Anda di halaman 1dari 24

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DASAR

KONSEP AKUPRESURE

OLEH
KELOMPOK 1

1. NI MADE ARIANI (203221133)


2. I WAYAN JEVA SANISA PUTRA (203221134)
3. I MADE SEMARAGUNA SUINATA (203221135)
4. MADE ANGGA PERINGGA ADITYA (203221136)
5. PUTU DARA YULIANTI (203221137)
6. COK ISTRI OKTIA DEWI (203221138)
7. NI KADEK PEBRIYANTI (203221139)
8. NI MADE RUDIANI (203221140)
9. PUTU YULIANTARI JAYANTI (203221141)
10. NI NYOMAN ESTI SUNDARI (203221142)
11. I PUTU INDRAYANA (203221143)
12. IDA AYU GEDE SWANDEWI (203221144)
13. COKORDE ISTRI WULAN DIVYASITA (203221145)
14. NI KOMANG WAHYU WULAN DEWI (203221146)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
berkat rahmat-nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Akupresur” ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komplementer
Dasar.
Makalah ini disusun dengan berbagai kajian pustaka, dan pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca untuk dapat
menyempurnakan makalah selanjutnya.

Denpasar, 7 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian ........................................................................................... 3
B. Konsep Akupresur .............................................................................. 5
C. Titik Akupresur ................................................................................. 10
D. Teknik Akupresur ............................................................................. 10
E. Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur ............................................ 12
F. Evaluasi Akupresur ........................................................................... 19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 20
B. Saran .................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer
adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional
yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan
diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya,
jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai
Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Salah satu
terapi komplementer yang kini populer dimasyarakat adalah terapi akupresur. Terapi
akupresur adalah perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan
perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari
ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai
pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan
pada terapi akupuntur. Ada beberapa jenis klasifikasi, cara, indikasi serta
kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan dijabarkan lebih jelas didalam
makalah.
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun
2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani pengobatan
non-konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan non-konvensional,
termasuk pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan dari mulai menjamurnya
iklan – iklan terapi non – konvensional di berbagai media. Berdasarkan persentasi
minat masyarakat terhadap terapi non-konvensional penulis tertarik untuk lebih
mengenalkan terapi akupresur kepada seluruh masyarakat, oleh sebab itu kami
menyusun materi terkait akupresur kedalam sebuah makalah.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan suatu
masalah yaitu “Bagaimanakah konsep dari terapi akupresur?”

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
konsep umum terapi akupresur.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusu dari pembuatan makalah ini, mahasiswa mampu
memahami:
a. Pengertian, konsep, titik-titik akupresur, teknik akupresur, indikasi dan
kontraindikasi pemberian terapi akupresur, serta evaluasi dari akupresure.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat menambah
wawasan mengenai konsep terapi akupresur.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
1. Akupresur
Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan, memijit,
mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci.
Akupresur juga disebut akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, sebab teori
akupunturlah yang menjadi dasar praktik akupresur. Akupuntur menggunakan
jarum sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan,
bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti jarum (Sukanta, 2003)
Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada titik-titik
tertentu ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi. Titik-titik tersebut adalah
titik-titik akupuntur. Tujuannya adalah agar seluruh organ tubuh memperoleh
‘chi’ yang cukup sehingga terjadi keseimbangan chi tubuh. ‘chi’ adalah enegri
yang mengalir melalui jaringan di berbagai meridian tubuh dan cabang-
cabangnya. Cara meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi tubuh tersebut pada
Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum Akupuntur pada titik-titik
tertentu yang berkaitan dengan keluhan pasien, sedangkan akurpresur melakukan
hal yang sama dengan tekanan jari-jari tangan dan pemijatan (Hadibroto, 2006 )
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring
dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah
turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan
sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang
digunakan pada terapi akupuntur.

2. Meredian
Menurut Snyder (2006), istilah meredian digunakan dalam ilmu
akupunktur untuk jalur–jalur aliran energi vital (qi) yang ada pada tubuh manusia
yang menghubungkan masing – masing bagian tubuh.
a. Penggolongan.
Meredian digolongkan menjadi jalur yang membujur dan
melintang. Jalur yang membujur terdiri atas meredian umum, meredian

3
cabang dan meredian istimewa. Sedangkan jalur yang melintang terdiri atas
lou dan salurannya.
1) Meredian umum digolongkan berdasarkan yin yang, organ tubuh dan kaki
tangan, yang jumlahnya ada 12.
a) Yin bersifat pasif, meridian yin dalam tubuh manusia letaknya disisi
depan. Yang bersifat aktif, meridian Yang dalam tubuh mausia
letaknya disisi belakang.
b) Organ tubuh menurut ilmu akupunktur terdiri dari enam organ Zang
(organ padat) yang bersifat Yin yaitu paru, selaput jantung, limpa,
ginjal, dan hati. Enam organ Fu (berongga) bersifat Yang yaitu usus
besar, usus kecil, tri pemanas, lambung, kandung kemih, dan kandung
empedu. Selanjutnya meridian umum yang berhubungan dengan
organ tertentu dalam tubuh diberi nama sesuai dengan organ tersebut.
c) Jalur meredian umum melewati anggota gerak tangan dan kaki. Untuk
selanjutnya meridian yang melewati tangan disebut meredian tangan
yang terdiri dari Yin tangan dan Yang tangan umum, demikian juga
meredian yang melewati kaki disebut meridian kaki yang terdiri dari
Yin kaki dan Yang kaki.
2) Meredian istemewa merupakan bagian penting dari sistem meridian yang
jumlahnya ada 8 (delapan), meridian ini tidak berhubungan dengan organ
tubuh. Fungsi dari meridian istimewa adalah sebagai regulator dan
reservoir dari energi vita (qi) meredian umum. Meredian konsepsi/Ren
(bersifat Yin) dan meridian Gubernur/Du (bersifat Yang) karena pada
kedua meridian istimewa tersebut terdapat titik akupunktur/akupresur
tersendiri. Sedangkan meridian istemewa yang lain memiliki titik
akupunktur/akupresur yang sama dengan titik akupunktur/akupresur pada
meridian umum ketika berpotongan.
3) Luo merupakan jalur meridian yang melintang dan berasal dari meridian
umum, berfungsi untuk memperberat hubungan antar meridian.

4
b. Penamaan
Menurut Kemenkes RI (2015), meredian umum diberi nama berdasarkan
singktan dari nama organ maupun istimewa, yaitu :
1) Lung (LU) : Paru
2) Large Intestine (LI) : Usus besar
3) Stomach (ST) : Lambung
4) Spleen (SP) : Limpa
5) Heart (HT) : Jantung
6) Small intestine (SI) : Usus kecil
7) Bladder (BL) : Kandung kemih
8) Kidney (KI) : Ginjal
9) Pericardium (PC) : Selaput jantung
10) San Jio (SJ) : Tri pemanas
11) Gall Bladder (GB) : kandung empedu
12) Liver (LR) : Hati
13) Conseption Vassel/Ren (CV/RN) : Meridian konsepsi
14) Governoor vassel/Du (GV/DU) : Meridian gubernur

B. Konsep Akupresur
1. Sejarah akupresur
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada bagian
tertentu tubuh sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada sakit
kepala, orang cenderung memijat atau menyentuh bagian kepala dan tanpa
disadari orang tersebut sudah melakukan terapi pijat pada bagian yang sakit.
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik anatomi
atau struktur otot orang yang dipijat maupun konsep aliran energi yin dan yang.
Sejalan dengan waktu dan bertambahnya pengalaman, terapi pijat kemudian
berkembang dalam dua arah yaitu pijat masase yang termasuk dalam disiplin ilmu
fisioterapi dan akupresur yang termasuk dalam pengobatan alternative atau
komplementer. Fisioterapi berpedoman pada struktur anatomi otot dan saraf
bagian yang dipijat, sedangkan akupresur berbasis pengetahuan oriental tentang
aliran energy yin dan yang. Selain digunakan untuk dasar terapi akupresur, konsep

5
yin-yang digunakan sebagai landasan bagi pengobatan akupuntur dan terapi
oriental lainnya termasuk gizi makrobiotik.
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring
dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah
turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan
sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang
digunakan pada terapi akupuntur.
Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi sejak kedatangan imigran
Cina ke Indonesia. Para pengobat dari cina ini berbur dengan penduduk lokal dan
menerapkan ilmu pengobatannya bersama cara-cara lokal seperti mengurut,
mengerok, dan minum ramuan jamu lokal. Dengan demikian, sekalipun akupresur
berasal dari Cina, ternyata metode pengobatan komplementer yang murah dan
memberikan rasa nyaman ini dapat dipadu dengan cara-cara pengobatan lokal
terutama di Pulau Jawa. Pengobatan komplementer yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan dan memberikan kenyamanan dapat berjalan
berdampingan dengan pengobatan barat yang lebih menguntungkan tindakan
mengatasi penyebab dan/atau menghilangkan gejala. Jika pengobatan barat
berbasis bukti lewat penelitian ilmiah maka pengobatan oriental termasuk
pengobatan lokal berbasis empiris yang dibuktikan oleh kemampuannya bertahan
selama berates tahun. Saat ini, semua tumbuhan herbal yang diguakan sebagai
pengobatan juga telah diteliti khasiatnya oleh fakultas farmasi di Indonesia.
Sementara di tempat asalnya, penelitian telah banyak dilakukan terhadap
pengobatan komplementer seperti akupresur dan herbal sehingga keberadaan
kedua jenis terapi ini sekarang sudah diakui oleh departemen kesehatan setempat.
Pendidikan seperti akupunktur medik dan herbal medik juga sudah mulai banyak
diselenggarakan oleh lembaga-lembaga baik milik pemerintah maupun milik
swasta yang diakui oleh pemerintah.

2. Terori dasar akupresur


a. Teori Yin dan Yang

Akupresur sebagai seni dan ilmu penyembuhan berdasarkan pada teori


keseimbangan yang berasal dari ajaran Taonisme. Taonisme menyimpulkan,

6
bahwa semua isi alam ini ada sifat- sifatnya dapat dikelompokan ke dalam dua
kelompok, yang disebut kelompok Yin dan Yang. Semua benda-benda yang
bersifat mendekati api dikelompokan ke dalam kelompok Yang, dan semua
benda yang yang sifatnya mendekati air dikelompokan ke dalam kelompok
Yin. Api dan air digunakan sebagai patokan dalam keadaan wajar, dan dari
sifat api dan air tersebut kemudian dirumuskan sifat-sifat penyakit dan
bagaimana cara penyembuhannya. Seseorang dikatakan tidak sehat atau sakit
apabila diantara Yin dan Yang didalam tubuhnya tidak seimbang. Misalnya
pada saat sedang demam (suhu badan di dalam tubuh naik), maka untuk
mengembalikan keseimbangan antara Yin dan Yang kemudian dikompres
dengan air dingin (Fengge, 2012).
Pada dasarnya tidak ada keseimbangan yang bersifat mutlak dan statis,
sehingga hubungan antara Yin dan Yang selalu bersifat relatif dan dinamis.
Sifat hubungan dari Yin dan Yang adalah berlawan, saling mengendalikan dan
mempengaruhi, tapi membentuk satu kesatuan yang dinamis. Hukum
keseimbangan ini menjadi dasar dalam menganalisa penyebab suatu penyakit
dan penyembuhan/ pemberian terapi pada metode pengobatan tradisional,
khususnya pada terapi akupuntur dan akupresur. Jika seseorang sakitnya
dikelompokkan ke dalam kelompok Yin, maka pengobatanya bersifat Yang,
dan begitu pula sebaliknya (Fengge, 2012).

b. Teori Pergerakan Lima Unsur


Selain teori Yin dan Yang masih ada teori falsafah alamiah yang
berhubungan dengan konsep kategorisasi alam dan usurnya yaitu teori
pergerakan lima unsur (Fengge, 2012).

7
Air Api

- -
ginjal jantung
-kndung Usus
kemih kecil

Loga Tana
m h
-usus -
besar lambung
- -
paru- limpa

Teori Pergerakan Lima Unsur (Fengge, 2012)

3. Klasifikasi Akurpresur
Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan,
atau memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari
zaman China Kuno memformulasikan pengematan mereka akan naluri
pengobatan sendiri (self jealing) ini menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao
Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’, sedang ‘Yin’ berarti keluhan-keluhan yang spesifik
sekaligus suatu sistem untuk memelihara kesehatan secara umum. Tao-Yin
berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan melalui
pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib China menambahkan serangkaian
sistem diagnosis dan penanganan penyakit untuk merangkai suatu pendekatan
medis yang lebih lengkap.
Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang menggunakan
tekanan secara manual untuk menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang terapis
melakukan tekanan dalam bobot ringan sampai sedang dengan jari-jari tangannya,
dan kadang-kadang juga dengan siku, lutut, atau kaki ke titik-titik yang sama yang
digunakan dalam Akupuntur. Banyak ragam Akurpresur telah berkembang
seiring dengan waktu.

8
a. Shiatsu
Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian
penekanan menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian tubuh
sepanjang meridian energi. Terapi ini juga termasuk peregangan dan tepukan.
Titik-titik tekan hanya disentuh antara 3-5 detik. Penanganan ini bisa
merangsang sekaligus menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang dari
Akurpresur, dan kini menjadi semakin populer di dunia barat.
b. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik
Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap
titik ditekan selama 1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif
untuk menyeimbangkan chi, sang energi vital.
c. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik meridian.
Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
d. Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur
dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.

4. Manfaat Akupresur
Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk:
a. Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan
yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya
sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh
b. Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan
ketika dalam keadaan sakit
c. Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit

9
d. Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun
tidak sedang sakit

C. Titik Akupresur
Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya energi vital (qi) sekaligus
merupakan tempat untuk melakukan penekanan sehingga tercapai keseimbangan Yin
Yang dalam tubuh.
1. Jenis – jenis titik akupresur
Terdapat 3 jenis titik akupresur, yaitu :
a. Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak dijalur
meridian umum dan meridian istimewa.
b. Titik akupresur extra adalah titik akupresur yang terletak dijalur
meridian umum dan meridian istimewa.
c. Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik akupresur
umum maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut akan dirasakan
nyeri apabila dilakukan penekenan (dalam fase pasif) maupun tidak

2. Penamaan

Titik akupresur umum diberi nama sesuai dengan nama meridian serta urutan letak
sesuai jalur meridian, misalnya titik LI 4 artinya titik nomor 4 pada jalur meridian
usus besar (large intestine).

D. Tekhnik Akurpresur
1. Cara pemijatan
Pertama kali yang harus diperhatikan sebelum melakukan pijat akupresur
adalah kondisi umum si penderita. Pijat akupresur tidak boleh dilakukan terhadap
orang yang sedang dalam keadaan terlalu lapar atau pun terlalu kenyang, dan pada
perempuan yang sedang dalam keadaan hamil muda. Selain kondisi pasien
ruangan untuk terapi akupresur pun harus diperhatikan. Suhu ruangan yang
digunakan untuk terapi tidak boleh terlalu panas atau terlau dingin, sirkulasi udara
ruangan baik san tidak diperbolehkan melakukan pemijatan diruangan berasap .
Pijatan bisa dilakukan setelah menemukan titik pijat berupa rasa nyeri, linu, atau

10
pegal.
Dalam terapi akupresur pijatan bisa dilakukan dengan menggunakan jari
tangan (jempol dan jari telunjuk). Lama dan banyaknya tekanan (pemijatan)
tergantung pada jenis pijatan. Pijatan untuk menguatkan (Yang), untuk kasus
penyakit dingin, lemah, pucat/lesu, dapat dilakukan dengan maksimal 30 kali
tekanan, untuk masing-masing titik dan pemutaran pemijitannya searah jarum
jam; sedangkan pemijatanya yang berfungi melemahkan (Yin) untuk kasus
penyakit panas, kuat, muka merah, berlebihan/hiper dapat dilakukan dengan
minimal 50 kali tekanan dan cara pemijatanya berlawanan jarum jam (Fengge
2012).
2. Ukuran
Cun adalah satuan hitung untuk panjang atau lebar jarak antara titik
akupunktur dengan titik acuannya yang digunakan dalam penentuan titik terapi
akupunktur atau ilmu pijat turunannya. Berbeda dengan centimeter, cun lebih
fleksibel karena digunakan adalah tangan pasien sendiri.
3. Cara kerja akurpresur
Titik-titik akupresur berada dipermukaan kulit yang memiliki kepekaan
bioelektik Stimulasi terhadap titik-titik ini akan merangsang keluamya endhorpin,
homon pengurang rasa sakit. Sebagai hasilnya, rasa sakit akan diblok dan aliran
darah dan oksigen ke area titik-titik tersebut meningkat. Hal ini akan merilekskan
otot dan mendorong kesembuhan. Akupresur menghalangi sinyal rasa sakit ke
otak melalui stimulasi ringan, menghalangi sensasi rasa sakit melalui syaraf spinal
menuju otak. Stimulasi pada titik-titik akupresur tidak hanya dapat
menghilangkan sumbatan pada jalur meredian, juga dapat menghilangkan aliran
Qi, darah serta mengharmoniskan Yin dan Yang tubuh (Oka Sukanta, 2010).
Akupuntur atau akupresur memanfaatkan rangsangan pada titik-titik
akupuntur tubuh pasien, telinga atau kulit kepala untuk mempengaruhi aliran
bioenergi tubuh yang disebut dengan Qi. Qi mengalir dalam suatu meredian
(saluran). jadi inti pengobatan akupuntur/akupresur adalah mengembalikan sistem
keseimbangan (homeostatis) tubuh yang terwujud dengan adanya aliran qi yang
teratur dan harmonis dalam meredian sehingga pasien sehat kembali. Dengan
menguatkan qi daya tubuh menjadi baik, penyebab penyakit dapat dihilangkan

11
secara tidak langsung Hilangnya penyebab penyakit dan kuatnya ci dapat
mengembalikan keadaan yin dan yang sehingga penyakit bisa sembuh dan orang
bisa menjadi sembuh kembali (Setyowati, 2018).

E. Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur


1. Indikasi akupresure
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti: Sakit
kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri
tulang belakang
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala adalah:
1) Titik yang terletak di puncak kepala; pertemuan antara garis yang
menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari bagian tengah
hidung (titik 1 a). Efek: mengurangi rasa tegang di kepala.
2) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata bagian
dalam (titik 2 a). Efek: mengurangi rasa tegang di dahi dan nyeri sekitar
mata.
3) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar (titik 2 b). Efek:
mengurangi nyeri kepala, migren dan mata pedih.
4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah alis
(titik 2 c). Efek: menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan
penglihatan kabur.
5) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan lekukan
antara bagian dasar tengkorak dengan otot leher (titik 3 a). Efek:
mengurangi nyeri kepala dan leher yang kaku.
6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu jari
dan jari telunjuk (titik 4 a). Efek: mengurangi nyeri kepala dan mata
pedih.
7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5 a). Efek:
mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.
8) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut (titik 1 b). Efek:
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.

