Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA PENDERITA HIPERTENSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Keperawatan

Keluarga Dosen Pengampu : Ns. Cahya Tribagus

Hidayat.,S.Kep.,M.Kes

Disusun Oleh :

Sirajul Munir (2011011092)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER TAHUN 2022/2023
A. Konsep Keluarga
a. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan dua orang tau lebih yang hidup bersama dengan
ikatan dan kedekatan emosional baik yang tidak memiliki hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi dan tidak memiliki batas keanggotaan dalam
keluarga(Salamung et al., 2019).
Menurut Mentri Kesehatan Republik Indonesia, Keperawatan keluarga
merupakan sebuah area spesifikasi yang menerapkan berbagai konsep maupun
teori keluarga dalam area keperawatan yang berkaitan dengan area spesialisasi
keperawatan lainnya. Sementara itu, pelayanan keperawatan keluarga adalah
pelayanan yang di lakukan secara menyeluruh dengan menempatkan keluarga
dan komponen-komponennya sebagai fokus pelayanan. Pelayanan keperawatan
keluarga di lakukan dengan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan.
b. Tipe Keluarga
Tipe keluarga menurut Marilynn M Friedman & Bowden, (2010) terdiri dari 3:
1) Keluarga inti (suami-istri) merupakan keluarga dengan ikatan
pernikahan terdiri dari suami istri, dan anakanak, baik dari anak hasil
perkawinan, adopsi atau keduanya.
2) Keluarga orientasi (keluarga asal) merupakan unit keluarga dimana
seseorang dilahirkan.
3) Keluarga besar merupakan keluarga inti dan orang yang memiliki
ikatan darah, dimana yang paling sering adalah anggota dari keluarga
orientasi salah satu dari kelurga inti. seperti kakek-nenek, bibi, paman,
keponakan, dan sepupu.
Harnilawati, (2013) menyatakan bahwa tipe keluarga dikelompokkan menjadi
2 yaitu secara tradisional dan secara modern, sebagai berikut:
1) Keluarga secara tradisional, kelurga secara tradisional terdiri dari 2 tipe
yaitu:
a) Nuclear family dimana keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak
baik dari hasil perkawianan, adopsi atau keduanya.
b) Extended family dimana kelurga inti ditambah dengan kelurga
lain yang memiliki hubungan darah seperti, kakek-nenek,
paman, bibi, dan sepupu)
2) Keluarga secara modern, dengan semakin berkembangnya peran
individu maka menyebabkan rasa individulasme meningkat sehingga
dapat dikelompokkan beberapa tipe keluarga selain di atas adalah:
a) Tradisional nuclear, dimana keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak yang tinggal satu rumah sesuai dengan ikatan hukum
dalam perkawinan, salah satu atau keduanya dapat bekerja
diluar.
b) Reconstituted nuclear, dimana dari keluarga inti terbentuk
kelurga baru dengan ikatan perkawinan suami atau istri, dan
tinggal bersama anak-anak dalam satu rumah, baik anak dari
hasil perkawinan lama atau baru, satu atau keduanya bekerja
diluar.
c) Middle age/aging couple, dimana ayah sebagai pencari nafkah,
ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, anak-anak keluar dari
rumah karena sekolah/ menikah/berkarir.
d) Dyadic Nuclear, dimana sepasang suami istri yang tinggal satu
rumah dengan usia pernikahan yang sudah lama dan tidak
memiliki anak yang salah satu atau keduanya bekerja di rumah.
e) Single parent, dimana dalam keluarga terdiri dari orang tua
tunggal yang disebabkan karena perceraian atau salah satu dari
pasangannya meninggal dunia, dan anak-anaknya tinggal dalam
satu rumah atau di luar rumah.
f) Dual carries, dimana suami dan istri memiliki pekerjaan di luar
rumah dan tidak memiliki anak.
g) Commuter married, dimana suami dan istri bekerja di luar
rumah dan tidak tinggal dalam satu rumah, namum keduanya
dapat ketemu diwaktu tertentu.
h) Single adult, dimana laki-laki atau perempuan yang tinggal
sendiri tanpa keluarga dan memutuskan untuk tidak menikah.
i) Three generation, dimana dalam rumah terdapat tiga generasi
yang tinggal
j) Institusional, dimana anak atau orang dewasa tidak tinggal
dalam rumah namun di suatu panti.
k) Communal, dimana dua pasangan atau lebih yang tinggal dalam
satu rumah dan pasangan tersebut monogami dengan anaknya
dan bersama dalam penyediaan fasilitas.
l) Gaoup marriage, dimana dalam satu perumahan terdiri dari
kelurga satu keturunan atau satu orang tua yang setiap anak
sudah menikah.
m) Unmarried parent and child, dimana kelurga yang terdiri dari
ibu dan anak, ibu tidak ingin melakukan perkawinan namum
memiliki anak adopsi.
n) Cohibing couple, dimana dalam keluarga terdiri dari satu atau
dua pasangan yang tinggal namun tidak ada ikatan perkawinan
o) Gay and lesbian family, dimana keluarga terdiri dari pasangan
yang memilki jenis kelamin yang sama.
c. Ciri-ciri Keluarga
Ciri –ciri keluarga menurut Friedman & Bowden, (2010) sebagai berikut:
1) Terorganisasi, dimana anggota keluarga saling berhubungan dan saling
ketergantungan.
2) Terdapat keterbatasan, dimana anggota keluarga bebas menjalankan
fungsi dan tugasnya namum tepat memiliki keterbatasan.
3) Terdapat perbedaan dan kekhususan, setiap anggota keluarga memiliki
peranan dan fungsi masing.
d. Struktur Keluarga
Struktur kelurga dapat menggambarkan tentang keluarga bagaimana
pelaksanaan fungsi keluarga dalam masyarakat. Struktur keluarga terdiri dari
beberapa macam yaitu:
1) Patrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan
memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis
keturunan ayah.
2) Matrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan
memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis
keturunan ibu.
3) Matrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang
tinggal bersama dengan keluarga yang sedarah dengan istri.
4) Patrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang
tinggal bersama dengan keluarga yang sedarah dengan suami
5) Keluarga kawin merupakan hubungan sepasang suami istri sebagai
pembinaan kelurga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagaian
dari keluarga karena ada hubungan dengan suami atau istri.
e. Fungsi Pokok Keluarga
Fungsi pokok kelurga berdasarkan Friedman & Bowden, (2010)secara
umum sebagai berikut:
1) Fungsi afektif merupakan fungsi utama dalam megajarkan keluarga
segala sesuatu dalam mempersiakan anggota keluarga dapat
bersosialisasi dengan orang lain.
2) Fungsi sosialisasi merupakan fungsi dalam mengembangkan dan
mengajarkan anak bagaimana berekehidupan sosial sebelum anak
meninggalkan rumah dan bersosialisasi dengan orang lain di luar
rumah.
3) Fungsi reproduksi merupakan fungsi untuk mempertahankan keturunan
atau generasi dan dapat menjaga kelangsungan keluarga.
4) Fungsi ekonomi merupakan keluarga yang berfungsi dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu sehingga meningkatkan penghasilan dalam memenuhi
kebutuhan keluarga.
5) Fungsi perawatan merupakan fungsi dalam mempertahankan status
kesehatan keluarga dan anggota keluarga agar tetap produktif.
f. Tugas Keluarga
Sesuai dengan fungsi kesehatan dalam keluarga, keluarga mampunyai
tugas dibidang kesehatan. Friedman & Bowden, (2010)membagi tugas kelurga
dalam 5 bidang kesehatan yaitu:
1) Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Keluarga mampu mengenali perubahan yang dialami oleh anggota
keluarga sehingga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dan
tanggung jawab keluarga, maka keluarga akan segera menyadari dan
mencatat kapan dan seberapa besar perubahan tersebut.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat
Tugas utama keluarga mampu memutuskan dalam menentukan
tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat teratasi. Apabila
keluarga memiliki keterbatasan dalam mengatasi masalah maka
keluarga meminta bantuan orang lain disekitarnya.
3) Keluarga mampu memberikan keperawatan pada anggota keluarganya
yang sakit
Keluarga mampu memberikan pertolongan pertama apabila
keluarga memiliki kemampuan dalam merawat anggota keluarga yang
sedang sakit atau langsung mambawa ke pelayanan kesehatan terdekat
untuk mendapatkan tindakan selanjutnya sehingga masalah terlalu
parah.
4) Kelurga mampu mempertahankan suasana dirumah
Keluarga mampu mempertahankan suasana di rumah agar dapat
memberikan manfaat bagi anggota dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan apabila ada
anggota keluarga yang sakit.
B. Konsep Medis Hipertensi
1. Definisi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar
dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat
(tenang). Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure sebagai
tekanan yang lebih tinggi dari 140 / 90 mmHg.
Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya
interaksi berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu
hipertensi dibedakan menjadi yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat
keluarga, jenis kelamin, dan umur. Faktor yang dapat dikontrol seperti
obesitas, kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok, pola konsumsi
makanan yang mengandung natrium dan lemak jenuh(Krisnanda, 2017).
Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke,
kelemahan jantung, penyakit jantung koroner (PJK), gangguan ginjal dan
lain-lain yang berakibat pada kelemahan fungsi dari organ vital seperti
otak, ginjal dan jantung yang dapat berakibat kecacatan bahkan kematian.
Hipertensi atau yang disebut the silent killer yang merupakan salah satu
faktor resiko paling berpengaruh penyebab penyakit jantung
(cardiovascular).
2. Etiologi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu penyakit dengan kondisi medis yang
beragam. Pada kebanyakan pasien etiologi patofisiologinya tidak
diketahui. Berdasarkan dengan etiologinya hipertensi dibagi menjadi 2
yaitu:
a. Hipertensi primer (essensial)
Hipertensi primer belum diketahui penyebabnya. Lebih dari 90%
pasien merupakan hipertensi essensial (hipertensi primer). Faktor
penyebab hipertensi primer adalah faktor genetik dan faktor.
Hipertensi sering turun temurun dalam suatu keluarga, hal ini
menunjukkan bahwa faktor genetik memegang peranan penting pada
patogenesis hipertensi primer.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi yang diketahui penyebabnya yaitu ditimbulkan karena
suatu penyakit atau kebiasaan seseorang. Kurang dari 10% penderita
hipertensi merupakan sekunder dari penyakit komorbid atau obat-
obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Penyebab dari
hipertensi sekunder antara lain penyakit ginjal dan gangguan tiroid.
Apabila penyebab sekunder sudah diketahui maka menghentikan
obat yang digunakan sudah merupakan langkah pertama yang tepat
dalam penanganan hipertensi sekunder.
3. Manifestasi Klinis Hipertensi
Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat
terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan
tekanan darah intrakranial. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina
akibat hipertensi. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan
susunan saraf pusat. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan
filtrasi glomerulus. Edema dependen dan pembengkakan akibat
peningkatan tekanan kapiler(Sari, 2018). Gejala lain yang umumnya
terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala,
keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan
lainlain.
4. Patofisiologi Hipertensi
Hipertensi adalah gangguan heterogen yang dapat menyebabkan
salah satu penyebab spesifik (hipertensi sekunder) atau dari mekanisme
patofisiologi yang mendasari etiologi yang tidak diketahui (hipertensi
primer). Hipertensi sekunder menyumbang lebih dari 10% kasus sebagian
besar disebabkan oleh penyakit ginjal atau penyakit renovaskular. Kondisi
lain yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder antara lain
pheochromocytoma, sindrom cushing, hipertiroid, hiperparatiroid,
aldosteron primer, kehamilan dan kerusakan aorta. Beberapa obat yang
dapat meningkatkan tekanan darah adalah kortikosteroid, estrogen, AINS
(Anti Inflamasi Non Steroid), amphetamin, sibutamin, siklosporin,
tacrolimus, erythropoietin, dan venlafaxine.
Hipertensi kronik terlihat pada output kardiak yang kelihatan
normal karena tekanan darah distabilkan oleh peningkatan resistensi
periferal arteri. Arteri kecil dan arteriola pada hipertensi jelas
menunjukkan perubahan struktural, seperti meningkatnya ketebalan
pembuluh darah lumen, pada waktu yang sama diameter pembuluh darah
lumen, pada waktu yang sama diameter pembuluh darah lumen berkurang
dan terjadi pengurangan densitas pembuluh darah lumen. Perubahan
terhadap arteri-arteri besar akibat hipertensi terjadi. Perubahanperubahan
tersebut antara lain ketebalan medium,peningkatan kolagen dan deposit
kalsium sekunder.
5. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi meliputi modifikasi gaya hidup namun
terapi antihipertensi dapat langsung dimulai untuk hipertensi derajat 1
dengan penyerta dan hipertensi derajat 2. Penggunaan antihipertensi harus
tetap disertai dengan modifikasi gaya hidup.
Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah:
a) Target tekanan darah < 150/90 untuk individu dengan diabetes,
gagal ginjal, dan individu dengan usia > 60 tahun < 140/90 mmHg
b) Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler
Selain pengobatan hipertensi, pengobatan terhadap faktor resiko
atau kondisi penyerta lainnya seperti diabetes mellitus atau dislipidemia
juga harus dilaksanakan hingga mencaoai target terapi masing-masing
kondisi.
Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi nonfakmakologis dan
farmakologis. Terpai nonfarmakologis harus dilaksanakan oleh semua
pasien hipertensi dengan tujuan menurunkan tekanan darah dan
mengendalikan faktor-faktor resiko penyakit penyerta lainnya.
Modifikasi gaya hidup berupa penurunan berat badan (target
indeks massa tubuh dalam batas normal untuk Asia-Pasifik yaitu 18,5-22,9
kg/m2 ), kontrol diet berdasarkan DASH mencakup konsumsi buah-
buahan, sayur-sayuran, serta produk susu rendah lemak jenuh/lemak total,
penurunan asupan garam dimana konsumsi NaCl yang disarankan adalah
< 6 g/hari. Beberapa hal lain yang disarankan adalah target aktivitas fisik
minimal 30 menit/hari dilakukan paling tidak 3 hari dalam seminggu serta
pembatasan konsumsi alkohol. Terapi farmakologi bertujuan untuk
mengontrol tekanan darah hingga mencapai tujuan terapi pengobatan.
Berdasarkan JNC VIII pilihan antihipertensi didasarkan pada ada atau
tidaknya usia, ras, serta ada atau tidaknya gagal ginjal kronik. Apabila
terapi antihipertensi sudah dimulai, pasien harus rutin kontrol dan
mendapat pengaturan dosis setiap bulan hingga target tekanan darah
tercapai. Perlu dilakukan pemantauan tekanan darah, LFG dan elektrolit.
PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn.G Pendidikan : MA/SMA
Umur : 38 th Pekerjaan : Wirausaha
Agama : Islam Alamat : Desa Sukowono
Suku : Madura Nomor Telp : 083843712228

