Anda di halaman 1dari 54

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

KONSEP AKUPRESURE

OLEH:

KELOMPOK 1 (B 13 A)

1. NI WAYAN ARIANI 203221080


2. NI MADE SUSANTI 203221081
3. NI PUTU DIAH KARMILA DEWI 203221082
4. NI WAYAN PUTRI ERLINA 203221083
5. NI WAYAN NANCY DASNIA 203221084
6. NI PUTU DEWI RATNI 203221085
7. NI LUH PUTU WIDYASARI 203221086
8. DESAK NYOMAN SUWASTI 203221087

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

STIKES WIRA MEDIKA BALI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah tentang
Keperawatan Komplementer.
Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam
kelancaran pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan
makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.

Denpasar, Maret 2021

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................2
1.5 Metode Penulisan...........................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian akupresure....................................................................4
2.2 Konsep akupresure.........................................................................5
2.3 Titik akupresure.............................................................................6
2.4 Tehnik akupresure........................................................................25
2.5 Indikasi dan kontra indikasi akupresure......................................27
2.6 Evaluasi akupresure.....................................................................33
2.7 Jurnal akupresure.........................................................................40
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan......................................................................................47
3.2 Saran............................................................................................47
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik.


Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh
yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa
dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2014).
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara.
Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan
kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis, 2014). Estimasi di
Amerika Serikat 627 juta orang adalah pengguna terapi alternatif dan 386 juta orang yang
mengunjungi praktik konvensional (Smith et al., 2014). Data lain menyebutkan terjadi
peningkatan jumlah pengguna terapi komplementer di Amerika dari 33% pada tahun
2011 menjadi 42% di tahun 2014 (Eisenberg, 1998 dalam Snyder & Lindquis, 2014).
Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat.
Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi
komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat.
Masyarakat mengajak dialog perawat untuk penggunaan terapi alternatif (Smith et al.,
2014). Hal ini terjadi karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
pilihannya, sehingga apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien.
Hal ini dapat menjadi peluang bagi perawat untuk berperan memberikan terapi
komplementer.
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun –
temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.

Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai


pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain
diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Salah satu terapi komplementer yang kini

1
2

populer dimasyarakat adalah terapi akupresur. Terapi akupresur adalah perkembangan


terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena
tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini
menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang
sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa jenis klasifikasi, cara,
indikasi serta kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan dijabarkan lebih jelas
didalam makalah.

1.2 Rumusan masalah


Bagaimana konsep akupresure
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui teknik dan akupoint terapi komplementer khususnya akupresure
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi akupresur.
2. Untuk mengetahui konsep akupresur.
3. Untuk mengetahui titik atau akupoint akupresur.
4. Untuk mengetahuai teknik akupresure
5. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi akupresur.
6. Untuk mengetahui evaluasi akupresur.
1.4 Manfaat

Mahasiswa mampu memahami tentang terapi komplementer serta mampu


menerapkan metode perawatan komplementer khususnya terapi akupresur dengan
pendekatan Student Center Learning.

1.5 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah studi kepustakaan yaitu
dengan menggali informasi melalui sarana berbagai buku maupun literatur yang
berkaitan dengan teori yang berhubungan dengan terapi akupresur.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk memperoleh gambaran mengenai laporan ini, penulis menggunakan
siatematika penulisan yang terdiri dari tiga bab yaitu :

1. BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan.

2
3

2. BAB II menguraikan tentang definisi, tujuan, manfaat, klasifikasi, dan metode


keperawatan komplementer.
3. BAB III Penutup yang mengemukakan simpulan dan saran yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pemikiran di masa yang akan datang.

3
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Terapi Akupresure


Terapi akupresure merupakan terapi non medis yang meliputi pemijatan dengan
cara menekan titik-titik syaraf tubuh terutama di bagian tangan dan kaki. Akupresur
adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada
titik-titik tertentu pada tubuh. Berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan
nyeri serta mengurangi ketegangan, kelelahan dan penyakit. Salah satu bentuk dari
pembedahan dengan menusukkan jarum-jarum ke titik-titik tertentu di badan, akupresur
menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar disembuhkan, nyeri punggung, spondilitis,
kram perut, gangguan neurologis, artritis dan lain-lain (Mardiatun, 2013)
Akupresur adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan tradisional jenis
keterampilan dengan cara merangsang titik tertentu melalui penekanan pada permukaan
tubuh dengan menggunakan jari maupun benda tumpul untuk tujuan kebugaran atau
membantu mengatasi masalah kesehatan (Kemenkes, 2011). Menurut Wong, (2011),
menjelaskan perbedaan akupresur dengan akupunktur, akupresur dilakukan dengan
menggunakan jari tangan sedangkan akupunktur dengan menggunakan jarum, namun
menggunakan titik tekan yang sama pada meridian organnya. Meridian merupakan jalur-
jalur aliran energi vital yang ada pada tubuh manusia yang menghubungkan masing-
masing bagian tubuh membentuk sebuah kesatuan yang utuh dalam tubuh (Kemenkes,
2015).
Falsafah yang mendasari akupresur adalah Taoisme. Falsafah ini menyatakan
bahwa kehidupan jagad raya atau makhluk hidup termasuk manusia terdiri dari 2 unsur
ini merupakan faktor yang mempengaruhi kesehatan. Manusia sehat memiliki unsur Yin
dan Yang yang relatif seimbang. Jika salah satu dominan maka kesehatan terganggu atau
tidak sehat. Akupresur bertujuan untuk menyeimbangkan Yin dan Yang. Unsur Yin
dalam alam contohnya adalah perempuan, bulan,bagian bawah, kondisi lemah, dan
keadaan gelap/bayangan. Dalam tubuh manusia unsur Yin adalah dada, perut, permukaan
tubuh bagian dalam, cairan kotor, fisik da organ padat. Sedangkan dalam hal gejala
penyakit, Yin adalah penyakit kronis, penderitanya tenang, tubuhnya dingin, lembab,
lemah, pucat, nadi lambat, lemah dan tenggelam, selaput lidah putih, otot lidah layu,
basah, gemuk, dan perjalanan penyakitnya regresif. Unsur Yang dalam alam contohnya
adalah laki-laki, matahari, bagian atas, kondisi kuat dan keadaan terang/panas. Dalam

4
5

tubuh manusia Yang adalah punggung, pinggul, permukaan tubuh bagian luar, cairan
bersih, psikis/mental, organ berongga. Adapun dalam hal yang menyangkut gejala
penyakit, Yang adalah enyaki akut, penderitanya selalu gelisah, tubuhnya panas dan
kering, nadi kuat, cepat, otot lidah kaku, selaputnya kuning kotor, serta perjalanan
penyakit progresif (Sukanta, 2008).

2.2 Konsep Akupressure


Prinsip dari akupresur ini berasal dari pengobatan kedokteran timur, dimana
dikenal adanya aliran energi vital di tubuh (dikenal dengan nama Chi atau Qi (Cina) dan
Ki (Jepang)). Aliran energy ini sangat mempengaruhi kesehatan. Ketika aliran ini
terhambat atau berkurang maka anda akan sakit dan ketika aliran ini bebas/ baik maka
andapun akan sehat. Suplai dan aliran energi vital berjalan di saluran listrik tubuh yang
tidak kelihatan , yang disebut “meridian”. Baik tidaknya meridian ini sangat bergantung
dari diet, pola hidup, lingkungan, posturtubuh, carabernafas, tingkahlaku, gerakantubuh,
olah raga, sikap mental, kepribadian, dan sikap yang positif. Maka jelaslah bahwa
pendekatan seseorang agar tetap sehat harus melihat pada banyak factor ini.
Salah satu teknik untuk melancarkan energi vital adalah dengan akupresur, yaitu
:menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint) dengan menggunakan
telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian. Tehnik ini sudah
digunakan ratusan tahun dengan sangat aman dan efektif. Akupresur ini sangat mudah
dipelajari dan juga membutuhkan waktu yang sedikit untuk menerapkannya.
Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan terhubung
satu sama lain melalui jaringan yang komplek dari meridian. Setiap acupoint mempunyai
efek khusus pada sistem tubuh, atau organ tertentu. Menstimulasi dan memijat secara
lembut titik tersebut akan terjadi perubahan fisiologi tubuh dan akan mempengaruhi
keadaan mental dan emosional.
Acupoint ini merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek tertentu yang
terletak di sepanjang meridian akupuntur. Saat ini lebih dari 360 acupoint di meridian
seluruh tubuh dan sekarang banyak lagi ditemukan titik –titik tambahan. Beberapa
acupoints terletak di dekat organ target yang diaturnya sedangkan beberapa terletak jauh
dari organ target. Kebanyakan acupoint ini terletak bilateral atau di dua sisi tubuh, oleh
sebab itu akupresur dilakukan pada kedua sisi tubuh kecuali acupoint yang terletak di
bagian tengah tubuh.

5
6

Lokasi pasti dari acupoint dapat dilihat pada ilustrasi di bawah. Acupoint ini
mungkin terletak sedikit dalam, di antara tulang, otot, atau tendon. Setelah anda
mencapai daerah dekat titik yang di ilustrasikan, perhatikan dan sisakan waktu sebentar
untuk merasakan daerah tersebut dengan jari anda yang sensitif. Selalu ada daerah yang
lebih sedikit sensitif dan pada keadaan yang imbalans acupoints biasanya lebih lembut
dari sekitarnya. Dengan latihan yang sering dan teratur anda akan semakin sensitif dan
rasa percaya diri akan bertambah. Semakin anda sering melakukannya, akan semakin
mudah untuk menemukan lokasi acupoints.
Penekanan dilakukan dengan ujung jari. Penekanan pada saat awal harus dilakukan
dengan lembut, kemudian secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa
sensasi yang ringan, tetapi tidak sakit. Pada individu yang sensitif seperti bayi , maupun
orang tua maka tekanan dapat dibuat lebih lembut. Penekanan dapat dilakukan 30 detik
sampai 2 menit.

