GERONTIK
OLEH
KELOMPOK 3
1
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatnya dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul,
”Konsep Dasar Keperawatan Gerontik” sebagai tugas dari perkuliahan mata ajar
Keperawatan Gerontik tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dalam mata ajaran Keperawatan Gerontik serta agar dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan-kekurangan dalam makalah ini, namun berkat adanya bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada dosen
yang mengajar Keperawatan Gerontik.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima
kritik dan saran yang sifatnya membangun, mudah-mudahan makalah yang sederhana
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa-mahasiswi STIKES WIRA
MEDIKA PPNI- BALI.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Definisi Keperawatan Gerontik..............................................................................4
B. Pembagian Lansia...................................................................................................5
C. Lingkup Asuhan Keperawatan Gerontik................................................................7
D. Peran dan Fungsi Keperawatan Gerontik...............................................................7
E. Tanggung Jawab Perawat Gerontik........................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
A. Simpulan.................................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan telah menurunkan angka
kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini berdampak
pada meningkatnya usia harapan hidup bangsa Indonesia dan meningkatnya jumlah
penduduk golongan lanjut usia. Perkembangan ilmu Gerontik ini tidak dapat
dipisahkan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena sampai setengah
abad yang lalu, ilmu ini memang belum dikenal. Padahal ilmu kesehatan anak
(pediatri) berkembang dengan pesatnya. Berbagai istilah berkembang terkait
dengan lanjut usia (Lansia), yaitu Gerontologi, Geriatri serta keperawatan gerontik,
dan keperawatan geriatrik (Gerontological Nursing and Geriatric Nursing).
Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia sehingga perlu
dibedakan pengertian antara Gerontologi dan Geriatri, walaupun berobjek sama,
yaitu Lansia.
Mengingat usia individu tidak dapat dielakkan terus bertambah dan
berlangsung konstan dari lahir sampai mati, sedangkan penuaan dalam masyarakat
tidak seperti itu, proporsi populasi lansia relatif meningat di banding populasi usia
muda.
Pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat
sebagai paling pesat di dunia. Jumlah lansia yang kini sekitar 16 juta orang, akan
menjadi 25,5 juta pada tahun 2020, atau sebesar 11,37 persen dari jumlah
penduduk. Itu berarti jumlah lansia di Indonesia akan berada di peringkat empat
dunia, di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Munculnya jumlah penduduk lansia dalam jumlah besar telah memberikan
implikasi khusus bagi keperawatan dan perawatan kesehatan. Dengan makin
bertambahnya penduduk usia lanjut, bertambah pula penderita golongan ini yang
memerlukan pelayanan kesehatan. Berbeda dengan segmen populasi lain, populasi
lanjut usia dimanapun selalu menunjukkan morbiditas dan mortalitas yang lebih
tinggi dibanding populasi lain. Tiga dari empat penyebab kematian yang paling
1
sering terjadi di kalangan lansia penyakit jantung, kanker, dan stroke merupakan
akibat dari gaya hidup yang kurang sehat.
Keperawatan pada usia lanjut merupakan bagian dari tugas dan profesi
keperawatan yang memerlukan berbagai keahlian dan keterampilan yang spesifik,
sehingga di bidang keperawatan pun saat ini ilmu keperawatan lanjut usia
berkembang menjadi suatu spesialisasi yang mulai berkembang.
Keperawatan lanjut usia dalam bahasa Inggris sering dibedakan atas
Gerontologic nursing (gerontic nursing) dan geriatric nursing sesuai keterlibatannya
dalam bidang yang berlainan. Gerontologic nurse atau perawat gerontologi adalah
perawat yang bertugas memberikan asuhan keperawatan pada semua penderita
berusia diatas 65 tahun (di Indonesia dan Asia dipakai batasan usia 60 tahun) tanpa
melihat apapun penyebabnya dan dimanapun dia bertugas. Secara definisi, hal ini
berbeda dengan perawat geriatrik, yaitu mereka yang berusia diatas 65 tahun dan
menderita lebih dari satu macam penyakit (multipel patologi), disertai dengan
berbagai masalah psikologik maupun sosial.
Perhatian pemerintah terhadap keberadaan lansia sudah meningkat. GBHN
1993 mengamanatkan agar lansia yang masih produktif dan mandiri diberi
kesempatan berperan aktif dalam pembangunan.. Pemerintah juga menetapkan
tanggal 29 mei sebagai Hari Lansia Nasional, sedang DPR menerbitkan UU no 13
tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keperawatan gerontik ?
2. Apa saja pembagian lansia ?
3. Apa saja ruang lingkup asuhan keperawatan gerontik ?
4. Apa saja peran dan fungsi keperawatan gerontik ?
5. Apa saja tanggung jawab perawat gerontik ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memahami dan membuat KonsepKeperawatan
Komunitas Gerontik.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami konsep dasar keperawatan gerontik
b. Mengetahui dan memahami pembagian lansia
2
c. Mengetahui dan memahami ruang lingkup asuhan keperawatan gerontik
d. Mengetahui dan memahamiperan dan fungsi keperawatan gerontik
e. Mengetahui dan memahamitanggung jawab perawat gerontik
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar keperawatan
gerontik
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami pembagian lansia
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami ruang lingkup asuhan keperawatan
gerontik
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami peran dan fungsi keperawatan gerontik
5. Mahasiswa mengetahui dan memahami tanggung jawab perawat gerontik
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin
memburuk, gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidak proporsional.
Keperawatan gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan
pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan pengkajian kesahatan dan
status fungsional, perencanaan, implementasi, serta evaluasi. (Lueckerotte, 2000)
Keperawatan geriatri adalah praktik perawatan yang berkaitan dengan
penyakit pada proses menua. (Lueckerotte, 2000)
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
profesional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerontik, mencakup
bio psikososial dan spiritual, dimana klien adalah orang yang telah berusia >60
tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit. Tujuan keperawatan gerontik
adalah memenuhi kenyamanan lansia, mempertahankan fungsi tubuh serta
membantu lansia menghadapi kematian dengan tenang dan damai melalui ilmu dan
teknik keperawatan gerontik.
Sifat asuhan keperawatan gerontik adalah independen (mandiri),
interdependen (kolaborasi), humanistik dan holistik. Peran dan fungsi perawat
gerontik adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan secara langsung, sebagai
pendidik bagi lansia, keluarga dan masyarakat. Perawat juga dapat menjadi
inovator dan motivator dalam memberikan advokasipada klien serta menjadi
konselor (Eliopoulus, 2005 dan Lueckerotte, 2000).
B. Pembagian Lansia
DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut:
1. kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54 th) sebagai masa VIRILITAS
2. kelompok usia lanjut (55 – 64 th) sebagai masa PRESENIUM
3. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM
Departemen Kesehatan RI mengklasifikasikan lanjut usia sebagai berikut:
1. Pralansia (prasenilis)
Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
2. Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
3. Lansia risiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia60 tahun
atau lebih dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2003).
5
4. Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/ atau kegiatanyang dapat
menghasilkan barang/ jasa (Depkes RI, 2003).
5. Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung
pada bantuan orang lain (Depkes RI, 2003).
Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 4 kategori, yaitu:
1. Usia pertengahan (Middle Age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
2. Lanjut usia (Elderly) ialah kelompok usia antara 60 dan 74 tahun.
3. Lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia antara 75 dan 90 tahun.
4. Usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok di atas usia 90 tahun.
UU no.13 tahun 1998 → tentang kesejahteraan lansia :
Lansia pada seseorang berusia 60 tahun ke atas
Usia digolongkan atas 3 :
1. Usia biologis
Usia yang menunjuk pada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam
keadaan hidup.
2. Usia psikologis
Menunjukkan pada kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian-
penyesuaian pada situasi yang dihadapinya.
3. Usia sosial
Usia yang menunjuk pada peran-peran yang diharapkan/ diberikan masyarakat
kepada seseorang sehubungan dengan usianya.
Menurut Pasal 1 UU No.4 Th 1965 :
“Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau usia lanjut setelah yang
bersangkutan mencapai usia 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari
nafkah sendiri atau keperluan hidupnya sehari-hari, dan menerima nafkah dari
orang lain.
Menurut Setyonegoro (1984), menggolongkan bahwa yang disebut lanjut usia
(geriatric age) adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Selanjutnya terbagi
dalam tiga usia 70-75 tahun (young old), 75-80 tahun (old), dan lebih dari 80 tahun
(very old). Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada
6
daurkehidupan manusia (Budi Anna Keliat, 1999 dalam Buku Siti Maryam,
dkk,2008). Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang
kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia
lebih dari 60 tahun. (R. Siti Maryam, dkk, 2008: 32).
7
c. Humanistik (secara manusiawi) yaitu dalam melakukan asuhan
keperawatan memandang sebagai makhluk yang perlu untuk diberikan
perawatan secara layak dan manusiawi.
d. Holistik (secara keseluruhan) yaitu lansia memiliki kebutuhan yang utuh,
baik bio, psiko, social, dan spiritual yang mempunyai karakteristik
berbeda-beda antara lansia satu dengan yang lain.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan
yangprofesional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerontik,
mencangkup bio psikososial dan spiritual, dimana klien adalah orang yang
telahberusia >60 tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit. Usia lanjut
dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia.
Batasan lanjut usia menurut WHO terbagi menjadi 5 yaituusia pertengahan
(Middle Age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun, lanjutusia (Elderly) ialah
kelompok usia antara 60 dan 74 tahun, lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia
antara 75 dan 90 tahun, usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok di atas usia 90
tahun.
Kesejahteraan individu lansia tergantung pada faktor fisik, mental, sosial
danlingkungan. Pengkajian total meliputi evaluasi sistem tubuh utama, status
social dan mental, dan kemampuan individu untuk berfungsi secara mandiri
meskipunmenderita penyakit kronis.
B. Saran
1. Mahasiswa Keperawatan mampu memahami tentang konsep keperawatan
gerontik.
2. Mahasiswa Keperawatan dapat bekerja sama dengan perawat kesehatan
komunitas dan populasi untuk memperbaiki kembali kesehatan lansia.
3. Semoga makalah ini menjadi salah satu bahan untuk menambah wawasan
mengenai konsep keperawatan komunitas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal, Nurul Chayatin, dan Bambang Adi Santoso. 2009. Ilmu
Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.
10