Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENDIRIAN PRAKTEK KOMPLEMENTER

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

Dosen Pembimbing :

Subandi, Mpd

Disusun Oleh :

Mia Nur Azizzah ( P17320321097 )

Syaradilla Ruhianita ( P1732032111 )

Zahran Yudha Pratama ( P17320321117 )

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BOGOR

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

TAHUN AJAR 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti- natikan syafa'atnya di akhirat nanti. Mari kita mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat- Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Proposal
pendirian praktek komplementer” Saya tentu menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya proposal
ini nantinya dapat menjadi proposal yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak . Demikian, semoga proposal ini dapat bermanfaat.

Terima kasih

Bogor, Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................................5
1.4 Visi dan Misi...................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
1.Definisi................................................................................................................................6
2. Tujuan...............................................................................................................................6
4. Manfaat..........................................................................................................................6
5. Prinsip............................................................................................................................8
5. Langkah – Langkah.........................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................9
PENUTUP.................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat ini diantara
banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non konvensional yang lain, seperti pengobatan
dengan ramuan atau terapi herbal, akupuntur, dan bekam. Definisi CAM
(ComplementaryandAlternativeMadacine) suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada
berbagai system, modalitas dan praktek kesehatan yang didukung oleh teori dan kepercayaan
(Hamijoyo,2003). Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum
dan punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi topuncture, sedangkan
kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam
bahasa Indonesia menjadi akupuntur atau tusuk jarum.Akupuntur adalah teknik pengobatan
yang digunakan dalam pengobatan tradisional cina. Jarum-jarum yang sangat tajam
digunakan untuk menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada
jalur-jalur energi yang disebut "meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk
memperbaiki aliran dan keseimbangan energi sepanjang meridian-meridian ini.

Masyarakat luas saat ini mulai beralih dari pengobatan modern (Medis) ke pengobatan
komplementer, meskipun pengobatan modern juga sangat popular di perbincangkan di
kalangan masyarakat, sebagai contoh banyak masyarakat yang memilih mengobatkan
keluarga mereka yang patah tulang ke pelayanan non medis (sangkal putung) dari pada
mengobatkan ke Rumah Sakit ahli tulang. Sakit adalah suatu alasan yang paling umum untuk
mencari pengobatan demi memperoleh kesembuhan. Hal ini dibuktikan di salah satu Negara
modern (Israel), dimana dalam sebuah penelitian tentang penggunaan klinik pengobatan
komplementer untuk pengobatan nyeri. Di negara tersebut ada 395% terlihat warga yang
mengunjungi klinik pengobatan komplementer, 69 pasien (46,6%) dengan nyeri punggung,
nyeri lutut 65 (43,9%), dan 28 (32,4%) lainnya nyeri tungkai (Peleg, 2011).Pengobatan
tradisional cina memiliki sejarah lebih dari 2,500 tahun. Pengobatan tradisional kursus
akupuntur ini melihat tubuh manusia sebagai suatu sistem aliran energi. Ketika aliran-aliran
energi ini seimbang, maka tubuh tersebut sehat. Para praktisi memeriksa denyut nadi pasien
dan mengamati keadaan lidah mereka untuk mendiagnosa ketidakimbangan energi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari terapi komplementer ?
2. Apa klasifikasi dari terapi komplementer ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan terapi komplementer ?
4. Bagaimana perkembangan penggunaan terapi komplementer ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui penerapan dan penfaatan dari layanan terapi akunpuntur sebagai
terapi komplementer di masyarakat.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengindentifikasi penerapan terapi akunpuntur pada masyarakat
2. Untuk mengetahui manfaat dari terapi akunpuntur sebagai terapi komplementer
3. Memberikan pelayanan terapi komplementer

1.4 Visi dan Misi


a. Visi : Memberikan yang terbaik dengan melayani untuk kesehatan
b. Misi :
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan memuaskan
2) Memberikan pelayanan terapis yang prima,berkualitas,kooperatif dan simpatik.
3) Melakukan Pengembangan dan Peningkatan pelayanan secara aktif dan promotif
BAB II

