Anda di halaman 1dari 107

RIFA’I, Skep. Ns.

Pendahuluan
 Salah satu aspek yang penting dalam
keperawatan adalah keluarga.
 Keluarga berperan dalam menentukan
cara asuhan yang diperlukan anggota
keluarga yang sakit.
 Keberhasilan keperawatan di rumah
sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak
dilanjutkan oleh keluarga.
 Dalam pemberian pelayanan kesehatan
perawat harus memperhatikan nilai-nilai
dan budaya keluarga sehingga dapat
menerima.
 Secara empiris dapat dikatakan bahwa
kesehatan anggota keluarga dan
kualitas kehidupan keluarga menjadi
sangat berhubungan atau signifikan.
Definisi keluarga
 Banyak ahli menguraikan pengertian
keluarga sesuai dengan perkembangan
sosial masyarakat.
A. Raisner (1980)
 Keluarga adalah sebuah kelompok yang
terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan
kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu,
adik, kakak dan nenek.
 B. Logan’s (1979)
 Keluarga adalah sebuah sistem sosial
dan kumpulan daribeberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan
lainnya.
 C. Gillis (1983)
 Keluarga adalah sebagaimana sebuah
kesatuan yang kompleks dengan atribut
yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa
komponen yang masing-masing
mempunyai sebagaimana individu.
 Duvall (1986)
 Menguraikan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta sosial dari
setiap anggota keluarga.
 E. Bailon dan Maglaya (1978)
 Keluarga adalah dua atau lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah,
perkawinan atau adopsi. Mereka salaing
berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
 F. Johnson’s (1992)
 Keluarga adalah kumpulan dua orang
atau lebih yang mempunyai hubungan
darah yang sama atau tidak, yang
terlibat dalam kehidupan yang terus
menerus, yang tinggal dalam satu atap,
mempunyai ikatan emosional dan
mempunyai kewajiban antara satu orang
dengan lainnya.
 Spradley dan Allender (1996)
 Satu atau lebih individu yang tinggal
bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional dan mengembangkan dalam
iterelasi sosial, peran dan tugas.
Dari pengertian tentang keluarga dapat disimpulkan
bahwa karakteristik keluarga adalah:
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika
terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama
lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial: suami,
istri, anak, kakak dan adik.
4. mempunyai tujuan;
 Menciptakan dan mempertahankan budaya
 Meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, sosial
anggota.
 Dari uraian diatas menunjukan bahwa keluarga juga
merupakan suatu sistem.
 Sebagai sistem keluarga mempunyai anggota yaitu;
ayah, ibu dan anak atau semua individu yang tinggal
didalam rumah tangga tersebut.
 anggota keluarga saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi untuk mencapai tujuan bersama.
 Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga
dapat dipengaruhi oleh supra sistemnya yaitu
lingkungannya yaitu masyarakat dan sebaliknya
sebagai subsitem dari lingkungan (masyarakat)
keluarga dapat mempengaruhi masyarakat (supra
sistem).
III. Tipe keluarga
 Sesuai dengan perkembangan sosial
maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya.
 Agar dapat mengupayakan peran serta
keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatan maka perawat perlu
mengetahui berbagai tipe keluarga.
A. Tipe keluarga tradisional
 The Nuclear family
(Keluarga inti) yaitu
keluarga yang terdiri
dari suami istri dan
anak (kandung atau
angkat).
 The dyad family ,
suatu rumah tangga
yang terdiri dari
suami istri tanpa
anak.
 The childless,
Keluarga tanpa
anak karena
telambat menikah,
bisa disebabkan
karena mengejar
karir atau
pendidikan.
 The Extended family
, keluarga yang
terdiri dari keluarga
inti ditambah
keluarga lain, seperti
paman, bibi, kakek,
nenek dan lain-lain.
 “Single parent” yaitu
keluarga yang terdiri
dari satu orang tua
dengan
anak(kandung atau
angkat). Kondisi ini
dapat disebabkan
oleh perceraian atau
kematian).
 Keluarga usila,
Keluarga terdiri dari
suami dan istri yang
sudah usia lanjut,
sedangkan anak
sudah memisahkan
diri.
 Commuter family,
kedua orang tua
bekerja diluar kota,
dan bisa berkumpul
pada hari minggu
atau libur saja.
 Multigeneration family,
Beberapa generasi
atau kelompok umur
yang tinggal bersama
dalam satu rumah.
 Kin-network family,
beberapa keluarga
yang tinggal
bersama atau saling
berdekatan dan
menggunakan
barang-barang
pelayanan seperti
dapur, sumur yang
sama.
 Blended family,
keluarga yang
dibentuk dari janda
atau duda dan
membesarkan anak
dari perkawinan
sebelumnya.
 . “Single adult living
alone” yaitu suatu
rumah tangga yang
terdiri dari satu
orang dewasa.
B. Tipe keluarga non tradisional
 1. The unmarried
teenage mother,
Keluarga yang terdiri
dari satu orang
dewasa terutama
ibu dengan anak
dari hubungan tanpa
nikah.
 The Step parent
family, keluarga
dengan orang tua
tiri.
1. 3. Commune family,
yaitu lebih satu
keluarga tanpa
pertalian darah
yang hidup
serumah.
 4. The non marrital
heterosexual
cohabiting family,
keluarga yang hidup
bersama, berganti-
ganti pasangan
tanpa nikah.
 5. Gay and lesbian
family, seorang yang
mempunyai
persamaan sex
tinggal dalam satu
rumah sebagaimana
pasangan suami
istri.
 6. Cohabitating
couple, orang
dewasa yang hidup
bersama diluar
ikatan perkawinan
karena alasan
tertentu.
 Group marriage
family, beberapa
orang dewasa yang
telah merasa saling
menikah, berbagi
sesuatu termasuk
sex dan
membesarkan anak.
1. 8. Group network
family, beberapa
keluarga inti yang
dibatasi oleh norma
dan aturan, hidup
berdekatan dan
saling menggunakan
barang yang sama
dan bertanggung
jawab membesarkan
anak.
 9. Foster family,
keluarga yang
menerima anak
yang tidak ada
hubungan saudara
untuk waktu
sementara.
 . Homeless family,
keluarga yang
terbentuk tanpa
perlindungan yang
permanen karena
keadaan ekonomi
atau problem
kesehatan mental.
 . Gang, Keluarga
yang destruktif dari
orang-orang muda
yang mencari ikatan
emosional,
berkembang dalam
kekerasan dan
kriminal.
 Bangaimana di Indonesia ?????
 Dalam UU No. 10 1992 disebutkan bahwa keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat, yang terdiri
dari suami istri, atau suami istri dan anak, atau ayah
ibu dan anak.
 Dalam konteks pembangunan Indonesia bertujuan
ingin menciptakan keluarga yang bahagia dan
sejahtera.
 Keluarga sejahtera dalam UU tersebut disebut
sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan atas
perkawinan yang sah dan mampu memenuhi
kebutuhan hidup spiritual dan material, bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, memilihi hubungan
yang serasi, selaras dan seimbangn antar anggota
dan dengan masyarakat.
IV. Fungsi keluarga
Friedman 1986 mengidentifikasi lima fungsi dasar
keluarga yaitu:
1. Fungsi afektif
 Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan keluarga.
 Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota
keluarga.
 Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang
positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui
interaksi dan hubungan dalam keluarga.
 Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan
fungsi afektif, seluruh keluarga dapat mengembangkan
konsep diri yang positif.
• Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam
memenuhi fungsi afektif adalah:
1. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling
menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.
2. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dang
dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya
untuk memberikan kasih sayang akan meningkat yang
pada akhiranya tercipta hubungan yang hangat dan
saling mendukung.
3. Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal
dasar dalam memberi hubungan dengan orang lain
diliar keluarga atau masyarakat.
