SKRIPSI
Disusun Oleh:
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian yang berjudul,
Hubungan Pengetahuan Diet Diabetes Mellitus dengan Kepatuhan Diet Pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Sleman
Yogyakarta.Penyusunan skripsi ini merupakan syarat dalam rangka
menyelesaikan studi S1 Keperawatan di Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,
arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr. Kuswanto Hardjo, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Dwi Kartika Rukmi, M.Kep., Ns. Sp.Kep.MB, selaku penguji yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi, dan memberikan
saran serta masukan terhadap penyusunan skripsi ini.
3. Tetra Saktika Adinugraha., M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB selaku Ketua Prodi Ilmu
Keperawatan dan selaku dosen Pembimbing I yang telah banyak memberi
bimbingan, pengarahan dan masukan kepada saya dalam penyusunan skripsi.
4. Siti Fadlilah, S.Kep., Ns., MSN selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan kepada saya dalam
penyusunan skripsi.
5. Puskemas Gamping II Sleman Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
bagi saya untuk melakukan penelitian.
6. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar
harapan penulis semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menambah ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 06 September 2016
iv
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
INTISARI ....................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 5
v
vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1. Definisi Operasional ..................................................................... 34
Tabel 3.2. Kisi-kisi Pertanyaan Tentang Pengetahuan Diet ................................. 35
Tabel 3.3.Kisi-kisi KuesionerTentang Kepatuhan Diet ................................... 36
Tabel 3.4. Koefisien Korelasi ........................................................................ 40
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,
Usia, dan Tingkat Pendidikan Responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Gamping II Sleman Agustus 2016 (n=57) .................. 45
Tabel 4.2. Pengetahuan tentang Diet DM pada Pasien DM tipe 2 di
Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Sleman Agustus 2016
(n=57) ........................................................................................... 46
Tabel 4.3. Kepatuhan tantang Diet Diabetes Mellitus pada Pasien DM Tipe
II di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Agustus 2016
(n=57) ............................................................................................ 46
Tabel 4.4. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pengetahuan Diet DM di
Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Agustus 2016 (n=57) ...... 47
Tabel 4.5. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Diet DM
Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Agustus 2016 (n=57) ...... 47
Tabel 4.6. Tabulasi Silang Usia dengan Pengetahuan Diet DM Wilayah
Kerja Puskesmas Gamping II Agustus 2016 (n=57) ..................... 48
Tabel 4.7. Tabulasi Silang Usia dengan Kepatuhan Diet DM Wilayah Kerja
Puskesmas Gamping II Agustus 2016 (n=57) ............................... 48
Tabel 4.8. Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Diet
DM Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Agustus 2016
(n=57) ............................................................................................ 49
Tabel 4.9. Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Diet DM
Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Agustus 2016 (n=57) ...... 49
Tabel 4.10. Hubungan Pengetahuan Diet DM dengan Kepatuhan Diet Pada
Pasien DM Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Agustus 2016
(n=57) ............................................................................................ 50
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. Kerangka Teori ............................................................................ 29
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ........................................................................ 30
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
ABSTRACT
x
xi
INTISARI
1
Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
3
Dosen Keperawatan Univeritas Respati Yogyakarta
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolik menahun yang
diakibatkan oleh pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh
tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif sehingga
dapat mengakibatkan terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah
(hiperglikemia) (Kemenkes, 2014). Berdasarkan data Internasional Diabetes
Federation/(IDF) (2014), jumlah penduduk yang mengalami diabetes mellitus
di seluruh dunia saat ini sebanyak 8,3% atau sebanyak 387 juta jiwa.
Sedangkan benua Asia menduduki peringkat pertama dari 7 benua yaitu 138
juta jiwa atau 8,5%.
Diabetes mellitus dibagi menjadi empat yaitu, diabetes mellitus tipe 1,
diabetes mellitus tipe 2, diabetes mellitus gestasional, dan diabetes mellitus
tipe lain (Suyono, 2011). Dari keempat tipe diabetes mellitus jumlah
terbanyak terdiagnosis adalah diabetes mellitus tipe 2. Studi populasi diabetes
mellitus tipe 2 di berbagai negara oleh IDF pada tahun 2014 menunjukan
bahwa jumlah penderita diabetes mellitus (20-79 tahun) di Indonesia
menempati urutan ke-5 terbesar setelah China, India, Amerika, dan Brazil
dengan jumlah 5,81% atau sekitar 9,1 juta jiwa (IDF, 2014).
Penyakit diabetes mellitus tercantum dalam urutan nomor empat dari
prioritas penelitian nasional untuk penyakit degeneratif setelah penyakit
kardiovaskuler, serebrovaskuler, dan geriatrik (Krisnauti, 2008). Jumlah
penderita diabetes mellitus di DI Yogyakarta adalah sebanyak 7.434 orang
(Dinkes DIY, 2013). Jumlah pasien diabetes mellitus diseluruh Puskesmas
Kabupaten Sleman adalah sebanyak 18.131 orang (Dinkes Sleman, 2013).
Masalah utama pada pasien diabetes mellitus yaitu adanya peningkatan
kadar glukosa dalam darah yang disebut dengan hiperglikemia. Hiperglikemia
yang terjadi pada penderita diabetes mellitus dari waktu ke waktu dapat
1
2
sebanyak 1319 pasien yang terdiri dari 442 laki-laki dan 877 perempuan.
Rata-rata perbulan pasien diabetes mellitus yang berkunjung di Puskesmas
Gamping II Sleman sebanyak 132 orang. Berdasarkan wawancara dengan dua
orang pasien diabetes mellitus didapatkan data satu orang mengatakan
mengetahui tentang diet diabetes mellitus terkait makanan yang boleh dan
tidak boleh dikonsumsi, pasien mengatakan patuh terhadap diet tetapi
kadangkala pasien mengkonsumsi makanan yang tidak diperbolehkan.
Sedangkan satu orang lagi mengatakan tahu tentang diet tetapi makan sesuai
dengan menu sehari-hari yang disediakan oleh keluarga dan tidakpatuh
berdasarkan diet diabetes mellitus.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang, Hubungan Pengetahuan Diet Diabetes Mellitus dengan
Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja
Puskesmas Gamping II Sleman Tahun 2016.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah pada penelitian ini yaitu, Apakah ada hubungan antara pengetahuan
diet diabetes mellitus dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus
tipe II di wilayah kerja Puskesmas Gamping II Sleman Tahun 2016?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat
kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja
Puskesmas Gamping II Sleman Tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes mellitus tipe
2 di wilayah kerja Puskesmas Gamping II Sleman Tahun 2016.
b. Diketahui kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di
wilayah kerja Puskesmas Gamping II Sleman Tahun 2016.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat digunakan
sebagai masukan pada ilmu pengetahuan dan acuan pengembangan
penelitian dalam praktik keperawatan khususnya pengembangan Ilmu
Keperawatan Medikal Bedah dan Keperawatan Komunitas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien khususnya
dalam memberikan pendidikan kesehatan mengenai pengetahuan diet
dan kepatuhan diet dibetes mellitus tipe 2.
b. Bagi Responden
Menambah pengetahuan serta informasi tentang pentingnya
kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus.
c. Bagi Perawat
Bahan informasi dan menambah pengetahuan bagi perawat
mengenai diabetes mellitus sehingga perawat lebih proaktif dalam
melakukan asuhan keperawatan khususnya pada pasien diabetes
mellitus tipe 2.
E. Keaslian Penelitian
1. Purwanto (2013), dengan judul Hubungan Pengetahuan tentang Diet
Diabetes Mellitus dengan Kepatuhan Pelaksanaan Diet pada Penderita
Diabetes Mellitus. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
6
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes mellitus yang
melakukan kunjungan di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep pada bulan
April 2011. Dengan teknik accidental sampling, didapatkan sampel
sebanyak 60 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pengetahuan tentang diet diabetes mellitus. Variabel terikatnya adalah
kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus. Hasil uji
statistik menggunakan rank spearman menunjukan terdapat hubungan
yang bermakna antara pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan
kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus Di RSUD dr.
H Moh Anwar Sumenep dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai
korelasi sebesar 0,817.
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang tingkat
pengetahuan diet diabetes mellitus dengan kepatuhan diet pada pasien
diabetes mellitus, metodenya menggunakan cross sectional, penelitian
bersifat kuantitatif. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini adalah uji
statistiknya, pada penelitian sebelumnya menggunakan uji statistik rank
spearman, sedangkan pada penelitian ini menggunakan uji statistik
kendall tau. Pada penelitian sebelumnya pengambilan sampel
menggunakan teknik accidental sampling, sedangkan pada penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Perbedaan lainnya adalah tempat
penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Gamping II, sedangkan
penelitian sebelumnya di RSUD dr. H Moh Anwar Sumenep. Pada
penelitian ini juga meneliti tentang pasien rawat jalan, sedangkan
penelitian sebelumnya meneliti tentang pasien rawat inap.
2. Juniarti, dkk (2014), dengan judul, Hubungan Pengetahuan dengan
Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Melitus yang Dirawat Di RSUD
Labuang Baji Makassar. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan
metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
pasien yang terdiagnosa menderita diabetes mellitus di ruang rawat inap
RSUD Labuang Baji Makassar. Pengambilan sampel menggunakan
teknik accidental sampling, didapatkan 36 responden sesuai dengan
7
A. HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Gamping II adalah salah satu Puskesmas pembantu
untuk wilayah Sleman. Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta
beralamat di Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta mempunyai pelayanan
kesehatan rawat jalan diantaranya poli umum, poli gigi, pelayanan KB,
Lab, Pelayanan KIA, pelayanan gizi, pelayanan obat, pelayanan psikologi,
dan pelayanan kesehatan lingkungan.
Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta memiliki program bagi
pasien DM yang sudah berjalan setiap bulannya. Puskesmas Gamping II
Sleman juga mempunyai organisasi untuk pasien-pasien DM yaitu
PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia). Program yang sudah
dijalankan Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta yaitu Senam
kesehatan jasmani (SKJ), senam kesehatan jasmani yang dilakukan setiap
hari Jumat. Selain itu Puskesmas Gamping II juga mengadakan
penyuluhan, senam diabetes, cek GDS, penimbangan BB, dan pemberian
obat diabetes untuk anggota PERSADIA setiap satu bulan sekali. Selain
itu, Puskesmas Gamping II juga mengadakan posyandu ke wilayah kerja
Puskesmas Gamping Sleman setiap satu minggu sekali.
Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Puskesmas
Gamping II melakukan upaya kesehatan secara merata. Penelitian ini
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gamping II Sleman pada tahun
2016 dengan jumlah responden 57 orang.
2. Analisis Hasil Penelitian
a. Analisis Univariat
Hasil analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik
responden dari subyek penelitian sehingga kumpulan data-data
44
45
B. Pembahasan
1. Tingkat Pengetahuan Diet Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas
Gamping II Sleman
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui tingkat pengetahuan tentang diet
DM pada pasien DM tipe 2 kategori baik 7 orang (12,3%), cukup 32
orang (56,1%), dan kurang 3 orang (5,3%). Hasil tersebut menunjukkan
sebagian besar pasien DM yang memeriksakan diri ke Puskesmas
Gamping II Sleman Yogyakarta mempunyai tingkat pengetahuan tentang
diet DM kategori cukup.
Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan pancainderanya yang diketahui berdasarkan pengalaman
yang didapatkan oleh setiap manusia (Mubarak, 2011). Pengetahuan diet
diabetes mellitus pada penelitian ini adalah kemampuan pasien DM tipe II
menjawab kuesioner tantang diet diabetes mellitus yang termasuk dalam
tingkatan tahu atau memahami. Aspek pengetahuan diet diabetes mellitus
yaitu tentang penyebab, gejala, diet diabetes, jenis, dan jadwal.
Pada penelitian ini pengambilan data diambil menggunakan
kuesioner. Pada analisis item kuesioner pengetahuan didapatkan bahwa
skor tertinggi pada pertanyaan No.8 dengan skor 56. Pertanyaannya yaitu
Makanan yang harus dibatasi oleh pasien diabetes mellitus adalah..
dengan pilihan jawaban sebanyak 56 responden menjawab makanan yang
harus dibatasi adalah nasi. Artinya mayoritas responden mengetahui nasi
dapat meningkatkan kadar gula darah. Menurut Wahyuningsih (2013),
kebutuhan karbohidrat pada pasien diabetes mellitus adalah 60-70% dari
kebutuhan energi total. Nasi memiliki kandungan karbohidrat sederhana.
Karbohidrat sederhana inilah yang dapat menyebabkan lonjakan pada
kadar gula darah karena karbohidrat sederhana tidak memerlukan proses
pencernaan yang kama untuk diserap oleh tubuh. Dengan demikian,
pelepasan gula ke dalam aliran darah akan semakin cepat sehingga kadar
gula darahpun menjadi meningkat drastis.
52
(30%), makan malam (23%), serta 2-3 porsi makanan ringan (10-15%) di
antara makan besar. Pengaturan makan ini tidak berbeda dengan orang
normal, kecuali dalam pengaturan jadwal makan dan jumlah kalori.
Pada kuesioner kepatuhan didapatkan bahwa skor terendah pada
pernyataan No.17 yaitu pernyataan favorable tentang Dalam sekali
penyajian saya mengkonsumsi nasi dengan takaran gelas, yang artinya
masih banyak responden yang masih kurang mengerti tentang jumlah diet.
Skor pada pernyataan tersebut yaitu 11. Menurut Wahyuni (2013),
penukar nasi umumnya digunakan sebagai makan pokok, satu porsi nasi
setara dengan gelas atau 100 gram, mengandung 175 kalori, 4 gram
protein dan 40 gram karbohidrat, untuk menetukan berapa kebutuhan
energi sehari, jika energi sehari adalah sebesar 2450 kkal, maka energi
yang berasal dari karbohidrat adalah 1470-1838 kkal atau sekitar 368-469
g karbohidrat, 1 gram karbohidrat karbohidrat setara dengan 4 kkal,
kebutuhan karbohidrat 60-70%
Pada kuesioner kepatuhan diet DM terdiri dari 4 aspek yaitu diet
DM, jenis diet, jumlah diet, dan jadwal diet. Aspek dengan skor tertinggi
yaitu aspek diet DM dengan skor 220. Artinya mayoritas responden
mengetahui tentang pentingnya diet DM. Menurut Instalasi Gizi Perjan Rs
Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia (2006), tujuan
utama terapi diet DM adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan
makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih
baik.
Pada kuesioner kepatuhan diet DM, aspek dengan skor terendah
yaitu aspek jumlah diet. Menurut Yunir & Soebardi (2009), perhitungan
jumlah kalori ditentukan oleh status gizi, umur, tidak adanya stress akut,
dan kegiatan jasmani. Wahyuningsih (2013), juga menjelaskan bahwa
penatalaksanaan diet pada pasien DM yaitu untuk mempertahankan kadar
glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin dengan obat glukosa oral dan aktivitas fisik,
mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum, mencegah komplikasi,
56
C. Keterbatasan Penelitian
1. Pada penelitian ini, masih ada variabel pengganggu yang berhubungan
dengan pengetahuan dan kepatuhan diet DM responden yang tidak
dikendalikan seperti faktor sosial ekonomi budaya, dan lingkungan.
2. Pada saat pengambilan data, masih ada beberapa responden yang meminta
peneliti untuk membacakan kuesioner. Hal tersebut menyebabkan
responden memiliki kecendrungan meminta saran dari peneliti.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan diet diabetes
mellitus dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di
Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta (p value=
0,000).
2. Tingkat pengetahuan tentang diet diabetes mellitus pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Sleman
Yogyakarta berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 32 orang (56,1%).
3. Kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja
Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta berada pada kategori patuh
yaitu 42 orang (73,7%).
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan dengan cara tetap memberikan pendidikan
kesehatan mengenai tingkat pengetahuan diet DM dan kepatuhan diet DM
sehingga pasien dapat menjaga pola hidup yang sehat serta dapat
mengurangi resiko terjadinya komplikasi DM.
2. Bagi Perawat
Diharapkan perawat bisa lebih meningkatkan dalam memberikan
asuhan keperawatan khususnya memberikan penyuluhan terkait
pengetahuan DM seperti faktor-faktor yang menyebabkan DM serta
penyuluhan terkait kepatuhan diet DM seperti jumlah diet pada pasien
DM.
60
61
3. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi pentingnya
kepatuhan diet DM sehingga dapat meningkatkan kepatuhannya terhadap
pengelolahan DM dan mencegah terjadinya komplikasi.
4. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan peneliti selanjutnya mampu meniliti beberapa variabel
pengganggu yang tidak dikendalikan pada penelitian ini seperti faktor
sosial ekonomi budaya, dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddart., Vol 2. Penerbit EGC. Jakarta
Soegondo, S. (2011). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkimi.
Penerbit FKUI. Jakarta
Stanley, M., Beare, P. G. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik., Edisi kedua.
Penerbit EGC. Jakarta
Sudrisman. (2008). Hubungan Pengetahuan Diet dengan Kadar Glukosa Darah
Pasien Diabetes Mellitus di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
Roemani Muhammadiyah Semarang. Penelitian Program Tinggi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabetes