TINJAUAN PUSTAKA
1) Keluarga secara tradisional, kelurga secara tradisional terdiri dari 2 tipe yaitu:
a) Nuclear family dimana keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak baik dari hasil
perkawianan, adopsi atau keduanya.
b) Extended family dimana kelurga inti ditambah dengan kelurga lain yang
memiliki hubungan darah seperti, kakek-nenek, paman, bibi, dan sepupu)
2) Keluarga secara modern, dengan semakin berkembangnya peran individu maka
menyebabkan rasa individulasme meningkat sehingga dapat dikelompokkan
beberapa tipe keluarga selain di atas adalah :
a) Tradisional nuclear, dimana keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak
yang tinggal satu rumah sesuai dengan ikatan hukum dalam perkawinan,
salah satu atau keduanya dapat bekerja diluar.
b) Reconstituted nuclear, dimana dari keluarga inti terbentuk kelurga baru
dengan ikatan perkawinan suami atau istri, dan tinggal bersama anak-anak
dalam satu rumah, baik anak dari hasil perkawinan lama atau baru, satu atau
keduanya bekerja diluar.
c) Middle age/aging couple, dimana ayah sebagai pencari nafkah, ibu bekerja
sebagai ibu rumah tangga, anak-anak keluar dari rumah karena sekolah/
menikah/berkarir.
d) Dyadic Nuclear, dimana sepasang suami istri yang tinggal satu rumah
dengan usia pernikahan yang sudah lama dan tidak memiliki anak yang
salah satu atau keduanya bekerja di rumah.
e) Single parent, dimana dalam keluarga terdiri dari orang tua tunggal yang
disebabkan karena perceraian atau salah satu dari pasangannya meninggal
dunia, dan anak-anaknya tinggal dalam satu rumah atau di luar rumah.
f) Dual carries, dimana suami dan istri memiliki pekerjaan di luar rumah dan
tidak memiliki anak
g) Commuter married, dimana suami dan istri bekerja di luar rumah dan tidak
tinggal dalam satu rumah, namum keduanya dapat ketemu diwaktu tertentu.
h) Single adult, dimana laki-laki atau perempuan yang tinggal sendiri tanpa
keluarga dan memutuskan untuk tidak menikah.
i) Three generation, dimana dalam rumah terdapat tiga generasi yang tinggal
j) Institusional, dimana anak atau orang dewasa tidak tinggal dalam rumah
namun di suatu panti.
k) Communal, dimana dua pasangan atau lebih yang tinggal dalam satu rumah
dan pasangan tersebut monogami dengan anaknya dan bersama dalam
penyediaan fasilitas
l) Gaoup marriage, dimana dalam satu perumahan terdiri dari kelurga satu
keturunan atau satu orang tua yang setiap anak sudah menikah
m) Unmarried parent and child, dimana kelurga yang terdiri dari ibu dan anak,
ibu tidak ingin melakukan perkawinan namum memiliki anak adopsi
n) Cohibing couple, dimana dalam keluarga terdiri dari satu atau dua pasangan
yang tinggal namun tidak ada ikatan perkawinan
o) Gay and lesbian family, dimana keluarga terdiri dari pasangan yang memilki
jenis kelamin yang sama.
c. Struktur keluarga
Struktur kelurga dapat menggambarkan tentang keluarga bagaimana pelaksanaan
fungsi keluarga dalam masyarakat. Struktur keluarga terdiri dari beberapa macam
yaitu:
1) Patrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan memiliki
hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis keturunan ayah
2) Matrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan memiliki
hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis keturunan ibu
3) Matrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
bersama dengan keluarga yang sedarah dengan istri
4) Patrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
bersama dengan keluarga yang sedarah dengan suami
5) Keluarga kawin merupakan hubungan sepasang suami istri sebagai pembinaan
kelurga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagaian dari keluarga karena
ada hubungan dengan suami atau istri
d. Fungsi pokok keluarga
Fungsi pokok kelurga berdasarkan Friedman & Bowden, (2010)secara umum sebagai
berikut:
1) Fungsi afektif merupakan fungsi utama dalam megajarkan keluarga segala
sesuatu dalam mempersiakan anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan
orang lain.
2) Fungsi sosialisasi merupakan fungsi dalam mengembangkan dan mengajarkan
anak bagaimana berekehidupan sosial sebelum anak meninggalkan rumah dan
bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah.
3) Fungsi reproduksi merupakan fungsi untuk mempertahankan keturunan atau
generasi dan dapat menjaga kelangsungan keluarga.
4) Fungsi ekonomi merupakan keluarga yang berfungsi dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu sehingga
meningkatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Fungsi perawatan merupakan fungsi dalam mempertahankan status kesehatan
keluarga dan anggota keluarga agar tetap produktiv.
2. Konsep Masyarakat Sehat
a. Masyarakat Sehat
Konsep Dasar Masyarakat Definisi:
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah
lainsaling berinteraksi. Kesatuan hidup yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitasbersama
(Kontjianingrat, 1990).
Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang
bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas
tertentu, dimna yang menjadi dasamya adalah interaksi yang lebih besar dari
anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya.
(Soerdjono Soekanto, 1982).
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami territorial tertentu dan
adanya sifat-sifat yang saling tergantung, adanya pembagian kerja dan
kebudayaan bersama. (Mac Laver, 1957)
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah ukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berfikir tentang dirinya
sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (Linton, 1936).
b. Ciri-Ciri Masyarakat
B. KONSEP PHBS
1. Konsep PHBS
a. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi
hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial.
Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur
komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta
perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Melalui PHBS diharapkan masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoadmodjo S, 2007).
b. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi penting
untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah serta mengantisipasi atau
menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul. Selain itu, dengan
menerapkan dan mempraktikan PHBS diharapkan masyarakat mampu menciptakan
lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Dalam
implementasinya, kebermanfaatan PHBS ini dapat diterapkan di berbagai area, seperti
sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan masyarakat.
Berikut adalah penjelasan mengenai kebermanfaatan PHBS pada area-area
tersebut:
1) Sekolah
PHBS merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat di
lingkungan sekolah untuk mau menerapkan dan mempraktiKkan pola PHBS
dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Manfaat
menerapkan PHBS di sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan
sehat sehingga dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar para
siswa, guru serta masyarakat di sekitar lingkungan sekolah tersebut.
2) Tempat Kerja
PHBS adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mampu
mempraktikkan PHBS dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang bersih
dan sehat. Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pola PHBS di tempat
kerja yaitu, para pekerja mampu menjaga dan meningkatkan kesehatannya
sehingga tidak mudah sakit, serta meningkatkan citra tempat kerja yang positif,
sehingga mendukung peningkatan semangat dan produktivitas kerja.
3) Keluarga, Rumah tangga atau tempat tinggal lainnya seperti panti/LKSA dan
tempat pengasuhan anak lain
PHBS dapat menciptakan keluarga yang sehat dan mampu mencegah atau
meminimalisir munculnya permasalahan kesehatan. Manfaat menerapkan dan
mempraktikan PHBS di rumah tangga termasuk di tempat pengasuhan anak
lainnya antara lain, setiap anggota keluarga tidak mudah terkena penyakit, dapat
meningkatkan kesejahteraan dikarenakan produktifitas anggota keluarga juga
meningkat. Selain itu, dengan menerapkan PHBS secara konsisten akan
menciptakan budaya hidup bersih dan sehat dalam keluarga. Selain itu seluruh
anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan tercukupi
asupan gizi.
4) Masyarakat
PHBS merupakan upaya masyarakat untuk menerapkan serta mempraktikkan
pola hidup bersih dan sehat dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih
dan sehat. Penerapan PHBS ini diharapkan dapat mencegah, meminimalisir
munculnya serta penyebaran penyakit. Selain itu masyarakat mampu
memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan mengembangkan kesehatan
yang bersumber dari masyarakat.
c. Indikator PHBS
Penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari memiliki tolok ukur yang dapat
digunakan sebagai ukuran bahwa seseorang dikatakan sudah melakukan atau
memenuhi kriteria menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
Berikut adalah indikator-indikator PHBS:
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan yang dimaksud disini adalah dokter, bidan dan tenaga paramedis
lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada kelompok masyarakat yang masih
mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi
(paraji). Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh
dukun bayi (paraji) inipun dikhawatirkan berisiko
2) Memberi bayi ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif.
