Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN PENDIDIKAN SEKS ANAK USIA DINI MENURUT

PERSPEKTIF ISLAM
(Upaya Pencegahan kekerasan dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Usia Dini Melalui
Penerapan Pendidikan Seks Dalam Perspektif Sunnah Rasul)

Lely Camelia dan Ine Nirmala

PRODI PGRA, Universitas Singaperbangsa Karawang


Jl. HS. Ronggowaluyo Telukjambe Telp. (0267) 6411177 Ext 306. Fax (0267) 641367 Karawang 41361

Email : lely.camelia@staff.unsika.ac.id
ine.nirmala@staff.unsika.ac.id

ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai kajian konseptual tentang penerapan pendidikan seks anak usia
dini menurut perspektif Islam. Banyak nya kasus - kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak
baru – baru ini membuat berbagai pihak tak terkecuali orangtua harus waspada dengan ancaman tersebut.
Puncaknya pada tahun 2015 Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyebutkan bahwa kasus kekerasan
dan pelecehan terhadap anak merupakan bahaya laten bagi anak – anak Indonesia. Beberapa usaha telah
dilakukan yaitu diantaranya dengan mengedukasi orangtua dan anak tentang pendidikan seks sejak dini,
membatasi tontonan pornografi, membatasi konten – konten pornografi dalam internet dan games, serta
menghentikan upaya pelaku kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak yaitu memvonis pelaku
dengan hukuman seberat – beratnya. Rasullullah SAW sebagai suri tauladan yang baik telah
memberikan beberapa tuntunan bagi kita tentang bagaimana cara mendidik anak secara detail, tidak
hanya tentang pendidikan seks sejak dini bahkan sejak anak dalam sulbi ayah. Dengan mengacu terhadap
sunnah – sunnah yang telah dicontohkan Rasulullah, kita sebagai Guru dan orangtua dapat menerapkan
hal tersebut dalam kehidupan sehari – hari yang nantinya akan berdampak positif terhadap anak dan
lingkungan dalam pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak.

Kata kunci : pendidikan seks anak, perspektif islam, perspektif sunnah Rasul

1 PENDAHULUAN Islam merupakan agama samawi, bersifat


universal yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Setiap anak yang dilahirkan ke dunia adalah
Muhammad SAW sebagai pelengkap dan
dalam keadaan suci, maka orang tua dan
penyempurna syari’at agama samawi sebelumnya.
lingkunganlah yang akan membentuk karakternya.
Sebagai bukti keuniversalannya ada satu aspek
Apakah karakternya baik atau jelek tergantung
yang mempunyai relevansi dengan kehidupan
bagaimana didikan orangtuanya dan lingkungan
keseharian komunitas muslim, yakni nilai – nilai
dimana dia tinggal. Pada periode - periode awal
pendidikan (paedagogis) yang akan mampu
kehidupannya, anak akan menerima arahan dari
membimbing manusia menjadi individu yang
kedua orang tuanya. Maka tanggung jawab untuk
paripurna melalui proses penahapan yang terarah
mengarahkan anak kepada kebaikan, berada diatas
(Amirudin 2016 : 1)
pundak orang tua. Sebab periode-periode awal dari
Kasus kekerasan terhadap anak merupakan
kehidupan anak merupakan periode yang paling
masalah sosial yang memiliki dampak besar pada
penting dan sekaligus rentan. Untuk tumbuh dan
aspek kesehatan yang berpengaruh buruk terhadap
berkembang dengan baik, anak membutuhkan
proses tumbuh kembang anak baik secara fisik
lingkungan yang baik pula, sebagaimana Zakiah
maupun psikologis terutama trauma psikologis
Daradjat menyatakan, bahwa segala sesuatu yang
yang berdampak pada penurunan kualitas hidup
ada disekitar manusia yang mempengaruhi
anak yang berada dalam proses tumbuh kembang.
perkembangan pendidikan baik secara langsung
Sistem Islam adalah sistem kehidupan yang unik,
maupun tidak langsung. Jika lingkungan tempat
dimana Negara bertanggungjawab menerapkan
anak berada buruk, akan sangat berpengaruh dalam
aturan-aturan Islam secara utuh dalam rangka
kehidupannya ke depan. Bahkan, ia bisa terjerumus
mengatur seluruh urusan umat, sehingga umat
pada tindakan melanggar hukum karena problem
mendapatkan jaminan keamanan dan kesejahteraan
kenakalan anak (juvenile delinquency). Lingkungan
secara adil dan menyeluruh.
sangat memegang peranan penting dalam tumbuh
Namun yang pada kenyataanya ternyata
kembang anak terutama ketika anak masih dalam
kekerasan tidak dapat dipungkiri masih banyak
usia dini 0-6 tahun.
terjadi, sebagaimana yang dimuat dalam harian
Kompas tanggal 9 Maret 2016, kasus kekerasan

