Anda di halaman 1dari 22

MODUL

Asuhan Keperawatan Keluarga

Disusun oleh:
Eka Mishbahatul Mar’ah Has
Sylvia Dwi Wahyuni
Elida Ulfiana
Setho Hadisuyatmana
Rista Fauziningtyas

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga Modul Praktikum Keperawatan Keluarga ini dapat tersusun dengan
baik. Modul praktikum ini disusun untuk memberikan panduan kepada fasilitator
dan mahasiswa peserta praktikum tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada
keluarga yang berhubungan dengan materi belajar pada Keperawatan Keluarga.
Modul ini diharapkan mampu menjadi acuan belajar untuk mengembangkan
kemampuan dalam pencapaian kompetensi mahasiswa.
Modul ini tentunya masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, masukan dan
saran konstruktif sangat diperlukan demi kesempurnaan modul ini. Semoga modul
ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca.


Tim Penyusun

DAFTAR ISI


Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

Modul Praktikum Kunjungan Rumah (Home Visit) dalam Asuhan Keperawatan


Keluarga 3

MODUL PRAKTIKUM KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)


DALAM ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Kompetensi Umum
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa harus mampu melakukan
kunjungan rumah (home visit) untuk memberikan asuhan keperawatan individu di
rumah sebagai bagian dari pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan baik
dan benar.
Kompetensi Khusus
1. Menyebutkan konsep asuhan keperawatan keluarga.
2. Menyebutkan kegiatan dalam asuhan keperawatan keluarga di rumah.
3. Menyebutkan dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk kunjungan
rumah (home visit).
4. Mendemonstrasikan tindakan.

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Demonstrasi dan simulasi
2. Belajar dan latihan mandiri

PRASYARAT
Sebelum praktikum mahasiswa diharapkan mempelajari kembali:
a. penuntun praktikum tentang komunikasi pada pasien.
b. Penuntun praktikum tentang pengkajian dan pemeriksaan fisik.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Keperawatan keluarga merupakan proses pemberian pelayanan kesehatan
sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan. Pelayanan
keperawatan keluarga menjadi bagian dari pelayanan kesehatan masyarakat
(Perkesmas). Pelayanan keperawatan keluarga bersifat holistik, yang menempatkan
keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota
keluarga dalam tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindakan
keperawatan dengan memobilisasi sumber daya yang dimiliki keluarga. Kegiatan ini
ditujukan agar keluarga mampu melaksanakan tugas kesehatannya dengan baik dan
benar (Kholifah, Siti Nur; Widagdo, 2016). Pelayanan asuhan keperawatan keluarga
bisa dilakukan diberbagai tatanan, seperti di rumah, rumah sakit, tempat praktik
perawat, klinik, dan unit pemulihan kesehatan (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
Asuhan keperawatan keluarga menjadi salah satu cara pusat pelayanan kesehatan
primer untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mengunjungi keluarga
(Kementrian Kesehatan RI, 2016).
Ada empat pendekatan berbeda dalam keperawatan keluarga, di mana
masing-masing dilatarbelakangi oleh asuhan keperawatan yang berbeda, yaitu
(Kaakinen, Gedaly-Duff, Coehlo, & Hanson, 2010):
1. Keluarga sebagai konteks (perkembangan individual)
Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan ini berfokus pada individu
sebagai klien, dan keluarga sebagai konteks yang bisa menjadi sumber dukungan
atau stressor bagi individu tersebut, yang bisa mempengaruhi kondisi sehat-sakit.
Individu akan dikaji dan diintervensi, sementara keluarga akan dilibatkan dalam
asuhan keperawatan.
2. Keluarga sebagai klien

Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan ini berfokus pada keluarga


sebagai klien. Setiap anggota keluarga dikaji. Keluarga dilihat sebagai keseluruhan
dari anggota keluarga. Perawatan kesehatan disediakan untuk semua anggota
keluarga. Asuhan keperawatan difokuskan pada bagaimana kesehatan individu
berdampak pada keluarga secara keseluruhan.
3. Keluarga sebagai sistem
Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan ini berfokus pada keluarga
sebagai suatu sistem, di mana anggota keluarga saling berinteraksi. Misalnya
interaksi antara ayah dan ibu, atau antara ayah-ibu dan anak. Pendekatan sistem
selalu meyakini bahwa ketika sesuatu terjadi pada salah satu bagian dari sistem,
maka bagian sistem yang lain juga akan terkena dampaknya.
4. Keluarga sebagai komponen dalam masyarakat
Pendekatan asuhan keperawatan keluarga ini melihat keluarga bagai sebuah
institusi sosial, pendidikan, spiritual, ekonomi, dan kesehatan. Keluarga adalah unit
utama dan kumpulan keluarga akan membentuk sistem yang lebih besar, yaitu
masyarakat. Keluarga berinteraksi dengan institusi lain untuk menerima, bertukar,
dan saling memberi layanan.
Sasaran asuhan keperawatan keluarga, antara lain (Kholifah, Siti Nur;
Widagdo, 2016):
1. Keluarga sehat, di mana seluruh anggota keluarga dalam kondisi tidak
mempunyai masalah kesehatan, tetapi masih memerlukan antisipasi terkait
dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh kembang
keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit.
2. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan, di mana jika satu atau lebih
anggota keluarga memerlukan perhatian khusus dan memiliki kebutuhan
untuk menyesuaikan diri, terkait siklus perkembangan anggota keluarga dan
keluarga dengan faktor risiko penurunan status kesehatan.
3. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut, merupakan keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan tindak lanjut pelayanan
keperawatan atau kesehatan di rumah, misalnya klien pasca hospitalisasi
penyakit kronik, penyakit degeneratif, tindakan pembedahan, dan penyakit
terminal.
Kunjungan rumah diprioritaskan pada keluarga dengan anggota keluarga
sebagai berikut (SEARO, 2004): 1) berkebutuhan khusus; 2 ) lanjut usia; 3) ibu
hamil, ibu nifas, dan balita yang tidak mampu kontrol ke pusat pelayanan kesehatan;
4) sakit kronis yang tidak terkontrol; 5) membutuhkan perawatan jangka panjang
berbasis home care; dan 6) membutuhkan perawatan lanjutan di rumah.

KEGIATAN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DI RUMAH
Kementrian Kesehatan RI (2016) menegaskan bahwa kunjungan ke rumah
keluarga perlu dilakukan untuk: 1) updating data family folder; 2) promosi
kesehatan; 3) tindak lanjut layanan dalam gedung; serta 4) pemanfaatan data Profil
Kesehatan Keluarga untuk pemberdayaan masyarakat dan manajemen puskesmas.
Menurut Kholifah dan Widagdo (2016), kegiatan yang dapat dilakukan di
rumah keluarga, antara lain:
1. Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga dengan masalah kesehatan di
masyarakat.
2. Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah.
3. Pendidikan kesehatan terhadap keluarga.
4. Kunjungan rumah (home visit).
5. Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung.

6. Pelayanan kesehatan sesuai rencana.


7. Konseling kesehatan/keperawatan di rumah.
8. Dokumentasi keperawatan.
Penilaian dan evaluasi diperlukan untuk menilai keberhasilan. Bila intervensi
belum berhasil, maka perlu dilakukan modifikasi atau perubahan rencana. Tentu
saja semua tindakan keperawatan yang direncanakan tidak bisa dilaksanakan dalam
satu kali kunjungan. Oleh karena itu, tindakan keperawatan dapat dilaksanakan
secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2016), terdapat 12 indikator utama
keluarga sehat, yaitu: 1) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB); 2)
Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; 3) Bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap; 4) Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif; 5) Balita mendapatkan
pemantauan pertumbuhan; 6) Penderita tuberkulosis paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar; 7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara
teratur; 8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan; 9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok; 10) Keluarga sudah
menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); 11) Keluarga mempunyai akses
sarana air bersih; dan 12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
sehat.
Evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan keluarga sama dengan indikator
keberhasilan Perkesmas, salah satunya dilihat melalui indikator dampak, yaitu
keluarga mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya (Kementrian
Kesehatan RI, 2006). Tingkat kemandirian keluarga diklasifikasikan dalam tabel 1.

Tabel 1 Tingkat kemandirian keluarga
Tingkat Kemandirian
No Kriteria Keluarga
I II III IV
1. Menerima petugas (Perkesmas) V V V V
2. Menerima pelayanan kesehatan sesuai V V V V
rencana keperawatan
3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah V V V
kesehatannya secara benar
4. Memanfaatkan fasilitas pelayanan V V V
kesehatan sesuai anjuran
5. Melakukan tindakan keperawatan V V V
sederhana sesuai anjuran
6. Melakukan tindakan pencegahan secara V V
aktif
7. Melakukan tindakan peningkatan kesehatan V
(promotif) secara aktif

PERSIAPAN
1. Pre Planning Kunjungan
2. Format Pengkajian Keperawatan Keluarga
3. PHN Kit (Stethoscope, Sphygmomanometer, Termometer, Penlight, Hammer
reflex, Metline)
4. Timbangan berat badan.
5. Alat pemeriksaan (sesuai kasus)
6. SAP (satuan acara penyuluhan)
7. Media pendidikan kesehatan (leaflet, poster, flipchart, dan lain-lain)

8. Format evaluasi sumatif


*Keterangan:
1-3 di semua fase
4 & 5 di fase pengkajian dan evaluasi
6 & 7 di fase implementasi
8 di fase evaluasi


PROSEDUR KERJA
1. Fase Pra Inisiasi (persiapan)
a. Pendataan klien yang masuk kategori prioritas untuk dikunjungi
berdasarkan data dari family folder di puskesmas atau kader kesehatan
b. Susun pre-planning untuk setiap kunjungan
c. Lakukan inventarisasi format dan alat yang akan dibawa saat kunjungan
d. Kontrak waktu dengan klien dan keluarga (biasanya per telpon)
2. Fase Inisiasi (perkenalan)
a. Beri salam dan penghargaan kepada klien dan keluarga
b. Kumpulkan semua anggota keluarga yang ada di rumah untuk berkenalan
c. Klarifikasi tujuan kedatangan yang telah disepakati bersama
d. Kontrak waktu
e. Diskusikan kondisi keluarga saat ini dan rencana pembinaan kesehatan
f. Review hasil kunjungan
g. Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
h. Salam penutup
3. Fase Pengkajian
a. Beri salam dan penghargaan kepada klien
b. Jelaskan kembali tujuan kedatangan sesuai kontrak sebelumnya
c. Kontrak waktu lama kunjungan
d. Lakukan pengkajian sesuai dengan format perkesmas
e. Lakukan pemeriksaan fisik terhadap klien dan keluarga
f. Beri reinforcement positif atas keterbukaan klien dan keluarga
g. Review hasil kunjungan
h. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
i. Salam penutup
4. Fase Diagnosa dan Perencanaan
a. Beri salam dan penghargaan kepada klien
b. Jelaskan kembali tujuan kedatangan sesuai kontrak sebelumnya
c. Kontrak waktu lama kunjungan
d. Diskusikan masalah keperawatan prioritas bersama klien dan keluarga
e. Beri reinforcement positif atas keterlibatan klien dan keluarga
f. Review hasil kunjungan
g. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
h. Salam penutup
5. Fase Implementasi
a. Beri salam dan penghargaan kepada klien
b. Jelaskan kembali tujuan kedatangan sesuai kontrak sebelumnya
c. Kontrak waktu lama kunjungan
d. Berikan direct care jika diperlukan
e. Berikan pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga sesuai dengan
kebutuhannya
f. Berbicara dengan komunikasi terapeutik
g. Dengarkan secara aktif

h. Fasilitasi respon klien dan keluarga


i. Ikutsertakan klien dan keluarga pada tahapan setiap asuhan keperawatan
j. Dorong diskusi yang menjadi kebutuhan keluarga
k. Hargai kemampuan klien dalam diskusi
l. Review hasil kunjungan
m. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
n. Salam penutup
6. Fase Evaluasi (Terminasi)
a. Beri salam dan penghargaan kepada klien
b. Jelaskan kembali tujuan kedatangan sesuai kontrak sebelumnya
c. Kontrak waktu lama kunjungan
d. Lakukan evaluasi atas tindakan yang sudah dilakukan
e. Berikan reinforcement positif atas keberhasilan klien dan keluarga
f. Review hasil kunjungan
g. Salam penutup
7. Fase Dokumentasi (Pasca Kunjungan)
a. Susun dokumentasi lengkap hasil asuhan keperawatan individu di rumah

Beberapa tips dalam kunjungan rumah untuk asuhan keperawatan keluarga,
di antaranya (San Francisco Unified School District, n.d.):
1. Jadilah pendengar yang baik.
2. Lebih fleksibel.
3. Tepati janji atau kontrak waktu dengan keluarga. Jangan terlambat!
4. Sadari bahwa otoritas ada pada keluarga.
5. Bantu keluarga agar lebih mandiri dalam upaya kesehatannya.
6. Gunakan bahasa yang patut. Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
7. Berbusana sopan dan nyaman.
8. Percaya diri.
9. Jadilah diri Anda sendiri.
10. Hargai nilai-nilai budaya dan norma yang dianut keluarga.
11. Perhatikan tingkah laku Anda (body language). Jadilah profesional.
12. Hindari penggunaan telepon genggam selama wawancara.

DAFTAR PUSTAKA

Kaakinen, J., Gedaly-Duff, V., Coehlo, D., & Hanson, S. (2010). Family health care
nursing: theory, practice, and research (4th editio). Philadelphia: FA Davis
Company. https://doi.org/10.2307/346835

Kementerian Kesehatan RI. KMK tentang Pedoman Penyelengaraan Pelayanan


Keperawatan Keluarga (2010). Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan


Kesehatan Masyarakat di Puskesmas, Kementrian Kesehatan RI § (2006).
Indonesia: Internet. Retrieved from http://manajemenrumahsakit.net/wp-
content/uploads/2012/09/KMK-279-2006-PERKESMAS.pdf

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan


Keluarga. Kementrian Kesehatan RI.
https://doi.org/http://pispk.kemkes.go.id/id/

Kholifah, Siti Nur; Widagdo, W. (2016). Modul bahan ajar cetak keperawatan:
keperawatan keluarga dan komunitas. Jakarta: BPPSDMK Kemenkes RI.

San Francisco Unified School District. (n.d.). A Guide to Team Home Visits. Bellevue:
Washington State and Michigan Department of Education. Retrieved from
https://www.healthiersf.org/Forms/parentFamily/A Guide to Team Home
Visits.pdf

SEARO. (2004). Comprehensive Community- and Home-based Health Care Model


Community- (Regional P). New Delhi: WHO.

Lampiran 1
Contoh Format Pre-Planning Kunjungan

PRE PLANNING KUNJUNGAN Ke-3
PENGKAJIAN

A. Latar Belakang
1. Latar belakang
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Data umum
b. Lingkungan
c. Fungsi Keluarga
d. Pemeriksaan fisik (khususnya bagi anggota keluarga yang beresiko
tinggi)
e. Harapan keluarga
3. Masalah keperawatan: Belum ada karena pengkajian belum dilakukan

B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa; (Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan)
2. Tujuan umum; Dalam waktu 40 menit terkumpul data yang dapat
menunjang timbulnya masalah kesehatan pada keluarga.
3. Tujuan khusus:
§ Terkumpul data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik
(khususnya bagi anggota keluarga yang beresiko tinggi)
§ Teridentifikasi masalah kesehatan

C. Rancangan Kegiatan
1. Topik :
Pengkajian data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik, dan
harapan keluarga
2. Metode :
Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
3. Media :
Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik
4. Waktu :
Hari Rabu Tgl 17 Juni 2019 pukul ; 09.00-09.40
5. Tempat :
Rumah keluarga, Bpk. B. RW I/ RT 02
6. Strategi Pelaksanaan :
No. Fase Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Keluarga
1. Orientasi 10 menit a) Mengucapkan salam Menjawab salam
b) Memperkenalkan Menerima
diri Memperhatikan
c) Menjelaskan tujuan
kunjungan Memberikan
d) Memvalidasi informasi
keadaan keluarga
2. Kerja 20 menit a) Melakukan Memberikan
pengkajian informasi
b) Melakukan Menerima
pemeriksaan fisik

(khusus untuk
anggota keluarga
yang beresiko)
c) Mengidentifikasi Memperhatikan
masalah kesehatan
d) Memberi Menerima
reinforcement pada
hal-hal positif yang
dilakukan keluarga
3. Terminasi 10 menit a) Membuat kontrak Membuat
untuk pertemuan kesepakatan
selanjutnya
b) Mengucapkan salam Menjawab salam

7. Kreteria Evaluasi
a. Struktur
a) Pre planning dan data-data disiapkan
b) Alat bantu/media disiapkan
c) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
b. Proses
a) Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan
b) Keluarga aktif dalam kegiatan
c. Hasil
a) Struktur
• LP disiapkan
• Alat bantu / media disiapkan
• Kontak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
b) Proses
• Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
• Keluarga aktif dalam kegiatan
c) Hasil
• Didapatkan; data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan
fisik pada anggota keluarga yang beresiko dan harapan keluarga.
• Teridentifikasi masalah kesehatan.
• Kontrak untuk pertemuan selanjutnya.

Lampiran 2
Format Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Hari/tanggal :
Tempat :
Waktu :
Sasaran :
Materi :

A. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum
2) Tujuan Instruksional Khusus
B. Sasaran
C. Materi
D. Metode
E. Setting
1) Setting waktu
No. Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Keluarga

2) Setting tempat
F. Media
G. Pengorganisasian
H. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
2) Evaluasi Proses
3) Evaluasi Hasil
Lampiran 1 Materi Penyuluhan
Lampiran 2 Leaflet/Media penyampaian

Lampiran 3
Format Evaluasi Sumatif

FORMAT EVALUASI SUMATIF

Nama Mahasiswa :
Tanggal :
Diagnosa Kep. Klg : ......................................................................

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan







































Lampiran 4
Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga (IPKKI)

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Puskesmas No. Register


Nama Perawat Tanggal Pengkajian
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Bahasa sehari-hari

Alamat Rumah & Telp Yankes terdekat, Jarak

Pekerjaan Alat transportasi

Agama & Suku Status Kelas Sosial

DATA ANGGOTA KELUARGA


No Nama Hub Umur JK Suku Pendidika Pekerjaan Status Gizi (TB, TTV Status
dgn n Terakhir Saat Ini BB, BMI) (TD, N, S, P) Imunisasi
KK Dasar

LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
Saat ini

Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : ________________________________________

B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini ________________________________________
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : .............................................................................................................
C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : ________________________________________
D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga :___________________________________________

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
Kondisi Rumah Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Type rumah : permanen/semi permanen* Ya/ Tidak* ............................................................................
Lantai : tanah/plester/keramik,lainnya…. Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa* jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Ventilasi : Ya/ Tidak* ..............................................................................
Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak* Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak* Ya/ Tidak*
………………………………………………… ...........................................................................................
Pencahayaan Rumah : Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Baik/ Tidak* Ya/ Tidak*
………………………………………………… ...........................................................................................
Saluran Buang Limbah : Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Tertutup/terbuka* Ya/ Tidak*
………………………………………………… ...........................................................................................
Air Bersih : Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-lain*, Ya/ Tidak*
sebutkan..... ..........................................................................................
Kualitas air: ……………………….. Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
ya/tidak
Jamban Memenuhi Syarat : ........................................................................................... (observasi
Kepemilikan jamban : ya/tidak* dan validasi)
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Jarak septic tank dengan sumber air : ………….. Ya/ Tidak*
………………………………………………… ...........................................................................................
Menggunakan jamban sehat :
Tempat Sampah: Ya/ Tidak*
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* ...........................................................................................
Jenis : Tertutup/Terbuka * Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
………………………………………………… Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup)
...........................................................................................
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak * ........................................................
………………………………………………… Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
.....................................................
Tidak merokok di dalam rumah : Ya/ Tidak*
............................................................
Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak
...................................................................................

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA


1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: Ada Tidak karena
..............................................................................................................................................................................
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
Ya Tidak , ………………………………………………………………..
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
Ya Tidak , ………………………………………………………………..
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat :
Ya Tidak
………………………………………………………………………………………………………………….
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Keluarga Tetangga , ……………………………………………………………
Kader Tenaga kesehatan, yaitu……………………………………………………………
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes
Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan
upaya peningkatan kesehatan),
Ya Tidak,jelaskan ...................................................................................
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya :
Ya Tidak , Jelaskan............................................................................
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya: Ya Tidak, jelaskan
.................................................................................................................................
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Ya Tidak, jelaskan..........................................................................
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan :
Ya Tidak, jelaskan ...................................................................................................................................
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
Ya Tidak, jelaskan..................................................................................................................................

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II

Kemandirian III Kemandirian IV


LAMPIRAN
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU
Anggota Keluarga 1 2 3 4 5 Gangg.Keseimb
Nyeri spesifik: Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5
Lokasi Intake cairan kurang
Tipe Mual/muntah
Durasi Nyeri perut
Intensitas Muntah darah
Status mental: 1 2 3 4 5 Flatus
Bingung Distensi abdomen
Cemas Colostomy
Disorientasi Diare
Depresi Konstipasi
Menarik diri Bising usus
Sistem integumen: 1 2 3 4 5 Terpasang Sonde
Cianosis Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
Akral Dingin Nyeri kepala
Diaporesis Pusing
Jaundice Tremor
Luka Reflek pupil anisokor
Mukosa mulut kering Paralisis : Lengan
Kapiler refil time kiri/ Lengan kanan/
lebih 2 detik
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5 Kaki kiri/

Stridor Kaki kanan

Wheezing Anestesi daerah

Ronchi perifer

Akumulasi sputum Riwayat 1 2 3 4 5


pengobatan
Sistem perkemihan: 1 2 3 4 5 Alergi Obat
Disuria Jenis obat yang
Hematuria dikonsumsi
Frekuensi
Retensi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Inkontinensia
Sistem 1 2 3 4 5
muskuloskeletal Pemeriksaan 1 2 3 4 5
Tonus otot kurang Laboratorium
GDP/2JPP/acak
Paralisis
Asam Urat
Hemiparesis
Cholesterol
ROM kurang
Hb

KASUS 1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH

Ny. Kartini (24 tahun) tinggal berdua bersama suaminya Tn. Rojali (34 tahun) di
sebuah kamar kos untuk suami istri. Keduanya melangsungkan pernikahan pada 14
Februari 2016. Ny. Kartini tidak bekerja. Sementara, Tn. Rojali bekerja dalam shift di
perusahaan swasta. Karena kesibukan pekerjaan suaminya tersebut, keduanya
jarang bertemu. Seminggu yang lalu Ny. Kartini berkunjung ke puskesmas untuk
berkonsultasi terkait penggunaan IUD untuk menunda kehamilan. Saat perawat
menyampaikan bahwa hal tersebut juga harus mendapatkan persetujuan dari
pasangan, Ny. Kartini menangis. Beliau menyampaikan bahwa suaminya kurang
perhatian, selalu diam dan acuh saat diajak berdiskusi tentang rumah tangga,
kadang juga marah-marah, bahkan pernah menamparnya 2x. Ny. Kartini khawatir
jika punya anak, maka anaknya juga akan diperlakukan sama. Saat ditanya sejak
kapan suaminya demikian, beliau menjelaskan sejak Ny. Kartini menolak untuk
tinggal bersama di rumah ibu Tn. Rojali yang post stroke tanpa ada yang merawat di
rumah. Saat kunjungan ke rumah, Tn. Rojali tidak mau berbicara banyak dengan
perawat. Akan tetapi, hasil pemeriksaan fisik menunjukkan kondisi kesehatan yang
normal.

TUGAS

1. Jelaskan batasan dari keluarga baru menikah!


2. Jelaskan tugas keluarga baru menikah!
3. Jelaskan masalah yang bisa muncul pada keluarga baru menikah!
4. Jelaskan topik promosi kesehatan yang sesuai untuk keluarga baru menikah!
5. Berdasarkan kasus tersebut, susunlah asuhan keperawatan keluarga pada
keluarga Tn. Rojali! (pengkajian fokus, analisis data, diagnosa keperawatan-
yang berkaitan dengan tugas tahap perkembangan keluarga, perencanaan)

KASUS 2
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN CHILD BEARING

Tn. Surya (17 tahun) tinggal berdua bersama istrinya, Ny. Diana (16 tahun) di rumah
orang tua Ny. Diana. Saat ini Ny. Diana sedang hamil 30 minggu, perkiraan akan
melahirkan di bulan Juli 2016. Keduanya menikah pada bulan Januari 2016 karena
kehamilan yang tidak diinginkan. Akibat pernikahan tersebut pasangan ini terpaksa
harus putus sekolah. Keduanya tidak bekerja, tetapi membantu orang tua Ny. Diana
berjualan gorengan di pasar. Orang tua Tn. Surya dan Ny. Diana masih sering
memberikan uang saku, meskipun tidak banyak. Selama kehamilan, Ny. Diana baru
dua kali kontrol ke puskesmas pada kehamilan minggu ke-16 dan ke-32. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital menunjukkan kondisi pasangan tersebut normal.
Hasil pengukuran lingkar lengan atas Ny. Diana adalah 21 cm, tinggi badan 150 cm,
dan berat badan 40 kg. Selama hamil Ny. Diana mengaku berdiet agar bentuk
tubuhnya tidak berubah karena pasca persalinan dia berencana untuk kerja di salon.
Selain itu, Ny. Diana juga ingin melahirkan dengan operasi caesar saja. Kedua
pasangan ini menyampaikan bahwa mereka belum memahami bagaimana cara
melakukan perawatan terhadap bayinya yang nanti akan lahir. Akan tetapi,
keduanya sepakat akan menitipkan bayi tersebut kepada orang tuanya karena
mereka berdua sama-sama berencana untuk bekerja.

TUGAS

1. Jelaskan batasan dari keluarga dengan child bearing!


2. Jelaskan tugas keluarga dengan child bearing!
3. Jelaskan masalah yang bisa muncul pada keluarga dengan child bearing!
4. Jelaskan topik promosi kesehatan yang sesuai untuk keluarga dengan child
bearing!
5. Berdasarkan kasus tersebut, susunlah asuhan keperawatan keluarga pada
keluarga Tn. Surya! (pengkajian fokus, analisis data, diagnosa keperawatan-
yang berkaitan dengan tugas tahap perkembangan keluarga, perencanaan)

KASUS 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH

An. Nadia (3 tahun) dibawa ke puskesmas oleh ibunya (Ny. Tania, 20 tahun) karena
dirujuk oleh kader posyandu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, An. Nadia mengalami
keterlambatan bicara. Selain kondisi tersebut, kondisi kesehatan An. Nadia secara
umum tidak ada masalah. Hasil wawancara dengan Ny. Tania diketahui bahwa An.
Nadia sejak umur 9 bulan dirawat oleh neneknya di desa karena Ny. Tania hamil
anak kedua. Selama di desa, Ny. Tania berkunjung 2 kali dalam setahun saat lebaran.
Akan tetapi, kebutuhan bulanan An. Nadia selalu dipenuhi. Nenek An. Nadia
mengalami gangguan bicara karena pernah menderita stroke, sehingga kata-kata
yang diucapkan kurang jelas. Tiga bulan yang lalu An. Nadia dijemput oleh ayahnya
(Tn. Joko, 25 tahun). An. Nadia tidak mengikuti kegiatan seperti kelompok bermain
(playgroup) karena keluarga merasa hal tersebut belum perlu. Ny. Tania juga
menyampaikan bahwa dulu dia berusia 4 tahun baru bisa bicara, sehingga kondisi
An. Nadia menurutnya wajar-wajar saja. Saat ini An. Nadia tinggal bersama Tn. Joko,
Ny. Tania, serta Tora dan Tori (adik kembarnya yang berusia 1 tahun).

TUGAS

1. Jelaskan batasan dari keluarga dengan anak usia prasekolah!


2. Jelaskan tugas keluarga dengan anak usia prasekolah!
3. Jelaskan masalah yang bisa muncul pada keluarga dengan anak usia
prasekolah!
4. Jelaskan topik promosi kesehatan yang sesuai untuk keluarga dengan anak
usia prasekolah!
5. Berdasarkan kasus tersebut, susunlah asuhan keperawatan keluarga pada
keluarga Tn. Joko! (pengkajian fokus, analisis data, diagnosa keperawatan-
yang berkaitan dengan tugas tahap perkembangan keluarga, perencanaan)

Anda mungkin juga menyukai