Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR KEPERAWATAN KELUARGA

MATERI 1 : KONSEP DASAR KELUARGA


CPL :
A. Pelayanan kesehatan primer (OK)
B. Definisi & struktur keluarga (OK)
C. Tipe keluarga (OK)
D. Peran dan fungsi keluarga (OK)
E. Tugas perkembangan keluarga (OK)
F. Keluarga sejahtera
G. Pengertian teori dan model konseptual
H. Model konseptual keperawatan keluarga.
I. Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.
J. Penerapan model dan teori dalam keperawatan keluarga.
K. Trend dan issue dalam keperawatan keluarga.
L. Manajemen sumber daya keluarga.

MATERI PPT
A. Pelayanan Kesehatan Primer / Primary Health Care (PHC)
Pada Global Conference on Primary Health Care tahun 2018, lahir Deklarasi Astana yang
menegaskan kembali pentingnya pengembangan PHC sebagai dasar sistem kesehatan nasional setiap
negara demi mencapai universal health coverage (UHC) dan mendukung pembangunan nasional setiap
negara (sustainable development goals/SDG).
PHC menerapkan paradigma sehat sebagai dasar upaya strategik bagi pencapaian sehat untuk
semua dan semua untuk sehat. Penanganan pasien harus dilakukan dengan pendekatan people-centered
(biopsikososio-kultural), berdasarkan keluhan fisik, mental, dan rohani, serta ikut mempertimbangkan
kehidupan sekitar yang mempengaruhi hidup dan penyakit pasien. Pendekatan tersebutlah yang
membedakan PHC dengan pelayanan kesehatan spesialistik di tingkat lanjutan.
Dalam pelaksanaannya, PHC menggunakan pendekatan komprehensif yaitu upaya memelihara
dan meningkatkan kesehatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan dari penyakit, serta perawatan
paliatif.
Pendekatan yang dilakukan PHC mencakup 3 komponen, yaitu: (1) memenuhi kebutuhan layanan
kesehatan dasar/primer kepada seluruh lapisan masyarakat (health for all), (2) memberdayakan individu,
keluarga, dan masyarakat untuk ikut serta bertanggungjawab terhadap kesehatan diri (all for health), dan
(3) melibatkan kerjasama lintas sektoral.

B. Definisi Keluarga
 Marylin M. Friedman (1998) mengungkapkan bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu yang
tergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan
emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
 Duval dan Logan (1986) menyatakan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memepertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga.
 Menurut UU no. 10 tahun 1992 ttg perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera, keluarga adalah : unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya, dan sesuai dengan PP no. 21 (1994)
bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah.
 Dapat disimpulkan bahawa Keluarga :
Keluarga secara universal didefinisikan bagaikan landasan dasar unit social ekonomi terkecil dari
seluruh institusi dalam masyarakat. Keluarga terdiri dari dua ataupun lebih orang yang memiliki
ikatan interpersonal / interaksi satu dan yang lain, ikatan darah, ikatan pernikahan, serta
adopsi.Hidup dalam satu rumah tangga, dengan mejalankan peran masing-masing, serta menciptakan
hingga mempertahankan suatu kebudayaan.

C. Struktur Keluarga
1. Berdasarkan garis keturunan
a. Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah, dalam berbagai
generasidimana hubungan itu menurut garis keturunan ayah.
b. Matriliniar.Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara dalam berbagai generasi
dimana hubungan itu menurut garis keturunan ibu
2. Berdasarkan jenis perkawinan
a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan istri.
b. Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan lebih dari satu orang istri.
3. Berdasarkan pemukiman
a. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga sedarah suami.
b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan sedarah istri.
c. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.
4. Berdasarkan pengambilan keputusan
a. Patriakal adalah dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
b. Matriakal adalah dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.
5. Ciri-ciri Struktur keluarga
a. Terorganisasi : Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi, dimana setiap anggota keluarga
memiliki peran dan dan fungsinya masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai.
Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai bentuk
saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
b. Keterbatasan : Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memilki peran dan tanggung
jawabnya masing-masing. Sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak bisa semena-mena,
tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota
keluarga.
c. Perbedaan dan kekhususan : Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan bahwa
masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti
halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama dan peran ibu yang merawat anak- anak (Efendi,
2009).

