KONSEP AKUPRESURE
OLEH:
KELOMPOK 1 (B 13 A)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah tentang
Keperawatan Komplementer.
Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam
kelancaran pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan
makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................2
1.5 Metode Penulisan...........................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian akupresure....................................................................4
2.2 Konsep akupresure.........................................................................5
2.3 Titik akupresure.............................................................................6
2.4 Tehnik akupresure........................................................................25
2.5 Indikasi dan kontra indikasi akupresure......................................27
2.6 Evaluasi akupresure.....................................................................33
2.7 Jurnal akupresure.........................................................................40
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan......................................................................................47
3.2 Saran............................................................................................47
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1. BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan.
2
3
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
tubuh manusia Yang adalah punggung, pinggul, permukaan tubuh bagian luar, cairan
bersih, psikis/mental, organ berongga. Adapun dalam hal yang menyangkut gejala
penyakit, Yang adalah enyaki akut, penderitanya selalu gelisah, tubuhnya panas dan
kering, nadi kuat, cepat, otot lidah kaku, selaputnya kuning kotor, serta perjalanan
penyakit progresif (Sukanta, 2008).
5
6
Lokasi pasti dari acupoint dapat dilihat pada ilustrasi di bawah. Acupoint ini
mungkin terletak sedikit dalam, di antara tulang, otot, atau tendon. Setelah anda
mencapai daerah dekat titik yang di ilustrasikan, perhatikan dan sisakan waktu sebentar
untuk merasakan daerah tersebut dengan jari anda yang sensitif. Selalu ada daerah yang
lebih sedikit sensitif dan pada keadaan yang imbalans acupoints biasanya lebih lembut
dari sekitarnya. Dengan latihan yang sering dan teratur anda akan semakin sensitif dan
rasa percaya diri akan bertambah. Semakin anda sering melakukannya, akan semakin
mudah untuk menemukan lokasi acupoints.
Penekanan dilakukan dengan ujung jari. Penekanan pada saat awal harus dilakukan
dengan lembut, kemudian secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa
sensasi yang ringan, tetapi tidak sakit. Pada individu yang sensitif seperti bayi , maupun
orang tua maka tekanan dapat dibuat lebih lembut. Penekanan dapat dilakukan 30 detik
sampai 2 menit.
6
7
b) Titik akupresur ekstra diberi nama dengan awalan EX yang berarti ekstra
point diikuti area letak titik, yaitu :
1) Head Neck (HN) yang berarti kepala leher;
2) Back (B) yang berarti punggung;
3) Lower Extremity (LE) yang berarti tungkai bawah.
Urutan lokasi titik akupresur ekstra dimulai dari lokasi yang lebih tinggi,
misalnya titik EX-HN 3 artinya titik nomor 3 pada regio kepala dan leher
(HN) (Kemenkes RI, 2015).
3 Lokasi Titik Akupressure
a) Feng chi
7
8
Titik ini terletak di ujung kedua bahu. Kamu bisa memijatnya dengan
memberi tekanan ke arah bawah pada kedua titik tersebut menggunakan jari
telunjuk atau ibu jari. Pijat titik ini selama 4-5 detik untuk meredakan otot
leher yang kaku, tegang pada bahu, dan sakit kepala kronis sehari-hari.
d) Zhong zhu
8
9
Titik ini terletak di belakang buku-buku jarimu, antara jari manis dan
kelingking. Tekan kuat titik ini sambil memijat selama 4-5 detik. Akupresur
ini untuk mengurangi sakit kepala yang muncul tiba-tiba, nyeri bahu, otot
leher yang tegang, dan nyeri pada punggung bagian atas.
e) Zu san Li
Titik akupresur ini terletak di sisi yang menghadap ke luar kaki, sekitar 4 jari
lebarnya dari bagian bawah tempurung lututmu. Tekan dan pijat otot pada
area titik ini sekitar 4-5 detik, ketika kamu mengalami rasa lelah dan stres
berlebih, .atau memiliki masalah pada pencernaan
f) Nei guan
9
10
g) Shou san li
Titik ini terletak pada permukaan luar lengan bawah. Di bawah lipatan siku
selebar 3 jari saat siku ditekuk 90°. Pijat area ini selama 4-5 detik karena
dapat mengurangi kaku pada leher, nyeri pada bahu, dan diare.
h) He gu
Gabar 8. Akupoint He Gu
10
11
Pijatlah titik yang terletak di antara pangkal ibu jari dan jari telunjuk selama
4-5 detik. Rangsangan pada titik ini dapat meredakan sakit kepala, sakit
leher, sakit gigi, dan stres. Jangan lakukan jika kamu sedang hamil karena ini
bisa memicu induksi.