2.3 Titik Akupresur


Istilah titik akupresur yang dimaksud dalam buku panduan ini sama dengan titik
akupunktur, selanjutnya titik akupunktur dalam buku panduan ini disebut sebagai titik
akupresur. Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya energi vital (qi) sekaligus
merupakan tempat untuk melakukan penekanan sehingga tercapai keseimbangan yin
yang dalam tubuh.
1. Jenis titik akupressure
Titik akupresur ada 3 jenis yaitu :
a) Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak di jalur meridian
umum dan meridian istimewa.
b) Titik akupresur ekstra adalah titik akupresur yang terletak di luar jalur
meridian umum dan meridian istimewa
c) Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik akupresur
umum maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut akan dirasakan nyeri
apabila dilakukan penekanan (dalam fase pasif) maupun tidak dilakukan
penekanan (dalam fase aktif).
2. Penamaan
a) Titik akupresur umum diberi nama sesuai dengan nama meridian serta urutan
letak sesuai jalur meridian, misalnya titik LI 4 artinya titik nomor 4 pada jalur
meridian usus besar (Large Intestine).

6
7

b) Titik akupresur ekstra diberi nama dengan awalan EX yang berarti ekstra
point diikuti area letak titik, yaitu :
1) Head Neck (HN) yang berarti kepala leher;
2) Back (B) yang berarti punggung;
3) Lower Extremity (LE) yang berarti tungkai bawah.
Urutan lokasi titik akupresur ekstra dimulai dari lokasi yang lebih tinggi,
misalnya titik EX-HN 3 artinya titik nomor 3 pada regio kepala dan leher
(HN) (Kemenkes RI, 2015).
3 Lokasi Titik Akupressure
a) Feng chi

Gambar 1. Akupoint Fengsui


Genggam tangan dengan saling mengaitkan jari. Kemudian gunakan ibu jari
untuk menekan ke titik tengkorak kepalamu. Pijat dan stimulasi area ini
selama 4-5 detik. Titik ini direkomendasikan saat kamu merasa sakit kepala,
migrain, kelelahan, atau mengalami gejala flu.
b) Jian jing

Gambar 2. Akupoint Jian Jing

7
8

Titik ini terletak di ujung kedua bahu. Kamu bisa memijatnya dengan
memberi tekanan ke arah bawah pada kedua titik tersebut menggunakan jari
telunjuk atau ibu jari. Pijat titik ini selama 4-5 detik untuk meredakan otot
leher yang kaku, tegang pada bahu, dan sakit kepala kronis sehari-hari.

c) San yin jiao

Gambar 3. Akupoint San Yin Jiao

Letakan 4 jari di atas titik tertinggi pergelangan kakimu. Berikan tekanan


kuat pada titik ini dan pijat selama 4-5 detik. Ini berguna bagi perempuan
yang sedang mengalami kram perut karena menstruasi, sakit pinggang,
hingga insomnia. Tapi ingat, ibu hamil enggak disarankan melakukan
akupresur pada titik ini.

d) Zhong zhu

Gambar 4. Akupoint Zhong zhu

8
9

Titik ini terletak di belakang buku-buku jarimu, antara jari manis dan
kelingking. Tekan kuat titik ini sambil memijat selama 4-5 detik. Akupresur
ini untuk mengurangi sakit kepala yang muncul tiba-tiba, nyeri bahu, otot
leher yang tegang, dan nyeri pada punggung bagian atas.

e) Zu san Li

Gambar 5. Akupoint Zu San Li

Titik akupresur ini terletak di sisi yang menghadap ke luar kaki, sekitar 4 jari
lebarnya dari bagian bawah tempurung lututmu. Tekan dan pijat otot pada
area titik ini sekitar 4-5 detik, ketika kamu mengalami rasa lelah dan stres
berlebih, .atau memiliki masalah pada pencernaan

f) Nei guan

Gambar 6. Akupoint Nei Guan

9
10

Letakan 4 jari di bawah bagian dalam pergelangan tanganmu. Di situlah titik


akupresur untuk mengatasi rasa mual saat hamil, mual karena mabuk, dan
sakit kepala. Pijat titik ini perlahan selama 4-5 detik.

g) Shou san li

Gambar7. Shou San Li

Titik ini terletak pada permukaan luar lengan bawah. Di bawah lipatan siku
selebar 3 jari saat siku ditekuk 90°. Pijat area ini selama 4-5 detik karena
dapat mengurangi kaku pada leher, nyeri pada bahu, dan diare.

h) He gu

Gabar 8. Akupoint He Gu

10
11

Pijatlah titik yang terletak di antara pangkal ibu jari dan jari telunjuk selama
4-5 detik. Rangsangan pada titik ini dapat meredakan sakit kepala, sakit
leher, sakit gigi, dan stres. Jangan lakukan jika kamu sedang hamil karena ini
bisa memicu induksi.
i) Tai chong

Gambar 9. Akupoint Tai Chong

Titik Tai Chong terletak pada punggung kaki sekitar 2 jari lebarnya di bawah
pangkal jari telunjuk dan ibu jari kaki. Pijatan kencang pada area ini selama
2-3 detik berpengaruh pada tekanan darah tinggi, kram menstruasi, sakit
punggung belakang, dan sakit kepala.

j) Yin tang

Gambar 10. Akupoint Yin Tang

11
12

Pijatlah titik yang berada pada dahimu, persis di antara kedua ujung dalam
alis. Pijat selama 1 menit dengan lembut. Dan ulangi beberapa kali dalam
seminggu untuk membantu mengurangi stres, mata tegang, sakit kepala,
hidung tersumbat, dan insomnia.

k) Lao gong

Gambar 11. Akupoint Lao Gong

Titik ini terletak di bagian tengah telapak tangan. Tekan titik tersebut untuk
menstimulasi selama 2-3 detik. Ulangi beberapa kali dalam seminggu.
Akupresur pada titik ini berguna untuk meredakan demam ringan dan rasa
panik berlebih.
Akupunktur atau akupresur bertujuan melancarkan qi meridian-meridian di
dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh 4 manusia terdapat 12 meridian umum
yang mewakili organ-organ dalam tubuh.
a. Paru-paru (Lu=lung)
Paru-paru berfungsi mengatur udara dan membantu jantung dalam
melaksanakan fungsinya. Keadaan kulit dan bulu mencerminkan kuat
dan lemahnya fungsi paru-paru. Gejala yang muncul bila terdapat
kelainan pada paru-paru adalah sesak nafas, nafas berbunyi/bersuara
(gejala asma), batuk dan rasa penuh dalam dada, penyakit tenggorokan,
kelainan kulit, hidung tersumbat, rhinitis. Meridian paru tertuang sebagai
berikut :

12
13

Gambar 12. Meridian Paru (Lu:Lung)


b. Usus besar (LI=large intestine)
Usus besar berperan dalam mengangkut sisa makanan dan minuman dari
lambung serta pembuangan sisa ke urine dan feses. Gejala yang muncul
jika terdapat masalah pada usus besar adalah 5 wasir, nyeri usus, usus
berbunyi disertai mules dan diare, perut kembung, muka merah, panas,
sakit gigi, mulut kering, terasa kaku dan tak bisa bergerak bebas pada
bahu, lengan serta tangan.

13
14

Gambar 13. Meridian Usus Besar (Li:Large Intestine)

c. Lambung (St=stomach)
Lambung merupakan sumber penampungan makanan dan minuman,
tempat terjadinya pengolahan makanan. Setelah diolah menjadi sari-sari
makanan akan disalurkan ke semua organ, sehingga organ bisa
menjalankan fungsinya masing-masing. Gejala yang muncul bila
terdapat masalah pada lambung yaitu diabetes, badan kurus meskipun
nafsu makan banyak, susah menelan, perut kembung, nyeri lambung,

14
15

cegukan, berliur, pembengkakan leher, kelainan dan kemupuhan otot


tungkai.

Gambar 14. Meridian Lambung (St=stomach)

d. Limpa (Sp=spleen)
Fungsi utama limpa mengangkut sari makanan yang dihasilkan oleh
lambung. Limpa mempengaruhi atau mengatur darah. Limpa juga
mengatur seluruh otot dalam badan dan menentukan kekuatan keempat
alat gerak. Gejala yang muncul bila terjadi kelainan pada limpa adalah
lidah menjadi kaku, pangkal lidah nyeri, mual, nyeri epigastrik (ulu hati),
sering menarik napas dalam, rasa tubuh menjadi berat, diare dengan
campuran feses yang keras.

15
16

Gambar 15. Meridian Limpa (Sp:Spleen)

e. Jantung (Ht=heart)
Jantung adalah organ utama yang mengendalikan organorgan lainnya,
mengatur pergerakan dari keempat alat gerak dan tulang, perubahan-
perubahan pada tiap pikiran (rasio) dan emosi. Jantung mempengaruhi
cara berpikir, perubahan emosi dan keadaan mental. Jantung memiliki
peran utama dalam peredaran darah dan pembuluh darah. Gejala yang
terjadi jika terdapat masalah pada jantung antara lain menurunnya nafsu
makan, sulit tidur, badan kurus tidak bertenaga, kulit pucat dan kering,
melankolis, pemurung, mania, euforia, nyeri pada ulu hati, nyeri pada
belikat, nyeri bagian dalam lengan disertai rasa haus dan kulit tangan
dingin.

