Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HOME CARE

“Study kasus Trend dan issue homecare”

OLEH : KELOMPOK

1. NI MADE ISMAWARDANI C1118015

2. IDA AYU RATIH SUTA GAYATRI C1118019

3. PUTU KRISTINA CANDRA PUTRI C1118021

4. EVA NUR AINI C1118022

5. KADEK YOVI WULANDARI C1118023

STIKES BINA USADA BALI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Peluang Dan Jasa Pelayanan
Keperawatan Dengan Setting Homecare”. Makalah ini di susun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah “Home Care”

Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari


berbagai layanan internet. Oleh karena itu, Penulis menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini.Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi untuk
saya maupun untuk semuanya.

Mangupura,16 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................

1.1.1 Latar Belakang..................................................................................1

1.1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2

1.1.3 Tujuan Penulis...................................................................................2

BAB II PENDAHULUAN.........................................................................

2.2.1 Pengertian Pelayanan Homecare.......................................................3

2.2.2 Pelayanan Homecare.........................................................................4

2.2.3 Tujuan Homecare..............................................................................5

2.2.4 Manfaat Homecare............................................................................5

2.2.5 Kelemahan Homecare.......................................................................6

2.2.6 Kelebihan Homecare.........................................................................6

BAB III PENUTUP....................................................................................

3.3.1 Kesimpulan........................................................................................8

3.3.2 Saran..................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keprawatankesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan
perawat sendiri juga dapatmenyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan
filosofi terkini dari keperawatanmemperlihatkan trend holistic dalam keperawatan
yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi
sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluargadan komunitas. Tren
praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada
individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan
melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama. Salah satu tujuan dari
pelayanan keperawatan professional adalah memberikan pelayanan keperawatan yang
holistik (menyeluruh ) bio, psiko, sosio, dan kultural kepada individu, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Pelayanan yang bersifat holistic ini
akan lebih lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan lanjutan di rumah atau
lebih dikenal dengan istilah home health care.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan interaksi yang dilakukan
di tempat tinggal keluarga, yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan keluarga dan anggotanya. Dari pengertian tersebut, bisa diambil
kesimpulan bahwa tenaga kesehatanlah yang bergerak, dalam hal ini mengunjungi

1
klien, bukan klien yang datang ke tenaga kesehatan. Maka dari itu makalah ini
membahas tentang trend dan issue perawatan Home Care.

1.1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan homecare di indonesia?


2. Bagiamana trend dan issue homecare ?
3. Apa sajakah konsep teori trend dan issue homecare ?
4. Apa pengertian dari homecare?
5. Apa saja prinsip dari homecare, dan bagaimana peran serta manfaat hc?

1.1.3 Tujuan Penulis     


a. Tujuan Umum
Untuk memahami keperawatan homecare dan tren issue keperawatan homecare
di indonesia.
b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui sejarah keperawatan homecare


2. Untuk mengetahui bagaimana trend dan issue homecare
3. Untuk mengetahui konsep teori dari trend dan issue homecare
4. Untuk mengetahui manfaat, peran dan fungsi serta prinsip homecare
5. Untuk mengetahui faktor perkembangan homecare

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN HOMECARE

Perawatan di rumah merupakan aspek keperawatan komunitas yang


berkembang paling pesat. Antara tahun 1988-1992, jumlah perawat yang
melakukan perawatan di rumah meningkat menjadi 50%. Pada awalnya,
keperawatan komunitas dimulai dengan pelayanan yang diberikan bagi orang-
orang miskin di rumah mereka. William Rathbone memulai program perawat
yang berkunjung ke rumah (visiting nurse) pada tahun 1859, setelah istrinya
meninggal dan dirawat oleh seorang perawat di rumahnya. Selanjutnya di akhir
tahun 1800- an, Amerika Serikat mendirikan perkumpulan perawat yang datang
ke rumah karena tingginya imigrasi di Amerika yang menyebabkan terjadinya
penyakit-penyakit menular sampai dengan awal abad ke-19, perawatan bagi
orang sakit dan orang cacat di rumah-rumah mereka menjadi bentuk tradisional
dari pelayanan kesehatan bagi kebanyakan orang (Spiegel, 1987). Di tahun 1940-
an, rumah sakit mulai menunjukkan keberhasilannya pada perawatan di rumah
karena meningkatnya jumlah orang yang sakit kronis. Perkumpulan-
perkumpulan visiting nurse semakin menjamur di berbagai kota besar dan kecil,
sampai akhirnya di awal tahun 1980- an digunakan sistem Diagnostic – Related
Groups (DRGs) untuk menurunkan lama rawat inap dari seorang pasien.
Pelayanan perawatan di rumah selanjutnya dipandang bukan hanya sebagai cara
yang terpilih untuk memberikan perawatan pada klien, tetapi juga merupakan
cara yang paling murah. Dalam kegiatan kongres ICN 13 July 2009 di Afrika
Selatan dibahasSharing experience tentang Home Based Carre dan Primary
Health care dimasing masing negara. Permasalahan dinegara berkembang hampir
sama yaitu communicable disease dan kurangnya sumber daya baik tenaga
perawat maupun fasilitas, termasuk teknologi serta pentingnya kompetensi
perawat dalam melaksanakan Home Based care dengan aspek legal yang kuat
dalam praktek.

3
Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan merupakan hal
yang baru, karena merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh anggota
keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan
rumah secara perorangan, adalah merupakan hal biasa sejak dahulu kala. Sebagai
contoh dapat dikemukakan dalam perawatan maternitas, dimana RS Budi
Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua di Indonesia,
sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan program Home Care
(HC) yang disebut dengan “Partus Luar”. Dalam layanan “Partus Luar”, bidan
dan siswa bidan R S Budi Kemulyaan melakukan pertolongan persalinan normal
dirumah pasien, kemudian diikuti dengan perawatan nifas dan neonatal oleh
siswa bidan senior (kandidat) sampai tali pusat bayi puput (lepas). Baik bidan
maupun siswa bidan yang melaksanakan tugas “Partus Luar” dan tindak
lanjutnya, harus membuat laporan tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan
bayi serta tindakan yang telah dilakukan. Kondisi ini terhenti seiring dengan
perubahan kebijakan Depkes yang memisahkan organisasi pendidikan dengan
pelayanan.

4
2.2.2 TREND DAN ISSUE HOMECARE

Pada abad 21 ini, dimana teknologi bidang kesehatan berkembang pesat


mengakibatkan derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat. Hal ini tentu
berakibat pada peningkatan usia harapan hidup, menurunnya angka kematian ibu
dan bayi terjadi transisi epidemiologis penyakit. Seiring dengan itu maka konsep
pelayanan kesehatanpun harus berubah, yang tadinya masyarakat yang
mendatangi institusi pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit
menjadi pelayanan kesehatan yang mendatangi masyarakat. Oleh karena itu,
paradigma bahwa rumah sakit adalah tempat paling penting dalampenyembuhan
dan perawatan pasien mulai berubah menjadi perawatan rumah atau home care.
Pelayanan kesehatan di rumah merupakan penyediaan pelayanandan peralatan
profesional perawat bagi pasien dan keluarganya di rumah untuk menjaga
kesehatan edukasi, pencegahan penyakit, diagnosis dan penanganan penyakit,
terapi paliatif dan rehabilitatif. Keperawatan merupakan salah satu pelayanan
yang paling banyak digunakan dal kegiatan home care. Namun terkadang home
care juga meliputi pelayanan medis dan sosial. Pelayanan ini dilakukan satu
sampai dua kali sehari dalam tujuh hari selama seminggu. Pelayanan home care
juga mengatur akses dan penggunaan peralatan home care, atau peralatan medis
yang dapat diadaptasi untuk digunakan dalam perawatan di rumah. Pelayanan
home care menyediakan berbagi jenis pelayanan kesehatan dirumah pasien.
Tujuan primer dari pelayanan home care sebenarnya adalah promosi kesehatan
dan edukasi, tetapi saat ini sebagian pasien juga melakukan pelayanan kesehatan
dirumah karena adanyakebutuhan perawatan dan atau layanan medis. Fokus
pelayanan ini adalah kemandirian pasien dan keluargannya. Wright, CEO,
Visiting Nurse Association di Amerika mengatan perawatan dirumah tidak lagi
hanya tentang berbicara dengan pasien, memandikan, memeriksa tekanan darah.
“ kita sekarang mendapatkan pasien sakit kritis yang dibuang dari rumah sakit
dan dikirim kembali ke masyarakat, “ perawatan kami sangat berteknologi tinggi
dan sangan terampil serta profesional “. Pasien yang memerlukan perawatan di
rumah umumnya mempunyai masalah fisik, sosioekonomi, psikologi yang
beragam. Beberapa pasien berada dalam kondisi yang tidak stabil secara medis
dan mungkin menderita masalah kut seperti infeksi luka. Dalam kondisi ini

