Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA

Oleh Kelompok 4:
TK 1/Reg 3
1. Syerina Aprilia (1814401129)
2. Nadiah Windi Ayu. A (1814401130)
3. Fathur Rozi (1814401131)
4. Ayu Azzahra (1814401132)
5. Tri Yana Apriyanti (1814401133)
6. Deni Kurniati (1814401134)
7. Cindy Risqa

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN TJK


PRODI DIII KEPERAWATAN TJK
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat Taufik
Hidayah serta Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dari mata
kuliah Farmakologi dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil karya
kami ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan kata. Maka dari itu
dengan mengharapkan ridha Tuhan Yang Maha Kuasa, kami sangat membutuhkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah kami di masa yang akan
datang. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pembaca dan dapat
digunakan di dalam hal yang baik. Terima kasih.

Bandar Lampung, 03 Februari 2019


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Komunikasi pada Remaja................................... 3
2.2 Proses Prinsip Komunikasi pada Remaja....................................... 4
2.3 Komunikasi Terapeutik pada Remaja ........................................... 5
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Pada Remaja................. 6
2.5 Teknik Komunikasi pada Remaja ................................................. 6
2.6 Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja.................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ....................................................................................... 12
3.2 Saran ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada saat anak beranjak remaja, kadang kala orang tua menemukan kesulitan untuk melakukan
komunikasi secara dua arah dengan anak. Masa-masa remaja untuk setiap anak terkadang mejadi periode
yang sulit dan ini dikarenakan anak remaja mulai mengalami beberapa hal dalam hidupnya seperti
mengembangkan identitas mereka sendiri secara individu. Adanya perubahan biologis dan fisiologis ,
menghadapi tekanan dari teman sebayanya mengalami ketertarikan pada lawan jenis, dll. Sementara
orang tua juga mulai merasakan besarnya kekhawatiran pada anak remaja mereka, baik terhadap
pergaulannya maupun perkembangan kepribadiannya. Jadi, bagaimanakah cara terbaik untuk
mengatasinya?
Disaat ini, salah satu cara terbaik adalah orang tua. Orang tua berkomunikasi dengan anak remaja.
Komunikasi yang efektif dengan anak-anak sangat penting dilakukan karena akan membuat hubungan
antara orang tua dan anak tetap terjalin dengan baik meski pun saat ini sering terjadi pertengkaran antara
orang tua dengan anak ataupun komunikasi yang tidak nyambung. Sebagai orang tua ada beberapa cara
yang lebih baik yang dapat dilakukan dari informasi mengenai remaja yang sedang bermasalah dengan
komunikasi.
Berdasarkan pemaparan diatas, dalam makalah ini penulis akan membahas “Teori
Komunikasi pada Remaja”.

1.2 Rumusan Masalah


11. Apa pengertian Komunikasi pada remaja ?
22. Bagaimana proses prinsip komunikasi pada remaja ?
33. Bagaimana Komunikasi Terapeutik pada Remaja?
44. Bagaimana Teknik Komunikasi pada Remaja?
55. Apa hambatan dalam Komunikasi pada Remaja?

1.3 TujuanPenulisan
11. Mengetahui pengertian komunikasipadaremaja.
22. Mengetahui proses prinsip komunikasipadaremaja.
33. Mengetahui Komunikasi Terapeutik pada Remaja
44. Mengetahui Teknik Komunikasi padaRemaja
55. Mengetahui hambatan dalam Komunikasi pada Remaja
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator atau
penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau penerima berita kepola dan
pemahaman yang dikehendaki bersama.
Ada beberapa pengertian komunikasi yang di kemukakan oleh beberapa para ahli, yaaitu :
1. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang
disampaikan melalui lambang - lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan
ditujukan kepada penerima pesan.
2. Menurut James A.F. Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan
pengertian dengan cara pemindahan pesan.
3. Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi dalam mengirim dan
menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
4. Menurut Dr. Phill Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
mengandung arti.
5. Menurut Human Relation of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses lewatnya informasi dan
pengertian seseorang ke orang lain.
6. Menurut Oxtord Dictionary (1956), komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar informasi, ide
atau sebagainya.
7. Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencangkup ekspresi wajah, sikap dan gerak-
gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api, telegraf, telepon dan lainnya.
Masa remaja adalah pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa.Bila stress, diskusi
tentang masalahnya dengan teman sebaya dan keluarganya. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan
harga dirinya dengan memberi support penuh perhatian.(Nur Himam, 2012:1)

2.2 Prinsip Komunikasi pada Remaja


1. Cara Membangun Hubungan Yang Harmonis Dengan Remaja
Hal yang sering orang tua lakukan dalam berkomunikasi.Dalam berkomunikasi, orang tua ingin
segera membantu menyelesaikan masalahremaja, ada hal-hal yang orang tua yang sering lakukan, seperti
:
a. Cenderung lebih banyak bicara dari pada mendengarkan,
b. Merasa tau lebih banyak dari pada remaja,
c. Cenderung memberi arahan dan nasihat,
d. Tidak berusaha mendengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi dan yang dialami remaja,
e. Tidak memberikan kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat,
f. Tidak mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan memahaminya,
g. Merasa putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan terhadap remaja.
2. Kunci pokok berkomunikasi dengan remaja
Adapun kunci pokok yang dilakukan orang tua terhadap anaknya yang beranjak dewasa seperti :
a. Mendengar supaya remaja mau berbicara,
b. Menerima dahulu perasaan remaja,
c. Bicara supaya didengar.
Oleh sebab itu orang tua harus mau belajar dan berubah dalam cara berbicara dan caramendengar
3. Mengenal Diri Remaja
a. Pahami Perasaan Remaja
Banyak terjadi masalah dalam berkomunikasi dengan remaja, yang disebabkan karena orang tua kurang
dapat memahami perasaan anaknya yang diajak bicara.Agar komunikasi dapat lebih efektif orang tua
perlu meningkatkan kemampuannya dan mencoba memahami perasaan anak sebagai lawan bicara.
b. Bagaimana memahami perasaan remaja
Untuk memahami perasaan remaja, orang tua harus menerima dulu perasaan dan ungkapan remaja
terutama ketika ia sedang mengalami masalah, agar ia merasa nyaman dan mau melanjutkan pembicaraan
dengan orang tua. Orang tua akan lebih mengerti apa yang sebenarnya dirasakan remaja.
4. Membuat Remaja Mau Berbicara Pada Orang Tua Saat
Menghadapi Masalah Dan Membantu Remaja Menyelesaikan Masalah.
a. Pesan kamu dan pesan saya
Pesan kamu adalah cara seperti ini bukanlah penyampaian akibat perilaku anak terhadap orang tua tetapi
berpusat pada kesalahan anak cenderung tidak membedakan antara anak dan perilakunya sehingga
membuat anak merasa disalahkan, direndahkan dan di sudutkan.
Pesan saya lebih menekankan perasaan dan kepedulian orang tua sebagai akibat perilaku anak sehingga
anak belajar bahwa setiap perilaku mempunyai akibat terhadap orang lain. Melalui pesan saya akan
mendorong semangat anak, mengembangkan keberaniannya, sehingga anak akan merasa nyaman.
b. Menentukan masalah siapa
Ketika menghadapi remaja sebagai lawan bicara yang bermasalah, kita perlu mengetahui masalah siapa
ini. Hal ini perlu dibiasakan karena :
1) Kita tidak mungkin menjadi seorang yang harus memecahkan semua masalah.
2) Kita harus mengajarkan kepada remaja rasa tanggung jawab dalam memecahkan masalahnya sendiri.
3) Kita perlu membantu remaja untuk tidak ikut campur urusan orang lain.
4) Anak perlu belajar mandiri
Setelah mengetahui masalah siapa maka akibatnya siapa yang punya masalah harus bertanggung jawab
untuk menyelesaikannya.Bila masalah itu adalah masalah remaja maka tekhnik yang digunakan adalah
mendengar aktif.

2.3 Komunikasi Terapeutik pada Remaja


Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu memperhatikan berbagai aspek
diantaranya adalah usia tumbuh kembang remaja, cara berkomunikasi dengan anak remaja, metode
berkomunikasi dengan anak remaja. Peran orang tua dalam membantu proses komunikasi
dengn remaja sehingga bisa di dapatkan informasi yang benar dan akurat.
a. Pada remaja, pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa
b. Bila stres, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa Diluar keluarga dan terbuka
terhadap perawat.
c. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya
d. Beri support penuh perhatian
e. Jangan melakukan intrupsi
f. Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran
g. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Remaja


a. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka komunikasi berlangsung secara efektif.
b. Pengetahuan
Semakin banyak pengetahuan yang didapat maka komunikasi berlangsung secara efektif.
c. Sikap
Sikap mempengaruhi dalam berkomunikasi.Bila komunikan bersifat pasif/tertutup maka komunikasi tidak
berlangsung secara efektif.
d. Usia tumbuh kembang status kesehatan anak
Bila ingin berkomunikasi, maka harus disesuaikan dengan tingkat usia agar komunikasi tersebut
berlangsung secara efektif.
e. Saluran
Saluran sangat penting dalam berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan ke komunikan dengan baik.
f. Lingkungan
2.5 Teknik Komunikasi pada Remaja

Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan
dengan remaja, melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang
terdapat pada diri remaja yang selanjutnya dapat diambil dalam menentukan masalah keperawatan.
Beberapa cara yang digunakandalam berkomunikasi dengan remaja, antara lain :
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam menumbuhkan kepercayaan diri remaja,
dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang
sedangberada disamping anak. Selain itu dapat digunakan dengan cara memberikan komentar tentang
sesuatu.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja dapat mudah diterima, mengingat anak
sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang
akan disampaikan, yang akan diekspresikan melalui tulisan.
3. Memfasilitas
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, malalui ini ekspresi anak atau respon anak remaja
terhadap pesan dapat diterima, dalam memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan
tidak boleh dominan , tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang disampaikan melalui
mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan mereflisikan ungkapan negatif yang menunjukan
kesan yang jelek pada anak remaja tersebut.
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan meminta anak untuk menyebutkan
keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat
menunjukan persaan dan pikiran anak pada saat itu.
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan atau mengetahui perasaan dan
pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang
sesuai dengan pendapat anak remaja.
6. Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit pada anak seperti
pengguaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan
perasaan sakitnya.
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih, marah atau lainnya
dan biasanya banyak dilakukan pada remaja yang jengkel, marah dan diam.

2.6 Hambatan dalam Komunikasi pada Remaja


Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi manusiadalam melakukan interaksi
dengan sesama.Kita pada suatu waktu merasakan komunikasi yang kita lakukan menjadi tidak efektif
karena kesalahan dalam menafsirkan pesan yang kita diterima.Hal ini terjadi karena setiap manusia
mempunyai keterbatasan dalam menelaah komunikasi yang disampaikan.
Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena tiga hal yaitu:
1. Hambatan Fisik :
a. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita
pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
b. Gangguan. Noises
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain
sebagainya.
c. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta).
Adanya gangguan fisik seperti gagap, tunawicara, tunanetra, dan sebagainya yang dialami oleh seorang
Remaja. Terimalah mereka apa adanya. Mereka pasti memiliki potensi unggul lain yang perlu
digali.Sebagai perawat, kita harus siap menerima kenyataan tersebut seraya mencari cara agar tidak
terjadi hambatan komunikasi dengan remaja tersebut, misalnya dengan cara belajar bahasa yang mereka
dapat pahami.
d. Teknik bertanya yang buruk.
Ternyata kita yang tidak memiliki kemampuan bertanya, tidak akan sanggup menggali pemahaman orang
lain, tidak sanggup mengetahui apa yang dirasakan orang lain. Oleh karena itu, kembangkan selalu teknik
bertanya kepada orang lain. Bahwa setiap individu memiliki modalitas belajar yang berbeda-beda.
e. Teknik menjawab yang buruk.
Kesulitan seseorang memahami materi yang disampaikan karena komunikator tidak mampu menjawab
dengan baik.Pertanyaan bukannya dijawab, melainkan dibiarkan.Pertanyaan justru dijawab tidak
tepat.Salah satu teknik menjawab yang buruk adalah komunikator tidak memberikan kesempatan individu
menyelesaikan pertanyaan lalu langsung di jawab oleh komunikator.
f. Kurang menguasai materi.
Ini faktor yang sangat jelas.Begitu kita tidak menguasai materi, itulah hambatan komunikasi.Kompetensi
profesional salah satu maknanya adalah menguasai materi secara mendalam bahkan ditambahkan lagi,
meluas.
g. Kurang persiapan.
Bagaimana mungkin proses penyampaian materi atau pembelajaran dapat optimal jika tidak menyiapkan
perencanaan dengan baik
2. Hambatan Psikologis :
a. Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling
kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi.Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang
ingin kita dengar.
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
Seringkali kita mengabaikan informasi yang menurut kita tidak sesuai dengan ide, gagasan dan
pandangan kita padahal kalau dicermati sangat berhubungan dengan ide kita, padahal ada kalanya
gagasan kita yang kurang benar.
c. Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi.Jika ada seorang remaja yang memberikan
informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
d. Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, remaja akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang
diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
e. Kecurigaan.
Kembangkanlah sikap berbaik sangka pada semua orang.Hendaklah berpikir baik atau positif bahwa
materi ini bisa dipahami oleh remaja. Komunikator curiga pada komunikan akan membawa suasana
pembelajaran tidak kondusif.
f. Tidak jujur.
Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama pembelajaran komunikasi pada remaja
berlangsung dan juga di luar pembelajaran.Kita harus jujur.Jangan bohong. Jujurlah jika memang tidak
tahu
g. Tertutup.
Jika ada kita yang memiliki sikap tertutup atau introvert dalam proses pembelajaran, sebaiknya jangan
menjadi komunikator. Sebab dalam proses itu diperlukan kerjasama, keterbukaan, kehangatan, dan
keterlibatan.
h. Destruktif.
Jelas sikap ini akan menjadi penghambat aliran komunikasi pada remaja. Cegahlah sedini mungkin oleh
kita.Jika sikap destruktif itu muncul, lakukan segera penanganannya secara bijak atau sesuai prosedur
yang berlaku.
i. Kurang dewasa.
Kita memang perlu menyadari sikapnya dalam proses pembelajaran. Bedakan ketika kita berbicara
dengan anak-anak, karena kita berkomunikasi dengan seorang remaja.mampu, tetapi ada hambatan
psikologi.
3. Semantik :
a. Persepsi yang berbeda.
b. Kata yang berartilain bagi orang yang berbeda.
c. Terjemahan yang salah.
d. Semantik yaitu pesan bermakna ganda.
e. Belum berbudaya baca, tulis, dan budaya diam.
(Nailul Himmah, 2013:03)
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui
lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima
pesan. Tujuan komunikasi yaitu pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh si
komunikan. Dalam melakukan komunikasi pada anak dan remaja, perawat perlu memperhatikan berbagai
aspek diantaranya adalah cara berkomunikasi dengan anak, tehnik komunikasi, tahapan komunikasi dan
faktor yang mempengaruhi komuikasi.
Seperti pada anak dan remaja dalam berkomunikasinya sedang membentuk jati dirinya, dia akan
lebih diam dengan orang yang dianggapnya tidak sama dengan dia. Masa remaja merupakan masa-masa
panjang yang dialami seorang anak. Saat remaja mereka mulai mengalami berbagai perubahan, baik fisik
maupun non fisik dalam kehidupan mereka.

B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan remaja lebih efektif karena telah mengetahui bagaimana
prinsip dan strategi berkomunikasi dengan remaja, serta mengetahui hambatan yang akan ditemui pada
saat akan berkomunikasi dengan remaja
2. Mahasiswa mampu menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara berkomunikasi, tahapan komunikasi
serta faktor yang menghambat komunikasi pada anak dan remaja.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Himam, Nur. “Komunikasi pada Anak dan Remaja”.keperawatan19.blogspot/2012/12/komunikasi-pada-


anak-remaja-bab-i.html(20 Mei 2014)

Himmah, Nailul. “Hambatan pada Komunikasi”. Nailul-nailul.blogspot.com/2012/08.Hambatan-


dalam-komunikasi.html(20 Mei 2014)

Anda mungkin juga menyukai