Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

GERONTIK

OLEH

KELOMPOK 3

NI NYOMAN GUNA YUNITA 203221089


NI NYOMAN DIAH SUGIARTINI 203221090
I WAYAN RESMIANA 203221091

I GUSTI AYU VINA WIRATIH 203221092

NI PUTU JULIARTINI 203221093

PANDE WAYAN WIJAYANTI 203221094


LUH PUTU DIAH KUSUMA DEWI 203221095

DEWA GDE SUDIASTA 203221096

I WAYAN SELAMET WIDYAGUNA 203221097

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2021

1
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatnya dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul,
”Konsep Dasar Keperawatan Gerontik” sebagai tugas dari perkuliahan mata ajar
Keperawatan Gerontik tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dalam mata ajaran Keperawatan Gerontik serta agar dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan-kekurangan dalam makalah ini, namun berkat adanya bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada dosen
yang mengajar Keperawatan Gerontik.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima
kritik dan saran yang sifatnya membangun, mudah-mudahan makalah yang sederhana
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa-mahasiswi STIKES WIRA
MEDIKA PPNI- BALI.

Om Santhi, Santhi, Santhi, Om

Denpasar, Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Definisi Keperawatan Gerontik..............................................................................4
B. Pembagian Lansia...................................................................................................5
C. Lingkup Asuhan Keperawatan Gerontik................................................................7
D. Peran dan Fungsi Keperawatan Gerontik...............................................................7
E. Tanggung Jawab Perawat Gerontik........................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
A. Simpulan.................................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan telah menurunkan angka
kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini berdampak
pada meningkatnya usia harapan hidup bangsa Indonesia dan meningkatnya jumlah
penduduk golongan lanjut usia. Perkembangan ilmu Gerontik ini tidak dapat
dipisahkan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena sampai setengah
abad yang lalu, ilmu ini memang belum dikenal. Padahal ilmu kesehatan anak
(pediatri) berkembang dengan pesatnya. Berbagai istilah berkembang terkait
dengan lanjut usia (Lansia), yaitu Gerontologi, Geriatri serta keperawatan gerontik,
dan keperawatan geriatrik (Gerontological Nursing and Geriatric Nursing).
Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia sehingga perlu
dibedakan pengertian antara Gerontologi dan Geriatri, walaupun berobjek sama,
yaitu Lansia.
Mengingat usia individu tidak dapat dielakkan terus bertambah dan
berlangsung konstan dari lahir sampai mati, sedangkan penuaan dalam masyarakat
tidak seperti itu, proporsi populasi lansia relatif meningat di banding populasi usia
muda.
Pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat
sebagai paling pesat di dunia. Jumlah lansia yang kini sekitar 16 juta orang, akan
menjadi 25,5 juta pada tahun 2020, atau sebesar 11,37 persen dari jumlah
penduduk. Itu berarti jumlah lansia di Indonesia akan berada di peringkat empat
dunia, di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Munculnya jumlah penduduk lansia dalam jumlah besar telah memberikan
implikasi khusus bagi keperawatan dan perawatan kesehatan. Dengan makin
bertambahnya penduduk usia lanjut, bertambah pula penderita golongan ini yang
memerlukan pelayanan kesehatan. Berbeda dengan segmen populasi lain, populasi
lanjut usia dimanapun selalu menunjukkan morbiditas dan mortalitas yang lebih
tinggi dibanding populasi lain. Tiga dari empat penyebab kematian yang paling

1
sering terjadi di kalangan lansia penyakit jantung, kanker, dan stroke merupakan
akibat dari gaya hidup yang kurang sehat.
Keperawatan pada usia lanjut merupakan bagian dari tugas dan profesi
keperawatan yang memerlukan berbagai keahlian dan keterampilan yang spesifik,
sehingga di bidang keperawatan pun saat ini ilmu keperawatan lanjut usia
berkembang menjadi suatu spesialisasi yang mulai berkembang.
Keperawatan lanjut usia dalam bahasa Inggris sering dibedakan atas
Gerontologic nursing (gerontic nursing) dan geriatric nursing sesuai keterlibatannya
dalam bidang yang berlainan. Gerontologic nurse atau perawat gerontologi adalah
perawat yang bertugas memberikan asuhan keperawatan pada semua penderita
berusia diatas 65 tahun (di Indonesia dan Asia dipakai batasan usia 60 tahun) tanpa
melihat apapun penyebabnya dan dimanapun dia bertugas. Secara definisi, hal ini
berbeda dengan perawat geriatrik, yaitu mereka yang berusia diatas 65 tahun dan
menderita lebih dari satu macam penyakit (multipel patologi), disertai dengan
berbagai masalah psikologik maupun sosial.
Perhatian pemerintah terhadap keberadaan lansia sudah meningkat. GBHN
1993 mengamanatkan agar lansia yang masih produktif dan mandiri diberi
kesempatan berperan aktif dalam pembangunan.. Pemerintah juga menetapkan
tanggal 29 mei sebagai Hari Lansia Nasional, sedang DPR menerbitkan UU no 13
tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keperawatan gerontik ?
2. Apa saja pembagian lansia ?
3. Apa saja ruang lingkup asuhan keperawatan gerontik ?
4. Apa saja peran dan fungsi keperawatan gerontik ?
5. Apa saja tanggung jawab perawat gerontik ?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memahami dan membuat KonsepKeperawatan
Komunitas Gerontik.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami konsep dasar keperawatan gerontik
b. Mengetahui dan memahami pembagian lansia