12
9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1 c). Efek: mengurangi
nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat hidung tersumbat.
10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6 a). Efek:
merupakan titik penguat sistem pencernaan dan mengurangi nyeri
kepala akibat ketidakseimbangan sistem pencernaan, intoleransi
makanan, dan kelelahan.
11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar mata
(titik 1 d). Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri mata.
12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1 e). Efek: mengurangi
nyeri kepala migren.
13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari
pergelangan tangan , di lekukan antara dua tulang. (titik 7 a). Efek:
mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri di pipi.
14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari kaki,
antara jari ke 4 dan 5. (titik 6 b). Efek: mengurangi nyeri migren,
penglihatan kabur dan nyeri mata.

b. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1 f). Efek:
mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga (titik 1 g).
Efek: mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini ditekuk
(titik 8 a). Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang ada di mulut.

c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan memperkuat
sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga membantu menguatkan otot
yang menunjang sendi.
1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2 jari di
samping tulang belakang. (titik 3 b). Efek: merupakan titik yang sangat

13
berpengaruh pada kesehatan sendi di seluruh tubuh, meningkatkan
kekuatan tubuh, tulang dan sendi yang sehat.
2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang kaki (titik
9a). Efek: menguatkan tulang di seluruh tubuh, khususnya tulang dan sendi
lutut.
3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan pertemuan
antara 2 tulang (titik 6 c). Efek: menguatkan tendon dan otot pada seluruh
tubuh, terutama : sendi kaki dan menguatkan otot kaki.
4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c). Efek:
mengurangi kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak

d. Siku tangan
1) Titik 8 a. Efek : Menguatkan siku tangan
2) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas pergelangan
tangan, di antara kedua tulang (titik 7 a). Efek: meningkatkan mobilitas
dari siku dan mengurangi nyeri di siku, lengan dan jari tangan.

e. Pergelangan tangan dan tangan


1) Titik 7 a.
2) Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di siku , pergelangan
tangan dan merilekskan otot di lengan bawah.
3) Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada lekukan
antar tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah atas , sejajar
dengan jari manis (titik 7 b) . Efek: mengurangi nyeri di pergelangan
tangan, telapak tangan dan jari-jari.

f. Kesehatan tulang belakang


Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan titik-titik
untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik berikut :
1) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher (titik
3c). Efek: mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung atas.

14
2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku dibengkokkan
(titik 8) Efek: menghilangkan nyeri dan kekakuan pada tubuh bagian atas.
3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11 a). Untuk
penekanan titik- titik daerah ini dapat menggunakan 2 buah bola tenis yang
dimasukkan dalam kaus kaki dan diletakkan dibelang punggung. Efek:
mengurangi nyeri pinggang bawah.
4) Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon (titik 9a).
Efek: menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang belakang.
5) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek:
mengurangi nyeri di tulang belakang dan kaki

g. Kesehatan Sendi pinggul


1) Titik yang terletak di bagian pinggul anda (titik 11b). Efek: meningkatkan
mobilitas dan mengurangi nyeri.

h. Kesehatan Sendi lutut


1) Titik yang terletak di bawah lutut , pada lekukan tulang (knee acupoint).
Efek : mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
2) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a).Efek:
mengurangi nyeri di lutut dan tungkai bawah.

i. Kesehatan pergelangan kaki


1) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek :
mengurangi nyeri dan menguatkan pergelangan kaki.
2) Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di bagian
luar dari tendon (titik 6c). Efek: mengurangi nyeri dan pembengkakan di
pergelangan kaki.

j. Kesehatan telapak kaki


1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan dekat
dengan tonjolan telapak kaki (titik 12 a). Efek: megurangi nyeri pada
telapak kaki.
2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki (titik 6b, 6c).

15
k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks
Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih rileks.
Beberapa titik tersebut adalah :
1) Titik 1a . Efek: meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan pikiran
anda.
2) Titik 4a . Efek: mengurangi kecemasan. Catatan : jangan menekan titik ini
terlalu keras pada wanita hamil.
3) Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar dengan jari ke 5
(titik 10 b). Efek: membuat rileks tubuh anda. Merupakan titik kunci untuk
mengurangi segala kecemasan dan gangguan tidur.
4) Titik yang terletak di antara tendon , tiga jari di atas pergelangan tangan (
gambar 10a ). Efek: mengurangi kecemasan dan membuat rileks tubuh
anda

GAMBAR BEBERAPA TITIK AKUPRESUR UNTUK MENGURANGI NYERI

16
17
2. Kontraindikasi
Kontraindikasi dari akupresur adalah keadaan fisik yang terlalu lemah, tumor,
infeksi sistemik, luka di tempat penusukan. Pada kehamilan terdapat titik- titik
yang tidak boleh ditusuk karena dapat menyebabkan abortus. Akupresur dapat
menimbulkan efek samping seperti perdarahan di tempat penusukan, nyeri di
tempat penusukan, pneumotorak, rasa baal, jarum patah atau bengkok, syok.
Dengan adanya kontra indikasi dan efek samping tersebut maka seyogyanya
akupresur dilakukan oleh tenaga ahli yang terlatih.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur


a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun antiseptic
sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting. Hal

18
tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis dengan
pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada
bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal
napas oleh paru-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah
pembuluh darah, dan cidera otak). Apabila terapis menemukan gejala-gejala
diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat
menyebabkan pasien terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

F. Evaluasi Akupresur
Dalam pemberian terapi akupresur, perlu diperhatikan kenyamanan klien selama
pemberian terapi, dan respon klien setelah diberikan terapi, baik respon subjektif
maupun obyektif.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akupresur adalah terapi dengan menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh
untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga dikenal
akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, karena teori akupresur didasari oleh
teori akupuntur. Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat bantu praktik,
sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan, bagian tubuh lainnya atau alat
tumpul sebagai pengganti jarum. Akupresur diklasifikasikan menjadi beberapa jenis
diantaranya Shiatsu, Jin Shin, Do-in, serta Tui-Na.
Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula dengan
akupresur. Beberapa manfaatnya antara lain sebagai pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi setelah mengalami sakit serta promotif sebelum
individu terserang penyakit yang artinya individu yang dalam keadaan sehat.
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur yaitu sakit
kepala tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi, siku tangan,
pergelangan tangan dan tangan, kesehatan tulang belakang, kesehatan sendi pinggul,
kesehatan sendi lutut, kesehatan pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki, serta
acupoint untuk membantu anda lebih rileks. Sedangkan kondisi yang tidak
diperbolehkan dilakukan terapi akupresur yaitu pada daerah patah tulang, kulit yang
terkelupas, pasien gaga jantung, gagal nafas, pasien yang memiki masalah saraf pusat
misalnya stroke dan kondisi gawat lainnya.

B. Saran
Bagi mahasiswa keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah dapat
benar-benar memahami konsep umum dari terapi komplementer akupresur. Serta
terus memperbaharui pengetahuan keperawatan khususnya pada terapi akupresur.
Bagi perawat lapangan, dengan penjelasan diatas telah dijabarkan terkait konsep
umum dari terapi akupresur. Jadi seorang perawat harus benar-benar dapat
memenuhi perawan perawat untuk dapat memberikan alternatif pengobatan yang
sesuai dengan keluhan pasien serta halal untuk dilakukan dari pandangan religi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Isa. 2010. Cara Lebih Mudah Menemukan Titik Terapi Acupoint, Petunjuk
Praktiss Akupuntur. Jakarta: AsmaNadia Publishing House.

Fengge, A. (2012). Terapi Akupresur Manfaat dan Teknik Pengobatan. Yogyakarta: Crop
Circle Corp.

Fontaine, K.L. (2005). Complementary & Alternative Therapies for Nursing Practice. 2th
ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Hadibroto, Yasmine. (2006). Seluk-Beluk Pengobatan Alternatif dan Komplementer.


Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/4339/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf

http://repository.unimus.ac.id

https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/1009/GANI%20MUSTOFA%20A
GUSTUS%202015.pdf?sequence=1

https://www.scribd.com/doc/134784521/terapi-akupresur

Sukanta, Oka. Putu. (2008). Pijat Akupresur untuk Kesehatan. Jakarta: EGC

Snyder, M. & Lindquist, R., 2006. Complementary/Alternative Therapies in Nursing 5th


ed. S. Yoo, ed., New York: Springer Publishing Company.

21

Anda mungkin juga menyukai