5
biasany pasien memerlukan pengobatan dan peralatan dirumah, pengkajian
secara profesional, pendidikan dan perubahan terapi. Di negara seperti indonesia
yang jumlah pertumbuhan penduduknya meningkat pesat dan banyak usia lanjut,
angka penyakit degeneratifyang semangkin meningkat dan kondisi demografi
yang terdiri dari pulau-pulau maka konep home care sangat cocok digunakan.
Konsep home care ini merupakan solusi paling tepat untuk mengantisipasi
jumlah pasien yang tidak tertampung di rumah sakit. Konsep home care sudah
seharusnya menjadi first option dalam pembangunan kesehatan di indonesia.
Dengan konsep ini maka pasien yang sakit denga kriteria tertentu, tidak lagi ke
rumah sakit.

2.2.3 KONSEP TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN HOMECARE

Trend home care pada era globalisasi ini sangatlah berkembang pesat
terutama di negara Indonesia karena home care merupakan pelayanan kesehatan
jangka panjang yang dilakukan di rumah oleh pelayanan kesehatan. Kondisi ini
disebabkan oleh perubahan struktur pendidikan dan gaya hidup masyarakat.
Perubahan tersebut menyebabkan pola perawatan jangka panjang sangat
dibutuhkan. Seiring dengan itu, konsep pelayanan kesehatan pun berubah. Pada
jaman dahulu masyarakat yang mendatangi insitusi pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit dan puskesmas tetapi pada jaman sekarang pelayanan kesehatan
yang mendatangi masyarakat. Oleh karena itu, paradigma rumah sakit adalah
tempat paling penting dalam penyembuhan dan perawatan klien sudah mulai
berubah menjadi perawatan dirumah .

Hampir semua masyarakat setuju bahwa rumah merupakan tempat paling


baik untuk melakukan perawatan kesehatan, terutama untuk meningkatkan
kemandirian klien. Tidak hanya memberi keringan dalam biaya, home care
juga merupakan langkah kecil untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
untuk banyak klien. Konsep home care dapat meningkatkan kualitas pelayanan
dan menghilangkan rasa stres pasien.

Hasil kajian depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil: 97,7% menyatakan


bahwa perlu di kembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3% mengatakan

6
bahwa perlu standarisasi tenaga,sarana, dan pelayanan, serta 91,9% menyatakan
pengelola keperawatan kesehatn di rumah memerlukan ijin operasional. Faktor
yang mendorong terjadinya kesehatan di rumah antara lain : Kebutuhan
masyrakat, Perkembangan IPTEK,bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan
yang mampu memberikan pelayanan kesehatan dirumah. Salah satu dalam upaya
meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan adalah dengan pemberian
konseling dalam homecare untuk meningkatkan pengetahuan pasien.

Regulasi pelayanan homecare ini tertuang dalam Permenkes No 9/2014


Tentang klinik Pasal 32 ayat (2) dan (4). (2) Pelayanan yg bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one day
care) dan/atau home care. (4) Home care sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan bagian atau lanjutan dari pelayanan kesehatn yg berkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yg bertujuan utk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan dampak
penyakit.

2.2.4 Manfaat, Peran Dan Fungsi Perawat Homecare

Manfaat :

1. Bagi Klien dan Keluarga

a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap
yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien,
transportasi dan konsumsi keluarga.

b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan padasaat


anggoa keluarga ada yang sakit.

c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri.

7
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas
merawat orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambatoleh karena itu
kehadiran perawat untuk menggantikannya.

2. Bagi Perawat

a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan


lingkungan yang tetap sama.

b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga


pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi
rumah klien, dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.

c. Data dan minat pasien.

3. Bagi Rumah Sakit

a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya


pelayanan home care yang dilakukannya.

b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan.

c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

Peran dan fungsi perawat homecare :

 Manajer kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan dengan


fungsi:
 Mengindetifikasi kebutuhan pasien dan keluarga

 Menyusun rencana pelayanan

 Mengkoordinir aktifitas tim

 Memantau kualitas pelayanan


 Pelaksana: memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan
dengan fungsi:
 Melakukan pengkajian komperhensif

8
 Menetapkan masalah

 Menyusun rencana keperawatan

 Melakukan tindakan perawatan

 Melakukan observasi terhadap kondisi pasien

 Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif

 Melibatkan keluarga dalam pelayanan

 Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

 Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.

Prinsip-prinsip home care sebagai berikut :


a. Pengelolaan pelayanan keperawatan di rumah dilaksankan oleh perawat
/TIM yang memiliki keahlihan khusus bidang tersebut
b. Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik
c. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan
komperhensif secara terus menerus .
d. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa
keperawatan
e. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan yang berkaitan dengan tindakan-tindakan pencegahan,
terapi dan pemulihan.
f. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan,
penyembuhan, peningkatan kesehatan, dan oencegahan komplikasi.
g. Mengevaluasi secara terus menerus respon klien dan keluarganya
terhadap intervensi keperawatan
h. Bertanggung jawab kepada klien dan keluarganya akan pelayanan yang
bermutu melalui manajemen kasus, rencana penghentian asuhan
keperawatan (discharge planning) dan koordinasi dengan sumber-
sumber di komunitas
i. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar
kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung
j. Mengembangkan kemampuan profesional dan berkontribusi pada

9
pertumbuhan kemampuan profesional tenaga yang lain.
k. Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk mengembangkan pengetahuan
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
l. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik
keperawatan.

2.2.5 Faktor Perkembangan Homecare

Bentuk pelayanan kesehatan yang saat ini dikenal masyarakat dalam sistem
pelayanan kesehatan adalah rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak
anggora masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan
terpaksa dirawat di rumah dan tidak dirawat inap di insitusi pelayanan
kesehatan. Faktor- faktor yang mendorong perkembangan home care adalah :

1. Kasus-kasus terminal dianggap tidak efektif dan tidak efesien apabila


dirawat di insitusi pelayanan kesehatan
2. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada
kasus-kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang
lebih lama. Hal itu akan berdampak pada meningkatnya kasus-kasus
yang memerlukan tindak lanjut perawatan dirumah
3. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profil, merasakan
perawatan pasien yang lebih lama (lebih dari 1 minggu) tidak
menguntungkan bahkan menjadi beban dari manajemen
4. Banyak orang merasakan bahwa dirawat di insitusi pelayanan kesehatan
membatasi kehidupan manusia, karena seorang tidak menikmati
kehidupan secara optimal karena terkait dengan aturan-aturan yang
ditetapkan
5. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian
klien dibandingkan dengan perawatan dirumah sakit, sehingga dapat
mempercepat kesembuhan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1.1 KESIMPULAN

Perawatan kesehatan dirumah yang merupakan salah satu bentuk pelayanan


kesehatan merupakan suatu komponen rentang pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga
ditempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit. Home Care adalah suatu pelayanan kesehatan
secara komprehensif yang diberikan kepada klien individu dan atau keluarga di
tempat tinggal mereka (di rumah), bertujuan untuk memandirikan klien dalam
pemeliharaan kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan, upaya pencegahan
penyakit dan resiko kekambuhan serta rehabilitasi kesehatan.

3.1.2 SARAN

Dengan makalah ini diharapkan seluruh komponen tenaga kesehatan pada


khususnya bisa menambah wawasan mengenai trend dan issue tentang
keperawatan homecare dan tentu saja kita sebagai kesehatan juga bisa
mengadopsi layangan kesehatan seperti melaksanakan praktik mandiri seperti
home care yang sudah diatur undang-undang keperawatan. Karena home care
merupakan pelayan kesehatan jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

11
Cecep,T.2012. Home Care : Konsep Kesehatan Masa Kini. Edisi Ke-
1. Nuha Medika. Yogyakarta.

Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan.2006. Panduan pelayanan


kesehatan di rumah. Jakarta. Departemen Kesehatan RI

Lupiyoadi, Rambat. 20015. Manajamen pemasaran jasa: teori dan praktik.


Jakarta.Salemba Empat

Rilpaidi. 2011. Trand Dan Issu Home Care. Mataram.

Rukmini dan Chatarina U.W. (2011). Faktor- Faktor Yang Berpengaruh


Terhadap Kejadian TB Paru Dewasa Di Indonesia (Analisis Data Riset
Kesehatan Dasar Tahun 2010). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 14(4),
320-33

12

Anda mungkin juga menyukai