27
pencabulan di Kampung Rawa Indah, Kelapa biologis, psikologis dan psikososial dengan
Gading Jakarta Utara, terhadap anak perempuan menanamkan moral etika serta komitmen agama
berusia 15 tahun, dilakukan oleh pamannya sejak sehingga hormat terhadap diri. Oleh karena itu
perempuan tersebut berusia 6 tahun. pendidikan seksual sangat diperlukan bagi anak –
Menurut Komisi Perlindungan Anak anak, dengan tujuan untuk membimbing dan
Indonesia (KPAI), kasus kekerasan terhadap anak mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti,
terus meningkat setiap tahunnya. Data KPAI fungsi dan tujuan seksual sehingga dapat
menunjukkan dalam 3 tahun terakhir ini setiap menyalurkannya secara baik, benar dan tidak ilegal.
bulan terjadi 45 kekerasan terhadap anak (Ferri, Imam Al – Ghazali mengatakan bahwa
2015) pengenalan anak terhadap pendidikan seks dapat
Dalam pencegahannnya orangtua dan dimulai sejak dini dengan cara diawasi sejak
lingkungan yang terdekat dengan anaklah yang permulaan, dipelihara dan disusuinya oleh wanita
paling tepat untuk memberikan pendidikan seks shaleh dan beragama dengan makanan yang halal.
sejak dini. Sudah seharusnya orang tua tidak Ketika anak sudah dapat membedakan sesuatu,
menganggap tabu dan sungkan dalam memberikan maka pengawasan harus lebih ditingkatkan lagi
informasi kepada anak terkait dengan pendidikan yaitu dengan menanamkan sifat malu, ditentang
seks. jika memakai pakaian sutera dan berwarna, dijaga
Dengan berpengang teguh terhadap ajaran – dari pergaulan dengan anak – anak yang
ajaran agama yang bersumber dari Al – Quran dan membiasakan bersenang – senang, bermewah –
As – Sunnah, orang tua dapat mengamalkan dan mewahan, dijaga dari membaca puisi yang
mempraktekan cara – cara yang sudah dicontohkan mengandung seksual dan dilarang melakukan
Nabi terkait dengan pendidikan seks pada anak, perbuatan dengan sembunyi – sembunyi, tidak
agar dapat mencegah perilaku negatif anak yang diperbolehkan meninggalkan bersuci dan shalat,
dapat mengarahkan anak kepada perilaku kekerasan diajarkan batas norma – norma agama yang
dan pelecehan seksual pada anak usia dini. diperlukan (Amirudin 2016 : 6 ).
Dengan demikian pemahaman dan pemilihan
2 KONSEP PENDIDIKAN SEKS ANAK cara mengkomunikasikan serta menginformasikan
USIA DINI DALAM PERSPEKTIF ISLAM pendidikan seks yang tepat kepada anak, akan
Pada kenyataannya masyarakat umum menghantarkan anak menjadi insan yang mampu
memahami konsep pendidikan seks sebagai menjaga dirinya dari perbuatan – perbuatan yang
pemberian informasi tentang alat kelamin dan terlarang dan sadar akan ancaman dan peringatan
berbagai macam cara atau posisi dalam dari perbuatan zina serta memiliki pegangan agama
berhubungan seks dengan lawan jenis. Sehingga yang jelas (Sulistyo, 2005:19)
banyak orangtua yang lebih memilih untuk
menghindari pembicaraan tentang pendidikan seks 3 PERKEMBANGAN SEKS PADA ANAK
dengan anak dan menganggap tabu serta malu USIA DINI
apabila membicarakan apa saja yang berhubungan Dalam Santrock (2007: 45)Teori Psikoanalisis
dengan pendidikan seks. Sigmund Freud membagi tahapan perkembangan
Beberapa pengertian pendidikan seks dibawah kehidupan seksual manusia menjadi lima yaitu :
ini mengungkapkan bahwa pendidikan seks tidak a. Fase Oral (0 – 1 tahun) adalah masa
dilihat dari arti sempit yaitu membahas tentang dimana kepuasan baik fisik maupun
jenis kelamin ataupun cara dan posisi dalam emosional berfokus pada daerah sekitar
melakukan hubungan seksual, namun pendidikan mulut. Kebutuhan akan makanan adalah
seks menurut Syamsudin (1985 : 14) adalah kebutuhan yang paling penting untuk
sebagian usaha untuk membimbing seseorang agar faktor fisik dan emosional yang sifatnya
dapat mengerti benar – benar tentang arti dan harus segera dipuaskan.
fungsi kehidupan seksnya sehingga dapat b. Fase Anal (1 – 3 tahun) adalah masa
mempergunakannya dengan baik selama hidupnya. dimana sensasi dari kesenangan berpusat
Begitu juga dengan pengertian pendidikan pada daerah sekitar anus dan segala
seks menurut Calderone (Suraji, 2008) adalah aktivitas yang berhubungan dengan anus.
pelajaran untuk menguatkan kehidupan keluarga, Pada masa inilah anak mulai dikenalkan
untuk menumbuhkan pemahaman diri dan hormat dengan “toilet trainning”, yaitu anak mulai
terhadap diri, untuk mengembangkan kemampuan diperkenalkan tentang rasa ingin buang air
– kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang kecil (BAK) dan rasa ingin buang air besar
lain secara sehat dan untuk membangun (BAB).
tanggungjawab seksual dan sosial. c. Fase Phalic (3 – 6 tahun) adalah masa
Dengan demikian pendidikan seksual dapat dimana alat kelamin merupakan bagian
dimaknai sebagai upaya memberikan pengetahuan paling penting, anak sangat senang
tentang aspek – aspeknya, pengertiannya, memainkan alat kelaminnya yang
tujuannya, serta akibatnya yang meliputi bidang terkadang dilakukannya untuk membuat

28
orangtuanya tidak senang. Masa ini sangat Sama hal nya dengan pendidikan, pendidikan
penting untuk perkembangan identifikasi seks pun merupakan suatu proses komunikasi
jenis kelamin pada anak, bagaimana berupa pemberian informasi yang
seharusnya anak laki – laki atau anak berkesinambungan kepada anak. Pada usia dini,
perempuan bersikap, berpakaian dan anak berada dalam tahapan berfikir konkret dan
berperan. Jika pada masa ini lingkungan rentang konsentrasinya tidak lebih dari 5 menit,
tidak mendukung anak untuk maka dari itu orangtua perlu mengetahui cara yang
mengidentifikasi dirinya dengan baik, tepat dan efektif untuk mengkomunikasikan
maka anak akan mengalami bias atau pendidikan seks pada anak. Penyampaian yang
ketidakjelasan dalam mengidentifikasi wajar, jelas, jujur (tidak ditutup – tutupi/
dirinya sebagai seorang laki – laki atau direkayasa) serta menggunakan bahasa sederhana
perempuan. sesuia dengan usia anak akan membentuk
d. Fase Latency (7 – 10 tahun) adalah masa pemahaman akan pendidikan seks yang baik dan
dimana kebutuhan seksual anak sudah positif.
tidak terlihat lagi, anak lebih tertarik pada Berikut ini adalah tabel cara memberikan
kegiatan – kegiatan yang melibatkan fisik pengenalan pendidikan seks sesuai usia anak:
dan kemampuan intelektualnya yang Tabel 1: Tahap memberikan pengenalan
disalurkan disekolah dan olahraga. Pada pendidikan seks sesuai usia anak
masa ini anak sudah dapat Usia Tahapan
mengidentifikasikan dirinya dengan baik 20 bln Anak menunjukkan rasa ingin tahu dan
bereksplorasi terhadap alat kelaminnya, dengan
sebagai seorang laki – laki atau cara memegang dan menyentuh berulang - ulang,
perempuan, bermain dan melakukan anak tidak mempunyai fantasi romantis seperti apa
kegiatan dengan sesama anak laki – laki yang dibayangkan orang dewasa. Orangtua tidak
begitu juga dengan anak perempuan. perlu bereaksi keras dengan perilaku anak yang
seperti itu, karena alat kelamin anak tak ada
e. Fase Genital (10 - 15) adalah masa dimana bedanya dengan jari, hidung atau organ tubuh
mulai ada ketertarikan pada lawan jenis, lainnya
mulai menjalin hubungan dengan lawan 24 bln Pada tahapan ini anak mulai mengenal perbedaan
jenis, belajar menyayangi, mencintai, jenis kelamin dan dapat mengidentifikasikan
perbedaan alat kelamin laki – laki dan perempuan.
butuh akan kasih sayang dan dicintai Anak laki – laki seperti ayah dan anak perempuan
lawan jenis. seperti ibunya.
Orangtua dapat memperkenalkan organ tubuh yang
Pentingnya akan pemahaman konsep diri (self lainnya sesuai dengan fungsinya. Begitupun juga
nama dan funsi dari alat kelaminnya. Hindari
