DEWASA MUDA
KELOMPOK 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar
perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah satunya adalah
belajar menghormati orang yang lebih tua serta membantu menyelesaikan berbagai
masalah yang timbul. Orang tua diharapkan dapat membantu anak dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengatasi masalah secara realistik dan
simpati. Oleh karena itu, keluarga sebagai tempat untuk mengkondisikan pemberian
nilai positif pada anak. Salah satu aspek penting dari perawatan adalah penekanannya
pada unit keluarga. Keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga
sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota keluarga.
Tujuan utama dari keluarga adalah sebagai perantara yaitu menanggung semua
harpan-harapan dan kewajiban masyarakat serta membentuk dan mengubah sampai
taraf tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota
individu dalam keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik,
pribadi, dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntunan-
tuntunan dan harapan dari semua individu yang ada dalam unit keluarga.
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai dengan
anak pertama meninggalkan tumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong,
ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat dan agak panjang,
tergantung pada beberapa banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak
anak yang belum menikah yang masih tinggal dirumah setelah tamat dati SMA dan
perguruna tinggi. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh
anak-anak untuk kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas perkembangan menjadi
penting ketika sebuah keluarga tersebut berubaah dari sebuah rumah tangga dengan
anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan istri.
Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unit yang tetap
berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa ke dalam kehidupan yang
sendiri (duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil peran kakek-
nenek perubahan lainnya dalam peran maupun dalam citra diri mereka.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Penulisan Umum
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga dengan
tahap anak usia dewasa awal
2. Tujuan Penulisan Khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga secara umumnya.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga dengan tahap anak
usia dewasa awal.
c. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan asuhan keperawatan
keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal.
C. Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber buku perpustakaan dan
internet, diskusi kelompok, serta konsultasi dari dosen pembimbing.
D. Manfaat Penulisan
Bagi Penulis
Agar penulis lebih memahami dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
keluarga yang sehat
E. Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan
orang tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang
yang memberikan perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi
kesehatan kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas,
dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda tetap
penting. Masalah-masalah menopause di kalangan wanita umum terjadi. Efek-efek
dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet semakin
jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya hidup sehat” menjadi
lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa (Friedman, 1998 hal. 129). Menurut
Ali, 1999 hal. 48.
1. Memberikan pendidikan konseling pada keluarga.
2. Merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya.
3. Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya menanggulanginnya.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SEHAT DENGAN TAHAP ANAK USIA
DEWASA AWAL
A. Pengkajian
1. Indentitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMK
Perkerjaan : Polri
Alamat : Jln. Ya’m Sabran Komp.Villa Elektrik Permai No D1.61
No. Telpon : -
komposisi keluarga
N Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan
o
1 Tn. S L 49 Suami Polri SMK
2 Ny. L P 45 Istri BUMN S1
3 An. N P 19 Anak Mahasiswa SMA
4 An. I L 14 Anak Pelajar SD
Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Tn. S jika keluarganya sakit
biasanya berobat ke praktik dokter
5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Ny. L : Ny. L pernah mengalami kanker payudara dan sudah di operasi
Tn. S : Tn.S pernah mengalami usus buntu tetapi juga sudah di operasi
Pemeriksaan Fisik
· Palpasi
Tidak ada
Tidak ada bengkak, Bunyi nafas normal, Tidak ada
penimbunan cairan, fremitus tidak terdengar suara penimbunan cairan,
dan tidak ada normal. RR ronchi maupun dan tidak ada
pembesaran paru. 20x/menit mengi. pembesaran paru.
Ictus cordis normal
yaitu ics 5 dan 6
· Perkusi Tidak ada
penimbunan
Bunyi nafas normal, Bunyi nafas normal,
cairan, dan
tidak terdengar suara Letak normal ics 2 tidak terdengar suara
tidak ada
ronchi maupun dan 3 – 5dan 6 ronchi maupun
pembesaran
mengi. mengi.
paru.
Irama
· teratur, sura
Auskultasi tambahan
tidak ada
TD : 110/80
mmHg
5 Abdomen
· Inspeksi Simetris, warna Simetris, Simetris, warna Simetris, warna
normal, asites (-), warna normal, asites (-). normal, asites (-).
ada bekas luka pasca normal,
operasi usus buntu. asites (-).
Organ pada
abdomen
normal.
6 Genetalia - - - -
7 Eksremitas
atas dan
bawah
·
inspeksi
Reflek patella (+) Reflek Reflek patella (+) Reflek patella (+)
patella (+)
3 DIFISIT :
Tidak ada.
3.9 Daftar Masalah
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Ds : Perilaku Kesehatan Stressor yang banyak
berisiko
Tn. S mengatakan
bahwa ia perokok aktif,
terutama saat dia
mengalami stress.
Dia merokok dalam
sehari dulunya 1
bungkus dalam sehari
Tn. S merokok sejak
sekitar 5 tahun yang
lalu
Do :
Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
2. DS: Ansietas Perubahan status
kesehatan Ny. L
Keluarga mengatakan
sangat cemas dengan
kondisi kesehatan Ny.
L sekarang
Ny. L mengatakan
merasa khawatir jikalau
penyakitnya kambuh
kembali.
DO :
Ketika dilakukan
pengkajian, keluarga
tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. DS : Resti ketakutan orang Perpisahan dengan
tua anaknya
Keluarga mengatakan
tidak bisa berpisah jauh
dari anak-anaknya.