16
17

Gambar 16. Meridian Jantung (Ht:Heart)

f. Usus kecil (SI=small intestine)


Usus kecil menerima makanan dan minuman dari lambung kemudian
mengolahnya. Sari makanan dan minuman disalurkan ke salurannya
menuju ke jantung lalu ke paru-paru dengan pengaruh daya
pengangkutan limpa, sedangkan sisa-sisa makanan diteruskan ke usus
besar. Gejala yang muncul jika terjadi kelainan pada usus kecil antara
lain melena, hemoroid, nyeri 8 tenggorokan dan tonsilofaringitis, bahu
terasa seperti patah, tuli, mata kuning, ngilu, nyeri dan ngilu dari daerah
leher bagian luar kemudian menjalar ke daerah lengan sampai tangan.

17
18

Gambar 17. Meridian Usus Kecil (SI: Small Intestine)

g. Kandung Kemih (Bl=bladder)


Kandung kemih berfungsi untuk pengaturan cairan. Kandung kemih
menerima hasil pengolahan makanan dari lambung dan usus kecil yang
berbentuk cairan, kemudian mengatur pengeluarannya melalui
urin/berkemih. Gejala yang terjadi jika terdapat masalah pada kandung
kemih antara lain tidak bisa berkemih, berkemih hanya sedikit dan
menetes, kaku pada punggung, mata sakit, leher nyeri.

18
19

Gambar 18. Meridian Kandung Kemih (Bl: Bladder)

h. Ginjal (Ki=Kidney)
Ginjal berhubungan dengan kegiatan kerja dan kepandaian/kecerdasan.
Ginjal merupakan organ yang bekerja berat sehingga membutuhkan
banyak energi. Ginjal merupakan organ penyimpanan dan pengaturan
sari makanan dan sistem reproduksi, mengatur tulang, membentuk
sumsum dan mempunyai hubungan dengan otak. Gejala yang muncul
jika terjadi kelainan ginjal antara lain mudah marah, mudah lupa,
semangat tidak stabil, lamban, kaki tangan dingin, bengkak (edema),
pinggang kaku, lumbago, pergerakan alat gerak tidak dapat dikontrol,
lemah dan tidak bertenaga, asites, hidrotorak, tidak ada nafsu makan,
penglihatan kabur, mudah merasa takut dan sukar buang air besar dan
kecil.
19
20

Gambar 19. Meridian Ginjal (Ki: Kidney)


i. Perikardium (Pc=pericardium)
Perikardium berfungsi sebagai pelindung dari jantung dan juga mewakili
pekerjaan jantung. Gejala yang terjadi jika terdapat masalah pada
perikardium umumnya sama dengan penyakit jantung, rasa panas pada
telapak tangan, bahu dan siku kejang, nyeri pada dada, dada terasa sesak,
gelisah, muka merah serta tertawa yang sulit dihentikan.

Gambar 20. Meridian Pericardium (Pc: Pericardium)

20
21

j. San ciao (TE=triple energizer)


San ciao merupakan kantung besar yang melindungi bagian dalam
terhadap pengaruh luar, memberikan qi untuk 11 semua organ, mulai
dari rongga dada terus ke bawah ke rongga pinggul. Hampir semua
kelainan ada hubungannya dengan san ciao, contohnya perut kembung,
nyeri iga, lidah kering, haus, tenggorokan tersumbat, muntah dengan rasa
asam, nyeri dada dan punggung, sesak dan batuk, diare, tuli, tampak
tolol, tak bersemangat dan kaku pada pundak.

Gambar 21. Meridian San ciao (TE:Triple Energizer)

k. Kandung Empedu (GB=gallbladder)


Kandung empedu adalah kantong yang menyimpan empedu yang berasal
dari hati. Dari kandung empedu, empedu diekskresikan ke usus halus
untuk menyempurnakan proses pencernaan yang sudah terjadi
sebelumnya di lambung. Gejala yang terjadi jika terdapat masalah pada
kandung empedu antara lain insomnia, ketakutan, rasa khawatir, ragu-
ragu bertindak, rasa pahit di mulut, sering meludah, sakit kepala, sakit
tenggorokan, nyeri sudut mata, pembengkakan di bawah iga, banyak

21
22

keluar keringat dan merasa dingin, baal dan nyeri bagian dada, iga, 12
pantat, tungkai bagian bawah lateral, sampai ke kaki bagian lateral.

Gambar 22. Meridian Kandung Empedu (GB: Gallbladder)

l. Hati (LR=lever)
Hati berfungsi untuk menyimpan darah serta mengatur jumlah darah,
memberikan perlindungan terhadap serangan luar dan serangan mental.
Hati merupakan pengatur otot tendon sehingga mempengaruhi

22
23

pergerakan dari keempat alat gerak dan memegang peranan penting


dalam fungsi alat kelamin (penis). Gejala yang muncul jika terjadi
kelainan pada hati antara lain impotensi, leukorea, hernia, enuresis,
inkontinensia urin, retensi urin, skrotum mengecil dan gejala gatal-gatal
pada genetalia.

Gambar 23. Meridian Hati (Lr: Lever)

Terdapat beberapa cara untuk memijat yaitu dengan cara menekan secara
ringan, sedang dan keras. Beberapa cara dengan menggunakan tangan,
beras tempel, benda tumpul, api moksa yang dibakar dan didekatkan ke
daerah yang sakit dan diulangi beberapa kali. Sebelum dipijat, diolesi
minyak agar kulit tidak lecet.
a. Menekan Penekanan dapat dilakukan dengan ibu jari, telunjuk dan
jari tengah yang disatukan dalam kepalan tangan. Penekanan
dilakukan di daerah keluhan dengan tujuan untuk mendeteksi jenis

23
24

keluhan meridian atau organ selain untuk melancarkan aliran energi


dan darah.
b. Memutar Memutar dilakukan di daerah pergelangan tangan atau
kaki. Tujuan dari metode memutar adalah merenggangkan dan
merelaksasikan otot-otot yang mengalami ketegangan.
c. Mengetuk Mengetuk biasanya melibatkan gerakan mengetuk-ngetuk
titik-titik meridian organ. Biasanya dengan jari tengah atau ibu jari,
telunjuk dan jari tengah yang disatukan, dilakukan setiap 2 atau 3
detik sekali selama beberapa menit.
d. Menepuk Menepuk digunakan untuk mendorong aliran energi dan
darah. Caranya dengan menepuk telapak tangan yang terbuka
sebanyak 5-10 kali pada berbagai meridian.
e. Menarik Menarik digunakan untuk menarik jari-jari tangan atau kaki
dengan cara diurut terlebih dahulu kemudian ditarik perlahan
menggunakan jari jempol dan telunjuk dengan tenaga yang pelan
dan tidak secara mendadak.
Jumlah pijatan menyesuaikan dengan kondisi yang dialami pasien.
Apabila kondisi energi dalam tubuh lemah, maka pijatan dikuatkan
dengan jumlah pijatan 30 kali. Apabila kondisi energi yang ada dalam
tubuh terlalu kuat, maka dilemahkan dengan jumlah pijatan 50 kali.

Manfaat Akupressure
Manfaat Akupresur dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit, penyembuhan,
rehabilitasi, menghilangkan rasa sakit, serta mencegah kekambuhan penyakit (Sunetra,
2004). Di dalam tubuh manusia terdapat 12 (dua belas) meridian umum dan 2 (dua)
meridian istimewa yang mewakili organ-organ dalam tubuh, yang dapat dimanipulasi
untuk melancarkan energi (qi), sehingga tubuh menjadi seimbang/sehat (Wong, 2011).
Menurut Kemenkes, (2015) menjelaskan bahwa akupresur dapat digunakan untuk
meningkatkan stamina tubuh, melancarkan peredaran darah, mengurangi rasa sakit, serta
mengurangi stres/menenangkan pikiran. Penelitian uji klinis tentang pengaruh akupresur
pada titik neiguan pada pasien sectio caesaria yang dilakukan di Rumah Sakit Sin-Lau,
Taiwan, menyimpulkan bahwa akupresur pada titik tersebut dapat menurunkan
kecemasan, persepsi nyeri, serta meningkatkan kenyamanan pasien selama dilakukan
tindakan operasi (Chen et al., 2005). Hal senada juga disimpulkan dalam penelitian Reza
et al., (2010) yang menyimpulkan bahwa akupresur efektif untuk memperbaiki kualitas
24
25

tidur pada usia lanjut yang dirawat di rumah di Negara Iran. Penelitian uji klinis yang
dilakukan oleh Gharloghi et al., (2012) juga menjelaskan bahwa akupresur pada titik
(Sp.6) dan (Sp. 8) dapat mengatasi nyeri pada saat haid.

2.4 Teknik Akupresure

Melakukan akupresure dengan benar

2.4.1 Gunakan kekuatan yang tepat

Tekan titik-titik pada tubuh deengan kuat dan dalam stimulasi. Kekuatan tekanan ini
akan bergantung pada kesehatan tubuh anda secara menyeluruh. Saat menekan anda
mungkin akan sedikit sakit,tetapi pastikan anda tetap mendapatkan perasaan nyaman.
a. Beberapa titik tubuh mungkin akan terasa tegang,sementara beberapa lainnya akan
terasa sakit saat ditekan. Jika anda merasa sangat sakit,kurangi tekanan secara
bertahap hingga anda mendapatkan keseimbangan rasa sakit dan perasaan nyaman.
b. Jangan anggap akupresure sebagai latihan meningkatkan ketahanan terhadap rasa

sakit jika sesuatu terlalumenyakitkan sehinggaanda merasa tidak


nyaman,berhentilah.

2.4.2 Gunakan alat bantu yang tepat

Akupresure biasanya dilakukan dengan jari untuk memijat,menggosok,dan memberi


stimulasi pada titik-titik tekan. Anda juga bisa menggunakan kepalan tangan, siku,
lutut, betis, serta kaki

a. Jari tengah adalah jari yang paling cocok untuk memberikan tekanan. Jari
tersebut paling panjang dan paling kuat. Banyak orang juga menggunakan
jempolnya.
b. Agar anda bisa memanipulasi titik tekan deengan benar,gunakan sesuatu yang
tumpul. Bagi brberapa titik, jari-jari anda mungkin terlalu tebal. Pilihlah benda
setebal 3-4 mm. Misalnya penghapus pensil bekas. Anda juga bisa
menggunakan benda-benda lain seperti biji apokat atau bola golf.
c. Beberapa titik tekan bisa ditekan menggunakan kuku jari.

2.4.3 Tekan areanya

Saat anda melakukan hal ini,anda seddang memperkuatnya,cara ini adalah metode
akupresure yang paling umum. Untuk memulainya gunakan benda tumpul. Jangan gosok

25
26

atau pijat area tersebut, alih-alih melakukannya, tekanlah dengan tenaga yang stabil.

a. Jika anda mencubit kulit, sudut tekanan akan menjadi tidak akurat. Tekanlah tepat
di tengah-tengah titiknya .
b. Pastikan anda menekan pada titik yang benar. Titik-titik akupresure sangat
kecil,jadi anda harus akurat. Jika anda tidak merasakan efek apapun cobalah titik
yang berbeda.
c. Saat melakukan akupresure, carilah titik tekan yang terasa sakit. Jika tidak ada
hambatan aliran energy di titik tersebut, anda tidak akan merasakan efek apapun
dan tidak perlu merawatnya.
d. Anda juga bisa memaksimalkan efek akupresure dengan beristirahat.

2.4.4 Tekan dalam waktu yang cukup panjang

Akupresure melibatkan tekanan stabil pada titik-titik energy tubuh. Dengan menekan

sebuah titik hanya selama setengah detik,tubuh akan mulai merespon. Ini adalah cara

yang baik untuk mencari titik tekan saat anda baru saja mulai.

a. Untuk mendapatkan efek maksimal akupresure,tekanlah dan tahan selama


setidaknya 2-3 menit.
b. Jika tangan anda lelah,kurangi tekanan perlahan-lahan, kibas-kibaskan tangan dan
tarik napas panjang, kemudian tekan kembali titik tersebut.

2.4.5 Hentikan tekanan secara bertahap

Setelah anda menekan selama yang anda inginkan, kurangi tekanannya sedikit demi

Sedikit, jangan langsung melepas tangan anda. Pengurangan tekanan secara bertahap

Dapat dipercaya memampukan jaringan tubuh menyembuhkan dirinya sendiri, karena

Jaringan tersebut mendapat waktu merespon terhadap pengurangan tekanan.


Kebanyakan orang percaya bahwa penekanan serta pelepasannya secara bertahap
membantu membuat perawatan ukupresure menjadi lebih efektif

2.4.5 Lakukan akupresure saat tubuh berada pada kondisi yang tepat

Akupresure harus dilakukan saat anda rileks, terutama di tempat yang personal. Anda

Bisa duduk atau berbaring saat melakukan akupresure. Cobalah menghentikan

26
27

gangguan dari luar tubuh serta perasaan stress. Matikan telepon genggam dan mainkan

music yang membuat rileks. Gunakan aromaterapi, cobalah semua teknik yang

membntu anda rilek :

a. Kenakan pakaian yang nyaman dan longgar. Hindari semua pakaian yang
membatasi gerak tubuh, misalnya sabuk, celana ketat, atau bahkan sepatu. Pakaian-
pakaian seperti ini bisa menghambat aliran energy.
b. Anda tidak boleh melakukan akupresure tepat sebelum makan atau dalam keadaan
kenyang. Tunggulah setidaknya hingga satu jam setelah anda makan, agar anda
tidak mual.
c. Jangan minum-minuman dingin karena hal tersebut bisa menonaktifkan efek
akupresure. Minum the herbal hangat setelah anda melakukan akupresure.
d. Tunggu setidaknya setengah jam setelah anda berolahraga atau mandi sebelum
melakukan akupresure.

2.5 Indikasi dan kontra indikasi akupresure


2.5.1 Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit kepala
tipe tegang, migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang
belakang
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala adalah :
1) Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis yang
menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari bagian tengah
hidung (titik 1a). Efek: mengurangi rasa tegang di kepala.
2) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata bagian
dalam (titik 2a). Efek: mengurangi rasa tegang di dahi dan nyeri sekitar
mata.
3) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar (titik 2b). Efek: mengurangi
nyeri kepala, migren dan mata pedih.
4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah alis (titik
2c). Efek: menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan penglihatan kabur.
5) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan lekukan
antara bagian dasar tengkorak dengan otot leher (titik 3a). Efek :
mengurangi nyeri kepala dan leher yang kaku.
27
28

6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu jari dan
jari telunjuk (titik 4a). Efek : mengurangi nyeri kepala dan mata pedih.
7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki ( titik 5a). Efek :
mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.
8) Titik yang terletak di tengah,1 jari di atas batas rambut (titik 1b ). Efek :
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1c). Efek: mengurangi
nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat hidung tersumbat.
10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6a). Efek:
merupakan titik penguat sistem pencernaan dan mengurangi nyeri kepala
akibat ketidakseimbangan sistem pencernaan, intoleransi makanan, dan
kelelahan.
11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar mata (titik
1d). Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri mata.
12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1e). Efek: mengurangi nyeri
kepala migren.
13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari pergelangan
tangan, dilekukan antara dua tulang. (titik 7a). Efek: mengurangi nyeri
akibat migren dan nyeri di pipi.
14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari kaki, antara
jari ke 4 dan 5. (titik 6b). Efek: mengurangi nyeri migren, penglihatan
kabur dan nyeri mata.
b. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1f). Efek:
mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga (titik 1g).
Efek: mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini ditekuk (titik
8a). Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan memperkuat sendi
di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga membantu menguatkan otot yang
menunjang sendi.

28
29

1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2 jari di


samping tulang belakang. (titik 3b). Efek: merupakan titik yang sangat
berpengaruh pada kesehatan sendi di seluruh tubuh, meningkatkan kekuatan
tubuh, tulang dan sendi yang sehat.
2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang kaki (titik
9a). Efek: menguatkan tulang di seluruh tubuh, khususnya tulang dan sendi
lutut.
3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan pertemuan
antara 2 tulang (titik 6c). Efek: menguatkan tendon dan otot pada seluruh
tubuh, terutama : sendi kaki dan menguatkan otot kaki.
4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c) . Efek:
mengurangi kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak
d. Siku tangan
1) Titik(8a). Efek : Menguatkan siku tangan
2) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas pergelangan
tangan, di antara kedua tulang (titik 7a). Efek: meningkatkan mobilitas dari
siku dan mengurangi nyeri di siku, lengan dan jari tangan.
e. Pergelangan tangan dan tangan
1) Titik (a).Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di siku , pergelangan
tangan dan merilekskan otot di lengan bawah.
2) Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada lekukan
antar tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah atas, sejajar
dengan jari manis (titik 7b). Efek: mengurangi nyeri di pergelangan tangan,
telapak tangan dan jari-jari.
f. Kesehatan tulang belakang
Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan titik-titik untuk
kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik berikut :
1) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher (titik 3c).
Efek: mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung atas.
2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku, pada saat siku dibengkokkan (titik 8)
Efek: menghilangkan nyeri dan kekakuan pada tubuh bagian atas.
3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11a). Untuk
penekanan titik- titik daerah ini dapat menggunakan 2 buah bola tenis yang

29
30

dimasukkan dalam kaus kaki dan diletakkan dibelang punggung .Efek :


mengurangi nyeri pinggang bawah.
4) Titik yang terletak di bagian belakang lutut, diantara tendon (titik 9a). Efek:
menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang belakang.
5) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek:
mengurangi nyeri di tulang belakang dan kaki
g. Kesehatan Sendi pinggul
1) Titik yang terletak di bagian pinggul anda (titik 11b). Efek: meningkatkan
mobilitas dan mengurangi nyeri.
h. Kesehatan Sendi lutut
1) Titik yang terletak di bawah lutut, pada lekukan tulang (knee acupoint). Efek
: mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
2) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a).Efek: mengurangi
nyeri di lutut dan tungkai bawah.
i. Kesehatan pergelangan kaki
1) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek : mengurangi
nyeri dan menguatkan pergelangan kaki.
2) Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di bagian luar
dari tendon (titik 6c). Efek: mengurangi nyeri dan pembengkakan di
pergelangan kaki.
j. Kesehatan telapak kaki
1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan dekat dengan
tonjolan telapak kaki (titik 12 a). Efek: megurangi nyeri pada telapak kaki.
2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki (titik 6b, 6c).
k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks
Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih rileks. Beberapa titik
tersebut adalah :
1) Titik 1a. Efek: meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan pikiran anda.
2) Titik 4a. Efek: mengurangi kecemasan. Catatan : jangan menekan titik ini
terlalu keras pada wanita hamil.
3) Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar dengan jari ke 5 (titik
10b). Efek: membuat rileks tubuh anda. Merupakan titik kunci untuk
mengurangi segala kecemasan dan gangguan tidur.

