Wasallam

bersabda

"amalan2

itu

tergantung

akhirnya"..

Mari senantiasa perbaiki diri. Karena waktu, jam, menit, detik kapan kita meninggal tiada yang
mengetahui

selain ALLAH

(wawanislam quote)

Wallahu

alam

Ya Allah, jagalah kami, naungilah kami dengan hidayah dan taufiq-MU, matikan kami dalam keadaan
khusnul

khatimah.

Aamiin...

Itulah Kematian menurut dalam Pandangan ISLAM dan Hadits, semoga kita senantiasa dapat
menyambut mati dengan rasa senang dan bahagia

Tanda - Tanda Atau Ciri-Ciri Orang Yang Mati


Husnul Khatimah

Tempat Yang Indah


Dan Menyenangkan.

Khusnul

Khatimah secara bahasa bisa diartikan dengan akhir yang baik (happy
ending). Yakni saat bersiap menghadapi Sang Khalik dirinya dalam keadaan Iman dan
banyak melakukan aneka amal shaleh.Setiap yang bernyawa pasti akan tiba ajalnya
(QS Ali-Imran [3]:185). Hanya saja waktu dan lokasinya adalah sebuah misteri.
Manusia tidak dapat mengetahui dan menetapkan jadwal kematian, karena ini adalah
rencana
dari
Allah
SWT.
Kematian pula bukanlah kejadian biasa, tapi ia adalah peristiwa besar yang menyakitkan
yang ditandai dengan terputusnya hubungan antara roh dan jasad, perubahan situasi
dan adanya peralihan dari suatu alam ke alam lain.




Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga;
mereka
kekal
di
dalamnya. (QS.Al-Baqarah:
82)
Kematian berlaku dengan fenomena yang beraneka ragam, secara umum dapat
dibagi kepada dua keadaan.
1.
Meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (akhir hayat yang bagus).
Menunjukkan suatu gambaran bahwa nasib yang akan dialami oleh si mayat setelah
kematiannya akan bahagia.
2.
Meninggal dunia dalam keadaan su'ul khatimah (akhir hayat yang buruk).
Menggambarkan keburukan yang bakal dialaminya.
Tanda-Tanda / Ciri Orang Yang Mati Husnul Khatimah
1.
Mengucapkan kalimat tauhid (syahadah). Nabi SAW bersabda, Barang
siapa yang di akhir hayatnya mengucapkan la ilaha illallah (tidak ada Tuhan yang
berhak untuk disembah, kecuali Allah SWT), maka ia masuk surga. (HR Abu
Dawud).juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban.

2.
Dahi atau keningnya berkeringat. Sebuah riwayat dari Buraidah bin Hashib
RA, dia berada di Khurasan. Lalu, saudaranya kembali kepadanya dalam keadaan sakit
sehingga ia sempat menyaksikan kematiannya. Saat saudaranya meninggal dunia, ia
melihat keringat keluar dari dahinya, dan berkata, Allahu Akbar. Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, Meninggalnya seorang Mukmin ditandai dengan keringat di
dahinya. (HR Tirmizi, Nasai, Ahmad, dan Ibn Majah).
3.
Meninggal dunia pada malam Jumat atau siang harinya. Tanda ini didasarkan
pada hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Umar RA. Dia mendengar bahwa Nabi
SAW bersabda, Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau
malamnya,
melainkan
Allah
akan
melindunginya
dari
fitnah
siksa
kubur. (HR Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Ahmad).
4.
Mati syahid. Ada lima macam mati syahid yang disebutkan oleh Nabi
Muhammad
SAW,
yakni
disebabkan wabah (al-mathun), sakit
perut ( almabthun), karam atau tenggelam(al-ghariq), tertimpa tanah runtuh (shahibul hadm),
dan syahid dalam perang di jalan Allah. (HR Bukhari dan Muslim).
Setiap orang muslim perlu mengharapkan dirinya mati dengan akhir hayat yang baik
atau khusnul khatimah. Untuk mencapai hal itu diperlukan iman yang kuat dan murni,
tidak melakukankemusyrikan (misalnya memuja seseorang atau benda), ikhlas daalm
beramal , berbaik sangka kepada Allah serta menjaga hubungan baik dengan sesama
manusia.Dan jangan lupa untuk selalu berdoa memohon kepada Allah agar dimatikan
dalam keadaan khusnul khatimah. Dalam masalah memohon husnul khatimah, Allah
Taala dan Rasulullah shallallahu alaihi wa salam telah mengajarkan doa-doa super

hebat yang sangat berkwalitas dan komprehensif. Bukankah sebaik-baik doa adalah
doa yang diajarkan langsung oleh Allah Taala dalam Al-Quran dan Rasulullah
shallallahu alaihi wa salam dalam hadits shahihnya?

Do'a Agar Dimatikan Dalam Husnul Khatimah


Di antara do'a husnul khatimah yang diajarkan langsung oleh Allah dalam Al-Quran :
1.
Doa golongan ulul albab, yaitu firman Allah:

Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan rasul) yang menyeru


kepada iman (yaitu): Berimanlah kalian kepada Rabb kalian!, maka kami pun
beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa besar kami, hapuskanlah dari
kami dosa-dosa kecil kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang senantiasa
berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran [3]: 193).
2.
Doa Nabi Yusuf alaihis salam yang sangat baik apabila selalu kita lantunkan:


(Ya Allah) Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di
akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan golongan
orang-orang yang saleh. (QS. Yusuf [12]: 101).
3.
Doa para tukang sihir Firaun yang bertaubat dan beriman kepada nabi Musa
dan Harun alaihimas salam:
Ya
Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam
keadaan beragama Islam (berserah diri kepada-Mu). (QS. Al-Araf [7]: 126)
Adapun di antara contoh doa husnul khatimah yang diajarkan secara langsung oleh
Rasulullah saw. adalah:
.
Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik
amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku
menghadap-Mu. (HR.Ath-Thabarani dalam Al-Mujam Al-Ausath. Al-Hafizh Nuruddin AlHaitsami dalam Majmauz Zawaid wa Mambaul Fawaid, 10/158 no. 17267 menshahihkan sanadnya)


Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.

KEMATIAN, MENURUT AL QUR'AN DAN HADITS


POSTED BY BANG NONKI JUMAT, 30 APRIL 2010

1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri


manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
"Katakanlah: Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah
ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah
(berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa
yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau
berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di
muka bumi ini.
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka
mengatakan: Ini adalah dari sisi Allah, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka
mengatakan: Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad). Katakanlah: Semuanya
(datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir
tidak memahami pembicaraan sedikit pun?" (QS An-Nisa 4:78)
3. Kematian
akan
mengejar
siapapun
walaupun
ia
lari
menghindar.
"Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. (QS al-Jumuah, 62:8)
4. Kematian
datang
secara
tiba-tiba.
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan
Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.
Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS, Luqman 31:34)

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat


"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu
kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun,
63:11)
DAHSYATNYA RASA SAKIT SAAT SAKARATUL MAUT
Sabda Rasulullah SAW: Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus
pedang (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW: Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang
menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa
membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ? (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW;
Kab al-Ahbar berpendapat: Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan
kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga
ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan
yang tersisa.
Imam Ghozali berpendapat: Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam
jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat
merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian,
dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati
sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu
sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu
cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan.
Wahai manusia, kata pria tersebut. Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang
lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga
hilang dariku!
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat
dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik
terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki,
yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan
mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa
detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini
tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kedzaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah
riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses
pengurangan
kadar
siksaan
akhirat
kita
kelak.
Demikianlah
rencana
Allah.
Wallahu alam bis shawab.
SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG DZALIM

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk
melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang dzalim. Allah SWT pun
memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam,
rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan
pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya
Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan
memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk
menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat
dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi
ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian
mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan
meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang
tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh
kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan
pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada)
dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,
(sambil berkata): Keluarkanlah nyawamu. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang
sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak
benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS Al-Anam
6:93)
"(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim
kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); Kami sekali-kali
tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun. (Malaikat menjawab): Ada, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. Maka masukilah pintu-pintu neraka
Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang
menyombongkan diri itu." (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat
Pencatat Amal. Kepada orang dzalim, si malaikat akan berkata, Semoga Allah tidak
memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir di tengahtengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu,
memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan
yang baik! Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap
keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya
rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, Tak seorangpun diantara kalian
yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan
diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka.

Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang dzalim di
neraka, Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa
neraka. Naudzu bila min dzalik!
SAKARATUL MAUT ORANG-ORANGYANG BERTAQWA
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut
sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: Apakah yang telah diturunkan oleh
Tuhanmu? Mereka menjawab: (Allah telah menurunkan) kebaikan. Orang-orang yang
berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung
akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu)
surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam
surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi
balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam
keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): Assalamu alaikum,
masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan. (QS, An-Nahl,
16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi
rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah
rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu.
Wallahu alam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang
benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama
hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di
jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.
Allahumma Amin.
Dari Ismail Musa

Anda mungkin juga menyukai