Disusun Oleh:
2201090383
B. Struktur Keluarga
E. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman dalam Padila (2012) ada lima fungsi dasar keluarga
diantaranya adalah:
1) Fungsi Afektif(the affective function)
Fungsi afektif berkaitan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi
afektif tampak melalui keluarga yang bahagia. Dalam fungsi ini
anggota keluarga mengembangkan gambaran diri yang positif,
perasaan memiliki dan dimiliki, perasaan yang berarti, dan
merupakan sumber kasih sayang. Fungsi afektif merupakan sumber
energi yang menentukan kebahagiaan keluarga.
2) Fungsi Sosialisasi(the socialization function)
Sosialisasi merujuk pada proses perkembangan dan perubahan
yang dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi dan
belajar berperan dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan
tempat individu melakukan sosialisasi. Dalam fungsi ini anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya serta perilaku melalui
hubungan dan interaksi dalam keluarga, sehingga individu mampu
berperan dalam masyarakat.
3) Fungsi Reproduksi (the reproductive function)
Dalam fungsi ini keluarga berfungsi untuk meneruskan
kelangsungan keturunan dan meningkatkan sumber daya manusia.
4) Fungsi Ekonomi(the economic function)
Fungsi ini menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
seperti makanan, pakaian, dan perumahan, maka keluarga
memerlukan sumber keuangan.
5) Fungsi Perawatan Keluarga/Pemeliharaan Kesehatan (the health
care function)
Fungsi lain keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan. Selain
keluarga menyediakan makanan, pakaian dan rumah, keluarga
juga berfungsi melakukan asuhan kesehatan kepada anggotanya
baik untuk mencegah terjadinya gangguan maupun merawat
anggota yang sakit. Keluarga juga menentukan kapan anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, memerlukan
bantuan atau pertolongan tenaga profesional. Kemampuan ini
sangat mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga.
F. Tugas Keluarga
Menurut Harmoko (2012) di dalam sebuah keluarga ada beberapa
tugasdasar yang didalamnya terdapat 8 tugas pokok, yaitu:
1) Memelihara kesehatan fisik keluarga dan para anggotanya.
2) Berupaya untuk memelihara sumber-sumber daya yang ada
dalamkeluarga.
3) Mengatur tugas masing-masing anggota sesuai dengan
kedudukannya.
4) Melakukan sosialisasi antar anggota keluarga agar timbul
keakraban dan kehangatan para anggota keluarga.
5) Melakukan pengaturan jumlah anggota keluarga yang diinginkan
6) Memelihara ketertiban anggota keluarga.
7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas.
8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
Selain keluarga harus mampu melaksanakan fungsi dengan
baik, keluarga juga harus mampu melaksanakan tugas kesehatan
keluarga. Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman adalah
sebagai berikut:
a) Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga
Keluarga perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-
perubahan yang dialami oleh anggota keluarganya. Perubahan
sekecil apapun yang dialami anggota keluarga, secara tidak
langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang tua.
Apabila menyadari adanya perubahan, keluarga perlu mencatat
kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya.
b) Membuat Keputusan Tindakan kesehatan yang Tepat
Tugas ini merupakan upaya utama keluarga untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga.
Tindakan kesehatan yang dilakukan keluarga diharapkan tepat
agar masalah kesehatan yang sedang terjadi dapat dikurangi atau
diatasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dalam mengambil
keputusan, maka keluarga dapat meminta bantuan kepada orang
lain di lingkungan tempat tinggalnya.
c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
perlumemperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah
yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di
institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga
telah memiliki kemampuan tindakan untuk pertolongan pertama.
d) Mempertahankan Suasanan Rumah yang Sehat
Rumah merupakan tempat berteduh, berlindung, dan
bersosialisasi bagi anggota keluarga. Oleh karena itu kondisi
rumah haruslah dapat menjadikan lambang ketenangan,
keindahan dan dapat menunjang derajat kesehatan bagi keluarga.
e) Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada di Masyarakat
Apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan
dengan kesehatan keluarga atau anggota, keluarga harus dapat
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitarnya.
Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta bantuan tenaga
keperawatan untuk memecahkan masalah yang dialami anggota
keluarganya, sehingga keluarga dapat bebas dari segala macam
penyakit.
G. Peran Perawat Keluarga
1. Pengkajian
2) Sign atau tanda (S) Tanda atau gejala yang didapatkan dari hasil
pengkajian. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada
keluarga dengan artritis goutmenurut SDKI tahun 2017 yaitu:
1. (D.0077) Nyeri akut/kronis berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
2. (D.0054) Gangguan mobilitas fisik akibat penurunan kekuatan
otot pada penderitaartritisgout berhubungan dengan
ketidakmampuan keluargadalam merawat anggota keluarga yang
sakit
3. (D.0136) Resiko cedera akibat penurunan fungsi motorik pada
penderita artritis reumatoid berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
4. (D.0111) Defisit pengetahuan keluarga tentang penyakit artritis
gout berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
5. (D.0083) Gangguan citra tubuh/ perubahan penampilan peran
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
3. Perencanaan Keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga adalah kumpulan rencana tindakan yang
dibuat oleh perawat yang nantinya diimplementasikan dalam tindakan yang
nyata dengan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
perbaikan kesehatan keluarga yang lebih baik dari sebelumnya.
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari tujuan (umum dan khusus),
rencana intervensi, serta rencana evaluasi yang memuat 40 kriteria dan
standar. Perumusan tujuan dilakukan secara spesifik, dapat diukur
(measurable), dapat dicapai (achivable), rasional dan menunjukkan waktu
(SMART).
4. Implementasi
5. Evaluasi
Evaluasi Menurut Mubarak (2012), evaluasi proses keperawatan ada dua yaitu
evaluasi kuantitatif dan evaluasi kualitatif.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan pula secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan
sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada akhir asuhan
keperawatan (Mubarak, 2012).
b. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
53
1. Ny. L P Ibu Wiraswasta SMA
Tahun
23
2. Tn. D L Anak Belum bekerja SMA
Tahun
c. Genogram:
Keterangan :
= klien/keluarga binaan
= perempuan
d. Type Keluarga:
a) Jenis tipe keluarga: Single parents dengan komposisi keluarga Ny.L 53
tahun sebagai KK, dan anaknya Tn. D sebagai anak
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Jawa
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: Tidak ada
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Islam
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Ibu
b) Penghasilan: Rp.500.000 – Rp. 600.000 perbulan
c) Upaya lain: -
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : Harta benda yang
dimiliki berupa 1 sepedah motor, 1 Tv, 2 lemari, 2 bed tidur, 1 kulkas, 1
magic com, serta perabotan yang lainnya.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Kebutuhan yang dikeluarkan
tiap bulan adalah kebutuhan pangan bulanan dan listrik
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Klien mengatakan keluarganya akan
menonton tv bersama jika ada waktu senggang atau berkumpul diruang
tamu untuk mengobrol.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
Keluarga saat ini berada pada tahap keluarga dengan anak dewasa
(pelepasan) karena anak pertama dari Ny. L sudah menikah dan sudah
memiliki anak
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Orang tua mengajarkan agar sesame anggota keluarga harus saling
menghargai dan menghormati serta bersikap ssantun dan ramah.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: terkadang ada konflik kecil karena
kurangnya komunikasi antara kedua belah pihak
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: baik
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: ibu
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: menonton Tv
e) Partisipasi dalam kegiatan social: ada
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya : kurangnya pengetahuan keluarga berkaitan dengan
pentingnya pengobatan rutin serta aktivitas rutin seperti olahraga.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat: : jika ada anggota keluarga yang muncul gejala kesehatan yang
tidak nyaman akan coba dibelikan obat warung kemudian akan dibawa
ke pelayanan kesehatan jika dirasa tidak dapat diatasi dengan obat-
obatan warung.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit: jika ada
anggota keluarga yang sakit biasanya akan meminta tolong anak
perempuannya yang sudah menikah untuk membantu merawat.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat: setiap
hari Ny.L menyapu rumahnya 2 kali yaitu pagi dan sore hari , serta
mengepel rumah setiap 2 hari sekali dan membersihkan lingkugan depan
rumah serta membereskan pot bunga setiap 1 minggu sekali atau jika
ada waktu senggang.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
keluarga sudah mendaftarkan diri menggunakan BPJS
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: 3 orang anak saja sudah cukup
b) Akseptor: Ya yang digunakan Pil KB lamanya < 10 Tahun
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: keluarga mengatakan kondisi
ekonominya hanya cukup untuk makan sehari-hari dan transportasi.
b) Pemanfaatan sumber di msyarakat: keluarga mengatakan terkadang jika
tidak membeli sayur Ny.L biasa mengambil terong ataupun daun kelor
di kebun bersama milik warga Rt 03 jadi bisa di ambil oleh semua warga
yang membutuhkan.
c. Strategi koping yang digunakan : Ny.L dan Tn. D akan saling membuka diri
dan bercerita, bila tidak dapat teratasi maka akan meminta saran dari
keluarga kandung.
d. Strategi adaptasi disfungsional: Tidak ada
VII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Identitas
Nama : Ny. L
Umur : 53 Tahun
L/P :P
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tidak ada
Tanda-tanda vital:
- TD : 150/90 mmHg
- N : 82x/mnt
- S : 36,0 °C
- RR : 20 x/menit
Hidung : lesi (-), bentuk simetris, nyeri tekan (-), secret (-)
c. Dada
Paru-paru
• Perkusi : sonor
(+) Jantung
• Perkusi: Dullness
• Auskultasi: S1 S2 tunggal
d. Abdomen
• Inspeksi : Flat
• Perkusi : Timpani
• Palpasi : Nyeri tekan (-), Asites (-)
e. Ekstremitas
Kekuatan otot: 5 5
5 5
Pergerakan sendi : bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri
tekan (-), deformitas (-)
f. Genetalia
Tidak Terkaji
g. Neurologi
GCS 456, kesadaran compos mentis
- N : 82x/mnt
Manajemen Kesehatan
- S : 36,0 °C Keluarga Tidak Efektif
- RR : 20 x/menit
2 Subjektif : Kurangnya pengetahuan Defisit pengetahuan
keluarga tentang proses b.d kurang
3. Klien dan keluarga mengatakan
suatu penyakit terpaparnya
tidak tahu tentang penyakit asam
informasi
urat
Objektif :
Defisit pengetahuan
4. Klien terlihat bingung saat ditanya
penyebab dari linu-linu yang
dirasakan dan saat ditanya ttg asam
urat klien bingung untuk menjawab
pertanyaan tersebut
Diagnosis Tujuan
NO. Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil
Gejala penyakit X ✔
anggota
keluarga
Keterangan:
1 : Meningkat
2 :Cukup Meningkat
3 :Sedang
4 :Cukup Menuru
5 :Menurun
X:Sebelum
✔:Sesudah
Persepsi yang
keliru terhadap
masalah
Keterangan:
1: Meningkat at
1 :Cukup Meningk
2 :Sedang
3 :Cukup Menuru
4:Menurun
X:Sebelum
✔:Sesudah
VI. Implementasi
No. Tanggal
Diagnosis Keperawatan Implementasi Paraf
dan Waktu
Tanggal
Nomor Diagnosis
dan Evaluasi
Keperawatan
Waktu
O:
- TD 140/90 mmhg
- N 80 x/menit
- RR 16 x/menit
- S 36,4 °C
- Hasil asam urat 5 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
Kamis 3 maret 2 S:
2022
- Keluarga mampu menyebutkan penyebab
asam urat
- Keluarga mengatakan mengerti kapan
harus membawa klien ke pelayanan
kesehatan
- Keluarga mengatakan akan membawa
klien jika ada perparahan pada sakit yang
dirasakan
- Keluarga mengatakan akan sering
memeriksakan klien ke puskesmas
O:
P: Hentikan Intervensi