Dosen Pembimbing :
Ernauli Meliyana, S.Kep,.Ners,.M.Kep
Disusun oleh:
OOM KOMARIYAH, S.Kep
211560311082
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu
sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
(Stanhope dan Lancester.,1996 di dalam Buku Ajar Keperawatan Keluarga.,2012).
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi
satu sama lainnya dalam perannya, menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
(Bailon dan Maglaya.,1997 di dalam Buku Ajar Keperawatan Keluarga.,2012).
Keluarga adalah salah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga
mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi social,peran dan
tugas (Allender dan Spradley.,2001 di dalam Buku Ajar Keperawatan
Keluarga.,2012).
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,
adopsi dan kelahiaran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu
yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk
mencapai tujuan Bersama.
2. Jenis/Tipe Keluarga
1. Tradisional
The Nucle Family (Keluarga Inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
The Extended Family (Keluarga Besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti “Nuclear Family” disertai paman, tante, orang tua (kakek-
nenek) dan keponakan.
The Dyad Family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
The Childless Family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan
anak terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan
yang terjadi pada wanita.
The Single-Parent Family
Keluarga yang terdiri dari satu orangtua (ayah atau ibu) dengan anak, hal
ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian atau karena
ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
Commuter Family
Kedua orangtua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang berkerja di luar kota bisa
berkumpul pada anggota keluarga pada saat “Weekends” atau pada waktu-
waktu tertentu.
Multigenerational Family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
Kin-network Famil
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama,
contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon, dan lainlain.
Blended Family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari hasil perkawinan sebelumnya.
The Single Adult Living Alone/Single-Adult Family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi) seperti: perceraian atau ditinggal mati.
2. Non-Tradisional
The Unmarried Teenage Mother
Keluarga yang terdiri dri orangtua (terrutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.
The Stepparent Family
Keluarga dengan orangtua tiri.
Commune Family
Beberapa pasangan kelurga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok/membesarkan anak bersama.
The Nonmarital Heterosexual Cohabiting Family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
Gay and Lesbian Families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama “Marital
Partners”.
Cohabitating Family
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu.
Group Marriage Family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang saling merasa menikah satu dengan yang lainnya, berbagi
sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
Group Network Family
Keluarga inti yang dibatasi oleh suatu aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan
satu sama lain dan saling menggunakan barang-barangumah tangga bersama,
pelayanan, dan bertanggung jawab membearkan anaknya.
Foster Family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di
dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubunngkan dengan keadaan ekonomi
dan atau problem kesehatan mental.
Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut ( Friedman, 1998 dalam Setiadi 2008) :
Patrilinel
Keluarga yang berhubungan atau disusun melalui jalur garis ayah. Sukusuku di
Indonesia rata-rata menggunkan struktur keluarga.
Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang
salah satu suku yang menggunakan struktur keluarga.
Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah
dari pihak suami.
Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah
dari pihak istri.
Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.
4. Ciri-ciri Struktur Keluarga
Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota
keluarga memiliki peran dan fungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga
dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat
antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan
tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota
tidak bias semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh
tanggung jawab masing-masing anggota keluarga.
Perbedaan dan kekhususan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan masing-masing
anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dank has seperti
halnya peran ayah sebagai pencarian nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-
anak.
5. Peran Keluarga
Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seseorang dalam
situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan. Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan
dengan individu dalam posisi dan sitasi tertentu. Dalam UU kesehatan no.23 th 1992
pasal 5 menyebutkan “Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan seseorang”. Setiap anggota keluarga mempunyai
peranan masingmasing, antara lain:
Ayah
Ayah yaitu seorang pemimpin keluarga yang mempunyai peran sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa aman bagi setiap anggota
keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial.
Ibu
Ibu yaitu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-
anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan
juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial.
Anak
Anak berperan sebagai perilaku psikososial sesuai dengan perkembangan
fisik, mental, sosial dan spiritual.
6. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman dalam Setiadi (2008) adalah :
Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan
keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan
saling menghargai antar anggota keluarga.
Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi
dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi.
Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarganya yaitu: sandang, pangan dan papan.
Fungsi Perawatan Keluarga
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga
mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas
kesehatan keluarga yaitu: keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan
pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah:
Oleh karena itu, keluarga dituntut untuk mampu beradaptasi terhadap peran
baru yang dimilikinya dan harus mampu melaksanakan tugas dari peran baru
tersebut. Tugas perkembangan pada tahap child bearing adalah :
Persiapan menjadi orang tua, yaitu keluarga mulai mengintegrasikan bayi ke
dalam kehidupan keluarga sehingga keluarga mulai memainkan peran sebagai
orang tua. Bayi membutuhkan perhatian besar untuk pertumbuhan dan
perkembangannya.
Adaptasi dengan perubahan anggota kelurga (peran, interaksi, hubungan
seksual dan kegiatan), keluarga perlu mengidentifikasi tugas perkembangan
pribadi dan perannya sebagai orang tua. Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi
penyimpangan dalam menjalankan tugasnya, serta membantu menyelesaikan
tugas yang dibebankan.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan, hubungan
yang kokoh dan bergairah sangat penting bagi stabilitas dan moral keluarga
(Tantut,2012).
c) Tahap III keluarga dengan Prasekolah
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini kesibukan akan bertambah sehingga
menuntut perhatian yang lebih banyak dari orang tua. Orang tua adalah arsitek
keluarga sehingga orang tua harus merancang dan mengarahkan perkembangan
keluarga agar dapat semakin memperkokoh kemitraan dan perkawinan mereka
(dalam Tantut (2012)). Tugas perkembangan pada tahap prasekolah :
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti tempat tinggal, privasi dan
rasa aman membantu anak untuk bersosialisasi.
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara anak yang lain juga harus
terpenuhi.
Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun diluar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar).
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
Kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak (Tantut, 2012)
2. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi hipertensi menurut WHO, yaitu:
a. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140 mmHg dan
diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
b. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan
diastolik 91-94 mmHg
c. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan
160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.
Klasifikasi menurut The Joint National Committee on the Detection and Treatment of
Hipertension, yaitu:
1) Diastolik
a) < 85 mmHg : Tekanan darah normal
b) 85 – 99 mmHg : Tekanan darah normal tinggi
c) 90 -104 mmHg : Hipertensi ringan
d) 105 – 114 mmHg : Hipertensi sedang
e) >115 mmHg : Hipertensi berat
2) Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)
a) < 140 mmHg : Tekanan darah normal
b) 140 – 159 mmHg : Hipertensi sistolik perbatasan terisolasi
c) > 160 mmHg : Hipertensi sistolik teriisolasi
1. Hipertensi Emergensi
Situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan
obat antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau
progresif target akut atau progresif. Kenaikan TD mendadak yg disertai kerusakan
organ target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan TD yg segera
dalam kurun waktu menit/jam.
2. Hipertensi Urgensi
Situasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa
adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa
adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif dan tekanan darah
perlu diturunkan dalam beberapa jam. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam
kurun waktu 24-48 jam (penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan lebih
lambat (dalam hitungan jam sampai hari).
3. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik
(idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau
peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertensi:
1. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport
Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
3. Stress Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1. Hipertensi Primer
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi
seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system
rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas. Ciri lainnya yaitu: umur (jika
umur bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari
perempuan), ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih), kebiasaan hidup
(konsumsi garam yang tinggi melebihi dari 30 gr, kegemukan atau makan
berlebihan, stres, merokok, minum alcohol, dan minum obat-obatan (ephedrine,
prednison, epineprin).
2. Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal, diabetes
melitus, stroke.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada:
1. Elastisitas dinding aorta menurun.
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi Meningkatnya resistensi
pembuluh darah perifer.
4. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system
saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan
asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh
darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat
sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,
mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi
epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol
dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh
darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian
diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.
Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan
fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan
darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis,
hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos
pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya
regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung
(volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan
tahanan perifer (Smeltzer, 2001).
Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu”
disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff
sphygmomanometer (Darmojo, 1999).
Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel
jugularis. Dari sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila
diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan
dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II
berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi
kenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang
menyebabkan retensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan
darah. Dengan peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada
organ-organ seperti jantung. (Suyono, Slamet. 1996).
5. Pathway
6. Tanda Dan Gejala
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim
yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Menurut Rokhaeni (2001) manifestasi klinis beberapa pasien yang
menderita hipertensi yaitu: mengeluh sakit kepala, pusing lemas, kelelahan, sesak
nafas, gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran menurun.
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah:
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg.
2. Sakit kepala
3. Pusing / migraine
4. Rasa berat ditengkuk
5. Penyempitan pembuluh darah
6. Sukar tidur
7. Lemah dan lelah
8. Nokturia
9. Azotemia
10. Sulit bernafas saat beraktivitas
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu:
1. Pemeriksaan yang segera seperti:
a. Darah rutin (Hematokrit/Hemoglobin): untuk mengkaji hubungan dari
sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan
factor resiko seperti: hipokoagulabilitas, anemia.
b. Blood Unit Nitrogen/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi /
fungsi ginjal.
c. Glukosa: Hiperglikemi (Diabetes Melitus adalah pencetus hipertensi)
dapat diakibatkan oleh pengeluaran Kadar ketokolamin (meningkatkan
hipertensi).
d. Kalium serum: Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
e. Kalsium serum: Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan
hipertensi.
f. Kolesterol dan trigliserid serum: Peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/ adanya pembentukan plak ateromatosa
(efek kardiovaskuler).
g. Pemeriksaan tiroid: Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi
dan hipertensi.
h. Kadar aldosteron urin/serum: untuk mengkaji aldosteronisme primer
(penyebab).
i. Urinalisa: Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan
ada DM.
j. Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko
hipertensi.
k. Steroid urin: Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme.
l. EKG: 12 Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi
ventrikel kiri ataupun gangguan koroner dengan menunjukan pola
regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda
dini penyakit jantung hipertensi.
m. Foto dada: apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatan
terlaksana) untuk menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.
2. Pemeriksaan lanjutan (tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan
yang pertama):
a. IVP :Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal / ureter.
b. CT Scan: Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.
c. IUP: mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti: Batu ginjal,
perbaikan ginjal.
d. Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi: Spinal tab, CAT
scan.
e. USG untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis
pasien
8. Komplikasi
Efek pada organ, otak (pemekaran pembuluh darah, perdarahan, kematian
sel otak: stroke), ginjal (malam banyak kencing, kerusakan sel ginjal, gagal
ginjal), jantung (membesar, sesak nafas, cepat lelah, gagal jantung).
9. Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi:
1. Terapi tanpa Obat Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk
hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan
berat. Terapi tanpa obat ini meliputi: diet destriksi garam secara moderat dari
10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh.
2. Penurunan berat badan
3. Penurunan asupan etanol
4. Menghentikan merokok
5. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu:
Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda,
berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari
kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona
latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona
latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x
perminggu
6. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi:
a. Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan
pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh
subyek dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi
gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan
psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
b. Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk
mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita
untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan).
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya
sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah
komplikasi lebih lanjut.
7. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja
tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar
penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu
dilakukan seumur hidup penderita.
Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi
(Joint National Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High
Blood Pressure, Usa, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat
beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat
tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain
yang ada pada penderita.
a. Diuretik
Obat-obatan jenis diuretic bekerja dengan mengeluarkan cairan tubuh
(lewat kencing), sehingga volume cairan tubuh berkurang mengakibatkan
daya pompa jantung menjadi lebih ringan dan berefek pada turunnya
tekanan darah. Contoh obat-obatan ini adalah: Bendroflumethiazide,
chlorthizlidone, hydrochlorothiazide, dan indapamide.
b. ACE-Inhibitor
Kerja obat golongan ini menghambat pembentukan zat angiotensin II (zat
yang dapat meningkatkan tekanan darah). Efek samping yang sering
timbul adalah 10 batuk kering, pusing sakit kepala dan lemas. Contoh
obat yang tergolong jenis ini adalah Catopril, enalapril, dan lisinopril.
c. Calsium channel blocker
Golongan obat ini berkerja menurunkan menurunkan daya pompa
jantung dengan menghambat kontraksi otot jantung (kontraktilitas).
Contoh obat yang tergolong jenis obat ini adalah amlodipine, diltiazem
dan nitrendipine.
d. ARB
Kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat angiotensin II
pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung.
Obat-obatan yang termasuk golongan ini adalah eprosartan, candesartan,
dan losartan.
e. Beta blocker
Mekanisme obat antihipertensi ini adalah melalui penurunan daya pompa
jantung. Jenis obat ini tidak dianjurkan pada penderita yang telah
diketahui mengidap gangguan pernafasan seperti asma bronchial. Contoh
obat yang tergolong ke dalam beta blocker adalah atenolol, bisoprolol,
dan beta metoprolol.
10. Cara Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya
hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan
konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak
terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.
b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
c. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
d. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita
hipertensi berupa:
a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun
dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara
normal dan stabil mungkin.
c. Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol.
d. Batasi aktivitas.
PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama KK : TN.S
2. Usia : 42 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Alamat :PERUMAHAN REGENCI 1 RT/RW 001/002
6. Komposisi anggota keluarga :
Genogram :
+
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien (Ny. Y, 42 tahun)
: Tinggal serumah
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak s adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami, istri
dan anak
8. Suku
Ny. Y dan anak-anaknya berasal dari suku jawa sehingga tidak ada perbedaan suku di
dalam keluarga.
9. Agama
Agama Ny. Y adalah Islam, begitu pula dengan anak-anaknya. Status sosial ekonomi
keluarga
a. Pekerjaan anggota keluarga
Ny. Y mengatakan ia tidak bekerja
Penghasilan Anggota keluarga
Ny. Y mengatakan ia sudah tidak bekerja lagi sehingga tidak memiliki penghasilan,
tetapi anaknya yang sudah bekerja selalu memberikan uang sebesar Rp. 1.000000
setiap bulannya kepada Ny. Y.
b. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Ny. Y mengatakan penghasilan yang diberikan oleh anaknya cukup untuk kebutuhan
keluarga sehari-hari.
c. Tabungan/Asuransi
Ny. Y mengatakan ia tidak memiliki tabungan untuk masa depan karena uangnya
dipakai untuk keperluan sehari-hari
V. Fungsi keluarga
24. Fungsi afektif
Hubungan antar anggota keluarga berjalan baik, saling mendukung satu sama lain. Setiap
anggota keluarga merasa saling memiliki satu sama lain..
Data Objective
- Ny. Y tampak cemas dan tidak
nyaman
- Ny.Y tampak meringis dan
memegangi tengkuknya yang sakit
TD : 170/100 mmHg
N : 80x /mnt
S : 36 C
RR : 20x /mnt
2. Data Subjectif
- Ny. Y mengetahui sedikit tentang
penyakit nya
- Ny. Y mengatakan lebih sering
memakan makanan yang mengandung
garam, makan ikan asin keju makanan
kesukaan dia
- Ny. Y mengatakan kalau saya sakit
kepala kadang kadang saya minum obat
warung dan tetap makan-makanan
kesukaan saya,jadi Ny Y tidak pernah Ketidakpatuhan (D.0114) akibat
menjaga pola makan nya. Ny Y dari tidak menjaga pola makan
mengatakan kalau tidak makan makanan dan mengabaikan pantangan
kesuakaan saya kadang napsu makan makanan yang sudah ditetapkan
saya kurang.selain makan makanan oleh tenaga kesehatan, kesulitan
yang mengandung garam Ny.Y juga menjalani program perawatan
jarang sekali makan makanaan buah dan tidak menjaga pola hidup.
buahan
- Ny.juga mengatakan jarang sekali
berolah raga .
- Ny. Y mengatakan tidak menjaga pola
makan tidak mengatur pola hidup yang
baik, dan menghiraukan pantangan
untuk makan makanan yang
menyebabkan tekanan darah naik
- Ny. Y mengatakan ingin segea sembuh
dari penyakitnya
Data Objectif :
- TTD
TD : 170/100 mmHg
N : 80x /mnt
S : 36 C
RR : 20x /mnt
1. Nyeri Akut (D.0077) tentang ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
2. Ketidak patuhan (D.0114) akibat dari tidak menjaga pola makan dan mengabaikan pantangan
makanan yang sudah ditetapkan oleh tenaga kesehatan, kesulitan menjalani program perawatan
dan tidak menjaga pola hidup.
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
Sifat Masalah : actual
Ancaman kesehatan
Tidak sehat
3 Ny.Y tidak bisa mengontrol
Ancaman kesehatan 1 2
/3 X 1 = 2/3
2 makanan yang mengandung
Krisis atau keadaan
1 garam
sejahtera
Kemungkinan Masalah Dapat
Kemungkinan masalah dapat
Di ubah
2
/2 x 2 = diubah : Mudah, karena Ny.
Mudah 2 2
2 Y ingin segera sembuh dari
Hanya Sebagian 1
penyakitnya
Tidak dapat 0
Potensial Masalah Dapat
Potensi masalah dapat
Dicegah
2
/3 x 1 = dicegah jika Ny. Y dapat
Tinggi 3 2 2
/3 mengontrol makanan dan
Sedang 2
menerapkan pola hidup sehat
Rendah 1
Menonjolnya Masalah
2
Masalah berat, harus Masalah berat, harus segera
segera ditangani ditangani. Menurut keluarga,
1 1 2
/2 x 1 = 1/2
Ada masalah, tapi tidak masalah ini harus segera
perlu segera ditangani ditangani
0
Masalah tidak dirasakan
TOTAL 35/6
No Keluhan Skor
1. Nyeri Akut (D.0077) tentang nyeri di bagian tengkuk akibat dari peningkatan 4 2/3
tekanan darah dan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit
2. Ketidak patuhan (D.0114) akibat dari tidak menjaga pola makan dan 3 5/6
mengabaikan pantangan makanan yang sudah ditetapkan oleh tenaga
kesehatan, kesulitan menjalani program perawatan dan tidak menjaga pola
hidup.
Kriteria Batasan SDKI SLKI SIKI
No
Karakteristik Dx. Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode
Data Subjective Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Keluarga Ny. Y mampu I.08238
- Ny. Y sering sakit (D.0077) tentang keperawatan selama 3 hari memahami tentang
kepala dan susah tidur nyeri di bagian pada keluarga penyebab nyeri.
apalagi ditambah tengkuk akibat Ny.R.Keluarga mampu Managemen Nyeri
daerah tengkuk yang dari peningkatan mengenal masalah 1. Jelaskan
sakit tekanan darah dan penyebab nyeri akut yang penyebab, dan
P :Ny. Y mengatakan ketidak mampuan dirasakan dan perilaku pemicu nyeri
ingin cepat sembuh keluarga merawat kesehatan 2. Jelaskan strategi
Q : Ny. Y mengatakan anggota keluarga 1. Tingkat pengetahuan meredakan nyeri
keluhan yang dirasakan yang sakit Kemampuan L.12111 3. Identifikasi lokasi,
seperti tertekan benda menjelaskan karakteristik,
berat. pengetahuan tentang durasi, intensitas
R: Ny. Y mengatakan suatu topik (penyebab dan skala nyeri
keluhan dirasakan pada nyeri akibat hipertensi) 4. Identifikasi faktor
daerah kepala dan (2→5) yang memperberat
tengkuk leher Pertanyaan tentang dan memeringan
S: Skala nyeri 5 masalah yang dihadapi nyeri
T: Ny. Y mengatakan (3→5) 5. Berikan teknik
keluhan timbul secara Persepsi keliru nonfarmakologis
tiba-tiba, sakit kepala terhadap masalah kompres hangat
yang dirasakan hilang
timbul
- Ny. Y mengatakan ia
minum obatnya rutin
tetapi masih sering sakit
(3→5)
kepala dan tengkuknya
sakit L.10100
2. Proses Informasi
Data Objective untuk mengurangi
Menjelaskan kesamaan
- Ny. Y tampak cemas rasa nyeri
antara dua item (3→5)
dan tidak nyaman
Menjelaskan
- Ny.Y tampak
perbedaan antara 2
mengusap-usap
item (3→5)
tengkuknya
TD : 170/100 mmHg
N : 80x /mnt
S : 36 C
RR : 20x /mnt
Keluarga mampu Keluarga mampu
memutuskan tindakan memutuskan tindakan
untuk meningkatkan untuk meningkatkan
memperbaiki Kesehatan memperbaiki Kesehatan
yang dirasakan Ny.Y Kompres Panas
(Nyeri akut yang 1. Jelaskan prosedur
dirasakan oleh Ny.Y penggunaan kompres
berkurang) hangat
1. Perilaku kesehatan L.12107 2. Identifikasi kondisi
Kemampuan kulit yang akan
melakukan tindakan dilakukan kompres
pencegahan masalah hangat
kesehatan (2→5) 3. Pilih metode kompres
Kemampuan yang nyaman
peningkatan kesehatan (menggunakan handuk
(2→5) kecil)
2. Tingkat Nyeri I.08066 4. Pilih kolasi kompres
Keluhan nyeri (3→5) 5. Lakukan kompres
3. Kontrol nyeri
Melaporkan nyeri
I.08063
terkontrol (3→5)
Kemampuan
menggunakan teknik
non farmakologis
(1→5)
hangat) (3→5).
Lakukan kompres
panas pada daerah
yang nyeri (3→5).
Data Subjectif Ketidakpatuhan D.0114 Setelah dilakukan tindakan Keluarga mampu I.12444
- Ny. Y hanya sedikit (D.0114) akibat keperawatan selama 3 hari memahami tentang
mengetahui tentang dari tidak pada keluarga Ny.Y hipertensi dan cara
2. penyakit nya menjaga pola Keluarga Ny. Y dapat mencegahnya
- Ny. Y mengatakan makan dan menangani Edukasi Proses Penyakit
lebih sering memakan mengabaikan masalah kesehatan Hipertensi
makanan yang pantangan tentang hipertensi 1. jelaskan penyebab
mengandung garam, makanan yang 1. Tingkat Pengetahuan dan faktor resiko
ikan asin keju sudah ditetapkan Perilaku sesuai penyakit
- Ny. S mengatakan oleh tenaga anjuran (1→5) 2. jelaskan tanda dan
bahwa Ny. Y masih kesehatan, Kemampuan gejala yang
sering makan makanan kesulitan menjelaskan L.12111 ditimbulkan oleh
yang mengandung menjalani tentang suatu topik penyakit
garam. program (3→5) 2. Jelaskan
- Ny. Y mengatakan perawatan dan Kemampuan kemungkinan
anaknya selalu tidak menjaga menggambarkan komplikasi yang
mengingatkan untuk pola hidup. pengalaman terjadi
minum obat, tetapi sebelumnya yang 3. Ajarkan cara
Ny.Y hanya minum sesuai dengn topik meredakan atau
obat ketika sakit kepala. (3→5) mengatasi yang
Keluarga Ny. Y jarang Perilaku sesuai diredakan
mengingatkan atau dengan
menjaga pola makan pengetahuan (3→5)
Ny. Y. Ny. Y mengakui Persepsi yang
terkadang makan keliru terhadap
makanan yang masalah (3→5)
mengandung garam (sedang→menurun)
tinggi, dan jarang
mengkonsumsi buah,
Ny. Y juga jarang
melakukan aktivitas
fisik atau berolahraga
- Ny. Y mengatakan
tidak menjaga pola
makan tidak mengatur
pola hidup yang baik,
dan menghiraukan
pantangan untuk makan
makanan yang
menyebabkan tekanan
darah naik
- Ny. Y mengatakan
ingin segera sembuh
dari penyakitnya
Data Objectif :
- TTD
TD : 170/100 mmHg
N : 80x /mnt
S : 36 C
RR : 20x /mnt
Keluarga mampu Keluarga mampu
memutuskan untuk memutuskan untuk
meningkatkan atau meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan: memperbaiki kesehatan:
Dukungan pengambilan
1. Tingkat Kepatuhan
keputusan :
Verbalisasikemauan 1. Diskusikan
mematuhi program kekurangan dan
pengobatan(3→5) kelebihan dari setiap
Perilaku mengikuti solusi
L.12110
program 2. Motivasi
perawatan/pengobat mengungkapkan
an (2→5) tujuan harapan yang
Perilaku diharapkan
menjalankan 3. Berikan informasi
anjuran (2→5) yang diminta pasien
Keluarga mampu Dukungan kepatuhan
merawat anggota program pengobatan
keluarga 1. Buat komitmen
1. Dukungan Keluarga L.13112 menjalani program
Bekerja sama dengan baik
dengan anggota 2. Diskusikan hal yang
keluarga yang dapat mendukung
sakit dalam atau mengambat I.12361
menentukan berjalannya program
perawatan (2→5) pengobatan
3. Informasikan
program pengobatan
dan rencana
perawatan yang akan
dijalani
CATATAN PERKEMBANGAN
No Diagnose Keperawatan Tanggal Implementasi Dokumentasi Tanda
/ Tangan
Jam
1. Nyeri Akut (D.0077) Senin, TUK 1 Subjectif:
tentang nyeri di bagian 18 Keluarga mampu mengenal Keluarga menjelaskan
tengkuk akibat dari Oktober masalah penyebab nyeri kembali penyebab dan
peningkatan tekanan 2021 akut yang dirasakan dan pemicu nyeri
darah dan perilaku kesehatan Keluarga memahami dan
ketidakmampuan Memberikan menjelaskan strategi
keluarga merawat anggota penjelasan penyebab, meredakan nyeri
keluarga yang sakit dan pemicu nyeri Keluarga mampu
Menjelaskan strategi mengidentifikasi nyeri
meredakan nyeri yang dirasaannya
Mengidentifikasi Keluarga memahami
lokasi, karakteristik, faktor yang memperberat
durasi, intensitas dan dan memperingan nyeri.
skala nyeri Yaitu ia merasakan nyeri
Mengidentifikasi disaat Ny.R tidak patuh
faktor yang terhadap pengobatan, dan
memperberat dan tidak merasakan nyeri
memeringan nyeri disaat setelah ia
Memberikan teknik meminum obat
nonfarmakologis Keluarga memahami
kompres hangat untuk prosedur teknik kompres
mengurangi rasa nyeri hangat di tengkuk untuk
mengurangi rasa nyeri.
Objective :
Keluarga kooperatif saat
menerima penjelasan
tentang nyeri
Keluarga tampak antusias
mengungkapkan perasaan
dan keinginan
menurunkan tekanan
darahnya agar lebih
terkontrol
Analisis
TUK 1 tercapai, dimana
pasien mampu mengenal
penyebab nyeri
Perencanaan :
Lanjutkan ke TUK 2
kemampuan keluarga
mengambil keputusan
Senin, TUK 2 Subjective
18 Keluarga mampu Keluarga mmemahami
Oktober memutuskan tindakan prosedur terapi kompres
2021 untuk meningkatkan hangat
memperbaiki Kesehatan Keluarga mampu
yang dirasakan Ny.R (Nyeri menjelaskan kondisi
akut yang dirasakan oleh pengunaan terapi
Ny.R berkurang) kompres hangat
Menjelaskan prosedur Keluarga mampu
penggunaan kompres memahami penggunaan
hangat metode terapi kompres
Mengidentifikasi kondisi hangat yang nyaman
kulit yang akan dilakukan Ny. Y mengatakan
kompres hangat setelah di kompres
Memilih metode kompres lehernya menjadi lebih
yang nyaman rileks dan tidak tegang
(menggunakan handuk
kecil) Objective
Memlih kolasi kompres Keluarga tampak
Melakukan kompres kooperatif saat
hangat di daerah yang pelaksanaan praktik
sakit terapi kompres hangat
Keluarga dapat
memutuskan tindakan
untuk menangani nyeri
Keluarga tampak antusias
saat mengetahui bahwa
tekanan darah menurun
dari 150/100 mmHg
menjadi 140/90 mmHg
Analisis :
Keluarga mampu memutuskan
tindakan yang tepat dalam
merawat anggota keluarga
dengan hipertensi tercapai.
Perencanaan:
Lanjutkan ke TUK 3
kemampuan merawat
anggota keluarga
Selasa, TUK 3 Subjective
19 Keluarga mampu merawat Pasien mngatakan posisi
Oktober anggota keluarga nyaman saat melakukan
2021 Perawatan kenyamanan terapi adalah duduk
1. Memberikan posisi yang Keluarga mengatakan
nyaman akan mendukung Ny.Y
2. Mendukung keluarga dalam melaksanakan
terlibat dalam terapi terapi secara mandiri
Objective
Ny. Y tampak nyaman
Keluarga tampak setuju
dengan teknik kompres
hangat yang disarankan
oleh petugas kesehatan
karena sangat mudah
untuk dilakukan.
Analisis:
Keluarga mampu
melakukan perawatan yang
nyaman kepada Ny. Y
apabila Ny. Y mengalami
hipertensi
Perencanaan
Lanjutkan ke TUK
kemampuan keluarga
memodifikasi lingkungan
Analisis
Keluarga mampu melakukan
modifikasi lingkungan
Perencanaan
Lanjutkan ke TUK 5
kemampuan keluarga
memanaatkan fasilitas
kesehatan
Rabu, 20 TUK 5 Subjective
Oktober Keluarga mampu Keluarga mengatakan
2021 memanfaatkan fasilitas selalu pergi ke fasilitas
pelayanan kesehatan kesehatan terdekat jika
1. Menginformasikan ada keluarga yang sakit
fasilitas kesehatan yang Objective
ada di lingkungan Keluarga sesekali terlihat
keluarga. menganggukan kepalanya
2. Menganjurkan saat perawat memberikan
menggunakan fasilitas penjelasan dan motivasi
kesehatan yang ada. kepada keluarga untuk
melakukan pemantauan rutin
kesehatan di pelayanan
kesehatan.
Analisis
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Pengetahuan keluarga
meningkat mengenai sumber
pelayanan kesehatan
Meminta bantuan dari petugas
kesehatan pl untuk masalah
hipertensi
Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga
Meningkat
Perencanaan
-
2. Ketidakpatuhan (D.0114) Senin, TUK 1 Subjective
akibat dari tidak menjaga 20 Keluarga mampu Keluarga mampu
pola makan dan Oktober memahami tentang memahami dan
mengabaikan pantangan 2021 hipertensi dan cara menjelaskan penyebab
makanan yang sudah mencegahnya dan faktor resiko penyakit
ditetapkan oleh tenaga Keluarga mampu
kesehatan, kesulitan Edukasi Proses Penyakit memahami dan
menjalani program Hipertensi menjelaskan menjelaskan
perawatan dan tidak Menjelaskan penyebab tanda gejala yang
menjaga pola hidup.. dan faktor resiko ditimbulkan oleh penyakit
penyakit Keluarga mampu
Menjelaskan tanda dan memahami dan
gejala yang ditimbulkan menjelaskan menjelaskan
oleh penyakit komplikasi yang munkin
Menjelaskan terjadi
kemungkinan komplikasi Objective
yang terjadi Keluarga tampak
memperhatikan dan fokus
kepada tenaga kesehatan
saat menjelaskan tentang
penyakit hipertensi
Analisis
TUK 1 tercapai, dimana mampu
mengenal masalah insomnia
Mengetahui faktor penyebab
hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi
Upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah
hipertensi
Perencanaan
Lanjutkan ke TUK 2
kemampuan keluarga
mengambil keputusan
Senin, TUK 2 Subjective
18 Keluarga mampu Keluarga mampu
memutuskan untuk
Oktober mendiskusikan solusi
meningkatkan atau
2021 memperbaiki kesehatan: dari penyakit yang
Dukungan pengambilan
diderita Ny.Y
keputusan :
Keluarga mampu
1. Diskusikan kekurangan menyebutkan alternatif
pemecahan masalah
dan kelebihan dari setiap
hipertensi yaitu perawatan di
solusi rumah dan kunjungan ke
pelayanan kesehatan apabila
2. Motivasi mengungkapkan
gejala hipertensi bertambah
tujuan harapan yang Keluarga dapat
mengungkapkan harapannya
diharapkan
bahwa ia ingin segera
3. Berikan informasi yang sembuh dari hipertensi dan
ingin tekanan darahnya
diminta pasien
kembali normal
Ny.Y bertanya terkait
penyakit hipertensi,
pengobatan dan
pengobatan alternatif
Objective
pasien dapat
memutuskan setiap
tindakan
Analisis
Keluarga mampu memutuskan
tindakan yang tepat dalam
merawat anggota keluarga
Keluarga mampu
mengungkapkan harapan
Perencanaan
Lanjutkan TUK 3 kemampuan
keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
Selasa, TUK 3 Subjective
19 Keluarga mampu merawat Keluarga mengatakan
Oktober anggota keluarga akan patuh dalam
2021 pengobatan dan juga
Dukungan kepatuhan menjaga pola makan
program pengobatan dan pola hidup
Membuat komitmen Keluarga mengatakan
menjalani program hal yang menghambat
dengan baik program pengobatan
Mendiiskusikan hal yang adalah malas minum
dapat mendukung atau obat, dan hal yang
mengambat berjalannya mendukung adalah jika
program pengobatan ada kemauan untuk
Menginformasikan minum obat.
program pengobatan dan Keluarga memahami
rencana perawatan yang tentang informasi yang
akan dijalani dipaparkan oleh tenaga
kesehatan dalam
pengobatan dan juga
rencana perawatan
alternatf yang akan
dilakukan secara
mandiri
Objective
Keluarga mulai kembali
tampak antusias
terhadap pengobatan
yang sedang dilakukan.
Analisis
Keluarga mampu melakukan
komitmen kepada Ny.Y
untuk mematuh pengobatan
dan program kesehatan untuk
menurunkan tekanan darah
tinggi Ny.y
Perencanaan
Lanjutkan TUK 4
kemampuan keluarga
memodifikasi lingkungan
Selasa, TUK 4 Subjective
19 Keluarga mampu Ny. Y mengatakan akan
berupaya untuk selalu
Oktober memodifikasi lingkungan
meminum obat dan menjaga
2021 Dukungan kepatuhan pola makan dan
membiasakan mengurangi
program pengobatan
makanan yang asin
melibatkan keluarga utuk Keluarga mengatakan akan
berupaya memberikan
mendukung program lingkungan yang nyaman
pengobatan yang dijalani agar Ny.R dapat beristirahat
Objective
Keluarga nampak antusias
untuk membantu agar Ibu M
dapat sehat
Analisis
Keluarga mampu melakukan
modifikasi lingkungan utuk
mendukung pengobatan yang
dijalani
Perencanaan
Lanjutkan TUK 5
kemampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Rabu, 20 TUK 5 Subjective:
Oktober Keluarga mampu Keluarga menyatakan akan
melakukan pemeriksaan rutin
2021 memanfaatkan fasilitas
ke posyandu
pelayanan kesehatan Keluarga menyatakan bila
hipertensi sangat mengganggu
Dukungan kepatuhan
maka akan
program kesehatan mengkonsultasikannya ke
dokter
menganjurkan pasien dan
keluarga melakukan Objective
konsultasi ke pelayanan Ny. Y tampak memahami
kesehatan terdekat, jika perkataan tenaga kesehatan
perlu
Analisis
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Pengetahuan keluarga
meningkat mengenai sumber
pelayanan kesehatan
Perencanaan
INSTRUMEN PENILAIAN PENGKAJIAN KELUARGA
Berikan tanda (√) pada kolom ya, bila kriteria penilaian dilakukan dengan benar dan beri tanda
(√) pada kolom tidak, bila kriteria penilaian tidak dilakukan dengan benar.
No KRITERIA PENILAIAN YA TIDAK
I KONTRAK
1 Memberi salam pada keluarga
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan kunjungan perawat
4 Membuat kontrak waktu dengan keluarga
5 Menanyakan keluhan keluarga mengenai masalah kesehatan yang
dihadapi saat ini
6 Mengkaji struktur anggota keluarga
II PENGKAJIAN PERKEMBANGAN KELUARGA
7 Mengkaji tahapan perkembangan keluarga saat ini
8 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga
9 Mengkaji masalah-masalah kesehatan terkait dengan perkembangan
keluarga
10 Mengkaji kemampuan keluarga melakukan stimulasi perkembangan
keluarga
11 Mengkaji riwayat kesehatan keluarga
12 Mengkaji riwayat keluarga sebelumnya
13 Apakah genogram dibuat secara lengkap (inisial,umur,masalah yang
dialami)
14 Genogram dibuat/dikaji minimal 3 generasi
15 Cara penulisan genogram menggunakan simbol yang lazim
III PENGKAJIAN LINGKUNGAN
16 Lingkungan rumah
Ventilasi rumah dikaji dengan menggunakan cara yang tepat
Sumber air minum
Cara pembuangan sampah
Cara pembuangan limbah
17 Lingkungan di luar rumah
Karakteristik tetangga dan masyarakat setempat
Norma yang berlaku dilingkungan yang terkait kesehatan
Pola kebiasaan yang ada dilingkungan
IV PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
18 Apakah seluruh anggota keluarga diperiksa
19 Kelengkapan proses pemeriksaan
20 Keakuratan hasil pemeriksaan
21 Klarifikasi hasil pemeriksaan dengan keluarga
V PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
22 Mengkaji pola komunikasi dalam keluarga
Keterbukaan komunikasi keluarga
Frekuensi dan kualitas komunikasi
23 Mengkaji masalah-masalah komunikasi dalam keluarga
24 Mengkaji cara keluarga dalam menangani masalah komunikasi dalam
keluarga
25 Mengkaji faktor yang berpengaruh terhadap komunikasi dalam
keluarga
26 Mengkaji peran setiap anggota keluarga baik peran formal maupun
informal
27 Mengkaji adanya konflik peran tiap anggota keluarga
28 Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran
29 Mengkaji dasar kekuasaan yang dimiliki keluarga dalam mengatur
anggota keluarga
30 Mengkaji siapa yang membuat keputusan akhir dalam keluarga
31 Mengkaji kepuasan keluarga terhadap cara pengambilan keputusan
yang digunakan
32 Mengkaji nilai, norma dan budaya yang dianut keluarga yang berkaitan
dengan kesehatan
33 Mengkaji masalah-masalah kesehatan yang terkait dengan nilai/normal
dalam keluarga
VI PENGKAJIAN FUNGSI KELUARGA
34 Mengkaji fungsi sosialisasi keluarga:
Proses sosialisasi nilai, norma dan budaya pada anggota keluarga
35 Mengkaji pendapatan rata-rata keluarga perbulan
36 Mengkaji rata-rata pengeluaran keluarga perbulan
37 Mengkaji alokasi pengeluaran pendapatan keluarga
38 Sumber pembiayaan bila ada yang sakit di keluarga
39 Sumber pembiayaan diluar keluarga
40 Mengkaji kedekatan hubungan/pertalian antara anggota keluarga
41 Mengkaji persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
psikososial, seperti saling asuh, saling menghormati, saling
memahami, kasih sayang dll
42 Mengkaji sejauh mana kebutuhan psikososial seperti saling
memahami, kasih sayang dan kebahagiaan dapat terpenuhi
43 Mengkaji sejauh mana perlindungan yang diberikan antara anggota
keluarga
44 Mengkaji sejauh mana persepsi terhadap kelangsungan keturunan
keluarga
45 Mengkaji perencanaan jumlah anak
46 Mengkaji kesulitan/masalah yang dihadapi keluarga dalam hal
kelangsungan keturunan *)
47 Mengkaji bagaimana keluarga menyikapi dan menyelesaikan masalah
jika terdapat masalah dalam kelangsungan keturunan *)
48 Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan:
Pengertian dari masalah
Tanda dan gejala dari masalah
Penyebab timbulnya masalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
Persepsi keluarga terhadap masalah
49 Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
mengenao tindakan yang tepat mengatasi masalah:
Mengerti akibat dari masalah
Masalah dirasakan oleh keluarga
Reaksi/respon keluarga terhadap masalah dan keputusan terhadap
penanganan masalah
50 Mengkaji kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
Keberadaan fasilitas yang diperlukan
Sumber daya yang dimiliki keluarga
Memodifikasi lingkungan yang menunjang kesehatan
51 Mengkaji kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan:
Keberadaan fasilitas kesehatan
Keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
Tingkat kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan
Pengalaman keluarga terhadap fasilitas kesehatan
Keterjangkauan fasilitas kesehatan oleh keluarga
52 Mengkaji pola makan anggota keluarga dengan menggunakan food
record minimal 3 hari yang meliputi frekuensi dan komposisi makanan
53 Mengkaji cara pengolahan dan komposisi makanan
54 Mengkaji pola personal hygiene anggota keluarga:
Pola kebiasaan mandi, gosok gigi, keramas
Sumber air yang digunakan
Penggunaan pakaian
55 Mengkaji pola perlindungan keluarga terhadap penyakit:
Pemberian imunisasi
Pemeriksaan sacara teratur
Penggunaan obat dalam keluarga
56 Mengkaji faktor gaya hidup keluarga
Aktivitas dan istirahat
Kebiasaan rekreasi
57 Mengkaji stressor jangka pendek dan jangka panjang
58 Mengkaji respon keluarga terhadap situasi/ stressor
59 Mengkaji strategi koping yang digunakan (fungsional dan
disfungsional)
VI TERMINASI
I
60 Melakukan terminasi dengan keluarga
61 Membuat kontrak pertemuan berikutnya
62 Pendokumentasian hasil pemeriksaan
Cara pencatatan
DAFTAR PUSTAKA
References
Hakim, A. R. (2020). Laporan Pendahuluan Hipertensi. Retrieved October 13, 2021, from
Academia.edu.
Indonesia, D. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Indonesia, D. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Indonesia, D. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
KONSEP ASKEP KELUARGA. (2015). Retrieved October 2021, 2021, from ACADEMIA.EDU.
Putra, R. N. (2010). Pathway. Retrieved OCTOBER 13, 2021, from SCRIBD.COM.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pendidikan Kesehatan Terkait Hipertensi pada Keluarga Bapak A
Topik : Hipertensi
Sasaran : Keluarga Bapak S khususnya Ibu Y
Tempat : Rumah Keluarga Bapak S
Waktu : 16.00 s.d 16.30 WIB
Hari/Tanggal : Senin, 18 Oktober 2021
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Keluarga Bapak S diharapkan mampu
memahami tentang Hipertensi dan cara perawatan terkait hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, Keluarga Bapak S mampu :
a) Menjelaskan pengertian Hipertensi
b) Menjelaskan tanda dan gejala Hipertensi
c) Menjelaskan penyebab Hipertensi
d) Mengetahui penatalaksanaan Hipertensi
e) Mengetahui komplikasi yang mungkin terjadi dari Hipertensi
f) Melakukan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami Hipertensi
B. METODE PENYAMPAIAN
1. Ceramah
2. Diskusi
C. MEDIA
1. Video edukasi
2. Leaflet
D. MATERI
Terlampir
E. PELAKSANAAN
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b) Alat dan tempat sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
2. Evaluasi Proses
a) Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
b) Keluarga mengikuti kegiatan yang telah direncakan dengan penuh perhatian
3. Evaluasi Hasil
a) Keluarga dapat memahami konsep dari penyakit hipertensi
b) Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
c) Keluarga mampu menjelaskan penyebab hipertensi
d) Keluarga mampu melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan tepat
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. E
1. Pengkajian
a. Tuliskan data awal interaksi berupa daftar anggota keluarga dengan insial, alamat, keluhan yang
selama ini dirasakan.
1) Nama : Ny. y
2) Usia : 56 Tahun
3) Alamat : Perumahan Regenci 1 cibitung
4) Keluhan : Tentang nyeri di bagian tengkuk akibat dari peningkatan tekanan darah dan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
b. Setiap kali interaksi tuliskan data saat ini (here and now) berupa penjajakan tahap I dan tahap II.
Apabila data tidak ditemukan data maladaptif pada saat kunjungan, gali data fungsi keluarga
atau melanjutkan data berdasarkan keluhan selama ini yang belum diintervensi oleh mahasiswa.
Ny. Y mengatakan kepala sering sakit dan pusing
Ny.Y memiliki riwayat hipertensi
Ny. Y tidak memiliki pantarangan makan
TD 160/80 mmHg
4. Implementasi
Tuk 1
Edukasi Proses Penyakit (I. 12444)
1. Jelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit
2. Jelaskan tanda-gejala yang ditimbulkan
3. Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
4. Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan
Tuk 2
Dukungan Pengambilan Keputusan (I. 09265)
1. Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
2. Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
3. Informasikan alternatif solusi yang jelas
Tuk 3
Edukasi perilaku upaya kesehatan (I. 12435)
1. Ajarkan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
2. Ajarkan cara pemeliharaan kesehatan
Tuk 4
Edukasi Kesehatan (I.12383)
1. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengeuhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Tuk 5
Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan (I.13477)
1. Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
2. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Subjektif :
1. Keluarga memahami dengan materi yang dijelaskan
2. Keluarga mengatakan ingin penyakitnya cepat sembuh dan kembali sehat
3. Kelaurga mengatakan paham cara untuk memelihara kesehatan dan menghindari faktor resiko
Objektif :
1. Keluarga tampak memahami dengan penjelasan terkait pengertian, faktor resiko, menu
makanan, dan terapi yang dapat dilakukan sehari-hari
2. Keluarga tampak termotivasi untuk meningkatkan kesehatan