30
31

4) Titik yang terletak di antara tendon, tiga jari di atas pergelangan tangan
(gambar 10a). Efek: mengurangi kecemasan dan membuat rileks tubuh anda

31
32

Gambar 24. beberapa titik akupresur untuk mengurangi nyeri

2.5.1 Kontraindikasi Akupressure

Larangan pemijatan Akupresur sebaiknya tidak dilakukan pada daerah yang


terasa nyeri, suhu badan meningkat, influenza berat, nyeri rematik, tidak sadar, daerah
kemaluan, serta tidak dilakukan pada kamar yang lembab (Sunetra, 2004). Pemanfaatan
akupresur sebaiknya tidak dilakukan pada pasien dalam keadaan terlalu lapar, kenyang,
capai, emosi, setelah donor darah, serta setelah berolahraga (Kemenkes, 2011).
Menurut Kemenkes, (2015) menjelaskan bahwa tindakan akupresur perlu dilakukan
secara hati-hati atau dikonsultasikan dengan dokter sebelum melakukan akupresur
mandiri, seperti pada pasien yang mengalami gangguan pembekuan darah, kasus gawat
darurat, memerlukan tindakan operasi, menggunakan obat pengencer darah, tumor
ganas, serta dalam keadaan hamil. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan
akupresur

32
33

a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun antiseptic
sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting.Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis dengan pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada bagian
tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal napas
olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah pembuluh
darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan gejala-gejala diatas segera
rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien
terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

2.6 Evaluasi Terapi Akupresur

Berbagai jnis penelitian untuk mengembangkan konsep terapi akupresure pada


berbagai jenis penyakit terutama pada pemeliharaan kesehatan perempuan telah banyak
dilakukan diantaranya :

2.6.1 Akupresur untuk dismenore

Penelitian yang telah dilakukan oleh Zulia, Heni dan Rohmayanti pada
tahun 2015 yang berjudul “Efektifitas Aromaterapi Lavender dan Terapi
Akupresur dalam Mengatasi Dismenore pada Mahasiswi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang Tahun 2015”, hasil penelitian
tersebut menunjukkan terapi akupresur lebih efektif mengurangi nyeri karena
memiliki efek analgesik. Terapi akupresur dan aromaterapi lavender merupakan
cara untuk menurunkan nyeri dismenore dengan cara kerja yang berbeda.
Sedangkan aromaterapi merangsang relaksasi dengan bau yang dihirup oleh
seseorang. Terapi akupresur dengan pemijatan atau penekanan pada titik LI 4
(Hegu) dan ST 36 (Zusanli) akan meningkatkan kadar endorphin sehingga lebih
cepat menurunkan rasa nyeri sedangkan aroma yang dihirup melalui proses
pernafasan kemudian baru merangsang kinerja otak dan juga dipengaruhi oleh
dalamnya pernafasan sehingga responden banyak yang mengalami penurunan
nyeri dismenore karena terapi akupresur.
33
34

2.6.2 Penelitian akupresur untuk morning sickness

Penelitian akupresur untuk morning sickness telah dilakukan oleh Geby,


Heni, Priyo tahun 2015 di Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang dengan
menggunakan metode Quasi Eksperimen two group prettest and posstest design
dengan uji Mann Whitney. Jumlah sampel penelitian yaitu 40 orang, 20 orang
kelompok akupresur dan 20 orang kelompok aromaterapi peppermint. Teknik
pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Pemilihan
terapi menggunakan teknik simple random sampling. Titik akupresur yang
digunakan adalah titik PC 6 dan ST 36.
Pada penelitian tersebut, terapi akupresur pada titik PC 6 dan ST 36 efektif
dalam menurunkan morning sickness pada ibu hamil.Terapi lainnya yang dapat
mengatasi morning sickness pada ibu hamil yaitu aromaterapi. Salah satu
aromaterapi yang dapat menurunkan morning sickness yaitu aromaterapi
peppermint. Aromaterapi peppermint merupakan aromaterapi yang
mendinginkan, menenangkan dan menyegarkan. Peppermint juga bagus untuk
meringankan mual dan muntah. Menthol dan methone merupakan kandungan
dari peppermint yang bermanfaat untuk memperlancar sistem pencernaan,
meringankan kembung, mual dan kram karena mempunyai efek anestesi ringan,
dan antispasmodik yang bekerja di usus halus pada sistem gastrointestinal
sehingga mampu mengurangi mual dan muntah. Efek menghirup aromaterapi
peppermint yaitu molekul yang sudah dihirup akan diubah oleh cilia menjadi
impuls listrik yang akan dikirimkan ke otak melalui sistem olfaktorius, semua
bau akan mencapai sistem limbik dalam otak (pusat emosi dan sensori) sehingga
akan mempengaruhi suasana hati seseorang.
Pada penelitian tersebut aromaterapi peppermint efektif untuk mengurangi
morning sickness pada ibu hamil. Terapi akupresur lebih efektif dalam
mengurangi morning sickness karena pemberian tekanan pada titik akupresur
meningkatkan hormon ACTH, beta endorphin dan CTZ yang berada di sistem
saraf pusat, menstimulasi sistem regulator tubuh serta mengaktifkan sistem
endokrin dan saraf vagus pada sistem pencernaan yang dapat menstimulasi
fungsi fisiologis kearah homeostatis, stimulasi yang diberikan memperbaiki
aliran energi di lambung dan sehingga dapat mengurangi gangguan lambung
seperti mual dan muntah. Kelemahan aromaterapi dalam mengurangi morning
sickness yaitu dipengaruhi oleh kedalaman nafas ketika menghirup aromaterapi,

34
35

perjalanan yang dimulai dari hidung lalu dari cilia diubah menjadi impuls listrik
kemudian dihantarkan ke sistem limbik kemudian ke otak lalu mempengaruhi
suasana hati seseorang sehingga membutuhkan proses yang lama untuk
mengurangi mual dan muntah.
2.6.3 Penelitian terkait akupresur untuk mengatasi nyeri persalinan
Penelitian tentang akupresur untuk mengatasi nyeri persalinan telah
dilakukan oleh Setyowati, Koestoer, Heni (2015) terhadap 76 ibu bersalin
primipara di Puskesmas Cimanggis Depok. Desain penelitian menggunakan
quasi eksperimen pre and post test with control group. 38 orang ibu bersalin
dilakukan akupresur sebagai kelompok intervensi dan ibu bersalin sebagai
kelompok kontrol. Akupresur dilakukan dengan menggunakan alat Pain Digital
Acupresure (PDA) yang telah dibuat oleh tim peneliti. PDA sebelum digunakan
pada ibu bersalin telah diujicobakan terlebih dahulu pada hewan coba yaitu
kambing di Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
(IPB). Hasil dari ujicoba tersebut yaitu PDA tidak mengganggu Denyut Jantung
Fetus (DJF) maupun kontraksi otot rahim yang diperiksa menggunakan alat
Cardiotocografi (CTG). Bahkan proses persalinan hewan yang dipasang alat
PDA lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang tidak dipasang alat PDA.
Pada alat PDA yang ditempelkan pada acupoint terdiri dari dua pasang.
Acupoint yang digunakan yaitu Jianjing (GB 21), Li 4 (Hegu), Celiao (BL 32)
dan Sanyinjiao (Sp 6). Akupreusr dilakukan selama 30 menit, 15 menit pertama
pad ditempelkan pada acupoint GB 21 dan Li 4, 15 menit berikutnya pad
ditempelkan pada acupoint BL 32 dan Sp 6 secara bilateral (sisi kanan dan kiri).
Lokasi titik akupresur selama proses persalinan sebagai berikut:
a. Titik Cien Cing (Jianjing)

Titik ini terletak pada bahu lurus di bawah telinga, diantara dua otot atau
pada pertengahan antara tonjolan tulang leher (servikal 7) dan pangkal
lengan atas. Titik ini berguna pada fase pertama dan kedua persalinan
untuk menstimulasi kontraksi uterus.

b. Titik BL 32 (Ce Liao)


Lokasi titik ini adalah 0.8 cun atau 1 jari sisi kelangkang kedua. Titik ini
banyak digunakan karena menimbulkan anestesi pada saat kontraksi.

35
36

Penekanan pada titik BL 32 juga dapat dilakukan pada wanita melahirkan


yang selalu ingin mengejan sedangkan serviks belum dilatasi sempurna.
c. Titik LI 4 (Hegu)
Titik ini terletak antara pangkal tulang jempol tangan dan pangkal tulang
telunjuk tangan (tulang metakarpal pertama dan kedua). Penekanan pada
titik ini akan mengintensifkan kontraksi. Dapat digunakan selama fase
kedua persalinan, bertujuan agar tubuh berusaha menggerakkan bayi turun
melewati jalan lahir. Penekanan pada titik ini juga berguna terutama saat
ibu kelelahan dan mengedan tidak efektif.
d. Titik SP 6 (Sanyinjiao)
Terletak tiga cun atau empat jari di atas mata kaki sebelah dalam, rapat
dengan tulang tibia atau sisi dalam tulang tibia. Titik ini penting untuk
membantu dilatasi servik dan dapat digunakan ketika servik tidak efektif
berdilatasi selama persalinan.

