Anda di halaman 1dari 13

RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing : Ns. Erwanto, S. Kep, MMRS

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

Priskila Agustin 1801100494

Nurul Dwi Anggraini 1801100491

Feri Irfan Barnabas 1801100482

Cahyani Selfina Wulandari 1801100474

Program Studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes Malang

Jl. Raden Panji Suroso No. 6 Blimbing – Kota Malang

Telp (0341) 488762 Fax (0341) 488763


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT karena atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik, dan Hidayah-Nya makalah ini dapat tersusun. Shalawat dan salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada sang uswatun hasanah Nabi Muhammad SAW. Penyusunan makalah ini
dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga yang dibimbing oleh Ns.
Erwanto, S. Kep, MMRS. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman bagi para pembaca, khususnya dapat dijadikan sebagai acuan dan
petunjuk bagi kami para mahasiswa STIKes Kendedes Malang.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
penyusunan makalah ini baik secara materi maupun non-materi. Makalah ini masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami
memerlukan masukan yang bersifat membangun dari para dosen, teman mahasiswa yang lain,
dan seluruh pembaca makalah ini guna penyempurnaan.

Malang, Maret 2021


Tim Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga................................... 2
2.2 Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga...................................................... 2
2.3 Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga..................................................... 3
2.4 Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan Keluarga........................................ 3
2.5 Peran Perawat Keluarga Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga............... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 8
3.2 Saran........................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan
sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga
mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga?
2. Apa Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga?
3. Siapa Saja Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga?
4. Bagaimana Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan Keluarga?
5. Apa Saja Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui tentang :
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga.
2. Untuk mengetahui Apa Tujuan Pelayanan Asuhan Keperawatan Keluarga.
3. Untuk Mengetahui Siapa Saja Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan Keluarga.
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga


Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga, pada tatanan komunitas
dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan,
berlandaskan pada etika dan etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung
jawab keperawatan (Kelompok Kerja Keperawatan CHS, 1994; Closkey & Grace, 2001).

2.2 Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga


Secara umum tujuan pelayanan keperawatan keluarga adalah mengoptimalkan fungsi dan
kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dan mempertahankan status
kesehatan anggotanya. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan
kemampuan keluarga dalam :
1. Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan
menangani masalah kesehatan meliputi :
a) Mengenal masalah kesehatan keluarga
b) Memutuskan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga
c) Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota keluarga
yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh dan/atau keluarga yang
membutuhkan bantuan sesuai dengan kemampuan keluarga
d) Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (fisik, psikis dan sosial)
sehingga dapat meningkatkan kesehatan keluarga
e) Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga
2. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan
3. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup sehat anggota
keluarganya
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga)
Tujuan asuhan keperawatan keluarga (Kozier & Erb, 1995; Friedman, 1998; Mc
Closkey & Grace, 2001) adalah sebagai berikut.
a. Memandirikan klien sebagai bagian dari anggota keluarga.
b. Menyejahterakan klien sebagai gambaran kesejahteraan keluarga
c. Menngkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga.
d. Meningkatkan produktivitas klien dan keluarga
e. Meningkatkan kualitas keluarga.

2.3 Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga


Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah :
a. Keluarga sehat, memerlukan antisipasi terkait dengan siklus perkembangan manusia
dan tahapan tumbang, fokus pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:ibu
hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan
neonatusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisadiintervensi oleh
program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular ataukeluarga dengan
kecacatan tertentu (mental atau fisik).
c. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki
masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun KurangEnergi
Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan,infeksi,
hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga denganneonates BBLR,
keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan kasuspercobaan bunuh diri.
d. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan

2.4 Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan Keluarga


Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang rentang
kehidupan dan sesuai tahap perkembangan keluarga. Berbagai bentuk upaya pelayanan
kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
a) Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dengan
melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan
baik individu maupun semua anggota keluarga, pemeliharaan kesehatan lingkungan,
olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
b) Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
terhadap keluarga melalui kegiatan imunisasi,pemeriksaan kesehatan berkala melalui
posyandu, puskesmas dan kunjunganrumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun
pemeriksaan dan pemeliharaankehamilan, nifas dan menyusui.
c) Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah
kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan orang sakit
sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibuhamil dengan
kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan talipusat bayi baru lahir
d) Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau
keluarga-keluarga yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik
lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang dan lain
sebagainya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektifpada penderita
TBC, dll.
e) Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita (anggota keluarga)
ke masyarakatyang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita
AIDS,kusta dan wanita tuna susila.

2.5 PERAN PERAWAT KELUARGA


Peran Perawat Keluarga adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pendidik
Perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga,
terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang memiliki
masalah kesehatan.
2. Sebagai koordinator pelaksana pelayanan keperawatan keluarga
Perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang kompeherensif.
Pelayanan keperawatan yang bersinambungan diberikan untuk menghindari kesenjangan
antara keluarga dan unit pelayanan kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit).
3. Sebagai Pelaksana Pelayanan Perawatan
Pelayanan Keperawatan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama
dengan anggota keluarga yang sakit, yang memiliki masalah kesehatan. Dengan
demikian, anggota keluarga yang sakit dapat menjadi “Entry Point” bagi perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan keluarga secara kompeherensif.
4. Sebagai Supervisor Pelayanan Keperawatan.
Perawat melakukan supervisi ataupun pembinaan terhadap keluarga melalui kunjungan
rumah secara teratur, baik terhadap keluarga beresiko tinggi maupun yang tidak.
Kunjungan rumah tersebut dapat direncanakn terlebih dahulu atau secara mendadak.
5. Sebagai pembela (advokat)
Perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hak-hak keluarga sebagai
klien. Perawat diharapkan mampu mengetahui harapan serta memodifikasi sistem pada
keperawatan yang dierikan untuk memenuhi hak dan kebutuhan keluarga. Pemahaman
yang baik oleh keluarga terhadap hak dan kewajiban mereka sebagai klien
mempermudah tugas perawat untuk memandirikan keluarga.
6. Sebagai fasilitator
Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga, dan masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi sehari-hari, serta
dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah.
7. Sebagai Peneliti
Perawat Keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-masalah kesehatan
yang dialami oleh anggota keluarga. Masalah kesehatan yang muncul didalam keluarga
biasanya terjadi menurut siklus dan budaya yang dipraktekkan keluarga. Misalnya, diare
pada balita terjadi karena budaya menjaga kebersihan makanan dan minuman kurang
diperhatikan. Peran sebagai peneliti difokuskan pada kemampuan keluarga untuk
mengidentifikasi penyebab, menanggulangi, dan melakukan promosi kepada anggota
keluarganya. Selain itu, perawat perlu menggembangkan asuhan keperawatan keluarga
terhadap binaannya.
Sumber lain menyebutkan banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan
keluarga diantaranya adalah:
1. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah keperawatan yang ada,
merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan
mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada keluarga.
2. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga secara terorganisir dalam rangka
menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan
dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan
psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan
untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual.
Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase pengkajian seorang
perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar.
Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi pengajaran. Selama
pelaksanaan perawat menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat
menilai hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).
3. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang
kesehatan kepada keluargatentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
dicontoh oleh anggota keluarga
4. Sebagai pembela (Client Advocate)
Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial
yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.
Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan
kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Mubarak, 2005).
Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan
dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan
(Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.
Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan
karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak
petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
5. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan keluargadiharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan
kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab
yang dibebankan kepadanya.
6. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan
tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain dalam
kaitanya membantu mempercepat proses penyembuhan klien Tindakan kolaborasi atau
kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap
proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan
yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).
7. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan di
suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada
keluarga yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
8. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
keluargayang menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul
serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah, observasi dan
pengumpulan data.
9. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan dan
mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan dari
semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesional
(Mubarak, 2005).
10. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif merubah atau
yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem. Marriner
torney mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang mengidentifikasikan masalah,
mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk berubah, menunjukkan alternative,
menggali kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya, menunjukkan peran
membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase
dari proses perubahan dan membimibing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).
Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan. Dengan
menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan,
melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan
perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005).
11. Fasilitator
Membantu keluarga menghadapi kendala dengan memfasilitasi kebutuhan keluarga yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang
ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan
sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.
Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang rentang
kehidupan dan sesuai tahap perkembangan keluarga. Berbagai bentuk upaya pelayanan
kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.

3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami mengenai
Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga khususnya bagi Perawat dan dapat melakukan
Asuhan Keperawatan Keluarga yang baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, 2012. Keperawatan Keluarga. Jogjakarta:Graha Ilmu.


Harmako.2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga
Komang Ayu, 2012. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Sagung seto
Sudiharto. 2011. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai