Dosen Pembimbing:
Dr. Yuni Sufyanti Arief, S. Kp., M.Kes.
Disusun Oleh
Kelompok 6 A3/2017:
1. Santi Oktavia 131711133021
2. Fiadela Natalia 131711133023
3. Miftakhul Janah 131711133056
4. Ely Ayu Andira 131711133057
5. Riska Devi R.P. 131711133116
6. Fitriana Syahputri 131711133118
7. Allivia Arvianti Putri 131711133150
8. Nadia Izzata 131711133153
PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Kanker Pada Anak: Leukemia” dengan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulis tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna dan masih
perlu perbaikan serta penyempurnaan, baik dari segi materi maupun pembahasan. Oleh
sebab itu dengan lapang dada penulis akan menerima kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi penyempurnaan makalah ini di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh seluruh pembaca. Selain itu, penulis
juga berharap makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca yang berkepentingan dengan makalah ini.
` Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUA
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Perawatan Paliatif................................................................................3
2.2 Konsep Dasar Penyakit Terminal: Leukemia...................................................4
2.3 Konsep Penatalaksanaan Keperawatan Paliatif Pada Pasien Leukemia.........11
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus...............................................................................................................16
3.2 Asuhan Keperawatan......................................................................................17
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Radiasi
Menurut data, LMA (Leukemia meiloid akut) lebih disebabkan karena
serangan radiasi. Sedangkan LLK (Leukemia Limfositik Kronik) sendiri
jarang mendapat laporan karna faktor radiasi.
2. Faktor Leukemogenik
Maksudnya disini itu karena factor zat kimia tertentu. Biasanya racun
lingkungan seperti benzene, insektisida, obat-obatan terapi kemoterapi
juga akan memungkinkan terjadinya leukemia.
3. Virus
Virus ini biasanya virus HTLV (Human T-cell lymphotropic virus)
penyebab utamanya. HTLV itu T-cell Leukimia Viruses yang merupakan
penyebab utama dari ketidaknormalan perkembangan sel darah putih.
Biasanya HTLV I atau II, virus lainnya antara lain retrovirus atau virus
leukemia feline.
4. Herediter
Herediter atau faktor keturunan. Biasanya orang yang memiliki
Sindrom Down lebih rentan terkena leukimia dibanding yang tidak.
Kemungkinan terkenanya sekitar 20 kali lebih rentan dibanding yang
normal.
2.2.4 WOC
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus
An. T usia 8 tahun dirawat di Rumah Sakit X sejak tanggal 20 Januari 2020,
hari ini adalah hari rawat ke 4. An. T sudah di diagnosis leukemia sejak 2 tahun
yang lalu pada stadium awal (stage 1). Sejak terdiagnosis, An. T sudah melakukan
kemoterapi per 3 bulan sekali, namun pada bulan agustus Mei 2019 An. T tidak
melakukan kemoterapi karena faktor ekonomi keluarga dan keluarga merasa
anaknya tidak kunjung sembuh. Sejak saat itu keluarga hanya melakukan
pengobatan secara alternative di rumah.
Pada tanggal 20 Januari 2020 pukul 06.00, keluarga membawa An.T ke IGD
Rumah Sakit X karena sangat takut dengan keadaan An. T. Keluarga mengatakan
sudah 1 bulan, badan An.T sangat lemah, sering mimisan, memar dibeberapa
bagian tubuhnya, serta keringat selalu keluar di malam hari. Keluarga sangat
khawatir melihat anaknya merasa kesakitan dan lemah tidak berdaya. Keluarga
menyesali perbuatannya karena hanya mengobati anaknya dengan pengobatan
alternative.
Setelah dilakukan pemeriksaan lengkap di IGD, dokter telah mendiagnosis
bahwa leukemia yang dialami An. T sudah pada stadium lanjut (stage 3) dan sudah
metastase ke beberapa organ lainnya. Dan dokter mengatakan bahwa hidup An. T
sudah tidak lama lagi. Saat mendengar kabar tersebut keluarga sangat syok dan
tidak menyangka akan terjadi secepat ini. Keluarga mengatakan ingin mendapat
pengobatan semaksimal mungkin untuk hidup anaknya, namun pada stadium ini
kemoterapi dan obat-obatan sudah tidak akan berpengaruh banyak.
Akhirnya diputuskan bahwa An. T akan dirawat di ruang rawat inap dengan
pengobatan yang terus diberikan. Pengobatan An.T sudah berjalan selama 3 hari,
namun keadaan An. T semakin hari semakin memburuk. Pada hari ke 4, An. T
menangis mengeluh sakit kepala hebat, lemas, demam dan nyeri pada tulang-
tulangnya hingga merasa tidak nyaman. Ia juga mimisan sejak kemarin malam
sampai pagi ini. An. T megatakan pasrah karena tidak kuat merasakan rasa
sakitnya.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan: keadaan An. T sangat pucat,
CRT > 2 detik, GCS 11, konjungtiva anemis, akral dingin, BB klien turun dari 18
kg (20 Januari) menjadi 15 kg (24 Januari), dan mual (+). Selain itu terdapat
pembesaran limfa (splenomegali) dan hati (hepatomegali). Dari hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital diperoleh: TD: 96/50 mmHg, N: 99x/menit, RR: 30x/menit, S:
38,6°C. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil lab: Hb: 5,2 gr/dl,
leukosit: 13,9 x 103/µl, trombosit: 99.000 mcL.
3. Diagnosis Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan tampak
gelisah, frekuensi napas dan nadi meningkat (D.0080)
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan efek samping terapi
ditandai dengan klien mengeluh tidak nyaman dan tampak menangis
(D.0074)
3. Keputusasaan berhubungan dengan penurunan kondisi fisiologis ditandai
dengan klien mengungkapkan keputusasaan dan afek datar (D.0088)
4. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosis (SDKI) Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)
1. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan asuhan Reduksi Ansietas (I.09314)
dengan krisis keperawatan 2x24 jam, Terapeutik
situasional ditandai diharapkan tingkat ansietas 1. Ciptakan suasana terapeutik
dengan tampak klien menurun, dengan untuk menumbuhkan
gelisah, frekuensi kriteria hasil kepercayaan
napas dan nadi Tingkat Ansietas 2. Temani pasien untuk
meningkat (D.0080) (L.09093) mengurangi kecemasan
- Verbalisasi khawatir 3. Pahami situasi yang
akibat kondisi yang menyebabkan ansietas
dihadapi menurun (5) 4. Dengarkan dengan penuh
- Perilaku gelisah perhatian
menurun (5) 5. Gunakan pendekatan yang
- Perilaku tegang tenang dan meyakinkan
menurun (5) Edukasi
- Frekuensi pernapasan 6. Anjurkan keluarga untuk
menurun (5) tetap bersama pasien
- Frekuensi nadi 7. Anjurkan mengungkapkan
menurun (5) perasaan dan persepsi
Dukungan Sosial Kolaborasi
(L.13113) 8. Kolaborasi pemberian obat
- Bantuan yang antiansietas, jika perlu
ditawarkan oleh Terapi Musik (I.08250)
keluarga dan perawat Observasi
meningkat (5) 9. Identifikasi minat terhadap
- Dukungan emosi yang music dan identifikasi musik
disediakan oleh yang disukai
keluarga dan perawat Terapeutik
meningkat (5) 10. Pilih musik yang disukai
11. Posisikan dalam posisi yang
nyaman
12. Atur volume suara yang
sesuai
13. Hindari pemberian terapi
musik dalam waktu yang
lama
Edukasi
14. Anjurkan rileks selama
mendengarkan musik
2. Gangguan rasa Setelah dilakukan asuhan Terapi Relaksasi (I.09326)
nyaman berhubungan keperawatan 2x24 jam, Observasi
dengan efek samping diharapkan status 1. Identifikasi penurunan
terapi ditandai dengan kenyamanan klien tingkat energy,
klien mengeluh tidak meningkat, dengan kriteria ketidakmampuan
nyaman dan tampak hasil berkonsentrasi, atau gejala
menangis (D.0074) Status Kenyamanan lain yang mengganggu
(L.08064) kognitif
- Keluhan tidak nyaman 2. Periksa frekuensi nadi,
menurun (5) tekanan darah, dan suhu
- Gelisah menurun (5) sebelum dan sesudah latihan
- Mual menurun (5) Terapeutik
- Menangis menurun (5) 3. Ciptakan lingkungan tenang
dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang
yang nyaman, jika
memungkinkan
4. Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat dan
berirama
5. Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
6. Jelaskan tujuan, manfaat,
dan jenis relaksasi yang
tersedia (misal musik)
7. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
8. Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
Manajemen Mual (I.03117)
Observasi
9. Identifikasi isyarat
nonverbal ketidaknyamanan
pada anak
10. Identifikasi faktor penyebab
mual
11. Identifikasi antiemetik untuk
mencegah mual
12. Monitor mual dan juga
asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
13. Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual
(seperti kecemasan)
Edukasi
14. Anjurkan istirahat dan tidur
yang cukup
3. Keputusasaan Setelah dilakukan asuhan Dukungan Emosional
berhubungan dengan keperawatan 2x24 jam, (I.09256)
penurunan kondisi diharapkan harapan klien Terapeutik
fisiologis ditandai meningkat, dengan kriteria 1. Fasilitasi mengungkapkan
dengan klien hasil perasaan cemas, marah, atau
mengungkapkan Harapan (L.09068) sedih
keputusasaan dan afek - Minat komunikasi 2. Buat pernyataan suportif
datar (D.0088) verbal meningkat (5) atau empati
- Verbalisasi 3. Lakukan sentuhan untuk
keputusasaan menurun memberikan dukungan
(5) 4. Kurangi tuntutan berpikir
- Afek datar menurun (5) saat sakit atau lelah
Motivasi (L.09080) Edukasi
- Pikiran berfokus masa 5. Anjurkan mengungkapkan
depan meningkat (5) perasaan yang dialami
- Upaya mencari 6. Anjurkan mengungkapkan
dukungan sesuai pengalaman emosional
kebutuhan meningkat sebelumnya dan pola respons
(5) yang biasa digunakan
- Harga diri positif Promosi Harapan (I.09307)
meningkat (5) Observasi
- Keyakinan positif 7. Identifikasi harapan pasien
meningkat (5) dan keluarga dalam
pencapaian hidup
Terapeutik
8. Pandu mengingat kembali
kenangan yang
menyenangkan
9. Ciptakan lingkungan yang
memudahkan
mempraktikkan kebutuhan
spiritual
Edukasi
10. Anjurkan mengungkapkan
perasaan terhadap kondisi
dengan realistis
11. Anjurkan mempertahankan
hubungan terapeutik dengan
orang tua
BAB 4
PENUTU
4.1 Kesimpulan
Leukemia atau kanker darah adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi
(pertumbuhan sel imatur) sel leukosit yang abnormal dan ganas, serta sering
disertai dengan jumlah leukosit yang berlebihan. Leukemia sering terjadi pada
anak dibawah 15 tahun dan merupakan penyakit kronis kedua dan ketiga
sebagai penyebab kematian pada anak.
Anak penderita leukemia sangat membutuhkan perawatan yang intensif,
selain terapi farmakologi dan non farmakologi. Anak penderita leukemia juga
memerlukan perawatan untuk mencapai peningkatan kualitas hidupnya,
sehingga tenaga kesehatan tidak hanya berfokus pada kesembuhan pasien tetapi
juga pada kesejahteraan pasien yang bisa dicapai dengan pemberian perawatan
paliatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ners Handayani, Wiwik S.kep & dr. Andi Sulistyo H. 2008. Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Suriadi, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Anak Edisi 2. Jakarta : Sagung Seto.
Marpaung, Junierissa dan Sinaga Boneka. 2019. Dukungan Sosial Keluarga Pada Anak
Penderita Leukimia Berdasarkan Film “My Sister Keeper”. Jurnal KOPASTA,
6 (1), (2019).
Buku Petunjuk Teknis Paliatif Kanker Pada Dewasa. 2016. Kementrian kesehatan
Republik Indonesia.
Buku Petunjuk Teknis Paliatif Kanker. 2013. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Fitria, C.N. 2010. Palliative Care pada penderita Penyakit Terminal. GASTER. 7 (1:
527-535). Surakarta.