KONSEP KELUARGA
Disusun Oleh:
Muhammad Fajriansyah Kurniawan, S.Kep
2014901110047
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
a. Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
b. Menurut Whall (1986)
Mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri
dengan anggotanya terdiri dari dua individu atau lebih, yang asosiasinya
dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh
hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi demikian macam sehingga
mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga
c. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2. Tipe Keluarga
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) The nuclear family (keluarga inti), keluarga yang terdiri dari suami, istri
dan anak.
2) The dyad family, keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak)
yang hidup bersama dalam satu rumah
3) Keluarga usila, keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua
dengan anak sudah memisahkan diri
4) The childless family, keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena
mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
5) The extended family (keluarga luas/besar), keluarga yang terdiri dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family
disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll).
6) The single-parent family (keluarga duda/janda), keluarga yang terdiri dari
satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui
proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan)
7) Commuter family, kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja
diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan
(week-end).
8) Multigenerational family, keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
9) Kin-network family, beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah
atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll).
10) Blended family, keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang
menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
11) The single adult living alone / single-adult family, keluarga yang terdiri
dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan
(separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati
b. Tipe Keluarga Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother, keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
2) The stepparent family, keluarga dengan orangtua tiri
3) Commune family, beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang
tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak
dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
5) Gay and lesbian families, seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
6) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7) Group-marriage family, beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-
alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan
yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
8) Group network family, keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-
barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya
9) Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut
perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya
10) Homeless family, keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
11) Gang, sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana keluarga
melaksanakan fungsi keluarga dimasyarakat sekitarnya yang diadopsi Friedman,
mengatakan ada empat elemen struktur keluarga, yaitu:.
a. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing- masing anggota
keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya ditingkat masyarakat atau
peran formal dan informal
b. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma keluarga yang
dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan
dengan kesehatan.
c. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola
komunikasi ayah dan ibu (orangtua), orang tua dengan anak-anak, anak
dengan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.
d. Struktur kekuatan keluarga, merupakan kemampuan diri individu untuk
mengembalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain
kearah yang positif.
4. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat interpersonal, sifat kegiatan
yang berhubungan dengan individu dengan posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku
keluarga, kelompok dan masyarakat.. Berbagai peran yang terdapat dalam
keluarga adalah sebagai berikut :
a. Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik dan pemberi rasa
aman, sebagai kepala keluarga dan sebagai anggota dan kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh
dan pendidik anak-anaknya, pelindung sebagai salah satu kelompok dalam
peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dan lingkungannya,
disamping itu juga. ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
c. Anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, spiritual.
5. Fungsi Keluarga
Friedman (1986) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga, yaitu:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal, keluarga yang
merupakan basis kekuatan, sumber energi yang berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga, keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut
dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga
dengan cara saling mengasuh, saling menghargai, ikatan dan identifikasi. Apabila
fungsi afektif tidak terpenuhi. maka akan timbul keretakan keluarga, masalah anak
atau masalah keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu,
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar dalam lingkungan sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana
maka fungsi ini sedikit terkontrol.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat berlindung
(rumah).
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu
untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat anggota keluarga
yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
Adapun tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Mengenal masalah.
2) Membuat keputusan tindakan yang tepat.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
5) Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan
masyarakat.
6. Tingkatan Keperawatan Keluarga
Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:
a. Level I
Keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan fokus
pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan
diintervensi.
b. Level II
Keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya, masalah
kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan
diintervensi bersamaan, masing-masing anggota dilihat sebagai unit yang
terpisah.
c. Level III
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam
keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi,
fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan perkawinan; dll.
d. Level IV
Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari
pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai latar
belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus intervensi:
dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi keluarga; hubungan sub-
sistem keluarga dengan lingkungan luar.
7. Tahap Perkembangan Keluarga
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama yaitu melalui
tahapan sebagai berikut :
a. Tahap I : Pasangan Baru (Keluarga Baru)
Dimulai saat individu laki-laki atau /perempuan membentuk keluarga
melalui perkawinan
Meninggalkan keluarga mereka masing- masing
Tugas Perkembangannya :
Membina hubungan intim yang memuaskan
Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
Mendiskusikan rencana memiliki anak ( KB)
Masalah Kesehatan Yang Muncul :
Penyesuaian seksual dan peran perkawinan, aspek luas tentang KB,
Penyakit kelamin baik sebelum/sesudah menikah.
Konsep perkawinan tradisional : dijodohkan,hukum adat
Tugas Perawat :
Membantu setiap kel utk saling memahami satu sama lain.
b. Tahap II : Keluarga Kelahiran Anak Pertama
Dimulai dr kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bln ( 2,5
tahun ). Klg menanti kelahiran & mengasuh anak.
Tugas Perkembangan Keluarga:
Persiapan menjadi orang tua
Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi dan
hubungan seksual
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Masalah Kesehatan Keluarga :
Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi, imunisasi,
konseling perkembangan anak, KB,pengenalan dan penanganan
masalah keshatan fisik secara dini.
Inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu dan anak.
c. Tahap III : Keluarga Anak Usia Pra-Sekolah
Dimulai dengan anak pertama berusia 2,5 - 5 tahun. Keluarga lebih
majemuk dan berbeda.
Tugas Perkembangan Keluarga:
Memenuh kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal, privasi
dan rasa aman, membantu anak untuk sosialisasi.
Adaptasi dengan anak yang baru lahir dan kebutuhan anak yang lain
Mempertahankan hubungan yang sehat in/ekternal keluarga,
pembagian tanggung jawab anggota keluarga
Stimulasi tumbang anak ( paling repot )
Masalah Kesehatan Keluarga :