Anda di halaman 1dari 24

Kasus Seminar Keperawatan Medikal Bedah Dengan

Diagnosa Ca.Mammae Pada Ny.M di Ruang Lontara 2


Atas Belakang RSUP Wahidin Sudirohusodo
Kelompok VIII
Nirmala Seknun
Wa yana
Ramlah
Andryansa Diputra
Nofiani Lestari

Universitas Mega Rezky


Makassar
2019
Konsep Medis

A. Pengertian B. Etiologi
Kanker payudara/Ca mammae Etiologi Ca Mammae tidak di ketahui
dengan pasti. Namun beberapa
adalah sekelompok sel tidak faktor risiko pada pasien diduga
normal pada payudara yang berhubungan dengan kejadian kanker
terus tumbuh berupa ganda. payudara, yaitu:
Pada akhirnya sel-sel ini 1. Pernah mengalami infeksi, trauma,
menjadi bentuk bejolan di atau operasi tumor jinak
payudara. Jika benjolan kanker 2. Mempunyai kanker payudara
contra lateral
itu tidak dibuang atau 3. Pernah mengalami radiasi di
terkontrol, sel-sel kanker bisa daerah dada
menyebar (metastase) pada 4. Ada riwayat keluarga dengan
bagian-bagian tubuh lain kanker payudara pada ibu,
saudara perempuan ibu, saudara
perempuan,adik/kakak
Patofiologi Manifestasi klinis
Kanker payudara memperlihatkan Pasien biasanya datang dengan
proliferasi keganasan sel epitel keluhan benjolan/massa di
yang membatasi dukrus atau payudara, rasa sakit, keluar
lobus payudara.pada awalnya cairan dari puting susu, timbulnya
hanya tedapat hiperplasia sel kelainan kulit, pembesaran
dengan perkembangan sel sel kelanjar getah bening, atau tanda
yang atipikal.sel-sel ini kemudian metastasis jauh
berlanjut menjadi karsinoma in-
situ dan mengivasi stroma
Stadium kanker payudara Pemeriksaan penunjang
 Stadium 1  Mammagrafi
 Stadium 2  CT. Scan
 Stadium 3  Pemeriksaan hematologi
 Stadium 4
Konsep Keperawatan

1. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 04/03/2019 Jam
Nama : Ny. M
Umur : 43Thn
Tgl masuk RS : 25/02/2019
Pendidikan : SMA
Status Perkawian : kawin
Pekerjaan : IRT
2. STATUS KESEHATAN SAAT INI
a. Alasan Kunjungan: : Klien mengatakan klien merasa sesak dan klien di bawah oleh
keluarganya ke RS pallu kemudian dari rs pallu di rujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo
b. Keluhan Utama : Klien mengatakan klien merasa sesak, klien mengatakan jika klien sesak
klien nyaman dengan posisi semi folwer klien juga mengatakan klien terpasang WSD pada
bagian kanan bawah payudara, klien mengatakan dari hasil pemeriksaan radiologi
didapatkan adanya cairan dalam paruparu kiri, klien mengatakan klien mengalami susah
tidur pada malam hari, klien mengatakan lokasi terpasang WSD selalu di bersihkan pada
pagi hari, klien mengatakan klien merasakan nyeri pada payudara sebeleh kiri sejak
setahun lalu
P:
- Klien mengatakan klien merasakan nyeri pada payudara sebeleh kiri
Q : Nyerinya terasa seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri pada payudara sebelah kiri
S : nyerinya terasa hilang timbul dengan sakala nyeri 7 NRS
T : nyeri terasa ± 10 menit
c. Faktor Pencetus : sesak
d. Lamanya Keluhan : 1 tahun
e. Timbulnya Keluhan : () bertahap (-) mendadak .
f. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : duduk dengan posisi semi fowler
g. Diagnosa Medik : Ca.Mammae
Klasifikasi Data
DS :

 Klien mengatakan klien merasakan nyeri  Klien mengatakan ia tidak BAB sejak
pada lokasi fraktur post op engser panggul hari rabu sebelum di operasi
dan menjalar hingga sampai ke panggul  Klien mengatakan ia mengalami
P: mual-muntah
- mengatakan jika bergerak lokasi fraktur  Klien mengatakan klien tidak dapat
klien merasakan nyeri melakukan banyak aktivitas
- Klien mengatakan nyeri berkurang jika
 Klien mengatakan klien hanya masih
diberikan obat
dapat berbaring di tempat tidur
Q : Nyerinya terasa seperti tertusuk-tusuk

R : Panggul sebelah kiri


S : Skala nyeri 7 (NRS)
T : Hilang timbul
DO
 Klien nampak terpasang O2 nassal kanul  TTV :
3liter TD : 120/90 mmHg
 Klien nampak terpasang infus RL N : 81 x/i
S : 36,5 º C
 Klien nampak sesak
P : 24 x/i
 Lokasi pemasangan WSD pada klien nampak
 Kesadaran klien nampak kompementis
mengalami kemerahan pada kulit GCS
 Klien nampak meringis E4 M5 V6
 Klien nampak tertidur dengan posisi semi  Pada hasil laboratorium didapatkan

fowler  WBC :12,26 [10^3/ul]