 Fungsi afektif merupakan sumber energi
yang menentukan kebahagiaan
keluarga. Keretakan keluarga,
kenakalan anak atau masalah keluarga
timbul karena fungsi afektif keluarga
tidak terpenuhi.
a. Saling menghargai, bila anggota keluarga
saling menghargai dan mengakui keberadaan
dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim yang positif maka
fungsi afektif akan tercapai.
b. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak
pasangan sepakat memulai hidup baru.
Ikatan anggota keluarga dikembangkan
melalui proses identifikasi dan penyesuaian
pada berbagai aspek kehidupan anggota
keluarga. Orang tua harus mengembangkan
proses identifikasi yang positif sehingga anak-
anak dapat meniru perilaku yang positif
tersebut
2. Fungsi sosialisasi
 Sosialisasi adalah proses perkembangan dan
perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan
interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial (Friedman, 1986)
 Sosialisasi dimulai sejak lahir.
 Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi.
 Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga
dicapai melalui interaksi atau hubungan antar
anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi.
 Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-
norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan
interaksi dengan keluarga.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan
keturunan dan menambah sumber daya
manusia.
4. Fungsi ekonomi
Funsi ekonomi merupakan fungsi keluarga
untuk memenuhi kebutuhan semua anggota
keluarga, seperti kebutuhan makanan,
tempat tinggal dan lain sebagainya.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan
praktek asuhan kesehatan, yaitu mencegah
terjadinya gangguan kesehatan dan/atau
merawat anggota keluarga yang sakit.
Kemampuan keluarga dalam memberikan
asuhan kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga.
Kesanggupan keluarga melaksanakan
pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas
kesehatan keluarga yang dilaksanakan.
Keluarga dapat melaksanakan tugas kesehatan
berarti sanggup menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga.
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai
berikut (Friedman, 1998
a. Mengenal masalah
b. Membuat keputusan tindakan yang tepat
c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga
yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana
rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas
kesehatan masyarakat.
V. Dimensi dasar struktur keluarga
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:
A. Pola dan proses komunikasi
B. Struktur peran
C. Struktur kekuatan
D. Nilai-nilai keluarga
Pola dan proses komuniaksi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi:
1. Bersifat terbuka dan jujur
2. Selalu menyelesaikan konflik keluarga
3. Berpikiran positif
4. Tidak mengulang-ulang isu dan pendapatnya sendiri
Karakteristik komunikasi keluarga yang
berfungsi
 Karakteristik pengirim:
1. Yakin dalam mengemukakan pendapat
2. Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas
3. Selalu minta maaf dan menerima umpan balik
 Karakteristik penerima
1. Siap mendengar
2. Memberikan umpan balik
3. Melakukan validasi
Struktur peran
 Peran adalah serangkaian perilaku yang
diharapkan sesuai dengan posisi sosial
yang diberikan. Yang dimaksud dengan
posisi atau status individu dalam
masyarakat misalnya sebagai suami/istri
atau anak.
Struktur kekuatan
 Kekuatan merupakan kemampuan
(potensial atau aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau
mempengaruhi untuk merubah perilaku
orang lain kearah positif.
Tipe struktur kekuatan
 1. Legitimate power/authority
 Hak untuk mengatur seperti orang tua kepada anak.
2. Referent power
 Seseorang yang ditiru
3. Reword Power
 Pendapat ahli
4. Coercive power
 Dipaksakan sesuai keinginan
5. Informational power
 Pengaruh melalui persuasif
6. Affectif power
 Pengaruh melalui manipulasi cinta kasih. 
Nilai-nilai dalam keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan
kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam
satu budaya.
Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan.
 Norma adalah pola perilaku yang baik,
menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilai dalam keluarga.
 Budaya adalah kumpulan dari pola
perilaku yang dapat dipelajari, dubagi
dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
VI. Peran Perawat Keluarga
Perawatan kesehatan keluarga
 adalah pelayanan kesehatan yang
ditujukan pada keluarga sebagai unit
pelayanan untuk mewujudkan keluarga
yang sehat.
 Fungsi perawat membantu keluarga
untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dengan cara meningkatkan
kesanggupan keluarga melakukan
fungsi dan tugas perawatan kesehatan
keluarga.
Peran perawat dalam melakukan
perawatan kesehatan keluarga adalah
sebagai berikut:
1. Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan
kesehatan kepada keluarga agar:
a. Keluarga dapat melakukan program asuhan
kesehatan secara mandiri.
b. Bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan keluarga.
2. Koordinator
 Koordinasi diperlaukan pada perawatan
agar pelayanan komprehensive dapat
dicapai.
 Koordinasi juga diperlukan untuk
mengatur program kegiatan atau terapi
dari berbagai disiplin ilmu agar tidak
terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
3. Pelaksana
 Perawat dapat memberikan perawatan
langsung kepada klien dan keluarga
dengan menggunakan metode
keperawatan.
4. Pengawas kesehatan
 Sebagai pengawas kesehatan harus
melaksanakan home visite yang teratur
untuk mengidentifikasi dan melakukan
pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan
 Perawat sebagai nara sumber bagi
keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta
nasehat kepada perawat, hubungan
perawat dan klien harus terbina dengan
baik, kemampuan perawat dalam
menyampaikan informasi dan kialitas
dari informasi yang disampaikan secara
terbuka dan dapat dipercaya.
6. Kolaburasi
 Bekerja sama dengan pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit dan
anggota tim kesehatan lain untuk
mencapai kesehatan keluarga yang
optimal.
7. Fasilitator
 Membantu keluarga dalam menghadapi
kendala seperti masalah sosial ekonomi,
sehingga perawat harus mengetahui
sistem pelayanan kesehatan seperti
rujukan dan penggunaan dana sehat.
8. Penemu kasus
 Menemukan dan mengidentifikasi
masalah secara dini di masyarakat
sehingga menghindarkan dari ledakan
kasus atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan
 Mampu memodifikasi lingkungan baik
lingkungan rumah maupun masyarakat
agar tercipta lingkungan yang sehat. 
PERAN KELUARGA
 PERAN :
 § Serangkaian perilaku yang diharapkan
sesuai dengan posisi sosial yang diberikan.
 § Target dari apa yang diharapkan yang
harus dilakukan individu pada situasi
tertentu untuk mencapai tujuan.
 PERAN :
 ¤ FORMAL
 ¤ INFORMAL
 FORMAL :
 ' Suami, isteri, orang tua. ' 
Pengasuh.
 ' Pemelihara rumah.
 ' Berhubungan dengan keluarga
suami/istri '  Pemberi.
 ' Sexual.
 INFORMAL :
 ' Inisiator.
 ' Dominator.
 ' Koordinator.
 ' Anggota Masyarakat
 ' DLL.
FUNGSI KELUARGA
WHO (1978)
 Fungsi Biologis
· Reproduksi
 · Pemelihara dan membesarkan anak.
 · Memberi makan.
 · Mempertahankan kesehatan.
· Rekreasi.
 Prasyarat
 · Manajemen Fertilitas.
 · Kesehatan Genetik.
 · Perawatan selama hamil.
 · Prilaku konsumsi yang sehat.
· Melakukan perawatan.
 Fungsi Ekonumi
 · Ada sumber penghasilan.
 · Menjamin keamanan finansial anggota
keluarga.
  · Menentukan alokasi sumber.
 Prasyarat
 Keluarga Mempunyai :
 · Pengetahuan yang sesuai.
· Ketrampilan yang sesuai.
· Tanggung Jawab.
 Fungsi Psikologis
 · Menyediakan lingkungan yang
dapat meningkatlan perkembangan
 kepribadian secara alami.
 · Memberikan perlindungan psikologis
yang optimum.
  
 Prasyarat
 · Emosi stabil.
 · Perasaan antar anggota keluarga
baik.
 · Kemampuan untuk mengatasi stress
dan krisis.
 Fungsi Edukasi
 Mengajarkan ketrampilan, sikap dan
pengetahuan

 Prasyarat
 Anggota keluarga harus mempunyai
tingkat intelegensi.
 ⇒ Pengetahuan, ketrampilan serta
pengalaman yang sesuai.
 Fungsi Sosiokultural
 Transfer nilai-nilai yang berhubungan
dengan : · Prilaku.
 · Tradisi/adat.
· Bahasa.
  Prasyarat
 · Keluarga harus mengetahui standar nilai
yang dibutuhkan. · Memberi contoh norma-
norma prilaku · Serta mempertahankannya.
FUNGSI KELUARGA
(PP No. 21 Th. 1994)

 Fungsi Keagamaan.
 Wahana utama dan pertama
menciptakan seluruh anggota keluarga
menjadi insan yang taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
 Fungsi Sosial Budaya.
 Menggali, mengembangkan dan
melestarikan sosial budaya indonesia
 Fungsi Kasih Sayang.
 Pengembangan rasa cinta dan kasih
sayang setiap anggota keluarga, antar
kerabat, antar generasi.
 Fungsi Perlindungan.
 · Memberikan rasa aman, tenteram
lahir batin. · Memberikan keteladanan.
 Fungsi Reproduksi.
 · Memberikan keturunan yang
berkualitas melalui : pengaturan
dan
 perencanaan yang sehat.
 · Insan pembangunan yang handal.
 Fungsi Pendidikan dan Sosialisasi
 · Keluarga sebagai pendidikan utama
dan pertama anggota keluarga →
 Meningkatkan fisik, mental, sosial dan
spiritual.
 · Secara serasi, selaras dan seimbang.
 · Anggota keluarga → Menjadi panutan
bagi masyarakat dan diri sendiri
 Fungsi Ekonumi
 · Keluarga meningkatkan ketrampilan
dalam usaha ekonumis produktif. ·
Pendapatan keluarga meningkat.
 · Kesejahteraan.
 Fungsi Pembinaan Lingkungan
 · Meningkatkan diri dalam lingkungan
sosial budaya dan lingkungan alam →
Serasi, selaras dan seimbang.
ALASAN KELUARGA
SEBAGAI UNIT
PELAYANAN
A. Keluarga merupakan bagian dari masyarakat yang
dapat dijadikan gambaran dari manusia.
B. Prilaku keluarga dapat menimbulkan masalah,
tetapi dapat pula mencegah masalah-masalah
kesehatan dan menjadi sumber daya pemecah
masalah kesehatan.
C. Masalah kesehatan di dalam keluarga akan
saling mempengaruhi terhadap individu dalam
keluarga
D.Merupakan lingkungan yang serasi untuk
mengembangkan potensi tiap individu
dalam keluarga.
E. Keluarga merupakan pengambilan
keputusan dalam mengatasi masalah.
F. Merupakan saluran yang efektif dalam
menyalurkan dan mengembangkan
kesehatan kepada masyarakat.
TUGAS KELUARGA DI BIDANG
KESEHATAN

1. Mampu mengenalmasalah kesehatan


keluarga
 Orang tua perlu mengenal keadaan
kesehatan dan perubahan yang dialami
anggota
 keluarga. Perubahan sekecil apapun
keluarga harus memahami adanya
perubahan tersebut
 sehingga tugas keluarga
dapatberfungsioptimal.
2. Mampu memutuskan tindakan
kesehatan yang tepatbagikeluarga.
 Tugas ini merupakan upaya keluarga yang
utama untuk mencari pertolongan yang
tepat
 sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa diantara keluarga yang
 mempunyaikemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga.
3. Mampu merawat keluarga yyang
mengalamigangguan kesehatan
 Keluarga diharapkan mampu merawat
anggota keluarga yang sakit walaupun
dengan bantuan tenaga kesehatan, dan
diharapkan pula seminimal mungkin
dapat melakukan pertolongan pertama.
4. memodifikasilingkungan keluarga.
 Dengan kemampuan memodifikasi
lingkungan keluarga mampu melakukan
tindakan preventifmaupun rehabilitatifdalam
upaya peningkatan kesehatan keluarga.
Mampu memodifikasilingkungan keluarga.
 Dengan kemampuan memodifikasi
lingkungan keluarga mampu melakukan
tindakan preventifmaupun rehabilitatifdalam
upaya peningkatan kesehatan keluarga.
5. Mampu memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan disekitarnya
bagikeluarga.
Kemampuan keluarga dalam
pemanfaatan tenaga / tempat kesehatan
diharapkan sudah
 mampu dilakukan oleh keluarga dalam
mengatasimasalah kesehatan.
ALASAN KELUARGA SEBAGAI
KLIEN
 Penekanan keluarga keluarga sebagai
focus dalam pelaksanaan pada pelayanan
kesehatan komunitas/ masyarakat,
menurut Tinkham & Voorhies (1984)
percaya bahwa keluarga menyediakan
sumber-sumber yang penting untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang
penting bagiorang.
 ALASAN :
1.Keluarga merupakan sebuah unit, keluarga
merupakan jaringan yang mempunyai
ikatan erat dimana salah s atu anggota
keluarga mempunyai masalah akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga
lain.
2. Ada hubungan kuat antara keluarga dan
status kesehatan anggotanya, bahwa peran
dari keluarga sangatberpengaruh dalam
mencapaisuatu keadaan sehat (wellness).
3 Melalui perawatan kesehatan
berfokus pada peningkatan perawatan
diri(self care),pendidikan kesehatan,
konseling keluarga serta upaya yang
berarti dapat mengurangi resiko
penyakit.
4. Upaya menemukan kasus merupakan
salah satu alasan baik untuk
memberikan perawatan kesehatan.
5. Seseorang dapat mencapai suatu
pemahaman yang lebih jelas terhadap
individu dan keluarga berfungsi
sebagaidukungan dalam konteks
keluarga.
6. Mengingat keluarga adalah system
pendukung yang vital, sumber ini perlu
disatukan dalam perencanaan tindakan.
KELUARGA SEBAGAI
SISTEM
 Pengertian system adalah kumpulan
dari beberapa bagian fungsional yang
saling berhubungan dan tergantung satu
dengan yang lain dalam waktu tertentu
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
 ALASAN :
1. Keluarga mempunyai subsistem;
anggota, fungsi, peran, aturan, budaya,
dan lainnya yang dipertahankan dalam
kehidupan keluarga.
2. Saling berhubungan dan
ketergantungan antar subsistem.
3. Merupakan unit(bagian) terkecil
darimasyarakat yang dapat memenuhi
supra-sistemnya
GAMBAR
 Keluarga sebagai system mempunyai
karakteristik dasar yang dapat
dikelommpokkan se bagai
 berikut:
1. sebagaisystem terbuka,system yang
mempunyai kesempatan dan mau
menerima atau memperhatikan
lingkungan masyarakat.
2. Keluarga sebagai system tertutup,
system yang mempunyai kesempatan,
kurang mau menerima atau
memberiperhatian kepada lingkungan.
GAMBAR
MULAILAH DARI
DIRI SENDIRI

 Bisa mengubah apa-


pun dg baik tanpa
diawali merubah diri
sendiri adalah mimpi.

 Memperbaiki diri sendiri,


berarti kita mulai
memperbaiki segalanya.
MULAI DARI HAL TERKECIL

 Sesungguhnya tak pernah ada prestasi besar, kecuali rangkaian


prestasi” kecil.
 Tidak ada sesuatu yang kecil bagi Allah, mari kita lakukan perubahan
dari hal yang kecil dan mudah.
MULAI DARI SAAT INI
Janganlah menunda, karena belum tentu ada hari esok.
Keberuntungan kita adalah kebaikan yang kita lakukan saat ini.
Kiat Pelayanan Profesional

 Ar Ra’d, 11.
 Sesungguhnya Allah tiada mengubah suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah
keadaan mereka sendiri
KIAT PELAYANAN PROFESIONAL

Az Zalzalah, 7.
 Barang siapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya.
KIAT PELAYANAN PROFESIONAL

Apabila saat ini kita menanam….


Apa mungkin kita akan panen hari ini juga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai