PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perawat yang bekerja di berbagai area praktek dan dengan berbagai kelompok usia,
dalam melaksanakan tugasnya dapat menggunakan keluarga sebagai fokus intervensi.
Asuhan keperawatan yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap
anggota keluarga dan memperhatikan efek kedekatan antar anggota keluarga terhadap
kesehatan keluarga. Asuhan keperawatan yang berfokus pada kelompok merupakan suatu
filosofi dan dapat dilakukan di setiap area praktek. Namun, tempat tinggal keluarga
adalah tempat khusus untuk dilakukannya keperawatan yang berfokus pada keluarga.
Berdasarkan pada perkembangan pelayanan keperawatan di rumah yang terjadi di luar
negeri, pada dasarnya kondisi masyarakat Indonesia sangat memungkinkan untuk
dilaksanakannya hal tersebut. Namun, untuk memulainya diperlukan kesiapan dari para
perawat komunitas
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan standar dan tanggung jawab pelayanan keperawatan
dirumah ?
TUJUAN
Untuk mengetahui dan memahami standar yang telah ditentukan dan untuk meningkatkan
tanggung jawab sebagai perawat dalam memberikan pelayanan
BAB II
PEMBAHASAN
dengan
standar
internasional.
Dengan
demikian
Perawat
Indonesia
prinsip
dasar
dalam
pemberian
asuhan
keperawatan
dan
pengelolaannya
b.Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan maupun asuhan
keperawatan
c.Melakukan pengkajian keperawatan
d.Menyusun rencana keperawatan
e.Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
f.Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan
g.Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan
Standar dan tanggung jawab pelayanan keperawatan keluarga |2
1.
2.
3.
4.
Standar 2 : Teori
Perawat mengaplikasikan konsep dan teori sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
tugasnya.
Perawat secara terus-menerus mengumpulkan dan mencatat data dengan teliti, sistematis dan
komprehensif.
Standar 4 : Diagnosis
Standar 5 : Perencanaan
Standar 6 : Intervensi
Standar 7 : Evaluasi
Perawat mengevaluasi respon klien dan keluarga terhadap terhadap intervensi perawatan
secara berkelanjutan untuk menentukan kemajuan terhadap pencapaian tujuan dan mereview
data dasar, diagnosis keperawatan dan rencana perawatan.
Perawat bertanggung jawab terhadap pemberian perawatan yang tepat dan tidak terputus bagi
klien, untuk itu digunakan rencana pulang, manajemen kasus dan koordinasi dengan sumbersumber di masyarakat
Perawat memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan diri secara professional dan
membantu perawat lain mengembangkan sikap professional
Standar 11 : Riset
Perawat berpartisipasi dalam berbagai riset dan berkontribusi dalam pengembangan profesi
dan ilmu dari pelayanan kesehatan di rumah.
Standar 12 : Etik
Perawat menggunakan standar yang dikembangkan oleh ANA sebagai pedoman bagi
pengambilan keputusan dalam praktek keperawatan.
Tanggung jawab perawat dalam perawatan dirumah
Perawat adalah bagian yang melakukan pelayanan keperawatan dirumah yang mempunyai
tanggung jawab antara lain sebagai berikut :
1
kasus
adalah
kemampuan
untuk
mengkaji
kebutuhan,
harus diubah dan kapan perawatan yang diberikan pada klien selesai.
Advocacy
Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksud di sini adalah peran
perawat sebagai penasehat yang berhubungan dengan masalah pembayaran yang
terkait dengan pelayanan yang diberikan. Perawat juga harus mengenal sumber
dikomunitas yang dapat membantu klien, sehingga menjadi alternative bagi perawat
tradisional yang klien terima. Perawat perlu menetapkan pelayanan,peralatan, dan
sumber yang akan meningkatkan pemulihan klien.
Batasan keahlian perawatan kesehatan keluarga
Bentuk pelayanan yang dapat dilakukan oleh perawat keluarga adalah perawat
kesehatan dirumah dan tingkat praktek keperawatan keluarga dapat dibagi menjadi 3
tingkat, yaitu :
1 Tingkat 1, ( keluarga sebagai konteks )
Dalam tingkat ini keluarga dikonseptualisasikan sebagai suatu bidang dimana
keluarga dipandang hanya sebagai konteks bagi klien. Disini keluarga berprediket
sebagai kelompok primer klien yang merupakan pemberian asuhan utama untuk
2
anggota keluarganya.
Tingkat 2, ( keluarga sebagia kumpulan dari anggota keluarga )
Dalam tingkat ini keluarga dipandang sebagai kumpulan atau jumlah individu
anggota keluarga. Pada tingkat ini masing-masing klien dilihat sebagai suatu unit
3
konseling, menyusun
kebijakan terkait
1. Klien mempunyai hak untuk diberi informasi secara tertulis sebelum pengobatan
diberikan
2. Klien dan petugas mempunyai hak dan kewajiban untuk saling menghargai dan
menghormati
3. Petugas dilarang menerima pemberian pribadi maupun meminjam sesuatu dari klien
4. Klien mempunyai hak untuk :
a. Membina hubungan dengan petugas sesuai dengan standar etik
b. Memperoleh informasi tentang prosedur-prosedur yang harus diikuti
c. Mengekspresikan kesedihan dan ketakutannya
5. Klien mempunyai hak dalam pengambilan keputusan, dalam hal ini klien mempunyai
hak untuk diberi tahu secara tertulis tentang pengaturan, jenis pelayanan yang
diberikan, dan jumlah kunjungan rumah yang akan dilakukan
6. Klien mempunyai hak untuk memperoleh nasehat-nasehat tentang rencana-rencana
perubahan yang akan dilakukan
7. Mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perencanaan pelayanan keperawatan,
perencanaan perubahan pelayanan serta nasehat-nasehat lainnya
8. Klien mempunyai hak untuk menolak rencana perubahan tersebut
9. Dalam hal privacy, klien mempunyai hak untuk dijaga kerahasiaan kondisi
kesehatannya, hal-hal yang berhubungan dengan sosial ekonomi, serta hal-hal yang
dilakukan di rumahnya
10. Perawat atau petugas hanya akan memberikan informasi bila diperlukan secara hukum
atau bila diperlukan oleh klien atau keluarganya
11. Dalam hal finansial, klien mempunyai hak untuk diberi informasi tentang biaya yang
harus dikeluarkan, memberikan informasi pembiayaan dengan jelas.
12. Klien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan dengan kualitas yang tinggi,
serta berhak mendapat informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan keadaan
emergensi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan keperawatan yang di berikan
di tempat tinggal klien dan keluarga sehingga klien tetap mamiliki otonomi untuk
memutuskan hal-hal yang terkait dengan masalah kesehatannya. Perawat yang melakukan
keperawatan di rumah bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk
mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Namun, di Indonesia belum ada lembaga
ataupun organisasi perawat yang mengatur pelayanan keperawatan di rumah secara
administratife. Perawatan yang diberikan di rumah-rumah, khususnya oleh perawat-perawat
komunitas masih bersifat sukarela, belum ada pengaturan imbalan atas jasa yang diberikan.
3.2 SARAN
Dari pembuatan makalah ini sorang perawat harus tau standard dan tanggung jawab
perawat dalam memberikan pelayanan serta batasan-batasan yang wajib diketahui dalam
perawataan home care.
DAFTAR PUSTAKA
diakses