KEPERAWATAN PALIATIF
KEGAWATAN DALAM ASUHAN PALIATIF
KELOMPOK IX
RAMELAN 2014901034
NURLELA 2014901030
YUSUF WAHYUDI 2014901047
TUKIRAN 2014901042
MA’RUF SAHRONI 2014901025
KHOIRIYAH 2014901020
POLITEKNIK KESEHATANTANJUNGKARANG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis
telah dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kegawatan dalam asuhan
paliatif.” Selawat beriring salam penulis kirimkan kepada junjungan Alam Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.
Dalam penyelesaian penulisa makalah ini, penulis mendapat bimbingan,
arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-sebesarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup
pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam
jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian
yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial
atau spiritual. (World Health Organization (WHO), 2016).
Pada pasien paliatif akan mengalami kegawatan. Kegawatan ini dapat membuat
pasien merasa takut, begitu pun dengan keluarganya. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan
manajemen dengan tim kesehatan lainnya. Manajemen ini perlu diketahui oleh seorang
perawat karena perawat yang menemani pasien selama 24 jam. Oleh karena itu, seorang
perawat harus memahami manajemen yang efektif yang harus dilakukan dalam kegawatan
perawatan paliatif. Hal ini harus dilakukan agar kegawatan yang dialami oleh pasien dapat
diatasi dengan sesegera mungkin.
Pelayanan paliatif pasien kanker anak adalah pelayanan aktif, menyeluruh meliputi
badan, pikiran, semangat anak serta melibatkan dukungan pada keluarganya, dimulai
sejak diagnosis ditegakkan dan terus berlanjut; terlepas pasien anak menerima
perlakuan seperti dimaksud dalam standar penanganan penyakitnya; yang bertujuan
untuk mencapai kualitas hidup terbaik bagi anak dan keluarganya. (WHO, 1998)
1. Operasi
a. Manfaat: meningkatkan fungsi tubuh atau memperbaiki bagian tubuh yang rusak
atau hancur.
b. Efek Samping:
2) Efek samping obat bius yang bisa menyebabkan mual dan muntah.
2. Kemoterapi
Manfaat:
3. Radioterapi
Manfaat:
c. Menghentikan pertumbuhan sel kanker yang masih ada setelah operasi (terapi
adjuvant).
e. Pada kanker stadium lanjut, guna meringankan gejala yang disebabkan oleh
kanker.
Efek Samping:
b. Terapi radiasi yang dilakukan pada bagian dada dapat menyebabkan efek
samping berupa batuk, napas yang pendek, dan kesulitan menelan.
c. Di bagian perut, efek samping yang terjadi biasanya mual, muntah, dan diare.
d. Efek samping dapat berupa iritasi kandung kemih, sering buang air kecil, diare,
dan disfungsi seksual sebagai efek dari terapi radiasi yang dilakukan di sekitar
panggul.
4. Terapi imun
Efek samping: demam, mual dan muntah, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, gejala
flu, sulit bernapas, dan tekanan darah tinggi atau rendah.
5. Terapi hormon
Manfaat: mencegah penyakit jantung dan osteoporosis pada wanita yang sudah
menopause, mengurangi gangguan di masa menopause seperti semburan panas (hot
flashes), dan kekeringan vagina.
Kerugian: perut kembung, mual, sakit kepala, perubahan suasana hati (mood) dan
emosi, perdarahan vagina, pembengkakan atau pengerasan payudara.
6. Terapi radioisotope
Manfaat:
a. Membasmi berbagai jenis kanker pada organ dan jaringan di dalam tubuh.
Kerugian: mual, muntah, kulit kering, sering buang air kecil, pendarahan vagina,
muncul cairan berbau pada vagina, nyeri perut, demam, diare, dan cepat lelah.
C. Manajemen yang Efektif untuk Kegawatan dalam Keperawatan Paliatif
Manajemen yang efektif pada kegawatan adalan dengan tindakan keperawatan dan
kolaborasi meliputi:
4. Terapi furosemid dan hidrasi dengan cairan saline dapat menurunkan hiperkalsemia.
5. Manajemen hidrasi intra vena bila kadar > 7 mg/dl: alkalinisasi dengan Na
bicarbonate.
