Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH MERIDIAN TAY YIN TANGAN PARU-PARU DAN MERIDIAN

SAO YIN TANGAN JANTUNG

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Komplementer I


Koordinator mata ajar: Mayasyanti Dewi Amir, SKp, MKes

Disusun oleh

Kelompok 1:
Agung Paizal (C1AA15002)
Fitri Andini Surachman (C1AA15028)
Harisman Nugraha Al Rasyid (C1AA15034)
Ikeu Nurhuda (C1AA15038)
Mahardika Wiguna (C1AA15046)
Resi Setiadi Putri (C1AA15070)
Riski Novia Kuswendi (C1AA15074)
Siti Nurjanah (C1AA15086)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr,wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat beserta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Keperawatan
Komplementer I.

Tidak lupa kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
telah terlibat membantu dalam proses penyusunan dan pembuatan makalah ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
maupun sistematika. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih apabila ada saran
dan kritik untuk perbaikan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dalam upaya peningkatan wawasan
wacana kesehatan. Akhir kata kami hanya dapat mengucapkan terimakasih dan
semoga Allah selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua.

Sukabumi, 17 Agustus 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................... 3

1.4 Manfaat ............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Paru-paru ........................................................................................... 4

2.2 Meridian Tay Yin Tangan Paru-Paru ................................................ 6

2.3 Jantung .............................................................................................. 12

2.4 Meridian Sao Yin Tangan Jantung.................................................... 17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 22

3.2 Saran .................................................................................................. 22

Daftar Pustaka ......................................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat adalah zat baik yang di berikan pada tubuh yang berasal dari alam (baik
hewan maupun tumbuhan) atau zat kimiawi yang dapat mencegah, meringankan, dan
menyembuhkan penyakit. Kegiatan memberikan obat biasanya disebut dengan istilah
pengobatan.
Dalam dunia pengobatan, dikenal dua jenis pengobatan, yaitu pengobatan barat
dan pengobatan timur. Pengobatan barat, didasarkan pada pengembangan dan praktek
pengobatan yang terjadi dan berlaku di dunia barat (Eropa dan Amerika). Pengobatan
ini lebih menitik beratkan pada penggunaan bahan kimia. Di sisi lain, pengobatan
timur berkembang di Asia, khususnya Cina. Pengobatan cara timur ini lebih menitik
beratkan pada penggunaan dan pemanfaatan unsur-unsur alami, seperti pemijitan
(acupreasure), penusukan (akupunktur/ acupuncture), pemanasan (moksibasi) serta
terapi dengan ramuan dari dedaunan (herbal treatment).
Menurut WHO pengobatan alternatif disamakan dengan pengobatan tradisional
yaitu ilmu dan seni pengobatan berdasarkan himpunan pengetahuan dan pengalaman
praktik baik yang bisa dijelaskan secara ilmiah ataupun tidak dalam melakukan
diagnosis, prevensi, pengobatan terhadap ketidakseimbaangan fisik mental maupun
sosial.
Pengobatan alternatif juga bisa diartikan sebagai pelayanan pengobatan yang
menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar
pengobatan kedokteran dan digunakan sebagai alternatif atau sebagai pelengkap
pengobatan kedokteran. Terapi alternatif terdiri dari berbagai jenis dan salah satu
jenis yang paling terkenal yaitu akupuntur yang termasuk kedalam pengobatan
alternative dengan tipe terapi energi dengan peralatan/ peransangan.
Perkembangan akupuntur di Indonesia dimulai dengan masuknya perantau Cina
ke Indonesia. Hanya saja pada saat itu masih berkembang di lingkungan mereka dan
sekitarnya. Pada tahun 1963, Depkes dalam rangka melakukan penelitian dan

