OLEH:
A’YUNIN SOLEHA
NIM
202310461011011
MUHAMMADIYAH MALANG
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Konsep keluarga
Keluarga merupakan dua orang tau lebih yang hidup bersama dengan
ikatan dan kedekatan emosional baik yang tidak memiliki hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi dan tidak memiliki batas keanggotaan dalam keluarga
dari 3:
pernikahan terdiri dari suami istri, dan anak anak, baik dari anak hasil
seseorang dilahirkan
ikatan darah, dimana yang paling sering adalah anggota dari keluarga
orientasi salah satu dari kelurga inti. seperti kakek-nenek, bibi, paman,
yaitu:
a) Nuclear family dimana keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak baik
sepupu)
a) Tradisional nuclear, dimana keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak yang tinggal satu rumah sesuai dengan ikatan hukum dalam
dengan ikatan perkawinan suami atau istri, dan tinggal bersama anak-anak
dalam satu rumah, baik anak dari hasil perkawinan lama atau baru, satu
bekerja sebagai ibu rumah tangga, anak-anak keluar dari rumah karena
sekolah/ menikah/berkarir.
d) Dyadic Nuclear, dimana sepasang suami istri yang tinggal satu rumah
dengan usia pernikahan yang sudah lama dan tidak memiliki anak yang
e) Single parent, dimana dalam keluarga terdiri dari orang tua tunggal
meninggal dunia, dan anak-anaknya tinggal dalam satu rumah atau di luar
rumah.
f) Dual carries, dimana suami dan istri memiliki pekerjaan di luar rumah
g) Commuter married, dimana suami dan istri bekerja di luar rumah dan
tidak tinggal dalam satu rumah, namum keduanya dapat ketemu diwaktu
tertentu.
tinggal
j) Institusional, dimana anak atau orang dewasa tidak tinggal dalam rumah
k) Communal, dimana dua pasangan atau lebih yang tinggal dalam satu
keturunan atau satu orang tua yang setiap anak sudah menikah
m) Unmarried parent and child, dimana kelurga yang terdiri dari ibu dan
anak, ibu tidak ingin melakukan perkawinan namum memiliki anak adopsi
n) Cohibing couple, dimana dalam keluarga terdiri dari satu atau dua
o) Gay and lesbian family, dimana keluarga terdiri dari pasangan yang
Ciri –ciri keluarga menurut Friedman & Bowden, (2010) sebagai berikut:
ketergantungan.
hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis keturunan ayah
2) Matrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan memiliki
hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis keturunan ibu
3) Matrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
4) Patrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
kelurga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagaian dari keluarga karena
lain.
tugas dibidang kesehatan. Friedman & Bowden, (2010) membagi tugas kelurga
mampu mengenali perubahan yang dialami oleh anggota keluarga sehingga secara
tidak langsung akan menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka
keluarga akan segera menyadari dan mencatat kapan dan seberapa besar
perubahan tersebut.
lain disekitarnya.
3) Keluarga mampu memberikan keperawatan pada anggota keluarganya yang
memiliki kemampuan dalam merawat anggota keluarga yang sedang sakit atau
2. Diabetes Melitus
2.1 Definisi
Diabetes Mellitus adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang
akan meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Hal ini diduga karena
yang mengandung protein, lemak, gula, garam, dan mengandung sedikit serat.
Diabetes mellitus sampai saat ini masih menjadi permasalahan kesehatan penting
di dunia termasuk di Indonesia, karena kasusnya yang terus terjadi dan mengalami
secara global. Diperkirakan pada tahun 2000, sebanyak 150 juta orang terkena
DM dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah itu
akan membengkak menjadi 300 juta orang. Laporan dari WHO mengenai
penderita DM di Indonesia pada tahun 2000 adalah 8,4 juta orang, jumlah
tersebut menempati urutan ke-4 setelah India (31,7 juta), Cina (20,8 juta) dan
meningkat pada tahun 2030, India (79,4 juta), Cina (42,3 juta), Amerika
2.3 Etiologi
Etilogi atau penyebab Diabetes Melitus (DM) adalah yaitu genetik atau
faktor keturunan, yang mana penderita Diabetes Melitus yang sudah dewasa
lebih dari 50% berasal dari keluarga yang menderita Diabetes Melitus dengan
Melitus, semakin lama dan berat obesitas akibat nutrisi berlebihan, semakin
2.4 Klasifikasi
DM adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan tingginya kadar
80-90% maka gejala DM mulai muncul. Perusakan sel ini lebih cepat
tipe 1 sebagian besar oleh karena proses autoimun dan sebagian kecil
usia 30 tahun dan DM Tipe ini diperkirakan terjadi sekitar 5-10 % dari
makrovaskuler.
polisitemia dan makrosomia. Hal ini terjadi karena bayi dari ibu GDM
dan makrosomia. Kasus GDM kira-kira 3-5% dari ibu hamil dan para
berikutnya.
Klinefelter’s).
proses tersebut terganggu pada DM, glukosa tidak dapat masuk ke sel hingga
dengan banyak minum (polidipsia). Selain itu, polifagia juga timbul karena
pemakaian glukosa di sel, jaringan, dan hati7. Normalnya lemak yang berada
dalam aliran darah, melewati hati dan dipecah menjadi gliserol dan asam
CO2 dan air. Pada saat terjadi gangguan metabolit, lipolisis bertambah dan
meningkatnya ion hidrogen dalam darah). Sistem buffer tubuh berusaha untuk
timbul lebih hebat maka pH darah tidak dapat dinetralisir dan terjadi diabetik
ketoasidosis. Keadaan klinis ini ditandai dengan nafas yang cepat dan dalam,
2.6 Komplikasi
asam lemak bebas dari adiposit, yang akhirnya mengakibatkan sintesa badan
Secara normal, asam lemak bebas ini akan diubah menjadi trigliserida atau
mana terjadi oksidasi beta dan konversi badan keton terjadi. Pada PH yang
nyeri abdomen dan sebagainya. HHS sering terjadi pada lansia dengan DM
badan yang akhirnya mengakibatkan perobahan status mental. Beda HHS dan
DKA adalah tiadanya simptom mual, muntah dan nyeri abdomen pada DKA.
pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah yang dapat mengalami kerusakan
dibagi menjadi dua jenis, yakni pembuluh darah besar dan kecil.
b. Pembuluh darah tepi, terutama pada tungkai, yang jika rusak akan
2.7 Penatalaksanaan
jenis yaitu insulin kerja cepat, insulin kerja sedang, dan insulin
Salamung, N., Pertiwi, M. R., Ifansyah, M. N., Riskika, S., Maurida, N., Suhariyati, S., ... &
Rumbo, H. (2021). Keperawatan Keluarga= Family Nursing.
Kurniawaty, E., & Yanita, B. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes
Melitus tipe II. Jurnal Majority, 5(2), 27-31.
Mirza, R. (2017). Memaksimalkan dukungan keluarga guna meningkatkan kualitas hidup pasien
diabetes mellitus. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 2(2), 12-30.