b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1. Tn. G L 38 Suami Wirausaha MA/SMA
2. Ny. M P 37 Istri Guru ngaji SD
3. An. H L 1 Anak - -
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

c. Genogram :

Keterangan :
= Laki-laki

= Perempuan

= Garis serumah

d. Type Keluarga :
a) Jenis Type Keluarga : Nuclear family
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut : Masalah yang sering
terjadi adalah masalah ekonomi, karena penghasilan yang di dapat kurang
untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, pendapatan dari berjualan tidak
pasti hasilnya sedangkan pendapata Ny. M sebagai guru ngaji juga tidak
bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari
e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : Madura
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : : Jika ada luka
yang dialami salah satu keluarga maka tidak boleh makan telur, ikan laut
dan semua yang berhubungan dengan protein
f. Agama dan keperacayaan yang mempengaruhi kesehatan : Jika salah satu
anggota keluarga sakit, sudah berobat kepihak medis tetapi belum sembuh
juga maka di bawa ke tokoh agama setempat dan jika anak sering menangis
dan susah tidur saat malam hari maka di bawa ke tukang pijat, klien juga
mengatakan mengalami kesulitan beribadah karena stroke yang di alaminya.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Suami dan Istri
b) Penghasilan : > Rp 1.500.000
c) Upaya lain : -
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi,dll)
Jumlah harta benda yang dimiliki mulai dari perabot dan transportasi
sebesar kurang lebih 15 juta
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan yang
dikeluarkan tiap bulan mulai dari listrik sampai kebutuhan sehari-hari Ny.
S menyebutkan sebesar 1,5 juta
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Pulang kerumah ibu istrinya
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) :
Keluarga dengan anak balita
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Hidup harmonis dengan keluarga dari orang tua suami karena ibu dari suami
tidak menyukai mantunya
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn.G mengatakan bahwa dia memiliki riwayat hipertensi dan sering
kambuh ketika klien sedang stress dan An.m sedang mengalami ruam
karena alergi terhadap keringat yang berlebih
b) Riwayat penyakit keturunan :
Tn.G mengatakan bahwa ibunya memiliki penyakit hipertensi
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi Tindakan
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB (BCG/Polio/DPT/ yang telah
Kesehatan Kesehatan
HB/Campak) dilakukan
1. Tn.G 38 51 Baik - Riwayat -
Hipertensi
2. Ny.M 37 66 Baik - - -
3. An.H 1 9 Kurang baik BCG/Polio/ -
DPT
/HB/Campak