2
c. Mengetahui dan memahami ruang lingkup asuhan keperawatan gerontik
d. Mengetahui dan memahamiperan dan fungsi keperawatan gerontik
e. Mengetahui dan memahamitanggung jawab perawat gerontik

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar keperawatan
gerontik
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami pembagian lansia
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami ruang lingkup asuhan keperawatan
gerontik
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami peran dan fungsi keperawatan gerontik
5. Mahasiswa mengetahui dan memahami tanggung jawab perawat gerontik

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan Gerontik


Ilmu Keperawatan Gerontik : Ilmu + Keperawatan + Gerontik
Ilmu : pengetahuan dan sesuatu yang dapat dipelajari
Keperawatan : konsisten terhadap hasil lokakarya nasional keperawatan1983
Gerontik : gerontologi + geriatrik
Gerontologi berasal dari Geros = lansia dan logos = ilmu
Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses
penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.
Geriatrik berasal dari kata Geros dan Eatriea. Geros = lansia, Eatriea = kesehatan.
Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang
berusia lanjut.
Gerontologi keperawatan : Ilmu yang mempelajari keperawatan pada lansia
Keperawatan Gerontik : suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada
ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan
kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit
pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan gerontik adalah salah satu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan lmu dan kiat keperawatan gerontik yangberbentuk Boipsikososial
spiritual yang komperhensip, ditujukan pada lanjut usia baik sehat maupun sakit
pada tingkatan individu, keluarga, kelompok/ panti atau masyarakat. Menua atau
menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai
dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua
merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap berbeda, baik secara biologis
maupun secara psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran,
misalnya : kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut

4
memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin
memburuk, gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidak proporsional.
Keperawatan gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan
pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan pengkajian kesahatan dan
status fungsional, perencanaan, implementasi, serta evaluasi. (Lueckerotte, 2000)
Keperawatan geriatri adalah praktik perawatan yang berkaitan dengan
penyakit pada proses menua. (Lueckerotte, 2000)
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
profesional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerontik, mencakup
bio psikososial dan spiritual, dimana klien adalah orang yang telah berusia >60
tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit. Tujuan keperawatan gerontik
adalah memenuhi kenyamanan lansia, mempertahankan fungsi tubuh serta
membantu lansia menghadapi kematian dengan tenang dan damai melalui ilmu dan
teknik keperawatan gerontik.
Sifat asuhan keperawatan gerontik adalah independen (mandiri),
interdependen (kolaborasi), humanistik dan holistik. Peran dan fungsi perawat
gerontik adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan secara langsung, sebagai
pendidik bagi lansia, keluarga dan masyarakat. Perawat juga dapat menjadi
inovator dan motivator dalam memberikan advokasipada klien serta menjadi
konselor (Eliopoulus, 2005 dan Lueckerotte, 2000).

B. Pembagian Lansia
DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut:
1. kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54 th) sebagai masa VIRILITAS
2. kelompok usia lanjut (55 – 64 th) sebagai masa PRESENIUM
3. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM
Departemen Kesehatan RI mengklasifikasikan lanjut usia sebagai berikut:
1. Pralansia (prasenilis)
Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
2. Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
3. Lansia risiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia60 tahun
atau lebih dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2003).

5
4. Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/ atau kegiatanyang dapat
menghasilkan barang/ jasa (Depkes RI, 2003).
5. Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung
pada bantuan orang lain (Depkes RI, 2003).
Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 4 kategori, yaitu:
1. Usia pertengahan (Middle Age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
2. Lanjut usia (Elderly) ialah kelompok usia antara 60 dan 74 tahun.
3. Lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia antara 75 dan 90 tahun.
4. Usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok di atas usia 90 tahun.
UU no.13 tahun 1998 → tentang kesejahteraan lansia :
Lansia pada seseorang berusia 60 tahun ke atas
Usia digolongkan atas 3 :
1. Usia biologis
Usia yang menunjuk pada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam
keadaan hidup.
2. Usia psikologis
Menunjukkan pada kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian-
penyesuaian pada situasi yang dihadapinya.
3. Usia sosial
Usia yang menunjuk pada peran-peran yang diharapkan/ diberikan masyarakat
kepada seseorang sehubungan dengan usianya.
Menurut Pasal 1 UU No.4 Th 1965 :
“Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau usia lanjut setelah yang
bersangkutan mencapai usia 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari
nafkah sendiri atau keperluan hidupnya sehari-hari, dan menerima nafkah dari
orang lain.
Menurut Setyonegoro (1984), menggolongkan bahwa yang disebut lanjut usia
(geriatric age) adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Selanjutnya terbagi
dalam tiga usia 70-75 tahun (young old), 75-80 tahun (old), dan lebih dari 80 tahun
(very old). Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada

6
daurkehidupan manusia (Budi Anna Keliat, 1999 dalam Buku Siti Maryam,
dkk,2008). Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang
kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia
lebih dari 60 tahun. (R. Siti Maryam, dkk, 2008: 32).

C. Lingkup Asuhan Keperawatan Gerontik


Fenomena yang menjadi bidang garapan keperawatan gerontik adalah tidak
terpenuhinya kebutuhn dasar pada lansia sebagai akibat proses penuaan. Lingkup
asuhan keperawatan gerontik meliputi . (Wahit Iqbal Mubarak,dkk. 2009 : 141) :
1. Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan.
2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan.
3. Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi keterbatasan akibat proses
penuaan.

D. Peran dan Fungsi Keperawatan Gerontik


Dalam praktiknya dalam menangani kasus gerontik, perawat melakukan
peran dan fungsi sebagai . (Wahit Iqbal Mubarak,dkk. 2009 : 142):
1. Sebagai care giver atau pemberi asuhan keperawatan secara langsung.
2. Sebagai pendidik klien lansia
3. Sebagai motivator klien lansia
4. Sebagai advokat klien lansia
5. Sebagai konselor atau memberi konseling pada klien lansia.

E. Tanggung Jawab Perawat Gerontik


. (Wahit Iqbal Mubarak,dkk. 2009 : 142)
1. Tanggung jawab Perawat Gerontik antara lain
a. Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal
b. Membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya
c. Membantu klien lansia menerima kondisinya
d. Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara
manusiawi sampai dengan meninggal.
2. Sifat Pelayanan Gerontik
a. Independent (layanan tidak tergantung pada profesi lain/ mandiri)
b. Interdependent yaitu dalam melakukan asuhan keperawatan dilakukan
melalui kerja sama dengan tim kesehatan lain.

7
c. Humanistik (secara manusiawi) yaitu dalam melakukan asuhan
keperawatan memandang sebagai makhluk yang perlu untuk diberikan
perawatan secara layak dan manusiawi.
d. Holistik (secara keseluruhan) yaitu lansia memiliki kebutuhan yang utuh,
baik bio, psiko, social, dan spiritual yang mempunyai karakteristik
berbeda-beda antara lansia satu dengan yang lain.

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan
yangprofesional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerontik,
mencangkup bio psikososial dan spiritual, dimana klien adalah orang yang
telahberusia >60 tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit. Usia lanjut
dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia.
Batasan lanjut usia menurut WHO terbagi menjadi 5 yaituusia pertengahan
(Middle Age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun, lanjutusia (Elderly) ialah
kelompok usia antara 60 dan 74 tahun, lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia
antara 75 dan 90 tahun, usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok di atas usia 90
tahun.
Kesejahteraan individu lansia tergantung pada faktor fisik, mental, sosial
danlingkungan. Pengkajian total meliputi evaluasi sistem tubuh utama, status
social dan mental, dan kemampuan individu untuk berfungsi secara mandiri
meskipunmenderita penyakit kronis.

B. Saran
1. Mahasiswa Keperawatan mampu memahami tentang konsep keperawatan
gerontik.
2. Mahasiswa Keperawatan dapat bekerja sama dengan perawat kesehatan
komunitas dan populasi untuk memperbaiki kembali kesehatan lansia.
3. Semoga makalah ini menjadi salah satu bahan untuk menambah wawasan
mengenai konsep keperawatan komunitas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ekasari, Mia Fatma, dkk. 2006. Panduan Pengalaman Belajar Lapangan:


KeperawatanKeluarga, Keperawatan Gerontik, Keperawatan Komunitas.
Jakarta: EGC.

Nugroho, Wahyudi. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.


Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika.

Mubarak, Wahit Iqbal, Nurul Chayatin, dan Bambang Adi Santoso. 2009. Ilmu
Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.

Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Ed 2. Jakarta : EGC.


Tamher, S. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.

10

Anda mungkin juga menyukai