Disusun oleh
Kelompok 1:
Agung Paizal (C1AA15002)
Fitri Andini Surachman (C1AA15028)
Harisman Nugraha Al Rasyid (C1AA15034)
Ikeu Nurhuda (C1AA15038)
Mahardika Wiguna (C1AA15046)
Resi Setiadi Putri (C1AA15070)
Riski Novia Kuswendi (C1AA15074)
Siti Nurjanah (C1AA15086)
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat beserta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Keperawatan
Komplementer I.
Tidak lupa kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
telah terlibat membantu dalam proses penyusunan dan pembuatan makalah ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
maupun sistematika. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih apabila ada saran
dan kritik untuk perbaikan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dalam upaya peningkatan wawasan
wacana kesehatan. Akhir kata kami hanya dapat mengucapkan terimakasih dan
semoga Allah selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pengembangan cara pengobatan timur termasuk akupuntur, atas instruksi Menteri
Kesehatan yang waktu itu Prof. Dr. Satrio, membentuk riset ilmu pengobatan
tradisional timur. Sejak saat itu praktik akupuntur diadakan secara resmi di Rumah
Sakit Cipto Manggungkusumo (RSCM).
Pada tahun 2003 muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan keahlian
akupuntur disetarakan dengan spesialisasi kedokteran lain, kemudian tahun 2006 hal
tersebut diperkuat kembali dengan ketetapan dari Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI
melalui Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI) yang menetapkan dokter
yang mengikuti spesialis akupuntur dengan gelar SpAK.
Para ahli pengobatan timur, biasanya mengklaim bahwa pengobatan yang mereka
lakukan adalah bersifat alami dan bebas dari efek samping. Akupunktur, dilakukan
dengan cara menusukkan jarum di bagian tubuh tertentu, dan dengan penusukan ini
diharapkan akan terjadi dampak tertentu. Dampak ini hanya akan terjadi bila
penusukan dilakukan pada titik yang tepat, dan tidak adanya dampak sama sekali bila
penusukan dilakukan tidak pada titik yang tepat.
Akupunktur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan
tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-
titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut
"meridian".
2
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui konsep dasar paru-paru dan jantung serta meridiannya yaitu
tay yin tangan paru-paru dan sao yin tangan jantung.
1.4 Manfaat
Untuk memberikan tambahan wawasan dan informasi bagi pembaca mengenai
pengobatan tradisional akupunktur khususnya di meridian tay yin tangan paru-paru
dan sao yin tangan jantung.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PARU-PARU
4
tampak sesak, menandakan paru-parunya sedang terancam sakit. Bernyanyi
dengan suara keras, nada tinggi, sangat memudahkan Ci terluka dan membuat
paru-paru sakit.
Pengaruh dalam mental, pada perasaan gembira yang berlebihan gembira
merupakan emosi dibawah pengaruh jantung, dalam melukai paru-paru. Paru-paru
sendiri berperan dalam hal kekuatiran, kesedihan dan kedukaan.
5
1. Paru-paru menderita serangan faktor penyebab penyakit, lalu menularkan
pada Perikardium. Hal ini adalah hubungan yang berlawanan dalam
penjalaran penyakit, dimana dari logam menjalar kea pi. (biasanya dari api
menjalar ke Logam, karena logam dibatasi oleh api).
2. Penjalaran penyakit, atas dasar anak sakit menular pada ibunya. Paru-paru
yang lemah mengakibatkan limpa menderita. Sebaliknya bila ibu sakit
anakpun sakit. Limpa lemah maka dengan sendirinya paru-paru menjadi
semakin lemah (hubungan logam dengan tanah)
3. Disebabkan karena hati terlalu kuat, terjadi aliran Ci yang terbalik (hubungan
peraturan U Sing hubungan penghinaan) menyebabkan paru-paru berbunyi.
Istilah yang di berikan yaitu kayu mengetuk, logam berbunyi. Hal ini
merupakan penjelasan pada asma dimana terjadinya dipengaruhi oleh emosi
marah, mendongkol (emosi dikontrol oleh hati). Penyakit yang mempunyai
gejala semacam ini tidak hanya terdapat pada sma saja.
4. Hubungan antara ibu dan anak antara paru-paru dan ginjal (logam dan air).
Lemahnya paru-paru menyebabkan ginjal lemah, lemahnya Ginjal
menyebabkan pula kelemahan paru-paru.
1) Cung Fu
a. Pada bagian atas dan literal dari sela iga I – II garis lateral dada III
b. Asma bronkial
Pneumonia
Nyeri punggung
Tuberkulosis
Nyeri dada
c. – Tegak lurus dengan mengarahkan ujung jarum ke sisi dada sedalam 0,3-
0,5 Cun
– Konus 3-5 buah; silinder 3’-15’
6
d. Merupakan titik pertemuan meridian paru-paru dengan meridian limpa
dan titik IV Mu paru-paru
2) Yun Men
a. Pada garis literal III, di atas Cung Fu, di bawah bagian acromial
klavikula, dan di dalam lekukan dari M. pektoralis
b. Dyspnea
Batuk
Nyeri dada
c. – Tegak lurus 0,3-0,5 Cun
– Konus 3-7 buah ; silinder 3’-7’
3) Tien Fu
a. Pada sisi radial dari M. bisep, 3 Cun di bawah lekukan transversal dari
aksila anterior
Duduk atau terlentang dengan lengan diabduksikan dan telapak tangan ke
atas. Jarak lekukan transversal dari aksila anterior sampai garis lekukan
(lipat) siku dibagi dalam 9 bagian yang sama. Tien Fu terletak sepertiga
bagian dari lengan atas.
b. Dispnea
Gondok
Nyeri lengan atas bagian sisi medial
Berkhasiat sekali untuk epitaksis, digunakan bersama-sama dengan He
Ku, titik ke empat dari meridian usus besar.
c. – tegak lurus sedalam 0,3-0,5 Cun
– Kontra indikasi untuk moksa
4) Sie Pai
a. Satu Cun dibawah Tien Fu, pada sisi radial dari M. bisep. Duduk atau
terlentang.
7
b. Batuk
Dada terasa penuh
Nyeri pada lengan atas bagian medial
c. – Tegak lurus sedalam 0,3-0,5 Cun
– konus 3-5 buah; silinder 3’-5’
5) Ce Ce
a. Terletak pada sisi radial dari tendon M. bisep , dilekukan siku pada posisi
siku tertekuk sedikit dan telapak tangan ke atas. Terlentang.
b. Tuberkulosis
Pleuritis
Pneumonia disertai batuk dan dyspnea
Pneumonia sebagian komplikasi campak
Bronkitis
Nyeri spasmodic siku
Hemoptisis dan afternoon fever
c. – tegak lurus sedalam 0,3-0,5 Cun
– kontra indikasi untuk moksa
d. Merupakan titik He meridian tay yin tangan paru-paru
6) Kung Cui
a. Terletak pada sisi radial dari lengan bawah, 7 cun di atas lipat nadi (lipat
tangan, wrist crease) pada garis yang menghubungkan prosesus stiloideus
radii dan tepi lateral tendon M. bisep pada lipat siku. Jarak lipat siku
sampai pada lipat tangan dibagi dalam 12 bagian yang sama. Duduk atau
terlentang
b. Pneumonia
Dispneu
Batuk
Hemoptisis
8
Tonsillitis
Kaku dan nyeri lengan atas
c. – tegak lurus sedalam 0,5-0,7 cun
- Konus 3-5 buah; silinder 3’-7’
d. Merupakan titik si
7) Lie Cie
a. Proksimal prosesus stiloideus dari os radii 1,5 cun di atas lipat nadi,
tanagn pada posisi sagital. Duduk atau terlentang
b. Migren
Neuralgia trigeminal
Paralisis fasialis
Common cold
Bronchitis
Asma
Lack jaw
Kaku kuduk
Tendovaginitis bagian radial dari nadi
Retensi urine (digabung dengan titik-titik lain, sebagai penolong ekskresi)
Pergelangan tangan lemah
Koma pada anak-anak dengan banyak dahak
Nyeri dan pembengkakan tenggorokan
c. – miring dengan ujung jarum diarahkan ke siku sedalam 0,2-0,3 cun
- Konus 3-7 buah; silinder 3’-7’
d. Merupakan titik luo meridian Tay yin tangan paru-paru dan titik loduk
meridian Ren
8) Cing Ci
9
b. Common cold
Tendovaginitis
Badan panas tanpa peluh
c. – tegak lurus sedalam 0,1-0,2 cun
- Kontraindikasi untuk moksa
d. Merupakan titik cing
9) Tay Yen
a. Terletak pada lekukan pergelangan tangan , dan radial dari arteri radialis
b. Bronchitis
Common cold
Batuk
Hemoptisis
Tuberculosis
Asma bronchial
Neuralgia interkostal
Pergelangan nadi lemah
Sangat berkhasiat pada nyeri daerah putting susu
c. – tegak lurus sedlam 0,2-0,3 cun
- Konus 3-5 buah; 3’-5’
d. Merupakan : titik Yen dan titik Su. Titik dominan pembuluh darah
10) I Ci
a. Pada os metacarpal I
Duduk atau terlentang, dengan telapak tangan ke atas, di tengah-tengah os
metacarpal I sisi radial dan pada pertemuan warna putih dan merah dari
kulit
b. Faringitis
Tonsillitis
Batuk rejan
10
Influenza
Hemopptisis pada tuberculosis digunakan tapping needle, suatu alat
seperti martil dengan 7 buah jarum kecil.
c. – tegak lurus sedalam 0,5-0,7 cun
- Konus 3-5, silinder 3’-5’.
d. Merupakan titik Yung
a. Pada sisi radial dari ibu jari, 3 mm di belakang sudut kuku, telapak ke
bawah. Pada titik ini terdapat sebuah lekukan duduk atau terlentang.
b. Faringitis akut
Tonsilitis
Koma apoplesia
Pneumonia dengan suhu tinggi
Parotitis
Beberapa dokter memakainya pada difteri
Sering digunakan untuk penyakit akut, titik termanjur untuk tonsillitis
c. Miring sedalam 0,1 cun, dengan jarum diarahkan ke atas. Pada
pengobatan tonsillitis akut dan koma, biasanya penusukan dengan jarum
prisma sehingga berdarah
Konus 3-5 buah.
d. Merupakan Titik Cin
11
Gambar 2.2.1: Titik Meridian Paru-Paru
2.3 JANTUNG
12
Jantung menerima rangsangan dari luar. Timbul proses pemikiran. Dimulai
dengan lahirnya pemikiran, lalu timbul pengertian, dari penegertian membentuk
keseimpulan, kesimpulan berkali-kali dipikirkan, ditafsirkan kemungkinan yang
akan terjadi, akhirnya didapat suatu kepastian akan suatu keadaan yang akan
diambil. Hal ini merupakan proses pembentukan Ce (kecerdasan). Dengan
pengertian ini, jelaslah bahwa terbentuknya kecerdasan mempunyai dasar materi.
Dan jantunglah yang memegang peranan dalam pembentukan tu.
Jantung juga merupaka kunci daro peredaran Ci Sie. Dengan kerja dan
fungsi jantung yang abaik maka peredaran Ci Sie menjadi lancar. Jantung
Mempengaruhi (menjadi tuan dari) Sie (darah) dan Mai. Mai terletak di seluruh
badan, dengan melihat ekspresi muka dapat ditentukan cukup dan tidaknya Sie
dalam tubuh. Yang dimaksud dengan Mai adalah pembuluh darah. Sedang
pembuluh darah itu mempunyai hubungan langsung dengan jantung (hasil)
penemuan autopsi (bedah-mayat).
Jantung berhubungan dengan dunia luar melalui lidah, yang merupakan akar
dari jantung.
13
badan kurus tak bertenaga, kulit menjadi layu dan kering dan lain-lain lagi.
Perubahan mental terlihat pula: bilamana Jantung lemah (Si), orang menjadi
melankolis, pemurung rang berlebih-lebihan; sedang bilamana terlalu kuat menjadi
mania, gembira rang tak terbendung.
Bilamana Jantung sakit, timbul rasa nyeri dalam dada sesak. Nyeri ini
menjalar ke sekitar dada: nyeri epigastrik (nyeri ulu hati), menjalar sampai pada
pinggang: nyeri ini juga terasa pada sekitar belikat, nyeri bagian dalam lengan (
14
daerah di mana Meridian Jantung berjalan). Rasa nyeri dan linu ini disertai dengan
rasa haus, kaki tangan menjadi dingin. Bila serangan ini hebat sekali terdapat
bahaya kematian.
Beberapa keadaan penyakit di mana antara fungsi Jantung dan Ginjal hilang
hubungan saling membentuknya. Gejala dari penyakit akibat " Jantung dan Ginjal
tidak berhubungan" merupakan gejala kelemahan mental dan gangguan saraf.
Misalnya: semangat mundur, kekaburan berpikir, rasa kosong dalam jiwa (karena
terombang-ambingnya Sen), gelisah, insomnia, pelupa dan lain-lain. Dan juga
gejala-gejala yang mencerminkan keadaan Si fungsi fisiologis.
Teori terjadinya: Jantung adalah Api dan Ginjal adalah Air. Api dan Air
saling berhubungan, dalam sifatnya seperti Yang dan Yin. Dalam Air Ginjal
didapat Yang Sejati (Ci), yang naik ke atas dan menghidupkan Api Jantung; dalam
Api Jantung terdapat Yin sejati (Ci), yang turun ke bawah dan menghidupkan Air
Ginjal. Hidup manusia tergantung pada turun naiknya Ci Api Jantung dan Api
Ginjal. Bila dalam hubungan Api-Air, Yin Yang, Ci yang turun-naik ini terjadi
putus hubungan atau hilang keseimbangan (karena sesuatu hal), terjadilah gejala
yang disebut di atas, yang berhubungan dengan penurunan fungsi Jantung dan
Ginjal.
Demikian suatu cara terapi yang dikatakan sebagai: Hubungan Jantung dan
Ginjal.
15
Hubungan Penyakit Jantung dengan Cang yang lain :
HATI
2 1
GINJAL 4
JANTUNG PARU-PARU
Penjelasan : HUBUNGAN SE
HUBUNGAN SI
2. Disebabkan Api Jantung terlalu besar, sehingga 'Api' dalam Ginjal (Cang
Ci) bergolak, mengakibatkan Yin Ginjal Menderita Kerugian atau terluka.
4. Disebabkan karena Api Jantung terlalu besar, maka Yin dari logam
'terpanggang' mencair.
Dengan melihat hubungan di atas, maka pada keadaan di mana Jantung sakit,
bisa juga terdapat gejala kelainan dari Cang yang lain seperti yang digambarkan
dalam bagan di atas.
16
2.4 MERIDIAN SAO YIN TANGAN JANTUNG
1) Ci Cuen
2) Cing Ling
3) Sao Hai
a. Pada puncak lipat siku, antara lipat siku medial dengan epikondilus
medialis humeri, lengan dalam keadaan fleksi
b. Angina pectoris
Skizofrenia
Pegal pada lengan
17
Spasme atau kontraktur dari sendi siku
Neuritis N. ulnaris
Tremor tangan
Parestresia tangan
c. – tegak lurus sedalam 0,3 – 0,7 cun
- silinder 5’ – 10 ‘
d. Merupakan titik He
4) Ijng Tao
a. Pada sisi radial dari tendo M. fleksor karpi ulnaris, 1,5 cun di atas lipat
pergelangan tangan
b. Angina pectoris
Afasia akut
Kejang
Spasme dan kontraktur lengan bawah dan sendi siku
Neuritis lokal
c. – tegak lurus sedalam 0,2 – 0,4 cun
e. Konus 3 buah, silinder 3’ – 7’
d. Merupakan titik cing
5) Tung Li
a. Pada sisis radial dari tendo M. fleksor karpi ulnaris, 1 cun di atas
pergelangan tangan
b. Takikardia paroksimal karena nervositas
Neurasthenia dengan insomnia dan pelupa
Histeri
Afasia atau pada penderita apopleksia dengan lidah kaku, karena hysteria
Penyakit-penyakit karena “tire of the heart” seperti
- Mata merah
- Tenggorokan kering, nyeri dan bengkak
18
- Pendarahan uterus
- Hematuria dengan nyeri di uretra
c. Tegak lurus sedalam 0,3 -0,4 cun
d. Merupakan titik luo
6) Yin Si
a. Berada antara tendo M. fleksor karpi ulnaris dan fleksor digit sublimis 0,5
cun di atas lipat pergelangan tangan
b. Angina pectoris, pada permulaan serangan lebih berhasil daripada liang
tao
Takikardia paroksimal
Nocturnal sweating, efektif sekali
c. – tegak lutus sedaam 0.2-0.4 cun
f. Konus 3 buah, silinder 3’-5’
d. Merupakan titik si
7) Sen Men
19
d. Merupakan titik yen dan titik su
8) Sao Fu
9) Sao Cung
a. Pada sisi radial dari jari kelingking 0,1 cun lateral pangkal kuku
b. Koma pada apopleksia
Tipe mania dari gangguan mental
Penyakit panas dalam keadaan gelisah
Takikardia karena nervositas
Pada angina pectoris sebagi titik tambahan
c. – miring ke atas sedalam 0,1 cun
Pada koma dan penyakit pannas digunakan jarum prisma untuk
mengeluarkan darah
Silinder 3’
d. Merupakan titik cin
20
Gambar 2.4.1 : Titik Meridian Jantung
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi utama fisiologis paru-paru adalah pengaturan/pemerintahan Ci. Ci
dalam hal ini mempunyai dua pengertian: Ci dalam arti udara, yaitu yang
berhubungan dengan pernafasan dan Ci dalam arti Cing, Ci dan Sen yang diolah
dari Ying dengan Ci udara. Kedua jenis Ci ini hanya dengan fungsi Paru-paru
yang baik baru diisap dan dikeluarkan (inspirasi-ekspirasi) dan terbentuk (Ci)
Fungsi Ci. Meridian tao yin tangan paru dibagi menjadi 11 meridian antara lain
Cung Fu, Yun Men, Tien Fu, Sie Pai, Ce Ce, Kung Cui, Lie Cie, Cing Ci, Tay
Yen, I Ci, dan Sao Sang.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan
informasi dalam dunia pengobatan tradisional. Sedangkan bagi masyarakat,
disarankan dapat memilih dan menggunakan pengobatan tradisional apapun
dengan catatan pengobatan terserbut sudah mendapatkan izin dari pemerintah
dan sudah terbukti baik secara medis.
22
Daftar Pustaka
San, Tsc Ching, dkk. 2000. Ilmu Akupuntur. Jakarta: KSMF Akupuntur Rumah
Dr. Cipto Mangunkusumo
iii