Anda di halaman 1dari 34

TUGAS KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

TERAPI PIJAT REFLEKSI

OLEH :
KELOMPOK 6
(KELAS B12-C)

I MADE SUJANA (193223173)


NI MADE DWI YANI (193223189)
NI MADE RAI DIAH PURNAMA DEWI (193223190)
NI MADE SANTHI ASTUTI (193223191)
NI MADE SUWARTINI (193223192)
NI NYOMAN ANGGRENI (193223193)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2019
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia Beliaulah kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Terapi Pijat Refpleksi” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai
bantuan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga
semangat, buku-buku dan beberapa sumber lainnya sehingga tugas ini bisa
terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami sampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan
jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan
yang kami miliki. Maka itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran
dan kritik yang dapat memotivasi saya agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan
datang.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, 2 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................. Err
or! Bookmark not defined.

1.1 Latar
Belakang.............................................................................................................. Err
or! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3

1.3 Tujuan ................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4

2.1 Pengertian Pijat Refleksi..................................................................... 4

2.2 Asal Muasal Pijat Refleksi.................................................................. 4

2.3 Indikasi Pijat Refleksi ......................................................................... 5

2.4 Kontra Indikasi Pijat Refleksi ............................................................. 6

2.5 Fisiologi Pijat Refleksi ....................................................................... 6

2.6 Konsep Pijat Refleksi ......................................................................... 7

2.7 Cara kerja Pijat Refleksi .................................................................... 9

2.8 Titik -Titik Refleksi Pada Kaki dan Manfaatnya ................................ 10

2.9 Titik -Titik Refleksi Pada Tangan dan Manfaatnya ........................... 14

2.10 Tren dan Isu Pijat Refleksi ................................................................ 22

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 29

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 29

3.2 Saran ................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 30

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman modern ini, banyak kegiatan dan aktivitas kerja yang dilakukan
dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah
menyebabkan racun dari sisa-sisa hasil metabolisme yang tertimbun di telapak kaki,
kemudian kurangnya akitivitas untuk berolahraga dan konsumsi makanan yang
tidak seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh menyebabkan banyak orang merasa
letih, lesu, tidak bersemangat dan timbulnya berbagai penyakit seperti stress,
depresi, nyeri badan, gangguan penyakit pada organ tubuh manusia dan penyakit
degeneratif seperti masalah penuaan, kanker, diabetes dan hipertensi (Pamungkas,
2009). Shehata (1998, dalam Hadibroto, 2006) menyatakan bahwa untuk
penyembuhan penyakit-penyakit tersebut, banyak alternatif pengobatan yang dapat
digunakan oleh klien baik pengobatan medis maupun pengobatan tradisional atau
terapi alternatif. Mangoenprasadjo (2005) juga menambahkan terapi alternatif
sering dijadikan pelengkap suatu pengobatan untuk penyembuhan penyakit dan
peningkatan kesehatan.
Terapi refleksi merupakan salah satu terapi alternatif yang sudah banyak
dikenal oleh masyarakat luas sejak lama, beberapa ratus tahun lalu bangsa Mesir
mengenalnya dengan menggunakan batu untuk memijat, pijatan itu lalu
disempurnakan oleh orang-orang Cina (Pamungkas, 2009). Namun, di negeri tirai
bambu ini pijat tersebut semakin lama mengarah ke akupuntur, dan di Amerika
pijatan Mesir ini menjadi pijat refleksi yang dikenal sekarang (Marsalina, 2008).
Menurut Harapan (2009), pemijatan ini ditemukan dan diperkenalkan kepada dunia
kedokteran oleh William Fitzgerald pada tahuan 1920-an, sementara di Indonesia
dikembangkan oleh Hedi Masafret melalui bukunya “Good Health for The Future”.
Pengobatan terapi refleksologi ini hanya terdaftar di Dinas Kesehatan (Yuwono,
2009).
Terapi refleksi merupakan pemberian energi yang dimasukan ke dalam
tubuh untuk memperlancar peredaran darah, melenturkan otot-otot, meningkatkan

1
daya tahan tubuh, stres, nyeri, dan ketegangan bisa dihilangkan, kekuatan dan
kelenturan pikiran, tubuh, dan emosi bisa ditingkatkan, tidur bisa lebih berkualitas,
restrukturisasi tulang, otot, dan organ dapat dibantu, cedera baru dan lama bisa
disembuhkan, konsentrasi dan ingatan dapat ditingkatkan, bahkan rasa percaya diri
dan harmoni bisa disegarkan (Harapan, 2009).Pamungkas (2009), juga menyatakan
bahwa terapi refleksi ini bisa menyembuhkan hampir semua penyakit, tetapi tujuan
utama dari terapi refleksi ini untuk kebugaran dan secara tidak langsung dapat
mencegah penyakit.
Secara teoretis, terapi ini bisa untuk menyembuhkan segala penyakit termasuk
penyakit infeksi. Infeksi bisa terjadi akibat badan dalam keadaan lemah. Badan
tidak sanggup menghadapi kuman. Dengan pijat refleksi, daya tahan tubuh dapat
ditingkatkan karena semua organ menjadi dalam keadaan siaga, kerja samanya juga
menjadi lebih sempurna sehingga efeknya lebih besar untuk melawan serangan
kuman.
Selain itu, pijat refleksi juga mampu mencegah munculnya penyakit kronis. Karena
melalui pijat refleksi, akan diketahui organ-organ dalam tubuh yang bermasalah,
seperti hati, ginjal, limpa, paru-paru, jantung, dan pankreas. Organ-organ itu
berhubungan dengan saraf di telapak kaki. Telapak kaki bagian atas, misalnya,
berhubungan dengan dada dan paru-paru. Jika seseorang merasakan sakit saat
pemijatan pada saraf tersebut, menandakan bahwa terdapat masalah pada paru-
parunya. Pijat refleksi makin efektif apabila ditunjang dengan asupan makanan
yang sehat, cara kebiasaan hidup yang baik, dan cukup berolahraga.
Pijat refleksi, siapa yang tidak mengenal atau tidak tahu tentang 2 kata ini.
Pijat refleksi sedang booming beberapa tahun belakangan ini, bahkan hampir di
setiap sudut kota di berbagai kota dapat kita temui tempat-tempat yang menawarkan
jasa pijat refleksi. Jika ditelusuri lebih jauh, asal mula pijat refleksi ternyata sudah
ada lebih dari ribuan tahun yang lalu.Banyak yang memercayai bahwa asal mulanya
berasal dari orang-orang Asia kuno.Orang-orang Asia kuno menyadari bahwa
menekan titik-titik tertentu di tubuh bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan
rasa sakit.Berbagai bukti juga menunjukkan bahwa orang-orang Mesir kuno juga
mempraktekkan jenis terapi yang sama.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pijat refleksi ?
2. Bagaimana asal muasal pijat refleksi ?
3. Bagaimana indikasi pijat refleksi ?
4. Bagaimana kontra indikasi pijat refleksi ?
5. Bagaimana fisiologi pemijatan Refleksi ?
6. Bagaumana titik -titik refleksi pada kaki dan manfaatnya ?
7. Bagaimana tren pijat refleksi ?
8. Bagaimana isu pijat refleksi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian pijat refleksi
2. Untuk mengetahui darimana asal muasal pijat refleksi
3. Untuk mengetahui indikasi dari pijat refleksi
4. Untuk menegtahui kontraindikasi dari pijat refleksi
5. Untuk mengetahui bagaimana fisiologi pijat refleksi
6. Untuk mengetahui titik -titik refleksi pada kaki dan manfaatnya
7. Untuk mengetahui bagaimana tren pijat refleksi
8. Untuk mengetahui bagaimana isu pijat refleksi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pijat Refleksi