i) Tai chong
Titik Tai Chong terletak pada punggung kaki sekitar 2 jari lebarnya di bawah
pangkal jari telunjuk dan ibu jari kaki. Pijatan kencang pada area ini selama
2-3 detik berpengaruh pada tekanan darah tinggi, kram menstruasi, sakit
punggung belakang, dan sakit kepala.
j) Yin tang
11
12
Pijatlah titik yang berada pada dahimu, persis di antara kedua ujung dalam
alis. Pijat selama 1 menit dengan lembut. Dan ulangi beberapa kali dalam
seminggu untuk membantu mengurangi stres, mata tegang, sakit kepala,
hidung tersumbat, dan insomnia.
k) Lao gong
Titik ini terletak di bagian tengah telapak tangan. Tekan titik tersebut untuk
menstimulasi selama 2-3 detik. Ulangi beberapa kali dalam seminggu.
Akupresur pada titik ini berguna untuk meredakan demam ringan dan rasa
panik berlebih.
Akupunktur atau akupresur bertujuan melancarkan qi meridian-meridian di
dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh 4 manusia terdapat 12 meridian umum
yang mewakili organ-organ dalam tubuh.
a. Paru-paru (Lu=lung)
Paru-paru berfungsi mengatur udara dan membantu jantung dalam
melaksanakan fungsinya. Keadaan kulit dan bulu mencerminkan kuat
dan lemahnya fungsi paru-paru. Gejala yang muncul bila terdapat
kelainan pada paru-paru adalah sesak nafas, nafas berbunyi/bersuara
(gejala asma), batuk dan rasa penuh dalam dada, penyakit tenggorokan,
kelainan kulit, hidung tersumbat, rhinitis. Meridian paru tertuang sebagai
berikut :
12
13
13
14
c. Lambung (St=stomach)
Lambung merupakan sumber penampungan makanan dan minuman,
tempat terjadinya pengolahan makanan. Setelah diolah menjadi sari-sari
makanan akan disalurkan ke semua organ, sehingga organ bisa
menjalankan fungsinya masing-masing. Gejala yang muncul bila
terdapat masalah pada lambung yaitu diabetes, badan kurus meskipun
nafsu makan banyak, susah menelan, perut kembung, nyeri lambung,
14
15
d. Limpa (Sp=spleen)
Fungsi utama limpa mengangkut sari makanan yang dihasilkan oleh
lambung. Limpa mempengaruhi atau mengatur darah. Limpa juga
mengatur seluruh otot dalam badan dan menentukan kekuatan keempat
alat gerak. Gejala yang muncul bila terjadi kelainan pada limpa adalah
lidah menjadi kaku, pangkal lidah nyeri, mual, nyeri epigastrik (ulu hati),
sering menarik napas dalam, rasa tubuh menjadi berat, diare dengan
campuran feses yang keras.
15
16
e. Jantung (Ht=heart)
Jantung adalah organ utama yang mengendalikan organorgan lainnya,
mengatur pergerakan dari keempat alat gerak dan tulang, perubahan-
perubahan pada tiap pikiran (rasio) dan emosi. Jantung mempengaruhi
cara berpikir, perubahan emosi dan keadaan mental. Jantung memiliki
peran utama dalam peredaran darah dan pembuluh darah. Gejala yang
terjadi jika terdapat masalah pada jantung antara lain menurunnya nafsu
makan, sulit tidur, badan kurus tidak bertenaga, kulit pucat dan kering,
melankolis, pemurung, mania, euforia, nyeri pada ulu hati, nyeri pada
belikat, nyeri bagian dalam lengan disertai rasa haus dan kulit tangan
dingin.
16
17
17
18
18
19
h. Ginjal (Ki=Kidney)
Ginjal berhubungan dengan kegiatan kerja dan kepandaian/kecerdasan.
Ginjal merupakan organ yang bekerja berat sehingga membutuhkan
banyak energi. Ginjal merupakan organ penyimpanan dan pengaturan
sari makanan dan sistem reproduksi, mengatur tulang, membentuk
sumsum dan mempunyai hubungan dengan otak. Gejala yang muncul
jika terjadi kelainan ginjal antara lain mudah marah, mudah lupa,
semangat tidak stabil, lamban, kaki tangan dingin, bengkak (edema),
pinggang kaku, lumbago, pergerakan alat gerak tidak dapat dikontrol,
lemah dan tidak bertenaga, asites, hidrotorak, tidak ada nafsu makan,
penglihatan kabur, mudah merasa takut dan sukar buang air besar dan
kecil.
