Anda di halaman 1dari 18

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

DASAR-DASAR TERAPI KOMPLEMENTER

OLEH :
KELOMPOK X

1. Cok Istri Novia Trisna Angga Dewi (183222903)


2. Gusti Ayu Indah Puspa Ranni (183222908)
3. Ni Luh Putu Eva Budiantini (183222918)
4. Ni Putu Riski Damayanti (183222943)
5. I Made Dwi Satwika Wiraputra (183222914)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun makalah ini merupakan
salah satu tugas dari Keperawatan Komplementer.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai
bantuan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga
semangat, buku-buku dan beberapa sumber lainnya sehingga tugas ini bisa
terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami sampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan
jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan
yang kami miliki. Maka itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran
dan kritik yang dapat memotivasi kami agar dapat lebih baik lagi dimasa yang
akan datang.

Denpasar, 23 November 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.3 Tujuan .................................................................................................. 5
1.4 Manfaat ............................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Meridian dan Akupoint ......................................................... 6
2.2 Prinsip-prinsip Terapi Komplementer ................................................ 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 15
3.2 Saran .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi komplementer merupakan cara penanggulangan penyakit
yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional
atau sebagai Pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional. Disamping itu juga pemahaman tentang prinsip – prinsip
dalam Terapi Komplementer sangat penting. Berdasarkan data yang
bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2005, terdapat 75-80%
dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani pengobatan non-konvensional.
Di Indonesia, kepopuleran pengobatan non-konvensional, termasuk
pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan dari mulai menjamurnya
iklan – iklan terapi non – konvensional di berbagai media. Berdasarkan hasil
Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tentang penggunaan
pengobatan tradisional termasuk di dalamnya pengobatan komplementer-
alternatif yang meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan hasil penelitian tahun
2010 telah digunakan oleh 40% dari penduduk Indonesia.
Terdapat beberapa jenis keperawatan komplementer yaitu
acupressure, acupuncture, prana, bekam, terapi herbal (herbal therapy, terapi
psiko–somatik mind–body therapy), terapi spiritual berbasis doa (spiritual
therapy based on prayer), dan terapi reiki. Meridian adalah jalur lalu lintas
energi dalam tubuh. Dan sebagaimana lalu lintas, pada meridian ada
jalur/jalan, ada hambatan, ada persimpangan, ada titik awal, ada titik akhir
dan sebagainya. Jika jalan energi pada meridian lancar, maka akan tercipta
keharmonisan dalam tubuh, dan tubuh kita mampu melawan penyakit,
sebaliknya jika terjadi hambatan pada meridian maka akan muncul gangguan
kesehatan. Pada makalah ini akan dibahas tentang acupoint yang merupakan
bagian dari terapi acupressure yaitu titik yang sensitif dan mempunyai efek
tertentu bila diberi tekanan, serta akan di bahas juga mengenai prinsip energi
dalam komplementer yang biasa disebut prana.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep meridian dan acupoint dalam terapi komplementer ?
2. Apa saja prinsisp – prinsip terapi komplementer

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penulisan ini ditujukan untuk memenuhi tuntutan akademik sebagai
tugas penulisan makalah untuk mata kuliah Keperawatan
Komplementer.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui konsep meridian dan acupoint.
2. Untuk mengetahui prinsip – prinsip dalam terapi komplementer.

1.4 Manfaat
Tulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak di
antaranya penting juga bagi seorang perawat agar mengerti tentang titik-titik
acupoint dan prinsip energi untuk menunjang profesi sebagai seorang
perawat yang profesional.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Meridian dan Akupoint

2.1.1 Meridian
1. Definisi Meridian
Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan
sebagaimana lalu lintas, pada meridian ada jalur/jalan, ada hambatan,
ada persimpangan, ada titik awal, ada titik akhir dan sebagainya. Jika
jalan energi pada meridian lancar, maka akan tercipta keharmonisan
dalam tubuh, dan tubuh mampu melawan penyakit, sebaliknya jika
terjadi hambatan pada meridian maka akan muncul gangguan kesehatan.
Yang membedakan meridian dengan jaringan lain dalam tubuh
adalah jaringan darah dan syaraf dapat terlihat oleh mata, sedangkan
jaringan meridian tidak terlihat walaupun nyata. Dalam ilmu kedokteran
modern, rahasia teori jalur energi meridian ini masih belum terungkap
karena saat ini belum ada alat yang bisa mendeteksinya, akan tetapi teori
ini sudah dibuktikan manfaatnya selama ribuan tahun.
2. Fungsi Meridian
a. Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh sebelah bawah
b. Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh sebelah kiri
c. Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan tubuh
d. Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak
e. Penghubung organ-organ dalam dengan organ-organ dalam lainnya
f. Penghubung organ dalam dengan jaringan penunjang tubuh
g. Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan jaringan penunjang
tubuh lainnya.
Hubungan ini terbentuk menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan
yang beraksi bersamaan terhadap rangsangan yang berperan dalam
pertahanan tubuh. Akan tetapi, jika ada penyakit masuk ke dalam
meridian, maka meridian bisa menjadi jalur penyakit untuk menyebar

6
dalam tubuh, karena itu kita harus merangsang titik-titik pada meridian
untuk mengusir penyakit
3. Letak
Meridian terletak di dalam tubuh, letaknya bervariatif tergantung
jalurnya. Jalur meridian ada yang melewati sela-sela tulang, ada yang
berada di sela-sela otot, dan karena wujudnya yang tidak nyata ada juga
yang menembus atau menyelimuti organ. Sebagian organ ada yang
muncul dekat dengan permukaan kulit.
4. Macam-macam Meridian
Ada 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh :
a. Meridian Paru (di jalurnya ada 11 pasang titik akupunktur)
b. Meridian Usus Besar (di jalurnya ada 20 pasang titik akupunktur)
c. Meridian Lembung (di jalurnya ada 45 pasang titik akupunktur)
d. Meridian Limpa (di jalurnya ada 21 pasang titik akupunktur)
e. Meridian Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
f. Meridian Usus Kecil (di jalurnya ada 19 pasang titik akupunktur)
g. Meridian Kandung Kemih (di jalurnya ada 67 pasang titik
akupunktur)
h. Meridian Ginjal (di jalurnya ada 27 pasang titik akupunktur)
i. Meridian Selaput Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
j. Meridian Tri Pemanas (di jalurnya ada 23 pasang titik akupunktur)
k. Meridian Empedu (di jalurnya ada 44 pasang titik akupunktur)
l. Meridian Hati (di jalurnya ada 14 pasang titik akupunktur)
Meridian lainnya antara lain:
a. Meridian Ren (di jalurnya ada 24 titik akupunktur)
b. Meridian Du (di jalurnya ada 28 titik akupunktur)

7
2.1.2 Acupoint
1. Definisi Acupoint
Salah satu teknik untuk melancarkan energi vital adalah dengan
akupresur , yaitu : menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama
acupoint) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk
menstimulasi aliran energi di meridian. Acupoint terletak di seluruh
tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan terhubung satu sama lain
melalui jaringan yang komplek dari meridian. Setiap acupoint
mempunyai efek khusus pada sistem tubuh, atau organ tertentu.
Menstimulasi dan memijat secara lembut titik tersebut akan terjadi
perubahan fisiologi tubuh dan akan mempengaruhi keadaan mental dan
emosional.
Acupoint ini merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek
tertentu yang terletak di sepanjang meridian akupuntur. Saat ini lebih
dari 360 acupoint di meridian seluruh tubuh dan sekarang banyak lagi
ditemukan titik-titik tambahan.
Acupoint ini mungkin terletak sedikit dalam, di antara tulang, otot,
atau tendon. Dengan latihan yang sering dan teratur akan semakin
sensitif dan rasa percaya diri akan bertambah. Semakin sering
melakukan latihan, akan semakin mudah untuk menemukan lokasi
acupoints.
2. Macam-Macam Acupoint
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala
adalah:
1) Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis
yang menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari
bagian tengah hidung (titik 1 a). Efek : mengurangi rasa tegang di
kepala.
2) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata
bagian dalam ( titik 2 a ). Efek : mengurangi rasa tegang di dahi
dan nyeri sekitar mata.

8
3) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar ( titik 2 b ). Efek :
mengurangi nyeri kepala, migren dan mata pedih.
4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah
alis (titik 2 c). Efek : menghilangkan nyeri kepala bagian depan
dan penglihatan kabur.
5) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan
lekukan antara bagian dasar tengkorak dengan otot leher ( titik 3
a ). Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher yang kaku.
6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang
ibu jari dan jari telunjuk (titik 4 a). Efek : mengurangi nyeri
kepala dan mata pedih.
7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5 a) . Efek
: mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.
8) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut ( titik 1
b). Efek : mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1 c). Efek :
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat
hidung tersumbat.
10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut ( titik 6 a ) .
Efek : merupakan titik penguat sistem pencernaan dan
mengurangi nyeri kepala akibat ketidakseimbangan sistem
pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar
mata (titik 1 d) . Efek : mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri
mata.
12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1 e). Efek :
mengurangi nyeri kepala migren.
13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari
pergelangan tangan , di lekukan antara dua tulang. (titik 7 a).
Efek : mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri di pipi.

9
14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari
kaki, antara jari ke 4 dan 5. (titik 6 b). Efek : mengurangi nyeri
migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.
b. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1 f). Efek :
mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga
(titik 1 g).Efek : mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini
ditekuk (titik 8 a). Efek : mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang
ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan
memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga
membantu menguatkan otot yang menunjang sendi.
1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2
jari di samping tulang belakang. (titik 3 b). Efek : merupakan
titik yang sangat berpengaruh pada kesehatan sendi di seluruh
tubuh, meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan sendi yang
sehat.
2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang
kaki (titik 9a). Efek : menguatkan tulang di seluruh tubuh,
khususnya tulang dan sendi lutut.
3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan
pertemuan antara 2 tulang (titik 6 c). Efek : menguatkan tendon
dan otot pada seluruh tubuh, terutama : sendi kaki dan
menguatkan otot kaki.
4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c) . Efek :
mengurangi kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak.
d. Siku tangan
1) Titik 8 a. Efek : Menguatkan siku tangan.

10
2) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan, di antara kedua tulang (titik 7 a). Efek :
meningkatkan mobilitas dari siku dan mengurangi nyeri di siku,
lengan dan jari tangan.
e. Pergelangan tangan dan tangan
1) Titik 7 a.
2) Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di
atas pergelangan tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di siku ,
pergelangan tangan dan merilekskan otot di lengan bawah.
3) Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada
lekukan antar tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah
atas , sejajar dengan jari manis (titik 7 b) . Efek : mengurangi
nyeri di pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari.
f. Kesehatan tulang belakang
Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan
titik-titik untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik
berikut :
1) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan
leher (titik 3c). Efek : mengurangi nyeri di daerah pundak dan
punggung atas.
2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku
dibengkokkan (titik 8 a) . Efek : menghilangkan nyeri dan
kekakuan pada tubuh bagian atas.
3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11 a).
Untuk penekanan titik- titik daerah ini dapat menggunakan 2
buah bola tenis yang dimasukkan dalam kaus kaki dan diletakkan
dibelang punggung. Efek : mengurangi nyeri pinggang bawah.
4) Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon
(titik 9a). Efek : menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang
belakang.
5) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik 5a).
Efek : mengurangi nyeri di tulang belakang dan kaki.

11
g. Kesehatan sendi pinggul
Titik yang terletak di bagian pinggul anda (titik 11b) . Efek :
meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.
h. Kesehatan sendi lutut
1) Titik yang terletak di bawah lutut , pada lekukan tulang (knee
acupoint). Efek : mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
2) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a) : efek
mengurangi nyeri di lutut dan tungkai bawah.
i. Kesehatan pergelangan kaki
1) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek :
mengurangi nyeri dan menguatkan pergelangan kaki.
2) Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di
bagian luar dari tendon (titik 6c). Efek : mengurangi nyeri dan
pembengkakan di pergelangan kaki.
j. Kesehatan telapak kaki
1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan
dekat dengan tonjolan telapak kaki (titik 12 a). Efek : megurangi
nyeri pada telapak kaki.
2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki (titik 6b, 6c).
k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks
Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih rileks.
Beberapa titik tersebut adalah :
1) Titik 1a . Efek : meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan
pikiran anda.
2) Titik 4a . Efek : mengurangi kecemasan. Catatan : jangan
menekan titik ini terlalu keras pada wanita hamil.
3) Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar dengan
jari ke 5 (titik 10 b). Efek : membuat rileks tubuh anda.
Merupakan titik kunci untuk mengurangi segala kecemasan dan
gangguan tidur.

12
3. Letak Akupoint untuk Mengurangi Nyeri

13
14
2.2 Prinsip-prinsip Terapi Komplementer

Secara garis besar prinsip praktik terapi komplementer menurut Curtis (2004)
untuk mengurangi terjadinya hal yang tidak diinginkan adalah:
1. Menghargai otonomi pasien
2. Menghargai etnis, umur dan status sosial
3. Tingkat sensitivitas terhadap pasien harus tinggi, terkait keinginan dan
penolakan terhadap terapi komplementer
4. Berhati-hati terhadap pasien yang tidak pernah konsul ke medis terkait
penyakitnya.
5. Menganjurkan pasien untuk hati-hati dalam setiap keputusannya dan
tetap menjalani terapi medis konvensional.
6. Dorong pasien untuk lebih selektif dalam memilih terapi
Dalam pelaksanaan praktik komplementer, terapis menggunakan
pendekatan seperti tenaga kesehatan, dengan anamesis dan penegakan
masalah yang disebut dengan diagnosa. Serta pemberian resep ataupun
intervensi komplementer.
Aspek keselamatan pada diagnosa suatu penyakit merupakan hal
mendasar dalam terapi konvensional. Dalam penerapan aspek keselamatan
dalam penegakan diagnosa dalam komplementer juga menjadi hal yang
mendasar. Dalam penerapan ini memang perlu standart dalam aspek
keselamatan (Curtis,2004).
Aspek keselamatan juga sangat diperlukan terhadap pemberian
terapy. Banyaknya terapi komplementer yang menggunakan pendekatan
herbal menjadi hal yang sangat penting untuk dibahas. Tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap herbal memang menjadi dua sisi mata pisau, disisi lain
dapat meningkatkan sugesti, namun disisi lain kepercayaan yang berlebihan,
rasa ingin tahu akan isi dan efek samping obat konsumen kurang dan
menyebabkan banyak kejadian jangka pendek dan atau panjang yang terjadi.
Pemahaman terapis dan konsumen akan obat-obatan herbal sangat diperlukan
untuk keselamatan pasien.

15
Berdasarkan Curtis (2004) beberapa hal yang harus diperhatikan terkait
menurunkan resiko terjadinya hal yang tidak diinginkan dalam obat herbal
adalah
1. Kontaminasi : dalam penyajian dan pengemasan obat herbal masih
sangat dipertanyakan, resiko kontaminasi perlu menjadi perhatian atas
munculnya obat-obatan herbal.
2. Bioavaibility : perubahan fungsi dari zat yang terkandung dalam obat
herbal perlu diperhatikan terkait proses kimia dari pengemasan.
3. Dosis : penelitian tentang herbal masih sangat jarang. Seringkali yang
terjadi adalah kelebihan dosis, meskipun berasal dari herbal namun dapat
membahayakan pasien.
4. Alergi : alergi juga terkadang muncul akibat produk-produk herbal.
5. Keracunan : terkadang kandungan dalam obat herbal juga dapat menjadi
toxic.
Bentuk terapi komplementer lain yang perlu diperhatikan dalam
terkait aspek keselamatan antara lain terapi fisik, seperti massase, spa, terapi
akupuntur dan terapi homeophaty. Terapi komplementer pada terapi fisik
sangatlah berkaitan langsung dengan pasien, beberapa penelitian telah
mampu menemukan beberapa efek samping dari terapi komplementer yang
menggunakan terapi fisik ini.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan
sebagaimana lalu lintas, pada meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada
persimpangan, ada titik awal, ada titik akhir dan sebagainya. Jika jalan energi
pada meridian lancar, maka akan tercipta keharmonisan dalam tubuh, dan
tubuh kita mampu melawan penyakit, sebaliknya jika terjadi hambatan pada
meridian maka akan muncul gangguan kesehatan.
Acupoint merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek
tertentu yang terletak di sepanjang meridian akupuntur. Acupoint terletak di
seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan terhubung satu sama lain
melalui jaringan yang komplek dari meridian. Setiap acupoint mempunyai
efek khusus pada sistem tubuh, atau organ tertentu. Menstimulasi dan
memijat secara lembut titik accupoint dapat mengatasi beberapa kondisi nyeri
seperti : sakit kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan
kecemasan, nyeri tulang belakang. Sehingga akan terjadi perubahan fisiologi
tubuh dan akan mempengaruhi keadaan mental dan emosional.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah yang kami buat ini tentang terapi
komlementer diharapkan pembaca atau teman-teman sejawat dapat
memperoleh manfaat dari makalah yang kami buat. Jika ada pengembangan
yang bermanfaat mohon untuk dilayangkan pada penulis makalah ini karena
masukan dari pembaca atau bapak/ ibu dosen sangat mendukung demi
kesempurnaan makalah yang kami buat

17
DAFTAR PUSTAKA

Curtis, P. 2004. Safety issues in Complementary & Alternative Health Care.


Program on Integrative Medicine, School of Medicine, University of North
Carolina

https://dokumen.tips/documents/keperawatan-komplementer5665e3062f558.html.
Diakses pada tanggal 22 November 2018

https://id.wikipedia.org/wiki/Meridian_(akupunktur). Diakses pada tanggal 22


November 2018

18

Anda mungkin juga menyukai