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Posyandu dan


Posbindu serta mempunyai jamkesmas
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Riwayat penyakit yang dialami keluarga satu bulan terakhir tidak ada, hanya
An.H mengalami ruam dan iritan
III. PENKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah: 8x5 M
b) Type Rumah: Permanen
c) Kepemilikan : Milik sendiri
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : terdapat 6 ruangan terdiri
ruang tamu, 3 kamar tidur, ruang keluarga, dapur dan kamar mandi
e) Ventilasi/cendela : Cukup dan penerangan cukup
f) Pemanfaatan ruangan: pemanfaatan ruangan bagus dan cukup
rapi
g) Septic tank: ada/tidak letak belakang rumah
h) Sumber air minum : PDAM
i) Kamar mandi/WC : ada
j) Sampah : untuk sampah dibuang di tempat pembuangan sampah
terdekat
k) Kebersihan lingkungan : untuk kebersihan lingkungan terlihat
bersih tidak ada hewan peliharaan seperti ayam dan kucing
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan : Kebiasaan yang dianut oleh tetangga dan komunitas
RW sekitar adalah saling gotong royong dalam berbagai acara penting
yang terlaksana, Ny. S juga ikut bergabung dalam berbagai acara
sedangkan Tn. M jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar, dan karena
sebagian tentangga dan komunitas RW bersuku madura maka kebiasaan
yang dianut masih kental dengan adat madura
b) Aturan dan kesepakatan : aturan yang paling tinggi di tetangga
dan komunitas RW adalah norma agama dan kesepakatan bersama salah
satu contohnya yaitu arisan kifayah
c) Budaya : budaya yang berkaitan dengan kesehatan tetangga dan
komunitas RW sekitar adalah jika mengalami sakit masih percaya dengan
hal yang mistis
c. Mobilitas Geografis Keluarga : sejak Tn. G masih kecil sampai sekarang
belum pernah pindah, kurang lebih 37 tahun dan belum pernah
berpindahpindah tempat tinggal
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul yaitu pada malam hari dan
pada saat Ny. M pulang kerja, sedangkan interaksinya dengan masyarakat
sangat jarang, dikarenakan Tn.G dan Ny.M seharian bekerja
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga : Keluarga berkomunikasi dengan verbal
bersilaturahmi
b. Struktur Kekuatan Keluarga : Tn.G sebagai pengambil keputusan dengan
pertimbangan dari Ny,M
c. Struktur Peran(peran masing-masing anggota keluarga)
Tn.M sebagai kepala keluarga dan Ny.M sebagai ibu rumah tangga dan An.H
sebagai anak
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga masih mempercayai pengaruh budaya yang bertentangan dengan
kesehatan
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. G mengatakan bahwa Tn. G dan Ny. M saling mendukung
antara satu sama lain, saling menguatkan, dan saling memberikan kasih
sayang walaupun tidak tampak. Keluarga Tn. G mengatakan bahwa sebisa
mungkin An M mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari kedua orang
tuanya, walaupun sedang sibuk bekerja. Tn. G dan Ny. M selalu berpesan
pada nenek An. M agar menyayangi dan mengasihinya dengan sepenuh hati.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : Keluarga Tn. G mengatakan
bahwa sangat rukun antar satu dengan yang lain, terlebih jarang ketemu
dalam kesehariannya sehingga sangat disayangkan apabila harus
bertengkar. Keluaraga Tn. G mengatakan setiap sebelum dan setelah tidur
Tn. G dan Ny. M selalu mencium An. H, sebelum dan setelah bekerja Tn.
G dan Ny. M selalu mencium dan memeluk An. H, serta setiap harinya
keluarga tidur dalam 1 ranjang. Hal yang sama juga dilakukan Tn. G
kepada Ny. M
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Keluarga Tn. G
mengatakan waktu ngobrol hanya pada saat libur bekerja, selain itu
keluarga hanya ngobrol seperlunya dikarenakan kesibukan masing-masing
anggota keluarga. Keluarga Tn. G mengatakan bahwa dalam sehari Tn. G
dan Ny. M hanya bertemu, ngobrol dan mendampingi An. H ketika
sebelum dan sesudah tidur, sebelum dan setelah berangkat bekerja.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
Tn.G sebagai pengambilan keputusan dengan pertimbangan Ny.M
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : kelaurga Tn. G mengatakan
memilih menonton TV atau tidur ketika waktu senggang
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Keluarga Tn. G menagatakan
bahwa jarang berpartisipasi dalam kegiatan sosial dimasyarakat
dikarenakan kesibukannya dalam mencari uang.
c. Fungsi keperawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan presesi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya : Tn.G mengatakan tidak mengetahui dengan baik
tentanng hipertensi. Keluarga Tn. G mengatakan percaya terhadap tenaga
kesehatan dan juga terhadap budaya kesehatan masyarakat
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan
yang tepat : Tn. G mengatakan memiliki dokter kepercayaan untuk
anaknya
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga Tn. G mengatakan bahwa apabila An. H sakit langsung
mengunjungi pelayanan kesehatan, namun ketika Tn. G dan Ny. M sakit
dibiarkan begitu saja sampai sembuh sendiri. Hal tersebut dilakukan
karena menurut keluarga Tn. G uangnya sayang jika harus pergi ke dokter,
karena kebutuhanya lebih banyak.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat :
Keluarga Tn. G mengatakan bahwa rumah dibersihkan setiap 1 kali setiap
minggu, lantai di pel setiap 2 minggu sekali, dan penyedot debu dilakukan
setiap 2 minggu sekali. Hal tersebut dikarenakan keluarga Tn. G (Tn. G
dan Ny. M) sangat sibuk dengan pekerjaannya. Keluarga Tn. G
mengatakan bahwa tidak memakai pembantu karena tidak punya cukup
uang untuk menggaji ART. Keluarga Tn. G mengatakan bahwa walaupun
demikian mereka merasa baik-baik saja dengan kesehatannya
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat :
Keluarga Tn. G mengatakan bahwa menggunakan fasilitas kesehatan
dimasyarakat hanyalah posyandu. Namun, tidak pernah datang secara rutin
hanya pada saat vaksin saja
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : Keluarga Tn. D mengatakan bahwa
hanya ingin memiliki 2 anak saja, karena menyesuaikan dengan ekonomi
keluarga.
b) Akseptor: Ya yang digunakan pil KB lamanya selama 8 bulan
sampai sekarang
c) Akseptor: Belum..............,
alasannya :.........................................................
d) Keterangan
lain :............................................................................................