concept) anak sejak dini akan berpengaruh terhadap memakai istilah yang tidak benar terkait dengan
perilaku seksualnya dimasa dewasanya. Konsep nama jenis kelamin karena dapat menimbulkan
diri ini terbangun sejak anak usia 1 tahun dimana kebingungan pada anak. Menggunakan istilah
anak mulai mngidentifikasikan dirinya sesuai jenis biologi merupakan cara yang tepat untuk
pengenalan nama jenis kelamin.
kelamin dan mulai berubah sejak usia sekitar 4 1 – 2 thn Pada tahap ini anak berada pada fase phalic atau
tahun, dimana anak mulai memandang karakteristik kenikmatan didapat di alat genitaldimana anak
untuk menggambarkan dirinya (Papalia dalam Mil merasakan sensasi nikmat ketika alat genitalnya
2015 : 147). disentuh dan merupakan hal yang sangat menarik
bagi anak.
Pemahaman konsep diri tersebut berupa dapat Pada masa ini, orangtua dapat mengalihkan
mengidentifikasi dirinya sendiri (laki – laki atau perhatian anak dengan cara mengajak bermain,
perempuan), menghargai dan menghormati dirinya membaca buku cerita dan kegiatan lainnya yang
sendiri, memahami perilaku – perilaku yang dapat mengalihkan anak dari memainkan alat
genitalnya.
mungkin berpotensi merendahkan dan mengacu
3 thn Pada tahapan ini anak mulai bertanya tentang hal –
kepada pelecehan seksual. hal yang berhubungan dengan seks seperti dede
4 TAHAPAN PENGENALAN SEKS PADA bayi keluar darimana, dll.
ANAK USIA DINI Orangtua haruslah menjawab dengan benar
pertanyaan tersebut sebab pengenalan alat kelamin
Hurlock (2003:129) menyatakan bahwa anak
dan jenis kelamin adalah langkah awal untuk
– anak sudah memiliki minat terhadap seks, yang melindungi anak dari tindakan kekeraan dan
ditunjukkan salah satunya dengan cara mulai pelecehan seksual anak.
menemukan ciri perlaku yang diasosiasikan dengan 6 – 8 Pada rentang usia ini orangtua sudah dapat
jenis kelamin tertentu dengan ciri yang berlawanan tahun memberikan informasi tentang perkembangan alat
reproduksinya dengan menggunakan media ynag
dengan jenis kelamin tertentu dan ciri yang dekat dengan anak, seperti buku cerita atau
berlawanan dengan jenis kelamin yang berlawanan. tayangan vcd edukasi yang menjelaskan tentang
Pengenalan pendidikan seks sejak dini dirasa alat kelamin yang akan mengalami perubahan
sangat penting mengingat pada usia 1 tahun anak seiring bertambahnya usia.
Orangtua dapat mengajarkan anak untuk dapat
sudah menyadari keberadaan dirinya dilingkungan melindungi dirinya sendiri dan berani untuk
sekitar. Apakah ia itu laki – laki atau perempuan. mengatakan tidak apabila ada seseorang yang
mencoba untuk membujuk anak untuk membuka

29
pakaiannya meskipun dengan bujukan dan imbalan yang memperhatikan tentang etika sopan santun
yang menarik dalam melakukan hajat.
5 PENERAPAN PENDIDIKAN SEKS d. Menanamkan rasa malu pada anak
MENURUT SUNNAH RASUL Rasa malu harus ditanamkan kepada anak
Islam menganjurkan bagi orangtua untuk sejak dini. Jangan biasakan anak-anak, walau masih
selalu memperhatikan sekitarnya, begitu pula kecil, bertelanjang di depan orang lain; misalnya
penerapan mengenai materi pendidikan seksual ketika keluar kamar mandi, berganti pakaian, dan
belum menjadi satu materi khusus yang diajarkan sebagainya. Dan membiasakan anak untuk selalu
dalam sebuah lembaga pendidikan. Walaupun menutup auratnya serta idak diperkenankan mandi
landasan secara umum mengenai pendidikan bersama anak.
seksual terdapat dalam nilai – nilai sumber hukum e. Melarang Anak Laki – Laki menyerupai
Islam. Anak Perempuan
Orangtua sebagai pihak pertama yang Berikan pakaian dan mainan yang sesuai
bertanggung jawab terhadap keselamatan anak – dengan jenis kelamin anak, sehingga anak terbiasa
anaknya dalam menjalani tahapan – tahapan untuk berperilaku sesuai dengan fitrahnya. Anak
perkembangan (fisik, kognitif, bahasa emosional, harus diperlakukan sesuai dengan jenis kelaminnya.
intelektual, seksual, sosial, moral dan agama) yang Ibnu Abbas ra. berkata:
harus mereka lalui, dari anak Rasulullah saw melaknat laki-laki yang berlagak
Berikut ini adalah beberapa cara untuk wanita dan wanita yang berlagak meniru laki-laki.
mengajarkan pendidikan seks pada anak usia dini (HR al-Bukhari). Begitu juga dengan pemilihan
yang sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah bahan baju yang di pakai, Rasullulah saw bersabda
SAW : kaum lelaki dari umatku diharamkan mengenakan
a. Memberi nama yang baik untuk anak. kain sutera dan emas dan kaum wanitanya
Allah itu indah dan menyukai keindahan. dihalalkan (mengenakan keduannya)
Diantara keindahan ialah memberikan nama yang f. Pengajaran pendidikan sex melalui shalat
baik dan tidak memberikan nama yang Pada usia 7 tahun anak mulai bisa
mengandung makna buruk. Memberikan nama membedakan siapa yg laki – laki dan siapa yg
sesuai dengan jenis kelamin laki – laki atau perempuan. Anak sudah mulai dibiasakan untuk
perempuan. Menghindari pemberian nama yang melaksanakan sholat 5 waktu. Sangat jelas dalam
membuat keragu- raguan atau yang mempunyai sholat ada shaff khusus laki - laki ada shaff khusus
makna ganda perempuan. Kita bisa memberikan penjelasan
b. Mengajarkan toilet training kepada anak. tentang cara menutp aurat bagi laki – laki dan
HR Ahmad mengatakan bahwa ada bayi perempuan. Yaitu laki - laki dari pusar ke lutut dan
perempuan yang mengompol saat sedang berada perempuan seluruh tubuh kecuali muka dan telapak
dipangkuan Nabi. Kemudian Nabi tidak merasa tangan.
tergangu dengan kejadian tersebut, melainkan Nabi g. Memisahkan tempat tidur anak dan
meminta air dan langsung menyipratkannya Melarang Anak Tidur Telungkup
kebagian yang terkena kencing tersebut. Anak usia Ketika anak berusia 10 tahun, naluri
1 tahun sudah dapat diberikan penjelasan tentang seksualnya mulai tumbuh. Anak harus diperlakukan
cara toilet trainning yang benar. Setiap sebelum secara hati – hati dengan menangkal semua
tidur dan sesudah bangun tidur dibiasakan untuk ke penyebab kerusakan, penyimpangan dan dekadensi
toilet dan anak dibiasakan untuk mengungkapkan moral. Rasulullah saw bersabda :
apa yang ia rasakan ketika akan buang air kecil dan Perintahkan anak – anak kalian mengerjakan
buang air besar. Orangtua dapat melihat gerak – sholat bila telah menginjak usia tujuh tahun dan
gerik anak ketika akan akan buang air kecil dan pukullah mereka karena meninggalkannya bila
buang air besar, sehingga dapat langsung menuju telah berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah
toilet tempat tidur mereka.apabila seseorang diantara
c. Menkhitan dan Mendidik menjaga kalian menikahkan budaknya atau pelayannya,
kebersihan alat kelamin. janganlah ia melihat aurautnya karena
Abu Hurairah berkata : fitrah itu ada lima sesungguhnya bagian dibawah pusar sampai
yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur lututnya termasuk aurat.
kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak. Anak usia 10 tahun tidak semestinya
Mengajari anak untuk menjaga kebersihan dibiarkan tidur daam satu kasur. Tapi masing –
alat kelamin selain agar bersih dan sehat sekaligus masing harus tidur terpisah dari yang lain. Hal
juga mengajari anak tentang najis. Anak juga harus inilah yang menjadi tuntunan pemisahan sebagai
dibiasakan untuk buang air pada tempatnya (toilet wujud ketaatan terhadap perintah Nabi.
training). Dengan cara ini akan terbentuk pada diri Dalam HR Abu Dawud meriwayatkan bahwa
anak sikap hati-hati, mandiri, mencintai kebersihan, Rasullullah saw melarang kita untuk tidur
mampu menguasai diri, disiplin, dan sikap moral tengkurap/ telungkup karena merupakan cara
tidurnya orang yang dimurkai Allah. Menurut

30
riwayat lain disebutkan bahwa tidur telungkup menjurus kearah pornografi. Akan tetapi
adalah cara tidurnya ahli neraka. pendidikan seks dapat dimaknai sebagai upaya
Tidak diragukan lagi bahwa tidur telungkup memberikan pengetahuan tentang aspek –
dapat menimbulkan pergesekan yang tercela, aspeknya, pengertiannya, tujuannya, serta
membangkitkan birahi dan menggugah naluri akibatnya yang meliputi bidang biologis, psikologis
seksual. dan psikososial dengan menanamkan moral etika
h. Mengenalkan waktu berkunjung ke serta komitmen agama sehingga hormat terhadap
kamar orang tua (meminta izin dalam 3 diri.
waktu) Oleh karena itu pendidikan seksual sangat
Tiga ketentuan waktu yang tidak diperlukan bagi anak – anak, dengan tujuan untuk
diperbolehkan anak-anak untuk memasuki ruangan membimbing dan mengasuh seseorang agar
(kamar) orang dewasa kecuali meminta izin mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seksual
terlebih dulu adalah: sebelum shalat subuh, tengah sehingga dapat menyalurkannya secara baik, benar
hari, dan setelah shalat isya. Dengan pendidikan dan tidak ilegal.
semacam ini ditanamkan pada anak maka ia akan Pendidikan seks yang diberikan terhadp anak
menjadi anak yang memiliki rasa sopan-santun dan sudah suatu keharusan diberikan dengan
etika yang luhur. mengunakan pendekatan agama, kesehatan,
i. Mendidik anak agar selalu menjaga higienis, sosial, moral dan sebagainya. Pendidikan
pandangan mata yang diberikan harus sesuai dengan tingkat
Telah menjadi fitrah bagi setiap manusia pemahaman dan usia anak sehingga hal tersebut
untuk tertarik dengan lawan jenisnya. Namun, jika dapat mencegah aka terjerumus kedalam perilaku
fitrah tersebut dibiarkan bebas lepas tanpa kendali, yang menyimpang yang dapat memicu terjadinya
justru hanya akan merusak kehidupan manusia itu kekerasan dan pelecehan seksual pada anak.
sendiri. Karena itu, jauhkan anak-anak dari gambar,
film, atau bacaan yang mengandung unsur DAFTAR PUSTAKA
pornografi dan pornoaksi.
Dalam Riwayat Ibnu Khuzaimah disebutkan bahwa Amirudin. (2016). Pembinaan Perilaku Seksual
Rasullullah saw bersabda : keponakanku, pada hari Remaja Dalam Perspektif Imam Al – Ghazali.
ini, siapa yang menundukkan pandangan matanya Bandung : Multikreasindo
dan memelihara kemaluan dan lisannya, dosa – Asosiasi Pendidik Guru PAUD Indonesia. Jurnal
dosanya akan diampuni. Pendidikan Anak Usia Dini Vol 9 Edisi 2
j. Memerintahkan Anak Perempuan Untuk November 2015. Jakarta : UNJ Press
Berhijab Bila Telah Baligh Darajat, Zakiyah. (2010). Ilmu Jiwa Agama.
Allah telah memerintahkan kepada kaum Jakarta: Bulan Bintang
wanita dan anak – anak permpuan untuk Hurlock, Elizabeth. (2003).Developmental
mengenakan hijab. Sesuai dengan firman Allah Psycology (A life Span Approach). Boston : The
yang artinya : McGrawHills
Hai Nabi, katakanlah kepada istri – istrimu, anak – Jamal Syaikh Abdurrahman. (2010). Islamic
anak perempuanmu, dan istri – istri orang mukmin, Parenting : Pendidikan Anak Metode Nabi. Solo :
Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya Aqwam
keseluruh tubuh mereka (Al – Ahzab: 59. Santrock, John W. (2007). Child Development. The
Rasulullah saw langsung melaksanakan perintah McGrawHills
Allah kepada semua istri, anak – anak Suraji dan Sofia Rahmawatie.(2008). Pendidikan
perempuannya dan semua wanita mukmin hingga Seks Bagi Anak : Panduan Keluarga Muslim.
perkara hijab telah dikenal dan membudaya Yogyakarta : Pustaka Fahima
dikalangan semua wanita muslimah, baik yang Syamsudin. (1985). Pendidikan Kelamin Dalam
masih kecil maupun yang sudah dewasa. Islam. Solo : Ramadhani
Sulistyo, Rono. (2005). Pendidikan Seks. Bandung:
Dari beberapa pembahasan tentang Ellstar Offset
pendidikan seks menurut cara sunnah Rasul, dapat
dijadikan contoh yang tepat dan relevan dengan
keadaan sekarang ini. Dengan harapan dapat
mengurangi kekerasan dan pelecehan seksual pada
anak.

6 SIMPULAN
Pendidikan Seks bukanlah tentang
mendukung anak untuk melakukan hubungan
seksual atau membawa anak kepikiran negatif yang

31
32

Anda mungkin juga menyukai