6. Hemodialisa untuk indikasi kasus yang berat terutama gagal ginjal kronik.
7. Manajemen hidrasi dan alkalinisasi hemodialisa jika diperlukan untuk penyakit gagal
ginjal kronik.
Batasi intake cairan 500 m/hri. Terapi radiasi dan pemberian kortikosteroid dapat
mengurangi sindroma berat hormon diuretik karena metastase ke otak.
1. Efusi perikardial dan temponade jantung terjadi pengumpulan cairan dan infiltrasi sel-
sel ganas metastatik ke jaringan perikardium. Gejala: sesak nafas, ortopnea, nyeri dada
dan perubahan status kejiwaan. Pemeriksaan fisik : takikardi, takipnea, hipotensi,
pulsus paradoksus, suara jantung yang menghilang dan gesekan perikardial. Foto
thoraks : pembesaran kontur jantung, disertai efusi pleura.
2. Sindroma vena kava superior. Biasanya disebabkan oleh kanker paru terutama small
cell lung carsinoma (SLCC). Berat ringannya ditentukan oleh besarnya obstruksi vena
kava dan keberhasilan sistem kolateral vena kompensatorik yang terjadi.
Ekhokardiografi : dapat dilihat kolaps atrium kanan dan ventrikel pada saat diastolik.
3. Diagnosis : sakit kepala, mual, muntah, gangguan penglihatan dan sinkop. suara serak,
sesak nafas, disfagia atau sakit punggung. Thoraks: adanya masa trakeal atau di
mediastinum. Pemeriksaan biopsi: untuk histopatologi. Hiperkalsemia sebagai akibat
metabolik dari keganasan yang tidak terkontrol, dapat terjadi secara mendadak dan
memburuk dengan sangat cepat. diagnosis: anoreksia, mual, muntah, poliuria, dan
perubahan kesadaran.
4. Sindroma lisis tumor adalah sekelompok gangguan metabolik yang dapat menjadi
penyulit pada pengobatan kanker. Lisis tumor yang terjadi akan melepaskan dalam
jumlah besar beberapa bahan-bahan tertentu seperti asam urat, fosfat, dan kalium ke
dalam sirkulasi.
6. Hiponatremia disebabkan oleh seleksi atopik atau tidak normal dari hormon
antidiuretik (ADH). Diagnosis: anoreksia, mual, muntah, dan rasa lemah. Na <130
mEq/L atau kurang, kadar <115 mEq/L biasanya sudah disertai dengan gangguan
kesadaran atau kejang.
8. Hipoglikemia merupakan efek langsung dari penyakit keganasan dan tidak jarang
dilaporkan. Hipoglikema yang diakibatkan oleh tumor biasanya dicetuskan oleh puasa
atau olahraga, dimana hipoglikemi berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan
otak secara permanen.
10. Efusi pleura merupakan proses eksudatif yang biasanya dihubungkan dengan adanya
implantasi sel kanker pada pleura viseral atau parietal. Doagnosis: gejala-gejala sesak
nafas, batuk kering, dan rasa tidak enak di dada merupakan gejala awal. Pada perkusi
akan didapatkan suara redup. Torakosintesis diperlukan untuk mengkonfirmasi adanya
keganasan dan cairan efusi dalam jumlah cukup untuk pemeriksaan sitologi dan
kimiawi.
11. Obstruksi jalan nafas, dapat disebabkan oleh tumor yang berkembang dari tempat-
tempat laring hingga karina. Pemeriksaan fisik: riwayat gangguan dicurigai atau
bronkoskopi yang disertai penyikatan, pengecatan/pewarnaan serta biopsi. Pernafasan
yang berat. Pada radiografi thoraks: ditemukan massa mediastinum atas massa
melebar dan deviasi atau kompresi dari kolom trakea. Diagnosa histopatologi dapat
dibuat dari sitologi cairan ludah, aspirasi jarum, biopsi.
12. Peningkatan tekanan intrakranial merupakan komplikasi metastasis dari tumor pada
sistem saraf naiknya tekanan pada otak termasuk papiledema dan rigiditas leher.
Diagnosis MRI atau CT pada otak perlu dilakukan. Penyebabnya adalah tumor-tumor
yang berlokasi di parenkim otak. Gejala peningkatan TIK: sakit kepala, muntah,
pandangan mata kabur, diplopia, kelambanan pada fungsi mental, dan berkurangnya
kecepatan. Sakit kepala yang hebat terjadi pada pagi hari diikuti dengan batuk dan
muntah.
13. Kompresi pada simpul saraf disebabkan oleh tumor yang menimbulkan kerusakan
yang berat, termasuk paraplegi, inkontinensia dan kuadriplegi. Diagnosis: Mengalami
sakit pada bagian punggung atau kepala yang bersifat sentral.
14. Pemeriksaan MRI : deteksi dan lokalisasi kompresi tulang belakang dan nyeri berat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindakan perawatan paliatif antara lain operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi imun,
terapi hormon, dan terapi radioisotope. Masing-masing tindakan tersebut memiliki manfaat
dan efek samping. Manajemen perawatan paliatif dalam kasus gagal ginjal kronik antara lain
manajemen diet, dialisis, transplantasi ginjal, dukungan social, dan dukungan spiritual.
Manajemen efektif untuk kegawatan dalam perawatan paliatif antara lain perikardiosentesis,
operasi, kemoterapi, pemantauan balans cairan dan status kardiopulmoner, terapi furosemid,
manajemen hidrasi intra vena, hemodialisa, pemberian kortikosteroid, torakosintesis, dan
terapi oksigen kortikosteroid. Tanda-tanda kegawatan dalam perawatan yang harus mendapat
rujukan adalah efusi perikardial dan temponade jantung, sindroma vena kava superior,
hiperkalsemia, sindroma lisis tumor, hiperurisemia, hiponatremia, hiponatremia berat,
hipoglikemia, asites, efusi pleura, obstruksi jalan nafas, peningkatan tekanan intracranial,
kompresi pada simpul saraf, dan nyeri berat.
B. Saran
Perawatan paliatif sangat identik dengan keadaan kegawatan dari pasien. Keadaan
kegawatan ini akan menyebabkan rasa cemas pada pasien dan keluarganya. Sebagai seorang
perawat harus memahami dan melaksanakan manajemen yang efektif untuk tindakan yang
harus dilakukan untuk mangatasi kegawatan dalam keperawatan paliatif.
DAFTAR PUSTAKA
Kompas. 2015. Terapi Hormon Bukan Untuk Cegah Penyakit. Tersedia Pada
lifestyle.kompas.com/read/2012/10/23/16355866/Terapi.Hormon.Bukan.untuk.Cegah.Penyak
it. Diakses Pada Selasa, 2 September 2020 Pukul 10.00 WIB
.
Nimas. Efek Samping Pengobatan Radioterapi untuk Pasien Kanker. Tersedia Pada
hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/efek-samping-radioterapi-kanker/. Diakses Pada
Selasa, 2 September 2020 Pukul 10.00 WIB
------. 2016. Apa Itu Bedah: Gambaran Umum, Keuntungan, dan Hasil yang Diaharpkan.
Tersedia Pada docdoc.com/id/info/procedure/bedah/. Diakses pada Selasa, 2
September 2020 Pukul 10.00 WIB
------. 2016. Apa Itu Kemoterapi: Gambaran Umum, Keuntungan, dan Hasil yang
Diaharpkan. Tersedia Pada docdoc.com/id/info/procedure/kemoterapi/. Diakses
pada Selasa, 2 September 2020 Pukul 10.00 WIB
------. 2018. Manfaat, Efek Samping, Dosis Brachytherapy. Tersedia Pada
honestdocs.id/brachytherapy. Diakses Pada Selasa, 2 September 2020 Pukul 10.00
WIB