Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. DEFINISI

Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu
suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga.

Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah


kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti,
memahami tipe dan struktur keluarga, tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan
fungsinya dan perlu paham setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.

Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi
jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota keluarga. Keluarga cenderung dalam
pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota
keluarga. Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama
dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap
rumah tangga tersebut sebagai rumah tangga mereka.

Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan dari beberapa komponen yang
saling berinteraksi satu dengan lainnya (Logan’s, 2004). Keluarga adalah sebagaimana sebuah
kesatuan yang komplek dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen
yang masing-masing mempunyai sebagaimana individu ( Illis, 2004 ). Keluarga adalah sebuah
kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih masing-masing mempunyai hubungan
kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, dan nenek. (Raisner, 2009). Duvall
(1986, dalam Ali, 2009 ), menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari setiap
anggota keluraga.

Istilah keluarga akan menghadirkan gambaran adanya individu dewasa dan anak yang
hidup bersama secara harmonis dan memuaskan. Keluarga bukan sekedar gabungan dan jumlah
dari beberapa individual. Keluarga memiliki keragaman seperti anggota individunya dan klien
memiliki nilai – nilai tersendiri mengenai keluarganya yang harus dihormati. Keluarga sebagai
suatu kelompok hubungan yang indentifikasi klien sebagai keluarga atau jaringan individu
yang mempengaruhi kehidupan masing – masing tanpa melihat adanya hubungan biologis atau
pun hukum (Perry, 2009, hal 202).

Menurut (Friedman, 1998), membuat defenisi yang berorientasi pada tradisi dan
digunakan sebagai referensi secara luas :

1. Keluarga terdiri dari orang – orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan
ikatan adopsi.

2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama – sama dalam satu rumah, atau jika
mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai
rumah mereka.

3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran – peran
sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki – laki dan anak perempuan,
saudara dan saudari.

4. Keluarga sama – sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari
masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.

B. TIPE KELUARGA

Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang mengikuti.
Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka
perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga (Suprajitno, 2004).

Menurut (Friedman, 2009), adapun tipe keluarga sebagai berikut :

1. Tipe keluarga tradisional

a. Keluarga Inti (The nuclear family)

Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau angkat).

b. Keluarga Dyad

Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 2


c. Single Parent

Keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung atau angkat). Kondisi
ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.

d. Single adult living alone

Suatu rumah tangga yang terdiri dari 1 orang dewasa hidup sendiri.

e. The childless

Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah, bisa disebabkan karena mengejar karir
atau pendidikan.

f. Keluarga Besar (The extended family)

Keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain, seperti paman, bibi,
kakek, nenek dan lain-lain.

g. Commuter family

Kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada hari minggu atau hari
libur saja.

h. Multi generation

Beberapa generasi atau kelompok umum yang tinggal bersama dalam 1 rumah.

i. Kin-network family

Beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan dan menggunakan
barang-barang pelayanan seperti dapur, sumur yang sama.

j. Blended family

Keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan anak dari perkawinan
sebelumnya.

k. Keluarga usila

Keluarga terdiri dari suami dan istri yang ssudah usia lanjut, sedangkan anak sudah
memisahkan diri.

2. Tipe keluarga non tradisional


a. Keluarga Orang Tua Tunggal Tanpa Menikah (The unmerrid teenage mother).

Keluarga yang terdiridari 1 orang dewasaterutamaibudananakdarihubungantanpanikah.

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 3


b. The step parents family

Keluargadengan orang tuatiri.

c. Commune family

Keluarga yang terdiridarilebihdarisatupaanganmonogami yang


menggunakanfasilitassecarabersama.

d. The nonmarrital hetero seksual cohabiting family

Keluarga yang hidupbersamaberganti-gantipasangantanpanikah.

e. Keluarga Homoseksual (Gay and lesbian family)

Seorang yang mempunyaipersamaansekstinggaldalam 1


rumahsebagaimanapasangansuamiistri.

f. Cohabitating couple

Orang dewasa yang hidupbersamadiluarikatanperkawinankarena alasan tertentu.

g. Groupmarriage family

Beberapa orang dewasa yang


telahmerasasalingmenikahberbagisesuatutermasukseksdanmembesarkananak.

h. Group nertwork family

Beberapakeluargainti yang dibatasiolehnormadanaturan,


hidupberdekatandansalingmenggunakanbarang yang
samadanbertanggungjawabmembesarkananak.

i. Foster family

Keluaraga yang menerimaanak yang tidakada hubungansaudarauntukwaktusementara.

j. Home less family

Keluarga yang terbentuktanpaperlindungan yang permanenkarenakeadaanekonomiatau


problem kesehatan mental.

k. Gang

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 4


Keluarga yang dekstruktifdari orang-orang muda yang mencariikatanemosional,
berkembangdalamkekerasandankriminal.

C. FUNGSI KELUARGA
Menurut (Friedman, 2009), mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga yaitu :
1. Fungsi afektif

Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan
keluarga. Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan
fungsi afektif tampak pada kebahagian dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.
Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari
dan dikembangan melalui interaksi dan hubungan dalam kelurga. Dengan demikian
kelurga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh keluarga dapat
mengembangkan konsep diri yang positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga
dalam fungsi afektif adalah :

a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar
anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari
anggota yang lain maka kemampuan untuk memberikan kasih sayang akan maningkat
yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan
intim didalam keluarga merupakan modal dasar memberi hubungan dengan orang lain
diliat keluarga atau masyarakat.

b. Saling menghargai bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan
dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang positif maka
fungsi afektif akan tercapai.

c. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru.
Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuian
pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus mengemban proses
identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif
tersebut.

Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kabahagian keluarga keretakan
keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah kelurga timbul karena fungsi
afektif keluarga tidak terpenuhi.

2. Fungsi sosialisasi

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 5


Individu, yang menghasilkaninteraksi social danbelajarberperandalamlingkungansosial.
Sosialisasidimulaisejaklahir, keluargamerupakantempatindividuuntukbelajarbersosialisasi.
Keberhasilanperkembanganindividudankeluargadicapaimelaluiinteraksiatauhubunganantar
anggotakeluarga yang diwujudkandalamsosialisasi. Anggotakeluargabelajardisiplin,
belajarnorma-norma, budayadanperilakumelaluihubungandaninteraksidengankeluaarga.

3. Fungsi reproduksi

Keluargaberfungsiuntukmeneruskanketurunandanmenambahsumberdayamanusia.

4. Fungsi ekonomi

Keluargamemenuhikebutuhananggotakeluarga yang sepertikebutuhanmakanan,


tempattinggaldan lain sebagainya.

5. Fungsi perawatan kesehatan

Keluargajugaberfungsiuntukmelaksanakanpraktekasuhankesehatanyaitumencegahterjadiny
agangguankesehatandanmerawatanggotakeluarga yang sakit.
Kemampuankeluargamemberikanasuahankesehatanmempengaruhi status
kesehatankeluarga.
Kesanggupankelurgamelaksanakanpemeliharaankesehatandapatdilihatdaritugaskesehatank
eluarga yang dilaksanakan.

Tugaskesehatankeluargaadalahsebagaiberikut :

a. Mengenal masalah.

b. Membuat keputusan tindakan yang tepat.

c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

e. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 6


BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN

Keluarga Tn. S terdiri atas Tn. S (60), Ny. N (55), An. D (28), An. Y (25). Tn. S adalah seorang
pensiunan PNS dan sekarang bekerja membuka rumah makan sederhana dibantu istrinya yang
merupakan ibu rumah tangga. Kedua anak Tn. S yaitu Nn. D(sudah menikah) dan An. Y(belum
menikah) sudah lulus kuliah dan bekerja. Hanya An. Y yang masih tinggal dekat dengan
keluarganya, sedangkan An. D bekerja di luar pulau. Keadaan kesehatan Tn. S beberapa tahun
terakhir tidak begitu bagus dan puncaknya tahun lalu Tn. S harus opname dikarenakan serangan
stroke yang menyebabkan kelemahan pada anggota gerak sebelah kiri. Karena penyakitnya Tn. S
dianjurkan untuk mengurangi kegiatan berat yang menyebabkan kelelahan. Sejak sakit, Tn. S
merasa sedih dan merasa lebih membutuhkan keluarga dari sebelumnya, ia menjadi posesif dan
manja kepada anak-anaknya agar selalu berada didekatnya. Hal ini menimbulkan perselisihan
paham antara Tn. S dan An. Y yang bekerja diluar kota dan tidak bisa selalu pulang tiap bulannya.
Untuk menghibur dirinya Tn. S membenamkan dirinya pada rutinitas rumah makannya dan sering
merasa kelelahan, jika sudah kelelahan Tn. S akan demam dan kesemutan, akan diperiksakan ke RS
bila setelah mengkonsumsi obat warung belum ada perubahan.

A. Pengkajian Keperawatan Keluarga


I. Data Umum
1. Nama keluarga : Tn. S
2. Usia : 55 Tahun
3. Pendidikan : SMA sederajat
4. Pekerjaan : Swasta
5. Alamat dan telepon : JL. Elang
6. Komposisi keluarga : Suami, Istri dan anak

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 7


No Nama Jenis kelamin Hub dg KK Tempat/Tgl Pendidikan Status
lahir Kesehatan
1 Tn. S Laki-laki. Suami Batang, 1 Mei SMA
1964
2 Ny. N Perempuan Istri Semarang, 24 SMA
Juni 1964

GENOGRAM

KETERANGAN:

: Laki-laki : Keluarga Binaan Laki-Laki

: Perempuan : Keluarga binaan perempuan

7. Tipe keluarga : Keluarga Inti


8. Suku : Jawa
9. Agama : Islam
10. Status Sosial ekonomi keluarga : Anggota keluarga yang mencari nafkah Tn. S dan
dibantu oleh istrinya Ny. N,dengan penghasilan Rp 3.000.000/perbulan.
Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 8
11. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga menggunakan waktu luang dengan
melakukanaktivitasdi rumah seperti berkebunatau makanbersama diluar

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap perkembangan keluarga Tn. S termasuk
dalam tahap perkembangan usia pertengahan.
13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Orang tua masih berusaha
mengatur kehidupan anak bungsunya karena takut ditinggal.
14. Riwayat keluarga inti : Dalam keluarga yang mengalami masalah kesehatan
adalah Tn. N dan Ny.N
15. Riwayat keluarga sebelumnya : Tn. S sebelumnya pernah dirawat di RS karena sakit
stroke. Dari keluarga besar Tn. S, ayahnya meninggal karena penyakit stroke. Dari
keluarga besar Ny. N, adiknya pernah mengidap penyakit Hipertensi

III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah : Tipe rumah setengah beton, 4 kamar, ruang tamu, dapur, 1 kamar
mandi, teras, lantai keramik, ventilasi ada di setiap ruangan.
DENAH RUMAH
Kamar
mandi
Kamar 3
Dapur

Ruang Tamu
Kamar 2

Kamar 1 Teras

17. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Hubungan antar masyarakat di lingkungan


tempat tinggal baik, saling peduli dan memiliki sisi kekeluargaan yang tinggi. Tn. S
pernah menjabat sebagai Ketua RT setempat

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 9


18. Mobilitas geografis keluarga : Rumah permanen dengan fasilitas lantai sudah
berkeramik dan memiliki kamar mandi secara terpisah. Keluarga Tn. S menghuni rumah
tersebut sejak tahun 1980
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga aktif dan interaksi
dengan tetangga baik.
20. Sistem pendukung keluarga : Keluarga Tn. S ada 4 terdiri atas suami, istri, dan 2
orang anak. Jika ada masalah di dalam keluarga, diselesaikan dengan musyawarah
IV. Struktur keluarga
21. Pola komunikasi keluarga : Dalam menghadapi suatu masalah biasanya selalu dilakukan
musyawarah keluarga sebelum mengambil keputusan. Keluarga ini adalah keluarga yang
harmonis
22. Struktur kekuatan keluarga : Merupakan keluarga yang terdiri suami, istri dan dua orang
anak yang saling memperhatikan.
23. Struktur peran : Tn. S sebagai orang yang di hormati dan sebagai pengambil keputusan,
menjadi kepala keluarga, suami, ayah.
Ny. N sebagai istri, ibu bagi anaknya dan bertanggung jawab kepada anak dan
menggurus keperluan dapur.
Ny. D, anak sulung yang telah menikah dan tinggal satu kota dengan orang tuanya,
bekerja sebagai karyawan swasta. Memiliki kepedulian tinggi kepada orang tuanya
walaupun tidak bisa setiap hari berkunjung, selalu disempatkannya menelpon
menanyakan kabar orang tuanya.
Tn. Y, anak bungsu yang sudah bekerja diluar pulau sebagai karyawan swasta, belum
menikah. Walau tinggal jauh, ia selalu aktif mengirim pesan kepada keluarganya dan
pulang beberapa kali dalam setahun.
24. Nilai dan norma budaya : Keluarga Tn. S merupakan keluarga yang taat menjalankan
kewajiban agamanya dan selalu menjalankan solat 5 waktu

V. Fungsi keluarga
25. Fungsi afektif : Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.
26. Fungsi sosialisasi : Kerukunan terjaga dengan baik, interaksi dalam keluarga sangat baik
dengan komunikasi yang dilakukan secara terbuka. Dan interaksi sama masyarakat
sangat baik.
27. Fungsi perawatan keluarga : jika ada anggota keluarga yang sakit akan segera dibawa ke
RS terdekat.

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 10


28. Fungsi ekonomi keluarga : Keluarga menggunakan listrik token dan setiap minggu
membayar sekitar Rp 50.000,- . Keluarga menggunakan PDAM dalam mencukupi
kebutuhan air di rumah dan membayar sekitar Rp 120.000,- setiap bulannya.
29. Fungsi Reproduksi : Ny. N menggunakan kontrasepsi suntik sejak 15 tahun lalu tepatnya
saat anak bungsunya menginjak umur 10 tahun. Keturunan Tn. S dan Ny. N ada 2 yaitu
An. Y dan An. D. Ny. N telah mengalami menopause sejak 3 tahun lalu

VI. Stress dan koping keluarga


30. Stressor jangka pendek : Orang tua khawatir jika sewaktu-waktu penyakitnya kambuh
dan tidak ada yang merawat
31. Stressor jangka panjang : keluarga menginginkan anak-anaknya tinggal dekat dengan
orang tua sekalipun sudah menikah
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah : Berdiskusi
33. Strategi koping yang digunakan : Keluarga biasanya berkumpul dan berdiskusi dalam
menghadapi masalah
34. Strategi adaptasi disfungsional: Keluarga selalu menggunakan pendekatan yang adaptif
dan edukatif dengan keluarga.
VII. Pemeriksaan Fisik
Tn. S NY. N
TD 200/120 mmHg TD 140/90 mmHg
N 85 x/m N 80 x/m
RR 20 x/m RR 20 x/m

VIII. Harapan Keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga


Diharapkan setelah diberikan asukan keperawatan keluarga, Tn. N menjadi tidak khawatir
mengenai kesehatannya dan Tn. N serta Ny. N dapat meningkatkan kualitas kesehatannya. Bagi
anak-anak Tn. N dan Ny. N menjadi tahu tanda gejala saat penyakit Tn. N kambuh, serta dapat
menjaga kesehatan keluarga

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 11


B. Analisis data
1 Data Subyektif Disfungsi Proses Keluarga

1. Ny. N mengatakan jika suaminya sedang


ingin berada didekat anak-anaknya dan
anak-anaknya tidak dapat pulang, sering
jatuh sakit.
2. Ny. N mengatakan suaminya merupakan
ayah yang dekat dengan anak-anaknya
sejak mereka kecil
3. Tn. N mengatakan ia sering rindu dan bila
sedang rindu melanda, ia merasa harus
bertemu
4. Ny. N mengatakan suaminya hanya ingin
mendapat dukungan dari anak-anaknya
dengan berada dekat anak-anaknya namun
karena keterbatasan waktu dan tempat,
suaminya justru sering berselisih paham
dengan anak-anaknya
5. Ny. N mengatakan merasa sedih karena
suaminya sudah tidak sesehat dulu dan
justru sering berselisih paham karena
anak-anaknya tidak berada didekatnya dan
mendampingi merawat suaminya
Data Obyektif

1. Tn. S terlihat mudah stress


2. Di rumah, Tn. S terlihat sosok yang
dominan dan istrinya adalah seorang istri
penurut dan sabar

2 Data Subyektif
Gangguan Komunikasi
1. Ny. N mengatakan anak bungsunya sering
berselisih paham dengan ayahnya karena
ayahnya sering menyuruhnya pulang

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 12


namun terhambat terbatasnya libur yang
diberikan kantor.
2. mengeluhkan anak sulungnya seharusnya
tinggal bersamanya tidak bersama
mertuanya. Suaminya merasa iri dan
sering marah-marah dan berpikir anaknya
tidak peduli padanya padahal tidak seperti
itu
3. Anak bungsu Tn. S pernah bercerita pada
ibunya jika ayahnya tidak mengerti
posisinya yang bekerja diluar pulau untuk
mencari rejeki bukan untuk meninggalkan
ayahnya, namun selalu diajak berdebat
dengan ayahnya
4. Anak bungsu Tn S juga pernah berkata
pada ibunya jika ia tidak bisa selalu pulang
bukan karena tidak mau merawat ayahnya
tapi karena terhambat ijin dan libur yang
terbatas dari kantor, tapi ayahnya selalu
mengatakan sebaliknya.

Data Obyektif
1. Ny. N menjadi penengah bila suami dan
ayah anak-anaknya sedang berselisih
paham
2. Ny. D sering mengunjungi orang tuanya
diakhir pecan bersama suami dan anaknya

3 Kemampuan untuk
Data Subjektif
mempertahankan kesehatan
1. Tn. S mengatakan patuh meminum
obatnya
2. Tn. S mengatakan bertekad untuk sembuh
dan bangkit dari sakitnya
3. Ny. N mengatakan suaminya selalu

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 13


mengingatkannya untuk mengantar check
up setiap bulannya

Data Objektif

1. Setiap kali Tn. N kesemutan, ia berusaha


menggerak-gerakkan tangannya dengan
memegang bola kasti
2. Tn. N terlihat dapat meminum obatnya
dengan mandiri
3. Tn. N memahami mengenai penyakit
stroke yang dideritanya

C. Scoring
1. Disfungsi Proses Keluarga

Kriteria Bobot SkorTotal Pembenaran

Sifat masalah: 1 3/4 x 1 = 3/4 Bila keadaan tersebut


tidak segera diatasi
Wellnes (4)
akan mengganggu
Health Deficit (3) hubungan yang ada
didalam keluarga
Health treath (2)

Forseeable crisis(1)

Kemungkinan diubah: 2 1/2 x 2 = 1 Dapat diubah bila


dilakuakn bersama-
Mudah (2)
sama dengan
Sebagian (1) partisipasi dari anak-
anak Tn. N
Tidak dapat (0)

Kemungkinan dicegah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Cukup dapat diatasi


bila dilakukan
Tinggi (3)
penanganan secara
Cukup (2) cepat dan tepat

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 14


Rendah (1)

Menonjolnya masalah: 1 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera


diberikan diatasi,
Membutuhkan perhatian segera (2)
akan menimbulkan
Tidak membutuhkan perhatian segera perselisihan antara
(1) ayah dan anak yang
berkelanjutan
Tidak dirasakan sebagai masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan
(0)

Total 3.35

3. Gangguan Komunikasi

Kriteria Bobot SkorTotal Pembenaran

Sifat masalah: 1 1/2 x 1 = 1/2 Bila keadaan tersebut


tidak segera diatasi
Wellnes (4)
akan membahayakan
Health Deficit (3) kondisi Tn. N karena
setiap hari Tn. N
Health treath (2)
hanya bersama
Forseeable crisis(1) istrinya

Kemungkinan diubah: 2 1/2 x 2 = 1 Karena klien masih


bisa mandiri
Mudah (2)
melakukan aktivitas
Sebagian (1) dan bila ansietas
kambuh obatnya
Tidak dapat (0)
hanya menelpon
anak-anaknya

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 15


Kemungkinan dicegah: 1 3/3 x 1 = 1 Cukup dapat diatasi
bila dilakukan
Tinggi (3)
penanganan secara
Cukup (2) cepat dan tepat

Rendah (1)

Menonjolnya masalah: 1 0x1=0 Bila tidak segera


diberikan diatasi,
Membutuhkan perhatian segera (2)
akan menimbulkan
Tidak membutuhkan perhatian segera masalah kesehatan
(1) yang lain pada Tn. N

Tidak dirasakan sebagai masalah atau


kondisi yang membutuhkan perubahan
(0)

Total 2.65

4. Kemampuan untuk mempertahankan kesehatan

Kriteria Bobot SkorTotal Pembenaran

Sifat masalah: 1 2/2 x 1 = 1 Bila keadaan tersebut


tidak segera diatasi
Wellnes (4)
akan membahayakan
Health Deficit (3) kondisi Tn. N karena
setiap hari Tn. N
Health treath (2)
hanya bersama
Forseeable crisis(1) istrinya

Kemungkinan diubah: 2 1/2 x 2 = 1 Karena klien masih


bisa mandiri
Mudah (2)
melakukan aktivitas
Sebagian (1) dan bila ansietas
kambuh obatnya
Tidak dapat (0)
hanya menelpon

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 16


anak-anaknya

Kemungkinan dicegah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Cukup dapat diatasi


bila dilakukan
Tinggi (3)
penanganan secara
Cukup (2) cepat dan tepat

Rendah (1)

Menonjolnya masalah: 1 0x1=0 Bila tidak segera


diberikan diatasi,
Membutuhkan perhatian segera (2)
akan menimbulkan
Tidak membutuhkan perhatian segera masalah kesehatan
(1) yang lain pada Tn. N

Tidak dirasakan sebagai masalah atau


kondisi yang membutuhkan perubahan
(0)

Total 2,6

D. Prioritas diagnosa keperawatan:

1 .Disfungsi Proses Keluarga

2. Gangguan Komunikasi

E. Intervensi

Diagnosa Tujuan Keperawatan Rencana Keperawtan


Keperawatan NOC NIC
(NANDA)
Disfungsi Proses NOC : NIC :
Keluarga Tujuan jangka pendek Peningkatan koping
 Setelah dilakukan tindakan  Dukung sikap (pasien) terkait
keperawatan kunjungan dengan harapan yang realistis
Batasan Karakteristik 3x/minggu, diharapkan masalah sebagai upaya untuk mengatasi
Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 17
: koping keluarga dapat teratasi perasaan ketidakberdayaan
 Kesulitan dengan KH : (skala 1-4)  Dukung kemampuan mengatasi
berhubungan Tujuan jangka panjang situasi secara berangsur-angsur
dekat  Setelah dilakukan tindakan  Dukung kesabaran dalam
 Kesulitan keperawatan kunjungan 1x/bulan, mengembangkan suatu hubungan
dengan diharapkan masalah koping  Dukung aktivitas-aktivitas sosial
transisi siklus keluarga dapat teratasi dengan KH dan komunitas (agar bisa
hidup : (skala 1-5) dilakukan)
 Ketidakmamp  dukung verbalisasi perasaan,
uan Koping Keluarga persepsi dan rasa takut
beradaptasi 260020 Mengungkapkan perasaan dan
dengan emosi secara terbuka diantara anggota
perubahan keluarga
 Komunikasi 260021 Menggunakan strategi untuk Dukungan Emosional
mengendalika mengelola konflik keluarga  Fasilitas komunikasi akan
n 260009 Menggunakan strategi strategi kekhawatiran/perasaan antara
 Stres terkait pengurangan stress yang berpusat pada pasien dan keluarga atau antara
penyakit fisik keluarga anggota keluarga
 tingkatkan hungan saling percaya
dengan keluarga
 Libatkan anggota keluarga dan
Skala pasien dalam membuat keputusan
Dari 1 menjadi 5 terkait perawatan, jika
1 = Tidak pernah menunjukkan memungkinkan
4 = Sering menunjukkan
5 = Secara konsisten menunjukkan

Gangguan NOC Peningkatan Komunikasi


Komunikasi Tujuan jangka pendek :
 Kemampuan Komunikasi  Dapatkan perhatian pasien melalui
 Penggunaan bahasa lisan sentuhan
 Penggunaan bahasa non-verbal  Peningkatan kepedulian,
 Bertukar pesan dengan yang lainnya berkomunikasi dengan hati-hati
dengan nada yang tidak
 Komunikasi: Kemampuan menyinggung
Menerima  Mempertemukan pendapat dari
 Memberikan balasan dari pesan yang berbagai pihak
diterima

Tujuan jangka panjang :


 Kemampuan Komunikasi
 Penggunaan bahasa lisan
 Penggunaan bahasa non-verbal
 Memberikan balasan dari pesan yang
diterima
 Menyampaikan pesan langsung secara
tepat
 Bertukar pesan dengan yang lainnya
Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 18
 Komunikasi: Kemampuan
Menerima
 Menginterpretasikan bahasa lisan
 Menginterpretasikan bahasa non-
verbal
 Memberikan balasan dari pesan yang
diterima

F. Implementasi

No Hari/Tgl Diagnosa Tindakan TTD


Jam Keperawatan
1. Minggu, 5 II  Mendukung sikap (pasien) terkait dengan
harapan yang realistis sebagai upaya untuk
Mei 2019
mengatasi perasaan ketidakberdayaan
 Mendukung kemampuan mengatasi situasi
secara berangsur-angsur
 Mendukung kesabaran dalam mengembangkan
suatu hubungan
 Mendukung aktivitas-aktivitas sosial dan
komunitas (agar bisa dilakukan)
 Mendukung verbalisasi perasaan, persepsi dan
rasa takut
 Memfasilitas komunikasi akan
kekhawatiran/perasaan antara pasien dan
keluarga atau antara anggota keluarga
 Meningkatkan hungan saling percaya dengan
keluarga
 Melibatkan anggota keluarga dan pasien dalam
membuat keputusan terkait perawatan, jika
memungkinkan
2 Selasa, 7 I, II  Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
Mei 2019
 Dorong keluarga untuk mendampingi klien
dengan cara yang tepat
 berikan aktivitas pengganti yang bertujuan
untuk mengurangi tekanan
 Tunjukkan dan praktikkan teknik relaksasi pada
klien
 Memfasilitasi klien untuk mengungkapkan
perasaan secara verbal
 Mendorong klien untuk mengontrol kemarahan
 Memotivasi klien untuk berpikir positif
mengenai anaknya
 Mendorong klien untuk melatih komunikasi
efektif dengan anak-anaknya
 Mengajari klien untuk ketika berpikiran
berlebihan dengan mengalihkannya pada
kegiatan rumah makannya
Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 19
3 Jum’at, 10 I, II  Mengkaji ulang mengenai perasaan klien
 Menanyakan perasaan klien akhir-akhir ini
Mei 2019
 Menanyakan bagaiamana respon klien ketika
kecemasan berlebihan datang
 Mengkaji kualitas istirahat klien akhir-akhir ini
 Menanyakan kepada keluarga bagaimana
komunikasi keluarga akhir-akhir ini
 Mendorong klien dan keluarga untuk saling
mendukung dan menjaga komunikasi
 Mendorong keluarga untuk berpatisipasi proses
perawatan klien di rumah
 Mendorong keluarga untuk memotivasi klien
agar tidak berpikiran berlebihan

G. Evaluasi

No Hari/tanggal Dx kep Evaluasi TTD


I I S: Kelompok
1. Tn. N mengatakan sering
mengeluh pusing karena banyak
pikiran
2. Tn. N mengatakan khawatir
ditinggalkan anak-anaknya karena
sakit-sakitan
O: Tn. N terlihat overthinking
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

II S:
1. Ny. N mengatakan jika suaminya
sedang ingin berada didekat anak-
anaknya dan anak-anaknya tidak
dapat pulang, sering jatuh sakit.
2. Ny. N mengatakan suaminya
merupakan ayah yang dekat
dengan anak-anaknya sejak
mereka kecil
3. Tn. N mengatakan ia sering rindu
dan bila sedang rindu melanda, ia

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 20


merasa harus bertemu
4. Ny. N mengatakan suaminya
hanya ingin mendapat dukungan
dari anak-anaknya dengan berada
dekat anak-anaknya namun karena
keterbatasan waktu dan tempat,
suaminya justru sering berselisih
paham dengan anak-anaknya

O:1. Tn. S terlihat mudah stress

A:Masalah belum teratasi


P: Lanjutkan Intervensi

Asuhan Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan | 21

Anda mungkin juga menyukai