19
20
20
21
21
22
keluar keringat dan merasa dingin, baal dan nyeri bagian dada, iga, 12
pantat, tungkai bagian bawah lateral, sampai ke kaki bagian lateral.
l. Hati (LR=lever)
Hati berfungsi untuk menyimpan darah serta mengatur jumlah darah,
memberikan perlindungan terhadap serangan luar dan serangan mental.
Hati merupakan pengatur otot tendon sehingga mempengaruhi
22
23
Terdapat beberapa cara untuk memijat yaitu dengan cara menekan secara
ringan, sedang dan keras. Beberapa cara dengan menggunakan tangan,
beras tempel, benda tumpul, api moksa yang dibakar dan didekatkan ke
daerah yang sakit dan diulangi beberapa kali. Sebelum dipijat, diolesi
minyak agar kulit tidak lecet.
a. Menekan Penekanan dapat dilakukan dengan ibu jari, telunjuk dan
jari tengah yang disatukan dalam kepalan tangan. Penekanan
dilakukan di daerah keluhan dengan tujuan untuk mendeteksi jenis
23
24
Manfaat Akupressure
Manfaat Akupresur dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit, penyembuhan,
rehabilitasi, menghilangkan rasa sakit, serta mencegah kekambuhan penyakit (Sunetra,
2004). Di dalam tubuh manusia terdapat 12 (dua belas) meridian umum dan 2 (dua)
meridian istimewa yang mewakili organ-organ dalam tubuh, yang dapat dimanipulasi
untuk melancarkan energi (qi), sehingga tubuh menjadi seimbang/sehat (Wong, 2011).
Menurut Kemenkes, (2015) menjelaskan bahwa akupresur dapat digunakan untuk
meningkatkan stamina tubuh, melancarkan peredaran darah, mengurangi rasa sakit, serta
mengurangi stres/menenangkan pikiran. Penelitian uji klinis tentang pengaruh akupresur
pada titik neiguan pada pasien sectio caesaria yang dilakukan di Rumah Sakit Sin-Lau,
Taiwan, menyimpulkan bahwa akupresur pada titik tersebut dapat menurunkan
kecemasan, persepsi nyeri, serta meningkatkan kenyamanan pasien selama dilakukan
tindakan operasi (Chen et al., 2005). Hal senada juga disimpulkan dalam penelitian Reza
et al., (2010) yang menyimpulkan bahwa akupresur efektif untuk memperbaiki kualitas
24
25
tidur pada usia lanjut yang dirawat di rumah di Negara Iran. Penelitian uji klinis yang
dilakukan oleh Gharloghi et al., (2012) juga menjelaskan bahwa akupresur pada titik
(Sp.6) dan (Sp. 8) dapat mengatasi nyeri pada saat haid.
Tekan titik-titik pada tubuh deengan kuat dan dalam stimulasi. Kekuatan tekanan ini
akan bergantung pada kesehatan tubuh anda secara menyeluruh. Saat menekan anda
mungkin akan sedikit sakit,tetapi pastikan anda tetap mendapatkan perasaan nyaman.
a. Beberapa titik tubuh mungkin akan terasa tegang,sementara beberapa lainnya akan
terasa sakit saat ditekan. Jika anda merasa sangat sakit,kurangi tekanan secara
bertahap hingga anda mendapatkan keseimbangan rasa sakit dan perasaan nyaman.
b. Jangan anggap akupresure sebagai latihan meningkatkan ketahanan terhadap rasa
a. Jari tengah adalah jari yang paling cocok untuk memberikan tekanan. Jari
tersebut paling panjang dan paling kuat. Banyak orang juga menggunakan
jempolnya.
b. Agar anda bisa memanipulasi titik tekan deengan benar,gunakan sesuatu yang
tumpul. Bagi brberapa titik, jari-jari anda mungkin terlalu tebal. Pilihlah benda
setebal 3-4 mm. Misalnya penghapus pensil bekas. Anda juga bisa
menggunakan benda-benda lain seperti biji apokat atau bola golf.
c. Beberapa titik tekan bisa ditekan menggunakan kuku jari.
Saat anda melakukan hal ini,anda seddang memperkuatnya,cara ini adalah metode
akupresure yang paling umum. Untuk memulainya gunakan benda tumpul. Jangan gosok
25
26
atau pijat area tersebut, alih-alih melakukannya, tekanlah dengan tenaga yang stabil.
a. Jika anda mencubit kulit, sudut tekanan akan menjadi tidak akurat. Tekanlah tepat
di tengah-tengah titiknya .
b. Pastikan anda menekan pada titik yang benar. Titik-titik akupresure sangat
kecil,jadi anda harus akurat. Jika anda tidak merasakan efek apapun cobalah titik
yang berbeda.
c. Saat melakukan akupresure, carilah titik tekan yang terasa sakit. Jika tidak ada
hambatan aliran energy di titik tersebut, anda tidak akan merasakan efek apapun
dan tidak perlu merawatnya.
d. Anda juga bisa memaksimalkan efek akupresure dengan beristirahat.