Gambar 25. Akupoint untuk mengurangi nyeri persalinan

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan


intensitas nyeri sebelum dilakukan tindakan pemasangan alat PDA dan
setelah dilakukan pemasangan PDA baik setelah dilakukan tindakan pada
30 menit pertama, kedua maupun ketiga pada kelompok intrvensi. Tidak
terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan pada
kelompok kontrol serta ada perbedaan yang signifikan selisih intensitas
nyeri sebelum dan setelah dilakukan tindakan antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol baik setelah dilakukan tindakan pada 30 menit
pertama, kedua maupun ketiga.

36
37

2.6.4 Akupresur untuk memenuhi kecukupan ASI


Penelitian tentang pengaruh akupresur pada ibu menyusui terhadap
kecukupan asupan asi bayi telah dilakukan oleh Cholifah, Heni dan Reni (2014).
Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan rancangan penelitian
pretest-posttest controlgroup design. Pada penelitian tersebut, pengambilan
sampel dilakukan dengan cara undian. Besar sampel pada penelitian ini
berjumlah 34 responden. hasil uji selisih antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dengan uji Mann whitney didapatkan hasil bahwa nilai
p=0.000 (p value < α 0.05). Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada kecukupan ASI antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dengan mean different 14.12 dan p value 0.000.
Akupresur adalah tindakan non invasive dengan memberikan pijatan dan
stimulasi pada acupoint tertentu yang berguna untuk mengurangi atau mengobati
berbagai jenis penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan.
Akupresur berhubungan dengan sistem meridian dan energi vital/chi sie.
Meridain adalah saluran energi vital yang melintasi seluruh bagian tubuh seperti
jaring laba-laba yang membujur dan melintang untuk menghubungkan seluruh
bagian tubuh. Sedangkan energi vital/chi sie adalah energi yang mengalir dalam
tubuh yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Akupresur untuk kecukupan ASI dapat dilakukan dengan pemijatan atau
penekanan pada beberapa titik acupoint. Penelitian ini menerapkan pemijatan
atau penekanan pada titik meridian ST 15 dan ST 16. Titik meridian ST 15
terletak pada garis lateral dada II di intercosta II, empat cun lateral garis medial
tubuh. Sedangkan ST 16 terletak pada garis lateral dada II di intercosta III,
empat cun lateral garis medial tubuh.Akupresur pada acupoint tersebut
memberikan stimulus pada syaraf-syaraf kelenjar payudara untuk dapat
meningkatkan produksi ASI.
Akupresur merupakan salah satu teknik akupuntur berdasarkan
keseimbangan bioenergi tubuh yang dalam dunia kedokteran disebut sebagai
homeostatis dan telah terbukti secara medis bahwa beberapa titik akupuntur
mempunyai sifat organ spesifik baik berdasarkan reflek saraf maupun perubahan
biokimia atau neurohumoral yang menyebabkan perbaikan jaringan organ
tertentu dalam tubuh.

37
38

2.6.5 Akupresur untuk insomnia pada wanita Menopause


Penelitian tentang akupresur untuk mengatasi insomia pada wanita
menopause telah dilakukan oleh Meylana, Heni dan Rohmayanti dengan judul
Efektivitas Akupresur Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Insomnia Pada
Wanita Perimenopause Di Desa Pancuranmas Magelang. Rancangan Penelitian
quasi eksperimen. Penelitan ini menggunakan two group pretest and posttest
design yang terdiri dari dua kelompok intervensi, satu kelompok diberi terapi
akupresur dan satu kelompok diberikan aromaterapi lavender. Sebelum
intervensi peneliti terlebih dahulu melakukan penilaian insomnia reponden
(pretest). Intervensi akupresur titik penekanan pada daerah titik neiguan, titik
shen men dan titik san yin jiou dilakukan 1 kali dalam sehari, frekuensi 3 hari
dalam seminggu selama 2 minggu. Pada kelompok aromaterapi lavender
dilakukan dengan menuangkan 3 tetes minyak esensial lavender ke dalam tisu
dan dihirup melalui hidung selama 10 menit dan diletakkan di bagian dada yang
dilakukan 1 kali sebelum tidur selama 7 hari. Setelah intervensi peneliti kembali
melakukan penilaian insomnia responden (post test) pada kedua kelompok untuk
mengetahui perubahan skor insomnia pada wanita perimenopause antara
sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan
perbedaan yang signifikan penurunan skor insomnia antara tindakan akupresur
dan aromaterapi lavender, penurunan skor insomnia pada tindakan akupresur
lebih besar dibandingkan dengan pemberian tindakan aromaterapi lavender.
Terapi akupresur dapat membantu gangguan tidur karena dapat mengubah
tingkat serum melatonin dan serotonin yang berfungsi dalam proses tidur. Terapi
akupresur lebih efektif dalam mengurangiinsomnia karena pemberian tekanan
pada titik akupresur, menstimulasi keseimbangan energi mempengaruhi sel saraf
pusat dan meningkatkan pengeluaran serotonin sehingga mengaktifkan kelenjar
pineal yang mempengaruhi SCN (entrains suprachiasmaticnucleus) di
hipotalamus anterior sehingga terjadi penurunan sleeplatency, nocturnal
awakening dan meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur. Terapi aromaterapi
lavender dapat mengatasi insomnia tetapi lebih cepat akupresur. Aromaterapi
dalam mengurangi insomnia dipengaruhi oleh kedalaman nafas ketika
menghirup aromaterapi, perjalanan yang dimulai dari hidung lalu ke sistem
limbik kemudian ke otak sehingga membutuhkan proses yang lama untuk

38
39

mempertahankan kualitas tidur baik dan tingkat kepekaan individu yang satudan yang lain
berbeda dalam menghirup aromaterapi.

39
40

2.7 Jurnal Akupunture


PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 16; No 1.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

Pengaruh Stimulasi Titik Akupresur Liv 3 (Taichong)


Terhadap Nyeri Pada Pasien Hipertensi

Ikit Netra Wirakhmi1, Dwi Novitasari2, Iwan Purnawan3


1
Program Studi D3 Kebidanan STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
2
Program Studi S1 Farmasi STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
3
Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Kata Kunci Abstrak


Akupressure Hipertensi merupakan permasalahan kesehatan yang paling sering dijumpai di
, Titik Liv3 berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu gejala yang sering dikeluhkan
(Taichong), oleh penderita hipertensi adalah nyeri. Jika tidak ditangani dengan baik,
Hipertensi nyeri dapat memperberat kondisi hipertensi. Tujuan penelitian adalah untuk
mengidentifikasi pengaruh stimulasi titik Liv3 (Taichong) terhadap nyeri pada
penderita hipertensi. Manfaat penelitian adalah untuk mendapatkan metode
alternatif (kompelementer) untuk mengatasi keluhan nyeri penderita hipertensi.
Desain penelitian adalah pre eksperimen dengan pendekatan pre and
post tes one group without control design. Sampel diambil secara random
dengan kriteria inklusi: (a) tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik > 90 mmHg; dan (b) usia 18 – 65 tahun. Sedangkan kriteria
ekslusi: (a) mendapatkan pengobatan komplementer lain; (b) hipertensi
dengan komplikasi; dan (c) sedang mengkonsumsi obat hipertensi. Jumlah
responden dalam penelitian ini sebanyak 15 orang. Responden mendapatkan
stimulasi titik akupresuer Liv3 selama 15 menit. Sedangkan nyeri diukur
sebelum dan sesudah terapi dilakukan. Penilaian nyeri dilakukan dengan
menggunakan numbering pain scale. Data di analisis menggunakan analisis
univariabel (distribusi, frekuensi dan rata-rata) dan bivariabel (pair t test).
Hasil: tidak terdapat perbedaan bermakna rerata nyeri sebelum dan sesudah
perlakuan dengan nilai p = 0,207.

40
41

PROFESI (Profesional
Islam) Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume
16; No 1.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

The Influence of Stimulation Point Acupressure Liv 3 (Taichong)


on Pain in Hypertension Patients

Keywords Abstract
Akupressure, Hypertension is the most common health problem in many countries, including
Liv3 Indonesia. One of the symptoms that are often complained by people with
Point(Taichong) hypertension is pain. If is not treated properly, pain can aggravate
, Hypertension hypertension conditions. The objective of the study was to identify the effect of
stimulation of point Liv3 (Taichong) on pain in hypertensive patients. The
benefit of research is to get alternative method (kompelementer) to overcome
complaint of patient pain of hypertension.. The research design was pre
experiment with pre and post test approach of one group without control
design. Samples were taken randomly with inclusion criteria: (a) systolic blood
pressure> 140 mmHg and diastolic blood pressure> 90 mmHg; and (b) ages 18-
65 years. While the exclusion criteria: (a) get another complementary
treatment;
(b) hypertension with complications; and (c) are taking hypertension
medications. The number of respondents in this study was as many as 15
people. Respondents got stimulated Liv3 acupressure points for 15 minutes.
While pain was measured before and after therapy was done. Painassessment
was done by using numbering pain scale. Data were analyzed using univariable
analysis (distribution, frequency and average) and bivariable (pair t
test).
Result: there was no significant difference of mean pain
before and after treatment with p value = 0,207

41
42

PROFESI (Profesional
Islam) Media Publikasi Penelitian; 2018;
Volume 16; No 1.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

