1 Definisi Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari dua kata yakni Kula
dan Warga yang berarti anggota kelompok kerabat. Banyak ahli menguraikan pengertian
keluarga sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat.
Berdasarkan undang-undang Nomor 10 Tahun 1992, keluarga merupakan suatu
kelompok yang terdiri dari orang-orang yang telah disatukan oleh ikatan perkawinan, darah
dan adopsi serta berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial
bagi suami istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan perempuan saudara laki-laki dan perempuan
serta merupakan pemelihara kebudayaan bersama.1
Menurut Kertamuda, keluarga merupakan bagian dari masyarakat kecil yang penting
dalam membentuk kepribadian serta karakter bagi para anggota keluarganya. Keluarga juga
merupakan tempat seseorang untuk bergantung, baik secara ekonomi maupun dalam
kehidupan sosial lainnya, serta berperan secara dominan dalam menentukan dan mengambil
keputusan.2
Megawangi (1999) mengartikan keluarga sebagai sebuah sistem sosial yang
memiliki tugas atau fungsi agar sistem tersebut dapat berjalan. Adapun tugas tersebut
berkaitan dengan pencapaian tujuan, integritas dan solidaritas serta pemeliharaan keluarga.
Keluarga mempunyai fungsi ekonomi, sosialisasi atau pendidikan, peran seksual dan
reproduksi.3
Wall mengemukakan keluarga sebagai dua orang atau lebih yang disatukan oleh
ikatan kebersamaan dan ikatan emosional serta mengidentifikasikan diri mereka sebagai
bagian dari keluarga.4
Depkes RI (1988) mendefinisikan keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 4
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan para ahli diatas, peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga yang tinggal bersama dibawah satu atap bersama beberapa orang yang
mempunyai ikatan darah, yang saling bergantung, mempunyai ikatan kebersamaan dan juga
ikatan emosional.
2.2.2 Ciri-ciri Keluarga
Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton ciri-ciri keluarga sebagai
berikut: 4
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan, yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sangaja dibentuk atau dipelihara.
3. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (nomen clatur) termasuk
perhitungan garis keturunan.
4. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-
anggota keluarga berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan
dan membesarkan anak.
5. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah
tangga.
Dari sekian macam tipe keluarga, maka secara umum di Indonesia dikenal dua
tipe keluarga, yaitu:
1. Tipe Keluarga Tradisional
a. Keluarga inti
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak (kandung/angkat).
b. Keluarga besar
Keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai hubungan darah
misal kakek, nenek, paman, bibi.
c. Single parent
Suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak
(kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan kematian atau perceraian.
d. Single adult
Suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
e. Keluarga lanjut usia
Terdiri dari suami istri lanjut usia.
2. Tipe Keluarga Non Tradisional
a. Commune family
Lebih satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah.
b. Orangtua (ayah ibu)
Orangtua yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam
satu rumah tangga.
c. Homosexual
Dua individu yang sejenis hidup bersama dalam satu rumah tangga.
d. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah ayah.
e. Keluarga kawin
Keluarga kawin adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
2. Ciri-ciri Struktur Keluarga
Menurut Harmoko (2012), ciri-ciri struktur keluarga adalah sebagai
berikut:5
a. Terorganisasi
Terorganisasi yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara
anggota keluarga.
b. Terbatas
Ada keterbatasan, dimana setiap anggota memiliki kebebasan tetapi
mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas
masing-masing.
c. Perbedaan dan Khusus
Ada perbedaan dan kekhususan yaitu setiap anggota keluarga
mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
3. Dimensi Struktural Keluarga
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas: Pola dan proses
komunikasi; Struktur peran; Struktur kekuatan; Struktur nilai dan norma.
Struktur keluarga dapat digambarkan sebagai berikut:5
a. Struktur Komunikasi
Komunikasi keluarga merupakan suatu proses simbolik, transaksional
untuk menciptakan dan mengungkapkan pengertian dalam keluarga.
Komunikasi dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara jujur, terbuka,
melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki kekuatan.5 Komunikasi
fungsional dipandang sebagai kunci keberhasilan.4 Sedangkan komunikasi
dikatakan tidak berfungsi apabila tertutup, adanya isi atau berita negatif,
tidak berfokus pada satu hal, dan selalu mengulang isi dan pendapat sendiri.
Faktor utama penyebab terjadi komunikasi disfungsional adalah harga diri
keluarga, khususnya orang tua rendah. Penyebab rendah diri itu sendiri
adalah pemusatan pada diri sendiri, perlu persetujuan total dan kurangnya
empati.4
b. Struktur Peran (Role)
Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh
seseorang dalam konteks keluarga.
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi
sosial yang diberikan. Pada struktur peran bersifat informal atau formal.
Peran formal berkaitan dengan posisi formal keluarga, bersifat homogen,
seperti peran parental dan perkawinan, peran seksual perkawinan, peran
ikatan keluarga atau kinkeeping, dan peran kakek/nenek. Sementara peran
informal keluarga biasanya bersifat implisit, tidak tampak ke permukaan dan
dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional atau untuk menjaga
keseimbangan keluarga. Peran informal bisa bersifat adaptif dan
maladaptif/merusak.4,5
c. Struktur Kekuatan/Kekuasaan (Power)
Kekuasaan keluarga adalah kemampuan (potensial atau aktual) individu
untuk mengontrol, mempengaruhi, dan merubah tingkah laku anggota
keluarga. 4
Bentuk kekuasan yang lazim terjadi dikeluarga: Hak (legitimate power),
ditiru (referent power), keahlian (exper power), hadiah (reward power),
paksa (coercive power), dan effektif power. 5