Makalah
Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Keperawatan Komplementer
yang dibina oleh Bapak Agus Setyo Utomo, SST. M.Kes.
Oleh
Kelompok 5 Kelas 2B
1. Devi Kartika Sari (P17210183071)
2. Renata Devisa (P17210183076)
3. Indriani (P17210183081)
4. Fathya Ridhanissa (P17210183086)
5. Novita Eka S. (P17210183087)
6. Ratna Cempaka (P17210183091)
7. Ana Nabila Riska (P17210184114)
8. Siti Nurus Sarifatun (P17210184119)
9. Siwi Mangesti N. (P17210184125)
10. Fandika Ilham Nur (P17210184131)
11. Indah Auliya (P17210184132)
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah yang telah
diberikan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Terapi Energi: Reiki dalam Terapi Komplementer”. Penulisan makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Komplementer di
Politeknik Kesehatan Malang.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini kepada:
1. Bapak Agus Setyo Utomo, SST. M.Kes., selaku dosen pembimbing
matakuliah Keperawatan Komplementer.
2. Orang tua penulis yang telah memberi motivasi baik finansial maupun
spiritual.
3. Teman-teman yang telah memberi dukungan dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu kami tetap mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi peningkatan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................
1.4 Manfaat................................................................................................
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan,
dan (4) manfaat. Berikut ini masing-masing sub bahasan tersebut.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui mengenai terapi komplementer reiki dan cara
untuk melakukan terapi reiki
1.3.2 Tujuan Khusus
Berikut tujuan khusus pada proposal ini
a. Mengidentifikasi pengertian dari terapi reiki
b. Mengidentifikasi macam-macam terapi reiki
c. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi terapi reiki
d. Mengidentifikasi standart operasional prosedure terapi reiki
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi masyarakat
Diharapkan bagi masyarakat dapat mengetahui tentang terapi reiki
dapat digunakan dalam hal pengobatan alternatif dan
meningkatkan kesehatan.
1.4.2 Manfaat bagi pendidikan
Memberikan bekal bagi mahasiswa dan dapat menerapkan terapi
reiki.
1.4.3 Manfaat bagi penulis selanjutnya
Dapat di jadikan referensi dengan pokok bahasan yang sama bagi
peneliti selanjutnya
1.4.4 Manfaat bagi penulis
Dapat menambah wawasan penulis tentang terapi reiki serta dapat
mempraktekkan terapi reiki.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan (1) definisi terapi reiki, (2) macam-macam terapi
reiki, (3) faktor yang mempengaruhi terapi reiki, dan (4) cara melakukan terapi
reiki. Berikut ini masing - masing sub bahasan tersebut.
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut kamus Besar Bahas Indonesia arti pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui atau didapat dan diterima melalui proses belajar atau
pengalaman. Dan yang dimaksudkan tingkat pengetahuan disini adalah taraf
informasi yang dimiliki seseorang terhadap penyembuhan penyakit baik melalui
pengobatan medis maupun pengobatan alternatif.
Melalui tingkat pengetahuan seseorang terdapat dua hal yang
menyebabkan seseorang cenderung memilih pengobatan alternatif adalah
sebagai berikut :
- Pengetahuan tentang obat-obatan medis yang mengandung bahan-bahan
kimia yang memiliki efek samping
- Pengetahuan tentang penyembuhan pengobatan alternatif yang bersifat
holistic atau menyeluruh. Bukan hanya menyembuhkan penyakit yang
dikeluhkan pasien saja, tetapi juga menyembuhkan pusat penyakit yang
diderita pasien.
2. Faktor Ektern
Faktor ekstern yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri manusia
untuk melakukan penyembuhan penyakit dengan menggunakan pengobatan
alternatif. Yang menjadi faktor ekstern disini adalah tingkat ekonomi atau
pendapatan seseorang. Pengertian pendapatan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia yaitu sejumlah uang yang diterima seseorang atau lebih anggota
keluarga dari hasil kerja atau usaha. Sedangkan pengertian tingkat pendapatan
adalah pendapatan yang diperoleh seseorang serta anggota keluarganya yang
bersumber dari sektor formal dan informal dalam waktu satu bulan yang diukur
dengan rupiah. Bersdasarkan pengertian diatas, maka tingkat pendapatan adalah
jumlah uang dari hasil pendapatan yang diperoleh suatu keluarga yang
bersumber dari pekerjaan pokok dan pekerjaan tambahan. Dan yang
dimaksudkan dengan pengertian tingkat pendapatan dalam konteks ini adalah
taraf kemampuan seseorang atau keluarga untuk mengeluarkan uang dari
penghasilan yang didapatkan untuk melakukan penyembuhan melalui
pengobatan.
Ny A mempunyai keluhan terdapat luka di tumit kaki kiri dan terasa nyeri
skala 5-6, nyeri hilang timbul, nyeri pada saat digerakkan, klien tampak merintih
jika nyeri tiba. Satu bulan sebelum masuk rumah sakit, klien kena luka di tumit
kaki kiri, namun klien tidak mengetahui penyebabnya. Mulai saat itu klien lebih
berhati-hati dan pelan-pelan saat berjalan. Dua minggu sebelum masuk rumah
sakit keluhan dirasa semakin bertambah, luka pada tumit menjadi bengkak.
Diperiksakan ke dokter praktik dan hanya diberi obat oral. Satu minggu sebelum
masuk rumah sakit keluhan pada tumit klien makin bertambah, luka makin
membengkak dan oleh cucunya luka tersebut dibuka atau diiris keluar pusnya
banyak.Pasien khawatir dengan kondisinya yang semakin memburuk. klien marah
terhadap kondisinya. Klien juga merasa tidak puas dengan pengobatan
sebelumnya, klien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, makan pun
harus sesuai anjuran dari dokter. Klien hanya istirahat dirumah dan akhirnya
karena merasa tidak kuat dan tidak bisa mengobati luka tersebut maka oleh
keluarganya klien dibawa ke rumah sakit. Hari masuk rumah sakit, keluhan luka
tumit,kemudian dilakukan perawatan luka. Di RS diketahui klien terdiagnosa
ulkus diabetes mellitus gradeII. Ny A. mendapatkan terapi insulin, Pihak RS
menganjurkan untuk melakukan terapi kolaborasi menggunakan Reiki. Setelah
melakukan kolabirasi terapi selama 1 bulan. Perkembangan pemulihan luka klien
membaik. Pus mulai berkurang, dan klien tidak merasakan nyeri untuk
beraktivitas.
3.2 Pembahasan
Salah satu terapi yang dapat membantu menurunkan kadar GDS pasien DM
adalah terapi Reiki melalui relaksasi dan meditasi. Pada kondisi rileks terjadi
perubahan impuls saraf pada jalur aferen ke otak dimana aktivasi menjadi inhibisi.
Perubahan impuls saraf ini menyebabkan perasaan tenang baik secara fisik
maupun mental seperti berkurangnya denyut jantung, menurunnya kecepatan
metabolisme tubuh dalam hal ini mencegah peningkatan glukosa darah (Guyton,
1996; Smeltzer & Bare, 2002).
Kozier, Erb, Blais, dan Wilkinson (1995) menjelaskan bahwa penerimaan dan
respon terhadap stres seseorang bersifat individual. Pernyataan tersebut dari
pengalaman, proses belajar, pertumbuhan, perkembangan, status kesehatan, dan
koping. Disamping itu, sensasi energi Reiki yang dirasakan responden berbeda-
beda. Sebagian besar responden merasakan ada aliran yang hangat mengalir dari
kepala hingga kaki, tangan dan kaki kesemutan, gemetar, ada beban turun dan
lepas dari tubuh, dan organ tubuh tertentu seperti ditusuk-tusuk jarum kecil. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Moore (2007) bahwa sensasi yang umumnya
dirasakan adalah perasaan panas, dingin, berdenyut, gemetar, terasa berat, atau
sama sekali tidak merasakan sensasi.
Selain faktor stres yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah, obesitas juga
demikian. Obesitas menyebabkan respon sel beta pankreas terhadap peningkatan
glukosa darah menjadi berkurang. Reseptor insulin pada target sel di seluruh
tubuh diabetes kurang sensitif dan jumlahnya berkurang sehingga insulin dalam
darah tidak dapat dimanfaatkan (Soegondo, 2007).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer
yang ada di duni ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun
1922. Reiki berasal dari bahasa yaitu rei yang artinya alam semesta dan
ki yang berarti energi kehidupan, jadi reiki berar alam semesta yang
dikarunia Tuhan sang maha pencipta kepada manusia yang diperoleh
dilahirkan. Energi ini dapat digunakan untuk memelihara kesehatan serta
menyembuh sendiri ataupun orang lain. Ada tujuh cakra utama yang
terdapat pada tubuh manus Cakra Mahkota, Cakra Ajna, Cakra
Tenggorokan, Cakra Jantung, Cakra Solar Plexus Seks, Cakra Dasar.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Pembaca
Perkembangan pengobatan alternatif adalah pengobatan yang sama
besar pentingnya dalam kolaborasi pengobatan. Bahkan beberapa
pengobatan alternatif di anggap remeh oleh masyarakat. Hal ini
menginisiatifkan untuk menjadi sosial yang peduli serta pada proses
perkembangan pengobatan serta terapi alternatif. Pembaca dapat
mengetahui perkembangan terapi alternatif, dan dapat menjaga eksistensi
dari pengobatan atau terapi alternatif.
Honervogt, T. & Neiman, C, (2007). Reiki Pedoman Menjadi sehat bagi Orang
Sibuk Rutinitas Sederhana di Rumah, di Tempat Kerja, dan Perjalanan.
Jakarta: Karisma Publishing Group (Indonesian Edition).
Jausan. (2012). Penyembuhan Prana Pranic. Diakses pada 22 April 2013, dari
http://gojausan.blogspot.com/penyembuhan-prana pranic-healing.html
Songobumi. (2011). Prana. Diakses pada 22 April 2020, dari
http://songgobumi.wordpress.com/2011/11/0/prana/
Wahyu Budi Utomo. (2019, 25 Juni). Reiki, Alternatif Terapi Energi Mudah.
Diakses pada 22 April 2020, dari
http://spiritofacupuncture.wordpress.com/2010/02/03/reiki-alternatif-
terapi-energ mudah/
Anthony, N. Robert, and Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian Manajemen.
Edisi 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat., 2000.
Effendi. (2015). Mengenal Reiki Tummo. Diakses pada 23 April 2020, dari
https://padmajaya.com/mengenal-reiki-tummo/
Pusatsukses. 2013. Pelatihan Vajra Reiki. Diakses pada 23 April 2020, dari
https://pelatihanreiki.com/vajra-reiki/pelatihan-vajra-reiki/#page-content
Mas, Kilau. 2015. Pengertian dan Manfaat Kundalini. Diakses pada tanggal 22
April 2020, dari
https://kilaumas56.wordpress.com/2012/09/15/pengertian-dan-manfaat-
kundalini/
Novitasari, Artaria. 2015. Pengobatan Transfer Energi Sebagai Salah Satu Mode
Pengobatan Tradisonal Dalam Penyembuhan Penyakit. Diakses pada
tanggal 23 April 2020, dari
http://e-journal.unair.ac.id/MKP/article/download/2495/1816
Lampiran 1. (Standar Operasional Prosedur)
No. Revisi :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
00
Tanggal Terbit :
TERAPI REIKI
Halaman :
PENGERTIAN Reiki adalah terapi penyembuhan dimana energi terapi ini berasal dari alam semesta
yang dikarunia Tuhan sang maha pencipta kepada manusia yang diperoleh sejak ia
dilahirkan. Energi ini dapat digunakan untuk memelihara kesehatan serta
menyembuhkan diri sendiri ataupun orang lain.