1
pengembangan cara pengobatan timur termasuk akupuntur, atas instruksi Menteri
Kesehatan yang waktu itu Prof. Dr. Satrio, membentuk riset ilmu pengobatan
tradisional timur. Sejak saat itu praktik akupuntur diadakan secara resmi di Rumah
Sakit Cipto Manggungkusumo (RSCM).
Pada tahun 2003 muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan keahlian
akupuntur disetarakan dengan spesialisasi kedokteran lain, kemudian tahun 2006 hal
tersebut diperkuat kembali dengan ketetapan dari Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI
melalui Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI) yang menetapkan dokter
yang mengikuti spesialis akupuntur dengan gelar SpAK.
Para ahli pengobatan timur, biasanya mengklaim bahwa pengobatan yang mereka
lakukan adalah bersifat alami dan bebas dari efek samping. Akupunktur, dilakukan
dengan cara menusukkan jarum di bagian tubuh tertentu, dan dengan penusukan ini
diharapkan akan terjadi dampak tertentu. Dampak ini hanya akan terjadi bila
penusukan dilakukan pada titik yang tepat, dan tidak adanya dampak sama sekali bila
penusukan dilakukan tidak pada titik yang tepat.
Akupunktur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan
tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-
titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut
"meridian".

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami dapat membuat rumusan masalah
yaitu sebagai berikut :
a. Bagaimana konsep dasar paru-paru?
b. Apa saja meridian tay yin tangan paru-paru?
c. Bagaimana konsep dasar jantung?
d. Apa saja meridian sao yin tangan jantung?

2
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui konsep dasar paru-paru dan jantung serta meridiannya yaitu
tay yin tangan paru-paru dan sao yin tangan jantung.

1.4 Manfaat
Untuk memberikan tambahan wawasan dan informasi bagi pembaca mengenai
pengobatan tradisional akupunktur khususnya di meridian tay yin tangan paru-paru
dan sao yin tangan jantung.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PARU-PARU

1. Fungsi fisiologis paru-paru


Fungsi utamanya adalah pengaturan/pemerintahan Ci. Ci dalam hal ini
mempunyai dua pengertian: Ci dalam arti udara, yaitu yang berhubungan dengan
pernafasan dan Ci dalam arti Cing, Ci dan Sen yang diolah dari Ying dengan Ci
udara. Kedua jenis Ci ini hanya dengan fungsi Paru-paru yang baik baru diisap dan
dikeluarkan (inspirasi-ekspirasi) dan terbentuk (Ci) Fungsi Ci dapat dibaca pada
pembahasan terdahulu.
Sehubungan dengan pernafasan maka paru-paru mempunyai hubungan
dengan hidung, dan hidung membentuk inus dan membedakan bau. Dengan
demikian kedua hal tersebut mempunyai hubungan dengan paru-paru. Melalui
hidung itulah maka paru-paru dapat berhubungan dengan dunia luar.
Keadaan kulit dan bulu mencermikan kuat dan lemahnya fungsi paru-paru.
Paru-paru dengan usus besar mempunyai hubungan luar-dalam. Hal ini dapat
dilihat dari jalannya Meridian Paru-paru.
Dalam fungsi selanjutnya, Paru-paru merupakan organ yang membantu
Jantung dalam mengatur fungsinya. Seluruh pembuluh darah seolah-olah datang
menyembah paru-paru. Dalam hal ini paru-paru bersama-sama dengan jantung
mengatur, merapikan dan mempengaruhi. Hal ini dapat diterangkan sebagai ‘ruan’
dari Ci. Sedang Ci merupakan promotor dari Sie, dan Sie adalah ibu dari Ci.
Keduanya merupakan jalinan hubungan yang erat.
Paru-paru mempengaruhi suara. Pada penyakit paru-paru kadang-kadang
ditemui suatu gejala dimana suara menjadi serak sampai tak dapat bersuara sama
sekali. Hal ini terjadi karena paru-paru dalam keadaan Se. pada orang yang
mempunyai suara keras, dalam pembicaraan/bersuara memerlukan tenaga dan

4
tampak sesak, menandakan paru-parunya sedang terancam sakit. Bernyanyi
dengan suara keras, nada tinggi, sangat memudahkan Ci terluka dan membuat
paru-paru sakit.
Pengaruh dalam mental, pada perasaan gembira yang berlebihan gembira
merupakan emosi dibawah pengaruh jantung, dalam melukai paru-paru. Paru-paru
sendiri berperan dalam hal kekuatiran, kesedihan dan kedukaan.