e. Fungsi ekonomi
a) Usaha pemenuhan sandang pangan : Keluarga Tn. G mengatakan
bahwa Tn. G berprofesi sebagai pedagang, Ny. M berprofesi sebagai guru
ngaji.
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat : Keluarga Tn. G
mengatakatan seluruh pekerjaan dihandle dengan sendirinya (tidak
memanfaatkan sumber dimasyarakat).
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : Keluarga Tn. G mengatakan membutuhkan
banyak uang untuk kehidupan keluarganya
b. Stressor jangka panjang : Keluarga Tn. G mengatakan bahwa dia sangat
khawatir dan memikirkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya,
walaupun dia tidak mengetahui betul terhadap masalah anaknya saat ini.
Keluarga Tn. G mengatakan takut nanti anaknya tidak dapat tumbuh seperti
manusia pada umumnya
c. Respon keluarga terhadap stressor : Keluarga Tn. G mengatakan terus
belajar dan positif thingking terhadap apa yang terjadi sekarang, dan berusaha
untuk selalu mendekat pada Tuhan
d. Strategi koping : Keluarga Tn. G mengatakan bahwa jalan satu-satunya
saat ini hanya mencari tau dan mempelajari tentang masalah anaknya saat ini.
Selain itu, keluarga Tn. G harus bekerja lebih giat lagi dan bisa memanajemen
waktu antara anak dan pekerjaan
e. Strategi adaptasi disfungsional : Keluarga Tn. G mengatakan bahwa tidak
memiliki stategi adaptasi disfungsional
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : Tn. G mengatakan setiap hari makan nasi dengan lauk pauk
tempe dan tahu karena tidak menyukai daging dan sayuran, sedangkan hanya 1
bulan sekali keluarga makan buah-buahan. Keluarga Tn. G mengatakan An. H
setiap harinya jarang mau makan, dalam 2 hari bisa hanya 1 kali makan nasi,
biasanya ketika makan menunya tahu dan dadar jagung, namun ketika makan
nasinya bisa 1 piring ukuran dewasa, terkadang Ny. M menaruh sayuran dengan
cara digerus pada makanan An. H. Keluarga Tn. G tidak pernah memaksa
anaknya untuk makan secara teratur, keluarga memberi makan anak ketika anak
mau makan saja
Upaya lain : Keluarga Tn. G mengatakan An. H setiap harinya An. H minum susu
formula 80ml 2x/sehari. Selain itu, An. B setiap hari minum vitamin nafsu makan,
vitamin B kompleks 3x/hari
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Identitas
Nama : Tn G
Umur : 38 thn
L/P : Laki-laki
Pendidikan : MA/SMA
Pekerjaan : Wirausaha
b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini
Tn.G mengatakan sering merasa pusing dan lemas pada saat memiliki banyak
beban pikiran
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Tn.G mengatakan memiliki riwayat hipertensi
d. Tanda-tanda vital :
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 83 x/menit
Suhu : 36C
RR : 19 x/menit/ireguler
e. System Cardio Vascular
Inspeksi : bentuk pericardium simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada bagian pericardium dan ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan, regular (S1 dan S2 tunggal)
f. System Respirasi
Inspeksi : Bentuk dada : gerakan dada reguler, tidak ada lesi
Palpasi : Fokal fermitus teraba diseluruh lapang paru Ekspansi dada simetris
Ictus cordis tampak pada ICS 5 midclavicula sinistra, tidak ada nyeri tekan,
tidak adan masa otot
Perkusi : suara ketuk pada paru dextra sonor-redup pada ICS 1-6, pada paru
sinistra suara sonor-tympani dari ICS 1-7
Auskultasi : suara nafas vesicular, (-) wheezing, (-) ronki, (-) krekles
g. System Gastrointestinal (Gl Tract)
Inspeksi : Tidak ada striae, tidak ada lesi, bentuk simetris
Auskultasi : Peristaltik usus 12x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa otot perut
Perkusi : Tympani seluruh kuadran abdomen
h. System Persyarafan
E-M-V = 4-6-5
i. System Muskoloskeletal
Turgor kulit 2 detik, akral hangat, CTR 3 detik, akral merah muda, kering,
hangat, kekuatan otot:
55555 55555
55555 55555
j. System Genitalia
Tidak terkaji
k. Identitas
Nama : Ny.M
Umur : 37 th
L/P : Perempuan
Pendidikan : MI/SD
Pekerjaan : Guru ngaji
l. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini
Ny. M mengatakan tidak memiliki keluhan atau riwayat penyakit saat ini
m. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Ny. S mengataka tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
n. Tanda-tanda vital :
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 19x/ menit
o. System Cardio Vascular
Inspeksi : bentuk pericordium simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian pericardium dan ictus cordis
teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan, regular (S1 dan S2 tunggal)
p. System Respirasi
Inspeksi : gerakan dada reguler, tidak ada lesi Payudara : Simetris Ictus cordis
terlihat, (-) retraksi
Palpasi : Fokal fermitus teraba diseluruh lapang paru Ekspansi dada simetris
Ictus cordis tampak pada ICS 5 midclavicula sinistra, tidak ada nyeri tekan,
tidak adan masa otot
Perkusi : suara ketuk pada paru dextra sonor-redup pada ICS 1-6, pada paru
sinistra suara sonor-tympani dari ICS 1-7
Auskultasi : suara nafas vesicular, (-) wheezing, (-) ronki, (-) krekles
q. System Gastrointestinal (Gl Tract)
Inspeksi : Tidak ada striae, tidak ada lesi, bentuk simetris
Palpasi : Peristaltik usus 12x/menit
Auskultasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa otot perut
Perkusi : Tympani seluruh kuadran abdomen
r. System Persyarafan
E- M- V = 4-6-5
s. System Muskoloskeletal
Turgor kulit 2 detik, akral hangat, CTR 3 detik, akral merah muda, kering,
hangat
Kekuatan otot :
55555 55555
55555 55555
t. System Genitalia
Tidak terkaji
a. Identitas
Nama : An.H
Umur : 1 th
L/P : Laki-laki
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini
Keluarga Tn. G mengatakan bahwa An. H mengalami ruam-ruam
kemerahan di sebagian badan dan An.H berkeringat berlebihan
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Ny.M mengatakan An.H tidak permah makan-makanan yang beresiko
alergi, Ny.M mengatakan memakaikan salep Benoson-N atas rekomendasi
temannya
d. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Ny.M mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
e. Tanda-tanda vital :
TD : Tidak terkaji
Nadi : Tidak terkaji
Suhu : 36,5 C
RR : Tidak terkaji
f. System Cardio Vascular
Tidak terkaji karena An. H selalu menangis dan menarik diri
g. System Respirasi
Tidak terkaji karena An. H selalu menangis dan menarik diri
h. System Gastrointestinal (Gl Tract)
Tidak terkaji karena An. H selalu menangis dan menarik diri
i. System Persyarafan
Tidak terkaji karena An. H selalu menangis dan menarik diri
j. System Muskoloskeletal
Turgor kulit 2 detik, akral hangat, CTR 3 detik, akral merah muda, kering,
hangat. Terdapat ruam pada sela-sela ketiak, terdapat beruntusan di
ekstremitas atas
Kekuatan otot :
55555 55555
55555 55555
k. System Genitalia
Tidak terkaji

IX. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatannya : Keluarga Tn. G mengatakan bahwa saat
ini sangat berharap anaknya bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan
usianya, berharap agar An. G nafsu makan dan keluarga berharap agar
kebutuhan anaknya bisa terpenuhi dengan baik
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Keluarga Tn. D mengatakan
bahwa keluarga sangat berharap ada solusi terbaik dan tepat dari petugas
kesehatan tentang masalah anaknya saat ini.

FORMAT PEMERIKSAAN FISIK


CONTOH :
No. Pemeriksaan Bpk. Ibu. Anak.
1 Rambut berwarna Rambut berwarna Rambut hitam,
Kepala hitam, bersih, lurus hitam bergelombang, bersih, lurus ikal
ikal berketombe
2 TD : 120/70 mmHg TD : 120/80 mmHg TD: Tidak terkaji
Nadi : 83 x/menit Nadi : 86x/menit Nadi : Tidak terkaji
TTV
Suhu : 36,7 C Suhu : 36,5C Suhu : 36,5C
RR:19x/menit/reguler RR:20x/menit/reguler RR : Tidak terkaji
3 BB: 51 Kg BB: 66 Kg BB: 9 Kg
BB,TB,PB
TB: 160 cm TB: 162 cm TB: 72 cm
4 Reflek pupil +/+, Reflek pupil +/+, Tidak terkaji karena
penglihatan baik, penglihatan baik, An. B selalu
Mata isokor, sklera isokor, sklera menangis dan
berwarna putih berwarna putih menarik diri
konjungtiva normal konjungtiva normal
5 Tidak ada polip, Tidak ada polip, Tidak terkaji karena
bersih, penciuman bersih, penciuman An. B selalu
Hidung
normal normal menangis dan
menarik diri
6 Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir Tidak terkaji karena
lidah berwarna merah lembab, lidah An. B selalu
Mulut
muda berwarna merah menangis dan
muda menarik diri
7 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak terkaji karena
pembengkakan pada pembengkakan pada An. B selalu
leher leher menangis dan
menarik diri
8 1. Inspeksi : Bentuk 1. Inspeksi : Bentuk Tidak terkaji karena
dada : gerakan dada : gerakan An. B selalu
dada reguler, tidak dada reguler, tidak menangis dan
ada lesi Payudara : ada lesi Payudara : menarik diri
Simetris Ictus Simetris Ictus
cordis terlihat, (-) cordis terlihat, (-)
retraksi retraksi
2. Palpasi : Fokal 2. Palpasi : Fokal
fermitus teraba fermitus teraba
diseluruh lapang diseluruh lapang
paru Ekspansi dada paru Ekspansi
simetris Ictus dada simetris Ictus
cordis tampak pada cordis tampak
ICS 5 midclavicula pada ICS 5
Dada sinistra, tidak ada midclavicula
nyeri tekan, tidak sinistra, tidak ada
adan masa otot nyeri tekan, tidak
3. Perkusi : suara adan masa otot
ketuk pada paru 3. Perkusi : suara
dextra sonor-redup ketuk pada paru
pada ICS 1-6, pada dextra sonor-redup
paru sinistra suara pada ICS 1-6, pada
sonor-tympani dari paru sinistra suara
ICS 1-7 sonor-tympani dari
4. Auskultasi : suara ICS 1-7
nafas vesicular, (-) 4. Auskultasi : suara
wheezing, (-) nafas vesicular, (-)
ronki, (-) krekles wheezing, (-)
ronki, (-) krekles
9 Perut 1. Inspeksi : Tidak 1. Inspeksi : Tidak Tidak terkaji karena
ada striae, tidak ada striae, tidak An. B selalu
ada lesi, bentuk ada lesi, bentuk menangis dan
simetris simetris menarik diri
2. Aukultasi : 2. Aukultasi :
Peristaltik usus Peristaltik usus
12x/menit 3. 12x/menit
Palpasi : tidak ada 3. Palpasi : tidak ada
nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak
ada masa otot ada masa otot
perut perut
3. Palpasi : tidak ada 4. Perkusi : Tympani
nyeri tekan, tidak seluruh kuadran
ada masa otot abdomen
perut
4. Perkusi : Tympani
seluruh kuadran
abdomen
10 Ektermitas tangan Ektermitas tangan Ektermitas tangan
kanan dan kiri normal kanan dan kiri normal kanan dan kiri
Tangan (5555), tidak ada lesi (5555), tidak ada lesi normal (5555),
terdapat ruam-ruam
di ektermitas atas
11 Ekstermita kaki kanan Ekstermita kaki kanan Ekstermita kaki
Kaki kiri normal (5555) kiri normal (5555) kanan kiri normal
(5555)

FORMAT ANALISA DATA


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Sirajul Munir


Tanggal Analisa : 21 juli 2023
No. Tanggal Data Diagnosa Keperawatan
1 Ds : Manajemen kesehatan keluarga
 Keluarga Tn. G tidak efektif d.d Ny.M
mengatakan bahwa mengatakan memakaikan salep
An. H mengalami Benoson-N atas rekomendasi
ruam-ruam temannya
kemerahan di
sebagian badan dan
An.H berkeringat
berlebihan
 Ny.M mengatakan
memakaikan salep
Benoson-N atas
rekomendasi
temannya
Do :
 Terdapat ruam pada
sela-sela ketiak
 terdapat beruntusan
di ekstremitas atas
2 Ds : Defisit pengetahuan penyakit
 Tn.G mengatakan hipertensi b.d keterbatasan
bahwa dia memiliki kognitif d.d Tn.G mengatakan
riwayat hipertensi tidak mengetahui dengan baik
dan sering kambuh tentanng hipertensi
ketika klien sedang
stress
 Tn.G mengatakan
sering merasa pusing
dan lemas pada saat
memiliki banyak
beban pikiran
 Tn.G mengatakan
tidak mengetahui
dengan baik tentanng
hipertensi
Do :
 Tn G memiliki
riwayat hipertensi

3 Ds : Manajemen kesehatan tidak


 Tn. G mengatakan efektif b.d kesulitan ekonomi d.d
membutuhkan Tn. G uangnya sayang jika harus
banyak uang untuk pergi ke dokter, karena
kehidupan kebutuhanya lebih banyak
keluarganya
Do :
 ketika Tn. G dan Ny.
M sakit dibiarkan
begitu saja sampai
sembuh sendiri. Hal
tersebut dilakukan
karena menurut
keluarga Tn. G
uangnya sayang jika
harus pergi ke dokter,
karena kebutuhanya
lebih banyak.
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan : Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif d.d Ny.M


mengatakan memakaikan salep Benoson-N atas rekomendasi temannya

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


1. Sifat Masalah : 2 1 2/3x1 Keluarga Tn. G
Kurang sehat =2/3 mengatakan bahwa An.
(0,7) H mengalami ruam-
ruam kemerahan di
sebagian badan dan
An.H berkeringat
berlebihan
2. Kemungkinan masalah 2 2 2/2x2=2 Ny.M mengatakan
dapat dicegah : memakaikan salep
Dapat Benoson-N atas
rekomendasi temannya
3. Potensial untuk dicegah : 3 1 3/3x1=1 Terdapat ruam pada
Tinggi sela-sela ketiak
4. Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x1=1 terdapat beruntusan di
Masalah berat, harus ekstremitas atas
segera ditangani
Total Skor 0,7+2+1+1= 4,7

Diagnosa Keperawatan : Defisit pengetahuan penyakit hipertensi b.d keterbatasan


kognitif d.d Tn.G mengatakan tidak mengetahui dengan baik tentanng hipertensi

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


1. Sifat Masalah : 2 1 2/3x1= Tn.G mengatakan
Risiko 2/3 (0,7) sering merasa pusing
dan lemas pada saat
memiliki banyak beban
pikiran

2. Kemungkinan masalah 1 2 1/2x2=1 Tn.G mengatakan tidak


dapat dicegah : mengetahui dengan
Sebagian baik tentanng
hipertensi
3. Potensial untuk dicegah : 3 1 3/3x1=1 Tn.G mengatakan
Tinggi bahwa dia memiliki
riwayat hipertensi dan
sering kambuh ketika
klien sedang stress

4. Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x1=1 Tn G memiliki riwayat


Masalah berat, harus hipertensi
segera ditangani
Total Skor 0,7+1+1+1=3,7

Diagnosa Keperawatan : Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kesulitan ekonomi d.d
Tn. G uangnya sayang jika harus pergi ke dokter, karena kebutuhanya lebih banyak

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


1. Sifat Masalah : 2 1 2/3x1= Tn. G mengatakan
Risiko 2/3(0,7) membutuhkan banyak
uang untuk kehidupan
keluarganya
2. Kemungkinan masalah 2 2 2/2x2=1 ketika Tn. G dan Ny. M
dapat dicegah : sakit dibiarkan begitu
Mudah saja sampai sembuh
sendiri. Hal tersebut
dilakukan karena
menurut keluarga Tn.
G uangnya sayang jika
harus pergi ke dokter,
karena kebutuhanya
lebih banyak.
3. Potensial untuk dicegah : 1 1 1/3x1= ketika Tn. G dan Ny. M
Rendah 1/3(0,3) sakit dibiarkan begitu
saja sampai sembuh
sendiri. Hal tersebut
dilakukan karena
menurut keluarga Tn.
G uangnya sayang jika
harus pergi ke dokter,
karena kebutuhanya
lebih banyak.
4. Menonjolnya masalah : 0 1 0/1x1=0 ketika Tn. G dan Ny. M
Masalah tidak dirasakan sakit dibiarkan begitu
saja sampai sembuh
sendiri. Hal tersebut
dilakukan karena
menurut keluarga Tn.
G uangnya sayang jika
harus pergi ke dokter,
karena kebutuhanya
lebih banyak.
Total Skor 0,7+1+0,3+0=2

Diagnosa Kepeawatan Sesuai Prioritas :


1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif d.d Ny.M mengatakan memakaikan
salep Benoson-N atas rekomendasi temannya
2. Defisit pengetahuan penyakit hipertensi b.d keterbatasan kognitif d.d Tn.G
mengatakan tidak mengetahui dengan baik tentanng hipertensi
3. Diagnosa Keperawatan : Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kesulitan
ekonomi d.d Tn. G uangnya sayang jika harus pergi ke dokter, karena
kebutuhanya lebih banyak
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Sirajul Munir


Tanggal : 22
Diagnosa Tujuan Evaluasi
Intervensi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
Manajemen Setelah di lakukan Setelah di lakukan a. Keluarga mampu a. Keluarga dapat keluarga terhadap dukungan anggota keluarga
kesehatan kunjungan tindakan 2 minggu menjelaskan pengobatan menjelaskan secara tepat lainnya dalam melaksanakan pengobatan Terapeutik :
keluarga tidak manajemen di harapkan keluarga secara tepat dan benar dan benar tentang a. Gunakan pendekatan pada keluarga dengan
efektif d.d kesehatan keluarga mampu mengetahui tentang masalah bagaimana pengobatan tenang dan meyakinkan
Ny.M efektif obat untuk kesehatan kesehatan keluarga untuk keluarga yang b. Diskusikan pada keluarga untuk
mengatakan kulit anak terutama An. H yang tepat khususnya mengklarifikasi kesalahpahaman dan
memakaikan mengalami ruam-ruam tentangan pengobatan mengevaluasi pengobatan yang telah
salep Benoson- b. Keluarga mampu pada An. B yang dilakukan oleh keluarga
N atas berkomitmen dalam mengalami gangguan c. Fasilitasi keluarga dalam memperoleh
rekomendasi melaksanakan ruam-ruam informasi pengobatan yang sesuai dengan
temannya perawatan atau b. Keluarga telah masalah kesehatan keluarga saat ini
pengobatan anggota menerima dan d. Diskusikan dengan keluarga tentang resiko
keluarga khususnya mengikuti arahan berbahaya yang akan terjadi apabila keluarga
An.B yang mengalami petugas kesehatan dalam tidak melakukan pengobatan secara tepat dan
gangguan ruam-ruam melakukan pengobatan
maupun perawatan
c. Keluarga dapat masalah kesehatan
menerima dan keluarga khususnya
mengikuti arahan An.B yang mengalami
petugas kesehatan dalam gangguan ruam-ruam
melakukan pengobatan c. Keluarga telah
maupun perawatan memenuhi kebutuhan benar
masalah kesehatan dalam melaksanakan
untuk anggota keluarga pengobatan untuk
khususnya An.B yang anggota keluarga
mengalami gangguan khususnya An.B yang
ruam-ruam mengalami ganguan
pertumbuhan

INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Tujuan Evaluasi
Intervensi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
Defisit Setelah di lakukan Setelah di lakukan a. Keluarga mampu a. Keluarga dapat Lakukan promosi perilaku upaya kesehatan
pengetahuan
kunjungan tindakan 2 minggu menjelaskan tentang menjelaskan secara tepat keluarga:
penyakit
hipertensi b.d pengetahuan di harapkan keluarga Hipertensi dan benar tentang 1. Identifikasi kemampuan keluarga dalam
keterbatasan
keluarga terhadap mampu mengetahui d. Keluarga dan anggota bagaimana pengobatan mengupayakan menjaga kesehatan dan
kognitif d.d
Tn.G penyakit hipertensi obat untuk kesehatan keluarga dapat saling untuk keluarga yang menjaga lingkungan rumah yang bersih dan
mengatakan
meningkat kulit anak mendukung untuk tepat sehat
tidak
mengetahui menciptakan perilaku b. Keluarga telah 2. Identifikasi perilaku keluarga tentang upaya
dengan baik
sehat dan menciptakan menerima dan menjaga kesehatan dan menjaga lingkungan
tentanng
hipertensi lingkungan rumah yang mengikuti arahan rumah yang bersih dan sehat yang telah
sehat. petugas kesehatan dalam dilakukan.
e. Keluarga dapat melakukan pengobatan 3. Monitor keluarga dalam melakukan dan
menerima dan maupun perawatan mempertahankan perilaku sehat
mengikuti arahan masalah kesehatan
petugas kesehatan dalam keluarga
melakukan pengobatan d. Keluarga telah
maupun perawatan memenuhi kebutuhan
masalah kesehatan dalam melaksanakan
untuk anggota keluarga pengobatan untuk
khususnya anggota keluarga

INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Tujuan Evaluasi
Intervensi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
Manajemen Setelah di lakukan Setelah di lakukan 1. Keluarga mampu 1. Keluarga dapat Lakukan promosi perilaku upaya kesehatan
kesehatan tidak kunjungan tindakan 2 minggu menjelaskan tentang menjelaskan secara tepat keluarga:
efektif b.d Manajemen di harapkan keluarga cara mengatur kesehatan dan benar tentang 1. Identifikasi kemampuan keluarga dalam
kesulitan kesehatan keluarga mampu melakukan 2. Keluarga dan anggota bagaimana cara mengupayakan menjaga kesehatan dan
ekonomi d.d efektif pengobatan baik dan keluarga dapat saling mengatur kesehatan menjaga lingkungan rumah yang bersih dan
Tn. G uangnya benar mendukung untuk dengan tepat sehat
sayang jika menciptakan perilaku 2. Keluarga telah 2. Identifikasi perilaku keluarga tentang upaya
harus pergi ke sehat dan menciptakan menerima dan menjaga kesehatan dan menjaga lingkungan
dokter, karena lingkungan rumah yang mengikuti arahan rumah yang bersih dan sehat yang telah
kebutuhanya sehat. petugas kesehatan dalam dilakukan.
lebih banyak 3. Keluarga dapat melakukan pengobatan 3. Monitor keluarga dalam melakukan dan
menerima dan maupun perawatan mempertahankan perilaku sehat
mengikuti arahan masalah kesehatan
petugas kesehatan dalam keluarga
melakukan pengobatan 3. Keluarga telah
maupun perawatan memenuhi kebutuhan
masalah kesehatan dalam melaksanakan
untuk anggota keluarga pengobatan untuk
khususnya anggota keluarga

CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :
Tanggal :
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Manajemen kesehatan 1. Melakukan pendekatan pada keluarga dengan tenang dan 1. Keluarga Tn G mengatakan sudah cukup mengetahui tentang
meyakinkan
1 keluarga tidak efektif d.d pengobatan yang tepat pada ruam-ruam
2. Mendiiskusikan pada keluarga untuk mengklarifikasi
Ny.M mengatakan 2. Keluarga Tn.G mengatakan sudah mengetahui macam-macam obat
kesalahpahaman dan mengevaluasi pengobatan yang telah
memakaikan salep untuk penyakit ruam-ruam
dilakukan oleh keluarga
Benoson-N atas 3. Keluarga Tn G mengatakan sudah mengetahui tentang bahayanya
3. Memfasilitasi keluarga dalam memperoleh informasi
rekomendasi temannya pengobatan yang sesuai dengan masalah kesehatan keluarga melakukan pengobatan tanpa resep dokter
saat ini
4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang resiko berbahaya
yang akan terjadi apabila keluarga tidak melakukan
pengobatan secara tepat dan benar
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :
Tanggal :
No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
2 Defisit pengetahuan 1. Mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam 1. Keluarga TnG mengatakan sudah memahami tentang upaya-upaya
penyakit hipertensi b.d mengupayakan menjaga kesehatan dan menjaga lingkungan yang bisa di lakukan untuk menjaga kesehatan
keterbatasan kognitif d.d rumah yang bersih dan sehat 2. Keluarga Tn G mengatakan sudah mengetahui perilaku untuk
Tn.G mengatakan tidak 2. Mengidentifikasi perilaku keluarga tentang upaya menjaga mencegah hipertensi
mengetahui dengan baik kesehatan dan menjaga lingkungan rumah yang bersih dan 3. Keluarga Tn G mengatakan sudah bisa menerapkan perilaku sehat
tentanng hipertensi sehat yang telah dilakukan.
3. Memonitor keluarga dalam melakukan dan
mempertahankan perilaku sehat
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


3 Manajemen kesehatan 1. Mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam 1. Keluarga TnG mengatakan sudah memahami tentang upaya-upaya
tidak efektif b.d kesulitan mengupayakan menjaga kesehatan dan menjaga lingkungan yang bisa di lakukan untuk menjaga kesehatan
ekonomi d.d Tn. G rumah yang bersih dan sehat 2. Keluarga Tn G mengatakan sudah mengetahui perilaku untuk
uangnya sayang jika harus 2. Mengidentifikasi perilaku keluarga tentang upaya menjaga mencegah hipertensi
pergi ke dokter, karena kesehatan dan menjaga lingkungan rumah yang bersih dan 3. Keluarga Tn G mengatakan sudah bisa menerapkan perilaku sehat
kebutuhanya lebih banyak sehat yang telah dilakukan.
3. Memonitor keluarga dalam melakukan dan
mempertahankan perilaku sehat
SAP HIPERTENSI
1. Standar Kompetensi
Keluarga Tn. G mengetahui apa yang dimaksud dengan Stroke
2. Kompetensi Dasar
Keluarga Tn. G mampu :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
c. Menyebutkan penyebab hipertensi
d. Menyebutkan pencegahan hipertensi
3. Sasaran
Keluarga Tn.G
4. Waktu dan Tempat
Waktu, Tanggal : 23 Juli 2023, Jam 18.00 – 18.30 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. G
5. Metode
a. Ceramah dan tanya jawab
b. Diskusi
6. Materi
a. Pengertian hipertensi
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Pencegahan hipertensi
7. Skenario Pembelajaran

No Tahap Kegiatan Perawat Kegiatan Keluarga Waktu


1. Pendahuluan a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam 5 menit
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Kontrak diskusi penjelasan perawat
d. Menyampaikan
tujuan diskusi
2. Penyajian a. Mendiskusikan a. Mendengarkan 20 menit
materi a sampai d dan
b. Memberi memperhatikan
kesempatan untuk penjelasan perawat
bertanya b. Bertanya hal-hal
yang kurang
dipahami
3 Penutup a. Evaluasi a. Menjawab 5 menit
b. Memberi resume pertanyaan
materi b. Memperhatikan
c. Ucapan terima kasih c. Menyatakan
d. Berdoa persetujuan
e. Ucapkan salam d. Berdoa
e. Menjawab salam
8. Media
Leaflet
9. Evaluasi
Memberikan pertanyaan langsung kepada keluarga Tn. G apakah sudah mengerti
tentang Hipertensi

MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi
berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu hipertensi
dibedakan menjadi yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis
kelamin, dan umur. Faktor yang dapat dikontrol seperti obesitas, kurangnya
aktivitas fisik, perilaku merokok, pola konsumsi makanan yang mengandung
natrium dan lemak jenuh
B. Tanda Gejala Hipertensi
Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat terjaga,
kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah
intrakranial. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi. Ayunan
langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat. Nokturia karena
peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus. Edema dependen dan
pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. Gejala lain yang umumnya
terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran
darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan lainlain.
C. Penyebab Hipertensi
Hipertensi dibagi menjadi hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer
berkembang selama bertahun-tahun dan tidak diketahui penyebabnya secara pasti.
Hipertensi primer merupakan jenis hipertensi yang paling sering terjadi.
Berbeda dengan hipertensi primer, hipertensi sekunder bisa disebabkan oleh
sejumlah kondisi, yaitu:
1) Penyakit ginjal
2) Penyakit kelenjar tiroid
3) Tumor kelenjar adrenal
4) Kelainan bawaan pada pembuluh darah
5) Kecanduan alkohol
6) Penyalahgunaan NAPZA
7) Gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur (sleep apnea)
8) Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID),
obat batuk pilek, atau pil KB
D. Pencegahan hipertensi
Modifikasi gaya hidup berupa penurunan berat badan (target indeks massa
tubuh dalam batas normal untuk Asia-Pasifik yaitu 18,5-22,9 kg/m2 ), kontrol diet
berdasarkan DASH mencakup konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, serta
produk susu rendah lemak jenuh/lemak total, penurunan asupan garam dimana
konsumsi NaCl yang disarankan adalah < 6 g/hari. Beberapa hal lain yang
disarankan adalah target aktivitas fisik minimal 30 menit/hari dilakukan paling
tidak 3 hari dalam seminggu serta pembatasan konsumsi alkohol. Terapi
farmakologi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah hingga mencapai tujuan
terapi pengobatan. Berdasarkan JNC VIII pilihan antihipertensi didasarkan pada
ada atau tidaknya usia, ras, serta ada atau tidaknya gagal ginjal kronik. Apabila
terapi antihipertensi sudah dimulai, pasien harus rutin kontrol dan mendapat
pengaturan dosis setiap bulan hingga target tekanan darah tercapai. Perlu
dilakukan pemantauan tekanan darah, LFG dan elektrolit.
RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. G
PADA KLIEN Tn. G DENGAN HIPERTENSI

Nama Mahasiswa : Sirajul Munir


Nama KK : Tn. G
Alamat : Desa Sukowono Kecamatan Sukowono
Kunjungan : 1 (Pertama) Fase Pengkajian
A. Latar Belakang
Pada pertemuan yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Juli 2023
Mahasiswa akan melakukan pengkajian pada keluarga Tn. G dengan tahap
perkembangan keluarga. Pada pengkajian ini perawat akan mengkaji data umum,
riwayat dan tahap perkembangan, pengkajian lingkungan, struktur keluarga,
fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, serta harapan dari keluarga untuk
kelengkapan dalam menentukan masalah keperawatan yang mungkin terjadi pada
keluarga Tn. G
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x45 menit diharapkan didapat data-data
kesehatan keluarga Tn. G.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x45 menit didapatkan data tentang:
a. Data sosial budaya
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stress dan koping keluarga pemeriksaan fisik
g. Harapan keluarga
3. Rencana Kegiatan
a. Metode : Diskusi dan wawancara
b. Media dan Alat : Format pengkajian keluarga, alat tulis, nursing kit
c. Hari/Tanggal : Kamis, 20 Juni 2023
d. Tempat : Desa Sukowono
e. Waktu : 1x45 menit
f. Strategi Pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Respon Keluarga
1 5 menit Orientasi 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Perkenalan 3. Menyepakati kontrak
3. Mengingat kontrak waktu waktu dan tujuan
dan tujuan pertemuan
4. Menanyakan kesediaan pertemuan
keluarga 4. Keluarga bersedia
2 30 menit Kerja 1. Mendengarkan dan
1. Melakukan pengkajian menyimak
tentang: 2. Menanggapi
a. Data sosial keluarga 3. Menjawab pertanyaan
b. Riwayat dan tahap
perkembangan
keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stress dan koping
keluarga
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
2. Memberi pujian dan
semangat pada hal-hal
positif yang ada dalam
keluarga
3 10 menit Terminasi 1. Mendengarkan
1. Menyampaikan kesimpulan 2. Menyetujui kontrak
2. Menyusun kontrak selanjutnya
selanjutnya 3. Menjawab salam
3. Menjelaskan tujuan kontrak
yang akan datang
4. Mengucapkan salam
4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
b) Keluarga bersedia menerima mahasiswa
c) Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan
b. Evaluasi Proses
a) Keluarga dapat menyambut dengan ramah
b) Situasi mendukung tidak ada gangguan
c) Keluarga dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan
d) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
c. Evaluasi Hasil
Didapatkan data-data keluarga sesuai dengan TUK minimal 80% dapat
terkaji
RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. G
PADA KLIEN Tn. G DENGAN HIPERTENSI

Nama Mahasiswa : Sirajul Munir


Nama KK : Tn. G
Alamat : Desa Sukowono Kecamatan Sukowono
Kunjungan : 2 (Kedua) Fase diagnosa
A. Latar Belakang
Pada pertemuan selanjutnya yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, 21
Juli 2023 Mahasiswa akan menegakkan diagnosa dan scoring keperawatan pada
keluarga Tn. G dengan tahap perkembangan keluarga dengan riwayat hipertensi.
Pada penegakan diagnosa dan scoring ini perawat akan menjabarkan data untuk
kemudian menentukan masalah keperawatan (menegakkan diagnosa) yang
selanjutkan bersama keluarga akan melakukan scoring pada masalah yang didapat
yang didapat dan akan menentukan prioritas masalah mana yang akan dilakukan
intervensi lebih lanjut pada keluarga Tn. G.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah penegakan diagnosa dan menentukan scoring selama 1x45
menit diharapkan didapat prioritas utama masalah kesehatan yang akan
dilakukan intervensi lebih lanjut pada keluarga Tn. G.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penegakan diagnosa dan menentukan scoring selama
1x45 menit didapatkan data tentang:
a. Pengelompokkan analisa data
b. Penegakan diagnosa keperawatan
c. Menentukan scoring masalah keperawatan
d. Menentukan prioritas masalah yang akan dilakukan intervensi lebih lanjut
C. Rancangan Kegiatan
a. Metode : Diskusi dan wawancara
b. Media dan Alat : Format pengkajian keluarga, alat tulis
c. Hari/Tanggal : 21 Juli 2023
d. Tempat : Desa Sukowono
e. Waktu : 1x45 menit
f. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Respon Keluarga
1 5 menit Orientasi 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Perkenalan 3. Menyepakati kontrak
3. Mengingat kontrak waktu waktu dan tujuan
dan tujuan pertemuan pertemuan
4. Menanyakan kesediaan 4. Keluarga bersedia
keluarga
2 30 menit Kerja 1. Mendengarkan dan
1. Melakukan penegakan menyimak
diagnosa dan scoring serta 2. Menanggapi
prioritas masalah 3. Menjawab pertanyaan
keperawatan:Data sosial
keluarga
a. Pengelompokkan
analisa data
b. Penegakan diagnosa
keperawatan
c. Menentukan scoring
masalah keperawatan
d. Menentukan prioritas
masalah yang akan
dilakukan intervensi
lebih lanjut
2. Memberi pujian dan
semangat pada hal-hal
positif yang ada dalam
keluarga
3 10 menit Terminasi 1. Mendengarkan
1. Menyampaikan 2. Menyetujui kontrak
kesimpulan selanjutnya
2. Menyusun kontrak 3. Menjawab salam
selanjutnya
3. Menjelaskan tujuan
kontrak yang akan
datang
4. Mengucapkan salam
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
b. Keluarga bersedia menerima mahasiswa
c. Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan selanjutnya
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga dapat menyambut dengan ramah
b. Situasi mendukung tidak ada gangguan
c. Keluarga dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan
d. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
3. Evaluasi Hasil
Didapatkan diagnosa masalah keluaraga, scoring masalah kesehatan
keluarga, serta prioritas masalah untuk melakukan intervensi lebih lanjut
RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. G
PADA KLIEN Tn. G DENGAN HIPERTENSI