Seorang ibu perlu memberikan ASI Eksklusif pada bayi, yaitu pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain, sejak kelahiran hingga usia enam bulan.
3) Menimbang bayi dan anak sampai dengan usia 6 tahun secara rutin setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah
dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari
catatan KMS dapat diketahui dan dipantau perkembangan dari bayi dan balita
tersebut.
4) Menggunakan Air Bersih.
Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi,
hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung
kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
5) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan benar
Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai
macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan
terbebasas dari kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan
aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah
buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
Pada situasi berkembangnya virus korona seperti saat ini, cuci tangan menggunakan
sabun dengan air mengalir adalah keharusan. Mencuci tangan harus memperhatikan
aturan dengan membersihkan seluruh bagian dari tangan.
6) Gunakan Jamban Sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat,
yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh
hewan seperti serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah
dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung,
penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan
alat pembersih yang memadai.
7) Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu secara rutin.
Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah
pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti
bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, talang air, dan media penyimpanan
lainnya yang menampung air. Kegiatan ini dianjurkan dilakukan secara teratur setiap
minggu dan konsisten. Selain itu juga perlu dilakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup) dan melakukan
fogging di tempat-tempat yang dimungkinkan adanya jentik nyamuk secara berkala.
8) Makan makanan yang sehat dan bergizi
Dianjurkan agar keluarga mengkonsumsi jenis makanan yang bersih dan sehat
seperti mengandung banyak vitamin, serat, mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh serta bermanfaat bagi kesehatan.
9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Melakukan aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang
mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang
hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni
olahraga ringan, jalan kaki, jogging, berkebun, dan lain-lainny
10) Tidak merokok.
Hindari merokok asap rokok dapat mencemari kualitas udara yang dihirup. Di dalam
satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia
berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO) (Promkes,
2013).
d. Gambaran PHBS
Berikut adalah gambaran jenis-jenis perilaku hidup sehat yang harus dipahami,
diterapkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar hidup sehat dan terjaga
dari serangan penyakit, (Depkes RI, 2007):
1) Mandi
Perilaku mandi menggunakan sabun mandi dan air bersih dilakukan minimal 2x
sehari pada pagi dan sore hari yang bertujuan untuk :
a) Menjaga kebersihan kulit.
b) Mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal.
c) Menghilangkan bau badan.
d) Menghilangkan kuman dan virus.
2) Mencuci rambut
Perilaku mencuci rambut dilakukan 2x seminggu menggunakan shampo dan air
bersih, bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran dan
memberikan rasa segar.
3) Membersihkan hidung
Perilaku membersihkan lubang hidung perlu dilakukan pada setiap kali mandi guna
membuang kotoran yang ada dan melancarkan jalan udara untuk bernafas. Namun
demikian, saat situasi berjangkitnya virus korona, sebaiknya tidak sembarangan
menyentuh atau membersihkan hidung, mata, mulut dan menyentuh muka dengan
tangan yang tidak yakin bersih. Hal-hal tersebut akan mempermudah masuknya virus
ke dalam tubuh. Tutuplah mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau
bersin.
4) Membersihkan telinga
Sama halnya dengan hidung, telinga juga harus di bersihkan saat mandi. Bersihkan
bagian daun telinga ataupun luar telinga. Hindari mengorek telinga terutama dengan
mengunakan benda-benda yang tidak aman dan tajam seperti penjepet rambut. Jika
ada kotoran yang mengeras, minta banduan dokter untuk membersihkannya. Batasi
penggunaan headset untuk mendengar musik. Berilah waktu telinga Anda untuk
beristirahat. Anda dapat mengikuti aturan 60/60 saat mendengarkan musik melalui
headset. Artinya, batas volume musik Anda adalah tidak lebih dari 60 persen dan
Anda menggunakannya tidak lebih dari 60 menit sehari.
5) Gosok gigi
Perilaku menggosok gigi dilakukan minimal 2 x sehari dengan memakai pasta
gigi/odol yang dilakukan setelah makan dan sebelum tidur malam. Gosok gigi
(Depkes RI, 2007) bertujuan untuk:
a. Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
b. Mencegah kerusakan pada gusi dan gigi.
c. Mencegah bau mulut tidak sedap
6) Kesehatan mata
Perilaku membersihkan mata adalah salah satu upaya menjaga kesehatan mata.
Salah satu cara menjaga kesehatan mata adalah memperhatikan intensitas cahaya
pada saat membaca. Intensitas cahaya harus cukup terang, jarak pembaca dengan
buku sepanjang penggaris (30 cm), yang dibaca tidak boleh bergerak/bergoyang.
7) Mencuci tangan pakai sabun
Perilaku mencuci tangan dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran
dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Kotoran dan bakteri yang menempel
pada tangan dapat menyebabkan bebagai macam penyakit seperti penyakit diare,
kecacingan, dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), kurang gizi, dll.
Dalam diagram di samping, penyebaran kuman terpetakan, kuman dan bakteri yang
berasal dari kotoran hewan, manusia, sampah busuk, dll disebarkan melalui berbagai
cara yaitu lalat, debu, tangan, air, dll. Tangan yang kotor menjadi salah satu media
penyebaran penyakit. Cuci tangan pakai sabun di waktu-waktu penting dapat
mengurangi resiko terkena penyakit diare sebanyak 42-48% dan secara signifikan
dapat mengurangi penyakit pernafasan akut termasuk mencegah terjakit Virus
Corona.
Waktu penting yang wajib untuk mencuci tangan pakai sabun:
a. Sebelum makan.
b. Setelah BAK/BAB.
c. Setelah bermain.
d. Sebelum ibu menyusui.
e. Sebelum menyiapkan makanan.
f. Sebelum menyuapi makanan.
g. Kapanpun setelah memegang suatu benda yang tidak diyakini kebersihannya.
8) Memotong kuku
Perilaku memotong dan membersihkan kuku dilakukan minimal 1x seminggu dengan
tujuan untuk:
a. Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui sisa kotoran yang terselip
pada kuku dan jari jemari tangan.
b. Mencegah luka akibat garukan kuku. Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh
mengorek hidung dengan jari/ kuku tangan yang kotor, tidak memasukkan jari
ke mulut atau menggigiti kuku.
9) Menggunakan alas kaki
Anak-anak terkadang saat bermain tidak meggunakan alas kaki. Penggunaan alas
kaki perlu dilakukan agar:
a. Kaki tidak terluka atau tertusuk benda tajam.
b. Mencegah penyakit, misalnya penyakit cacingan akibat menginjak kotoran.
10) Kebersihan pakaian
Pakaian anak-anak umumnya dapat dibedakan menjadi 3 jenis berdasar kegiatan
mereka, yaitu pakaian sekolah, pakaian bermain dan pakaian tidur. Pakaian harus
selalu bersih dan diganti setiap hari. Hal ini bertujuan agar kita terhindar dari penyakit
kulit yang disebabkan pakaian basah atau kotor. Pada saat banyak virus korona
begini, pakaian yang sudah digunakan dari luar sebaiknya langsung dicuci.
11) Makan makanan bergizi seimbang
Gizi seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh,
tidak berlebihan juga tidak kekurangan. Makanan gizi seimbang adalah
mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan gizi disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh dengan tetap memperhatikan berbagai prinsip seperti keberagaman
jenis makanan, aktifitas tubuh, berat badan ideal serta faktor usi. Fungsi dari
makanan dalam piramida makanan meliputi:
a. Zat tenaga. Tenaga diperlukan manusia untuk melakukan berbagai kegiatan
sehari-hari. Zat tenaga dihasilkan dari : karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat Pembangun. Zat pembangun diperlukan untuk membangun dan
mengganti sel-sel atau jaringan didalam tubuh yang telah rusak. Zat
pembangun dihasilkan dari protein.
c. Zat Pengatur. Zat pengatur diperlukan untuk mengatur berbagai proses kimia
dalam proses pencernaan makanan.
Prinsip gizi seimbang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk
menyeimbangkan antara “zat gizi yang masuk dan zat gizi yang keluar” dengan
memantau berat badan secara berkala.
Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi
kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman
yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari
gerakan masyarakat hidup sehat.
b. Tujuan GERMAS
Secara umum, tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya
hidup sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan
hingga peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan
dari gaya hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya
resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit.
Germas merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud (Pedoman Umum Pelaksanaan
Germas, 2017).
Untuk menurunkan faktor risiko utama penyakit menular, penyakit tidak menular,
angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting, baik faktor biologis, perilaku,
maupun lingkungan, maka perlu dilakukan gerakan masyarakat hidup sehat.
1) Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian
maupun kecacatan;
2) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya
penyakit;
3) Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan
4) Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran
kesehatan.
c. Kegiatan Pokok GERMAS
Dalam pengorganisasian Germas, kegiatan pokok Germas dirumuskan dalam enam
klaster, yaitu:
1) Peningkatan aktivitas fisik;
2) Peningkatan perilaku hidup sehat;
3) Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi;
4) Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit;
5) Peningkatan kualitas lingkungan; dan
6) Peningkatan edukasi hidup sehat.
d. Indikator GERMAS
Menurut Permen PPN/Ka Bappenas 11/2017 Indikator Germas Kementerian Kesehatan:
1) Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan minimal 5 (lima) tema kampanye
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
2) Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan KTR di minimal 50%
sekolah.
3) Persentase posyandu aktif dan persentase desa yang mengalokasikan dana desa
untuk UKBM sesuai dengan NSPK Kesehatan.
4) Jumlah kegiatan sosialisasi gemar beraktivitas fisik.
5) Jumlah petugas kesehatan yang menjadi konselor menyusui dan jumlah kegiatan
kampanye ASI eksklusif.
6) Jumlah puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan
leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun dan jumlah pedoman pelaksanaan
deteksi dini penyakit di instansi pemerintah dan swasta.
7) Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM.
e. 7 Langkah GERMAS
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola
hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang
beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat
menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat.
C. KONSEP PENYAKIT
1. Hipertensi
a. Definisi Hipertensi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana
tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko
terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh
pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya
120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah
tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau
tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah
tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik
terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik
kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini
sering ditemukan pada usia lanjut.
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan
Darah Diastolik
1. Normal Dibawah : 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
2. Normal tinggi : 130-139 mmHg 85-89 mmHg (Stadium 1)
3. Hipertensi ringan : 140-159 mmHg 90-99 mmHg (Stadium 2)
4. Hipertensi sedang : 160-179 mmHg 100-109 mmHg (Stadium 3)
5. Hipertensi berat : 180-209 mmHg 110-119 mmHg (Stadium 4)
6. Hipertensi maligna : 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
b. Penyebab
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan
ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab. Beberapa perubahan
pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan
meningkatnya tekanan darah.
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui penyebabnya, yaitu :
1. Penyakit ginjal (5-10%)
2. Kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB) (1-2%)
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada
kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin
(noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres,
alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada
orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu,
jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
c. Gejala
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah : Sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,
wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita
hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur
Yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera
d. Pengobatan
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya komplikasi.
1. Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
a. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan
untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
b. Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar
kolesterol darah tinggi.
c. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau
6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium,
magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
d. Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat.
e. Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama
tekanan darahnya terkendali.
f. Berhenti merokok.
2. PEMBERIAN OBAT-OBATAN
a. Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk
mengobati hipertensi.
b. Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan
mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan
tekanan darah.
c. Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
d. Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga
kadang diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
e. Diuretik sangat efektif pada: orang kulit hitam - lanjut usia, kegemukan -
penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun
2. Asam Urat
a. Pengertian Asam Urat
Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena
adanya penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat terjadi pada sendi mana pun,
seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.
Penyakit asam urat dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan,
pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Umumnya, penyakit asam
urat dapat lebih mudah menyerang pria, khususnya mereka yang berusia di atas 30
tahun.
Pada wanita, penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena menopause. Rasa
sakit yang dialami pengidap asam urat dapat berlangsung selama rentang waktu 3-10
hari, dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa jam pertama.
Sering kali orang salah kaprah dan menyamakan penyakit asam urat dengan rematik.
Padahal, rematik adalah istilah yang menggambarkan rasa sakit pada persendian atau
otot yang mengalami peradangan.