Akupresure melibatkan tekanan stabil pada titik-titik energy tubuh. Dengan menekan
sebuah titik hanya selama setengah detik,tubuh akan mulai merespon. Ini adalah cara
yang baik untuk mencari titik tekan saat anda baru saja mulai.
Setelah anda menekan selama yang anda inginkan, kurangi tekanannya sedikit demi
Sedikit, jangan langsung melepas tangan anda. Pengurangan tekanan secara bertahap
2.4.5 Lakukan akupresure saat tubuh berada pada kondisi yang tepat
Akupresure harus dilakukan saat anda rileks, terutama di tempat yang personal. Anda
26
27
gangguan dari luar tubuh serta perasaan stress. Matikan telepon genggam dan mainkan
music yang membuat rileks. Gunakan aromaterapi, cobalah semua teknik yang
a. Kenakan pakaian yang nyaman dan longgar. Hindari semua pakaian yang
membatasi gerak tubuh, misalnya sabuk, celana ketat, atau bahkan sepatu. Pakaian-
pakaian seperti ini bisa menghambat aliran energy.
b. Anda tidak boleh melakukan akupresure tepat sebelum makan atau dalam keadaan
kenyang. Tunggulah setidaknya hingga satu jam setelah anda makan, agar anda
tidak mual.
c. Jangan minum-minuman dingin karena hal tersebut bisa menonaktifkan efek
akupresure. Minum the herbal hangat setelah anda melakukan akupresure.
d. Tunggu setidaknya setengah jam setelah anda berolahraga atau mandi sebelum
melakukan akupresure.
6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu jari dan
jari telunjuk (titik 4a). Efek : mengurangi nyeri kepala dan mata pedih.
7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki ( titik 5a). Efek :
mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.
8) Titik yang terletak di tengah,1 jari di atas batas rambut (titik 1b ). Efek :
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1c). Efek: mengurangi
nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat hidung tersumbat.
10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6a). Efek:
merupakan titik penguat sistem pencernaan dan mengurangi nyeri kepala
akibat ketidakseimbangan sistem pencernaan, intoleransi makanan, dan
kelelahan.
11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar mata (titik
1d). Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri mata.
12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1e). Efek: mengurangi nyeri
kepala migren.
13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari pergelangan
tangan, dilekukan antara dua tulang. (titik 7a). Efek: mengurangi nyeri
akibat migren dan nyeri di pipi.
14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari kaki, antara
jari ke 4 dan 5. (titik 6b). Efek: mengurangi nyeri migren, penglihatan
kabur dan nyeri mata.
b. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1f). Efek:
mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga (titik 1g).
Efek: mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini ditekuk (titik
8a). Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan memperkuat sendi
di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga membantu menguatkan otot yang
menunjang sendi.
28
29
29
30
30
31
4) Titik yang terletak di antara tendon, tiga jari di atas pergelangan tangan
(gambar 10a). Efek: mengurangi kecemasan dan membuat rileks tubuh anda
31
32
32
33
a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun antiseptic
sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting.Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis dengan pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada bagian
tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal napas
olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah pembuluh
darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan gejala-gejala diatas segera
rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien
terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Zulia, Heni dan Rohmayanti pada
tahun 2015 yang berjudul “Efektifitas Aromaterapi Lavender dan Terapi
Akupresur dalam Mengatasi Dismenore pada Mahasiswi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang Tahun 2015”, hasil penelitian
tersebut menunjukkan terapi akupresur lebih efektif mengurangi nyeri karena
memiliki efek analgesik. Terapi akupresur dan aromaterapi lavender merupakan
cara untuk menurunkan nyeri dismenore dengan cara kerja yang berbeda.
Sedangkan aromaterapi merangsang relaksasi dengan bau yang dihirup oleh
seseorang. Terapi akupresur dengan pemijatan atau penekanan pada titik LI 4
(Hegu) dan ST 36 (Zusanli) akan meningkatkan kadar endorphin sehingga lebih
cepat menurunkan rasa nyeri sedangkan aroma yang dihirup melalui proses
pernafasan kemudian baru merangsang kinerja otak dan juga dipengaruhi oleh
dalamnya pernafasan sehingga responden banyak yang mengalami penurunan
nyeri dismenore karena terapi akupresur.
33
34
34
35
perjalanan yang dimulai dari hidung lalu dari cilia diubah menjadi impuls listrik
kemudian dihantarkan ke sistem limbik kemudian ke otak lalu mempengaruhi
suasana hati seseorang sehingga membutuhkan proses yang lama untuk
mengurangi mual dan muntah.
2.6.3 Penelitian terkait akupresur untuk mengatasi nyeri persalinan
Penelitian tentang akupresur untuk mengatasi nyeri persalinan telah
dilakukan oleh Setyowati, Koestoer, Heni (2015) terhadap 76 ibu bersalin
primipara di Puskesmas Cimanggis Depok. Desain penelitian menggunakan
quasi eksperimen pre and post test with control group. 38 orang ibu bersalin
dilakukan akupresur sebagai kelompok intervensi dan ibu bersalin sebagai
kelompok kontrol. Akupresur dilakukan dengan menggunakan alat Pain Digital
Acupresure (PDA) yang telah dibuat oleh tim peneliti. PDA sebelum digunakan
pada ibu bersalin telah diujicobakan terlebih dahulu pada hewan coba yaitu
kambing di Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
(IPB). Hasil dari ujicoba tersebut yaitu PDA tidak mengganggu Denyut Jantung
Fetus (DJF) maupun kontraksi otot rahim yang diperiksa menggunakan alat
Cardiotocografi (CTG). Bahkan proses persalinan hewan yang dipasang alat
PDA lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang tidak dipasang alat PDA.
Pada alat PDA yang ditempelkan pada acupoint terdiri dari dua pasang.
Acupoint yang digunakan yaitu Jianjing (GB 21), Li 4 (Hegu), Celiao (BL 32)
dan Sanyinjiao (Sp 6). Akupreusr dilakukan selama 30 menit, 15 menit pertama
pad ditempelkan pada acupoint GB 21 dan Li 4, 15 menit berikutnya pad
ditempelkan pada acupoint BL 32 dan Sp 6 secara bilateral (sisi kanan dan kiri).
Lokasi titik akupresur selama proses persalinan sebagai berikut:
a. Titik Cien Cing (Jianjing)
Titik ini terletak pada bahu lurus di bawah telinga, diantara dua otot atau
pada pertengahan antara tonjolan tulang leher (servikal 7) dan pangkal
lengan atas. Titik ini berguna pada fase pertama dan kedua persalinan
untuk menstimulasi kontraksi uterus.
35
36
36
37
37
38
38
39
mempertahankan kualitas tidur baik dan tingkat kepekaan individu yang satudan yang lain
berbeda dalam menghirup aromaterapi.
39
40
40
41
PROFESI (Profesional
Islam) Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume
16; No 1.
Website: ejournal.stikespku.ac.id
Keywords Abstract
Akupressure, Hypertension is the most common health problem in many countries, including
Liv3 Indonesia. One of the symptoms that are often complained by people with
Point(Taichong) hypertension is pain. If is not treated properly, pain can aggravate
, Hypertension hypertension conditions. The objective of the study was to identify the effect of
stimulation of point Liv3 (Taichong) on pain in hypertensive patients. The
benefit of research is to get alternative method (kompelementer) to overcome
complaint of patient pain of hypertension.. The research design was pre
experiment with pre and post test approach of one group without control
design. Samples were taken randomly with inclusion criteria: (a) systolic blood
pressure> 140 mmHg and diastolic blood pressure> 90 mmHg; and (b) ages 18-
65 years. While the exclusion criteria: (a) get another complementary
treatment;
(b) hypertension with complications; and (c) are taking hypertension
medications. The number of respondents in this study was as many as 15
people. Respondents got stimulated Liv3 acupressure points for 15 minutes.
While pain was measured before and after therapy was done. Painassessment
was done by using numbering pain scale. Data were analyzed using univariable
analysis (distribution, frequency and average) and bivariable (pair t
test).
Result: there was no significant difference of mean pain
before and after treatment with p value = 0,207
41
42
PROFESI (Profesional
Islam) Media Publikasi Penelitian; 2018;
Volume 16; No 1.
Website: ejournal.stikespku.ac.id
42
43
43
44
meningkatkan kenyamanan tubuh pada penderita yaitu nyeri dan akupresur.Nyeri merupakan sensasi
hipertensi adalah akupresur. Titik akupresur yang rasa tidak nyamandalam tubuh yang disebabkan
pada beberapa penelitian terbukti memiliki oleh kondisi hipertensinya (skala pengukuran:
efektrapeutik adalah tauchong (Lin et al., 2016; ratio). Akupresuremerupakan aktivitas stimulasi
Wu et al., 2014). Pengobatan tradisional cina Liv3 di titik pertemuan antara tulang ibu jari
menggunakan titik ini untuk menangani dengan tulang berikutnya (skala pengukuran:
berbagaimasalah kesehatan seperti stress, nyeri nominal). Uji kolmogorov smirnov ddapatkan hasil
punggung(lower back pain), tekanan darah tinggi, rerata nyeri sebelum dan sesudah perlakuan
disminore, nyeri tungkai, insomnia, dan terdistribusi normal. Data dianalis menggunakan
kecemasan.Titik tauchong ini terletak pada uji t berpasangan.
punggung kaki yakni dua jari diatas titikpertemuan
antara ruasjempol dan jari kaki sebelahnya(UCLA,
HASIL DAN PEMBAHASAN
2017). 1. Karakteristik Responden
Studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan
Tabel 1.Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
Sumampir menemukan jumlah penderitahipertensi
Variabel Rerata Median Simpang Baku Min Maks
y
a Usia 70 72 12,9 53 97
n
g
c
u
k
u
p
b
a
n
y
a
k
44
45
a Penelitian ini
3%.
Lansia merupakan
Ga
mba salah
r 1. satu faktor penyebab
Kar
akte hipertensi yang
risti tidak
k
Res dapat
pon
den
Ber
das
arka
n
Jeni
s
Kel
ami
n
Ga
mb
ar
1.
me
nun
juk
kan
bah
wa
seb
agi
an
bes
ar
res
pon
den
berj
enis
kel
ami
n
per
em
pua
n
yak
ni
86,
46
47
dimodifikasi. Hal ini terkait dengan proses perempuan relatif sama. Dominasi jenis kelamin
aterosklerosis dan penebalan dinding pembuluh perempuanini dalam penelitian ini dikarenakan
darah yang terus berlangsung seiring oleh kecenderungan keterlibatan dalam aktivitas
bertambahnya usia. Selain itu, usia juga sosial yanglebih pada lansia wanita. Hasil ini
berpengaruh terhadap intensitas nyeri (Potter & sesuai denganpenelitian yang dilakukan oleh
Perry, 2005). Lansia memiliki risiko yang lebih Awaludin, Upoyo,& Purnawan (2013), dimana
rentan terhadap nyeri. Nyeri yang dialami oleh sebagian besar responden lansia hipertensi yang
lansia dapat diikuti oleh penurunan mobilitas, terlibat didominasioleh wanita (81,2%) dari total
aktivitas perawatan diri, hingga toleransi aktivitas 15 responden. Halini juga sesuai dengan penelitian
(Potter & Perry, 2005). Perubahan pada sistem Wahyuni dan Susilowati, 2018 di Kelurahan
kardiovaskuler lansia mengalami penurunan Sambung MacanSragen menunjukkan sebagian
kemampuan memompa darah 1% setiap tahun. besar respondenpenderita hipertensi berjenis
Bertambahnya umur akan diikuti peningkatan kelamin berjeniskelamin perempuan sebanyak 31
tekanan darah sebagai akibat pengerasan pembuluh responden(62%). Menurut Widyanto dan
nadi (Divine, 2012 dalam Priyo, Margono dan Triwibowo, 2013dalam Wahyuni dan Susilowati,
Hidayah, 2018). Peningkatan tekanan darah yang 2018, jenis kelamin laki-laki memiliki gaya hidup
terjadi lansia karena menurunnya elastisitas arteri yang cenderung dapat menaikkan tekanan darah
pada proses menua (Padila, 2013). Arteriosklerosis daripadaperempuan. Sedangkan perempuan akan
atau pengerasan arteri inilah serigkali memicu semakintinggi resikonya mengalami hipertensi saat
peningkatan tekanan darah pada lanjut usia (Wade, masuk usia menopause. Hal ini bisa
2016 dalam Priyo, Margono dan Hidayah, 2018). dimungkinkankarena kecenderungan perempuan
Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya lebih banyakmelakukan aktifitas di rumah pada
umur yang disebabkan oleh perubahaan struktur saat pengambilan data.
pada pembuluh darah besar, sehingga lumen
2. Gambaran Rerata Nyeri Sebelum dan
menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah
Sesudah Perlakuan
menjadi lebih kaku, sebagai akibatnya terjadi
Tabel 2.Karakteristik Responden
peningkatan tekanan darah sistolik (Linda, 2017).
Menurut Potter & Perry (2005) jumlah penderita Variabe Rerat Median Simpang Baku Maks
hipertensi antara laki-laki dan l a Min
Usia 70 72 12,9 53 97
47
48
(2010) rentang skala nyeri 1 sampai dengan nyeri ringan, maka selisih skor nyerinya lebih
termasuk dalam nyeri ringan. Secara objektif, besar (Suzanne & Bare, 2010).
orang dengan nyeri ringan masih bisa Penurunan nyeri yang terjadi, meskipuntidak
berkomunikasi serta mengalami gejala yang tidak signifikan, merupakan efek relaksasi daristimulasi
terdeteksi. Fakta inilah yang kemudian titik Liv3. Efektivitas stimulasi titikakupresur Liv3
menyebabkan banyak orang dengan hipertensi ini telah terbukti secara efektifmampu menurunkan
tidak menyadari dan tidak merasakan keluhan keparahan disminore,sehingga direkomendasikan
apapun. Oleh karena itulah hipertensi sering sebagai metodealternatif dalam mengatasi nyeri
disebut juga sebagai sillent killer (Setyawan,2016). dimenore(Bazarganipour, Lamyian, Heshmat,
Abadi, &Taghavi, 2010). Stimulasi pada titik
3. Perbedaan Rerata Nyeri Sebelum dan akupresurtersebut memicu munculnya pola
Sesudah Perlakuan aktivitas otaktertentu yang bisa dihubungkan
Tabel 3. Perbedaan Rerata Nyeri Sebelum dengan efekterapeutik dari akupresur (Yan et al.,
dan Sesudah Perlakuan 2005).Akupresur dapat membantu meringankan
gejalaatau mengurangi atau menghilangkan gejala
n Rerata + P
s.b sakitkepala dan ketegangan yang mam-
Rerata nyeri Pre 15 2,8 + 0,3 0,207 pumenurunkan tekanan darah tinggi. Adapun
Rarata nyeri Post 15 1,8 + 0,04
titiktitik penekanan yang dilakukan adalah
meliputibeberapa titik salah satunya yaitu titik
Tabel 3. menunjukkan bahwa perbedaan Taichong(H3) terletak 3 jari dari lipatan jari kaki I
rerata nyeri sebelum dan sesudah intervensi dan II. Titik ini membersihkan panas hati dan
tidak signifikan. Hal ini ditunjukan dengan mengatasisakit kepala. Masih ada beberapa titik
nilai p = 0,207. Dengan demikian, penurunan yang bisadilakukan akupressure untuk mengurangi
nyeri yang terjadi dianggap tidak signifikan nyeripada posisi tertentu yang tidak dilakukan
(Sopiyudin, 2012).Stimulasi titik akupresur Liv3 olehpeneliti sehingga kemungkinan
secara statistik memang tidak memiliki pengaruh, memengaruhikeluhan pasien dimana pasien tidak
namundemikian secara rerata tetap saja ada hanyamengeluh nyeri dibagian kepala. Peneliti
penurunan nyeri meskipun tidak signifikan. jugamenyadari karena adanya faktor yang
Perbedaanyang tidak signifikan itu bisa disebabkan sulitdikendalikan antara lain: stres, pola diet,
karena nyeri pre termasuk dalam kategori aktivitasdan faktor lingkungan responden.
ringandengan rentang 1-3 sehingga perbedaan SIMPULAN
yangterjadi sangat kecil. Lain halnya jika nyeri 1. Kesimpulan
preberada pada satu tingkat di atasnya, misalnya
nyeri sedang, ketika nyeri post berada padarentang
48
49
a Karakteristik responden berdasarkan In Relieving Dysmenorrhea. International
usia dan jenis kelamin yaitu rerata usia Journal Of Gynecology And Obstetrics,
responden adalah 70 tahun dan sebagian 111(2), 105–109.
besar berjenis kelamin perempuan https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2010.04.030
sebesar 13 orang (86.3%). Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar
b Rerata nyeri sebelum intervensi sebesar Fundamental Keperawatan:
2.8 dan sesudah intervensi sebesar 1.8. Konsep,Proses, Dan Praktik. Jakarta:
c Perbedaan rerata nyeri sebelum dan EGC
sesudah perlakuan tidak signifikan Setyawan, T. F. (2016). Pengaruh Terapi
dengan nilai p = 0.207. Murotal Al Quran Terhadap Penurunan
d Tidak ada pengaruh pengaruh stimulasi Tekanan Darah Pada Pasien Gagal
titik akupresur Liv3 terhadap nyeri Ginjal Kronikyang Mengalami
penderita hipertensi Hipertensi. StikesMuhammadiyah
2. Saran Gombong
Peneliti selanjutnya disarankan untuk Sopiyudin, D. (2012). Statistik Untuk
melakukan penelitian yang sama dengan Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,
menggunakan kelompok kontrol dan Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi
memasukan kriteria nyeri sedang pada Aplikasi dengan Menggunakan SPSS
kriteria inklusi penelitian. (5th ed.). Jakarta: Salemba Medika
REFERENSI Suzanne, C. S., & Bare, B. G. (2010). Brunner
Awaludin S., Upoyo, A. S., & Purnawan, I. and Suddarth‟s Textbook of Medical
(2013). Pengaruh Light Massage Surgical Nursing (12th ed.). Lippincott
Terhadap Tekanan Darah Penderita Williams & Wilkins.
Hipertensi Primer di Kabupaten Yan, B., Li, K., Xu, J., Wang, W., Li, K., Liu,
Banyumas. Jurnal Terpadu Ilmu H.,Tang, X. (2005). Acupoint-Specific
Kesehatan,7(1), 01-100. Fmri Patterns In Human Brain.
Bazarganipour, F., Lamyian, M., Heshmat, Neuroscience Letters, 383(3), 236–240.
R.,Abadi, M. A. J., & Taghavi, A. https://doi.org/
(2010). ARandomized Clinical Trial Of 10.1016/j.neulet.2005.04.021.
TheEfficacy Of Applying A Simple
Acupressure Protocol To The Taichong
Point
49
50
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengobatan dengan akupuntur tidak menimbulkan efek samping seperti pada
pengobatan menggunakan obat-obatan sering dijumpai efek samping dan akupuntur
dapat dilakukan tanpa memandang usia. Manfaat pengobatan dengan akupuntur adalah
pengaturan fungsi tubuh secara keseluruhan, sedangkan pengobatan dengan obat-obatan
ditujukan hanya pada proses penyembuhan penyakit atau gejalanya.
Akupuntur dapat mempengaruhi banyak reseptor dan bekerja pada meridian dan
kolateral, dengan demikian akupuntur dapat mengobati berbagai macam penyakit. Terapi
akupuntur adalah metode pengobatan alternatif dangan menggunakan jarum, pengobatan
akupuntur di Indonesia telah diakui, bedasarkan dua keputusan mentri kesehataan.
Sehingga alternatif pengobatan tradisional ini bisa dicoba siapapun yang terindikasi
dengan terapi akupuntur.
3.2 Saran
3.2.1 Mahasiswa keperawatan
3.2.3 Masyarakat
50
51
DAFTAR PUSTAKA
Chen, H.M., Chen, C.H., 2010. “Effects of Acupressure on Menstrual Distress in adolescent Girls; A
Comparison between Hegu- Sanyinjiao Matched Points And Hegu, Zusanli Single Point”,
Journals Clinical Nursing:19 (7-8): 998-1007.
Cholifah, Heni dan Reni. 2015. “Akupresur Pada Ibu Menyusui Meningkatkan Kecukupan Asupan
Asi Bayi di Kecamatan Mungkid Tahun 2014”.Jurnal Keperawatan Maternitas. Volume 3,
No. 2, 22November 2019; 111-117
Geby, Heni, Priyo. 2015. “Efektifitas Akupresur Dan Aromaterapi Peppermint Dalam Mengatasi
Morning Sickness Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Windusari Tahun 2j015”. Skripsi
(TidakDipublikasikan). Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Magelang.
Kementerian Kesehatan RI, 2015. “Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja Di Tempat Kerja”.
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI
Kemenkes RI. 2011. “Rencana Strategis Kemenkes Kesehatan Tahun 2015-2019”. Jakarta.
Mardiatun. 2013. “Pengaruh akupresur dalam meminimalisir dismenore primer pada remaja putri di
jurusan keperawatan poltekes kemenkes mataram”. Diperoleh 25November 2019 dari
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JHS/article/download/1086/883.
Meylana, Heni, Rohmayanti. 2015. “Efektivitas Akupresur Dan Aromaterapi Lavender Terhadap
Insomnia Pada Wanita Perimenopause Di Desa Pancuranmas Magelang”. Journal
OfHolistic Nursing Science; 2(2), p. 28-37, ISSN 2579-7751.
Setyowati, Koestoer, Heni. 2015. “The Effectiveness Of ‘Pain Digital Acupressure (Pda)’ In
Reducing Labor Pain And The Duration Of The Second Stage Of Labor”.International
Journal ofDevelopment ResearchVol. 07, Issue, 07, pp.13578-13583.
Smith, CA, et al, 2014. “Relaxation Techniques for Pain Management in Labour”, Cochranedatabase
Syst Rev:7;(12);CD009514
Wong LP, Khoo EM, 2011. “Dysmenorrhea in a multiethnic population of adolescent Asian
Girls”. Int J Gynaecol Obstet, 2019 Nov 25.
Zulia, Heni, Rohmayanti 2015), “Efektifitas Aromaterapi Lavender Dan Terapi Akupresur Dalam
Mengatasi Dismenore Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Magelang Tahun 2015”. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Fakultas
IlmuKesehatan. Universitas Muhammadiyah Magelang.
51