2. Fenomena patologis penyakit paru-paru


Sesak nafas berbunyi/bersuara (keduanya merupakan gejala asma), batuk
dan rasa penuh dalam dada. Sesak nafas, nafas berbunyi dan batuk dibedakan
dalam dua jenis keadaan: Se dan Si. Pada keadaan Se terlihat menjalarnya nyeri ke
pundak dan diantara belikat. Pada keadaan Si terlihat gejala kelemahan dan paru-
paru dalam fungsinya, misalnya pernapasan yang pendek, yang seakan-akan putus
karena tidak dapat bersambung lagi. Rasa penuh dalam dada, yang merupakan
akibat sesak nafas dan batuk, biasanya merupakan jenis Se.
Terlalu banyak minum dan kencing karena FEI SIAO dan KE SIAO (Sio He
adalah nama penyakit yang diberikan pada penyakit jenis yang hampir sama
dengan Diabetes Melitus dalam Ilmu Kedokteran Umum. Dan Fei Siao dan Ke
Siao termasuk dalam gejala Siao He). Fe Siao terjadi akibat dingin dari jantung
pindah ke paru-paru. Akibat hebatnya dingin itu maka dingin berubah membentuk
panas dan menimbulkan gejala banyak minum dan banyak kencing. Sedangkan Ke
Siao terjadi karena adanya panas jantung menjalar ke paru-paru kemudian
memanasi rongga di atas Ke (Ke adalah diafragma/sekat rongga dada)
Dengan adanya pengaruh paru-paru pada kulit, maka kelainan kulit dengan
kelenjar keringatnya merupakan gejala penyakit paru-paru. Dengan perkataan lain
bila terdapat kelainan kulit dan kelainan keringat, maka perhatian perlu ditujukan
pada paru-paru dahulu, baru pada organ-organ yang lain.
Rintis (peradangan selaput hidung), rasa hidung tersumbat dan kelainan lain
pada hidung, juga merupakan gejala akibat penyakit paru-paru karena hidung
merupakan organ yang menghubungkan paru-paru dengan dunia luar.

5
1. Paru-paru menderita serangan faktor penyebab penyakit, lalu menularkan
pada Perikardium. Hal ini adalah hubungan yang berlawanan dalam
penjalaran penyakit, dimana dari logam menjalar kea pi. (biasanya dari api
menjalar ke Logam, karena logam dibatasi oleh api).
2. Penjalaran penyakit, atas dasar anak sakit menular pada ibunya. Paru-paru
yang lemah mengakibatkan limpa menderita. Sebaliknya bila ibu sakit
anakpun sakit. Limpa lemah maka dengan sendirinya paru-paru menjadi
semakin lemah (hubungan logam dengan tanah)
3. Disebabkan karena hati terlalu kuat, terjadi aliran Ci yang terbalik (hubungan
peraturan U Sing hubungan penghinaan) menyebabkan paru-paru berbunyi.
Istilah yang di berikan yaitu kayu mengetuk, logam berbunyi. Hal ini
merupakan penjelasan pada asma dimana terjadinya dipengaruhi oleh emosi
marah, mendongkol (emosi dikontrol oleh hati). Penyakit yang mempunyai
gejala semacam ini tidak hanya terdapat pada sma saja.
4. Hubungan antara ibu dan anak antara paru-paru dan ginjal (logam dan air).
Lemahnya paru-paru menyebabkan ginjal lemah, lemahnya Ginjal
menyebabkan pula kelemahan paru-paru.

2.2 MERIDIAN TAY YIN TANGAN PARU-PARU

1) Cung Fu

a. Pada bagian atas dan literal dari sela iga I – II garis lateral dada III
b. Asma bronkial
Pneumonia
Nyeri punggung
Tuberkulosis
Nyeri dada
c. – Tegak lurus dengan mengarahkan ujung jarum ke sisi dada sedalam 0,3-
0,5 Cun
– Konus 3-5 buah; silinder 3’-15’

6
d. Merupakan titik pertemuan meridian paru-paru dengan meridian limpa
dan titik IV Mu paru-paru

2) Yun Men

a. Pada garis literal III, di atas Cung Fu, di bawah bagian acromial
klavikula, dan di dalam lekukan dari M. pektoralis
b. Dyspnea
Batuk
Nyeri dada
c. – Tegak lurus 0,3-0,5 Cun
– Konus 3-7 buah ; silinder 3’-7’