PENDAHULUAN meningkatkan resistensi secara sistemikyang


Hipertensi saat ini telah menjadi masalah global diikuti dengan peningkatan tekanan
dan hampir menduduki peringkat pertama masalah darah.Vasokontriksi bisa terjadi tiba-tiba yang picu
kesehatan yang paling sering dijumpai di setiap oleh sistem saraf simpatis tubuh. Sedangkan
negara. Prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar kekakuan pembuluh darah disebabkan oleh
antara 8,6–10% atau diperkirakan 15 juta orang. aterosklerosis sebagai dampak dari gaya hidup dan
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah dapat pola makanyang tidak sehat (Smeltzer dan Bare,
diketahui bahwa penderita hipertensidi Indonesia 2001).
masih sebesar 26,5 %. Jumlah penderita hipertensi Salah satu keluhan yang sering dirasakan
pada lansia mengalami peningkatan dengan oleh penderita hipetensi serta bisa memperberat
bertambahnya umur, yaitu: umur 55-64 tahun hipertensinya adalah nyeri atau perasaan tidak
sebesar 45,9 %, umur 65-74 tahun sebanyak nyaman dalam tubuh. Sensasi nyeri ini akan
57,6%, dan pada umur lebih dari 74 tahun memicu pengeluaran hormon-hormon stress
sebanyak 63,8% (Riset Kesehatan Dasar, 2013). merangsang sistem syaraf simpatis. Kedua
Hipertensi di Jawa tengah sendiri persentasenya mekanisme tersebut akan memicu terjadinya
masih sebesar 26,4% dan menempati proporsi vasokontriksi yang semakin memperberat kondisi
terbanyak dari seluruh penyakit tidak menular hipertensinya.
yang dilaporkan yaitu sebanyak 57,87% (Profil Penggunaan metode farmakologi dalam
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015). mengatasi nyeri terbukti mampu menurunkan
Hipertensi merupakan kondisi tekanan darahdi atau menghilangkan nyeri secara cepat. Namun
atas nilai normal. Seseorang dikatakan demikian, efek samping yang ditimbulkannya
mengalami hipertensi jika tekanan darah sistolik menjadi masalah tersendiri karena berdampak
> 140 mmHg dan tekanan darah sistolik > 90 buruk pada kesehatan. Hal ini semakin berat jika
mmHg. Hipertensi bisa sebabkan oleh penggunaannya terus menerus dalam jangka
penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) waktu yang panjang. Oleh karena itulah diperlukan
maupunkekakuan pembuluh darah. Kondisi metode non farmakologik untuk menurunkanatau
seperti ituakan menghilangkan keluhan nyeri pada
penderitahipertensi.
Salah satu metode non farmakologik yang

42
43

berpotensi untuk menurunkan keluhan nyeri serta

43
44

meningkatkan kenyamanan tubuh pada penderita yaitu nyeri dan akupresur.Nyeri merupakan sensasi
hipertensi adalah akupresur. Titik akupresur yang rasa tidak nyamandalam tubuh yang disebabkan
pada beberapa penelitian terbukti memiliki oleh kondisi hipertensinya (skala pengukuran:
efektrapeutik adalah tauchong (Lin et al., 2016; ratio). Akupresuremerupakan aktivitas stimulasi
Wu et al., 2014). Pengobatan tradisional cina Liv3 di titik pertemuan antara tulang ibu jari
menggunakan titik ini untuk menangani dengan tulang berikutnya (skala pengukuran:
berbagaimasalah kesehatan seperti stress, nyeri nominal). Uji kolmogorov smirnov ddapatkan hasil
punggung(lower back pain), tekanan darah tinggi, rerata nyeri sebelum dan sesudah perlakuan
disminore, nyeri tungkai, insomnia, dan terdistribusi normal. Data dianalis menggunakan
kecemasan.Titik tauchong ini terletak pada uji t berpasangan.
punggung kaki yakni dua jari diatas titikpertemuan
antara ruasjempol dan jari kaki sebelahnya(UCLA,
HASIL DAN PEMBAHASAN
2017). 1. Karakteristik Responden
Studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan
Tabel 1.Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
Sumampir menemukan jumlah penderitahipertensi
Variabel Rerata Median Simpang Baku Min Maks
y
a Usia 70 72 12,9 53 97

n
g

c
u
k
u
p

b
a
n
y
a
k

44
45

a menunjukan bahwa Tabel 1.


k sebagianbesar dari mereka
menunjukkan bahwa
n merasakan nyeri yang rerata usia
i responden yaitu 70
bervariasi. berdasarkan hal
tahun.
tersebut, maka
1 penelitiingin mengetahui
8 pengaruh stimulasi titik
9 Liv3terhadap nyeri
penderita hipertensi.
o
r METODE PENELITIAN

a Penelitian ini

n merupakan jenis penelitian

g kuantitatif dengan desain


. metode Pre Experimental
W Design melalui
a pendekatan Pretest-
w Posttestwithout Control
a Group Design. Penelitian
n inidilakukan di wilayah
c Kelurahan
a Sumampirdengan cara
r door to door yang dengan
a jumlahsampel sebanyak 15
orang. Instrumen yang
y digunakan dalam
a penelitian ini adalah
g lembar observasi nyeri
berupa Numbering Pain
d Scale.Variabeldalam
i penelitian ini
l
a
k
u
k
45
46

3%.

Lansia merupakan
Ga
mba salah
r 1. satu faktor penyebab
Kar
akte hipertensi yang
risti tidak
k
Res dapat
pon
den
Ber
das
arka
n
Jeni
s
Kel
ami
n
Ga
mb
ar
1.
me
nun
juk
kan
bah
wa
seb
agi
an
bes
ar
res
pon
den
berj
enis
kel
ami
n
per
em
pua
n
yak
ni
86,
46
47

dimodifikasi. Hal ini terkait dengan proses perempuan relatif sama. Dominasi jenis kelamin
aterosklerosis dan penebalan dinding pembuluh perempuanini dalam penelitian ini dikarenakan
darah yang terus berlangsung seiring oleh kecenderungan keterlibatan dalam aktivitas
bertambahnya usia. Selain itu, usia juga sosial yanglebih pada lansia wanita. Hasil ini
berpengaruh terhadap intensitas nyeri (Potter & sesuai denganpenelitian yang dilakukan oleh
Perry, 2005). Lansia memiliki risiko yang lebih Awaludin, Upoyo,& Purnawan (2013), dimana
rentan terhadap nyeri. Nyeri yang dialami oleh sebagian besar responden lansia hipertensi yang
lansia dapat diikuti oleh penurunan mobilitas, terlibat didominasioleh wanita (81,2%) dari total
aktivitas perawatan diri, hingga toleransi aktivitas 15 responden. Halini juga sesuai dengan penelitian
(Potter & Perry, 2005). Perubahan pada sistem Wahyuni dan Susilowati, 2018 di Kelurahan
kardiovaskuler lansia mengalami penurunan Sambung MacanSragen menunjukkan sebagian
kemampuan memompa darah 1% setiap tahun. besar respondenpenderita hipertensi berjenis
Bertambahnya umur akan diikuti peningkatan kelamin berjeniskelamin perempuan sebanyak 31
tekanan darah sebagai akibat pengerasan pembuluh responden(62%). Menurut Widyanto dan
nadi (Divine, 2012 dalam Priyo, Margono dan Triwibowo, 2013dalam Wahyuni dan Susilowati,
Hidayah, 2018). Peningkatan tekanan darah yang 2018, jenis kelamin laki-laki memiliki gaya hidup
terjadi lansia karena menurunnya elastisitas arteri yang cenderung dapat menaikkan tekanan darah
pada proses menua (Padila, 2013). Arteriosklerosis daripadaperempuan. Sedangkan perempuan akan
atau pengerasan arteri inilah serigkali memicu semakintinggi resikonya mengalami hipertensi saat
peningkatan tekanan darah pada lanjut usia (Wade, masuk usia menopause. Hal ini bisa
2016 dalam Priyo, Margono dan Hidayah, 2018). dimungkinkankarena kecenderungan perempuan
Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya lebih banyakmelakukan aktifitas di rumah pada
umur yang disebabkan oleh perubahaan struktur saat pengambilan data.
pada pembuluh darah besar, sehingga lumen
2. Gambaran Rerata Nyeri Sebelum dan
menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah
Sesudah Perlakuan
menjadi lebih kaku, sebagai akibatnya terjadi
Tabel 2.Karakteristik Responden
peningkatan tekanan darah sistolik (Linda, 2017).
Menurut Potter & Perry (2005) jumlah penderita Variabe Rerat Median Simpang Baku Maks
hipertensi antara laki-laki dan l a Min
Usia 70 72 12,9 53 97

Tabel 2. menunjukkan bahwa rerata nyeri


sebelum perlakuan sebesar 2,8 dan sesudah
perlakuan 1,8. Menurut Suzanne & Bare

47
48

(2010) rentang skala nyeri 1 sampai dengan nyeri ringan, maka selisih skor nyerinya lebih
termasuk dalam nyeri ringan. Secara objektif, besar (Suzanne & Bare, 2010).
orang dengan nyeri ringan masih bisa Penurunan nyeri yang terjadi, meskipuntidak
berkomunikasi serta mengalami gejala yang tidak signifikan, merupakan efek relaksasi daristimulasi
terdeteksi. Fakta inilah yang kemudian titik Liv3. Efektivitas stimulasi titikakupresur Liv3
menyebabkan banyak orang dengan hipertensi ini telah terbukti secara efektifmampu menurunkan
tidak menyadari dan tidak merasakan keluhan keparahan disminore,sehingga direkomendasikan
apapun. Oleh karena itulah hipertensi sering sebagai metodealternatif dalam mengatasi nyeri
disebut juga sebagai sillent killer (Setyawan,2016). dimenore(Bazarganipour, Lamyian, Heshmat,
Abadi, &Taghavi, 2010). Stimulasi pada titik
3. Perbedaan Rerata Nyeri Sebelum dan akupresurtersebut memicu munculnya pola
Sesudah Perlakuan aktivitas otaktertentu yang bisa dihubungkan
Tabel 3. Perbedaan Rerata Nyeri Sebelum dengan efekterapeutik dari akupresur (Yan et al.,
dan Sesudah Perlakuan 2005).Akupresur dapat membantu meringankan
gejalaatau mengurangi atau menghilangkan gejala
n Rerata + P
s.b sakitkepala dan ketegangan yang mam-
Rerata nyeri Pre 15 2,8 + 0,3 0,207 pumenurunkan tekanan darah tinggi. Adapun
Rarata nyeri Post 15 1,8 + 0,04
titiktitik penekanan yang dilakukan adalah
meliputibeberapa titik salah satunya yaitu titik
Tabel 3. menunjukkan bahwa perbedaan Taichong(H3) terletak 3 jari dari lipatan jari kaki I
rerata nyeri sebelum dan sesudah intervensi dan II. Titik ini membersihkan panas hati dan
tidak signifikan. Hal ini ditunjukan dengan mengatasisakit kepala. Masih ada beberapa titik
nilai p = 0,207. Dengan demikian, penurunan yang bisadilakukan akupressure untuk mengurangi
nyeri yang terjadi dianggap tidak signifikan nyeripada posisi tertentu yang tidak dilakukan
(Sopiyudin, 2012).Stimulasi titik akupresur Liv3 olehpeneliti sehingga kemungkinan
secara statistik memang tidak memiliki pengaruh, memengaruhikeluhan pasien dimana pasien tidak
namundemikian secara rerata tetap saja ada hanyamengeluh nyeri dibagian kepala. Peneliti
penurunan nyeri meskipun tidak signifikan. jugamenyadari karena adanya faktor yang
Perbedaanyang tidak signifikan itu bisa disebabkan sulitdikendalikan antara lain: stres, pola diet,
karena nyeri pre termasuk dalam kategori aktivitasdan faktor lingkungan responden.
ringandengan rentang 1-3 sehingga perbedaan SIMPULAN
yangterjadi sangat kecil. Lain halnya jika nyeri 1. Kesimpulan
preberada pada satu tingkat di atasnya, misalnya
nyeri sedang, ketika nyeri post berada padarentang

48
49
a Karakteristik responden berdasarkan In Relieving Dysmenorrhea. International
usia dan jenis kelamin yaitu rerata usia Journal Of Gynecology And Obstetrics,
responden adalah 70 tahun dan sebagian 111(2), 105–109.
besar berjenis kelamin perempuan https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2010.04.030
sebesar 13 orang (86.3%). Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar
b Rerata nyeri sebelum intervensi sebesar Fundamental Keperawatan:
2.8 dan sesudah intervensi sebesar 1.8. Konsep,Proses, Dan Praktik. Jakarta:
c Perbedaan rerata nyeri sebelum dan EGC
sesudah perlakuan tidak signifikan Setyawan, T. F. (2016). Pengaruh Terapi
dengan nilai p = 0.207. Murotal Al Quran Terhadap Penurunan
d Tidak ada pengaruh pengaruh stimulasi Tekanan Darah Pada Pasien Gagal
titik akupresur Liv3 terhadap nyeri Ginjal Kronikyang Mengalami
penderita hipertensi Hipertensi. StikesMuhammadiyah
2. Saran Gombong
Peneliti selanjutnya disarankan untuk Sopiyudin, D. (2012). Statistik Untuk
melakukan penelitian yang sama dengan Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,
menggunakan kelompok kontrol dan Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi
memasukan kriteria nyeri sedang pada Aplikasi dengan Menggunakan SPSS
kriteria inklusi penelitian. (5th ed.). Jakarta: Salemba Medika
REFERENSI Suzanne, C. S., & Bare, B. G. (2010). Brunner
Awaludin S., Upoyo, A. S., & Purnawan, I. and Suddarth‟s Textbook of Medical
(2013). Pengaruh Light Massage Surgical Nursing (12th ed.). Lippincott
Terhadap Tekanan Darah Penderita Williams & Wilkins.
Hipertensi Primer di Kabupaten Yan, B., Li, K., Xu, J., Wang, W., Li, K., Liu,
Banyumas. Jurnal Terpadu Ilmu H.,Tang, X. (2005). Acupoint-Specific
Kesehatan,7(1), 01-100. Fmri Patterns In Human Brain.
Bazarganipour, F., Lamyian, M., Heshmat, Neuroscience Letters, 383(3), 236–240.
R.,Abadi, M. A. J., & Taghavi, A. https://doi.org/
(2010). ARandomized Clinical Trial Of 10.1016/j.neulet.2005.04.021.
TheEfficacy Of Applying A Simple
Acupressure Protocol To The Taichong
Point

49
50
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pengobatan dengan akupuntur tidak menimbulkan efek samping seperti pada
pengobatan menggunakan obat-obatan sering dijumpai efek samping dan akupuntur
dapat dilakukan tanpa memandang usia. Manfaat pengobatan dengan akupuntur adalah
pengaturan fungsi tubuh secara keseluruhan, sedangkan pengobatan dengan obat-obatan
ditujukan hanya pada proses penyembuhan penyakit atau gejalanya.

Akupuntur dapat mempengaruhi banyak reseptor dan bekerja pada meridian dan
kolateral, dengan demikian akupuntur dapat mengobati berbagai macam penyakit. Terapi
akupuntur adalah metode pengobatan alternatif dangan menggunakan jarum, pengobatan
akupuntur di Indonesia telah diakui, bedasarkan dua keputusan mentri kesehataan.
Sehingga alternatif pengobatan tradisional ini bisa dicoba siapapun yang terindikasi
dengan terapi akupuntur.

3.2 Saran
3.2.1 Mahasiswa keperawatan

Bagi mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dalam


dunia pengobatan tradisional.

3.2.2 Teman sejawat keperawatan


Dapat dijadikan bahan acuan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya
untuk terapi keperawatan komplementer khususnya akupresure.

3.2.3 Masyarakat

Bagi masyarakatdisarankan dapat memilih dan menggunakan pengobatan


tradisional apa pun dengan catatan, pengobatan tersebut sudah mendapatkan ijin
dari pemerintah dan sudah terbukti baik secara medis.

50
51

DAFTAR PUSTAKA

Chen, H.M., Chen, C.H., 2010. “Effects of Acupressure on Menstrual Distress in adolescent Girls; A
Comparison between Hegu- Sanyinjiao Matched Points And Hegu, Zusanli Single Point”,
Journals Clinical Nursing:19 (7-8): 998-1007.

Cholifah, Heni dan Reni. 2015. “Akupresur Pada Ibu Menyusui Meningkatkan Kecukupan Asupan
Asi Bayi di Kecamatan Mungkid Tahun 2014”.Jurnal Keperawatan Maternitas. Volume 3,
No. 2, 22November 2019; 111-117

Geby, Heni, Priyo. 2015. “Efektifitas Akupresur Dan Aromaterapi Peppermint Dalam Mengatasi
Morning Sickness Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Windusari Tahun 2j015”. Skripsi
(TidakDipublikasikan). Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Magelang.

Kementerian Kesehatan RI, 2015. “Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja Di Tempat Kerja”.
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Kemenkes RI. 2011. “Rencana Strategis Kemenkes Kesehatan Tahun 2015-2019”. Jakarta.

Mardiatun. 2013. “Pengaruh akupresur dalam meminimalisir dismenore primer pada remaja putri di
jurusan keperawatan poltekes kemenkes mataram”. Diperoleh 25November 2019 dari
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JHS/article/download/1086/883.

Meylana, Heni, Rohmayanti. 2015. “Efektivitas Akupresur Dan Aromaterapi Lavender Terhadap
Insomnia Pada Wanita Perimenopause Di Desa Pancuranmas Magelang”. Journal
OfHolistic Nursing Science; 2(2), p. 28-37, ISSN 2579-7751.

Setyowati, Koestoer, Heni. 2015. “The Effectiveness Of ‘Pain Digital Acupressure (Pda)’ In
Reducing Labor Pain And The Duration Of The Second Stage Of Labor”.International
Journal ofDevelopment ResearchVol. 07, Issue, 07, pp.13578-13583.

Smith, CA, et al, 2014. “Relaxation Techniques for Pain Management in Labour”, Cochranedatabase
Syst Rev:7;(12);CD009514

Snyder & Lindquist. 2014.” Complementary/alternative therapies in nursing. 4th edition”.


New York : Springer Publishing Company, Inc.

Sukanta. 2008. “Pijat akupresur untuk kesehatan”. Jakarta : Penebar Plus+.


Wirakhmi, Ikit Netra, dkk, 2018. “Pengaruh Stimulasi Titik Akupresure Liv 3 (Taichong) Terhadap
Nyeri Pada Pasien Hipertensi”. Media Publikasi Penelitian

Wong LP, Khoo EM, 2011. “Dysmenorrhea in a multiethnic population of adolescent Asian
Girls”. Int J Gynaecol Obstet, 2019 Nov 25.

Zulia, Heni, Rohmayanti 2015), “Efektifitas Aromaterapi Lavender Dan Terapi Akupresur Dalam
Mengatasi Dismenore Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Magelang Tahun 2015”. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Fakultas
IlmuKesehatan. Universitas Muhammadiyah Magelang.

51

Anda mungkin juga menyukai