3. Sakit Kepala
Sakit kepala bisa terasa ringan dan cepat berlalu atau bahkan sangat parah dan berlarut-
larut. Nah, beda gejala sakit kepala yang Anda rasakan mungkin dipengaruhi oleh macam-
macam jenis dan penyebabnya yang juga berbeda. Setiap jenisnya pun mungkin
membutuhkan pengobatan yang lebih spesifik daripada sekadar obat sakit kepala di apotik.
Sakit kepala adalah rasa sakit atau nyeri di kepala yang bisa muncul secara bertahap atau
mendadak. Nyeri akibat sakit kepala dapat muncul di salah satu sisi kepala, terpusat di titik
tertentu, atau menyebar hingga ke seluruh bagian kepala. Sakit kepala bisa terasa ringan
hingga berat dan dapat berlangsung beberapa jam hingga berhari-hari. Karakteristik nyeri
pada sakit kepala bisa dari nyeri tajam yang menusuk, nyeri tumpul, nyeri konstan, sampai
nyeri yang disertai dengan sensasi berdenyut. Sakit kepala umumnya dapat diobati dengan
pola hidup sehat, relaksasi, atau konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Namun,
sakit kepala terkadang juga bisa terkait dengan penyakit atau cedera serius sehingga
memerlukan penanganan lebih lanjut.
a. Penyebab Sakit Kepala
Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala terbagi menjadi sakit kepala primer dan
sekunder. Sakit kepala primer tidak terkait dengan penyakit tertentu. Kondisi ini dapat
dipicu oleh sakit kepala tegang, migrain atau migrain pada anak
Sakit kepala primer juga dapat disebabkan oleh perilaku sehari-hari yang tidak baik,
seperti kurang tidur, telat makan, atau pilihan makanan yang kurang tepat.
Sementara sakit kepala sekunder terjadi akibat penyakit tertentu yang mengaktifkan
saraf nyeri di kepala. Kondisi ini bisa dipicu oleh sejumlah penyakit yang dapat
mengakibatkan keluhan sakit kepala di antaranya :
1) Penyakit di otak, seperti
a) Stroke
b) Tumor otak
c) Radang otak
d) Perdarahan subarachnoid
e) Meningitis
f) Hidrosefalus
g) Peradangan atau kelainan bentuk pembuluh darah otak
2) Penyakit di area wajah, antara lain :
a) Sinusitis
b) Infeksi telinga
c) Penyakit trigeminal neuralgia
d) Sakit gigi
e) Flu
f) Gangguan penglihatan, seperti rabun jauh, glaukoma, dan astigmatisme
3) Penyakit di jantung, misalnya penyakit jantung koroner.
4) Gangguan mental, meliputi :
a) Gangguan panik
b) Serangan panik
c) Gangguan cemas
d) Gangguan tidur
e) Depresi
Selain penyakit di atas, ada juga kondisi lain yang dapat menyebabkan atau
memicu sakit kepala, seperti :
1) Stres
2) Dehidrasi
3) Hipertensi
4) Berat badan berlebih
5) Keracunan zat kimia
6) Cedera kepala
7) Konsumsi pil KB
8) Menstruasi
9) Gejala Sakit Kepala
4. Detox pegal-pegal
a. Pengertian Detoksifikasi
Detoksifikasi adalah sebuah proses dimana zat beracun dan berbahaya di dalam tubuh
manusia yang tidak larut dalam udara atau lipofik pada metabolisme tubuh menjadi larut
dalam udara, sehingga dapat dikeluarkan melalui organ tubuh seperti ginjal, kulit, paru-
paru, dan usus.
Secara umum, istilah racun dalah proses detoksifikasi tubuh meliputi polutan, logam
berat, bahan kimia berbahaya, dan hal-hal lain yang berasal dari luar dan dapat
mempengaruhi kesehatan Anda. Maka dari itu penting sekali untuk melakukan proses
detoksifikasi tubuh untuk mengeluarkan segala jenis zat beracun dan berbahaya dari
dalam tubuh.
Meskipun gaya hidup sehat dari melakukan proses detoksifikasi tubuh menjadi salah
satu hal yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tidak ada bukti medis yang
membahas lebih jauh mengenai manfaat diet detoksifikasi untuk mengeluarkan racun
dari tubuh. Karena tubuh manusia melakukan detoksifikasi secara alami dan tanpa
disadari. Proses detoksifikasi ini berlangsung di organ tubuh utama seperti hati, ginjal,
paru-paru, kulit, dan sistem pencernaan.
Organ-organ tubuh ini bertanggung jawab untuk memecah racun, radikal bebas, dan zat
berbahaya lain yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh. Lalu kemudian, tubuh akan
mengeluarkan zat berbahaya tersebut melalui urin, feses (tinja), dan juga keringat.
Untuk melakukan proses detoksifikasi alami yang optimal, tentunya organ tubuh juga
harus dalam kondisi yang sehat. Di sinilah diet detoksifikasi memiliki peran untuk
mengoptimalkan sistem detoksifikasi alami yang ada pada tubuh Anda.
Terdapat berbagai cara untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh, antara lain:
1. Mengonsumsi jus detoks yang terdiri dari buah dan sayuran,
2. Menghindari makanan olahan yang tinggi gula dan garam,
3. Berhenti minum kafein untuk sementara waktu,
4. Menjauhi konsumsi alkohol berlebihan,
5. Melakukan aktivitas olahraga secara rutin, hingga
6. Menenangkan hati dan pikiran dengan meditasi.
b. Detoksifikasi terbagi menjadi 3 klasifikasi menurut golongan substratnya yaitu alcohol,
obat-obatan dan zat metabolik
c. Manfaat Detoksifikasu Tubuh
1. Meningkatkan kesehatan pencernaan
2. Menurunkan risiko penyakit kronis
3. Membantu memperpanjang umur
4. Memicu Peningkatan Energi
5. Membantu Fungsi Hati
6. Membantu Dalam Penurunan Berat Badan
7. Menurunkan resiko penyakit kronis
8. Membantu memperpanjang umur
D. MATERI JUDUL
1. Obat Tradisional
a. Pengertian Obat Tradisional
Menurut Permenkes RI No.246/Menkes/Per/v/1990 Obat Tradisional adalah bahan
atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan galenik atau campuran dari bahan - bahan tersebut, yang secara tradisional
telah digunakan sebagai pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional
tersedia dalam berbagai bentuk, baik dalam sediaan siap minum ataupu ditempelkan
pada permukaan kulit. Tetapi saat ini belum tersedia dalam bentuk suntikan atau
aerosol. Dalam bentuk sediaan obat, obat tradisional tersedia dalam bentuk serbuk,
kapsul, tablet, larutan maupun pil. Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui
beberapa cara pemberian pengobatan tradisional oleh masyarakat Jawa, yaitu di-
borèh-kan, dicekok-kan, diminumkan, di-param-kan, di-pupuk-kan, dan ditapelkan
(Mulyani dkk., 2016).
a. Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya
dalam bentuk serbuk seduhan atau cairan yang berisi seluruh bahan
tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara
tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep
peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat yang
jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih.
Golongan ini tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis,
tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan secara
turunmenurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan
tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk
tujuan kesehatan tertentu. Lain dari fitofarmaka, Jamu bisa diartikan
sebagai obat tradisional yang disediakan secara tradisional, tersedia dalam
bentuk seduhan, pil maupun larutan. Pada umumnya, jamu dibuat
berdasarkan resep turun temurund dan tidak melalui proses seperti
fitofarmaka. Jamu harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
1) Aman
2) Klaim khasiat berdasarkan data empiris (pengalaman)
3) Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Sebuah ramuan disebut jamu jika telah digunakan masyarakat melewati 3
generasi. Artinya bila umur satu generasi rata-rata 60 tahun, sebuah
ramuan disebut jamu jika bertahan minimal 180 tahun. Inilah yang
membedakan dengan fitofarmaka, dimana pembuktian khasiat tersebut
baru sebatas pengalaman, selama belum ada penelitian ilmiah. Jamu
dapat dinaikkan kelasnya menjadi herbal terstandar atau fitofarmaka
dengan syarat bentuk sediaannya berupa ekstrak dengan bahan dan
proses pembuatan yang terstandarisasi
b. Obat Herbal Terstandar
Obat Herbal Terstandar (OHT) juga tidak sama dengan fitofarmaka. Obat
Herbal Terstandar (OHT) adalah obat tradisional yang berasal dari ekstrak
bahan tumbuhan, hewan maupun mineral. Perlu dilakukan uji pra-klinik
untuk pembuktian ilmiah mengenai standar kandungan bahan yang
berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan
obat yang higienis dan uji toksisitas akut maupun kronis seperti halnya
fitofarmaka.Dalam proses pembuatannya, OHT memerlukan peralatan
yang lebih kompleks dan berharga mahal serta memerlukan tenaga kerja
dengan pengetahuan dan keterampilan pembuatan ekstrak, yang hal
tersebut juga diberlakukan sama pada fitofarmaka. Obat Herbal dapat
dikatakan sebagai Obat Herbal Terstandarisasi bila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Aman
2. Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik
3. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
4. Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang
digunakan dalam produk jadi.
Indonesia telah meiliki atau memproduksi sendiri OHT dan telah telah
beredar di masyarakat 17 produk OHT, seperti misalnya : diapet®, lelap®,
kiranti®, dll. Sebuah herbal terstandar dapat dinaikkan kelasnya menjadi
fitofarmaka setelah melalui uji klinis pada manusia.
c. Fitofarmaka.
Fitofarmaka merupakan jenis obat tradisionalyang dapat disejajarkan
dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar
dan khasiatnya telah dibuktikan melalui uji klinis.
Fitofarmaka dapat diartikan sebagai sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis
dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah di standarisir (BPOM.
RI., 2004 ). Ketiga golongan atau kelompok obat tradisional tersebut di
atas, fitofarmaka menempati level paling atas dari segi kualitas dan
keamanan. Hal ini disebabkan oleh karena fitofarmaka telah melalui proses
penelitian yang sangat panjang serta uji klinis yang detail, pada manusia
sehingga fitofarmaka termasuk dalam jenis golongan obat herbal yang
telah memiliki kesetaraan dengan obat, karena telah memiliki clinical
evidence dan siap di resepkan oleh dokter. Obat Herbal dapat dikatakan
sebagai fitofarmaka apabila obat herbal tersebut telah memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Aman
2. Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik
3. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
4. Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang
digunakan dalam produk jadi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah setelah lolos uji fitofarmaka, produsen
dapat mengklaim produknya sebagai obat. Namun demikian, klaim tidak
boleh menyimpang dari materi uji klinis sebelumnya. Misalnya, ketika uji
klinis hanya sebagai antikanker, produsen dilarang mengklaim produknya
sebagai antikanker dan antidiabetes.
2. Sampah
a. Pengertian Sampah
Menurut World Health Organization (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Lalu berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau
semi padat, berupa zat organik atau anorganik, dan bersifat dapat terurai atau tidak
dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Dilihat dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah sisa dari
kegiatan sehari-hari manusia berupa material tertentu yang tidak lagi bisa dimanfaatkan
sehingga harus dibuang dan dimusnahkan. Penanganan akhir sampah dilakukan
bergantung pada karakteristik dan kategori setiap jenis sampah.
Kemenkes. 2016. Perilaku Hidup bersih dan Sehat. https://promkes.kemkes.go.id/phbs. Diakses pada
tanggal 2 Agustus 2023.
Kemenkes. 2021. Tatanan, Manfaat PHBS (Perilaku Hidup Bersih DAN Sehat).
https://promkes.kemkes.go.id/agenda/phbs . Diakses pada tanggal 2 Agustus 2023
Nida zhafira, 2022. Detoks : pengertian, manfaat dan cara penerapannya yang tepat.
https://petikine.com/healthy-eating/detoks-pengertian-manfaat-cara-penerapannya-yang-tepat/.
Diakses pada tanggal 2 agustus 2023
Aditya marduastuti. 2022. Sanitasi adalah : pengertian, jenis, manfaat dan contoh penerapannya.
https://dtk.id/NnOMOU. Diakses pada tanggal 2 agustus 2023.
I madoka adi partawa. 2016. Obat tradisional. Diakses pada tanggal 2 agustus 2023.
Kementrian social. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diakses pada tanggal 2 agustus 2023.