3) Tien Fu

a. Pada sisi radial dari M. bisep, 3 Cun di bawah lekukan transversal dari
aksila anterior
Duduk atau terlentang dengan lengan diabduksikan dan telapak tangan ke
atas. Jarak lekukan transversal dari aksila anterior sampai garis lekukan
(lipat) siku dibagi dalam 9 bagian yang sama. Tien Fu terletak sepertiga
bagian dari lengan atas.
b. Dispnea
Gondok
Nyeri lengan atas bagian sisi medial
Berkhasiat sekali untuk epitaksis, digunakan bersama-sama dengan He
Ku, titik ke empat dari meridian usus besar.
c. – tegak lurus sedalam 0,3-0,5 Cun
– Kontra indikasi untuk moksa

4) Sie Pai

a. Satu Cun dibawah Tien Fu, pada sisi radial dari M. bisep. Duduk atau
terlentang.

7
b. Batuk
Dada terasa penuh
Nyeri pada lengan atas bagian medial
c. – Tegak lurus sedalam 0,3-0,5 Cun
– konus 3-5 buah; silinder 3’-5’

5) Ce Ce

a. Terletak pada sisi radial dari tendon M. bisep , dilekukan siku pada posisi
siku tertekuk sedikit dan telapak tangan ke atas. Terlentang.
b. Tuberkulosis
Pleuritis
Pneumonia disertai batuk dan dyspnea
Pneumonia sebagian komplikasi campak
Bronkitis
Nyeri spasmodic siku
Hemoptisis dan afternoon fever
c. – tegak lurus sedalam 0,3-0,5 Cun
– kontra indikasi untuk moksa
d. Merupakan titik He meridian tay yin tangan paru-paru

6) Kung Cui

a. Terletak pada sisi radial dari lengan bawah, 7 cun di atas lipat nadi (lipat
tangan, wrist crease) pada garis yang menghubungkan prosesus stiloideus
radii dan tepi lateral tendon M. bisep pada lipat siku. Jarak lipat siku
sampai pada lipat tangan dibagi dalam 12 bagian yang sama. Duduk atau
terlentang
b. Pneumonia
Dispneu
Batuk
Hemoptisis

8
Tonsillitis
Kaku dan nyeri lengan atas
c. – tegak lurus sedalam 0,5-0,7 cun
- Konus 3-5 buah; silinder 3’-7’
d. Merupakan titik si

7) Lie Cie

a. Proksimal prosesus stiloideus dari os radii 1,5 cun di atas lipat nadi,
tanagn pada posisi sagital. Duduk atau terlentang
b. Migren
Neuralgia trigeminal
Paralisis fasialis
Common cold
Bronchitis
Asma
Lack jaw
Kaku kuduk
Tendovaginitis bagian radial dari nadi
Retensi urine (digabung dengan titik-titik lain, sebagai penolong ekskresi)
Pergelangan tangan lemah
Koma pada anak-anak dengan banyak dahak
Nyeri dan pembengkakan tenggorokan
c. – miring dengan ujung jarum diarahkan ke siku sedalam 0,2-0,3 cun
- Konus 3-7 buah; silinder 3’-7’
d. Merupakan titik luo meridian Tay yin tangan paru-paru dan titik loduk
meridian Ren

8) Cing Ci

a. 1 cun di atas lipat perhgelangan tangan, di sisi medial dari prosesus


stiloideus, terlentang

9
b. Common cold
Tendovaginitis
Badan panas tanpa peluh
c. – tegak lurus sedalam 0,1-0,2 cun
- Kontraindikasi untuk moksa
d. Merupakan titik cing

9) Tay Yen

a. Terletak pada lekukan pergelangan tangan , dan radial dari arteri radialis
b. Bronchitis
Common cold
Batuk
Hemoptisis
Tuberculosis
Asma bronchial
Neuralgia interkostal
Pergelangan nadi lemah
Sangat berkhasiat pada nyeri daerah putting susu
c. – tegak lurus sedlam 0,2-0,3 cun
- Konus 3-5 buah; 3’-5’
d. Merupakan : titik Yen dan titik Su. Titik dominan pembuluh darah

10) I Ci

a. Pada os metacarpal I
Duduk atau terlentang, dengan telapak tangan ke atas, di tengah-tengah os
metacarpal I sisi radial dan pada pertemuan warna putih dan merah dari
kulit
b. Faringitis
Tonsillitis
Batuk rejan

10
Influenza
Hemopptisis pada tuberculosis digunakan tapping needle, suatu alat
seperti martil dengan 7 buah jarum kecil.
c. – tegak lurus sedalam 0,5-0,7 cun
- Konus 3-5, silinder 3’-5’.
d. Merupakan titik Yung

11) Sao Sang

a. Pada sisi radial dari ibu jari, 3 mm di belakang sudut kuku, telapak ke
bawah. Pada titik ini terdapat sebuah lekukan duduk atau terlentang.
b. Faringitis akut
Tonsilitis
Koma apoplesia
Pneumonia dengan suhu tinggi
Parotitis
Beberapa dokter memakainya pada difteri
Sering digunakan untuk penyakit akut, titik termanjur untuk tonsillitis
c. Miring sedalam 0,1 cun, dengan jarum diarahkan ke atas. Pada
pengobatan tonsillitis akut dan koma, biasanya penusukan dengan jarum
prisma sehingga berdarah
Konus 3-5 buah.
d. Merupakan Titik Cin

11
Gambar 2.2.1: Titik Meridian Paru-Paru

2.3 JANTUNG

1. Fungsi fisiologis jantung

Bilamana kedua belas organ dalam diumpamkan sebagai jabatan-jabatan


dalam suatu pemerintahan, maka jantung adalah pucuk pimpinan yang memimpin
organ-organ lainnya. Jantung mengatur fungsi dari lima Cang Enam Fu,
pergerakan dari keempat alat gerak dan tulang belulang. Perubahan-perubahan
pada tiap pikiran (rasio) dan emosi, semua itu di bawah pengaturan jantung yang
mengebangkan funsinya. Jantung sangat mempengaruhi cara berpikir, perubahan
emosi, dengan demikian sangat mempengaruhi keadaan mental.

12
Jantung menerima rangsangan dari luar. Timbul proses pemikiran. Dimulai
dengan lahirnya pemikiran, lalu timbul pengertian, dari penegertian membentuk
keseimpulan, kesimpulan berkali-kali dipikirkan, ditafsirkan kemungkinan yang
akan terjadi, akhirnya didapat suatu kepastian akan suatu keadaan yang akan
diambil. Hal ini merupakan proses pembentukan Ce (kecerdasan). Dengan
pengertian ini, jelaslah bahwa terbentuknya kecerdasan mempunyai dasar materi.
Dan jantunglah yang memegang peranan dalam pembentukan tu.

Jantung juga merupaka kunci daro peredaran Ci Sie. Dengan kerja dan
fungsi jantung yang abaik maka peredaran Ci Sie menjadi lancar. Jantung
Mempengaruhi (menjadi tuan dari) Sie (darah) dan Mai. Mai terletak di seluruh
badan, dengan melihat ekspresi muka dapat ditentukan cukup dan tidaknya Sie
dalam tubuh. Yang dimaksud dengan Mai adalah pembuluh darah. Sedang
pembuluh darah itu mempunyai hubungan langsung dengan jantung (hasil)
penemuan autopsi (bedah-mayat).

Jantung Berhubungan dengan usus kecil, sebagai dalam luar (hubungan


Cang dengan Fu). Untuk penjelasan ini pembahasannya dalam meridian dari
jantung yang mempunyai hubungan dengan Usus kecil (baca tentang Meridian
Jantung).

Jantung berhubungan dengan dunia luar melalui lidah, yang merupakan akar
dari jantung.

2. Fenomena patologis penyakit Jantung

Mempunyai hubungan erat dengan kelainan mental. Disebabkan karena


berpikir dan menderita kekuatiran yang berlebih-lebihan, menyebabkan Sen yang
berada dalam Jantung terluka, maka akibatnya Jantung menjadi lemah, lemahnya
Jantung ini mengakibatkan lemahnya Limpa (Hubungan Api-Tanah). Karena
Limpa mempengaruhi otot, maka lemahnya Limpa menyebabkan otot tak
bertenaga. Sehingga seluruhnya akan terlihat: nafsu makan menurun, sukar tidur,

13
badan kurus tak bertenaga, kulit menjadi layu dan kering dan lain-lain lagi.
Perubahan mental terlihat pula: bilamana Jantung lemah (Si), orang menjadi
melankolis, pemurung rang berlebih-lebihan; sedang bilamana terlalu kuat menjadi
mania, gembira rang tak terbendung.

Jantung mempengaruhi Sie. Penyakit yang berhubungan dengan perdarahan,


Sie terhenti (tak mengalir/mengalir tak lancar) mempunyai hubungan lengan
fungsi Jantung. Dalam hal perdarahan, mekanisme terjadi sebagai sebagai berikut:
semua perdarahan disebabkan karena Yang Ci 'bergolak di dalam', pergolakan
Yang Ci ini pada umumnya karena adanya rangsangan terhadap mentah Contoh:
dalam Nei Cing diutarakan bahwa bilamana keselihan yang berlebihan, bisa
mengakibatkan terputusnya hubungan Jantung dengan perikardium; putusnya
hubungan ini menyebabkan terjadinya pergolakan Yang Ci dalam tubuh, sehingga
jantung mengalami keruntuhan, di mana terlihatnya hematuria.

Peredaran darah terhenti/tersumbat: faktor yang menyebabkan adalah karena


lemahnya dan kurangnya fungsi Jantung. Di samping itu disebabkan juga karena
pembuluh darah tidak lagi licin. Tidak licinnya pembuluh darah ini disebabkan
karena akibat dari penyakit-penyakit kronis sehingga menimbulkan gangguan
jalannya peredaran darah tersebut.

Bilamana jantung terserang panas, pembuluh darah kecil-kecil akan


dipenuhi darah sehingga panas jantung ini menyebar ke seluruh pembuluh-
pembuluh darah. Akibatnya keadaan badan menjadi panas, kulit pun menjadi
panas pula dan berwarna merah. Begitu pula penyakit yang mempunyai gejala
nyeri, gatal- gatal, bisulan terjadi karena kelainan jantung; dasarnya ialah adanya
kelainan dalam Sie, dalam pembuluh darah yang merupakan gejala dari panas
hebat dalam jantung.

Bilamana Jantung sakit, timbul rasa nyeri dalam dada sesak. Nyeri ini
menjalar ke sekitar dada: nyeri epigastrik (nyeri ulu hati), menjalar sampai pada
pinggang: nyeri ini juga terasa pada sekitar belikat, nyeri bagian dalam lengan (

14
daerah di mana Meridian Jantung berjalan). Rasa nyeri dan linu ini disertai dengan
rasa haus, kaki tangan menjadi dingin. Bila serangan ini hebat sekali terdapat
bahaya kematian.

3. Jantung Ginjal tidak berhubungan:

Beberapa keadaan penyakit di mana antara fungsi Jantung dan Ginjal hilang
hubungan saling membentuknya. Gejala dari penyakit akibat " Jantung dan Ginjal
tidak berhubungan" merupakan gejala kelemahan mental dan gangguan saraf.
Misalnya: semangat mundur, kekaburan berpikir, rasa kosong dalam jiwa (karena
terombang-ambingnya Sen), gelisah, insomnia, pelupa dan lain-lain. Dan juga
gejala-gejala yang mencerminkan keadaan Si fungsi fisiologis.

Teori terjadinya: Jantung adalah Api dan Ginjal adalah Air. Api dan Air
saling berhubungan, dalam sifatnya seperti Yang dan Yin. Dalam Air Ginjal
didapat Yang Sejati (Ci), yang naik ke atas dan menghidupkan Api Jantung; dalam
Api Jantung terdapat Yin sejati (Ci), yang turun ke bawah dan menghidupkan Air
Ginjal. Hidup manusia tergantung pada turun naiknya Ci Api Jantung dan Api
Ginjal. Bila dalam hubungan Api-Air, Yin Yang, Ci yang turun-naik ini terjadi
putus hubungan atau hilang keseimbangan (karena sesuatu hal), terjadilah gejala
yang disebut di atas, yang berhubungan dengan penurunan fungsi Jantung dan
Ginjal.

Berdasarkan pengertian ini pulalah, merupakan patokan bahwa untuk


menguatkan Jantung, lebih dulu kuatkanlah Ginjal Dan untuk menguatkan Ginjal,
sebelumnya kuatkanlah Jantung.

Demikian suatu cara terapi yang dikatakan sebagai: Hubungan Jantung dan
Ginjal.

15
Hubungan Penyakit Jantung dengan Cang yang lain :

HATI

2 1

GINJAL 4
JANTUNG PARU-PARU

Penjelasan : HUBUNGAN SE

HUBUNGAN SI

1. Disebabkan Jantung Lemah, Ying Sie menjadi kurang. Kurangnya Ying


Sie ini menyebabkan Hati tidak mendapat pemeliharaan.

2. Disebabkan Api Jantung terlalu besar, sehingga 'Api' dalam Ginjal (Cang
Ci) bergolak, mengakibatkan Yin Ginjal Menderita Kerugian atau terluka.

3. Jantung dan Ginjal tidak berhubungan.

4. Disebabkan karena Api Jantung terlalu besar, maka Yin dari logam
'terpanggang' mencair.

Dengan melihat hubungan di atas, maka pada keadaan di mana Jantung sakit,
bisa juga terdapat gejala kelainan dari Cang yang lain seperti yang digambarkan
dalam bagan di atas.

16
2.4 MERIDIAN SAO YIN TANGAN JANTUNG

1) Ci Cuen

a. Di tengah-tengah aksila, pada tepi bawah M, pektoralis, medial dari A,


aksilaris
b. Angina pectoris
Sebagai titik tambahan pada nyeri hipokondrium
Nyeri dan kaku dari lengan atas dan sendi siku, nyeri sendi bahu dan
gangguan sendi tersebut pada orang tua. Berindikasi pada spasme dari
sendi pada usia lanjut ini karena kekurangan Ci pada darah
c. - Tegak lurus dengan ujung ke atas 0,3-0,,5 cun
- Silinder 3’-5’

2) Cing Ling

a. 3 cun di atas lipat siku, pada medial sulkus M. bisep brakili


b. Ikterus
Nyeri hipokondrium
Nyeri sendi bahu dan lengan atas , terutama nyeri yang berhubungan
dengan angina pektoris
c. – tegak lurus sedalam 0,3 – 0,5 cun
d. Konus 3-5 buah, silinder 3’ – 5’

3) Sao Hai

a. Pada puncak lipat siku, antara lipat siku medial dengan epikondilus
medialis humeri, lengan dalam keadaan fleksi
b. Angina pectoris
Skizofrenia
Pegal pada lengan

17
Spasme atau kontraktur dari sendi siku
Neuritis N. ulnaris
Tremor tangan
Parestresia tangan
c. – tegak lurus sedalam 0,3 – 0,7 cun
- silinder 5’ – 10 ‘
d. Merupakan titik He

4) Ijng Tao

a. Pada sisi radial dari tendo M. fleksor karpi ulnaris, 1,5 cun di atas lipat
pergelangan tangan
b. Angina pectoris
Afasia akut
Kejang
Spasme dan kontraktur lengan bawah dan sendi siku
Neuritis lokal
c. – tegak lurus sedalam 0,2 – 0,4 cun
e. Konus 3 buah, silinder 3’ – 7’
d. Merupakan titik cing

5) Tung Li

a. Pada sisis radial dari tendo M. fleksor karpi ulnaris, 1 cun di atas
pergelangan tangan
b. Takikardia paroksimal karena nervositas
Neurasthenia dengan insomnia dan pelupa
Histeri
Afasia atau pada penderita apopleksia dengan lidah kaku, karena hysteria
Penyakit-penyakit karena “tire of the heart” seperti
- Mata merah
- Tenggorokan kering, nyeri dan bengkak

18
- Pendarahan uterus
- Hematuria dengan nyeri di uretra
c. Tegak lurus sedalam 0,3 -0,4 cun
d. Merupakan titik luo

6) Yin Si

a. Berada antara tendo M. fleksor karpi ulnaris dan fleksor digit sublimis 0,5
cun di atas lipat pergelangan tangan
b. Angina pectoris, pada permulaan serangan lebih berhasil daripada liang
tao
Takikardia paroksimal
Nocturnal sweating, efektif sekali
c. – tegak lutus sedaam 0.2-0.4 cun
f. Konus 3 buah, silinder 3’-5’
d. Merupakan titik si