PEMBAHASAN

1.Definisi
Tusuk jarum atau Akupuntur adalah bentuk pengobatan tradisional dari Tiongkok
yang melibatkan penusukan kepada area tertentu pada tubuh dengan jarum tipis yang tajam,
bertujuan untuk mengaktifkan aliran chi yang disebut meridian. Meskipun metode
pengobatan ini belum teruji secara ilmiah, banyak yang percaya kalau metode ini dapat
menyembuhkan berbagai penyakit serta meredakan nyeri. Selama bertahun-tahun,
kepopuleran metode tusuk jarum atau akupuntur telah menyebar keluar Tiongkok. Saat ini,
para ahli tusuk jarum telah tersebar di seluruh belahan dunia. Para ahli tusuk jarum, secara
umum, tidak memiliki gelar kedokteran, kecuali mereka mengikuti pelatihan formal untuk
teknik pengobatan. Banyak dokter modern yang menggabungkan metode tradisional ini
dengan teknik pengobatan mereka sendiri. Di beberapa negara, para ahli tusuk jarum harus
memiliki izin terlebih dahulu sebelum diperbolehkan membuka praktik.

2. Tujuan
Pada dasarnya, akupunktur dilakukan untuk menyeimbangkan energi. Tubuh memiliki
jalur energi yang dikenal dengan sebutan meridian. Ketika terapis menusukkan jarum pada
titik-titik tertentu di sepanjang jalur meridian, aliran energi dalam tubuh akan seimbang
kembali. Teknik akupunktur juga diakui oleh ilmu kedokteran barat untuk merangsang saraf,
otot, dan jaringan ikat. Rangsangan ini dipercaya dapat memicu produksi zat penghilang rasa
sakit alami dalam tubuh.

Peran Terapi Akupunktur dalam Penyakit Tertentu Saat memutuskan untuk menjalani terapi
akupunktur, pastikan bahwa jarum telah disterilisasi dengan benar atau hanya untuk sekali
pakai. Hal ini penting untuk menghindari risiko infeksi, misalnya hepatitis, akibat pemakaian
jarum yang tidak steril.

4. Manfaat
 Membantu mengurangi sakit kepala dan migrain

Pada tahun 2009, penelitian dari Center for Complementary Medicine di University of
Munich mengulas lebih dari 11 studi yang melibatkan 2.137 pasien akupuntur. Mereka
menyimpulkan bahwa akupuntur dapat menjadi alat non-farmakologis yang berharga pada
pasien sakit kepala tegang kronis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penempatan jarum
pada daerah strategis dapat meminimalisir sakit kepala.

 Meredakan nyeri kronis, termasuk nyeri punggung, leher, lutut,dan arthritis.

Pada 2006, studi yang dilakukan oleh University Medical Center of Berlin menyatakan,
bahwa manfaat akupuntur telah terbukti lebih efektif dalam memperbaiki nyeri punggung
dibandingkan dengan yang tidak melakukan pengobatan dengan akupuntur. Pasien dengan
nyeri punggung bawah kronis yang menerima pengobatan ini selama 8 minggu, menyatakan
bahwa mereka mengalami perbedaan yang signifikan. Dan pada studi tahun 2012 yang
dilakukan oleh Memorial Sloan-Kettering Department of Epidemiology and Biostatistics,
menyatakan bahwa akupuntur dapat meredakan rasa sakit kronis otot pungggung dan leher,
osteoarthritis, dan sakit kepala kronis.

 Membantu mengobati insomnia

Meta analisis yang dilakukan oleh Beijing University of Chinese Medicine pada tahun 2009,
menunjukkan bahwa pasien insomnia yang mengonsumsi obat atau jamu dan dibantu dengan
akupuntur memiliki efek yang lebih baik dibandingkan dengan yang mengonsumsi obat atau
jamu saja.

 Meningkatkan pemulihan kanker dan efek kemoterapi

Menurut National Cancer Institute, beberapa studi menunjukkan manfaat akupuntur dalam
membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan setelah perawatan
kanker. Sebuah uji coba acak menemukan bahwa pengobatan akupuntur dapat meningkatkan
kekebalan, jumlah trombosit, dan mencegah penurunan sel-sel sehat setelah terapi radiasi
atau kemoterapi, bila dibandingkan dengan tidak menerima akupuntur sama sekali. Para
peneliti melaporkan bahwa pasien yang menerima perawatan akupuntur, juga mengalami
penurunan rasa sakit dari perawatan, meningkatkan kualitas hidup, dan menurunkan berbagai
efek samping negatif dari kemoterapi, seperti rasa mual.

 Membantu mencegah penurunan kehilangan fungsi otak kognitif

Beberapa penelitian awal telah menunjukkan informasi baru mengenai manfaat akupuntur
pada Parkinson. Studi menunjukkan bahwa pengobatan ini dapat meringankan gejala
penurunan fungsi kognitif yang berkaitan dengan usia, seperti putamen dan talamus, yang
terutama dipengaruhi oleh penyakit Parkinson. Dalam studi tahun 2002 yang dilakukan oleh
Department of Neurology di University of Maryland School of Medicine, menyatakan bahwa
setelah 20 pasien Parkinson diobati dengan akupuntur selama 16 sesi, 85% pasien
melaporkan peningkatan subjektif dari gejala individu, termasuk tremor, berjalan, menulis,
kelambatan, nyeri, tidur, depresi, dan kecemasan.

 Kesehatan kehamilan, melahirkan, dan pasca melahirkan

Banyak dokter merekomendasikan akupuntur sebagai pengobatan untuk mengurangi stres,


menyeimbangkan hormon, serta meringankan kecemasan dan rasa sakit dari kehamilan dan
melahirkan. Ini dianggap sebagai pengobatan yang aman untuk banyak gejala umum selama
kehamilan, termasuk meringankan ketegangan fisik dan emosional pada tubuh, serta
membantu membangun suasana hati, dan menurunkan depresi, gejala mental, atau fisik ibu
setelah melahirkan. Bahkan pengobatan tradisional ini dapat digunakan sebelum bayi lahir
untuk mempermudah proses melahirkan.

5. Prinsip
Prinsip dasar akupuntur yakni mengembalikan keseimbangan tubuh. Seorang yang ahli
akupuntur tau betul bagaimana proses menusuk jarum, area yang harus ditusuk hingga
peralatan yang diperlukan. Karena semua itu butuh pengalaman yang tidak sebentar agar
pasien merasakan hasil yang maksimal. Kesembuhan menjadi tanda keberhasilan dari
pengobatan akupuntur.

6. Langkah – Langkah
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1076/Menkes/SK/
VII/2003, semua jenis praktek pengobatan selain pengobatan dokter, dokter gigi, perawat,
dan bidan, dianggap sebagai pengobatan tradisional. Dan semua orang yang melakukan
pengobatan tradisional diwajibkan mendaftarkan diri kepada Kepala Dinas Kesehatan.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk membuka klinik akupuntur antara lain :

1. Peralatan standar yang dibutuhkan antara lain bed periksa, timbangan, alat pengukur
tekanan darah tensimeter dan stetoskop, alat-alat terapi syaraf, alat bekam, jarum
akupunktur,
2. Mengurus surat izin yang terdiri dari:
- Surat Terdaftar Pengobat Tradisional (STPT)

STPT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat tradisional yang telah
melaksanakan pendaftaran.
- Surat Izin Pengobat Tradisional (SIPT)

Surat Izin Pengobat Tradisional (SIPT) adalah bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat
tradisional yang metodenya telah dikaji, diteliti, dan diuji terbukti aman dan bermanfaat bagi
kesehatan.

Harapannya masyarakat mempunyai daya kritis dalam memakai obat-obatan tradisional


sehingga pengobatan tradisional tidak malah merugikan kesehatan melainkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan tiap individu terutama bagi individu yang sakit. Kesehatan
lebih mahal dan hidup sehat dengan akupuntur. Jika ada yang berminat dengan pengobatan
akupuntur silahkan mencoba membuka klinik mandiri yang fokus dengan teknik ini.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat ini diantara
banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non konvensional yang lain, seperti pengobatan
dengan ramuan atau terapi herbal, akupuntur, dan bekam. Definisi CAM (Complementaryand
Alternative Madacine) suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai system,
modalitas dan praktek kesehatan yang didukung oleh teori dan kepercayaan (Hamijoyo,
2003). Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan
punctura yang berarti menusuk. Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam
pengobatan tradisional cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi
titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut
"meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran dan keseimbangan
energi sepanjang meridian-meridian ini.

3.2 Saran
Terapi akupuntur ini bisa disebut terapi yang sangat sederhana, karena dalam
pelaksanaan dan peralatan yang digunakan tidak terlalu rumit dan banyak, hanyak
menggunakan jarum khusus, penggunaan bahan dan jarum steril dan terapi kupuntur bisa
juga dipakai untuk terapi pengurang rasa nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

https://yakinsehat.id/prinsip-dasar-akupuntur-yang-harus-diketahui/

https://id.scribd.com/document/457120771/Proposal-Terapi-Komplementer-3

https://id.scribd.com/document/393236036/KELOMPOK-1-PROPOSAL-
PENYELENGGARAAN-rtf

Anda mungkin juga menyukai