PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua
keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga,
tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan perlu paham
terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka
keluarga dewasa dimana orang tuanya akan merasa banyak kehilangan karena
perginya anak-anak dari rumah. Pada keluarga ini juga terdapat berbagai
masalah yang dialami oleh keluarga itu sendiri. Dan perawat sangat berperan
keluarga.
Dari data yang sudah kami sajikan tentang keluarga pada dewasa
hidup dan khususnya kesehatan, yang nantinya akan kami bahas secara rinci
dewasa akhir.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep keluarga dewasa.
c. Mahasiswa dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga dewasa.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
( Illis, 2004 ). Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua
orang atau lebih masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan
yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, dan nenek. (Raisner, 2009).
dewasa dan anak yang hidup bersama secara harmonis dan memuaskan.
satu rumah, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap
ibu, anak laki – laki dan anak perempuan, saudara dan saudari.
d. Keluarga sama – sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur
angkat).
2) Keluarga Dyad
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
3) Single Parent
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung atau
dalam 1 rumah.
9) Kin-network family
Beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan dan
sama.
10) Blended family
Keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan anak
teenage mother).
Keluarga yang terdiri dari 1 orang dewasa terutama ibu dan anak
alasan tertentu.
7) Group marriage family
Beberapa orang dewasa yang telah merasa saling menikah berbagi
3. Fungsi Keluarga
Menurut (Friedman, 2009), mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga
yaitu :
a. Fungsi afektif
Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat
b. Fungsi sosialisasi
Individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar
keluarga.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah
dilaksanakan.
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Mengenal masalah.
2) Membuat keputusan tindakan yang tepat.
3) Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
5) Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan
masyarakat.
4. Dimensi dasar struktur keluarga
Menurut (Friedman, 2009), struktur keluarga terdiri atas:
a. Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi:
1) Bersifat terbuka dan jujur.
2) Selalu menyelesaikan konflik keluraga.
3) Berfikir positif.
4) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapatnya sendiri.
atau anak.
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan dalam (potensial atau aktual) dari
menyelesaikan masalah.
5. Peran Perawat Keluarga
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang
agar :
1) Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara
mandiri.
2) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komperhensif
kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi
kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
optimal.
g. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah
dan pengobatan.
c. Pencegahan tertier, yang mencakup tahap penyembuhan dan
rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu
pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia
45-55 tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya
16-18 tahun kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia akhir
orangtua mereka yang lanjut usia dan anggota keluarga lain dari
keluarga asal mereka dan juga anggota keluarga dari hasil perkawinan
keturunannya.
Pasangan Postparental (pasangan yang anak-anaknya telah
yang merupakan hal yang biasa(Troll, 1971, dalam Friedman, 1988, hal
130).
Dari definisi tentang keluarga usia dewasa akhir diatas, dapat
masalah penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri
dan terus menurun hingga tahun pertengahan (Leslie dan Korman, 1989,
waktu luang dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program
perawatan orang tua yang lanjut usia atau tidak mampu merawat
diri.
3. Tugas Perkembangan
Usia dewasa akhir yang merupakan usia rata-rata dimana para
orang tua melepaskan anak mereka yang terakhir ditandai sebagai masa
kaum kaum muda dan terperangkap antara dunia kerja dan tuntutan
merokok.
Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki
keluarga besar lain yang lebih tua. Delapan puluh enam persen
Latin.
c. Memperkokoh hubungan perkawinan
menikah dari pada sebagai orang tua. Wright dan Leahey (1984,
keinginan independen lebih besar dan juga perhatian satu sama lain
membosankan.
itu hidup dalam masyarakat kita sejak dulu hingga kini tetap
hubungan berkeluarga.
C. Teori Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal.
lebih tinggi dari 140/90 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastol. (Elisabet
L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
Sorensen,1996).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic
sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg menetap atau telkanan diastolik
rata dua atau lebih pengukuran tekanan darah pada dua waktu yang
kerusakan pada organ targeet seperti otak, ginjal, mata, dan jantung.
dan
kebutaan, dan gagal jantung kongestif. Berdasarkan penyebabnya
rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress
hipertensi:
a. Genetik: Respon nerologi terhadap stress.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang
lain:
a. Keturunan
b. Usia
c. Berat badan
d. Perokok Pola makan dan gaya hidup Aktivitaas olah raga
3. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh
dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan
hipertensi.
Untuk pertimbangan gerontology, perubahan sruktural dan
mmHg.
a. Normal 130 – 139 85 – 89
b. Perbatasan 140 – 159 90 – 99
c. Hipertensi tingkat I 160 – 179 100 – 109
d. Hipertensi tingkat 2 > 180 < 85
e. Hipertensi tingkat 3 < 130 > 110
5. Manifestasi Klinik
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-
satunya gejala bila demikian, gejala baru ada setelah terjadi komplikasi
pada ginjal, mata, otak atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan
gangguan ginjal.
6. Penatalaksanaan
Deteksi dan tujuan penatalaksanaan hipertensi adalah
diastolic di bawah 90 mmHg dan mengntrol factor risiko. Hal ini dapat
antihipertensi.
a. Terapi tanpa Obat Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi
adalah :
1) Penurunan konsumsi garam dari 10 gr/hari menjadi 5 gr/hari
2) Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
3) Penurunan berat badan
4) Penurunan asupan etanol
b. Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah.
1) Olahraga yang dianjurkan seperti lari, jogging, bersepeda,
latihan.
3) Intensitas olahraga yang baik antara 60-80% dari kapasitas
zona latihan.
4) Frekuensi latihan sebaiknya 3 kali/minggu dan lebih baik lagi 5
kali/minggu.
c. Pendidikan kesehatan (penyuluhan)
Tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien
lanjut.
d. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah
dan diuretic.
5) Hipertensi sistolik terisolasi : diuretic, antagonis Ca
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn Y
DENGAN TAHAP PRKEMBANGAN KELUARGA
DEWASA AKHIR
I. Data Umum
1. Nama KK : Tn.Y
2. Umur KK : 52 Tahun
3. Alamat dan N.Telp : Kelurahan Paoman Rw :
04 Rt : 01 Kec : Indramayu
4. Pekerjaan : Swasta
5. Pendidikan KK : SD
6. Tanggal Pengkajian : 15 Juni 2015
7. Komposisi keluarga
No Nama Umur Jenis Hub Dengan Pendidikan Pekerjaan
Kelamin KK
1. Tn.Y 52 L Suami SD Swasta
2. Ny.S 45 P Istri SD IRT
3. An.O 15 P Anak SMP TB
4. An.T 9 L Anak SD TB
8. Genogram :
= Meninggal
= Tinggal serumah
K = Klien
Dapur R. makan
K. tidur R. K. mandi
keluarga
R. tamu
c. Keadaan rumah :
Pencahayaan baik, terdapat halaman, terdapat jendela yang
terbuka dipagi hari, dan tidak terdapat asap dapur yang masuk
kerumah.
d. Kebiasaan keluarga dalam perawatan rumah
Sistem pembuangan sampah : Keluarga klien mengatakan
terdapat sampah rumah tangga, tidak dilakukan pemilihan
sampah, sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan, dan jenis
sampah yang dimiiki terbuka.
e. Sistem drainase air :
Keluarga klien mengatakan sistem penyaluran limbah dialirkan
ke got dan jenis penyaluran air limbah terbuka.
f. Penggunaan jamban : jenis dan jarak dengan sumber air
Jamban menggunakan kakus, keadaannya bersih.
g. Kondisi air : Kondisi air jernih (Air PAM).
h. Pengetahuan keluarga mengenai masalah kesehatan yang berkaitan
dengan lingkungan : keluarga selalu menguras bak mandi dan selalu
membuang sampah di tempat sampah yang sudah disediakan.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tn.Y jarang berkumpul dengan tetangga karena kesibukannya, namun
Tn.Y aktif di setiap ada kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya. Tn.Y
sendiri bekerja wiraswasta. Keluarga Tn.Y tinggal di RT 01 RW 04,
yaitu di rumah pribadi. Kehidupan bertetangga terlihat rukun dan
harmonis.
3. Mobilitas geografis keluarga
Saat ini, keluarga Tn.Y tinggal di rumah pribadi dan menetap di rumah
yang sekarang untuk saat ini dan tidak berniat untuk pindah.
a. Alat transportasi di daerah : Menggunakan motor, angkutan umum,
becak.
b. Alat transportasi yang biasa digunakan oleh keluarga :
Menggunakan motor.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.Y selalu berusaha mengikuti acara yang diadakan oleh RT/RW,
misalnya pengajian, arisan RT dan kegiatan lainnya. Apabila ada waktu
luang Tn.Y mengajak anaknya bermain ke tetangga. Hubungan anggota
keluarga terlihat rukun, tidak ada konflik antara satu dengan yang lain
(terlihat harmonis).
