Anda di halaman 1dari 14

ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


1 Pre Operasi
Data Subjektif: Nyeri Distensi
jaringan
a.      Klien mengatakan
usus oleh
nyeri pada perut daerah
inflamasi
kanan bawah
b.     Klien mengtakan nyeri
menjalar ke pinggang
c.      Klien mengatakan
nyeri seperti di tusuk-
tusuk
d.     Klien mengatakan
nyeri timbul kalu bergerak
e.      Klien mengatakan
BAB keluar darah
Data Objektif
a.      Skala nyeri 7
b.     Wajah tampak
meringis menahan sakit
c.      Nyeri tekan perut
kanan bawah
d.     Klien tampak
melindungi bagian tubuh
yang sakit
e.      Klien tampak susah
bergerak
f.      TTV klien:
Tekanan Darah: 130/80
mmHg
Nadi: 85 x/menit
Suhu: 36,5ºC
Pernafasan: 23x/menit

Data Subjektif
a.      Klien mengtakan takut
karena sebelumnya belum
penah di operasi Tindakan

2 b.     Klien mengatakan Ansietas pembedahan


tidak bisa istirahat/tidur
c.      Klien mengatakan
cemas karena kalau di
operasi pasti sakit
d.     Klien mengatakan
cemas akan di lakukan
operasi

Data Objektif
a.      Klien tampak gelisah
b.     Klien tampak cemas
akan dilkukan operasi
c.      Klien tampak lemas
d.     TTV klien:
Tekanan darah: 130/80
mmHg
Nadi: 85x/menit
Suhu: 36,5ºC
Pernafasan: 23 x/menit

Post Operasi
Data Subjektif:
a.      Klien mengatakan
nyeri pada daerah luka
operasi
b.     Klien mengatakan
nyeri seperti di sayat Terputusnya
c.      Klien mengatakan jaringan
3. Nyeri
nyeri di bagian operasinya akibat
kalau bergerak pembedahan

d.     Klien mengatakan luka


bekas operasi panas

Data Objektif:
a.      Skala nyeri 8
b.     Klien tampak meringis
keskitan menahan sakit
c.      Tampak ada luka
bekas operasi di perut
bagian kanan bawah
d.     Klien tampak sulit
bergerak
e.      Klien tampak
memegang perutnya
f.      TTV klien:
Tekanan darah: 110/80
mmHg
Nadi: 87 x/menit
Suhu: 36,5ºC
Pernafassan: 25 x/menit

Data Subjektif:
a.      Klien mengatakan
lemas dan pusing
b.     Klien mengatakan
masih puasa
c.      Keluarga klien
mengatakan puasa sejak
jam 8 malam

Data Objektif
a.      Klien tampak lemas
b.     Klien tampak masih
puasa Pembatasan
masuk
c.      Klien terpasang infus cairan secara
4. RL 20 tetes x/menit Resiko oral
d.     Balance cairan: kekurangan
volume cairan
1)     Intake: infus
1500cc/24 jam
2)     Output: buang air kcil
1800cc/24 jam
IWL: 400 cc/ 24 jam
Balance: (output-intake)
2.200-1.500=700 cc/hari
e.      TTV klien:
Tekanan darah; 110/70
mmHg
Nadi: 80 x/menit
Suhu: 36ºC
Pernafasan: 20 x/menit

Data Subjektif
a.      Klien mengatakan
nyeri pada perut kanan
bawah area operasi
b.     Klien mengatakan
takut bergerak
c.      Klien mengatakan luka
bekas opersi terasa panas
d.     Klien mengatakan
bekas luka operasi memar
e.      Klien mengatakan luka
bekas operasi perih
f.      Klien mengatakan
lemas