D. Tipe keluarga
Tipe keluarga menurut Marilynn M Friedman & Bowden, (2010) terdiri dari 3:
1) Keluarga inti (suami-istri) merupakan keluarga dengan ikatan pernikahan terdiri dari
suami istri, dan anak- anak, baik dari anak hasil perkawinan, adopsi atau keduanya.
2) Keluarga orientasi (keluarga asal) merupakan unit keluarga dimana seseorang
dilahirkan
3) Keluarga besar merupakan keluarga inti dan orang yang memiliki ikatan darah,
dimana yang paling sering adalah anggota dari keluarga orientasi salah satu dari
kelurga inti. seperti kakek-nenek, bibi, paman, keponakan, dan sepupu.
Harnilawati, (2013) menyatakan bahwa tipe keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu secara
tradisional dan secara modern, sebagai berikut:
1) Keluarga secara tradisional, kelurga secara tradisional terdiri dari 2 tipe yaitu:
a) Nuclear family dimana keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak baik dari hasil
perkawianan, adopsi atau keduanya.
b) Extended family dimana kelurga inti ditambah dengan kelurga lain yang memiliki
hubungan darah seperti, kakek-nenek, paman, bibi, dan sepupu)
2) Keluarga secara modern, dengan semakin berkembangnya peran individu maka
menyebabkan rasa individulasme meningkat sehingga dapat dikelompokkan
beberapa tipe keluarga selain di atas adalah:
a) Tradisional nuclear, dimana keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang
tinggal satu rumah sesuai dengan ikatan hukum dalam perkawinan, salah satu
atau keduanya dapat bekerja diluar.
b) Reconstituted nuclear, dimana dari keluarga inti terbentuk kelurga baru dengan
ikatan perkawinan suami atau istri, dan tinggal bersama anak-anak dalam satu
rumah, baik anak dari hasil perkawinan lama atau baru, satu atau keduanya
bekerja diluar.
c) Middle age/aging couple, dimana ayah sebagai pencari nafkah, ibu bekerja
sebagai ibu rumah tangga, anak-anak keluar dari rumah karena sekolah/
menikah/berkarir.
d) Dyadic Nuclear, dimana sepasang suami istri yang tinggal satu rumah dengan usia
pernikahan yang sudah lama dan tidak memiliki anak yang salah satu atau
keduanya bekerja di rumah.
e) Single parent, dimana dalam keluarga terdiri dari orang tua tunggal yang
disebabkan karena perceraian atau salah satu dari pasangannya meninggal dunia,
dan anak-anaknya tinggal dalam satu rumah atau di luar rumah.
f) Dual carries, dimana suami dan istri memiliki pekerjaan di luar rumah dan tidak
memiliki anak
g) Commuter married, dimana suami dan istri bekerja di luar rumah dan tidak
tinggal dalam satu rumah, namum keduanya dapat ketemu diwaktu tertentu.
h) Single adult, dimana laki-laki atau perempuan yang tinggal sendiri tanpa keluarga
dan memutuskan untuk tidak menikah.
i) Three generation, dimana dalam rumah terdapat tiga generasi yang tinggal
j) Institusional, dimana anak atau orang dewasa tidak tinggal dalam rumah namun
di suatu panti.
k) Communal, dimana dua pasangan atau lebih yang tinggal dalam satu rumah dan
pasangan tersebut monogami dengan anaknya dan bersama dalam penyediaan
fasilitas
l) Gaoup marriage, dimana dalam satu perumahan terdiri dari kelurga satu
keturunan atau satu orang tua yang setiap anak sudah menikah
m) Unmarried parent and child, dimana kelurga yang terdiri dari ibu dan anak, ibu
tidak ingin melakukan perkawinan namum memiliki anak adopsi
n) Cohibing couple, dimana dalam keluarga terdiri dari satu atau dua pasangan yang
tinggal namun tidak ada ikatan perkawinan
o) Gay and lesbian family, dimana keluarga terdiri dari pasangan yang memilki jenis
kelamin yang sama.
E. Peran dan Fungsi keluarga
Peran keluarga
a) Peran formal
Peran formal keluarga adalah peran-peran keluarga terkait sejumlah perilaku yang
kurang lebih bersifat homogen. Keluarga membagi peran secara merata kepada para
anggotanya seperti cara masyarakat membagi peran- perannya menurut pentingnya
pelaksanaan peran bagi berfungsinya suatu sistem. Peran dasar yang membentuk posisi
sosial sebagai suami-ayah dan istri-ibu antara lain sebagai provider atau penyedia, pengatur
rumah tangga perawat anak baik sehat maupun sakit, sosialisasi anak, rekreasi, memelihara
hubungan keluarga paternal dan maternal, peran terapeutik (memenuhi kebutuhan afektif
dari pasangan).
1. Peran sosial
a) Peran sebagai ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman. Juga sebagai kepala keluarga,
anggota kelompok sosial serta anggota masyarakat dan lingkungan.
b) Peran sebagai ibu
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya berperan untuk mengurus rumah tangga
sebagai kelompok sosial, serta sebagai anggota masyarakat dan lingkungan di
samping dapat berperan pula sebagai pencari nafkah tambahan keluarga.
c) Peran sebagai anak
Anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik
fisik, mental, sosial dan spiritual.
2. Peran informal
Peran-peran informal bersifat implisit, biasanya tidak tampak, hanya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu atau untuk menjaga keseimbangan
dalam keluarga. Peran adapif antara lain :
a) Pendorong memiliki arti bahwa dalam keluarga terjadi kegiatan mendorong, memuji,
dan menerima kontribusi dari orang lain. Sehingga ia dapat merangkul orang lain dan
membuat mereka merasa bahwa pemikiran mereka penting dan bernilai untuk di
dengarkan.
b) Pengharmonisan yaitu berperan menengahi perbedaan yang terdapat diantara para
anggota, penghibur, dan menyatukan kembali perbedaan pendapat.
c) Inisiator-kontributor yang mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-
cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.
d) Pendamai berarti jika terjadi konflik dalam keluarga maka konflik dapat diselesaikan
dengan jalan musyawarah atau damai.
e) Perawatan keluarga adalah peran yang dijalankan terkait merawat anggota keluarga jika
ada yang sakit.
f) Penghubung keluarga adalah penghubung, biasanya ibu mengirim dan memonitori
kemunikasi dalam keluarga.
g) Poinir keluarga adalah membawa keluarga pindah ke satu wilayah asing mendapat
pengalaman baru.

Fungsi pokok kelurga berdasarkan Friedman & Bowden, (2010)secara umum sebagai berikut:
1) Fungsi afektif merupakan fungsi utama dalam megajarkan keluarga segala sesuatu
dalam mempersiakan anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan orang lain.
2) Fungsi sosialisasi merupakan fungsi dalam
mengembangkan dan mengajarkan anak bagaimana berekehidupan sosial sebelum
anak meninggalkan rumah dan bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah.
3) Fungsi reproduksi merupakan fungsi untuk mempertahankan keturunan atau generasi
dan dapat menjaga kelangsungan keluarga.
4) Fungsi ekonomi merupakan keluarga yang berfungsi dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu sehingga
meningkatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Fungsi perawatan merupakan fungsi dalam mempertahankan status kesehatan
keluarga dan anggota keluarga agar tetap produktif.

F. Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tugas Keluarga
Sesuai dengan fungsi kesehatan dalam keluarga, keluarga mampunyai tugas dibidang kesehatan.
Friedman & Bowden, (2010) membagi tugas kelurga dalam 5 bidang kesehatan yaitu:
1) Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Keluarga mampu mengenali perubahan yang dialami oleh anggota keluarga
sehingga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga,
maka keluarga akan segera menyadari dan mencatat kapan dan seberapa besar
perubahan tersebut.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
Tugas utama keluarga mampu memutuskan dalam menentukan tindakan
yang tepat agar masalah kesehatan dapat teratasi. Apabila keluarga memiliki
keterbatasan dalam mengatasi masalah maka keluarga meminta bantuan orang lain
disekitarnya.
3) Keluarga mampu memberikan perawatan pada anggota keluarganya yang sakit
Keluarga mampu memberikan pertolongan pertama apabila keluarga
memiliki kemampuan dalam merawat anggota keluarga yang sedang sakit atau
langsung mambawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan tindakan
selanjutnya sehingga masalah terlalu parah.
4) Kelurga mampu mempertahankan dan memodifikasi lingkungan Rumah yang sehat
Keluarga mampu menciptakan suasana dirumah agar dapat
memberikan manfaat bagi anggota dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan apabila ada
anggota keluarga yang sakit.

Tahap Perkembangan Keluarga, Tahap perkembangan keluarga menurut Friedman (1998) adalah :
a. Tahap I : Keluarga pemula
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru, keluarga yang
menikah atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan
baru yang intim.
b. Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak
Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berumur 30 bulan.
Biasanya orang tua bergetar hatinya dengan kelahiran anak pertama mereka, tapi agak takut juga.
Kekhawatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena ibu dan bayi
tersebut mulai mengenal. Ibu dan ayah tiba-tiba berselisih dengan semua peran-peran
mengasyikkan yang telah dipercaya kepada mereka. Peran tersebut pada mulanya sulit karena
perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru.
c. Tahap III : Keluarga yang anak usia prasekolah
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2, tahun dan
berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri tiga hingga lima orang,
dengan posisi suami - ayah, istri – ibu, anak laki-laki – saudara, anak perempuan – saudari.
Keluarga menjadi lebih majemuk dan berbeda
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar
dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya mencapai jumlah
anggota maksimum, dan hubungan keluarga di akhir tahap ini.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus kehidupan
keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat
lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih
tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.
f. Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah
orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap
ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang ada dalam rumah
atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal di rumah.
g. Tahap VII : Orang tua pertengahan
Tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, tahap usia pertengahan dari bagi oarng tua, dimulai
ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah
satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orangtua memasuki usia 45-55 tahun dan
berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-8 tahun kemudian.
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan
memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal, dan berakhir
dengan pasangan lain meninggal.

TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA. Tugas perkembangan keluarga menurut Friedman


(1998);
a. Tahap I : Keluarga pemula
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua).
b. Tahap II : Keluarga yang sedang mangasuh anak
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan bayi baru
kedalam keluarga).
2) Rekonsilisiasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga.
3) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran- peran
orangtua dan kakek-nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan.
2) Mensosialisasikan anak.
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak- anak yang lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan
hubungan orangtua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas)
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah
1) Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan
2) Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia
3) Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat
4) Meningkatkan komunikasi terbuka
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak
f. Tahap VI : Keluarga dengan melepaskan anak usia dewasa muda.
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orang tua suami/isteri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
g. Tahap VII : Orangtua usia pertengahan.
1) Mempertahankan kesehatan
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak- anak
3) Meningkatkan keakraban pasangan
h. Tahap VIII : Keluarga dengan masa pensiun dan lansia.
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2) Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, dll
3) Mempertahankan keakraban suami-isteri dan saling merawat
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
5) Melakukan “ Life Review”

G. Keluarga sejahtera

H. Pengertian teori dan model konseptual


I. Model konseptual keperawatan keluarga.
J. Teori keperawatan dan keperawatan keluarga.
K. Penerapan model dan teori dalam keperawatan keluarga.
L. Trend dan issue dalam keperawatan keluarga.
M. Manajemen sumber daya keluarga.

MATERI 2 : KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


CPL :
1. Pengkajian keluarga :
a. Pendekatan dan strategi pengkajian keluarga
b. Macam sumber data dan jenis data
2. Masalah keperawatan keluarga :
a. Rumusan diagnosa keperawatan keluarga
b. Macam-macam diagnosa keperawatan keluarga
3. Rencana keperawatan keluarga :
a. Langkah-langkah menyusun keperawatan keluarga
b. Pendekatan dan strategi rencana intervensi
4. Langkah implementasi keperawatan keluarga : Pendekatan dan strategi implementasi keperawatan
keluarga

MATERI 3 : KONSEP PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA


CPL :
1. Pendidikan kesehatan keperawatan keluarga
2. Merawat anggota keluarga yang sakit
3. Pemberdayaan anggota keluarga
4. Evidance Based : Pelatihan kader merdeka sampah

MATERI 4: IMPELEMNTASI TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA


CPL :
Memberikan asuhan keperawatan:
1. Keluarga dengan penyakit hipertensi
2. Keluarga dengan penyakit Rematik
3. Keluarga dengan anak gizi buruk
4. Keluarga denganDM
5. Keluarga dengan TBC
6. Keluarga dengan penyakit ASMA
7. Keluarga dengan penyakit ISPA
8. Evidance Based : Peran keluarga dalam perawaan TB Paru

Anda mungkin juga menyukai