5. Sistem pendukung keluarga
a. Sistem pendukung di dalam keluarga : Setiap sakit berobat di mantri
dan dokter.
b. Sistem pendukung di komunitas : Setiap sakit berobat di Puskesmas
c. Persepsi keluarga mengenai pentingnya sistem pendukung : Sangat
baik dan membantu
IV. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Tn.Y mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan
keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga, Tn.Y mendiskusikan
bersama keluarga, terkadang meminta bantuan nasihat dari orang tua.
Waktu yang biasanya digunakan untuk komunikasi pada saat santai
yaitu malam hari dan waktu makan bersama dengan anggota keluarga.
Tn.Y sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada
anaknya.
2. Struktur Kekuatan keluarga
Pemegang keputusan di keluarga adalah Tn.Y sebagai kepala keluarga,
tetapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika Tn.Y punya pendapat
sendiri dan membuat keputusan sendiri dan istrinya juga sering
mengambil keputusan sendiri seperti misalnya pada saat membeli
keperluan rumah tangga dan mengatur posisi perabotan rumah tangga.
Terkadang Ny.S juga berinisiatif sendiri untuk membawa anaknya ke
pelayanan kesehatan, bila ada yang sakit dan tidak bisa sembuh dengan
mengkonsumsi obat warung.
3. Struktur Peran:
a. Tn.Y
Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam mencari nafkah
untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga.
b. Ny.S
Ny.S sebagai ibu rumah tangga dan tidak bekerja.
c. An. O
Mengatakan masih sekolah dan selalu mengerjakan tugas-tugasnya
sebagai siswa/pelajar.
d. An.T
An.T merupakan anak terakhir dari Tn.Y dan Ny.S berumur 9 tahun
dan masih SD.
4. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma yang dipegang oleh Tn.Y adalah sesuai dengan nilai-
nilai ajaran Islam dan tidak terpengaruh oleh norma budaya.
Penerimaan keluarga terhadap perawat sangat baik, setiap masalah yang
ada diutarakan dan menerima kehadiran perawat.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Tn.Y mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat
saling terbuka dalam menyampaikan pendapat.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan
baik.
3. Fungsi Biologis
4. Fungsi Psikologis : Keadaan emosi stabil
5. Fungsi Spiritual : taat beribadah
6. Fungsi Kultural
Tn.Y menerima dengan baik setiap budaya, namun tidak setiap
budaya yang ada selalu diikuti karena ada yang menurut Tn.Y
bertentangan dengan nilai dan norma.
7. Fungsi Reproduksi : TN.Y memiliki 2 orang anak.
8. Fungsi Ekonomi : Tn.Y sebagai kepala keluarga bertugas untuk
mencari nafkah.
DO: -
3. DS : Ancaman Ketidak Gangguan
Keluarga mampuan rasa
mengatakan keluarga
tidak memahami nyaman.
merawat anggota
sifat dan
keluarga yang
luasnya masalah
yang dialami sakit.
klien.
Tn.Y mengeluh
pusing.
Keluarga
mengatakan
tidak
mengetahui
tentang
perawatan
penyakit
hipertensi.
DO:
Pemeriksaan
fisik umum :
keadaan umum
Tn.Y tampak
segar.
TD : 150/100,
N : 80x/m,
R : 20x/m,
S : 36,7°C.
X. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan hipertensi
b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi.
2. Koping keluarga tidak efektif b/d ketidakmampuan memutuskan
tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.
3. Gangguan rasa nyaman (pusing) b/d ketidak mampuan keluarga
mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat.
XI. Skoring Masalah
1. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan hipertensi
b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi.
Perhitungan
NO Kriteria Skor Nilai Pembenaran
1 Sifat Masalah: Ketidak mampuan keluarga
Aktual 3/3 x 1 1 untuk merawat Tn.Y dengan
penyakit hipertensi
merupakan ancaman
terjadinya penyakit.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 Lamanya penyakit ±3 tahun
masalah dapat 2 yang lalu.
diubah :
Skala : cukup
3 Potensi masalah 3/3 x 1 Penyakit hipertensi yang
dapat untuk 1 terjadi bisa diobati.
dicegah :
Skala : sedang
4 Menonjolnya 2/2 x 1 Bila tidak segera di tangani
masalah. maka bisa terjadi hipertensi
Skala : masalah 1 berlanjut.
berat, harus di
tangani.
Total Nilai 5
Perhitungan
NO Kriteria Skor Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Penyakit hipertensi
skala : merupakan suatu keadaan
Aktual kurang sehat/tidak sehat.
Analisis :
1. Keluarga mau berdiskusi dengan
anggota keluarga yang lain.
2. Keluarga mampu berinteraksi
dengan tetangga dan lingkungan
sekitar
3. Keluarga mengatakan mau
menggunakan sarana pelayanan
kesehatan dan akan melibatkan
keluarga dalam mengambil
keputusan menggunakan pelayanan
kesehatan yang terbaik bagi
keluarga.
Planning :
Ingatkan kembali keluarga dalam
pengambilan keputusan harus
melibatkan semmua anggota keluarga
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil analisa terhadap keluarga Tn.Y dengan
pembahasan tentang tahap perkembangan usia dewasa akhir, yang mana pada
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama
terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak panjang,
tergantung pada berapa banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak
anak yang belum menikah yang masih tinggal di rumah setelah tamat dari SMA
dan perguruan tinggi. Meskipun tahap ini biasanya 6 atau 7 tahun, dalam tahun-
tahun belakangan ini, tahap ini berlangsung lebih lama dalam keluarga dengan
dua orangtua, mengingat anak-anak yang lebih tua baru meninggalkan orangtua
setelah selesai sekolah dan mulai bekerja. Motifnya adalah seringkali ekonomi-
tingginya biaya hidup bila hidup sendiri. Akan tetapi, trend yang meluas
dikalangan dewasa muda, yang umumnya menunda perkawinan, hidup terpisah
dan mandiri dalam tatanan hidup mereka sendiri. Dari sebuah survey besar yang
orangtua tunggal meninggalkan rumah lebih dini dari pada mereka yang
dibesarkan dalam keluarga dengan dua orangtua. Perbedaan ini tidak dipandang
Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak dari dan oleh anak-anak untuk
mereka pergi, melepaskan 20 tahun peran sebagai orangtua dan kembali pada
penting karena keluarga tersebut berubah dari sebuah rumah tangga dengan
anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan
isteri. Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah unit
kehidupan mereka sendiri (Duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut
orangtua melepaskan anak mereka yang tertua ditandai sebagai masa kehidupan
harapan-harapan dari mereka yang lebih tua dan terperangkap antara dunia
kerja dan tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga, dimana seringkali
pertengahan mungkin merasa tertekan atau terjepit diantara kutub orangtua dan
muda, paling tidak bagi individu-individu golongan kelas menengah dan kelas
produktifitas dari orang yang berasal dari golongan usia pertengahan (Kerchoff,
1976).
Hipertensi.
darah saat dikaji yaitu 150/100 mmhg dan Tn.Y serta keluarga juga
sehingga apabila dilihat dari hal tersebut maka ini merupakan saalah
pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatnya dan hanya orang
dialaminya.
adanya asam lambung yang meningkat pada gastritis atau stimulasi yang
oleh dua jenis serabut, yaitu serabut A (delta) yang bermielin rapat dan
Keadaan sakit atau nyeri bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti
pada kasus ini sensasi rasa nyeri ditimbulkan karena proses penyakit yang
dialami oleh Tn Y.
3. Koping keluarga tidak efektif b/d ketidakmampuan memutuskan
yang dihadapi atau beban yang diterima tubuh dan beban tersebut
kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi tuntutan
internal dan atau eksternal khusus yang melelahkan atau melebihi sumber
individu.
cara yang efektif dan realitas dalam menangani masalah psikologis untuk
kurun waktu yang lama, hal ini seperti; berbicara dengan orang lain, teman,
masalalu.
melihat aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan, tidak ragu, dan
merasa yakin bahwa semua akan kembali stabil, banyak tidur, banyak
masalah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga
usia 40-60 tahun dan anak terakhirnya telah meninggalkan rumah atau sudah
menikah. Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan usia ini adalah
pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai suatu inti pelayanan
keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Selain itu
peran atau tugas perawat yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator,
pertengahan.
2. Puskesmas
3. Keluarga
terhadap keluarganya.