Ny. L mengatakan
tidak pernah
melepaskan anaknya
untuk bepergian jauh
tanpa Ny. L dan Tn. S
DO :
Tampak An. N
melanjutkan
pendidikannya di kota
tempat tinggal orang
tuanya.
3.10 Skoring
1. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
adalah ancaman
o Tidak sehat 3
kesehatan karena Tn.
o Ancaman kesehatan 2 S memiliki riwayat
kesehatan pasca
o Krisis atau keadaan 1 operasi yang menjaga
sejahtera kesehatan.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena Tn.
S belum ada rencana
o Dengan Mudah
untuk berubah, tetapi
2 sangat mudah untuk
o Hanya Sebagian
1 berubah.
o Tidak dapat
0
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH Tn. S bisa saja
dengan mudah untuk
o Tinggi
berubah tidak
3 merokok, tetapi
o Cukup
2 belum merencanakan
o Rendah untuk tidak merokok.
1
MENONJOLNYA 1 1/2x1= 1/2 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
tapi tidak perlu
o Masalah berat, harus
2 segera ditangani
segera ditangani
karena Tn. S merasa
o Ada masalah, tapi belum mengganggu
tidak perlu segera 1 aktivitas
ditangani kesehariannya.
o Masalah tidak
dirasakan 0
o Masalah tidak
dirasakan 0
3.12 Rencana Tindakan
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria Tindakan Rasional
hasil keperawatan
1 Perilaku Kesehatan Perilaku kesehatan Berikan Agar Tn. S lebih
berisiko b.d stressor berisiko berkurang pendidikan memahami tentang
yang banyak yang dengan KH : kesehatan terkait bahaya merokok dan
di tandai dengan : dengan merokok. berencana untuk
Tn. S mengetahui
berhenti merokok.
DS : semua tentang
bahaya Menumbuhkan
Tn. S
merokok,baik untuk Berikan motivasi motivasi dalam diri Tn.
mengatakan bahwa
dirinya maupun pada Tn. S untuk S agar benar-benar
ia perokok aktif,
untuk orang berhenti merokok. dapat berhenti
terutama saat dia
disekitarnya. merokok.
mengalami stress.
Klien mulai
Dia merokok
mnegurangi
dalam sehari Berikan terapi Mengannti rokok
intensitas
dulunya 1 bungkus dengan permen
merokonya 1 anti merokok seperti
dalam sehari mengurangi kecanduan
bungkus bisa untuk mengganti rokok
dengan permen. Tn. S dengan rokok.
Tn. S merokok 2 hari
sejak sekitar 5 tahun
yang lalu
DO :
Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
2. Ansietas b.d Ansietas berkurang Kaji kecemasan Untuk menetukan
ancaman/perubahan dengan KH : Ny. L dan keluarga. intervensi selanjutnya.
status kesehatan Ny.
Manunjukkan Berikan informasi yang cukup
L yang di tandai
kontrol ansietas pendidikan dan aktual dapat
dengan :
kesehatan terkait mengurangi kecemasan
DS: Keluarga
dengan penyakit Ny. keluarga maupun Ny. L
mengatakan tidak
L
Keluarga terlalu Sebagai alat untuk
mengatakan sangat mengkhawatirkan Bantu klien untuk mengidentifikasi
cemas dengan lagi kondisi Ny. L memfokuskan pada mekanisme koping
kondisi kesehatan yang sudah mulai situasi saat ini yang diperlukan
Ny. L sekarang membaik. mengatasi cemas.
Ny. L
mengatakan merasa
khawatir jikalau
penyakitnya
kambuh kembali.
DO :
Ketika dilakukan
pengkajian,
keluarga tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. Resti ketakutan Kecemasan Tn. S Berikan Agar keluarga dapat
orang tua b.d dan Ny. L penyuluhan kepada memahami bahwa anak
perpisahan dengan berkurang dengan keluarga tentang dewasa awal sudah
anaknya yang KH : pentingnya harus mampu untuk
ditandai dengan : memandirikan anak. hidup mandiri.
Keluarga mampu
DS : mengurangi Berikan
kecemasan dan penyuluhan tentang
Keluarga Menjelaskan kepada
ketakutan untuk kecemasan dan
mengatakan tidak keluarga bahwa
melepaskan anak- ketakutan yang
bisa berpisah jauh kecemasan mereka
anaknya keluar. dapat di atasi.
dari anak-anaknya. dapat diatasi dengan
Keluarga Ajarkan kepada informasi yang cukup.
Ny. L
mengetahui bahwa keluarga untuk
mengatakan tidak Memberi
melepas anak dapat melepaskan
pernah melepaskan kesempatan keluarga
dewasa awal adalah anaknya keluar
anaknya untuk untuk dapat
tugas dari namun masih dapat
bepergian jauh mengizinkan anaknya
perkembangan untuk dipantau,
tanpa Ny. L dan Tn. bepergian tanpa
keluarga. seperti mengizinkan
S mereka, sebagai bentuk
anak dewasa awal
awal untuk mengurangi
DO : untuk pergi bersama
ketakutan keluarga
teman-temannya.
Tampak An. N yang berlebihan.
melanjutkan
pendidikannya di
kota tempat tinggal
orang tuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika
Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta:EGC
Ali, Zaidin.1999.Pengantar Perawatan Kesehatan Keluarga.Depok:Akademik Keperawatan
Raflesia