KEPERAWATAN KELUARGA
Dibuat Oleh :
Kelompok 2
Rifka Delvia
Vani Putri
2020
TINJAUAN TEORI
A.Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Sedangkan menurut Friedman keluarga
adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga
sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di
perhitungkan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu sebuah ikatan
(perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah ataupun adopsi), tinggal dalam satu
atap yang selalu berinteraksi serta saling ketergantungan.
2. Tipe keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan
derajat kesehatan, maka perawat perlu memahami beberapa tipe keluarga. (Mubarak, dkk,
2011, : hal 70 - 71)
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau
kedduanya dapat bekerja diluar rumah.
b. Extended Family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.
c. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri,
tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya
dapat bekerja diluar rumah.
d. Niddle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istridi rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah,
anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karir.
e. Dyadic nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah
satu bekerja diluar rumah.
f. Single Paren
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
g. Dual cariier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
h. Commuter married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk kawin.
j. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
k. Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalamm suatu panti-panti.
l. Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriag
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya didalam satu kesatuan
keluarga dan tiiap individu menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua
dari anak-anak.
n. Unmarried parent and Chil
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anak diadopsi.
o. Cohibing Couple
p. Dua orang atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
3. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari beberapamacam, diantaranya: (Friedmann, 1989, dalam
Mubarak, dkk, 2011 : hal 68 – 69 )
a) Patrilinear
Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b) Matrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.
c) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e) Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan beberapa
sanak saudara menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.
Ada beberapa ciri-ciri struktur keluarga, yaitu: (friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk, 2011 :
hal 69)
a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
4. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a.Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis
kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Keberhasilan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh
anggota keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan
fungsi afektif adalah (Friedman, M.M etal., 2010) :
1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan, saling menerima,
saling mendukung antar anggota keluarga.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang
ada disekitarnya. Dalam hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak, Membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai
budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka
dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada
pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti
memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal.
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan, yaitu untuk mencegah
gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
5. Bentuk- Bentuk Keluarga
1. Sussman (1974) dan Maclin (1988) ( dalam Setiawati, 2008 : hal 16-17)
Keluarga tradisional
a) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.
b) Pasanagn inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja.
c) Keluarga dengan orang tua tunggal adalah satu orang yang mengepalai keluarga
sebagai konsekuensi percerai
d) Bujangan yang tinggal sendirian.
e) Keluarga besar 3 generasi.
f) Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia.
Keluarga non Tradisional
a) Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah.
b) Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah.
c) Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)
d) Keluarga gay.
e) Keluarga lesbi.
f) Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasangan monogami dengan anak-
anak yang secara bersama- sama mengunakan fasilitas, sumber dan memiliki
pengalaman yang sama.
Anderson Carter ( dalam Setiawati, 2008 : 17)
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ekstensed family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakn , sepupu,
paman, bibi dsb.
Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga dibagi menjadi 8 :
Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga dalam tahap
ini antara lain yaitu membina hubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan bersama,
membina hubungan dengan keluarga lain, mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB,
persiapan menjadi orangtuadan memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan
menjadi orangtua).
Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga,
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan, membagi peran dan tanggung
jawab, bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta konseling KB
postpartum 6 minggu.
Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan kebutuhan pada anak pra sekolah
(sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran
berikutnya.
d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)
Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan keluarga seperti membantu
sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, mendorong anak untuk mencapai
pengembangan daya intelektual, dan menyediakan aktifitas anak.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan terhadap remaja, memelihara
komunikasi terbuka, mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarganya.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan
dalam mengolah minat sosial, dan waktu santai, memulihkan hubungan antara generasi muda-
tua, serta persiapan masa tua.
Dalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas seperti penyesuaian tahap masa pensiun
dengan cara merubah cara hidup, menerima kematian pasangan, dan mempersiapkan kematian,
serta melakukan lifereview masa lalu.
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga
meliputi perubahan pola interaksi dan hubunga antara anggotanya di sepanjang waktu. Siklus
perkembangan keluarga sebagai komponen kunci dalam setiap kerangka kerja yang memandang
keluarga sebagai suatu system. Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa tahap atau kurun
waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas perkembangan yang harus
dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Kerangka perkembangan keluarga
menurut Evelyn Duvall memberikan pedoman untuk memeriksa dan menganalisa perubahan dan
perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama siklus kehidupan mereka.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985, (Dalam buku “ilmu
keperawatan komunitas”, hal: 87-88) tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
a. Membentuk keluraga muda sebagai sebuah unit yang mantap ( mengintegrasikan bayi
baru ke dalam keluarga).
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga .
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran
orang tua, kakek, dan nenek.
A.Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar diperoleh data
pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga. Sumber informasi dari tahapan
pengkaajian dapat menggunakan metode wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah,
pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder.
a.Data Umum
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
d. Struktur keluarga
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma yang
dianut oleh keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lain, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana
kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam tindakan,
merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari 5 bulan.
(2) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
e) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga yang
dilakukan pada akhir pengkajian, menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
yang ada.
Menurut Suprajitno perencanaan keperawatan mencakup tujuan umum dan khusus yang
didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang mengacu pada
penyebab. Selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi pada kriteria dan
standar.
PROSES KEPERAWATAN
(PASANGAN CHILDBEARING)
A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn. Y
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : S1 ekonomi
Alamat : jl. 28 oktober komp. Pemda Gg. Kartika no.33
1. Genogram
Keterangan
Laki – Laki
Perempuan
Sakit
tinggal serumah
2. Type keluarga:
jenis type keluarga: tradisional nuclear
masalah yang terjadi dengan type keluarga: Ny. F mengatakan tidak ada
masalah dengan type keluarga”
3. Suku bangsa
Asal suku bangsa: Tn. A dan Ny. F sama-sama bersuku melayu
Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: Ny. F mengatakan tidak ada
budaya yang bertentangan dengan kesehatan”
4. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: menurut Ny. F selalu berusaha
melaksanakan sholat 5 waktu walaupun dalam keadaan kurang seha
5. Status sosial ekonomi keluarga:
Anggota keluarga yang mencari nafkah: yang mencari nafkah Tn. A yang
sebagai kepala keluarga dan Ny. Y juga membantu mencari nafkah
Penghasilan: Rp. 3.000.000 penghasilan Tn. A dan 2.000.000 untuk penghasilan
Ny. Y
Upaya lain: Ny. F mengatakan bahwa Tn. Y dan Ny. F memiliki usaha
menyewakan mobil
Harta benda yang dimiliki: mobil, motor, sepeda, dan memiliki perabotan rumah
yang lengkap
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Ny. F mengatakan kebutuhan yang
dikeluarkan tiap bulan yaitu membayar cicilan mobil, berbelanja untuk
kebutuhan sehari-hari seperti susu anaknya, berbelanja makanan sehari-hari.
Aktivitas rekreasi keluarga: klien biasa setiap hari libur berkunjung ke rumah
paman. Jika liburan panjang keluarga pergi ke kampong halaman mengunjungi
orang tua.
6. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga Tn. Y dan Ny. F baru
memiliki anak 1, jadi keluarga Tn. A dan Ny. F berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan childbearing.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A sebagai keluarga childbearing yang memiliki
anak 1 dan rencana untuk memiliki anak lagi. Menurut Ny. F nanti setelah 3
tahun anaknya, ingin memiliki anak lagi. Namun Ny. F belum pernah bicarakan
dengan suaminya. Menurut Ny. F saat ini dia dengan suaminya berusaha untuk
membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan masyarakat sekitar.
Menurut Ny. F pula bahwa dirinya dan suaminya mau bekerja mencari uang
dulu baru merencanakan punya anak lagi.
7. Riwayat kesehatan keluarga inti:
riwayat kesehatan keluarga saat ini: “anak saya sering mengalami perut
kembung, demam, dan sakit perut dan suami saya memiliki penyakit ambien”
riwayat penyakit keturunan: “tidak ada penyakit keturunan di keluarga
Iminisasi(BC Tindakan
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB G/polio/DPT/ yang telah
kesehatan kesehatan
HB/campak) dilakukan
Yusuf Kurang Sakit Pergi ke
1 L 60 kg
zakarillah sehat ambien dokter
Firdah
2 P 49 kg sehat Campak - -
yuaningsih
Sering
Riskiya Kurang BCG, kembung, Pergi ke
3 P 12 kg
ramadhania sehat Campak demam, dan dokter
sakit perut
Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif : Menurut Ny. F belum pernah menemukan masalah. Tn. A dan Ny. F
selalu memberikan dukungan satu sama lain. Hubungan antara dirinya dengan suaminya
sampai sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Mereka selalu
menumbuhkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisasi :
1. Kerukunan hidup dalam keluarga : Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai
sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga
dengan orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : interaksi dan hubungan dalam keluarga baik-
baik saja.
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : menurut Ny. F yang
selalu mengambil keputusan ialah Tn. Y .
4. Kegiatan keluarga waktu senggang: kegiatan di waktu senggang keluarga sering jalan-
jalan bersama anaknya.
5. Partisipasi dalam kegiatan social : membantu dalam kegiatan gotong royong
1. Perencanaan jumlah anak : Menurut Ny. F ingin memiliki anak 2 orang saja yakni
seorang laki-laki dan seorang perempuan
2. Akseptor : Ya, yang digunakan alat kontrasepsi yang berbentuk pil
Fungsi ekonomi
Upaya pemenuhan sandang pangan: Ny. F mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. Y dan Ny. F
tersebut.
Stres dan Koping Keluarga
a) Stressor jangka pendek: Menurut Ny. F dirinya tidak tahu dari pihak suaminya apakah
sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor adalah
adaptasi dengan adanya memiliki anak.
b) Respon keluarga terhadap stressor: Baik, menurut Ny. F dirinya yakin perlakuan dari
keluarga suaminya tergantung dari dirinya dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar
menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan belajar mengurusi anak.
c) Strategi koping: Untuk menghadapi stressor Ny. F lebih banyak belajar pada orang
tuanya tentang cara mengurus rumah tangga.
Pemeriksaan fisik
A : Terdengar suara
S1 dan S2
Abdomen I :Simetris, warna normal, I :Simetris, warna I :Simetris, warna normal, asites (-)
7. asites (-) normal, asites (-)
A :Bising usus (+)
A :Bising usus (+) A :Bising usus (+)
Organ pada abdomen normal
Organ pada abdomen Organ pada abdomen
P : ada nyeri tekan
normal normal
P:bunyi hipertimpani
P :Tidak ada nyeri tekan, P :Tidak ada nyeri
tidak ada benjolan tekan, tidak ada
benjolan
P:bunyi normal
P:bunyi normal
8. Sistem Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik
musculoskelet
Reflek patella (+) Reflek patella (+) Reflek patella (+)
al
ANALISA DATA
DO:
DO:
1. Hipertemi b.d proses penyakit d.d suhu An. R meningkat yaitu 38Oc
2. Deficit nutrisi pada An.R b.d faktor psikologis(keeengganan untuk makan) d.d Keluarga
mengatakan berat badan An. R menurun
3. Ansietas/cemas b.d kurang terpapar informasi d.d Ny.F mengatakan takuthal ini akan
menyebabkan pertumbuhan An.R terganggu
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik :
- Ciptakan suasana
terapeutikuntuk
menumbuhkan
kepercayaan
- Temani pasie untuk
mengurangi
kecemasan,jika
memungkinkan
- Pahami situasi yang
membuat ansietas
Edukasi :
- Jelaskan prosedur
,ternasuk sensasiyang
mugkin dialami
- Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama
pasien,jika perlu
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
obat antiansietas,jika
perlu