Data Objektif
Trauma
a.      Klien tampak meringis jaringan
kesakitan menahan sakit
b.     Skala nyeri 8
5. c.      Tampak ada luka Resiko tinggi
bekas operasi di perut infeksi
bagian kanan bawah
d.     Bekas luka operasi
klien tampak memar
e.      Klien tampak
memegangi luka bekas
operasi
f.      TTV klien:
Tekanan darah; 110/70
mmHg
Nadi: 80 x/menit
Suhu: 36ºC
Pernafasan: 20 x/menit

Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
1 Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi
2.Ansietas berhubungan dengan tindakan pembedahan
Post Operasi
1.   Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan akibat luka pembedahan
2.   Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan pembatasan masukan cairan secara oral
3.   Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringa
Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi
Pre operasi
1.   Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi
Data Subjektif:
Klien mengatakan nyeri pada perut daerah knan bawah
                             Klien mengatakan nyeri menjalar ke pinggang
                             Klien mengatakan nyeri seperi ditusuk-tusuk
                             Klien mengatakan nyeri timbul kalau bergerak
                             Klien mengatakan BAB keluar darah
Data Objektif:
Skala nyeri 7
                             Wajah tampak meringis menahan saki
                             Nyeri tekan perut kanan bawah
                             Klien tampak melindungi bagian tubuh yang sakit
                             Klien tampak susah bergerak
                             TTV klien:
Tekanan Darah: 130/80 mmHg
Nadi: 85 x/menit
Pernafasan: 25x/menit
Suhu: 36,5ºC

Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam di harapkan masalah nyeri teratasi.

Kriteria Hasil:
a.   Skala nyeri 1-4
b.   Ekspresi wajah tenang
c.   Nyeri hilang
d.   Klien dapat melaporkan rasa nyaman dalam waktu 1x24 jam
e.   TTV klien dalam batas normal (TD:110/80-130/90mmHg, N: 60-80x/menit, Suhu: 36-37,5ºC,
RR: 16-20x/menit)
Rencana Tindakan
Mandiri
a.      Kaji skala nyeri, karakteristik, intensitas, area nyeri
b.     Kaji tanda-tanda vital, perhatikan adanya takikardia, hipertensi dan peningkatan pernafasan
c.      Evaluasi rasa nyeri (skala, karakteristik, lokasi, intensitas)
d.     Ajarkan klien menggunakan tehnik relaksasi, misalnya tarik nafas dalam, bimbingan imajinasi
e.      Anjurkan klien dengan posisi nyaman dan tenang
Implementasi
Tanggal 07 Juli 2020
a.   Pukul 09.00 WIB
Mengkaji skala nyeri, karakteristik, intensitas, area
Respon: skala nyeri 7, nyeri seperti ditusuk-tusuk, lokasi nyeri perut bagian kanan bawah
b.   Pukul 09.10 WIB
Mengkaji tanda-tanda vital
Respon: tekanan darah 110/80 mmHg
Nadi: 87 x/menit
Suhu: 36,5ºC
Pernafassan: 25 x/menit
c.   Pukul 09.15 WIB
Mengevaluasi rasa sakit, skala dan karakteristik
Respon: nyeri seperti di tusuk-tusuk nyeri tekan pada perut bagian kanan bawah skala nyeri 2
intensitas ringan
d.     Pukul 09.30 WIB
Mengajarkan klien tehnik relaksasi latihan tarik napas dalam
Respon: klien mempraktekan tehnik relaksasi tarik napas dalam yang dianjurkan oleh perawat

Evaluasi
a.   Tanggal 8 Juli 2020
S:  Klien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah masih teras
O: Klien tampak menahan sakit, skala 2, nyeri tekan abdomen masih ada
A: Masalah nyeri belum teratasi
P:  Intervensi keperawatan di lanjutkan

2.     Ansietas berhubungan dengan tindakan pembedahan


Data Subjektif:
Klien mengatakan cemas akan di lakukan operasi
Klien mengatakan takut karena sebelumnya belum pernah di operasi
Klien mengatakan tidak bisa istirahat/tidur
Klien mengatakan cemas karena kalau di operasi pasti sakit
Data Objektif:
Klien tampak gelisah
Klien tampak cemas akan di lakukan operasi
Klien tampak pusing
Klien tampak lemas
TTV klien:
Tekanan darah: 130/80 mmHg
Nadi: 85x/menit
Suhu: 36,5ºC
Pernafasan: 23x/menit

Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam masalah ansietas teratasi
a.    Klien rileks
b.   Gelisah hilang
c.    Klien dapat beristirahat
d.   Cemas hilang
e.    Klien dapat melaporkan rasa nyaman dalam waktu 1x24 jam
f.    TTV dalam batas normal (TD:110/80-130/90mmHg, N: 60-80x/menit, Suhu: 36-37,5ºC, RR:
16-20x/menit)
Rencana Tindakan
Mandiri
1.   Kaji tingkat kecemasa pasien
2.   Dorong klien untuk mengungkapkan kecemasannya
3.   Informasi yang jelas setiap prosedur tindakan yang akan diberikan
4.   Beri penyuluhan tentang prosedur pre operasi dan post operasi
Implementasi
Tanggal 07 Juli 2020
Pukul 10.00 WIB
Mengkaji tingkat kecemasn pasien
Respon: klien mengatakan sangat cemas karena akan di operasi
Pukul 10.20 WIB
Mendorong klien untuk mengungkapkan kecemasannya
Respon: klien mengungkapkan kecemasannya kepada perawat
Pukul 10.40 WIB
Menginformasi yang jelas setiap prosedur tindakan yang akan diberikan
Respon:setiap prosedur tindakan yang akan dilakukan telah di sampaikan kepada klien
Pukul 11.00 WIB
Memberikan penyuluhan tentang prosedur pre operasi dan post operasi
Respon: klien mengatakan telah mengetahui posedur tentang pre operasi dan post operasi
Evaluasi  
Tanggal 08 Juli 2020
S: klien mengatakan tidak cemas lagi setelah di jelaskan prosedur tindakan invasif
O: ekspresi wajah klien tampak tenang, TTV klien: TD 130/80 mmHg, suhu 36,6ºC, nadi
80x/menit, RR 20x/menit
A: tujuan tercapai, masalah cemas teratasi
P: pertahankan inervensi
Post Operasi
1.     Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan akibat luka pembedahan
Data Subjektif:
Klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi
Klien mengatakan nyeri sepertidi sayat
Klien mengatakan nyeri di kalu bergerak
Klien mengatakan luka bekas operasi panas
Data Objektif: skala nyeri 8
Klien tampak meringis kesakitan menahan sakit
Tampak ada luka bekas operasi di perut bagian kanan bawah
Klien tampak sulit bergerk
Klien tampak memegang perutnya
TTV klien: Tekanan Darah: 130/80 mmHg
Nadi: 85 x/menit
Pernafasan: 25x/menit
Suhu: 36,5º
Tujuan:
Setelah di lakukan tindakan tindakan keperawatan selama 2x24 jm masalah nyeri teratasi

Kriteria Hasil:
a.   Skala nyeri 1-3
b.   Ekspresi wajah tenang
c.   Nyeri hilang
d.   Klien dapat melaporkan rasa nyaman dalamwaktu 1x24 jam
e.   TTV dalam batas normal (TD:110/80-130/90mmHg, N: 60-80x/menit, Suhu: 36-37,5ºC, RR:
16-20x/menit)
Rencana Tindakan:
a.   Kaji skala nyeri, karakteristik, intensitas, area nyeri
b.   Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler
c.   Dorong ambulasi dini
d.   Berikan obat sesuai indikasi (cetorolak 30ml/gram)
Implementasi
Tanggal 09 Juli 2020
Pukul 10.00 WIB
Mengkaji skala nyeri, karakteristik, intensitas, area
Respon: skala nyeri 8, nyeri seperti di sayat, lokasi nyeri di perut bagian kanan bawahpukul 10.20
WIB
Memberikan cairan parentral, dan terapi injeksi sesuai dengan terapi
Respon: klien mendapat terapi cairan RL 20 tetes x/menit, mendapatkan terapi injeksi cetorolak
30ml/gram bolus
Pukul 10.40 WIB
Menganurkan klien untuk melakukan ambulasi dini
Respon: klien melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuan
Evaluasi
tanggal 09 Juli 2020
S: Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semi fowler, klien mengatakan nyeri berkurang
O: Klien tampak rileks, ekspresi wajah tenang, skala nyeri 5
A: Masalah nyeri teratasi sebagian
P: Intrvensi keperawatan di lanjutkan
2.     Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan pembatasan masukan cairan secara oral
Data Subjektif:
Klien mengatakan lemas dan pusing
Klien mengatakan masih puasa
Keluarga klien mengatakan puasa sejak jam 8 malam
Klien mengatakan terpasang infus RL 20 tetes x/menit
Data Objektif:
Klien tampak lemas
Klien tampak pusing
Klien tampak masih puasa
Klien terpasang infus RL 20 tetes x/menit
Balance Cairan:
Intake: infus 1500cc/24 jam
Output: buang air kcil 1800cc/24 jam
IWL: 400 cc/ 24 jam
Balance: (output-intake) 2.200-1.500=700 cc/hari
TTV klien:
Tekanan darah; 110/70 mmHg
Nadi: 80 x/menit
Suhu: 36ºC
Pernafasan: 20 x/menit

Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam masalah resiko kekurangan volume
cairan tidak terjadi

Kriteria Hasil:
a. Lemas dan pusing hilang
b.Turgor elastis
c. Mukosa bibir lembab
d.Intake dan ouput seimbang
e. Klien dapat melaporkan rasa nyaman dalam waktu 1x24 jam
f. TTV klien dalam batas normal (TD:110/80-130/90mmHg, N: 60-80x/menit, Suhu: 36-37,5ºC,
RR: 16-20x/menit)

Rencana Tindakan
Mandiri:
a.      Awasi tekanan darah dan nadi
b.     Lihat membran mukosa, kaji turgor kuit dan pengisian kapiler
c.      Awasi masukan dan keluaran urine, catat warna, berat jenis
d.     Auskultasi bising usus, catat kelancaran platus, dan gerakan usus
e.      Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila masukan oral di mulai, dan lanjutkan diit sesuai
toleransi
Implementasi
Tanggal 09 Juli 2020
Pukul 10.00 WIB
Mengawasi tekanan darah dan nadi
Respon: 110/80mmHg, Nadi 80x/menit
Pukul 10.30 WIB
Mengobservasi membranmukosa turgor kulit dan pengisian kapiler
Respon: membran mukosa kering, turgor kulit kurang elastis, pengisian kapiler 4 detik
Pukul 11.00 WIB
Mengauskultasi bising usus dan kelancaran platus
Respon: bising usus 6x/menit, klien belum platus
Pukul 11.15 WIB
Memberikan minuman jernih sedikit demi sedikit dan memberikan diit sesuai toleransi
Respon: klien minum sedikit demi sedikit
Evaluasi
Tanggal 09 Juli 2020
S; klien mengatakan lemas dan pusing
O: klien tampak masih lemas, membran mukosa kering, turgor kulit kurang elastis
A: Masalah resiko kekurangan volume cairan belum teratasi
P: intervensi keperawatan di lanjutkan
3.     Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
Data Subjektif:
Klien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah area operasi
Klien mengatakan takut bergerak
Klien mengatakan luka bekas operasi terasa panas
Klien mengatakan beas luka operasi memar
Klien mengatakan luka bekas operasi perih
Klien mengatakan lemas
Data Objektif:
Klien tampak meringis kesakitan menahan sakit
Skala nyeri 8
Tampak ada luka bekas operasi diperut bagian kanan bawah
Bekas luka operasi klien tampak memar
Klien tampak memegangi luka bekas operasi
TTV klien:
Tekanan darah; 110/70 mmHg
Nadi: 80 x/menit
Suhu: 36ºC
Pernafasan: 20 x/menit

Tujuan:
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam masalah resiko infeksi tidak terjadi

Kritria Hasil:
a.      Tidak ada tanda-tanda infeksi (color, dolor, rubor, tumor, funtiolaesa)
b.     Luka kering dan cepat sembuh
c.      Nyeri hilang
d.     Klien rileks
e.      Klien dapat melaporkan rasa nyaman dalam waktu 1x24 jam
f.      TTV klien dalam batas normal (TD:110/80-130/90mmHg, N: 60-80x/menit, Suhu: 36-37,5ºC,
RR: 16-20x/menit)
Rencana Tindakan
Mandiri:
a.      Awasi tanda-tanda vital, perhatikan adanya demam, menggigil, berkeringat, dan meningkatnya
nyeri abdomen
b.     Lakukan pencucian tangan yan baik dan perawatan luka aseptik
c.      Lihat insisi dan balutan, catat adanya drainase luka
d.     Berikan informasi yang tepat kepada pasien atau orang yang terdekat

Implementasi:
Tanggal 10 Juli 202
Pukul 08.30 WIB
Mengawasi tanda-tanda vital
Respon: tekanana arah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 37ºC
Pukul 08.45 WIB
Mengobservasi insisi balutan dan adanya drainase luka
Respon: luka tertutp verban dan tidakada drainase
Pukul 11.00 WIB
Memberikan obat sesuai indikasi
Respon: klien mendapat terapi obat pelastin 2x1 ml/gram
Evaluasi:
Tanggal 10 Juli 2020
S: klien mengatakan takut terjadi infeksi
O: tidak ada tanda-tanda infeksi
A: masalah teratasi sebagian
P: petahankan tindakan keperawatan
BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Apendisitis adalah peradangan dari apendiks vermivormis, dan merupakan penyebab abdomen akut
yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan,
tetapi lebih sering menyerang laki-laki berusia antara 10 sampai 30 tahun (Mansjoer, Arief,dkk,
2007).

Apendisitis belum ada penyebab yang pasti atau spesifik tetapi ada factor prediposisi yaitu Factor
yang tersering adalah obstruksi lumen, Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli
dan Streptococcus, laki-laki lebih banyak dari wanita. Yang terbanyak pada umur 15-30 tahun
(remaja dewasa). Ini disebabkan oleh karena peningkatan jaringan limpoid pada masa tersebut, dan
tergantung pada bentuk apendiks. (Nuzulul, 2009)

Komplikasi terjadi akibat keterlambatan penanganan Apendisitis. Faktor keterlambatan dapat


berasal dari penderita dan tenaga medis. Komplikasi yang bisa terjadi adalah abses, perforasi dan
peritonitis.

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny E dengan appendiksitis di Rumah Sakit
Cibitung Medika pada tanggal 07 Juli 2020sampai dengan tanggal 10 Juli 2020maka penulis dapat
menarik kesimpulan
Diagnosa prioritas yang ditemukan pada pre dan post operasi yaitu cemas berhubungan dengan
dampak dari tindakan pembedahan atau anesthesia sedangkan pada post operasi yaitu nyeri
berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat luka pembedahan. Perencanaan
prioritas yang penulis lakukan sudah sesuai antara teori dan kasus. Pada tahap ini pelaksanaan
diagnosa prioritas dapat dilakukan sesuai dengan perencanaan. Pada tahap evaluasi penulis
mengevaluasi pada pre operasi 3 diagnosa dan sudah teratasi sedangkan ada post operasi 5
diagnosa, 3 masalah sudah teratasi 1 diagnosa belum teratasi dan 1 diagnosa sebagian sudah
teratasi.

Anda mungkin juga menyukai