 HB :12,5 [g/dl]
 Waktu tidur klien nampak tidak nyaman
 Pada pemeriksaan radiologi didapatkan
karena juka terbangun klien sulit tidur  Edema paru
kembali  Efusi pleura bilateral terutama sinistra dengan
 Nafsu makan klien nampak baik terpasang chest tube pada hemithorax kanan
 Klien nampak terpasang WSD pada bagian
kanan bawah payudara
Analisa Data
DS :
Masalah
 Klien mengatakan klien merasa
Ketidakefektifan
sesak
DO : pola nafas
 Klien nampak sesak
 Hasil radiologi
 Edema paru
 Efusi pleura bilateral terutama
sinistra dengan terpasang chest
tube pada hemithorax kanan
Data
Masalah
DS :

 Klien mengatakan klien merasakan nyeri pada


Nyeri kronik
payudara sudah setahun
P:
- Klien mengatakan klien merasakan nyeri
pada payudara sebeleh kiri
Q : Nyerinya terasa seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri pada payudara sebelah kiri
S : nyerinya terasa hilang timbul dengan sakala
nyeri 7 NRS
T : nyeri terasa ± 10 menit

DO :

 Klien nampak meringis


Data Masalah
DS :

 Klien mengatakan klien sering mengalami susah


Gangguan pola tidur
tidur pada malam hari
 Klien mengatakan klien juga mengalami susah
tidur pada saat di suntikan obat anti nyeri
 Klien mengatakan jam tidurnya ± 4-5 jam dari
jam 12.00-04.00

DO :

 Mata klien tampak ngantuk


 Klien nampak tidak mau di berikan suntikan anti
nyeri lagi
 Waktu tidur klien nampak tidak nyaman karena
jika terbangun sulit untuk tidur kembali
Data Masalah
DS :
Kerusakan integritas kulit
 Klien mengatakan terdapat
kemerahan pada bawah axila
tepatnya lokasi pemasangan WSD

DO :

 Nampak merah pada bawah axila


kanan yang terpasang WSD
 Tempat pemasagan WSD tampak
memerah dan masih basah
Data Masalah
DS : Resiko infeksi
 Klien mengatakan klien terpasang
WSD pada bagian kiri bawah axila
DO :
 Klien nampak terpasang WSD pada
bawah axila bagian kiri
 Pada hasil laboratorium didapatkan
 WBC :12,26 [10^3/ul]
 HB :12,5 [g/dl]
Diagnosa keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan deformitas dinding dada


2. Nyeri kronik berhubungan dengan agen injury biologis
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kelembapan
5. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif (pemasangan WSD)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DX 1 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan deformitas dinding dada.

Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi keperawatan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24jam 1. Observasi TTV


diharapkan pola nafas menjadi efektif 2. Melakukan tindakan mandiri keperawatan

1. Menunjukan jalan nafas yang paten (buka jalan nafas dengan gunakan tekhnik
chin lift atau jaw thrust jika perlu) dan beri
(klien tidak merasa tercekik, frekuensi
posisi semi fowler
pernafasan dalam rentang normal,
3. Beritahu pasien dan keluarga mengenai
tidak ada suara nafas abnormal)
pemberian 02
2. Tanta-tanda vital dalam rentang
4. Kolaborasi dengan tim medis untuk
normal
pemberian obat dan tindakan
DX 2 : Nyeri kronik berhubungan dengan agen injury biologis
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi keperawatan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan3x24jam 1. Observasi tanda-tanda vital


diharapkan nyeri dapat berkurang 2. Mengajarkan klien untuk melakukan
tindakan keperawatan dengan tekhnik
Dengan kriteria hasil :
relaksasi atau distraksi
 Mampu mengontrol nyeri, mampu
3. Berikan edukasi untuk klien/keluarga klien
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk
mengenai tujuan dari tindakan keperawatan
mengurangi nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
skala NRS (3-5) sedang
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
Dx 3 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan

Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi tanda-tanda vital


keperawatan3x24jam diharapkan klien
2. memonitor durasi tidur pasien
dapat tidur dengan nyaman
3. jelaskan pentingnya tidur yang
Dengan kriteria hasil :
adekuat
 Jumlah jam tidur dalam batas normal
4. Mampu mengidentifikasika hal-hal
6-8jam/hari
 Pola tidur, kualitas dalam batas normal yang meningkatkan tidur

 Perasaan segar sesudah tidur atau


istirahat
Dx 4 : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kelembapan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan

Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi luka (lokasi, warna,


keperawatan3x24jam diharapkan tidak jaringan nekrotik)

terdapat kemerahan pada luka 2. Anjurkan pada klien untuk


menggunakan pakaian yang longgar
Dengan kriteria hasil :
3. Lakukan tindakan keperawatan
 Integritas kulit yang baik bisa dengan merawat luka
dipertahankan 4. Berikan posisi yang nyaman untuk
 Tidak ada luka atau lesi pada kulit mengurangi tekanan pada luka

• Mampu melindungi kulit dan


mempertahankan kebersihan pada
kulit
Dx 5 : Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif (pemasangan WSD)
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan

Setelah dilakukan asuhan


1. Observasi cairan WSD
keperawatan3x24jam diharapkan klien
2.Lakukan tindakan keperawatan
dapat tidur dengan nyaman
dengan merawat lokasi pemasangan
Dengan kriteria hasil :
WSD
 Klien bebas dari tanda dan gejala
3.Kolaborasi pemberian antibiotik
infeksi
 Menunjukan perilaku hidup sehat
Implementasi
TERLAMPIR
Analisa Jurnal
TERLAMPIR
Terimah
Kasih

Anda mungkin juga menyukai