17
Tanggal Pembuatan 02 Oktober 2017
Tanggal revisi
Nomor Halaman 1/3
Disusun Oleh Unit Tata Usaha
Disahkan Oleh Plt. Direktur RS Bergerak
RS BERGERAK JEMAJA
KABUPATEN
KEPULAUAN ANAMBAS
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
SOP Intubasi, SOP RJP 1.Collar neck, senter/Head lamp
2.Cairan infus,infus set
3. Intubation set, ventilator, oksigen, orofaringeal airway
II.TUJUAN
1. Bagi RS : Agar prosedur penatalaksanaan cedera kepala dapat berjalan dengan baik,teratur sesuai
Dengan tata cara yang telah digariskan.
2. Bagi pasien : Agar pasien mendapat pelayanan yang baik,cepat dan terarah sesuai dengan tata cara
yang ada.
III.KEBIJAKAN
Proses penatalaksanaan pasien harus efektif dan berlangsung cepat.
IV.PROSEDUR
Dalam mengatasi terjadinya cedera kepala, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yakni:
A. Survei Primer
1. Memastikan jalan napas (A: Airway) pasien bebas dan lakukan stabilisasi servikal dengan
menggunakan collar neck, jika ditemukan gangguan pada jalan napas dapat dilakukan pemasangan
orofaringeal airway atau pipa endo tracheal sesuai indikasi.
2. Memastikan tidak ada gangguan pada pernapasan (B: Breathing) pasien dengan cara look, feel dan
listen, berikan oksigen sebanyak 4-6 liter/menit dengan menggunakan nasal kanul.
3. Memastikan tidak ada gangguan pada sirkulasi (C: Circulation) dengan memeriksa nadi, suhu akral ,
tekanan darah, dan urine output, Pasien diposisikan kepala lebih tinggi dengan kemiringan 30 derajat,
pasang cairan infus NaCl/Asering dengan tetesan dosis pemeliharaan.
4. Memeriksa kesadaran (D: Disability) dengan menggunakan Glasgow Coma Scale dan pemeriksaan
pupil.
B. Survei Sekunder
1. Inspeksi keseluruhan kepala termasuk wajah, mencari :
A. Laserasi
B. Adanya LCS dari lubang hidung dan lubang telinga (adanya cairan LCS dari lubang telinga dan
hidung menandakan kemungkinan terjadinya fraktur basis cranii).
2. Palpasi keseluruhan kepala, termasuk wajah, mencari :
A. Fraktur
B. Laserasi dengan fraktur dibawahnya
3. Inspeksi semua laserasi kulit kepala, carilah :
A. Jaringan otak
B. Fraktur depresi tulang tengkorak
C. Debris
D. Kebocoran LCS
4. Tentukan nilai GCS dan respon pupil, terdiri dari :
A. Respon buka mata
B. Respon motorik terbaik anggota gerak
C. Respon verbal
D. Respon pupil
5. Pemeriksaan vertebra servikal :
A. Palpasi adanya rasa nyeri, deformitas, diskontinuitas dari vertebra servikal
B. Lakukan foto rontgen vertebra servikal proyeksi cross-table lateral
6. Nilai berat dan luasnya cedera
7. Periksa ulang pasien secara terus menerus, observasi tanda adanya perburukan.
A. Frekuensi
B. Parameter yang dapat dinilai
C. Periksa nilai GCS dan motorik anggota gerak secara serial
D. Periksa ulang ABCDE
8. Lakukan pengrujukan untuk pemeriksaan CT-scan dan penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis
bedah saraf sesuai dengan indikasi.