Pijat refleksi, siapa yang tidak mengenal atau tidak tahu tentang 2 kata ini.
Pijat refleksi sedang booming beberapa tahun belakangan ini, bahkan hampir di
setiap sudut kota di berbagai kota dapat kita temui tempat-tempat yang menawarkan
jasa pijat refleksi.Banyak yang mulai beralih ke pijat refleksi saat menghadapi suatu
penyakit ketimbang pergi berobat ke dokter, yang lainnya mungkin beralih ke pijat
refleksi ketika penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh walau sudah berobat
ke berbagai dokter.Pijat refleksi memang salah satu pengobatan alternatif yang
sangat populer.Khasiat dan manfaat dari pijat refleksi sendiri memang sudah sangat
lama dipercaya bisa menyembuhkan bermacam-macam masalah kesehatan, mulai
dari yang ringan seperti pegal-pegal, sampai yang berat seperti diabetes.
Pijat refleksi pada dasarnya adalah memanipulasi titik pusat simpul saraf
atau pengendali refleks di titik meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan
lancar artinya tubuh dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika ada gangguan kerja organ
tubuh akan pincang dan bereaksi dalam bentuk gejala sakit. Dalam terapi pemijatan,
rasa sakit ini biasanya timbul karena titik-titik refleksi tersebut menjadi sangat
sensitif terhadap rangsangan saat dilakukan pemeriksaan atau diagnosa. Setelah
terdiagnosa, pemijatan suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki atau tangan.
Jika dilakukan dengan benar dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang mengalami
gangguan, bukan gejala sakit saja yang hilang tetapi juga penyebabnya.

2.2 Asal Muasal Pijat Refleksi


Pijat refleksi diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1913
oleh William H. Fitzgerald, M.D., seorang spesialis THT, dan Dr. Edwin
Bowers.Sedangkan pelopornya adalah Eunice Ingham, yang kemudian dikenal
sebagai "Ibu dari Pijat Refleksi Modern"• (Mother of Modern
Reflexology). Dilihat dari tahun-tahun di atas ternyata tidak terlalu lama juga
sejarah pijat refleksi modern, tapi jangan salah sangka dulu.Jika ditelusuri lebih

4
jauh, asal mula pijat refleksi ternyata sudah ada lebih dari ribuan tahun yang
lalu.Banyak yang memercayai bahwa asal mulanya berasal dari orang-orang Asia
kuno.Orang-orang Asia kuno menyadari bahwa menekan titik-titik tertentu di tubuh
bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa sakit.Berbagai bukti juga
menunjukkan bahwa orang-orang Mesir kuno juga mempraktekkan jenis terapi
yang sama. Orang-orang asli Amerika dan Aborigin di Australia juga dipercaya
mempunyai terapi pengobatan yang serupa tetapi hanya di bagian kaki.

2.3 Indikasi Pijat Refleksi


Pijat refleksi telah lama dikenal sebagai terapi alternatif untuk mengatasi
gangguan pada saraf dan peredaran darah. Selain itu, pijat refleksi juga berfungsi
untuk :
 Meningkatkan daya tahan individu
 Mengurangi risiko tulang rapuh atau keropos
 Menyeimbangkan tata letak badan
 Melancarkan pergerakan
 Menguatkan otot kaki
 Mengurangi risiko kencing tidak lancar
 Menguatkan tulang dan pinggul
 Mengurangi risiko sakit sendi
 Meredakan rasa letih
 Menghindarkan risiko sembelit
 Mengurangi masalah usus
 Mengurangi masalah organ reproduksi.
 Membantu mengatasi sakit kepala
 Membantu mengatsi depresi
 Membantu mengatasi sindrom pra-haid, asma, dan penyakit kulit

5
2.4 Kontra Indikasi Pijat Refleksi
Pijat refleksi termasuk salah satu metode penyembuhan atau terapi
kesehatan yang tidak menimbulkan efek samping selama dilakukan secara baik dan
sesuai petunjuk. Namun ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan
dengan cara dipijat refleksi antara lain :
1. Matinya urat saraf akibat kecelakaan, benturan, stroke atau penyakit lainnya.
Pemijatan pada daerah refleksi tidak boleh dianjurkan sebab tidak akan
memberikan reaksi atau respon terhadap organ yang berhubungan dengan
daerah refleksi.
2. Tumpulnya kepekaan urat saraf karena terlalu banyak minum obat kimia.
Terlalu sering dan banyak meminum obat kimia dapat membuat urat saraf
menjadi tumpul atau kurang peka, karena peran yang alami telah di gantikan
atau dimatikan oleh obat kimia tersebut.
3. Kanker yang terlalu parah karena telat ditangani.

2.5 Fisiologi Pemijatan Refleksi


Pamungkas (2009) menyatakan bahwa terapi pijat refleksi adalah cara
pengobatan yang memberikan sentuhan pijatan pada lokasi dan tempat yang sudah
dipetakan sesuai pada zona terapi. Pada zona- zona ini, ada suatu batas atau letak
reflek-reflek yang berhubungan dengan organ tubuh manusia, dimana setiap organ
atau bagian tubuh terletak dalam jalur yang sama berdasarkan fungsi system saraf.
Soewito (1995) menambahkan pada telapak kaki terdapat gambaran tubuh,
dimana kaki kanan mewakili tubuh bagian kanan dan kaki kiri mewakili tubuh
bagian kiri. Potter & Perry (1997) menegaskan bahwa pemberian sentuhan
terapeutik dengan menggu nakan tangan akan memberikan aliran energi yang
menciptakan tubuh menjadi relaksasi, nyaman, nyeri berkurang, aktif dan
membantu tubuh untuk segar kembali.
Apabila titik tekan dipijat atau disentuh dan diberi aliran energi maka system
cerebral akan menekan besarnya sinyal nyeri yang masuk kedalam sistem saraf
yaitu dengan mengaktifkan sistem nyeri yang disebut analgesia (Guyton & Hall,
2007). Ketika pemijatan menimbulkan sinyal nyeri, maka tubuh akan mengeluarkan

6
morfin yang disekresikan oleh sistem serebral sehingga menghilangkan nyeri dan
menimbulkan perasaan yang nyaman (euphoria).Reaksi pijat refleksi terhadap
tubuh tersebut akan mengeluarkan neurotransmitter yang terlibat dalam system
analgesia khususnya enkafalin dan endorphin yang berperan menghambat impuls
nyeri dengan memblok transmisi impuls ini di dalam system serebral dan medulla
spinalis (Guyton & Hall, 2007; Potter & Perry, 1997).
Rasa sakit yang dirasakan oleh tubuh di atur oleh dua sistem serabut saraf
yaitu serabut A-Delta bermielin dan cepat dan serabut C tidak bermeilin berukuran
sangat kecil dan lambat mengo lah sinyal sebelum dikirim ke sistem saraf pusat atau
sistem serebral. Rangsangan yang masuk ke sistem saraf serabut A-Delta
mempunyai efek menghambat rasa sakit yang menuju ke serabut saraf C, serabut
saraf C bekerja untuk melawan hambatan. Sementara itu, signal dari otak juga
mempengaruhi intensitas rasa sakit yang dihasilkan. Seseorang yang merasa sakit
bila rangsangannya yang datang melebihi ambang rasa sakitnya, secara reflek orang
akan mengusap bagian yang cedera atau organ tubuh manusia yang berkaitan
dengan daerah titik tekan tersebut. Usaha tubuh untuk merangsang serabut saraf A-
Delta menghambat jalannya sinyal rasa sakit yang menuju ke serabut C menuju ke
otak, dampaknya rasa sakit yang diterima otak bisa berkurang bahkan tidak terasa
sama sekali (Guyton & Hall, 2007).

2.6 Konsep Pijat Refleksi


Prinsip pijat refleksi pada dasarnya adalah memanipulasi titik pusat simpul
saraf atau pengendali refleks di titik meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan
lancar artinya tubuh dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika ada gangguan kerja organ
tubuh akan pincang dan bereaksi dalam bentuk gejala sakit. Dalam terapi pemijatan,
rasa sakit ini biasanya timbul karena titik-titik refleksi tersebut menjadi sangat
sensitif terhadap rangsangan saat dilakukan pemeriksaan atau diagnosa. Setelah
terdiagnosa, pemijatan suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki atau tangan.
Jika dilakukan dengan benar dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang mengalami
gangguan, bukan gejala sakit saja yang hilang tetapi juga penyebabnya.

7
Refleksologi menggunakan teknik urutan pada 62 titik utama yang ada pada telapak
kaki seseorang. Titik titik refleksi mempunyai hubungan dengan organ utama pada
tubuh antaranya jantung, paru-paru, ginjal, organ seks dan otak.
1. Titik refleksi pada kaki bagian bawah (telapak), titik-titik refleksi pada telapak
kaki berhubungan dengan seluruh organ tubuh. Titik-titik refleksi dibagi
menjadi bagian bawah jari-jari, telapak bagian depan, telapak bagian tengah,
dan telapak bagian belakang. Titik refleksi pada bagian bawah jari-jari kaki
berhubungan dengan organ otak, dahi, hidung, leher, mata, dan telinga. Titik
refleksi pada telapak bagian depan berhubungan dengan bahu, pundak (otot
trapezius), kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan paru-paru. Titik refleksi pada
telapak bagian tengah berhubungan dengan lambung, usus 12 jari, pankreas,
kelenjar adrenalin, ginjal, jantung, usus besar, dan limpa. Titik refleksi pada
telapak bagian belakang berhubungan dengan ureter (saluran kencing), usus
kecil, kandung kemih, rektum, anus, lutut, insomnia, dan kelejar reproduksi.
2. Titik refleksi pada punggung kaki, titik-titik refleksi pada punggung kaki
bagian depan berhubungan dengan kelenjar getah bening, organ keseimbangan,
dada, sekat rongga dada dan perut, amandel, rahang, dan saluran pernapasan.
Titik refleksi pada punggung kaki bagian belakang dan samping
berbuhubungan dengan bahu, lutut, indung telur atau testis, sendi pinggul,
tulang tungging, tulang belikat, sendi siku, tulang rusuk, dan pinggul.
3. Titik refleksi pada kaki bagian samping dalam, titik refleksi pada kaki bagian
depan berhubungan dengan hidung, leher, kelenjar paratiroid, dan punggung.
Titik refleksi pada kaki bagian belakang berhubungan dengan pinggang,
kandung kemih, kelangkang, tulang paha, kelenjar getah bening, rahim, prostat,
tulang rusuk, dan dubur.
Terapi pijat refleksi kaki harus dilakukan secara menyeluruh. Artinya, pemijatan
tidak hanya pada satu titik syaraf telapak kaki tertentu saja. Contohnya, pada proses
penanganan kasus telinga berdenging , tidak hanya menekan titik syaraf kaki yang
berhubungan dengan telinga. Pemijatan titik syaraf telapak kaki yang berhubungan
dengan organ kepala, ginjal, dan kelenjar getah bening juga harus dilakukan. Hal
ini disebabkan semua organ tersebut berkaitan dengan organ telinga.

8
Sebagian orang akan merasa lebih baik saat pertama kali dipijat refleksi
tetapi untuk sebagian orang dampak pijat refleksi tidak dapat langsung dirasakan.
Untuk tu, sebaiknya pijat refleksi harus dilakukan secara bertahap dalam kurun
waktu tertentu. Jika terlalu cepat juga kurang baik dan jika terlalu lama maka toksin-
toksin akan kembali mengendap. Sebaiknya lakukan pijat berikutnya 3 - 4 hari
setelah pijat yang sebelumnya atau disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien.

2.7 Cara kerja Pijat Refleksi


Cara kerja refleksologi belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
teori yang bisa mewakilinya. Teori yang paling populer adalah refleksologi bekerja
dengan mengirim pesan menenangkan ke sistem saraf pusat dengan perantara saraf
perifer pada tangan dan kaki.Pesan ini kemudian memerintahkan tubuh untuk
mengurangi tingkat ketegangan sehingga memicu relaksasi dan melancarkan aliran
darah. Teori kedua menyatakan bahwa stimulasi yang dihasilkan dari sesi
refleksologi akan merangsang tubuh untuk melepaskan endorfin dan monoamina,
dua senyawa yang berfungsi mengontrol rasa sakit dan merangsang relaksasi.
Sedang teori ketiga, yang disebut Teori Zona, menyatakan refleksologi
bekerja dengan cara yang mirip dengan akupunktur. Teori ini mengatakan bahwa
tubuh dibagi menjadi 10 zona vertikal, dan bahwa setiap otot dan organ dalam tubuh
dapat dirangsang dengan melakukan tekanan atau pijitan pada tangan dan kaki. Sesi
refleksologi umumnya akan dimulai dengan pemanasan pada kaki. Metode pijat
refleksi selanjutnya adalah memijat atau menekan titik refleksi pada kaki atau
tangan. Pemijatan atau penekanan titik refleksi ini bertujuan untuk merangsang
saraf-saraf yang berhubungan dengan organ tubuh yang sakit atau mengalami
gangguan. Titik-titik refleksi sebenarnya terdapat di seluruh tubuh. Peredaran darah
ke seluruh tubuh melalui jalur saraf berhubungan dengan seluruh organ tubuh. Jalur
saraf tersebut ada yang melewati kaki dan tangan. Pada daerah kaki dan tangan,
terdapat serabut-serabut saraf yang menjadi titik-titik refleks. Titik-titik refleksi
pada kaki atau tangan akan memberikan rangsangan secara refleks (spontan) pada
saat dipijat atau ditekan. Rangsangan tersebut akan mengalirkan semacam
gelombang kejut atau listrik menuju otak. Gelombang tersebut diterima otak dan

9
diproses dengan cepat, lalu diteruskan menuju saraf pada organ tubuh yang
mengalami gangguan. Salah satu penyebab organ tubuh mengalami gangguan atau
sakit adalah adanya penyumbatan aliran darah menuju organ tersebut. Saat titik
refleks dipijat atau ditekan, gelombang yang merambat akan menghancurkan atau
memecah penyumbatan tesebut sehingga aliran darah akan kembali lancar.

2.8 Titik -Titik Refleksi Pada Kaki dan Manfaatnya


Gambaran tubuh dengan segala isinya dapat ditemukan pada telapak kaki,
dan ini disebut titik tekan, titik tekan ini yang akan dimanfaatkan untuk suatu
penyembuhan. Bila titik-titik tekan tertentu ditekan, maka akan menimbulkan suatu
aliran energi yang mengalir sepanjang jalur zone pada zone yang ditekan tersebut
(Soewito, 1995)

Berikut gambar titik tekan atau zona peta wilayah refleks di kaki adalah
sebagai berikut :

Gambar : Titik Tekan atau Zona Peta Wilayah Refleks Kaki

10
Gambar : Titik Tekan pada Kaki Samping Dalam, Tungkai Kaki dan Kaki
Samping Luar

Sumber : Pamungkas, Refalino. (2009). Jari Refleksi Pijat Refleksi Dengan Jari.
Yogyakarta : Lafal Indonesia
Keterangan gambar pada sistem tubuh adalah :
1. Sistem persarafan pusat
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
1) otak (brain)
2) dahi
3) otak kecil (cerebellum)
4) N. V (trigeminus)
b. Pada kaki samping luar
5) N. V (trigeminus)
2. Penglihatan
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
8) mata (eye)
3. Pendengaran
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
9) telinga (ear)

11
4. Sistem pernafasan
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
7) hidung (nose)
11) otot trapezius
14) paru-paru dan bronkus (lung/broncos)
b. Pada kaki samping dalam & luar dan tungkai kaki
6) hidung (nose)
10) bahu (shoulder)
43) rongga dada (chest)
44) diafragma
48) esophagus
61) iga
5. Sistem kardiovaskuler
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
29) Jantung
6. Sistem pencernaan
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
16) lambung
17) duodenum
18) pancreas
19) serabut saraf lambung
23) yeyenum
24) colon transverses
25) apendiks
26) colon desendens
27) rectum
28) anus
29) limfa

12
7. Sistem perkemihan
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
21) ginjal
22) ureter
23) bladder
51) uretra
8. Sistem muskuluskletal
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
28) lutut (knee)
b. Pada kaki samping dalam & luar dan tungkai kaki
35) lutut (knee)
38) sendi panggul
48) rahang atas/gigi/graham (upper jaw/teeth/gums)
47) rahang bawah/gigi/graham (lower jaw/teeth/gums)
49) kunci paha (groin)
54) tulang punggung (spine)
55) tulang pinggang (lumbar spine)
56) tulang kemaluan
57) tulang ekor (coccyx)
58) pinggul (hip)
9. Sistem reproduksi
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
29) kelenjer reproduksi (indung telur/testis)
31) kelenjer reproduksi (indung telur/testis)
b. Pada kaki samping dalam & luar dan tungkai kaki
51) rahim (uterus) dan kelenjer prostat
50) penis dan vagina

13
10. Sistem endokrin
a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri
7) leher
12) tiroid
13) paratiroid
19) adrenal
36) kelenjer reproduksi
53) tulang leher (cervical spine)
11. Sistem kelenjer limfe a. Pada kaki samping dalam & luar dan tungkai kaki
29) kelenjer getah bening (bagian atas tubuh)
40) kelenjer getah bening (bagian perut)
41) kelenjer getah bening (bagian dada)
45) amandel

Adapun manfaat pijat refleksi itu sendiri menurut Pamungkas (2009) yaitu:
Melancarkan sirkulasi darah di dalam seluruh tubuh, menjaga kesehatan agar tetap
prima, membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan, merangsang produksi
endorphin yang berfungsi untuk relaksasi tubuh, mengurangi beban yang
ditimbulkan akibat stress, membuang toksin, memperkuat fungsi sistem limfatik
yang menghilangkan racun dan zat bahaya lain dari tubuh, memperbaiki
keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas, memperbaiki
keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan memperbaiki
kondisi zona yang berhubungan, menyehatkan dan menyeimbangkan kerja organ -
organ tubuh manusia

2.9 Titik -Titik Refleksi Pada Tangan dan Manfaatnya


Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi sakit. Terkadang,
pengobatan medis dengan obat-obatan kimia tidaklah cukup.Kini, semakin banyak
orang yang menyadari manfaat terapi alternatif nonmedis sehingga mereka
berbondong-bondong mengunjungi shinse atau pengobat alternatif lainnya. Salah
satunya, tukang pijat refleksi. Menurutnya, ada titik-titik tertentu pada tubuh yang

14
terhubung dengan organ-organ tubuh, termasuk titik refleksi tangan. Lalu,
bagaimana cara pijat refleksi yang tepat sehingga bisa menyembuhkan atau dapat
meningkatkan vitalitas tubuh.
 Refleksi dilakukan dalam kondisi tenang dan santai. Jika dilakukan dalam
kondisi tegang, otot dan saraf pun ikut tegang. Jika dipaksakan, hasil refleksi
tidak akan maksimal.
 Jangan melakukan terapi pijat refleksi dalam keadaan kekenyangan atau
terlalu lelah. Dalam kondisi tersebut, tekanan darah belum stabil.
 Beri selang waktu sekitar enam jam apabila refleksi dilakukan lebih dari
sekali dalam sehari.
 Agar efektif, gunakan tusuk gigi untuk melakukan pijat refleksi. Dalam posisi
vertikal, lakukan perangsangan pada bagian yang sakit secara perlahan hingga
berangsur agak keras, sesuai daya tahan tubuh.
 Hentikan refleksi jika suhu tubuh meninggi.Untuk penderita penyakit dalam
yang kronis, refleksi hanya dapat dilakukan setelah sakitnya sembuh
 Jika tidur menjadi nyenyak, itu pertanda terapi refleksi yang dilakukan telah
tepat dan efektif. Namun, bila tubuh masih terasa sakit, berarti refleksi yang
dilakukan belum tepat atau sebagai efek dari penekanan yang terlalu kuat.
 Usai melakukan terapi refleksi, minumlah air putih yang dicampur madu
secukupnya agar efek positif refleksi yang dilakukan semakin maksimal
Penekanan titik atau area refleksi dapat dilakukan dengan jari tangan, tusuk gigi,
tongkat kecil yang bagian ujungnya tumpul, dan sebagainya. Apabila saat dilakukan
penekanan pada daerah refleksi tertentu terasa ada semacam pasir halus yang
menandakan bahwa dalam pembuluh darah terdapat endapan kotoran tubuh.
Dengan melakukan pemijatan pada daerah refleksi tersebut berarti menstimulasi
peredaran darah yang membawa zat makanan ke organ terkait dan mengeluarkan
sisa buangan tubuh dari organ terkait

15
Gambar : Titik Tekan atau Zona Peta Wilayah Refleksi Tangan

Keterangan :
1. Sakit kepala
Area refleksi yang efektif untuk sakit kepala terletak di sisi kiri dan kanan jari
tengah, di bagian telinga kiri dan telinga kanan, serta ubun-ubun. Dapat pula
dilakukan perangsangan pada titik refleksi berdasarkan penyakit tertentu yang
menyebabkan sakit kepala, seperti limpa, tekanan darah tinggi, mata kiri, mata
kanan, dan tekanan darah rendah.
2. Pundak pegal
Area refleksi untuk pundak terletak di bagian pangkal telunjuk kelingking,
yaitu pada titik lelah, kelelahan, lengan kanan, dan lengan kiri. Jika bagian
lever dan saluran lever terasa tidak enak, bagian ini dapat dirangsang sekaligus.

16
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Area refleksi yang efektif untuk hipertensi terletak disisi jari tengah pada zona
ginjal kiri dan kanan. Lakukan juga perangsangan pada titik jantung bagian
kanan, jantung bagian kiri, ana ginjal kanan, anak ginjal kiri, dan tekanan darah
tinggi serta titik akupunktur shixuan yang terletak di ujung-ujung jari. refleksi
ini sebaiknya dilakukan secara rutin setiap hari. Dengan demikian tensi darah
yang tinggi dapat dikendalikan perlahan-lahan.
4. Tekanan darah rendah (hipotensi)
Untuk menormalkan tekanan darah terapi refleksi dapat dilakukan dengan
merangsang zona refleksi tekanan darah rendah, anak ginjal kanan, dan anak
ginjal kiri. Titik akupunktur peningkat tekanan yang terletak di belakang
telapak tangan dekat pergelangan tangan dapat dikombinasikan dengan terapi
refleksi.
5. Kelelahan mata
Daerah refleksi yang efektif untuk kelelahan mata berpusat di lever, ginjal kiri,
mata kanan, mata kiri, anak ginjal kanan, dan anak ginjal kiri, radang kandung
empedu.
6. Anemia
Daerah refleksi yang tepat untuk anemia terletak di lever, limpa, anak ginjal
kanan, anak ginjal kiri, organ otak (berada di titik shi xuan jari tengah dan titik
shi xuan ibu jari), dan lambung.
7. Penyakit Dingin
Untuk penyakit dingin refleksi yang efektif terletak di lever, ginjal kiri, ginjal
kanan, limpa lemah, anak ginjal kanan, anak ginjal kiri, dan titik lever yaitu
titik lelah berkhasiat bagi pengobatan penyakit dingin. Selain itu lakukan
pemijatan pada titik akupunktur Yang Xi di bagian bawah pada bagian telapak
tangan atau di punggung tangan.
8. Pusing Dan Tinitus
Dalam ilmu pengobatan timur disebutkan bahwa ginjal berpengatuh besar
terhada tinitus. Maka daerah refleksi untuk mengurangi tinitus dan pusing
selain pada telinga kanan, telinga kiri, vertigo, titik Shi xuan ibu jari, Shi xuan

17
jari tengah, ginjal kiri dan kanan juga harus dirangsang. Dengan demikian rasa
pusing dan tinitus akan hilang perlahan.
9. Kemandulan
Terapi refleksi dapat dilakukan denan menekan daerah refleksi reproduksi,
rahim / prostat kandungan/ alat reproduksi dan kelenjar hormon. Delam terapi
ini diperlukan ketekunan dan kesabaran.
10. Depresi
Daerah refleksi yang efektif terletak pada limpa, kelenjar hormon, hati cemas
dan kelelahan. Bagi penderita depresi yang disertai kelelahan fisik lakukan
istirahat yang cukup dan jangan lupa makan secara teratur.
11. Mudah Tersinggung
Sasaran terapinya terutama pada lambung, prosat, buah zakar rahim/ prostat,
hipertiroid (kelenjar gondok), kelelahan dan lever. Saat merasa tersinggung
rangsanglah daerah tersebut dalam beberapa menit dengan demikian emosi
akan berkurang perlahan-lahan. Selain itu beristirahatlah yang cukup dan
alihkan emosi kepada hal lain dengan berpikir secara positif, rileks, dan
bersyukur serta komsumsikan makanan yang bergizi seimbang.
12. Gangguan Fisiologis
Daerah refleksi untuk gangguan fisiologis terletak pada bagian anak ginjal kiri,
anak ginjal kanan, rahim / prostat, tulang ruas pinggang hati cemas dan kelenjar
hormon. Jika dilakukan setiap hari perangsangan pada bagian tersebut akan
berkhasiat menormalkan sekresi hormon kegelisahan akibat gangguan
fisiologis akan berangsur-angsur hilang.
13. Insomnia
Daerah refleksi yang efektif terletak di samping pangkal telunjuk yaitu daerah
insomnia dan banyak mimpi / menopause.Selain itu lakukan pula perangsangan
sekaligus pada zona hiperteroid, lever dan lelah.
14. Rambut Rontok Dan Beruban
Terapi dapat dilakukan dengan merangsang bagian ginjal kiri , ginjal kanan,
anak gijal kanan, anak ginjal kiri, pankreas, buah zakar / indung telur kiri, buah

18
zakar / indung telur kanan, limpa hiperteroid, tulang ruas pinggang, paru-paru
kanan, paru-paru kiri penyakit, penyakit kewanitaan dan kelenjar hormon.
15. Jerawat
Refleksi dapat dilakukan pada daerah lambung , usus, hiperteroid, lever paru-
paru kiri dan paru-paru kanan.
16. Gangguan Menopause
Refleksi dapat dilakukan dengan merangsang daerah refleksi yang terletak di
pangkal telunjuk juga di bagian banyak mimpi,menopause, lever, hiperteroid,
limpa, rahim, prostat, reproduksi dan kelenjar hormon perangsangan tersebut
tidak hanya meningkatkan sekresi hormon tapi sekaligus menenangkan
pikiran.
17. Gairah Seksual Menurun
Daerah refleksi yang efektif terletak dibagian rahim/ prostat, lever, lambung,
lelah, kelelahan, anak ginjal kiri, anak ginjal kanan, ginjal kiri, ginjal kanan,
kelenjar hormon, buah zakar / indung telur kanan, buah zakar / indung telur kiri
dan reproduksi ada baiknya sekaligus merangsang meridian usus besar.
Dengan demikian khasiat yang diperoleh akan lebih baik.
18. Penyakit Jantung
Daerah refleksi yang tepat terdapat pada denyut jantung tidak beraturan, debar-
debar, jantung bagian kanan dan cabang saluran pernapasan.
19. Diabetes
Daerah refleksi yang efektif di sekitar pangkal ibu jari tangan kanan. Jika
daerah refleksi tersebut terasa sakit kemungkinan tubuh memang menderita
diabetes. Lakukan rangsangan pada darah refleksi pankreas, limpa, hiperteroid,
meridian limpa dan kelenjar hormon.
20. Penyakit Lever
Area refleksi untuk penyakit lever yaitu lever, limpa, pembengkakan dan
penggumpalan, dan hati cemas, yang merupakan tempat refleksi untuk melacak
kelainan lever. Coba lakukan perangsangan pada titik tersebut. Bila tidak enak
atau sakit, itu pertanda terjadi gangguan pada lever lakukan terapi dengan
tekun.

19
21. Penyakit Ginjal
Terapi refleksi yang efektif untuk penyakit ginjal terletak di ginjal kiri dan
kanan. Titik-titik yang berkaitan dengan penyakit ginjal seperti anak ginjal
kanan, anak ginjal kiri kandung kemih dan rahim / prostat juga baik dirangsang.
Pengobatan penyakit ginjal umumnya memakan waktu yang lama, maka terapi
reaksi perlu dilakukan dengan tekun.
22. Luka Lambung Dan Luka Usus 12 Jari
Jika lambung dan usus sakit, sakitnya juga dapat dirasakan pada titik refleksi
lamung dan usus. Maka tekanlah titik tersebut. Selain itu rangsanglah area
refleksi Gastroptosia, usus 12 jari dan pankreas. Meridian usus besar dan
meridian lambung sebaiknya dirangsang sekaligus. Tapi jika terjadi
pendarahan jangan lakukan terapi refleksi, kecuali gejalanya telah ringan dan
sembuh.
23. Denyut Jantung Cepat Dan Nafas Pendek
Terapi refleksi dapat dilakukan dengan merangsang titik Bronkhus atau cabang
saluran pernapasan, paru-paru kanan, paru-paru kiri denyut jantung tidak
beraturan dan berdebar-debar. Untuk membantu perangsangan titik akupunktur
dapat juga dilakukan pada Zhongchong yang posisinya terletak disamping
kuku jari tengah dan He Gu.
24. Gangguan Lambung Dan Selera Makan Berkurang
Dapat dilakukan terapi refleksi untuk mengurangi sesak lambung dan
menurunnya nafsu makan. Daerah refleksi yang efektif untuk gangguan
lambung duudenum atau usus 12 jari, anak ginjal kanan dan anak ginjal kiri.
25. Diare
Refleksi untuk penyakit diare dapat dilakukan dengan menekan daerah usus,
meridian usus kecil, meridian usus besar, lambung, radang kandung empedu,
meridian empedu, maag dan usus, dan zona reaksi pankreas. Rangsanglah
bagian tersebut selama beberapa menit dan gejalanya akan terkendali perlahan-
lahan. Jika terserang diare kronis perangsangan pada daerah refleksi dapat
dilakukan setiap hari. Selain itu penderita harus menjernihkan pikiran dan
menghindari hal-hal yang menyebabkan stress.

20
26. Sulit Buang Air Besar
Daerah refleksi untuk konstipaso terletak di zona konstipasi yaitu pada bagian
perut bagian tengah, lambung, ginjal kanan, ginjal kiri, meridian usus kecil dan
meridian usus besar.
27. Rasa Lelah Kronis
Daerah refleksi yang tepat adalah lever, lelah dan kelelahan, sebaiknya
perangsangan dilakukan pada kedua telapak tangan secara bergantian. Lakukan
juga kombinasi perangsangan pada zona refleksi lambung, kandung kemih,
limpa dan tulang ruas pinggang.
28. Rabun Pada Usia Lanjut
Lakukan rangsangan pada daerah refleksi yang terletak di jari kelingking, mata
kiri, mata kanan, lever, ginjal kiri, ginjal kanan.
29. Kegemukan (Obesitas)
Daerah refleksi yang efektif untuk kegemukan adalah lambung, tulang ruas
pinggang dan usus 12 jari. Sedangkan bagi wanita kegemukan yang telah
menopause perlu merangsang bagian banyak mimpi / menopause.
30. Menunda Penuaan Dan Meningkatkan Kesehatan
Daerah refleksi yang efektif terletak pada lever, anak ginjal kanan, anak ginjal
kiri, limpa dan rahim/ prostat.
31. Alergi
Terapi refleksi dapat dilakukan pada daerah anak ginjal kanan, anak ginjal kiri,
limpa, lever, paru-paru kanan, paru-paru kiri dan kelenjar hormon.
32. Mengompol
Daerah refleksi yang efektif adalah titik mengompol yang terletak di jari
kelingking, kandung kemih, ginjal kiri, ginjal kanan, anak ginjal kiri, anak
ginjal kanan. Bagi yang kurang lancar buang air kecil dapat merangsang area
kurang lancar buang air kecil terletak di sebelah atau berseberangan dengan
daerah mengompol.
33. Hiperhidrosis (Keringat Berlebihan)
Terapi refleksi dapat dilakukan di area hiperteroid, tulang ruas leher tulang
pinggang, kelenjar hormon paru-paru kiri, dan kanan usus 12 jari. Kalau

21
refleksi dilakukan dengan tekun akan berkhasiat menormalkan sekresi hormon,
sehingga keringat akan kembali normal.

2.10 Tren Pijat Refleksi


Manfaat tekanan pada pijat refleksi adalah dengan mengirim sinyal yang
menyeimbangkan sistem syaraf atau melepaskan bahan kimia seperti endorphin
yang mengurangi rasa sakit dan stress (Trionggo, 2013).
Sensor syaraf di kaki pada pemijatan refleksi memberikan sinyal langsung ke
otak, organ dalam, dan bagian tubuh lainnya karena kebutuhan primitif tubuh untuk
mempertahankan diri. Kaki kita melakukannya dengan cara memproses informasi
dari lingkungan yang dikumpulkan oleh sensor tekanan di telapak kaki, membantu
tubuh menentukan tingkat bahan bakar dan oksigen yang optimal. Jumlah bahan
bakar dan oksigen berbeda dengan kaki yang bertarung. Maka sinyal – sinyal
tekanan dari telapak kaki menyampaikan kepada otak dan membantunya
memastikan gula darah, kontraksi otot dan relaksasi yang dibutuhkan sudah
dipenuhi. memijat suatu titik di dalam zona, tangan dan kaki dapat melepaskan
ketegangan dan memulihkan keseimbangan ke seluruh zona dan keseluruh tubuh (
Barbara & Kevin Kunz, 2012). Tekanan pada telapak kaki memberikan rangsangan
bioelektrik pada organ tubuh yang berhubungan dengan titik saraf telapak kaki.
Rangsangan biolektrik memperlancar aliran darah dan cairan tubuh hasilnya
sirkulasi penyaluran nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh menjadi lancar tanpa ada
hambatan sedikitpun. Sirkulasi aliran darah yang lancar itu akan memberikan efek
relaksasi dan kesegaran pada seluruh anggota tubuh (Gunawan, 2011). Posisi rileks
inilah yang menurunkan stimulus ke sistem aktivasi reticular (SAR), dimana (SAR)
yang berlokasi pada batang otak teratas yang dapat mempertahankan kewaspadaan
dan terjaga. Dengan demikian akan diambil alih oleh batang otak yang lain yang
disebut bulbar synchronizing region (BSR) yang fungsinya berkebalikan dengan
SAR, sehingga bisa menyebabkan tidur yang diharapkan akan dapat meningkatkan
kualitas tidur (Perry & Potter dalam Kurnia, 2009).
Insomnia pada lansia terjadi akibat perubahan pola tidur akibat bertambahnya
usia yang menyebabkan efisiensi tidur semakin berkurang. Efisiensi tidur diartikan

22
sebagai jumlah waktu tidur berbaring dengan waktu berbaring di tempat tidur.
Penurunan kebutuhan tidur diakibatkan oleh dorongan homeostatik yang semakin
berkurang. Pada lanjut usia, wanita lebih banyak mengalami insomnia
dibandingkan dengan pria yang lebih banyak menderita sleep epnea atau kandisi
medis lain yang dapat mengganggu tidur (Prasadja, 2009).
Sebuah studi yang dilakukan bari-baru ini di University of Ulster mengatakan
bahwa refleksiologi dapat membantu mereka yang menderita insomnia tidur lebih
nyenyak. Untuk meredakan stress dan ketegangan sebelum waktu tidur, beri
tekanan teradap solar plekus dan untuk membantu menyeimbangkan siklus tidur/
bangun, cobalah teknik refleksiologi mandiri ini. Teknik ini menstimulasi kelenjar
pineal, yang memproduksi hormon tidur melatonin. Dengan menggunakan ibu jari
dan telunjuk. Beri tekanan pada area lunak yang terletak pada posisi dua pertiga
dari ujung tumit menuju ibu jari kaki selama beberapa menit. Lakukan hal ini satu
jam sebelum waktu tidur (Green, 2009). Juga rambatkan ibu jari di area reflek
kepala dan otak hingga beberapa baris pijatan area reflek batang otak agar rileks.
Saraf ini menimbulkan efek relaksasi (Barbara & Kevin K, 2012).
Pemijatannya dilakukan sebagai upaya pemeliharaan. Tiap zona sebaiknya
dipijat sekitar 5 menit. Setiap hari lamanya sekitar 30 menit untuk membantu
kesehatan. Pijat refleksi untuk orang sakit, orang yang sudah tua atau sangat muda
sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 30 menit (Trionggo, 2013).
Cara mengobati titik refleksi untuk mengobati insomnia :
Bagi mereka yang sulit tidur, punggungnya pasti terasa kaku, dan dada sebelah kiri
terasa sakit ketika ditekan. Di sinilah letak titik yang perlu dipijat.
1. Ke Su: letaknya di sisi tulang punggung, sejajar dengan tulang skapula bagian
bawah.
2. Kan Su: letaknya 2 jari di bawah Ke Su.
3. Ci Cie: letaknya 6 jari di atas pusar.
Bila tangan dan kaki terasa dingin dan sulit tidur, pijatlah titik-titik berikut :
1. Yang Ce: letaknya di tengah lipatan pergelangan tangan luar.
2. San Yin Ciao: letaknya 4 jari di atas mata kaki dalam.

23
Penyebab insomnia umumnya berupa stres, faktor psikologis, perubahan jam
kerja, salah minum obat atau pengaruh obat tertentu dan sebagainya. Meski
mungkin banyak yang menganggap tidur masalah sepele, jika sudah menjadi
gangguan, kesulitan tidur ini bisa berbahaya. Mereka yang kurang tidur sudah jelas
memengaruhi kesehatannya. Selain itu, tidur sebenarnya juga obat.
banyak cara yang digunakan untuk menghilangkan penyakit insomnia, tetapi tips
sederhana bisa anda lakukan dengan melakukan pemijatan pada titik-titik tertentu
di tubuh anda. seperti gambar berikut;

Pemijatan dapat dilakukan pada tujuh titik mulai dari mata kaki sampai
tangan. Titik-titik tersebut dapat dilakukan secara perlahan sesuai dengan tahapan
seperti gambar di atas.

Isu Pijat Refleksi


1. Atasi Stres dengan Pijat Refleksi Stres
Stres secara umum sangat erat kaitannya dengan keseimbangan
hormon dalam tubuh.Respon Stres menunjukkan tingginya pengeluaran
hormon stres dalam tubuh yang disertai kontraksi otot dan ketegangan saraf
akibat tekanan yang diterima oleh otak.Hormon-hormon tersebut dihasilkan
oleh sistem saraf parasimpatik dengan tujuan membantu tubuh mengatasi
kesulitan. Walau demikian, jika stres dialami selama jangka waktu yang
cukup panjang yang memang umumnya terjadi tubuh tidak akan mampu
mempertahankan keseimbangan tersebut.Akibatnya, hormon-hormon yang
baik juga ditekan produksinya. Dengan menurunnya hormon baik, otak akan

24
kesulitan mengatasi sumber stres. Dengan kata lain, stres berlebihan bisa
melemahkan tubuh.Tubuh yang lemah akan kesulitan mengatasi sumber
stres, sumber stres akan terus berlanjut, dan membuat tubuh semakin lemah.
Dapat dikatakan itu adalah lingkaran yang tidak akan berhenti.Jika
seseorang tidak mengatasi sumber stres dan memberi waktu bagi tubuhnya
untuk relaks, ditambah lagi kurangnya olahraga, ketidakseimbangan emosi,
dan diet yang salah, maka sistem kekebalan tubuh akan menurun
drastis.Ketahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan parasit yang berbahaya
akan berkurang. Jika sudah demikian, maka dapat dipastikan orang tersebut
akan mudah mengalami demam, flu, infeksi, alergi, asma, dan berbagai jenis
peradangan lainnya. Seiring berkembangnya peradangan, problem-problem
serius lainnya juga bisa muncul, misalnya penyakit jantung, arthritis,
diabetes, bahkan kanker.

2. Pijat Refleksi Atasi Stres dengan Mengurangi Ketegangan


Pijat refleksi dapat mengurangi stres dengan cara mengaktifkan
sistem saraf parasimpatik yang dapat membantu tubuh menjadi lebih relaks
dan mengembalikan keseimbangan terhadap sistem saraf sebaliknya yaitu
sistem saraf simpatik.Efek dari pengaktifan hormon ini disebut 'Respon
Relaksasi'. Pengaktifan hormon ini juga berarti kontraksi otot, tekanan
darah, detak jantung, dan ketegangan saraf akan menurun. Pijat refleksi juga
melancarkan peredaran darah sehingga tidur menjadi lebih nyenyak.Dengan
kualitas tidur yang baik, tubuh akan memperbaiki sel-selnya dengan baik.
Ketika tidur, otak diberi kesempatan untuk menghasilkan hormon yang
'baik' yang bisa membantu memperbaiki konsentrasi dan membantu otak
untuk menemukan jalan keluar untuk sumber stres. Jadi, dapat dikatakan
bahwa lingkaran penyebab stres dapat dihentikan dengan pijat refleksi.

3. Pijat Refleksi Atasi Stres dengan Meningkatkan Energi


Energi dihasilkan di seluruh bagian tubuh. Seringkali, akibat stres
terjadi hambatan pembentukan energi dan seiring waktu akan berkembang

25
menjadi kepenatan bahkan penyakit.Hal itu ibarat memaksa mobil berjalan
tanpa bensin yang cukup.Kekurangan energi ini dapat terjadi pada berbagai
organ atau kelenjar. Begitu organ kekurangan energi, sementara tubuh
menuntutnya bekerja keras, maka organ dan kelejar tersebut akan
merasakan tekanan (stres).Bila sudah tidak bisa ditanggung, maka organ dan
kelenjar akan rusak, dan timbullah berbagai penyakit. Pijat refleksi dapat
melepaskan hambatan-hambatan energi semacam itu sehingga stres tubuh
akan berkurang.
Meski banyak informasi mengenai berbagai jenis refleksi di bagian
tubuh yang berbeda, terkadang kita takut mengaplikasikan karena mungkin
salah pijat atau berbagai resiko lain. Ada informasi mengenai refleksi
sederhana yang bisa dilakukan sendiri, kapanpun dan dimanapun, untuk
mengurangi gejala yang kadang menyerang.
Sistem biologis tubuh manusia merupakan sistem yang terpadu.
Setiap bagian-bagian tubuh, dari sel hingga organ, terhubung satu sama lain
melalui sistem syaraf dan sistem peredaran darah. Ada kalanya sistem ini
terganggu yang biasa kita sebut dengan penyakit.Penyebab penyakit secara
umum terbagi atas dua yaitu penyebab dari dalam dan dari luar tubuh.
Dari sekian banyak cara-cara untuk menyembuhkan penyakit, salah
satu diantaranya adalah Terapi Pijat. Terapi ini bukanlah mitos belaka, telah
banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa terapi pijat dapat
menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu. Terapi pijat telah ada semenjak
ribuan tahun yang lalu. Peradaban bangsa cina dahulu bahkan telah
mengembangkan terapi ini menjadi terapi akupuntur yang sangat terkenal.
Melakukan pijat tangan mempunyai beberapa manfaat, seperti
meningkatkan sirkulasi, meningkatkan fleksibilitas pada pergelangan
tangan serta dapat menghilangkan kekakuan pada jari. Ada beberapa teknik
sederhana yang dapat Anda lakukan untuk meredakan ketegangan yang
terjadi di otot dan tendon.

26
Ibu Jari: meredakan kecemasan dan sakit kepala. Genggam ibu jari Anda
dan berikan sedikit tekanan. Pastikan jangan menekan terlalu keras. Ini akan
membantu menghilangkan sakit kepala dan rasa cemas.
Jari Telunjuk: meredakan frustrasi dan nyeri otot. Dalam penelitian
refleksologi memijat lembut jari telunjuk dapat membantu mengilangkan perasaan
frustrasi dan nyeri otot. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh University
of Minnesota dalam studi kesehatan pasien yang menderita penyakit ginjal dapat
merasa lebih baik setelah melakukan refleksi memijat jari telunjuk.
Jari Tengah: meredakan rasa lelah. Menurut filosofi Jin Shin Jyutsu, jari
tengah mempunyai kaitan erat dengan rasa lelah dalam diri manusia. Oleh karena
itu saat anda merasalelah cobalah tekan jari tengah anda dengan lembut dan
berikanlah sedikit pijatan. Ini akan membuat anda merasa lebih baik. Ini juga
memberikan rasa relaksasi yang baik.
Jari Manis: meredakan masalah pencernaan. Memberi tekanan pada jari
manis bisa meredakan masalah pencernaan. Wendy Coad menyatakan, secara
keseluruhan latihan refleksi seperti ini ditujukan untuk membantu mengurangi rasa

27
sakit yang ditemukan pada dada dan ginjal. Yang perlu diingat ketika melakukan
refleksi ini adalah untuk selalu tetap tenang dan mengendalikan pernafasan anda.
Jari Kelingking: meredakan rasa gugup. Bagi anda yang merasa gugup saat
akan menghadapi sidang atau hal lainnya, anda dapat melakukan refleksi sederhana
dengan cara memijat danmenekan jari kelingking anda. tekan dan pijat lembut
dengan juga bersihkan pikiran anda. Lakukan refleksi selama 5 menit.
Terapi pijat memang bisa membantu meredakan ketegangan yang dirasakan
oleh tubuh. Namun ingat untuk selalu menjaga ketenangan jasmani maupun rohani
untuk bisa menjaga tubuh tetap dalam kondisi prima.

28
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pijat refleksi modern diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1913
oleh William H. Fitzgerald, M.D., seorang spesialis THT, dan Dr. Edwin
Bowers.Sedangkan pelopornya adalah Eunice Ingham, yang kemudian dikenal
sebagai "Ibu dari Pijat Refleksi Modern"• (Mother of Modern Reflexology). Kini,
banyak orang mempraktekkan pijat refleksi baik di tempat-tempat komersil atau
mencoba sendiri di rumahnya.Pijat refleksi memang salah satu pengobatan
alternatif yang sangat populer.Khasiat dan manfaat dari pijat refleksi sendiri
memang sudah sangat lama dipercaya bisa menyembuhkan bermacam-macam
masalah kesehatan, mulai dari yang ringan seperti pegal-pegal, sampai yang berat
seperti diabetes.

3.2 Saran
Sebagai seorang perawat kita harus mengerti dan memahami trend dan isu
keperawatan komplementer agar mampu meluruskan pemahaman di
masyarakat.Selalu tingkatkan ilmu dengan membaca.

29
DAFTAR PUSTAKA

S.,Mark.Kesembuhan Melalui Pijat Refleksi.Surabaya: Mawar


Waras,Ki Seger. Penyembuhan alternatife dengan Pijat Refleksi Beserta Ramuan
Jamu Kuno. Surabaya: Karya Ilmu
Geddes &Grosset. Terapi-terapi Alternatif. Yogyakarta: Lotus
Widyaningrum, Herlina. 2013. Pijat Refleksi dan Enam Terapi Lainnya.
Yogyakarta: Media Pressindo

30

Anda mungkin juga menyukai