7) Sen Men

a. Pada sisi medial lipat pergelangan tangan


b. Angina pectoris
Takikardia
Skizofrenia
Epilepsy hysteria
Mania
Insomnia
Gelisah karena insomnia
Pelupa
Palpitasi kordis
Titik tambahan pada ikterus dan nyeri hipokondrium bagian iga
c. – tegak lurus dalam 0,3-0,5 cun
g. Konus 3-5 buah; silinder 3’-5’

19
d. Merupakan titik yen dan titik su

8) Sao Fu

a. Pada telapak tangan antara os metacarpal IV dan V, antara jari IV dan V


jika jari tangan dilipat
b. Takikardia
Nyeri dada
Spasme atau kontraktur jari kelingking
Telapak tangan terasa panas
Merasa ada sesuatu barang di tenggorikan
Disuria karena “fire of the heart”
Pruritus vulvae
c. – tegak lurus sedalam 0,3-0,5 cun
h. Silinder 3’ – 5’
d. Merupakan titik yung

9) Sao Cung

a. Pada sisi radial dari jari kelingking 0,1 cun lateral pangkal kuku
b. Koma pada apopleksia
Tipe mania dari gangguan mental
Penyakit panas dalam keadaan gelisah
Takikardia karena nervositas
Pada angina pectoris sebagi titik tambahan
c. – miring ke atas sedalam 0,1 cun
Pada koma dan penyakit pannas digunakan jarum prisma untuk
mengeluarkan darah
Silinder 3’
d. Merupakan titik cin

20
Gambar 2.4.1 : Titik Meridian Jantung

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fungsi utama fisiologis paru-paru adalah pengaturan/pemerintahan Ci. Ci
dalam hal ini mempunyai dua pengertian: Ci dalam arti udara, yaitu yang
berhubungan dengan pernafasan dan Ci dalam arti Cing, Ci dan Sen yang diolah
dari Ying dengan Ci udara. Kedua jenis Ci ini hanya dengan fungsi Paru-paru
yang baik baru diisap dan dikeluarkan (inspirasi-ekspirasi) dan terbentuk (Ci)
Fungsi Ci. Meridian tao yin tangan paru dibagi menjadi 11 meridian antara lain
Cung Fu, Yun Men, Tien Fu, Sie Pai, Ce Ce, Kung Cui, Lie Cie, Cing Ci, Tay
Yen, I Ci, dan Sao Sang.

Bilamana kedua belas organ dalam diumpamkan sebagai jabatan-jabatan


dalam suatu pemerintahan, maka jantung adalah pucuk pimpinan yang memimpin
organ-organ lainnya. Jantung mengatur fungsi dari lima Cang Enam Fu,
pergerakan dari keempat alat gerak dan tulang belulang. Perubahan-perubahan
pada tiap pikiran (rasio) dan emosi, semua itu di bawah pengaturan jantung yang
mengebangkan funsinya. Jantung sangat mempengaruhi cara berpikir, perubahan
emosi, dengan demikian sangat mempengaruhi keadaan mental. Meridian sao yin
tangan jantung dibagi menjadi 9 meridian antara lain Cie Cuen, Cing Ling, Sao
Hang, Ijang Tao, Tung Li, Yin Si, Sen Men, Sao Fu dan Sao Cung.

3.2 Saran
Bagi mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan
informasi dalam dunia pengobatan tradisional. Sedangkan bagi masyarakat,
disarankan dapat memilih dan menggunakan pengobatan tradisional apapun
dengan catatan pengobatan terserbut sudah mendapatkan izin dari pemerintah
dan sudah terbukti baik secara medis.

22
Daftar Pustaka

San, Tsc Ching, dkk. 2000. Ilmu Akupuntur. Jakarta: KSMF Akupuntur Rumah
Dr. Cipto Mangunkusumo

Titiek Hidayati. 2015. Modul Blok Komplementer Herbal dan Akupuntur.


Yogyakarta: PSPD Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

iii

Anda mungkin juga menyukai