Nama Mahasiswa : Sirajul Munir


Nama KK : Tn. G
Alamat : Desa Sukowono Kecamatan Sukowono
Kunjungan : 3 (Tiga) Fase Intervensi dan Implementasi
A. Latar Belakang
Pada pertemuan selanjutnya yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 22
Juli 2023 Mahasiswa akan memberikan intervensi atau perencanaan kemudian
dilanjutkan dengan memberikan tindakan tentang masalah kesehatan pada
keluarga Tn. G dengan tahap perkembangan keluarga dengan riwayat hipertensi.
Pada pemberian intervensi atau perencanaan serta tindakan atau implementasi
keperawatan ini perawat akan menjelaskan dengan detail tentang perencanaan
yang akan dilakukan dan menentukan kriteria hasil atau tujuan yang akan dicapai
kemudian memberi tindakan sesuai dengan prioritas masalah kesehatan yang telah
ditentukan sebelumnya dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada keluarga
Tn. G.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah memberikan intervensi atau perencanaan dan memberikan
tindakan atau implementasi keperawatan selama 1x45 menit diharapkan
keluarga mampu memahami dan memutuskan tindakan yang tepat pada
masalah keluarga Tn. G
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan intervensi atau perencanaan keperawatan selama 1x45
menit diharapkan keluarga mendapatkan:
a. Intervensi atau perencanaan yang sesuai dengan diagnosa
keperawatan dan prioritas amasalah
b. Menentukan kriteria hasil atau tujuan yang akan dicapai
c. Tiindakan atau implementasi keperawatan yang tepat untuk
dilakukan
d. Mengambil keputusan tindakan yang tepat untuk dilanjutkan pada
masalah kesehatan keluarga Tn. G
C. Rancangan Kegiatan
a. Metode : Diskusi dan wawancara
b. Media dan Alat : Format pengkajian keluarga, alat tulis
c. Hari/Tanggal : Selasa, 15 Juni 2021
d. Tempat : Jln. Mh. Thamrin Jember e. Waktu : 1x45 menit
e. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Respon Keluarga
1 5 menit Orientasi 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Perkenalan 3. Menyepakati kontrak
3. Mengingat kontrak waktu dan tujuan
waktu dan tujuan pertemuan
pertemuan 4. Keluarga bersedia
4. Menanyakan kesediaan
keluarga
2 30 menit Kerja 1. Mendengarkan dan
1. Intervensi atau menyimak
perencanaan yang 2. Menanggapi
sesuai dengan diagnosa 3. Menjawab pertanyaan
keperawatan dan
prioritas amasalah
2. Menentukan kriteria
hasil atau tujuan yang
akan dicapai
3. Memberikan tiindakan
atau implementasi
keperawatan yang tepat
untuk dilakukan
4. Keluarga memutuskan
perawatan yang akan
dilakukan
5. Memberi pujian dan
semangat pada hal-hal
positif yang ada dalam
keluarga
3 10 menit Terminasi 1. Mendengarkan
1. Menyampaikan 2. Menyetujui kontrak
kesimpulan selanjutnya
2. Menyusun kontrak 3. Menjawab salam
selanjutnya
3. Menjelaskan tujuan
kontrak yang akan
datang
4. Mengucapkan salam
D. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
b. Keluarga bersedia menerima mahasiswa
c. Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan selanjutnya
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga dapat menyambut dengan ramah
b. Situasi mendukung tidak ada gangguan
c. Keluarga dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan
d. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
3. Evaluasi Hasil
Didapatkan intervensi atau perencanaan keperawatan sesuai
dengan diagnosa keperawatan dan prioritas masalah kesehatan keluarga
Tn. G serta didapatkan tujuan atau kriteria yang akan dicapai oleh
keluarga kemudia memberikan tindakan atau implementasi keperawatan
sehingga keluarga mampu memahami dan mengambil keputusan tindakan
keperawatan yang harus dilakukan.
RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. G
PADA KLIEN Tn. G DENGAN HIPERTENSI
Nama Mahasiswa : Sirajul Munir
Nama KK : Tn. G
Alamat : Desa Sukowono Kecamatan Sukowono
Kunjungan : 4 (Empat) Fase Evalauasi
A. Latar Belakang
Pada pertemuan yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Juli 2023
Mahasiswa akan melakukan evaluasi pada keluarga Tn. G dengan tahap
perkembangan keluarga dengan riwayat hipertensi. Pada evaluasi ini perawat akan
mengevaluasi tentang keputusan keluarga dalam memberikan tindakan sesuai
dengan tindakan keperawatan implementasi keperawatan yang diberikan
sebelumnya serta mengevaluasi apakah tujuan atau kriteria hasil telah tercapai
atau tidak tercapai sehingga dapat menyimpulkan tindakan yang akan dilanjutkan
pada keluarga Tn.G
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan eveluasi keperawatan selama 1x45 menit diharapkan
keluarga mampu merawat anggota keluarga lainnya dengan tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan evaluasi keperawatan selama 1x45 menit diharapkan
keluarga mampu :
a. Mencapai derajat kesehatan keluarga yang tepat
b. Mencapai kriteria hasil dan tujuan yang telah ditentukan
c. Merawat dan memberikan tindakan pada anggota keluarga dengan
tepat dan benar.
C. Rancangan Kegiatan
a. Metode : Diskusi dan wawancara
b. Media dan Alat : Format pengkajian keluarga, alat tulis, nursing kit
c. Hari/Tanggal : Rabu, 16 Juni 2021
d. Tempat : Jln. Mh. Thamrin Jember e. Waktu : 1x45 menit
e. Strategi pelaksanaan :
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Respon Keluarga
1 5 menit Orientasi 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Perkenalan 3. Menyepakati kontrak
3. Mengingat kontrak waktu dan tujuan
waktu dan tujuan pertemuan
pertemuan 4. Keluarga bersedia
4. Menanyakan kesediaan
keluarga
2 30 menit Kerja 1. Mendengarkan dan
1. Melakukan evaluasi menyimak
keperawatan terhadap 2. Menanggapi
tindakan yang telah 3. Menjawab pertanyaan
dilakukan oleh
keluarga Tn.G serta
memutuskan tindakan
yang akan dilanjutkan
dan dihentikan oleh
keluarga Tn. G
2. Memberi pujian dan
semangat pada hal-hal
positif yang ada dalam
keluarga
3 10 menit Terminasi 1. Mendengarkan
1. Menyampaikan 2. Menyetujui kontrak
kesimpulan selanjutnya
2. Menyusun kontrak 3. Menjawab salam
selanjutnya
3. Menjelaskan tujuan
kontrak yang akan
datang
4. Mengucapkan salam
D. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
b. Keluarga bersedia menerima mahasiswa
c. Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga dapat menyambut dengan ramah
b. Situasi mendukung tidak ada gangguan
c. Keluarga dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan
d. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
3. Evaluasi Hasil
Keluarga Tn. G telah melaksanakan tindakan keperawatan yang
diberikan sebelumnya dengan melakuakn evaluasi keluarga dapat
mengetahui tindakan yang harus dilanjutkan dan dihentikan sehingga akan
mencapai kriteria hasil atau tujuan yang telah dibuat keluarga Tn. G
sampai keluarga Tn.G mampu merawat anggota keluarga dengan benar
dan tepat.
Lampiran Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai